Perancangan Aplikasi Mobile untuk Mempromosikan Pariwisata Alam Kabupaten Banyuwangi | Wiyono | Jurnal DKV Adiwarna 5535 10454 1 SM

Perancangan Aplikasi Mobile untuk Mempromosikan
Pariwisata Alam Kabupaten Banyuwangi
Devina Wiyono1, Aristarchus Pranayama2, Ryan Pratama Sutanto3
1,2,3

Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain
Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Email: wdevina10@gmail.com

Abstrak
Banyuwangi merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata karena
memiliki obyek wisata alam yang sangat beragam dan menantang, terutama bagi para pecinta alam atau
backpacker. Terdapat banyak sekali keindahan alam yang “belum tersentuh tangan manusia”, artinya belum
terenovasi. Hal ini membuat Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tidak tinggal diam dalam
mempromosikan pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Berbagai upaya promosi telah dilakukan dan untuk
mendukung Pemerintah Kabupaten Banyuwangi maka dibuatlah perancangan aplikasi mobile untuk
mempromosikan pariwisata Kabupaten Banyuwangi berbasis Android.
Kata kunci: Aplikasi, Android, backpacker, Kabupaten Banyuwangi, pariwisata, promosi.

Abstract

Title: The Design of Mobile Application to Promote Natural Tourism in Banyuwangi District
Banyuwangi is one of the districts that have great potential in tourism because it has various challenging natural
attractions, especially for the nature lovers or the backpackers. There are a lot of beautiful natural places that
are still "untouched by human hands", meaning they are not yet renovated. This makes the Banyuwangi Regent,
Abdullah Azwar Anas, to actively promote Banyuwangi’s tourism. Various promotional efforts have been done,
and to support the Government of Banyuwangi, this design of Android based mobile application is made to
promote the tourism in Banyuwangi
Keywords: Applications, Android, backpacker, Banyuwangi District, tourism, promotion.

Pendahuluan
Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai tempat
pariwisata yang menantang, terutama bagi para
pecinta alam, karena memiliki banyak sekali
keindahan alam yang “belum tersentuh tangan
manusia”, artinya belum terenovasi. Obyek wisata
Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi untuk
dikembangkan dan diperkenalkan ke dunia
internasional karena keelokan objek wisata alamnya.
Letak Kabupaten Banyuwangi yang strategis berada
di ujung timur pulau Jawa membuat Kabupaten

Banyuwangi memiliki obyek wisata yang beragam
mulai dari pantai, gunung, air terjun, laut, goa, dan
lain-lain. Selain obyek wisata alam, Banyuwangi juga
kaya akan beragam wisata kuliner dan budaya.
Keindahan obyek pariwisata ini membuat Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas atau yang akrab
dikenal dengan Anas, tidak tinggal diam. Sejak

menjabat sebagai Bupati pada tahun 2010 hingga
sekarang sebagai petahana, beliau sangat gencar
melakukan promosi pada sektor pariwisata. Hal ini
dibuktikan dengan dioperasikannya penerbangan
komersil pertama di Banyuwangi pada tahun 2010
untuk mempermudah akses masuk ke kota
Banyuwangi (Semanggi, 2014).
Pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk
dikembangkan sebagai salah satu sarana pendapatan
suatu
daerah.
Hadirnya

wisatawan
dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperluas dan
memeratakan lapangan kerja, meningkatkan fasilitas
penggunaan infrastruktur, memperkenalkan dan
mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata di
Indonesia serta memupuk rasa cinta tanah air dan
mempererat persahabatan antar bangsa. Wisatawan
yang
tinggal
daerah
tertentu
pasti akan
membelanjakan
uang
mereka
sehingga

menguntungkan daerah yang dikunjunginya. Sektor
ini memberikan kesempatan bagi para pengusaha

kecil hingga besar karena memberikan peluang untuk
berbagai usaha, antara lain perhotelan atau
penginapan untuk tempat menginap selama berwisata,
jasa transportasi, guide, rumah makan atau restoran,
ticketing, dan lain-lain (Basyir, 2014).
Wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja,
atau sedang berlibur dan secara sukarela mengunjungi
daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain
(Kusumaningrum, 2009). Dengan kata lain,
wisatawan merupakan orang yang sedang melakukan
perjalanan atau traveling. Pada dasarnya ada beberapa
jenis orang yang suka melakukan traveling. Salah
satunya adalah backpacker. Backpacker adalah jenis
traveler paling irit namun paling tangguh. Para
backpacker biasanya adalah mereka yang memiliki
jiwa petualang tinggi, mudah beradaptasi, peduli
lingkungan, pengagum semesta, dan pembaca peta
yang baik (Sunawang, 2015). Obyek wisata alam
adalah salah satu yang sangat menantang bagi para
backpacker. Banyaknya objek wisata alam di

