PP Nomor 33 Tahun 2014 (PP Nomor 33 Tahun 2014)
TAMBAHAN
LEMBARAN NEGARA RI
No. 5538
KEU ANGAN. PNBP. Tarif. Jenis. Kawasan
Hutan. Pembangunan. Kementerian Kehutanan.
(Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 107)
PENJELASAN
ATAS
PERATU RAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 33 TAHU N 2014
TENTANG
JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN U NTU K
KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI LU AR KEGIATAN KEHUTANAN YANG
BERLAKU PADA KEMENTERIAN KEHUTANAN
I. UMU M
Untuk mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak guna
menunjang pembangunan nasional, Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berasal dari penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan
pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku pada
Kementerian Kehutanan sebagai salah satu sumber penerimaan Negara
perlu dikelola dan dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
Kementerian Kehutanan telah memiliki tarif atas jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan Kawasan Hutan
untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang
berlaku pada Kementerian Kehutanan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal dari
Penggunaan Kawasan Hutan U ntuk Kepentingan Pembangunan di Luar
Kegiatan Kehutanan yang Berlaku pada Departemen Kehutanan.
Namun untuk pengendalian penggunaan kawasan hutan guna
www.djpp.kemenkumham.go.id
No. 5538
2
menunjang pembangunan di luar kegiatan kehutanan serta untuk
melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan Kawasan Hutan untuk
kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku
pada Kementerian Kehutanan, perlu mengenakan tarif terhadap
seluruh area penggunaan kawasan hutan dan mengatur kembali jenis
dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berasal dari
penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan pembangunan di luar
kegiatan kehutanan yang berlaku pada Kementerian Kehutanan dengan
Peraturan Pemerintah.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Area L1 terdiri atas 2 (dua) kriteria yaitu :
1. U ntuk bukaan tambang aktif dan sarana prasarana
penunjang, yang bersifat permanen. Area penggunaan ini
dikenakan tarif sesuai angka 1 (satu) pada tabel tarif;
2. Yang termasuk sarana prasarana penunjang antara lain
pabrik pengolahan, washing plant, sarana penampungan
tailing, bengkel, stockpile, tempat penimbunan slag,
pelabuhan/dermaga/jetty,
jalan,
kantor,
perumahan
karyawan, sarana pengolahan, instalasi penunjang, tempat
penyimpanan dan objek pinjam pakai lainnya; dan
3. U ntuk area pengembangan dan atau/area penyangga untuk
pengamanan kegiatan dikenakan tarif sesuai angka 2 (dua)
dan/atau angka 3 pada tabel tarif.
Area L2 terdiri atas area penimbunan tanah pucuk, waste
dump/ disposal, kolam sedimen/ sediment pond, dan area L1
yang sudah tidak digunakan lagi, dan secara teknis wajib
dilakukan reklamasi.
Area L3 wajib dilakukan reklamasi, ditimbun/ditutup kembali,
setelah dilakukan upaya semaksimal mungkin, namun pada
bagian tertentu tidak dapat direklamasi/direvegetasi atau tidak
dapat ditimbun/ditutup kembali secara optimal, maka bagian
www.djpp.kemenkumham.go.id
3
No. 5538
tersebut harus tetap diupayakan ditinggalkan dalam keadaan
aman secara ekologis/lingkungan, aman secara ekonomi dan
aman secara sosial.
Ayat (4)
Perhitungan PNBP berdasarkan formula, dengan contoh sebagai
berikut:
a. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan
pertambangan terbuka dan sarana prasarana penunjangnya
serta areal pengembangan/penyangga:
1) Luas wilayah perjanjian = 50.000 ha yang operasional
tambangnya dari tahun 2008 - 2036, Luas izin pinjam
pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi
tahun 2008-2011 teridentifikasi = 12.500 ha.
2) Area yang digunakan direncanakan sebagai berikut :
a) Bukaan tambang aktif, (L1)
ha
= 1.400
b) Sarana prasarana (jalan, perumahan), (L1)
800 ha
=
c) Penimbunan material/waste dump, (L2)
ha
= 2.400
d) Areal Pengembangan/Penyangga, (L1)
ha
= 7.900
Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi dapat
ditentukan pada tahun 2035, menjelang penutupan
tambang.
