Annual Report | PT. Pelabuhan Indonesia II | Indonesia Port Corporation II

2014
LAPORAN KEBERLANJUTAN
SUSTAINABILITY REPORT

COMMITTED TO SUSTAINABILITY

www.indonesiaport.co.id

Committed
to Sustainability
Komitmen kami untuk keberlanjutan adalah dengan terus-menerus
mengasah kompetensi, meningkatkan kualitas layanan serta
membangun infrastruktur modern yang semuanya difokuskan
untuk menghasilkan produk dan layanan kepelabuhanan yang
berdaya saing global dan memaksimalkan proit.
Kami senantiasa bekerja keras untuk terus bertumbuh tanpa
melupakan tanggung jawab kami terhadap berbagai aspek
kemasyarakatan dan lingkungan hidup di sekitar kami. Kami
percaya, keberlanjutan usaha IPC akan terwujud melalui
keseimbangan antara pencapaian kinerja ekonomi, kinerja sosial
dan kinerja lingkungan. Sudah selayaknya nilai ekonomi yang

kami peroleh juga memberi manfaat bagi masyarakat sekitar dan
pelestarian lingkungan.
Our commitment to sustainability is realized by continuously
sharpening our competence, improving service quality and building
modern infrastructure, and all of which were focused to provide port
services and products of global competitive edge that can help to
achieve proit maximization.
We always work hard to continuously grow without compromizing our
responsibility toward community and environment. We believe, the
sustainability of our business can be achieved by striking a balance
of economic, social and environmental performances. As much as
is proper, with the economic value that we generate, we can always
be of beneit for local community and for environment preservation
eforts.

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

1

DAFTAR ISI | CONTENTS


PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE

PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
STAKEHOLDER ENGAGEMENT

Tema | Theme :
Committed to Sustainability

1

Tabel Kelompok Pemangku Kepentingan
Table of Stakeholder Groups

55

Daftar Isi
Contents


2

Pendekatan dalam Pelibatan Pemangku Kepentingan
Approaches in Stakeholder Engagement

56

Tentang Laporan Ini
About This Report

4

Penerapan Standar Eksternal
External Standards

65

Keanggotaan dalam Asosiasi dan Organisasi Lainnya
Membership in Associations and Other Organizations


66

Pengantar dari Direktur Utama
Message from the President Director

10

Proil Organisasi
Organization Proile

22

Ikhtisar Kinerja 2014
Performance Highlights 2014

46

Jejak Langkah
Milestones


48

Penghargaan & Sertiikasi
Awards & Sertiication

50

TATA KELOLA BERKELANJUTAN
SUSTAINABLE GOVERNANCE

2

Kegiatan GCG Tahun 2014
GCG activities 2014

71

Asesmen GCG
GCG Assessment


72

Struktur Tata Kelola
Governance Structure

73

Kode Etik Perseroan
Corporate Code of Conduct

78

Manajemen Risiko
Risk Management

80

IPC Bersih
Clean IPC


82

Kebijakan Anti Korupsi
Anti-Corruption Policy

82

Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing System

82

Kebijakan Manajemen Anti Kejahatan (Anti Fraud)
Anti Crime (Anti Fraud) Management Policy

83

Pedoman Pengelolaan Gratiikasi
Gratuity Management Guidelines


85

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

MENGEMBANGKAN SDM IPC
DEVELOPING IPC’S HUMAN RESOURCES

Kinerja Sosial: Memberi Manfaat Nyata bagi Masyarakat
Social Performance: Providing Real Beneits for the
Community

128

Program Kemitraan
Partnership Program

129

Program Bina Lingkungan
Community Development Program


131

Kisah Sukses Mitra Binaan: Pengrajin Songket Sanggar
Sabillah Saira
Success Story of Fostered Partner: Songket Craftsmen
Sanggar Sabillah Saira

132

IPC Peduli: Operasi Katarak Gratis di Jambi
IPC Cares: Free Cataract Surgery in Jambi