Banyuwangi membuka pintu bagi para backpacker
untuk berpetualang dan mengagumi keindahan
semesta.
Perkembangan zaman selalu diikuti dengan
perkembangan teknologi. Berkembang pesatnya
perkembangan teknologi pada era ini membuat
pertukaran dan penyebaran informasi dapat
berlangsung cepat tanpa batasan ruang dan waktu.
Salah satu teknologi yang sudah tidak asing lagi
adalah smartphone. Perkembangan teknologi ini telah
dimanfaatkan oleh berbagai macam instansi, baik
untuk kepentingan komersil maupun tidak. Salah
satunya adalah mempromosikan sebuah pariwisata
kota dengan menggunakan aplikasi smartphone. Pada
era digital ini, penggunaan media online perlahanlahan sudah mulai menggeser peran media cetak
seperti majalah, koran, tabloid, dan brosur
dikarenakan lebih praktis dan memiliki informasi
yang lebih luas (Redaksi FM, 2016). Selain itu,
promosi dengan menggunakan aplikasi mobile
merupakan promosi yang sangat efisien karena murah

tapi memiliki pengaruh besar.
Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi sudah
melakukan banyak promosi baik dengan media offline
maupun
media
online.
Sayangnya,
media
konvensional tersebut hanya memberikan informasi
seputar pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang tidak
ter-up-date, kurang lengkap, dan kurang ringkas
sehingga terkesan monoton dan kurang friendly.
Media promosi ini sudah ada sejak lama namun
seiring perkembangan zaman, gaya hidup masyarakat
dan perkembangan teknologi menuntut perubahan.
Oleh karena itu, untuk mendukung Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi dalam hal mempromosikan

pariwisata Kabupaten Banyuwangi maka dibuatlah
perancangan aplikasi mobile untuk mempromosikan

pariwisata Kabupaten Banyuwangi berbasis Android.
Pemilihan Android sebagai sistem operasi untuk
membuat aplikasi pariwisata alam ini karena aplikasi
Android merupakan aplikasi yang paling umum dan
banyak
digunakan oleh berbagai kalangan
masyarakat. Perancangan aplikasi pariwisata alam ini
merupakan panduan bagi wisatawan lokal dan asing
untuk mendapat informasi up to date berupa lokasi,
keterangan, panduan serta saran dalam memilih
pariwisata alam yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Dengan aplikasi mobile ini, diharapkan dapat
mendukung upaya pemerintah dalam mempromosikan
pariwisata alam Kabupaten Banyuwangi sehingga
banyak yang tertarik untuk berkunjung dan menikmati
objek wisata alam Kabupaten Banyuwangi.
Tujuan dari perancangan aplikasi mobile pariwisata
Kabupaten Banyuwangi adalah untuk mendukung
upaya pemerintah dalam mempromosikan pariwisata
Kabupaten Banyuwangi.


Metode Perancangan
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah
dengan
teknik
observasi
dan
wawancara.
Pengumpulan data dengan teknik observasi adalah
cara pengambilan data dengan melihat langsung
menggunakan indera dan alat lainnya untuk keperluan
tersebut. Pengumpulan data dengan menggunakan
wawancara dilakukan dengan tatap muka antara
pengumpul data dengan nara sumber.
Metode Analisis Data
Menurut Sugiyono (2009:244) analisis data adalah
proses mencari dan menyusun data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan lain secara sistematis sehingga mudah dipahami
dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang

lain. Metode yang digunakan dalam perancangan ini
adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan
analisis SWOT.
Metode deskriptif kualitatif merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2004). Data
tentang pariwisata Kabupaten Banyuwangi dari Dinas
Pariwisata Kabupaten Banyuwangi dan masyarakat
dianalisis dan ditarik menjadi suatu kesimpulan yang
dirumuskan menjadi strategi pembuatan aplikasi.
Kemudian akan divisualisasikan dalam perancangan
aplikasi yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi

pengembangan (Rangkuti, 2008). SWOT merupakan
singkatan dari kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weaknesses), kesempatan (Opportunities), dan

ancaman (Threats). Melalui analisis ini, diharapkan
dapat mengoptimalkan pembuatan aplikasi yang ada
yaitu dengan menganalisis SWOT terhadap aplikasi
mobile promosi Kabupaten Banyuwangi sebagai
sebuah obyek pariwisata. Aplikasi serupa dan media
promosi yang sudah pernah ada perlu dianalisis
melalui pendekatan ini untuk menghasilkan media
promosi berupa aplikasi yang unik dan menjawab
kebutuhan target audience.

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.
17.
18.
19.

Pulau Merah
Kalibendo
Grand Watu Dodol
Air Terjun Jagir
Pulau Tabuhan
Wedi Ireng
Teluk Ijo
Bangsring Underwater
Pantai Boom
Rafting dan Tubing
Pantai Mustika
Bedul Mangrove
Mangrove Center Bengkak
Hutan Pinus

Pembahasan
Letak Banyuwangi
Banyuwangi
merupakan
salah
satu
kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini
terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di
kawasan Tapal
Kuda,
dan
berbatasan
dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di
timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten
Jember
dan Kabupaten
Bondowoso di
barat.
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas
di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di
Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai
5.782,50 km2,
atau
lebih
luas
dari Pulau
Bali (5.636,66 km2).
Di
pesisir
Kabupaten
Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang
merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa
dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk). Secara
geografis kota Banyuwangi sendiri mempunyai
wilayah yang sangat strategis dengan kondisi yang
cukup baik, dengan banyak dominasi wilayah
pegunungan dan pantai sehingga mempunyai tempat
yang sangat menarik (Bramanda, 2017).
Letak Kabupaten Banyuwangi yang strategis berada
di ujung timur pulau Jawa membuat Kabupaten
Banyuwangi memiliki obyek wisata yang beragam
mulai dari pantai, gunung, air terjun, laut, goa, dan
lain-lain. Obyek wisata Kabupaten Banyuwangi
memiliki potensi untuk dikembangkan dan
diperkenalkan ke dunia internasional karena keelokan
objek wisata alamnya.
Obyek Wisata Banyuwangi
Potensi alam Kabupaten Banyuwangi sangat banyak
dan beragam namun belum semua tempat layak
disebut obyek wisata karena belum didukung dengan
akomodasi, akses masuk yang layak, kebersihan,
belum ada retribusi, tempat makan disekitarnya, dan
lain-lain. Beberapa tempat wisata yang sudah dapat
dikatakan obyek wisata alam, antara lain:
1. Gunung Ijen
2. Pantai Plengkung (G-Land)
3. Sukamade
4. Savana Sadengan
5. Muncar Fishingport