3) Perhitungan PNBP tahun pertama adalah: (L1 x 1 x tarif)
+ (L2 x 4 x tarif)
Kriteria
No
Penggunaan
I
Luas
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
1.400
1x3.500.000,00
4.900.000.000,00
800
1x3.500.000,00
2.800.000.000,00
L1
1. Bukaan
tambang aktif
2. Sarana
Prasarana
www.djpp.kemenkumham.go.id
No. 5538
4
3. Areal
Pengembangan/Penyangga
7.900
Total L1
10.10
0
1. Waste dump
2.400
Total L2
2.400
II
1x1.750.000,00
13.825.000.000,00
21.525.000.000,00
L2
4x3.500.000,00
33.600.000.000,00
33.600.000.000,00
Total PNBP PKH
55.125.000.000,00
4) Perhitungan PNBP setelah tiga tahun penanaman untuk
reklamasi pertama dinyatakan berhasil adalah:
Reklamasi berhasil dilakukan pada area seluas = 100 ha.
Pertambahan bukaan tambang tahun kedua seluas 200
ha, sehingga luas bukaan tambang adalah 1400 ha - 100
ha + 200 ha = 1500 ha. Tidak ada penambahan sarana
dan prasarana tambang serta belum ada L3.
Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif ) + (L2 x 4 x
tarif)
No
I
Kriteria
Luas
Penggunaan
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
L1
1.
Bukaan
tambang aktif
2.
Sarana
Prasarana
3.
Areal
Pengembangan/Penyangga
Total L1
1.500 1x3.500.000,00 5.250.000.000,00
800 1x3.500.000,00 2.800.000.000,00
7.900 1x1.750.000,00 13.825.000.000,00
10.200
21.875.000.000,00
www.djpp.kemenkumham.go.id
5
II
L2
1.
Waste dump
Total L2
No. 5538
2.400 4x 3.500.000,0033.600.000.000,00
2.400
33.600.000.000,00
Total PNBP PKH
55.475.000.000,00
b. Penggunaan kawasan
pertambangan bawah
penunjangnya:
1)
Luas wilayah Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan = 53,11
ha yang operasional tambangnya dari tahun 2012 –
2020.
2)
Area yang digunakan direncanakan sebagai berikut :
3)
No
a)
Portal/pintu lubang tambang, (L1)
b)
Sarana prasarana (jalan, pabrik), (L1) = 36,61 ha
c)
Kolam Sedimen, (L2)
Kriteria
= 5,00 ha
Luas
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
L1
1.
Bukaan tambang
aktif
2.
3.
1,5 1x4.000.000,00
6.000.000,00
Sarana Prasarana
36,61 1x4.000.000,00
146.440.000,00
Areal
Pengembangan/Penyangga
10,00 1x2.000.000,00
20.000.000,00
Total L1
II
= 1,5 ha
Areal Pengembangan/Penyangga, (L1)
= 10,00 ha
Perhitungan PNBP tahun pertama adalah: (L1 x 1 x
tarif) + (L2 x 4 x tarif)
Penggunaan
I
hutan lindung untuk kegiatan
tanah dan sarana prasarana
48,11
172.440.000,00
L2
1. Kolam Sedimen
Total L2
Total PNBP PKH
5,00 4x4.000.000,00
80.000.000,00
5,00
80.000.000,00
252.440.000,00
www.djpp.kemenkumham.go.id
No. 5538
6
4)
Perhitungan PNBP setelah tiga tahun penanaman untuk
reklamasi pertama dinyatakan berhasil adalah:
Reklamasi berhasil dilakukan pada area kolam sedimen
seluas = 2 ha. Tidak ada penambahan sarana dan
prasarana tambang serta belum ada L3.
Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif ) + (L2 x 4 x
tarif)
No
I
Kriteria
Luas
Penggunaan
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
L1
1. Bukaan tambang
aktif
1,5 1x4.000.000,00
6.000.000,00
2. Sarana Prasarana
36,61 1x4.000.000,00
146.440.000,00
3. Areal Pengembangan/Penyangga
10,00 1x2.000.000,00
20.000.000,00
Total L1
II
48,11
172.440.000,00
L2
1. Kolam Sedimen
Total L2
3,00 4x4.000.000,00
48.000.000,00
3,00
48.000.000,00
Total PNBP PKH
220.440.000,00
c. Penggunaan kawasan hutan lindung untuk kegiatan migas
atau panas bumi dan sarana prasarana penunjangnya:
1) Luas wilayah perjanjian = 17,60 ha yang operasional
tambangnya dari tahun 2008 - 2036, Luas izin pinjam
pakai kawasan hutan pada kawasan hutan lindung tahun
2008-2011 teridentifikasi = 17,60 ha, dengan rincian
penggunaan kawasan hutan yang direncanakan adalah :
a) Sarana prasarana (jalan, kantor), (L1)
ha
= 17,00
b) Jaringan pipa, (L1)
ha
=
0,60
www.djpp.kemenkumham.go.id
7
No. 5538
2) Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x tarif)
Kriteria
Penggunaan
No
I.
L1
1.
Jaringan pipa
2.
Sarana prasarana
Total L1
II.
L2
1.
-
Luas
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
0,60 1x2.000.000,00
1.200.000,00
17 1x2.000.000,00
34.000.000,00
17,60
Total L2
35.200.000,00
0 4x2.000.000,00
0,00
0
0,00
Total PNBP PKH
35.200.000,00
d. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan
pembangunan
jaringan
telekomunikasi
dan
sarana
prasarana penunjang :
1) Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2008 - 2014 teridentifikasi = 0,54
ha, dengan rincian penggunaan kawasan hutan yang
direncanakan adalah :
a) Jalan masuk, (L1)
b) Tapak tower, (L1)
= 0,50 ha
= 0,04 ha
2) Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x
tarif)
Kriteria
No
Penggunaan
Luas
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
I.
L1
1.
Tapak Tower
0,04
1x1.600.000,00
64.000,00
2.
Sarana
prasarana (jalan)
0,50
1x1.600.000,00
800.000,00
Total L1
0,54
864.000,00
www.djpp.kemenkumham.go.id
No. 5538
8
II.
L2
1.
-
0
Total L2
4x1.600.000,00
0,00
0
0,00
Total PNBP PKH
864.000,00
e. Penggunaan kawasan hutan lindung
pembangunan ketenagalistrikan:
untuk
kegiatan
1) Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan lindung tahun 2010 - 2015 teridentifikasi = 7,2 ha,
dengan rincian penggunaan kawasan hutan yang
direncanakan adalah untuk jaringan listrik, (L1) seluas
7,2 ha (30 m x 2.400 m).
2) Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x tarif)
No.
Kriteria
Penggunaan
I.
L1
1.
Jaringan Listrik
Total L1
II.
L2
1.
-
Luas
(Ha)
Tarif (Rp)
7,2
7,2
0
Total L2
1x
2.000.000,00
14.400.000,00
14.400.000,00
4x
2.000.000,00
0,00
0
0,00
Total PNBP PKH
f.
Jumlah (Rp)
Penggunaan kawasan hutan
pembangunan jalan tol:
14.400.000,00
produksi
untuk
kegiatan
1) Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2011 - 2021 teridentifikasi 150
ha, dengan rincian penggunaan kawasan hutan yang
direncanakan adalah untuk jalan, (L1) seluas 150 ha
(100 m x 15.000 m), Tidak ada area L2 dan L3;
2) Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x
tarif)
www.djpp.kemenkumham.go.id
9
Kriteria
No.
Penggunaan
I.
L1 :
1.
Jalan tol
Total L1
II.
L2 :
1.
