KOMPARASI SUBJEK KALIMAT VERBAL AKTIF DAN PASIF DALAM BAHASA ARAB, INGGRIS, INDONESIA DAN BAHASA JAWA (Studi Analisis Linguistik) | Muflihah | Arabia 1388 4748 1 SM

KOMPARASI SUBJEK KALIMAT VERBAL
AKTIF DAN PASIF DALAM BAHASA ARAB,
INGGRIS, INDONESIA DAN BAHASA JAWA
(Studi Analisis Linguistik)
Mulihah1
225

‫ وعلم اللغة‬.)sintaksis( ‫إن إحدى امباحث ى علم اللغة هي النحو‬
،‫ا يتعلم لغة معينة فحسب كاإندونيسي واجاوىة وامدوىية وغرها‬
)fonologi( ‫ سواء أكان من جهة من الصوتية‬،‫وإما يتعلم اللغة عومية‬
‫) وكذلك من جهة الدالية‬sintaksis( ‫) والنحوية‬morfologi( ‫والصرفية‬
‫ تقارن الكاتبة البحث بن الفاعل ونائبه اللذان وقعا ى الفعل‬.)semantik(
‫امعلوم واجهول حى بيّن موقوعتها ى اجملة إندونيسية كانت أم جاوية أم‬
.‫عربية أم كذلك إجليزية‬
.‫ الصوت والصرف والنحو والدالة‬،‫ علم اللغة‬:‫كلمة رئيسية‬

Untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami komparasi
subjek yang terdalam di dalam kalimat verbal aktif dan pasif baik yang
terdapat di dalam bahasa Indonesia, Jawa, Inggris dan bahasa Arab,
penulis berangkat dari pemetaan pembasan secara garis besar dalam
bentuk power point atau dapat disebut pula mind map.

1

Penulis adalah dosen STAIN Kudus

Arabia

Vol. 5 No. 2 Juli - Desember 2013

SUBJEK, FA’IL (ٌ‫ )فَا ِعل‬DALAM KALIMAT VERBAL AKTIF (ُ‫ْالجُمْ لَةُ ْال ِف ْع ِليَة‬
‫) ِل ْل َم ْعلُوْ ِم‬2
(POWER POINT I)

‫ ْالفَا ِع ُل‬+ ‫ْال ِف ْع ُل‬

َ ‫ يَ ُح ْو ُم‬:‫نَحو‬
‫الطائِ ُر‬

(Aktif) ‫ْال َم ْعلُ ْو ُم‬

ُ‫ْال ُج ْملَةُ ْال ِف ْع ِليَة‬

(Kalimat Verbal)

ُ‫ي ْال َمس ِْجد‬
َ ِ‫بُن‬:‫نَحو‬

‫ب ْالفَا ِعل‬
ُ ِ‫ نَائ‬+ُ‫( ْال ِف ْعل‬Pasif) ‫ْال َمجْ ُه ْو ُل‬
(POWER POINT II)

226

 Dari segi jumlah, bilangan atau ‘adad: Fi’il (KK) tetap dalam kondisi
tunggal atau mufrod walaupun fa’il terbentuk dari isim mutsanna
(kata benda, noun yang bermakna dua) ataupun failnya berupa
jamak, bentuk plural.
Contoh: ‫ان ال ِت ّ ْلفَاز‬
ِ َ‫شَا َهدَ ْال َولَد‬, mutsanna, noun bermakna dua

Contoh: َ‫ شَا َهدَ اْأ َ ْواَدُ ال ِت ّ ْلفَاز‬, jama’, plural, noun bermakna banyak, jama’


 Dari segi jenis: Fi’il (KK) dimu’annatskan dengan menambahkan ta’

ta’nits (huruf ta’ perempuan) diakhir i’il apabila itu merupakan i’il
madhi dan menambah huruf ta’ mudhara’ah di depan i’il apabila
i’il tersebut merupakan i’il mudhare’.
Fi’il madhi
Fi’il mudhare’

ْ َ‫أ َ َخذ‬
: ‫ت ُم ْف ِل َحةُ النُقُ ْودَ ِم ْن قِي ِْس ِلبَا ِس َها‬
: ُ‫ت َ ْن َج ُح ْال ُمجْ ت َ ِهد‬

Fa’il adalah subjek atau pelaku pada kalimat verbal (ُ‫) ْال ُج ْملَةُ ْال ِف ْع ِليَة‬,

yaitu kalimat yang diawali dengan kata kerja, verb, i’il (‫ )فِ ْع ٌل‬terlebih
dahulu. Kondisi akhir dari kata, i’rob ( ٌ‫ )إع َْراب‬yang berkedudukan

sebagai fa’il adalah rofa’, (‫) َر ْف ٌع‬. Terkait dengan kata yang menduduki
2
Istilah subjek, fa’il dalam kalimat verbal, jumlah i’liyyah di sini dimaksudkan

untuk menegaskan dan membedakan antara subjek, fa’il dalam kalimat verbal aktif
dengan istilah naibul fa’il yang menjadi subjek di dalam kalimat verbal pasif. Pembahasan
pada bab ini hanya difokuskan kepada subjek atau fa’il saja.

Mulihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Akif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_

posisi subjek, maka tanda rofa’ suatu kata yang menduduki sebagai
subjek tersebut harus disesuaikan dengan jenis katanya. Jadi, dapat
dikatakan bahwa tanda rofa’ tidak hanya satu, karena jenis kata di
dalam bahasa Arab lebih dari satu. Setiap jenis kata memiliki tanda
i’rob rofa’ yang berbeda-beda. Dalam kalimat verbal ini, kata kerja, i’il
(‫ ) ِف ْع ٌل‬atau verb-nya yang disebut sebagai predikat (pradicate) di letakkan

sebelum subjek, fa’il (‫)فَا ِع ٌل‬. Hal ini tentu berbeda dengan struktur bahasa