Android
Android adalah
sebuah sistem operasi untuk
perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup
sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android
menyediakan platform terbuka bagi para pengembang
untuk menciptakan aplikasi mereka (Safaat, 2012).
Aplikasi Android dapat dikembangkan pada sistem
operasi berikut (Safaat, 2012) :

Windows XP/Vista

Mac OS X (Mac OS X 10.4.8 atau lebih baru)

Linux
Aplikasi Android dalam bahasa pemograman Java.
Kode Java dikompilasi bersama dengan data file
resource yang dibutuhkan oleh aplikasi, di mana
prosesnya dipackage oleh tools uang dinamakan “apt
tools” ke dalam paket Android sehingga
menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk itulah
yang kita sebut dengan aplikasi, dan nantinya dapat
di-install di perangkat mobile (Safaat, 2012).
User Interface
User Interface adalah sebuah desain yang digunakan
sebagai penghubung antara manusia sebagai
pengguna dengan software pada perangkat sehingga
akan memudahkan pengoperasian dari perangkat
tersebut. Mudahnya, UI merupakan desain tampilan
pada layar perangkat seperti yang dimiliki oleh
smartphone, tablet dan berbagai jenis perangkat
lainnya. Atau sebagian orang awam lebih
mengenalnya sebagai tema (Dryad, 2016).
Usability
Setiap aplikasi mobile memiliki ciri-cirinya masingmasing. Tampilan antarmuka dengan komplekan dan
apisan menu yang berbeda membuat aplikasi mobile
perlu dikembangkan agar menjadi lebih atraktif dan
user friendly supaya dapat diterima oleh
penggunanya. Pada tahun 2012, Ali menyebutkan
bahwa masih banyak aplikasi mobile di pasaran yang
susah untuk digunakan dan dipelajari dikarenakan
tingkat usability yang rendah (Ali dalam Yani
Nurhadrayani, 2013).

User Experience
Istilah User Experience digunakan pertama kali oleh
Don Norman akademisi bidang cognitive science,
design dan usability engineering dan mantan vice
president Apple Inc. User Experience adalah sikap,
tingkah laku dan emosi pengguna saat menggunakan
suatu produk, sistem atau jasa. Pengalaman ini
melibatkan persepsi individu berkaitan dengan
manfaat yg dirasa, kemudahan yang didapat. User
Experience sangat dinamis, seiring perjalanan waktu,
persepsi yang dirasakan pengguna bisa berubah
sejalan berubahnya lingkungan, kebiasaan dan nilainilai. User Experience disini berkaitan dengan apa
yang dirasa oleh pengguna yang berhubungan dengan
kemudahanan, kenyamanan, efisiensi, kemanfaatan
saat mereka menggunakan web, aplikasi smartphone
dan aplikasi desktop.
Analisis Kompetitor
Indonesia Tour
Aplikasi ini memiliki fitur yang sederhana dan sejenis
katalog online. Cocok untuk orang yang hanya ingin
tahu sekilas tentang pariwisata di Indonesia secara
umum namun tidak bisa jadi panduan wisata. Target
diperkirakan wisatawan mancanegara. Dalam satu
bahasa (bahasa Indonesia).
Strength:
 Fitur dan navigasi yang mudah sehingga
memudahkan untuk berpindah dari satu halaman
ke halaman yang ingin dicari
 Aplikasi ini sangat sederhana, tidak banyak
konten dan fitur sehingga mudah digunakan
Weakness:
 Target market tidak jelas. Untuk siapa aplikasi ini
dibuat tidak jelas karena pembagian tempat
wisata tidak dibagi berdasarkan apapun.
 Konten kurang jelas dan tidak lengkap
 Tidak ada fitur yang melibatkan user dalam
berinteraksi (seperti system rating, contact form,
dll)
 Konten jarang di update karena berisi informasi
yang kuno dan lama
 Banyak advertising yang mengganggu yaitu pada
bagian bawah menu dan pop up advertising
Opportunity:
 Aplikasi ini terus dikembangkan sebagai strategi
promosi pariwisata sehingga akan berada di
posisi atas dan akan menjadi kebutuhan
masyarakat yang ingin berkunjung di Indonesi
Threat:
 Ketidaksiapan aplikasi ini menjadi hambatan
utama untuk mempromosikan wisata di
Indonesia.