133

Culture Transformation Phase III
Culture Transformation Phase III

95


Membangun Budaya Keselamatan
Building a Safety Culture

134

Sistem Rekrutmen yang Adil dan Transparan
Fair and Transparent Recruitment System

96

Sistem Manajemen K3
OHS Management System

134

Kesetaraan dalam Pengembangan Karir
Equality in Career Development

97


Organisasi K3
OHS Organization

136

Demograi Karyawan
Employee Demographics

100

Program dan Kegiatan K3
OHS Programs and Activities

136

Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare

103

Pelatihan K3
OHS Training

137

Program Pensiun
Pension Plan

104

138

Waktu Kerja
Working Time

105

Kinerja Lingkungan: Menjaga Lingkungan untuk Bisnis
yang Berkelanjutan
Environmental Performance: Maintaining the Environment
for Sustainable Business

105

Dampak Lingkungan dari Kegiatan Usaha
Environmental Impact of Business Activities

139

Kebebasan Berserikat
Freedom of Association

Upaya-upaya IPC untuk Perlindungan Lingkungan
IPC Eforts for Environmental Preservation

139

Konsumsi Energi
Energy Consumption

140

Eisiensi Penggunaan Sumber Daya Air
Eicient Use of Water Resources

141

Pengendalian Emisi
Emissions Control

143

Pengelolaan Limbah
Waste Management

144

Kepatuhan
Compliance

145

Pelabuhan Berwawasan Lingkungan
Environmentally Sound Ports

146

Eco-Green Port
Eco-Green Port

147

Reception Facilities
Reception Facilities

148

Limbah yang Dapat Dikelola
Manageable Wastes

149

KINERJA KEBERLANJUTAN
SUSTAINABILITY PERFORMANCE
Kinerja Ekonomi: Meraih Pertumbuhan Bisnis
Berkelanjutan
Economic Performance: Achieving Sustainable Growth

118

Kinerja Usaha
Business Performance

119

Distribusi Nilai Ekonomi
Distribution of Economic Value

120

Dampak Ekonomi Tidak Langsung
Indirect Economic Impacts

122

Pembangunan Terminal NewPriok
Construction of NewPriok Terminal

123

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

3

TENTANG
LAPORAN INI |

4

ABOUT THIS REPORT

[G4-28]

Periode Pelaporan
Reporting Period

:

1 Januari 2014 – 31 Desember 2014
1 January 2014 – 31 December 2014

[G4-29]

Tanggal Laporan Terdahulu
Date of Previous Report

:

Juli 2014
July 2014

[G4-30]

Siklus Pelaporan
Reporting Cycle

:

Tahunan
Annual

[G4-31]
[G4-3]
[G4-5]

Contact Point

:

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Jl. Pasoso No. 1, Tanjung Priok,
Jakarta Utara – 14310
Tel: +62-21-4301080
Fax: (62-21) 43911704
e-mail: corp_sec@indonesiaport.co.id
Website: www.indonesiaport.co.id

[G4-32]

Tabel Index GRI
GRI Index Table

:

Lihat halaman 150
See page 150

[G4-33]

Penjaminan Laporan
Report Assurance

:

Belum dilakukan penjaminan oleh pihak eksternal atas Laporan Keberlanjutan
Perseroan
No external assurance has been taken on the Company’s Sustainability Report

Pembaca yang terhormat,

Dear valued readers,

Laporan Keberlanjutan 2014 PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) – selanjutnya disebut IPC atau Perseroan - adalah
laporan keberlanjutan kedua yang kami terbitkan sebagai
bentuk komitmen kami untuk melaporkan secara berkala
dan lebih rinci kepada para pemangku kepentingan,
mengenai kinerja berkelanjutan IPC di bidang ekonomi,
sosial dan lingkungan sepanjang tahun 2014. Kinerja sosial
dan lingkungan pada tahun pelaporan juga mencakup
aktivitas kami dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan (TJSL) sebagaimana diamanatkan pasal
66 ayat 2C, Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas yang diimplementasikan melalui
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Sustainability Report 2014 of PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) - hereinafter referred to IPC or the Company - is
our second sustainability report that we have published
as part of our commitment to report regularly and in more
details to the stakeholders, regarding IPC sustainable
performance economic, social and environmental
aspects throughout 2014. The social and environmental
performance in the reporting year also includes our
activities in implementing social and environmental
responsibility (TJSL) as mandated in Article 66 paragraph
2C, Law No.40 of 2007 on Limited Liability Companies
which were implemented through Partnership and
Community Development Program.