Indonesia. Dalam tata bahasa Indonesia, sebuah kalimat yang diawali
dari kata kerja, maka subjek diletakkan setelah kata kerja (‫ )فِ ْع ٌل‬atau -verb. Dalam pemaknaan bahasa Jawa dapat dikatakan dengan sopo, apabila
subjek- fa’il (‫ )فَا ِع ٌل‬nya berakal, seperti; siswa, dosen, teman, dan dapat
juga dikatakan dengan opo (dalam pemaknaan Jawa), apabila subjekfa’il (‫ )فَا ِع ٌل‬nya tidak berakal, seperti; kata pensil, ceramah, tikus, kancil
dan sebagainya. Namun demikian, pelajar nahwu tidak boleh terjebak

dengan pemaknaan Jawa, karena subjek dalam kalimat verbal yang
terkadang dimaknai sopo atau terkadang pula dimaknai dengan opo
apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris
tidak akan terbaca, makna tersebut telah include, masuk ke dalam
kesatuan kalimat. Hal ini terjadi karena pemaknaan Jawa memaknai dari
kata kerja, i’il (‫ )فِ ْع ٌل‬dahulu setelah itu memaknai subjek- fa’il (‫ )فَا ِع ٌل‬nya.
Jadi, predikat dahulu, setelah itu subjek (PS). Sementara pemaknaan
dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris terhadap kalimat verbal dimulai
dari subjek terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan predikat (SP).
1). She writes a letter (Bhs. Inggris), dia (pr) menulis surat
2). Wulan minum juice (Bhs. Indonesia)
3). (ٌ‫)بَكَى َر ِش ْيد‬,3 (Bhs. Arab), Rosyid menangis, bukan menangis Rosyid4
Hal yang harus disesuaikan antara subjek dan predikat dalam
kalimat verbal ini adalah hanya pada jenis kelaminnya; mudzakkar (lakilaki, male) dan muannats (perempuan, female), tidak disesuaikan dalam
hal jumlah atau bilangan, ‘adad (ٌ‫عدَد‬
َ ). Pembahasan tentang mudzakkar
3

Khusus untuk bahasa Arab, maka cara membaca dan menganalisa kedudukan
kata dalam kalimatnya dimulai dari sebelah kanan.

4

Berbedanya letak subjek pada bahasa Arab disebabkan oleh cara penulisan bahasa
Arab yang dimulai dari arah kanan. Sementara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
dimulai dari arah kiri.

Arabia

Vol. 5 No. 2 Juli - Desember 2013

227

dan muannats dapat dilihat dalam bab yang terkait. Terdapat tanda-atau
ketentuan khusus kata mana yang termasuk dalam wilayah mudzakkar
dan kata mana yang termasuk dalam wilayah muannats.
Simaklah beberapa contoh berikut dan perhatikan perubahanperubahan yang terjadi di dalamnya, karena perubahan-perubahan itu
menandakan adanya sebuah aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan
yang berlaku pada kalimat verbal (ُ‫) ْال ُج ْملَةُ ْال ِف ْع ِليَة‬.

‫ض‬

ِ ‫س َم َوا‬
َ ‫ َخلَقَ هُ ال‬.)1
َ ‫ت َواْأ َ ْر‬
Allah menciptakan langit dan bumi

َ‫ يَأ ْ ُك ُل ا َ ْلفَأ ْ ُر ْال ُخبْز‬.)2
Tikus itu memakan roti

228

Pada contoh pertama dan kedua, jenis kata ُ‫ ه‬dan kata ‫ ا َ ْلفَأ ْ ُر‬sebagai
subjek merupakan kata tunggal untuk jenis kelamin laki-laki (‫س ُم ْال ُم ْف َر ِد‬
ْ ِ‫ا‬

‫) ِل ْل ُمذَ َك ِر‬. Tanda rofa’ pada kedua kata yang menjadi subjek tersebut adalah
harakat dhummah (‫ض َم ِة‬
ُ ‫) َح ْر َكةُ ال‬, ُ_
َ ‫شى‬
َ ‫ يَت َ َم‬.)3
‫ان إلَى َجاك َْرت َا‬

ِ َ‫الطا ِلب‬
Contoh ketiga ini, subjek atau fa’il terbentuk dari jenis kata yang

menunjuk pada makna dua untuk jenis kelamin laki-laki, (‫س ُم ْال ُمثَنَى‬
ْ ِ‫ا‬

‫)أ ِو التَثْنِيَ ِة ِل ْل ُمذَ َك ِر‬. Tanda rofa’ pada kata mutsanna yang menjadi subjek
tersebut, adalah penambahan huruf alif dan nun (‫ف َوالنُ ْو ِن‬
ِ ‫) ِزيَادَة ُ اْأ َ ِل‬. Untuk
KK kondisinya tetap tunggal, murod. Inilah yang dimaksud dengan

tidak adanya kesesuaian antara subjek dan predikat dalah hal jumlah
atau ‘adad.

ْ
ْ
ِ‫ يَجْ ت َِم ُع ال ُوزَ َرا ُء فِى ال َمجْ َمع‬.)4
Para menteri berkumpul di ruang rapat
Kata ‫ ْال ُوزَ َرا ُء‬adalah jenis kata yang berbentuk jamak atau plural
tidak beraturan. Jamak yang tidak beraturan ini dimaksudkan kata

yang dirubah ke dalam bentuk jamak dengan tidak mengikuti aturan
Mulihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Akif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_

‫‪yang biasa digunakan. Di dalam bahasa Arab, pembentukan jamak‬‬
‫‪yang mengikuti atauran umum itu ditambahi wawu dan nun pada posisi‬‬
‫‪rofa’ serta penambahan huruf yan dan nun pada posisi nashob. Kondisi‬‬
‫‪predikat juga tidak terpengaruh oleh subjek dalam hal ‘adad.‬‬
‫‪Bentuk Jamak, Plural Yang Beraturan Untuk Jenis Kelamin Laki-Laki‬‬
‫س ُم َج ْمعِ ْال ُمذَ َك ِر السَا ِل ِم(‬
‫)ا ْ‬
‫ْال َج ْم ُع (‪)3 +‬‬

‫ْال ُم ْف َردُ (‪)1‬‬

‫ْال ُمثَنَى (‪)2‬‬

‫ان‪.‬‬
‫س ْونَ ‪.‬‬
‫(الر ْف ُع)‪ْ ...... ،‬ال ُم َه ْن ِد ُ‬
‫َ‬

‫َ‬
‫(الر ْف ُع)‪ْ ...... ،‬ال ُم َه ْن ِد َ‬
‫س ِ‬

‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬

‫ب)‪،‬‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫سي ِْن‪( .‬النَ ْ‬
‫ب)‪ْ ...... ،‬ال ُم َه ْن ِد ِسيْنَ ‪( ،‬النَ ْ‬
‫(النَ ْ‬
‫ب)‪ْ ...... ،‬ال ُم َه ْن ِد َ‬
‫(و ْال َج ُر)‪ ...... ،‬ا َ ْل ُم َه ْن ِد ِسيْنَ ‪.‬‬
‫َ‬