Gambar 1. Desain interface indonesia tour
Travel to East Java

Aplikasi ini memilki fitur sejenis katalog online.
Target marketnya diperkirakan touris asing yang ingin
sekedar tahu tentang isi pariwisata dan kebudayaan
Indonesia. Isinya berbau budaya sekali yang berisi
banyak foto tentang Indonesia sebagai negara
agriculture dan plural akan budaya. Hanya tersedia
satu bahasa (bahasa Inggris).
Strength:
 Target marketnya sangat jelas yaitu wisatawan
asing yang hanya ingin mengetahui hal-hal umum
aplikasi ini tidak membingungkan dan sangat
sederhana. Aplikasi ini tersedia dalam satu
bahasa.
 Mengenalkan Indonesia sebagai Negara yang
plural dan banyak budaya serta pariwisata
 Filter (beaches, sceneries, culture, waterfalls,
agricultures, temples, handicrafts, miscellaneous)
 Tampilan, warna, dan teks cukup menarik.
Weakness:
 Tidak ada fitur yang melibatkan user dalam
berinteraksi (seperti system rating, contact form,
dll)
 Tampilan harus dalam posisi landscape yang
terkadang menyusahkan user.
 Aplikasi ini terlihat jarang di update
Opportunity:
 Untuk pengembangan kedepannya aplikasi ini
dapat bekerja sama dengan dinas pemerintahan
dan beberapa resort atau tempat wisata yang ada
di Jawa.
Threat:
 Banyak aplikasi serupa.
 Tidak ada sponsor atau bahkan dukungan dari
pemerintah sehingga bukan aplikasi resmi dan
terpercaya.

Gambar 2. Desain interface travel to east java
Banyuwangi in Your Hand

Aplikasi
ini
untuk
memperkenalkan
kota
Banyuwangi.
Target
marketnya
diperkirakan
wisatawan mancanegara dan asing yang berkunjung
untuk mengetahui Banyuwangi secara umum, bukan
spesifik ke pariwisatanya. Padahal Banyuwangi
sangat ditonjolkan dan terkenal akan pariwisatanya.
Dalam bahasa Indonesia.
Strength:
 Memiliki cakupan konten yang sangat luas mulai
dari tempat wisata, tempat ibadah, penginapan,
dan lain-lain.
 Memiliki fitur yang tidak dimiliki aplikasi lain
seperti fitur AR, view, gps, dan lain-lain yang
sangat modern dan fresh.
 Tampilan, warna, dan teks menarik dan
mencerminkan isi. terutama warna yang
menggunakan warna merah sangat
mencerminkan Banyuwangi sebagai kota
Gandrung. Penempatan dan ukuran ikon untuk
memberikan penjelasan terhadap sebuah teks
sudah pas dan menarik.
Weakness:
 Konten kurang penjelasan mendetail. Selain itu,
isi konten memiliki cakupan yang terlalu luas
sehingga tujuan dari aplikasi sendiri tidak jelas.
Konten pariwisatanya kurang (padahal
Banyuwangi sangat ditonjolkan dan terkenal akan
pariwisatanya).
 Tidak ada fitur yang melibatkan user dalam
berinteraksi (seperti system rating, contact form,
dll)
 Aplikasi ini terlihat jarang di update karena
kontennya berisi pariwisata yang sudah lama
 Bahasa dalam aplikasi ini masih kacau, ada yang
bahasa Indonesia ada yang Inggris.
Opportunity:
 Bekerja sama dengan beberapa instansi yaitu
pemerintah kabupaten Banyuwangi dan maskapai
Garuda Indonesia
 Aplikasi ini masih menjadi satu-satunya aplikasi
promosi kota Banyuwangi sehingga berada di
posisi atas dan akan menjadi kebutuhan
masyarakat
yang
ingin
berkunjung
di
Banyuwangi
Threat:
 Persaingan akan berlanjut ketat terutama mulai
bermunculan start up komersil yang akan
menggeser peran pemerintah.
 Kemajuan aplikasi harus didukung dengan
kemajuan infrastruktur dan kesiapan pemerintah
Kabupaten Banyuwangi. Tindakan pemerintah
dalam mempromosikan kota Banyuwangi dapat
dibilang sangat cepat tanpa memperhatikan
kelayakan tempat wisatanya.

Gambar 3. Desain interface banyuwangi in your
hand
Wisata Indonesia
Aplikasi sangat simple, sejenis katalog online yang
dilengkapi koordinat. Cocok untuk orang yang hanya
ingin tahu sekilas tentang pariwisata di berbagai
kabupaten Indonesia dan menentukan ingin
berkunjung ke kabupaten mana. Setelah itu, aplikasi
ini sudah tidak cocok lagi untuk digunakan. Dalam
satu bahasa (bahasa Indonesia).
Strength:
 Bagi wisatawan yang hanya ingin mengetahui
hal-hal umum aplikasi ini tidak membingungkan
dan sangat sederhana
 Terdapat fitur favorite yang memudahkan user
melihat kembali halaman yang disukainya.
 Tampilan, warna, dan teks cukup menarik.
Penempatan dan ukuran ikon untuk memberikan
penjelasan terhadap sebuah teks sudah pas dan
menarik.
Weakness:
 Konten kurang penjelasan tentang medan masuk
dan harga tiket masuk
 Tidak ada fitur yang melibatkan user dalam
berinteraksi (seperti system rating, contact form,
dll)
 Update terakhir aplikasi ini adalah di bulan
Desember 2016. Padahal aplikasi seharusnya di
update se dini mungkin.
 Banyak advertising yang mengganggu yaitu pada
bagian bawah menu dan pop up advertising
Opportunity:
 Aplikasi ini dapat bekerja sama dengan dinas
pemerintahan wilayah Jawa dan beberapa resort
atau tempat wisata yang ada di Jawa.
Threat:
 Banyak aplikasi serupa yang lebih menarik dan
terawatt.
 Lokasi hanya mencakup daerah Jawa padahal
banyak potensi diluar Jawa yang menarik untuk
di publikasikan



Tidak ada sponsor atau bahkan dukungan dari
pemerintah sehingga bukan aplikasi resmi dan
terpercaya

Threat:
 Masyarakat menuntut mobilitas dan fleksibilitas
untuk
memudahkan
mereka
memenuhi
kebutuhan. Persaingan akan berlanjut ketat
terutama mulai bermunculan start up komersil
yang akan menggeser peran pemerintah.
 Kemajuan aplikasi harus didukung dengan
kemajuan infrastruktur dan kesiapan Negara.
Ketidaksiapan ini masih menjadi hambatan
dalam mengembangkan penggunaan aplikasi.