Pedoman Pelaporan
Laporan ini disusun mengacu pada Pedoman Pelaporan
Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines) dari
Global Reporting Initiative Generasi ke-4 (GRI-G4). Laporan
ini disiapkan “sesuai dengan” (in accordance) Pedoman
Pelaporan Keberlanjutan GRI-G4 dengan opsi “inti” (core).
[G4-32]

Reporting Guidelines
This report was compiled with reference to Sustainability
Reporting Guidelines  of Global Reporting Initiative
4th Generation (GRI-G4). This report was prepared  “in
accordance with”  Sustainability Reporting Guidelines
GRI-G4 with the “core” option. [G4-32]

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

Walaupun belum sempurna, kami berusaha untuk
mengikuti sejumlah prinsip dalam GRI, yakni kemampuan
diperbandingkan (comparability), keandalan (reability),
akurasi (accuracy), kejelasan (clarity), aktualitas (timeliness)
dan keseimbangan (balance). Penyajian data kuantitatif
dan/atau kualitatif serta analisisnya dilengkapi dengan
kode khusus dengan huruf merah dalam tanda kurung
pada akhir paragraf dimaksud, sebagai penanda dari
setiap indikator GRI yang terpenuhi. Referensi silang
antara informasi yang tersaji dengan indikator GRI dapat
dilihat di halaman 150. [G4-32]

Although it’s not perfect, we have made eforts to
adhere to a number of principles in GRI, which are
comparability, reliability, accuracy, clarity, timeliness and
balance. Presentation of quantitative and / or qualitative
data as well as the accompanying analysis comes with
special codes with letters in red and parentheses at the
end of each respective paragraph, as a marker of each
GRI indicator being met. Cross-reference between the
presented information and GRI indicators can be found
on page 150. [G4-32]

Cakupan Pelaporan
Dalam laporan ini kami ingin memaparkan kinerja IPC dan
entitas anak pada topik-topik yang relevan dan material
bagi IPC dan bagi para pemangku kepentingan dalam
konteks keberlanjutan untuk mencapai keseimbangan
prinsip “triple bottom line”, yakni proit (menghasilkan laba
untuk pertumbuhan), people (memberdayakan sumber
daya manusia) dan planet (serasi dengan alam).

Reporting Coverage
In this report we would like to describe the performance
of IPC and its subsidiaries on relevant and material topics
to IPC and the stakeholders in the context of sustainability
in achieving a balanced principle of “triple bottom line”,
which are proit (generating proit for growth), people
(empowering human resources) and planet (in harmony
with nature).

Data dan informasi yang disajikan dalam laporan ini
mencakup kinerja keberlanjutan IPC sebagai perusahaan
induk dan tidak termasuk data keberlanjutan yang dikelola
oleh entitas anak atau entitas lain dari luar Perseroan.
Sedangkan untuk data dan informasi keuangan seperti
nilai-nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan
yang kami sajikan dalam laporan ini telah mencakup
entitas anak sebagaimana tercantum dalam Laporan
Keuangan Konsolidasian Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia II dan Entitas Anaknya untuk
tahun yang berakhir pada tangal 31 Desember 2014. [G417][G4-20]

Data and information presented in this report include
sustainability performance of IPC as a holding company
and exclude sustainability data managed by subsidiaries
or other entities outside the Company. Whereas inancial
data and information, such as obtained and distributed
economic values that we present in this report have
covered the subsidiaries as stated in Consolidated
Financial Statements of Company (Persero) PT Pelabuhan
Indonesia II and Its Subsidiaries for the year ended
December 31, 2014. [G4-17][G4-20]