-
No. 5538
Luas
(Ha)
150
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
1x 1.600.000,00
240.000.000,00
150
0
Total L2
240.000.000,00
4x 1.600.000,00
0,00
0
0,00
Total PNBP PKH
240.000.000,00
Ayat (5)
Perhitungan PNBP
sebagai berikut:
berdasarkan
formula,
dengan
contoh
Penggunaan kawasan hutan produksi untuk bukaan tambang
aktif dan sarana prasarana penunjangnya serta area
pengembangan dan atau area penyangga.
a. Luas wilayah perjanjian = 50.000 ha yang operasional
tambangnya dari tahun 2008 - 2036, Luas izin pinjam pakai
kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2008 2011 teridentifikasi = 12.500 ha, dengan rincian:
1) Area yang digunakan direncanakan pada tahun pertama
adalah sebagai berikut:
a) Bukaan tambang aktif, (L1)
= 1.400 ha
b) Sarana prasarana (jalan,perumahan,sarana
pengolahan), (L1)
= 800 ha
c) Penimbunan material/waste dump, (L2)= 2.400 ha
d) Areal Pengembangan/Penyangga, (L1)= 7.900 ha
2) Perhitungan PNBP pada menjelang akhir tambang,
dimana area penggunaan kawasan hutan yang
mengalami kerusakan permanen atau area L3 yaitu
seluas 1400 ha, maka formula PNBP adalah:
PNBP PKH = (L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x tarif) + (L3 x 7 x
tarif)
www.djpp.kemenkumham.go.id
No. 5538
10
No
Kriteria
Penggunaan
I
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
L1
1. Bukaan
tambang aktif
2. Sarana
Prasarana
3. Areal
Pengembangan/Penyangga
Total L1
II
Luas
(Ha)
0 0 x 3.500.000,00
0,00
800 1 x 3.500.000,00
2.800.000.000,00
7.900 1 x 1.750.000,00 13.825.000.000,00
8.700
16.625.000.000,00
L2
1. Waste dump
Total L2
III
L3
1
Bukaan
tambang yang
tidak dapat
direklamasi
Total L3
Total PNBP PKH
2.400 4 x 3.500.000,00 33.600.000.000,00
2.400
33.600.000.000,00
1.400 7 x3.500.000,00 34.300.000.000,00
34.300.000.000,00
84.525.000.000,00
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
www.djpp.kemenkumham.go.id
11
No. 5538
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
www.djpp.kemenkumham.go.id
LEMBARAN NEGARA RI
No. 5538
KEU ANGAN. PNBP. Tarif. Jenis. Kawasan
Hutan. Pembangunan. Kementerian Kehutanan.
(Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 107)
PENJELASAN
ATAS
PERATU RAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 33 TAHU N 2014
TENTANG
JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN U NTU K
KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI LU AR KEGIATAN KEHUTANAN YANG
BERLAKU PADA KEMENTERIAN KEHUTANAN
I. UMU M
Untuk mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak guna
menunjang pembangunan nasional, Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berasal dari penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan
pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku pada
Kementerian Kehutanan sebagai salah satu sumber penerimaan Negara
perlu dikelola dan dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
Kementerian Kehutanan telah memiliki tarif atas jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan Kawasan Hutan
untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang
berlaku pada Kementerian Kehutanan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal dari
Penggunaan Kawasan Hutan U ntuk Kepentingan Pembangunan di Luar
Kegiatan Kehutanan yang Berlaku pada Departemen Kehutanan.
Namun untuk pengendalian penggunaan kawasan hutan guna
www.djpp.kemenkumham.go.id
No. 5538
2
menunjang pembangunan di luar kegiatan kehutanan serta untuk
melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan Kawasan Hutan untuk
kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku
pada Kementerian Kehutanan, perlu mengenakan tarif terhadap
seluruh area penggunaan kawasan hutan dan mengatur kembali jenis
dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berasal dari
penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan pembangunan di luar
kegiatan kehutanan yang berlaku pada Kementerian Kehutanan dengan
Peraturan Pemerintah.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Area L1 terdiri atas 2 (dua) kriteria yaitu :
1. U ntuk bukaan tambang aktif dan sarana prasarana
penunjang, yang bersifat permanen. Area penggunaan ini
dikenakan tarif sesuai angka 1 (satu) pada tabel tarif;
2. Yang termasuk sarana prasarana penunjang antara lain
pabrik pengolahan, washing plant, sarana penampungan
tailing, bengkel, stockpile, tempat penimbunan slag,
pelabuhan/dermaga/jetty,
jalan,
kantor,
perumahan
karyawan, sarana pengolahan, instalasi penunjang, tempat
penyimpanan dan objek pinjam pakai lainnya; dan
3. U ntuk area pengembangan dan atau/area penyangga untuk
pengamanan kegiatan dikenakan tarif sesuai angka 2 (dua)
dan/atau angka 3 pada tabel tarif.