Gambar 4. Desain interface wisata indonesia
Pesona Indonesia
Aplikasi sangat lengkap dan menarik. Kontennya
sangat cocok untuk backpacker karena sangat
lengkap. Tidak hanya menonjolkan wisata alam
namun juga berbagai wisata lainnya seperti wisata
bahari, buatan, dan budaya.
Strength:
 Terpercaya karena merupakan proyek resmi
pemerintah Indonesia
 Memiliki fasilitas dan dana yang terjamin
 Sering di update untuk kepentingan instansi
 Memiliki konten yang lengkap (tinjauan,
transportasi, kegiatan, akomodasi, tempat
belanja, direction)
 Fitur dan navigasi yang mudah sehingga
memudahkan untuk berpindah dari satu halaman
ke halaman yang ingin dicari
 Belum
ada
aplikasi
serupa
yang
memperkenalkan pariwisata Indonesia sedetail
dan lengkap Pesona Indonesia
 Terdapat kalender yang berisi tanggal kegiatan
Weakness:
 Konten kurang penjelasan tentang medan masuk
dan harga tiket masuk
 Tidak ada fitur yang melibatkan user dalam
berinteraksi (seperti system rating, contact form,
dll)
 Update terakhir aplikasi ini adalah di bulan
Desember 2016. Padahal aplikasi seharusnya di
update se dini mungkin.
Opportunity:
 Bekerja sama dengan beberapa instansi yaitu
Garuda Indonesia dan Southeast Asia
 Aplikasi ini terus dikembangkan sebagai strategi
promosi pariwisata sehingga akan berada di
posisi atas dan akan menjadi kebutuhan
masyarakat yang ingin berkunjung di Indonesia

Gambar 5. Desain interface pesona indonesia
Analisis Data
Berdasarkan analisis kompetitor yang ada, maka dapat
disimpulkan:
Keterangan Penilaian (1=kurang, 2=cukup, 3=baik,
4=sangat baik)

Konsep Perancangan

Banyuwangi sebagai salah satu tempat wisata bagi
para backpacker dengan menonjolkan sisi keunggulan
kota Banyuwangi sebagai:
 Tempat wisata alam yang menantang
Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten
yang memiliki potensi besar dalam bidang
pariwisata karena memiliki obyek wisata alam
yang sangat beragam. Tidak hanya obyek wisata
alam saja, terdapat wisata lain yang menarik
seperti kebudayaan, kuliner, dan tempat
bersejarah. Semua wisata yang ada di Kabupaten
Banyuwangi, objek wisata alam adalah yang
paling unggul. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya wisata alam yang disajikan
dibandingkan objek wisata lainnya dalam website
http://www.eastjava.com.
 Suasana dan pengalaman yang jauh dari rutinitas
dan kepadatan kota
Perkembangan dan tunutan pekerjaan di
perkotaan dapat membuat masyarakatnya
menjadi stres. Salah satu gejala yang berkembang
dari kebutuhan masyarakat kota adalah kebutuhan
untuk
berwisata.
Perkembangan
industri
pariwisata yang linier dengan perkembangan
kebutuhan manusia menciptakan berbagai jenis
wisata. Mulai wisata massal seperti piknik atau
tamasya dengan fokus hanya bersenang-senang
(hedonisme), sampai bentuk wisata minat khusus
yang memiliki fokus kegiatan yang lebih spesifik.
Wisata minat khusus (Special Interest Tourism)
merupakan bentuk kegiatan dengan wisatawan
individu, kelompok atau rombongan kecil yang
bertujuan
untuk
belajar
dan
berupaya
mendapatkan pengalaman tentang suatu hal di
daerah yang dikunjungi (Fandeli dalam Konsep
Wisata Kontemporer, 2017).Bentuk wisata baru
ini bisa disebut dengan bentuk wisata
kontemporer yaitu bentuk wisata yang modern
dan lagi trend. Salah satu bentuk wisata
kontemporer ini seperti wisatawan dari Kota
Surabaya pergi ke Kota Batu hanya untuk makan
sate kelinci lalu pulang.
 Tempat wisata yang murah
Banyuwangi merupakan kota di Indonesia dengan
biaya hidup masyarakat terendah namun
penghasilan warganya (UMK) terus naik. Dalam
website Banyuwangi Bagus, 2016, setiap lima
tahun sekali di 82 kota/kabupaten diadakan survei
yang dilakukan oleh Survey Biaya Hidup (SBH)
dan Banyuwangi dinyatakan sebagai kota dengan
biaya hidup terendah di Indonesia. Berdasarkan
survei tersebut, biaya hidup yang dibutuhkan
untuk satu keluarga berjumlah empat orang
perbulannya adalah Rp. 3.030.000,-. Hal ini
membuat pengeluaran dan harga bahan di
Banyuwangi tergolong murah dan terjangkau.