Daftar Entitas Anak dan Entitas Asosiasi yang
Dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan
Perseroan [G4-17]

List of Subsidiaries and Associated Entities which
are Consolidated into Financial Statements of the
Company [G4-17]

Nama Entitas Anak
Name of Subsidiaries

Kegiatan Usaha
Nature of Business Activities

Lokasi
Location

PT Pengerukan Indonesia (PT Rukindo)

Pengerukan Alur
Dredging

Jakarta

Kerjasama Operasi (KSO) Terminal
Petikemas Koja (TPK Koja)

Terminal Petikemas
Container Terminal

Jakarta

PT Jakarta International Container Terminal
(JICT)

Terminal Petikemas
Container Terminal

Jakarta

PT Rumah Sakit Pelabuhan (RSP)

Rumah Sakit
Hospital

RSP Jakarta, RSP Cirebon, RSP
Boom Baru Palembang dan RS
Port Medical Center, Jakarta

PT Multi Terminal Indonesia (MTI) *)

Terminal Petikemas dan
Konvensional serta Logistik
Container and Multicargo
Terminal and Logistic

Jakarta

PT EDI Indonesia (EDII)

Sistem Informasi
Information System

Jakarta, Surabaya, Medan

PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS)

Sistem Informasi
Information System

Jakarta

PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT)

Terminal Kendaraan
Car Terminal

Jakarta

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

5

Nama Entitas Anak
Name of Subsidiaries

Kegiatan Usaha
Nature of Business Activities

PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia
(JPPI)

Jasa Peralatan Pelabuhan
Port Equipment Services

Jakarta (kantor pusat) dan seluruh wilayah
operasi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Jakarta (head oice) and all operational areas of
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI)

Pengembangan Pelabuhan
Port Development

Jakarta

PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI)

Penyedia Energi Listrik
Electricity Provider

Jakarta

PT Pendidikan Maritim dan Logistik
Indonesia (PMLI)

Jasa Pelatihan dan Pendidikan Maritim
dan Logistik
Maritime and Logistic training and
education services

Jakarta

PT Jasa Armada Indonesia (JAI)

Penyedia Jasa Transportasi Laut
Ship Transportation Services Provider

Jakarta (kantor pusat) dan seluruh wilayah
operasi IPC
Jakarta (head oice) and all operational areas
of IPC

PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) *)

Terminal Petikemas dan Konvensional
Container and Multicargo Terminal

Pelabuhan Tanjung Priok
Port of Tanjung Priok

PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK)

Terminal Petikemas dan Konvensional
Container and Multicargo Terminal

Pelabuhan Tanjung Priok
Port of Tanjung Priok

PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI)

Terminal Petikemas
Container Terminal

Belawan, Jakarta,
Surabaya, Makasar

*) Seluruh kegiatan bongkar muat yang dilakukan oleh Cabang Tanjung Priok dan
MTI dialihkan ke PT PTP masing-masing sejak tanggal 1 November 2014 dan 1
Januari 2015.

*) All multicargo activities operated by Tanjung Priok Branch and MTI will be transferred
to PT PTP efective November 1, 2014 and January 1, 2015, respectively.

Batasan Spesiik Pelaporan Aspek Keberlanjutan
IPC [G4-21]

Speciic Boundaries of IPC Sustainability
Reporing Aspect [G4-21]
Data yang dicakup dalam Laporan Keberlanjutan 2014
Included in the 2014 Sustainability Report

Unit

6

Lokasi
Location

Ekonomi
Economy

Sosial*
Social

Lingkungan*
Environment

Kantor Pusat
Head Oice







Cabang Pelabuhan (12 Pelabuhan/Port)
Port Branches





-

Entitas Anak
Subsidiaries



-

-

*) Tidak seluruh data indikator lingkungan dan sosial disajikan karena keterbatasan
data tersedia.

*) Not all environmental and social indicator data presented due to limitations of data
available.