‫سي ِْن‪.‬‬
‫(و ْال َج ُر)‪ ...... ،‬ا َ ْل ُم َه ْن ِد َ‬

‫َ‬

‫‪Para arsitek‬‬
‫‪229‬‬

‫ْ‬
‫ِس‪.‬‬
‫‪......‬ال ُم َه ْند ُ‬
‫‪......‬‬

‫ِس‪،‬‬
‫ْال ُم َه ْند َ‬

‫(و ْال َج ُر)‪ْ ...... ،‬ال ُم َه ْند ِِس‪.‬‬
‫َ‬
‫‪Seorang arsitek‬‬

‫‪Dua orang arsitek‬‬

‫اض ُر ْونَ ‪.‬‬
‫ان‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫(الر ْف ُع)‪ْ ...... ،‬ال ُم َح ِ‬
‫(الر ْف ُع)‪ْ ....... ،‬ال ُم َح ِ‬
‫اض َر ِ‬
‫اض ِريْنَ ‪.‬‬
‫اض َر‪.‬‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫(النَ ْ‬
‫(النَ ْ‬
‫اض َري ِْن (النَ ْ‬
‫ب)‪ْ ..... ،‬ال ُم َح ِ‬
‫ب)‪ْ ...... ،‬ال ُم َح ِ‬
‫ب)‪ْ ....... ،‬ال ُم َح ِ‬
‫اض ِريْنَ ‪.‬‬
‫اض َري ِْن‪.‬‬
‫اض ِر‪.‬‬
‫(و ْال َج ُر)‪ْ ..... ،‬ال ُم َح ِ‬
‫(و ْال َج ُر)‪ْ ..... ،‬ال ُم َح ِ‬
‫(و ْال َج ُر)‪ْ ........ ،‬ال ُم َح ِ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫‪......‬‬

‫‪Para dosen‬‬

‫‪Dua orang dosen‬‬

‫اض ُر‪.‬‬
‫ْال ُم َح ِ‬

‫‪Seorang dosen‬‬

‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫ان‪.‬‬
‫(الر ْف ُع)‪ْ ........ ،‬ال ُمت َْر ِج ُم ْونَ ‪.‬‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫(الر ْف ُع)‪ْ ....... ،‬ال ُمت َْر ِج َم ِ‬
‫ْال ُمت َْر ِج َم‪.‬‬
‫ب)‪....... ،‬‬
‫ب)‪ْ ...... ،‬ال ُمت َْر ِج ِمي ِْن‪.‬‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫ب)‪ْ ....... ،‬ال ُمت َْر ِج َمي ِْن‪( .‬اَلنَ ْ‬
‫(النَ ْ‬
‫(النَ ْ‬
‫(و ْال َج ُر)‪ْ ....... ،‬ال ُمت َْر ِج ِم‪.‬‬
‫(و ْال َج ُر)‪ْ ....... ،‬ال ُمت َْر ِج َمي ِْن‪.‬‬
‫(و ْال َج ُر)‪ْ ..... ،‬ال ُمت َْر ِج ِمي ِْن‪.‬‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫‪.......‬‬

‫‪Para penerjemah‬‬

‫‪Dua orang penerjemah‬‬

‫ْال ُمت َْر ِج ُم‪.‬‬

‫‪Seorang penerjemah‬‬

‫‪Bentuk Jamak, Plural Yang Beraturan Untuk Jenis Kelamin Laki-Laki‬‬
‫ْال َج ْم ُع‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬

‫ث السَا ِل ِم(‬
‫)ا ْس ُم َج ْمعِ ْال ُم َؤنَ ِ‬

‫ْال ُمثَنَى‬
‫الر َوايَاتُ ‪.‬‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫‪ّ ِ ........‬‬
‫َ‬

‫ْال ُم ْف َردُ‬
‫‪......‬‬

‫َان‪.‬‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫ِّ‬
‫َ‬
‫الر َوايَت ِ‬

‫‪.......‬‬

‫ب)‪....... ،‬‬
‫ب)‪،‬‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫(النَ ْ‬
‫الر َواياتِ‪( ،‬النَ ْ‬
‫الر َوايَتَي ِْن‪( ،‬النَ ْ‬
‫ِّ‬
‫ب)‪ّ ِ ....... ،‬‬
‫الر َواياتِ‪.‬‬
‫الر َوايَتَي ِْن‪.‬‬
‫الر َوايَ ِة‪.‬‬
‫(و ْال َج ُر)‪ّ ِ ...... ،‬‬
‫(و ْال َج ُر)‪ّ ِ ....... ،‬‬
‫(و ْال َج ُر)‪ّ ِ ..... ،‬‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫‪.......‬‬

‫‪Dua riwayat‬‬

‫‪Dua riwayat‬‬

‫‪Vol. 5 No. 2 Juli - Desember 2013‬‬

‫‪Arabia‬‬

‫‪Sebuah riwayat‬‬

‫الر َوايَةُ‪.‬‬
‫ِّ‬
‫الر َوايَةَ‪،‬‬
‫ِّ‬

‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬

‫‪.....‬‬

‫اأ ُ ْست َاذَةُ‪.‬‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬

‫‪.......‬‬

‫َان‪.‬‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬
‫اأ ُ ْست َاذَت ِ‬

‫ب)‪،‬‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫(النَ ْ‬
‫ب)‪ ...... ،‬اأ ُ ْست َاذَاتِ‪( ،‬النَ ْ‬
‫ب)‪ ...... ،‬اأ ُ ْست َاذَتَي ِْن‪( ،‬النَ ْ‬