Tujuan Kreatif
Perancangan aplikasi mobile pariwisata Kabupaten
Banyuwangi ini bertujuan untuk memperkenalkan

Strategi Kreatif
Dalam mempromosikan kota Banyuwangi agar
diminati dan dilirik oleh wisatawan terutama

Analisis penilaian ini didasarkan pada tampilan,
konten, fitur, kemudahan navigasi, dan advertising.
Hal ini dikarenakan lima hal tersebut sangat penting
dalam menunjang suatu aplikasi. Tampilan yang baik
dapat membuat user bertahan pada menit awal
walaupun konten yang dicari belum ditemukan.
Penilaian tampilan di sini berisi layout, warna, teks,
dan ikon. Tampilan merupakan salah satu unsur user
interface yang fundamental.
Kesesuaian unsur-unsur dalam tampilan dapat
memberikan nilai lebih untuk aplikasi. Konten
merupakan tujuan user melakukan penggunaan pada
sebuah aplikasi. Jika konten menjawab kebutuhan
user maka konten juga menjawab unsur usability
sebuah aplikasi. Konten berisi foto dan informasi
seputar tempat wisata. Fitur kini telah menjadi
kebutuhan sekaligus aksesoris sebuah aplikasi. Tidak
heran jika sekarang aplikasi mulai membuat fitur yang
semakin canggih dan mempermudah user. Fitur terdiri
dari gps, kalender, AR, dan view. Selain itu
kemudahan navigasi atau kemudahan untuk berpindah
dari satu halaman ke halaman yang lain merupakan
hal yang penting dan termasuk dalam unsur usability
sebuah aplikasi. Advertising merupakan unsur
pendukung sekaligus salah satu sumber keuntungan
promosi dalam aplikasi. Namun terkadang dapat
membuat user merasa terganggu. Posisi advertising
seharusnya dapat ditempatkan dengan baik sehingga
tidak mengganggu.
Dari analisis ini, didapatkan bahwa Aplikasi Pesona
Indonesia lebih baik dibanding aplikasi lainnya. Hal
ini dikarenakan tampilannya yang menarik, konten
yang lengkap, fitur yang berguna, serta tidak terdapat
advertising yang mengganggu user. Berbeda dengan
aplikasi Banyuwangi in Your Hand yang memilki
fitur teknologi sangat lengkap dan canggih namun isi
konten serta layoutnya kurang menarik.
Untuk memudahkan wisatawan domestik dan
mancanegara mengenal dan berkunjung ke tempat
wisata alam kota Banyuwangi maka dibuatlah
perancangan Aplikasi Mobile untuk mempromosikan
Pariwisata Alam Kabupaten Banyuwangi yang
memberikan informasi seputar pariwisata alam
kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan dua
bahasa. Aplikasi akan dibuat dengan konten yang
sesuai dengan taget market yaitu backpacker. Fitur
yang akan ditambahkan kedalam aplikasi ini berupa
GPS, kalender (untuk mengetahui even-even di
Banyuwangi), my favourite, suggestion plan¸dan fitur
lainnya.

backpacker, maka dibuatlah strategi kreatif melalui
pembuatan aplikasi ini. Pembuatan aplikasi ini akan
dilengkapi dengan fitur yang dapat menunjang
wisatawan untuk berlibur dengan mudah dan murah.
Dalam konten aplikasi terdapat banyak pilihan tempat
wisata beserta keterangannya yang menunjang
wisatawan untuk berlibur. Fitur dan teknologi yang
tersedia dalam aplikasi ini dibuat berdasarkan
kebutuhan dan analisis terhadap SWOT dari aplikasi
kompetitor.
Konten yang di tonjolkan dalam pembuatan aplikasi
ini bertujuan untuk memperkenalkan Banyuwangi
sebagai tempat wisata alam yang menantang, tempat
wisata yang murah, serta memberikan suasana yang
jauh dari rutinitas dan kejenuhan kota.
Khalayak Sasaran
Sasaran perancangan aplikasi ini adalah wisatawan
terutama backpacker yang bagi berdasarkan empat
kategori antara lain:
a. Demografis
Jenis Kelamin
: Pria dan Wanita
Umur
: 17 – 30 tahun
Tingkat Ekonomi
: SES A/B/C
Pekerjaan
: Semua pekerjaan (sebagai
mahasiswa,
swasta,
wiraswasta)
b. Geografis
Seluruh wisatawan yang berada di Indonesia baik
yang berasal dari kota besar maupun kota kecil
serta mencakup wisatawan mancanegara (turisturis asing). Umumnya turis asing adalah
backpacker yang menyukai tantangan dan
berjalan kaki.
c. Psikografis
Orang-orang dengan karakteristik seperti
challenger (penantang), pemberani, praktis, low
budget.
d. Behavioral
Orang-orang yang dekat dengan teknologi,
modern, bisa mengoperasikan gadget, dekat
dengan media sosial, backpacker, irit, suka jalanjalan dan berpetualangan, menyukai bentuk
wisata kontemporer, menyukai suasana jauh dari
perkotaan.
Indikator Keberhasilan
Setelah proses perancangan selesai, sebelum aplikasi
dipublikasikan maka harus dilakukan pengujian untuk
mengetahui kelayakan. Pengujian ini dinamakan
User Experience (UX). User Experience di sini
berkaitan dengan apa yang dirasa oleh pengguna yang
berhubungan dengan kemudahanan, kenyamanan,
efisiensi, kemanfaatan saat mereka menggunakan
aplikasi smartphone.
Proses UX akan dilakukan sebanyak dua kali yaitu
testing pada wireframe dan testing kepada desain