Area L2 terdiri atas area penimbunan tanah pucuk, waste
dump/ disposal, kolam sedimen/ sediment pond, dan area L1
yang sudah tidak digunakan lagi, dan secara teknis wajib
dilakukan reklamasi.
Area L3 wajib dilakukan reklamasi, ditimbun/ditutup kembali,
setelah dilakukan upaya semaksimal mungkin, namun pada
bagian tertentu tidak dapat direklamasi/direvegetasi atau tidak
dapat ditimbun/ditutup kembali secara optimal, maka bagian
www.djpp.kemenkumham.go.id
3
No. 5538
tersebut harus tetap diupayakan ditinggalkan dalam keadaan
aman secara ekologis/lingkungan, aman secara ekonomi dan
aman secara sosial.
Ayat (4)
Perhitungan PNBP berdasarkan formula, dengan contoh sebagai
berikut:
a. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan
pertambangan terbuka dan sarana prasarana penunjangnya
serta areal pengembangan/penyangga:
1) Luas wilayah perjanjian = 50.000 ha yang operasional
tambangnya dari tahun 2008 - 2036, Luas izin pinjam
pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi
tahun 2008-2011 teridentifikasi = 12.500 ha.
2) Area yang digunakan direncanakan sebagai berikut :
a) Bukaan tambang aktif, (L1)
ha
= 1.400
b) Sarana prasarana (jalan, perumahan), (L1)
800 ha
=
c) Penimbunan material/waste dump, (L2)
ha
= 2.400
d) Areal Pengembangan/Penyangga, (L1)
ha
= 7.900
Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi dapat
ditentukan pada tahun 2035, menjelang penutupan
tambang.
3) Perhitungan PNBP tahun pertama adalah: (L1 x 1 x tarif)
+ (L2 x 4 x tarif)
Kriteria
No
Penggunaan
I
Luas
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
1.400
1x3.500.000,00
4.900.000.000,00
800
1x3.500.000,00
2.800.000.000,00
L1
1. Bukaan
tambang aktif
2. Sarana
Prasarana
www.djpp.kemenkumham.go.id
No. 5538
4
3. Areal
Pengembangan/Penyangga
7.900
Total L1
10.10
0
1. Waste dump
2.400
Total L2
2.400
II
1x1.750.000,00
13.825.000.000,00
21.525.000.000,00
L2
4x3.500.000,00
33.600.000.000,00
33.600.000.000,00
Total PNBP PKH
55.125.000.000,00
4) Perhitungan PNBP setelah tiga tahun penanaman untuk
reklamasi pertama dinyatakan berhasil adalah:
Reklamasi berhasil dilakukan pada area seluas = 100 ha.
Pertambahan bukaan tambang tahun kedua seluas 200
ha, sehingga luas bukaan tambang adalah 1400 ha - 100
ha + 200 ha = 1500 ha. Tidak ada penambahan sarana
dan prasarana tambang serta belum ada L3.
Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif ) + (L2 x 4 x
tarif)
No
I
Kriteria
Luas
Penggunaan
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
L1
1.
Bukaan
tambang aktif
2.
Sarana
Prasarana
3.
Areal
Pengembangan/Penyangga
Total L1
1.500 1x3.500.000,00 5.250.000.000,00
800 1x3.500.000,00 2.800.000.000,00
7.900 1x1.750.000,00 13.825.000.000,00
10.200
21.875.000.000,00
www.djpp.kemenkumham.go.id
5
II
L2
1.
Waste dump
Total L2
No. 5538
2.400 4x 3.500.000,0033.600.000.000,00
2.400
33.600.000.000,00
Total PNBP PKH
55.475.000.000,00
b. Penggunaan kawasan
pertambangan bawah
penunjangnya:
1)
Luas wilayah Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan = 53,11
ha yang operasional tambangnya dari tahun 2012 –
2020.