‫‪.......‬‬

‫اأ ُ ْست َاذَةُ‪.‬‬

‫‪......‬‬

‫اأ ُ ْست َاذَة َ‪،‬‬

‫(و ْال َج ُر)‪ ...... ،‬اأ ُ ْست َاذَاتِ‪.‬‬
‫َ‬

‫(و ْال َج ُر)‪ ..... ،‬اأ ُ ْست َاذَتَي ِْن‪.‬‬
‫َ‬

‫(و ْال َج ُر)‪ ...... ،‬اأ ُ ْست َاذَةِ‪.‬‬
‫َ‬

‫‪Beberapa guru‬‬

‫‪Dua orang guru‬‬

‫‪Seorang guru‬‬

‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬

‫‪......‬‬

‫ْال َمقَااَتُ ‪.‬‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬

‫ب)‪،‬‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫(النَ ْ‬
‫ب)‪ْ ....... ،‬ال َمقَااَتِ‪( ،‬النَ ْ‬

‫‪......‬‬
‫‪......‬‬

‫َان‪.‬‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬
‫ْال َمقَالَت ِ‬
‫ب)‪،‬‬
‫ص ُ‬
‫ْال َمقَالَتَي ِْن‪( ،‬النَ ْ‬

‫‪......‬‬

‫ْال َمقَالَةُ‪.‬‬

‫‪.....‬‬

‫ْال َمقَالَةَ‪،‬‬

‫(و ْال َج ُر)‪ْ ...... ،‬ال َمقَااَتِ‪.‬‬
‫َ‬

‫(و ْال َج ُر)‪ْ ...... ،‬ال َمقَالَتَي ِْن‪.‬‬
‫َ‬

‫(و ْال َج ُر)‪ْ ..... ،‬ال َمقَالَ ِة‪.‬‬
‫َ‬

‫‪Beberapa makalah‬‬

‫‪Dua makalah‬‬

‫‪Sebuah makalah‬‬

‫س ُم َج ْمعِ الت َ ْك ِسي ِْر( ‪Bentuk Jamak, Plural Yang Tidak Beraturan‬‬
‫‪) Untuk Jenis‬ا ْ‬
‫‪Kelamin Laki-Laki Dan Perempuan‬‬
‫ْال ُمثَنَى‬

‫ْال َج ْم ُع‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬

‫‪.......‬‬

‫(الر ْف ُع)‪َ ،‬‬
‫ُ‬
‫ب)‪،‬‬
‫الز َماَ ُء‪.‬‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫ص ُ‬
‫الز ِم ْياَ ِن‪( .‬النَ ْ‬
‫َ‬
‫َ‬

‫ب)‪،‬‬
‫ص ُ‬
‫(النَ ْ‬

‫‪.......‬‬

‫(و ْال َج ُر)‪َ ،‬‬
‫َ‬
‫ُ‬
‫الز َماَ َء‪،‬‬
‫الز ِم ْيلَي ِْن‪.‬‬
‫الز ِم ْيلَي ِْن‪َ ،‬‬

‫(و ْال َج ُر)‪ُ ....... ،‬‬
‫الز َماَ ِء‪.‬‬
‫َ‬

‫‪Dua orang teman‬‬

‫‪Beberapa teman‬‬

‫ْال ُم ْف َردُ‬
‫َ‬
‫الز ِم ْيلُ‪.‬‬

‫‪.....‬‬

‫َ‬
‫الز ِم ْيلَ‪،‬‬
‫ب)‪....... ،‬‬
‫ص ُ‬
‫(النَ ْ‬
‫(و ْال َج ُر)‪َ ....... ،‬‬
‫الز ِم ْي ِل‪.‬‬
‫َ‬
‫‪Seorang teman‬‬

‫سا ِت ْيذُ‪.‬‬
‫‪.......‬‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫ان‪،‬‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫اأ َ َ‬
‫(الر ْف ُع)‪ ....... ،‬اأ ُ ْست َاذَ ِ‬
‫ب)‪.......،‬‬
‫ب)‪ ....... ،‬اأ ُ ْست َاذَ‪،‬‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫(النَ ْ‬
‫سا ِت ْيذَ‪( ،‬النَ ْ‬
‫ب)‪ ...... ،‬اأ ُ ْست َاذي ِْن‪( ،‬النَ ْ‬
‫اأ َ َ‬
‫سا ِت ْيذِ‪.‬‬
‫(و ْال َج ُر)‪ ...... ،‬اأ ُ ْست َاذَي ِْن‪.‬‬
‫(و ْال َج ُر)‪ ...... ،‬اأ ُ ْست َاذِ‪.‬‬
‫(و ْال َج ُر)‪ ........ ،‬اأ َ َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬

‫اأ ُ ْست َاذُ‪.‬‬

‫‪.......‬‬

‫‪Beberapa guru‬‬

‫‪Dua orang guru‬‬

‫‪Seorang guru‬‬

‫ب)‪،‬‬
‫َان‪،‬‬
‫(الر ْف ُع)‪....... ،‬‬
‫(الر ْف ُع)‪،‬‬
‫ص ُ‬
‫(الر ْف ُع)‪ْ ........ ،‬ال َم َوادُ‪( ،‬النَ ْ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫ْال َمادَت ِ‬
‫ب)‪،‬‬
‫ص ُ‬
‫ص ُ‬
‫(و ْال َج ُر)‪( ...... ،‬النَ ْ‬
‫ب)‪ْ ........ ،‬ال َمادَتَي ِْن‪( ،‬النَ ْ‬
‫‪ْ .......‬ال َم َوادَ‪َ ،‬‬

‫‪........‬‬

‫ْال َمادَةُ‪.‬‬

‫‪.......‬‬

‫ْال َمادَة َ‪،‬‬

‫ْال َم َوادَ‪.‬‬

‫(و ْال َج ُر)‪ْ ....... ،‬ال َمادَتَي ِْن‪.‬‬
‫َ‬

‫(و ْال َج ُر)‪ْ ...... ،‬ال َمادَةِ‪.‬‬
‫َ‬

‫‪Beberapa mata pelajaran‬‬

‫‪Dua mata pelajaran‬‬

‫‪Satu mata pelajaran‬‬

‫الر َجا ِل‬
‫اس بَ ْع ُ‬
‫سا َء أ َ ْدنَى دَ َر َجت ُ َها ِمنَ ِ ّ‬
‫‪ .)5‬يَ ْعتَبِ ُر النَ ُ‬
‫ض ُه ْم بِأ َ َن ال ِنّ َ‬
‫‪Sebagian masyarakat menganggap kaum perempuan inferior daripada kaum‬‬
‫‪laki-laki‬‬