prototype kepada lima orang user. Setelah melalui
kedua tahap ini barulah aplikasi siap diluncurkan.
Proses UX ini akan dilakukan dengan metode
kualitatif dan kuantitatif. Pada proses kualitatif user
akan diminta untuk berpindah dari satu halaman ke
halaman lain di mana proses navigasi akan diuji. Pada
proses kuantitatif user akan diminta mengisi angket
dengan menggunakan skala likert. Dalam menguji
aplikasi ini digunakan fundamental User Experience
yaitu functional, usability, dan interface.
Functional yaitu dengan meminta user berpindah dari
satu halaman ke halaman yang lainnya lalu
menanyakan beberapa pertanyaan, antara lain:
1. Apakah user menemukan halaman mati?
2. Apakah user mengalamai kebingungan?
3. Apakah user menemukan tombol dan alur
navigasi yang salah?
4. Bagaimana alur workflow?
Menguji Usability untuk memastikan apakah tujuan
aplikasi tersampaikan dengan baik.
1. Apakah perpindahan navigasi mudah?
2. Apakah tujuan aplikasi?
3. Apakah konten sudah sesuai dengan tujuan?
4. Apakah konten mudah dimengerti?
Menguji interface untuk memastikan bahwa tampilan
desain sudah menarik dan sesuai dengan karakter
target market. Pengujian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan skala likert. (1= kurang, 2= cukup,
3= sesuai, = sangat sesuai)
1. Konsistensi desain
2. Kesesuaian warna dengan tema
3. Kesesuaian gambar dan penempatan
4. Ukuran gambar
5. Ukuran ikon
6. Kesesuaian jenis font
7. Ukuran font
8. Estetika secara keseuruhan
Konsep Kreatif
Pembuatan aplikasi ini menggunakan beberapa fitur
yang dapat menunjang wisatawan terutama
backpacker untuk berlibur dengan mudah dan murah.
Dalam konten aplikasi terdapat banyak pilihan tempat
wisata beserta keterangannya yang menunjang
wisatawan untuk berlibur. Fitur dan teknologi yang
tersedia dalam apliakasi ini dibuat berdasarkan
kebutuhan dan analisis terhadap SWOT dari aplikasi
kompetitor.
Aplikasi yang diberi nama “Wanderlust Banyuwangi”
ini diharapkan dapat memperkenalkan Kabupaten
Banyuwangi sebagai salah satu tempat yang tepat bagi
wisatawan terutama backpacker yang menyukai
tantangan dan suka mengembara.
Nama
“Wanderlust” memiliki arti terjemahan dari bahasa
Inggris
yaitu
“nafsu
berkelana,
kesukaan

mengeluyur/mengembara”. Sedangkan “Wanderlust
Banyuwangi” merujuk pada arti sebuah kesukaan
mengembara di Banyuwangi.
Format Desain Aplikasi
Menu Konten
- Halaman awal
Berisi gambar logo aplikasi dan instansi terkait
antara lain dinas pariwisata Kabupaten
Banyuwangi dan Universitas Kristen Petra.
- Halaman homepage
Halaman utama dari aplikasi ini berisi tentang
jenis obyek wisata yang ada di Banyuwangi,
antara lain wisata alam yang merupakan wisata
unggulan sehingga diletakkan di bagian paling
atas. Dilanjutkan dengan wisata pendukung
seperti wisata kuliner, wisata budaya, wisata
religi, dan wisata buatan. Setiap obyek wisata
dilengkapi dengan tinjauan, akses masuk, harga
tiket, penginapan, dan tempat makan terdekat.
- Halaman kalender
Berisi event-event rutin yang terdapat di
Banyuwangi seperti upacara adat, acara tahunan,
dan lain-lain.
- Halaman suggestion plan
Wisatawan dapat memilih paket berlibur mereka
sendiri dengan memasukan jumlah hari dan
musim mereka akan berlibur.
- Halaman akomodasi
Halaman akomodasi ini berupa informasi
mengenai homestay, hotel, penginapan, sewa
kendaraan, dan lain-lain.
- Halaman about us
Berisi profil tentang aplikasi dan informasi
update. Selain itu, juga berisi kontak yang berisi
email dan website.
Alur Desain Interaktif
Langkah pertama ketika membuka aplikasi, user akan
masuk dalam landing page sebagai loading page
masuk ke aplikasi. Setelah itu, user akan berada di
homepage yang berisi wisata alam (merupakan wisata
unggulan sehingga ditaruh di kolom paling atas) dan
dilanjutkan dengan wisata yang menjadi pendukung
seperti wisata kuliner, budaya, dan religi.
Di setiap kolom jenis wisata user dapat melihat obyek
wisata yang berisi tinjauan, akses masuk, keterangan,
disertai juga dengan fitur Google Map dan favourite.
Pada button navigation, terdapat menu yang
menampilkan home page, kalender, suggestion plan,
akomodasi, dan about yang memungkinkan user
untuk berpindah dari satu halaman menu ke halaman
menu yang lain.

Gambar 6. Alur desain interaktif aplikasi
wanderlust banyuwangi

Gambar 7. Information architecture aplikasi
wanderlust banyuwangi
Desain Colour Tone (tone warna )
Tone warna yang digunakan adalah tone warna yang
cerah untuk menggambarkan suasana ceria, segar, dan
terkesan alami.
Design Type/tipografi (jenis font)
Karakter tipografi yang akan digunakan dalam
pembuatan aplikasi ini adalah dengan menggunakan
typeface yang santai sehingga menggunakan jenis font
sans-serif dan memiliki tingkat keterbacaan yang
tinggi.
Jenis typeface yang digunakan adalah

UBUNTU dan BALOO

-

Tempat penyimpanan database menggunakan
mysql dan bahasa pemrograman server dengan
php. Framework php yang digunakan adalah
Laravel 5.4 web service Restful Api.