2)
Area yang digunakan direncanakan sebagai berikut :
3)
No
a)
Portal/pintu lubang tambang, (L1)
b)
Sarana prasarana (jalan, pabrik), (L1) = 36,61 ha
c)
Kolam Sedimen, (L2)
Kriteria
= 5,00 ha
Luas
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
L1
1.
Bukaan tambang
aktif
2.
3.
1,5 1x4.000.000,00
6.000.000,00
Sarana Prasarana
36,61 1x4.000.000,00
146.440.000,00
Areal
Pengembangan/Penyangga
10,00 1x2.000.000,00
20.000.000,00
Total L1
II
= 1,5 ha
Areal Pengembangan/Penyangga, (L1)
= 10,00 ha
Perhitungan PNBP tahun pertama adalah: (L1 x 1 x
tarif) + (L2 x 4 x tarif)
Penggunaan
I
hutan lindung untuk kegiatan
tanah dan sarana prasarana
48,11
172.440.000,00
L2
1. Kolam Sedimen
Total L2
Total PNBP PKH
5,00 4x4.000.000,00
80.000.000,00
5,00
80.000.000,00
252.440.000,00
www.djpp.kemenkumham.go.id
No. 5538
6
4)
Perhitungan PNBP setelah tiga tahun penanaman untuk
reklamasi pertama dinyatakan berhasil adalah:
Reklamasi berhasil dilakukan pada area kolam sedimen
seluas = 2 ha. Tidak ada penambahan sarana dan
prasarana tambang serta belum ada L3.
Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif ) + (L2 x 4 x
tarif)
No
I
Kriteria
Luas
Penggunaan
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
L1
1. Bukaan tambang
aktif
1,5 1x4.000.000,00
6.000.000,00
2. Sarana Prasarana
36,61 1x4.000.000,00
146.440.000,00
3. Areal Pengembangan/Penyangga
10,00 1x2.000.000,00
20.000.000,00
Total L1
II
48,11
172.440.000,00
L2
1. Kolam Sedimen
Total L2
3,00 4x4.000.000,00
48.000.000,00
3,00
48.000.000,00
Total PNBP PKH
220.440.000,00
c. Penggunaan kawasan hutan lindung untuk kegiatan migas
atau panas bumi dan sarana prasarana penunjangnya:
1) Luas wilayah perjanjian = 17,60 ha yang operasional
tambangnya dari tahun 2008 - 2036, Luas izin pinjam
pakai kawasan hutan pada kawasan hutan lindung tahun
2008-2011 teridentifikasi = 17,60 ha, dengan rincian
penggunaan kawasan hutan yang direncanakan adalah :
a) Sarana prasarana (jalan, kantor), (L1)
ha
= 17,00
b) Jaringan pipa, (L1)
ha
=
0,60
www.djpp.kemenkumham.go.id
7
No. 5538
2) Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x tarif)
Kriteria
Penggunaan
No
I.
L1
1.
Jaringan pipa
2.
Sarana prasarana
Total L1
II.
L2
1.
-
Luas
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
0,60 1x2.000.000,00
1.200.000,00
17 1x2.000.000,00
34.000.000,00
17,60
Total L2
35.200.000,00
0 4x2.000.000,00
0,00
0
0,00
Total PNBP PKH
35.200.000,00
d. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan
pembangunan
jaringan
telekomunikasi
dan
sarana
prasarana penunjang :
1) Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2008 - 2014 teridentifikasi = 0,54
ha, dengan rincian penggunaan kawasan hutan yang
direncanakan adalah :
a) Jalan masuk, (L1)
b) Tapak tower, (L1)
= 0,50 ha
= 0,04 ha
2) Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x
tarif)
Kriteria
No
Penggunaan
Luas
(Ha)
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
I.
L1
1.
Tapak Tower
0,04
1x1.600.000,00
64.000,00
2.
Sarana
prasarana (jalan)
0,50
1x1.600.000,00
800.000,00
Total L1
0,54
864.000,00
www.djpp.kemenkumham.go.id
No. 5538
8
II.