‫_‪Mulihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Akif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris‬‬

‫‪230‬‬

Kata ‫ساء‬
َ ّ‫ال ِن‬, adalah jenis kata jamak, plural yang tidak beraturan,
bentuk tunggalnya adalah ٌ ‫ َم ْرأَة‬, sementara bentuk dua, mutsanna-nya

adalah ‫َان‬
ِ ‫ َم ْرأَت‬, memiliki makna kaum perempuan, kaum wanita, kaum

hawa. Di dalam jumlah ismiyah antara kata kerja dengan pelaku tidak
disesuaikan dalam hal ‘adad atau jumlah. Kondisi kata kerja atau i’il
selalu dalam keadaan tunggal, mufrad walaupun subjek atau fa’ilnya
dalam keadaan mutsanna atau jamak. Sebagai contoh, perhatikan kedua
kalimat di bawah ini:
Dua orang mahasiswa sedang membeli buku

َ ‫يَ ْشت َِرى‬
‫َاب‬
َ ‫ان ْال ِكت‬
ِ َ‫الطا ِلب‬
ْ َ‫ )ي‬adalah kata kerja. Sementara kata yang kedua
Kata pertama (‫شت َِرى‬

َ ). Pelaku pada kalimat ini ada dua orang, akan
merupakan pelaku (‫ان‬
ِ َ‫الطا ِلب‬
tetapi kata kerjanya tetap dalam keadaan tunggal.
Para dosen sedang rapat di kantor hari ini

231

‫ارةِ َهذَا ْاليَ ْو َم‬
ِ ‫ يَجْ ت َِم ُع ْال ُم َح‬.)6
َ َ‫اض ُر ْونَ فِى اْإد‬
Matahari terbit dari timur

َ ‫س ِمنَ ال‬
َ ‫ ت َْطل ُع ال‬.)7
‫ق‬
ُ ‫ش ْم‬
ِ ‫ش ْر‬
َ ‫ ال‬merupakan jenis kata muannats, namun demikian ia
Kata ‫س‬
ُ ‫ش ْم‬

َ ‫ ال‬tidak
tergolong kepada muannats majazi. Secara bentuk kata ‫س‬
ُ ‫ش ْم‬
memiliki ciri bahwa kata tersebut termasuk ke dalam kategori kata

َ ‫ ال‬merupakan kata
muannats, namun demikian, oleh karena kata ‫س‬
ُ ‫ش ْم‬
yang tergolong pada kata yang mengarah kepada sesuatu yang berada
di atas, mengawang-awang, seperti: langit (‫س َما ُء‬
َ ‫ )ال‬dan rembulan (‫)القَ َم ُر‬, itu
semua digolongkan kepada muannats majazi, walaupun secara lafadz
tidak ditandai dengan tandak atau ‘alamah muannats.

Ayam bertelur

ُ‫ت الدَ َجا َجة‬
ْ ‫ض‬
َ ‫ بَا‬.)8

Untuk contoh ke-delapan ini, telah diketahui bahwa subjek
berbentuk mu’annats. Oleh karena itu i’il atau kata kerjanya ditambah
dengan ta’ ta’nits. Fi’il madhi ditambah dengan ta’ taints di akhir kata,
seperti pada contoh ini. Sementara untuk i’il mudhare’ ditambah
dengan ta’ mudhara’ah di depan kata kerja tersebut, seperti i’il yang
terdapat pada contoh ke-tujuh di atas.

Arabia

Vol. 5 No. 2 Juli - Desember 2013

SUBJEK, NAIBUL FA’IL (‫ )نَائِبُ ْالفَا ِع ِل‬DALAM KALIMAT VERBAL

PASIF (‫) ْالجُمْ لَةُ ْال ِف ْع ِليَةُ ِل ْل َم ْجهُوْ ِل‬

Naibul fa’il atau yang dapat juga disebut dengan subjek dalam
kalimat verbal pasif menurut deinisinya adalah isim yang dibaca
nashob, terletak setelah i’il mabni majhul (KKP, Kata Kerja Pasif) dan
menempati tempatnya fa’il setelah sebelumnya fai’l itu dibuang. Pada
kalimat dimana i’ilnya adalah kata kerja transitif, i’il muta’addi,

5

maka posisi naibul fa’il tersebut pada dasarnya adalah objek, maf’ul,
fa’il dalam sebuah kalimat lengkap dibuang dan kemudian maf’ul
atau objeknya dipindahkan ke tempat fa’il, subjek di mana predikat
atau i’il, kata kerjanya mengikuti aturan dalam pembuatan i’il mabni
majhul. Apabila i’il tersebut merupakan i’il madhi (lampau), maka
huruf pertama dari i’il tersebut diharkati dengan dhummah dan huruf
232

sebelum akhir diharakat kasrah. Kata menulis, ‫َب‬
َ ‫ َكت‬menjadi ditulis ‫ب‬
َ ِ‫ ُكت‬.

Perhatikan dengan seksama perubahan yang terjadi pada huruf kaf dan
huruf sebelum huruf terakhir yaitu huruf ta’.
Sementara pada i’il mudhare’ huruf di awal kata (huruf
mudhara’ah) diharakat dengan dhummah dan huruf sebelum huruf
terakhir diharakati fathah. Kata kerja, i’il mudhare’ akan dan sedang
menolong ‫ص ُر‬
َ ‫يَ ْن‬, menjadi akan atau sedang ditolong ‫ص ُر‬
َ ‫يُ ْن‬.
(POWER POINT I)
KAIDAH PEMBENTUKAN KATA KARJA PASIF