Pengembangan Bentuk Visual

Design Style (gaya desain)
Aplikasi ini dibuat dengan memilih gaya desain
modern dimana menggunakan elemen yang sederhana
dan tidak berlebihan. Halaman aplikasi akan di
dominasi oleh gambar foto untuk menonjolkan obyek
wisata Kabupaten Banyuwangi. Serta menggunakan
icon-icon simple dan warna dominan warna biru.

Gambar 9. Landing page

Sumber:https://play.google.com/store/apps/details?id=
com.ciaostudio.pixeliconpack&hl=es-419
Gambar 8. Pixel icon pack
Software yang Digunakan
Dalam pembuatan desain aplikasi ada beberapa
software yang digunakan antara lain:
- Pembuatan desain dan wireframe menggunakan
aplikasi Adobe Photoshop.
- Pembuatan prototype akan menggunakan aplikasi
Adobe Muse.
- Text editor yang digunakan adalah sublime text
3, aplikasi yang dibuat menggunakan framework
react native yang menggunakan bahasa
pemrograman website (html, css, javascript).
- Untuk
simulasi
aplikasi
pada
android
menggunakan program dan pada aplikasi ios
menggunakan xcode.

Gambar 10. Home page

Gambar 11. Halaman wisata alam

Gambar 14. Halaman informasi umum

Gambar 12. Halaman wisata kuliner

Gambar 15. Halaman kalender

Gambar 16. Halaman kalender
Gambar 13. Halaman wisata budaya

Daftar Pustaka

Gambar 17. Halaman setting

Simpulan
Berkembangnya potensi pariwisata di Kabupaten
Banyuwangi harus di iringi oleh jumlah wisatawan
yang datang. Salah satu cara untuk mendatangkan
wisatawan adalah dengan menggunakan media
promosi yang tepat sasaran dan sesuai target market.
Penggunaan aplikasi android merupakan salah satu
cara untuk menjangkau para wisatawan di era digital
ini. Aplikasi Wanderlust Banyuwangi ini selain
dirancang untuk mendukung Pemerintah dalam
mempromosikan Kabupaten Banyuwangi, aplikasi ini
juga diharapkan mampu membantu wisatawan
sebagai panduan wisata.
User Experience (UX) dilakukan pada empat
respondena yang terdiri dari wisatawan, mahasiswa
pariwisata, mahasiswa informatika, dan mahasiswa
desain. Selama melakukan UX, responden terlihat
menunjukan respon yang positif. Responden
memberikan penilaian bagus untuk desain interface,
warna, tema, dan desain secara keseluruhan. Namun
dua responden merasa icon terlalu kecil, dan ukuran
font ada yang terlalu kecil, dan ukuran gambar yang
kurang besar. Salah satu responden menilai bahwa
icon “Rencana Perjalanan” belum sesuai dan
sebaiknya diganti. Semua responden mengaku tidak
kebingungan dan paham alur dari desain. Konten yang
diberikan juga dinilai mudah dimengerti dan sesuai
dengan tujuan. Namun sayangnya, terdapat beberapa
halaman mati seperti GPS dan bahasa. Hal ini
dikarenakan pada saat melakukan UX testing fitur
GPS dan bahasa masih belum diaktifkan.
Secara keseluruhan Aplikasi ini sudah menjawab
kebutuhan responden dalam hal mencari informasi
terkait pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Namun,
aplikasi ini merupakan aplikasi yang masih di
kembangkan sehinga harus terus diperbaiki dan
dilengkapi.

Basyir, Asyhar. (2014, 30 November). Pengaruh
Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi.
From
http://asyharnotes.blogspot.co.id/2014/11/pe
ngaruh-sektor-pariwisata-terhadap.html
Bramanda, H. (2017). Kumpulan Wisata. Retrieved
Maret 1, 2017, from Kumpulan Tempat
Wisata
Banyuwang:
http://bramanda77.blogspot.co.id/2017/01/ku
mpulan-tempat-wisata-banyuwangi.html
Dryad, P. (2016, November 22). User Interface
Adalah. Retrieved Maret 2, 2017, from Apa
Itu User Interface (UI) Pada Android?:
https://techijau.com/user-interface-adalah/
Kusumaningrum, D. (2009). Persepsi Wisatawan
Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di
Kota Palembang. Tesis PS. Magister Kajian
Pariwisata. Universitas Gadjah Mada.
Moleong, Lexy. J. (2004). Metode Penelitian
Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Rangkuti, F. (2008). Analisa SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis. Jakarta :
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Redaksi FM. (2016, 3 November). Media Cetak Mulai
Tergeser Dengan Media Online. From
http://fajarmanado.com/media-cetak-mulaitergeser-media-online/
Safaat, N. (2012). Android Pemograman Aplikasi
Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis
Android. Bandung: Informatika.
Semanggi. (2014, 30 November). Tiga Mega Proyek
Di Banyuwangi Yang Perlu Kalian Ketahui.
From
http://www.semangatbanyuwangi.com/2015/
04/3-mega-proyek-di-banyuwangi-yangperlu.html
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Sunawang, A. (2015, 19 April). 10 Alasan
Backpacker Adalah Orang Yang Keren.
From http://www.yukpiknik.com/artikel/10alasan-backpacker-adalah-orang-yang-keren/