L2
1.
-
0
Total L2
4x1.600.000,00
0,00
0
0,00
Total PNBP PKH
864.000,00
e. Penggunaan kawasan hutan lindung
pembangunan ketenagalistrikan:
untuk
kegiatan
1) Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan lindung tahun 2010 - 2015 teridentifikasi = 7,2 ha,
dengan rincian penggunaan kawasan hutan yang
direncanakan adalah untuk jaringan listrik, (L1) seluas
7,2 ha (30 m x 2.400 m).
2) Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x tarif)
No.
Kriteria
Penggunaan
I.
L1
1.
Jaringan Listrik
Total L1
II.
L2
1.
-
Luas
(Ha)
Tarif (Rp)
7,2
7,2
0
Total L2
1x
2.000.000,00
14.400.000,00
14.400.000,00
4x
2.000.000,00
0,00
0
0,00
Total PNBP PKH
f.
Jumlah (Rp)
Penggunaan kawasan hutan
pembangunan jalan tol:
14.400.000,00
produksi
untuk
kegiatan
1) Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2011 - 2021 teridentifikasi 150
ha, dengan rincian penggunaan kawasan hutan yang
direncanakan adalah untuk jalan, (L1) seluas 150 ha
(100 m x 15.000 m), Tidak ada area L2 dan L3;
2) Perhitungan PNBP adalah : (L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x
tarif)
www.djpp.kemenkumham.go.id
9
Kriteria
No.
Penggunaan
I.
L1 :
1.
Jalan tol
Total L1
II.
L2 :
1.
-
No. 5538
Luas
(Ha)
150
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
1x 1.600.000,00
240.000.000,00
150
0
Total L2
240.000.000,00
4x 1.600.000,00
0,00
0
0,00
Total PNBP PKH
240.000.000,00
Ayat (5)
Perhitungan PNBP
sebagai berikut:
berdasarkan
formula,
dengan
contoh
Penggunaan kawasan hutan produksi untuk bukaan tambang
aktif dan sarana prasarana penunjangnya serta area
pengembangan dan atau area penyangga.
a. Luas wilayah perjanjian = 50.000 ha yang operasional
tambangnya dari tahun 2008 - 2036, Luas izin pinjam pakai
kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2008 2011 teridentifikasi = 12.500 ha, dengan rincian:
1) Area yang digunakan direncanakan pada tahun pertama
adalah sebagai berikut:
a) Bukaan tambang aktif, (L1)
= 1.400 ha
b) Sarana prasarana (jalan,perumahan,sarana
pengolahan), (L1)
= 800 ha
c) Penimbunan material/waste dump, (L2)= 2.400 ha
d) Areal Pengembangan/Penyangga, (L1)= 7.900 ha
2) Perhitungan PNBP pada menjelang akhir tambang,
dimana area penggunaan kawasan hutan yang
mengalami kerusakan permanen atau area L3 yaitu
seluas 1400 ha, maka formula PNBP adalah:
PNBP PKH = (L1 x 1 x tarif) + (L2 x 4 x tarif) + (L3 x 7 x
tarif)
www.djpp.kemenkumham.go.id
No. 5538
10
No
Kriteria
Penggunaan
I
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp)
L1
1. Bukaan
tambang aktif
2. Sarana
Prasarana
3. Areal
Pengembangan/Penyangga
Total L1
II
Luas
(Ha)
0 0 x 3.500.000,00
0,00
800 1 x 3.500.000,00
2.800.000.000,00
7.900 1 x 1.750.000,00 13.825.000.000,00
8.700
16.625.000.000,00
L2
1. Waste dump
Total L2
III
L3
1
Bukaan
tambang yang
tidak dapat
direklamasi
Total L3
Total PNBP PKH
2.400 4 x 3.500.000,00 33.600.000.000,00
2.400
33.600.000.000,00
1.400 7 x3.500.000,00 34.300.000.000,00
34.300.000.000,00
84.525.000.000,00
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
www.djpp.kemenkumham.go.id
11
No. 5538
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
www.djpp.kemenkumham.go.id