‫آخ ِر ِه‬
ُ :‫اضى‬
ِ ‫ض َم أ َ َولُهُ َو ُكس َِر َما قَ ْب َل‬
ِ ‫ْال َم‬

Huruf Pertama Diharakat Dhummah, Huruf Sebelum Akhir Diharakat
Kasrah

‫آخ ِر ِه‬
ُ :ِ‫ارع‬
ِ ‫ض َم أ َ َولُهَ َوفُ ِت َح َما قَ ْب َل‬
َ ‫ْال ُم‬
ِ ‫ض‬
Huruf Pertama Diharakat Dhummah, Huruf Sebelum Akhir Diharakat Fathah
Jenis i’il dapat dikategorikan sebagai i’il muta’addi, transitif, artinya, kata kerja
yang membutuhkan objek. Jadi tanpa adanya sebuah objek tidak mungkin kalimat
tersebut menjadi kalimat sempurna. Hal ini dapat dilihat pada contoh kalimat ‫اض ٌر‬
ِ ‫فَت َ َح ُم َح‬
ْ
َ
َ
‫اب‬
‫ب‬
‫ال‬.
Kata
‫ح‬
‫ت‬
‫ف‬
merupakan
kata
kerja
transitif.
Di
samping
itu
jenis
kata
kerja
lainnya
َ َ
َ
adalah intrasitif, lazim, yaitu kata kerja yang tidak membutuhkan objek, seperti kata ‫بَ َك ْى‬,
menangis.
5

Mulihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Akif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_

DISKRIPSI PROSES PEMBUATAN KALIMAT PASIF DENGAN
MENGGUNAKAN KATA KERJA TRANSITIF, MUTA’ADDI:
 Fa’il, subjek dibuang

 I’rob6 pengganti posisi fa’il, yaitu maf’ul, objek diganti, disesuaikan dengan
fa’il (rafa’)

 Harakat i’il transitif yang digunakan di dalam kalimat tersebut disesuaikan
dengan kaidahnya masing-masing antara i’il madhi dan mudhare’.

 Antara i’il dan na’ibul fa’il harus sesuai dalam hal jenis kata (mudzakkar
dan mu’annats) selayaknya harus disesuikan pula pada i’il dan fa’il.
Beberapa contoh bentuk kalimat aktif berubah menjadi kalimat
pasif dengan menggunakan kata kerja transitif:
ُ ‫صدُ الذُ َرة‬
َ ْ‫تُح‬

َ ‫صدُ ْالفَاَ ُح الذُ َرة‬
ُ ْ‫ يَح‬.1

‫ب‬
ُ ‫يُؤْ َك ُل ْالعُ ْش‬

َ ‫ ت َأ ْ ُك ُل ال‬.2
‫ب‬
َ ‫شاة ُ ْالعُ ْش‬

ْ َ‫ُح ِمل‬
‫ب‬
َ ُ ‫ ْال ُكت‬7‫ت‬

‫ب‬
َ ُ ‫ َح َم َل َر ِش ْيدٌ ْال ُكت‬.3

‫لص‬
ُ ّ‫س ِال‬
َ ِ‫ُحب‬

ُ ‫س ال‬
‫لص‬
َ ّ‫ي ِال‬
َ َ‫ َحب‬.4
ُ ‫ش ْر ِط‬

ُ ‫ ْال ُك َرة‬8‫ت‬
ْ َ‫قُ ِذف‬

َ ‫ب ْال ُك َرة‬
ُ ‫ف الَا ِع‬
َ َ‫ قَذ‬.5
Kosa Kata

Petani

‫ْالفَاَ ُح‬

Memanen

Kambing

َ ‫ال‬
ُ ‫شاة‬

Jagung

Membawa

‫َح َم َل‬

Rumput

Polisi

ُ ‫ال‬
‫ي‬
ُ ‫ش ْر ِط‬
‫ف‬
َ َ‫قَذ‬
ُ ‫ْال ُك َرة‬

Memenjarakan

Melempar
Bola

ُ‫صد‬
ُ ْ‫يَح‬
ُ ‫الذُ َرة‬

‫ب‬
َ ‫ْالعُ ْش‬

Pencuri

‫س‬
َ َ‫َحب‬
‫لص‬
ُ ّ‫ِال‬

Pemain

‫ب‬
ُ ‫الَا ِع‬

6

Kondisi akhir dari suatu kata

7

Sukun di sini boleh diharakati dengan kasroh. Dalam kaidahnya apabila sukun

membutuhkan harakat, maka diharakati dengan kasrah. Jadi dapat dibaca: ُ‫ت ْال ُكتُب‬
ِ َ‫حُمِ ل‬
8

ُ ‫قُذِفَتِ ال‬
Dapat dibaca pula ‫ْكرَ ُة‬

Arabia

Vol. 5 No. 2 Juli - Desember 2013

233

Pada contoh pertama, kata ُ‫صد‬
ُ ْ‫يَح‬, seimbang, serasi dengan kata

setelahnya yang merupakan subjek. Subjek atau fa’ilnya (‫ح‬
ُ َ‫ ) ْالفَا‬berbentuk

mudzakkar karena tidak ada tanda-tanda mu’annats di dalamnya. Di
awal kata ُ‫صد‬
ُ ْ‫ يَح‬terdapat huruf ya’ yang menandakan kata kerja tersebut

mudzakkar (tersimpan ‫)هو‬. Jadi keseimbangan dan keserasian benyuk
kata yang dimaksud terletak pada jenis kata itu sendiri. Sebagaimana
telah diketahui setiap kata kerja atau verb di dalam bahasa Arab telah
mengandung subjek di dalamnya.
Pada saat kalimat aktif (َ ‫ح الذُ َرة‬
ُ َ‫صدُ ْالفَا‬
ُ ْ‫)يَح‬, petani (sedang, akan) memanen
jagung, akan dirubah menjadi kalimat pasif, maka secara otomatis kata

234

َ ‫ الذُ َرة‬yang kedudukannya menempati tempatnya subjek, secara otomotis,
I’rob dari kata yang pada awalnya nashob (َ ‫ )ة‬berubah menjadi rofa’ sesuai
dengan I’rob fa’il yang dibuang ُ ‫الذُ َرة‬. Oleh karena kata ُ ‫الذُ َرة‬, mu’annats,
maka kata ُ‫صد‬
ُ ْ‫ يَح‬dirubah menjadi mu’annats menyesuaikan dengan
na’ibul fail yang merupakan jenis kata mu’annts dengan ditandai
adanya ta’ mudhara’ah pada awal kata kerja, menjadi ُ‫صد‬
ُ ْ‫تَح‬. Huruf yang
pertama diberi syakal dhummah dan huruf sebelum akhir diharakat
dengan harakat fathah. Kalimat aktif di atas menjadi ُ ‫صدُ الذُ َرة‬
َ ْ‫تُح‬, jagung
(sedang, akan) dipanen.

َ ‫ت َأ ْ ُك ُل ال‬, kalimat ini merupakan
Beralih pada contoh kedua, ‫ب‬
َ ‫شاة ُ ْالعُ ْش‬
َ ‫ ال‬jenis katanya
kalimat aktif, kambing (sedang, akan) makan rumput. Kata ُ ‫شاة‬
berbentuk mu’annats, ia posisinya sebagai fa’il subjek. Subjek tersebut
dikatakan mua’nnats karena terdapat ta’ marbuthah pada akhir kata

َ ‫ال‬. Kemu’annatsan kata ini disesuaikan dengan predikatnya, verb, i’il.
ُ ‫شاة‬
Tanda mu’annatsnya adalah huruf ta’ pada awal kata ‫ت َأ ْ ُك ُل‬. Kata kerja
ini menyimpan dhamir (‫)هي‬. Dhamir yang berfungsi untuk menyatakan
dia perempuan satu (mufrad, mu’annats, ghaibah). Ketika kalimat aktif ini

َ ‫ )ال‬dibuang,
hendak dirubah menjadi kalimat pasif, maka subjek (ُ ‫شاة‬

diganti dengan kata ‫ب‬
َ ‫ ْالعُ ْش‬. Oleh karena kata ini mansub karena menjadi

maf’ul bih, objek, maka ia harus marfu’ karena menempati tempatnya
subjek, fa’il menjadi na’ibul fa’il, ‫ب‬
ُ ‫ ْالعُ ْش‬. Predikat dalam kalimat otomatis
juga harus disesuaikan dengan kondisi na’ibul fa’il yang berjenis kata
mudzakkar, maka kata berubah menjadi ‫يُؤْ َك ُل‬. Sebelum dipasifkan

menjadi kata ‫يُؤْ َك ُل‬, bentuk dasarnya adalah ‫يَأ ْ ُك ُل‬. untuk memasifkan kata
Mulihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Akif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_

tersebut, huruf yang pertama diharakat dengan harakat dhummah,
sementara huruf sebelum akhir di harakat dengan harakat dhummah
sesuai dengan kaidah untuk merubah i’il mudhare’ aktif menjadi i’il
mudhare’ pasif. Huruf ya’ tersebut sebagai pengganti dari kata ganti
atau dhamir (‫ )هو‬yang berfungsi sebagai (mufrod, mudzakkar, ghaib), dia
laki-laki satu, tunggal.
Pada contoh ketiga, ‫ب‬
َ ُ ‫ َح َم َل َر ِش ْيدٌ ْال ُكت‬, predikat yang terdapat di dalam

kalimat ini berbentuk kata kerja lampau, i’il madhi, menyimpan kata ganti
untuk orang ketiga, laki-laki tunggal. Oleh karena subjek, fa’il di dalam
kalimat ini mudzakkar, maka predikatnyapun berbentuk mudzakkar.

Untuk dijadikan kalimat pasif, maka posisi kata ‫ب‬
َ ُ ‫ ْال ُكت‬di geser menempati
tempatnya fai’l. Sementara fa’il tersebut sebelumnya dibuang. I’rob kata

‫ب‬
َ ُ ‫ ْال ُكت‬yang pada awalnya nashob karena posisinya sebagai maf’ul, objek
berubah menjadi rofa’ ‫ب‬
ُ ُ ‫ ْال ُكت‬karena menjadi naibul fa’il, pengganti subjek.
Fi’il madhi atau predikatnya huruf awal diharakati dengan dhummah,
sementara huruf sebelum akhir menjadi kasrah sehingga kalimat
ْ َ‫ُح ِمل‬
berubah ‫ب‬
َ ُ ‫ َح َم َل َر ِش ْيدٌ ْال ُكت‬, Rasyid (telah) membawa beberapa buku menjadi ‫ت‬

‫ب‬
ُ ُ ‫ ْال ُكت‬, beberapa buku telah dibawa. Terdapat penambahan huruf ta’ pada
ْ َ‫ ُح ِمل‬dimaksudkan untuk menyesuaikan kondisi na’ibul fa’il yang
kata ‫ت‬
berbentuk mu’nnats karena ia berupa kata jama’ taksir lighairi ‘aqil. Oleh
karena terdapat kaidah bahasa Arab yang menyatakan bahwa “apabila
sukun membutuhkan harakat, maka wajib diharakati dengan harakat

ْ َ‫ ُح ِمل‬dapat
kasrah ” dan tidak berpengaruh pada makna. Maka kata ‫ب‬
ُ ُ ‫ت ْال ُكت‬

dibaca dengan ‫ب‬
ِ َ‫ ُح ِمل‬.
ُ ُ ‫ت ْال ُكت‬

ُ ‫ ال‬di dalam kalimat ‫لص‬
ُ ‫س ال‬
Kata ‫ي‬
َ ّ‫ي ِال‬
َ َ‫ َحب‬yang terdapat pada
ُ ‫ش ْر ِط‬
ُ ‫ش ْر ِط‬
contoh keempat mendukuki sebagai subjek, fa’il dan kata tersebut

ُ ‫ ال‬berbentuk
seimbang dengan predikatnya (verb, kata kerja). Kata ‫ي‬
ُ ‫ش ْر ِط‬
tunggal (mufrod), dan mudzakkar (laki-laki), sedangkan kata kerja
(‫س‬
َ َ‫ ) َحب‬merupakan kata kerja yang menyimpan dhamir atau kata ganti

untuk mufrod, mudzakar, ghaib, ‫هو‬. Sementara kata ‫لص‬
َ ّ‫ ِال‬menduduki
sebagai maf’ul bih, objek. Berdasarkan analisa inilah, maka kalimat ‫س‬
َ َ‫َحب‬

ُ ‫ ال‬dinamakan kalimat verbal aktif, jumlah i’iliyah lilma’lum.
‫لص‬
َ ّ‫ي ِال‬
ُ ‫ش ْر ِط‬
ُ ‫س ال‬
Selanjutnya, apabila kalimat verbal ini, ‫لص‬
َ ّ‫ي ِال‬
َ َ‫ َحب‬hendak
ُ ‫ش ْر ِط‬

ُ ‫ ال‬dibuang, digantikan
dijadikan kalimat verbal pasif, maka kata ‫ي‬
ُ ‫ش ْر ِط‬

Arabia

Vol. 5 No. 2 Juli - Desember 2013

235

kata ‫لص‬
َ ّ‫ ِال‬. Syakal kata kerja ‫س‬
َ َ‫ َحب‬menjadi ‫س‬
َ ‫ ُح ِب‬. Sementara syakal, harakat

ُ ‫س ال‬
kata ‫لص‬
َ ّ‫ ِال‬menjadi ‫لص‬
ُ ّ‫ ِال‬. Kalimat ‫لص‬
َ ّ‫ي ِال‬
َ َ‫ َحب‬, polisi memenjarakan
ُ ‫ش ْر ِط‬
seorang pencuri, menjadi ‫لص‬
ُ ّ‫س ِال‬
َ ِ‫ ُحب‬, seorang pencuri dipenjarakan (jumlah
i’liyah lilmajhul).
Contoh yang kelima di atas adalah kalimat verbal aktif, ‫ب‬
ُ ‫ف الَا ِع‬
َ َ‫قَذ‬

َ ‫ ْال ُك َرة‬, pemain itu menendang bola. Kata ‫ب‬
ُ ‫ الَا ِع‬menjadi subjek, fa’il dan kata
‫ف‬
َ َ‫ قَذ‬menjadi kata kerja, verb, i’il, sementara kata َ ‫ ْال ُك َرة‬menjadi objek,
maf’ul bih. Untuk merubah kalimat verbal aktif ini menjadi kalimat
verbal pasif, maka subjeknya dibuang, ‫ب‬
ُ ‫الَا ِع‬, digantikan oleh objek,

َ ‫ ْال ُك َرة‬, menjadi, َ ‫ف ْال ُك َرة‬
َ َ‫قَذ‬. I’rob objek yang sebelumnya nashob berubah

menjadi rofa’, karena kata tersebut telah menggantikan posisinya fa’il

yang mana fa’il tersebut harus dii’robi dengan I’rob rofa’, ُ ‫ ْال ُك َرة‬. Oleh
karena itu pula, objek, maf’ul bih yang menggantikan posisinya fa’il
236

dinamakan dengan naibul fa’il, pengganti fa’il. Sedangkan syakal dari
kata kerja ‫ف‬
َ َ‫قَذ‬, huruf yang pertama diharakati dhummah dan huruf
sebelum akhir diharakat kasrah karena kata kerja ini terbentuk dari i’il

madhi, (kata kerja lampau) menjadi ‫ِف‬
َ َ‫ قَذ‬menjadi ‫ِف‬
َ ‫قُذ‬. Kalimat َ ‫ف ْال ُك َرة‬
َ ‫قُذ‬

ُ ‫ ْال ُك َرة‬. Selanjutnya, apabila diperhatikan kaliamat َ ‫ف ْال ُك َرة‬
َ َ‫ قَذ‬na’ibul fa’ilnya
berbentuk muannats, maka kata kerja juga wajib dimuannatskan. Hal
ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa antara i’il dan
na’ibul fa’il dikenakan peraturan sama seperti i’il dan na’ibul fa’il, yaitu
harus seimbang dalam hal jenis kelaminnya, apabila naibul fa’ilnya
(pengganti subjek, subjek) muannats, maka i’il (verb, kata kerja)
juga harus dimuannatskan. Penambahan ta’ muannats pada kata kerja
akan menjadikannya berbentuk muanntas, karena fungsi ta’ ta’nits ini

ْ َ‫ قُ ِذف‬atau ُ ‫ت ْال ُك َرة‬
memang untuk memuannatskan i’il menjadi ُ ‫ت ْال ُك َرة‬
ِ َ‫قُ ِذف‬.
Dari sini dapat diketahui bahwa jenis kelamin dari kata yang menduduki
posisi na’ibul fa’il dapat merubah kondisi i’il, karena i’il dan fa’il harus
sama dalam hal jenis katanya.
Berdasarkan pada analisa terhadap contoh-contoh di atas, maka halhal yang perlu diperhatikan dalam menjadikan kalimat aktif menjadi
kalimat pasif adalah:

 Bentuk i’il (kata kerja, verb) yang digunakan terbuat dari i’il madhi
atau i’il mudhare’
Mulihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Akif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_

 Perhatikan dengan seksama kaidah syakal untuk i’il madhi ataupun
untuk i’il mudhare’

 Pada saat posisi objek (maf’ul bih) menjadi pengganti fail (na’ibul
fa’il), maka na’ibul fa’il ini diberlakukan seperti layaknya fa’il

 Dalam hal jenis kelamin (jinsu) antara i’il dan fa’il atau na’ibul
fa’il harus diseimbangkan, disamakan. Apabila fa’il atau na’ibul
fa’il mudzakar, maka i’il juga wajib berbentuk mudzakkar. Begitu
pula apabila fa’il atau naibul fa’il muannats, maka i’il juga harus
dimuannatskan.

 Fi’il dan fa’il atau naibul fa’il tidak sama, seimbang dengan i’il dalam
hal jumlah (‘adad). Walaupun fa’il atau na’ibul fa’ilnya mutsanna,
jamak, posisi i’il tetap mufrod, tunggal. Oleh karena itu jangan
terpengaruh dengan kondisi jenis kata dari kata yang menjadi fa’il,
subjek pada kalamat verbal aktif. Hal ini seperti contoh kasus yang
terdapat pada lima contoh di atas.

Arabia

Vol. 5 No. 2 Juli - Desember 2013

237

DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Munawari, Belajar Cepat Tata Bahasa Arab, NUMeD, 2003.
Yogyakarta.
Crive Holes, Modern Arabic; Structures, Functions and Varieties. Longman
Linguistics Library.
M. Dawud Arif Khan SE. Ak.BAP., Tuntunan Gramatika Bahasa Arab,
Darul Ilmi, 2002. Surabaya.

.‫ دار اأفكار‬،‫ المرجع فى اللغة العربية‬،‫على رضا‬
.‫ دار الشروق‬،‫ بناء الجملة العربية‬،‫الدكتور محمد حماسة عبد اللطيف‬
‫ الناشر مكتبة‬،‫ المدخل إلى علم اللغة ومناهج البحث اللغوي‬،‫الدكتور رمضان عبد التواب‬
.‫ القاهرة‬،‫الخانجى‬
238

Mulihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Akif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_