Karena keterbatasan data terkait aspek lingkungan, pada
laporan kali ini Perseroan hanya melaporkan kinerja
lingkungan di Kantor Pusat dan Cabang Tanjung Priok.
Pada laporan periode berikutnya kami akan berusaha
menyajikan data mengenai aktivitas terkait lingkungan
yang material di seluruh cabang Perseroan.

Because of data limitation related to environmental aspect,
in this report the Company only reports environmental
performance at Head Oice and Tanjung Priok Branch. In
the next period report we shall attempt to present data on
material environmentally-related activities at all branches
of the Company.

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

Perubahan Signiikan
Tidak ada perubahan signiikan pada struktur, prinsip
akuntansi maupun metode pengukuran data dari
Laporan yang disajikan pada tahun sebelumnya sehingga
tidak ada pernyataan ulang atas pengungkapan dalam
laporan sebelumnya. Selama masa pelaporan tidak
terjadi perubahan signiikan pada struktur usaha, struktur
kepemilikan dan struktur organisasi IPC. Perbedaan
dengan Laporan sebelumnya hanya pada format penyajian
informasi yang disajikan dengan opsi “inti” (core). [G4-13]
[G4-22][G4-23]

Signiicant Change
There was no signiicant change in structure, accounting
principles and data measurement methods from the
Report presented in the previous year therefore there
is no restatement on disclosures in the previous report.
During the reporting period there was no signiicant
change in business structure, ownership structure and
organizational structure of IPC. The diference with
the previous Report is only the presentation format of
information which is presented with the “core” option. [G413][G4-22][G4-23]

Penetapan Isi Laporan Keberlanjutan [G4-18]
Topik yang diungkapkan dalam Laporan ini merupakan
aspek
material
dan
batasan-batasannya
yang
mengungkapkan kebijakan, capaian, dan tantangan
keberlanjutan IPC sepanjang periode pelaporan. Topik
ini ditetapkan sebelum penulisan Laporan berdasarkan
kesepakatan pihak-pihak internal yang hadir dalam
sebuah workshop yang difasilitasi oleh tim konsultan yang
kami tunjuk.

Determination of Sustainability Report Contents 
[G4-18]
Topics disclosed in this Report are material aspects and
their limitations which disclose sustainability policies,
achievements, and challenges of IPC during the reporting
period. The topics were determined prior to Report
preparation upon agreement of internal parties who
were present in a workshop facilitated by our designated
consultant team.

Peserta workshop yang terdiri dari wakil seluruh divisi/unit
kerja yang mengelola aspek-aspek operasional, tata kelola,
sumber daya manusia, CSR dan umum, mengindentiikasi
semua aspek dan topik yang relevan dengan keberlanjutan
IPC dan bersama-sama melakukan uji materialitas
terhadap semua aspek yang relevan, yang mempengaruhi
pemangku kepentingan dan kinerja keberlanjutan IPC.
Aspek yang material adalah aspek yang disepakati berada
di ambang batas (menengah ke atas) dalam matriks
materialitas sebagaimana disajikan di bawah ini.

Workshop participants consisted of representatives of all
divisions/units, which manage operational, governance,
human resources, CSR and general aspects, to identify
all relevant aspects and topics to IPC sustainability and to
jointly conduct test of materiality on all relevant aspects,
which afect the stakeholders and IPC sustainability
performance. Material aspect is an aspect within the
threshold (middle up) in materiality matrix as presented
below.

Tahap
berikutnya,
masing-masing
unit
kerja
mempersiapkan
informasi
atas
aspek
material
(data pendukung) dengan memperhatikan konteks
keberlanjutan, pandangan pemangku kepentingan terkait,
memeriksa kelengkapan data dan informasi berdasarkan
aspek tersebut, untuk kemudian disusun dalam Laporan
Keberlanjutan.

The next stage, each work unit prepared information
disclosure on material aspects (supporting data) by
taking into account the context of sustainability, the
views of relevant stakeholders, checked completeness of
data and information based on these aspects, and then
incorporated them in Sustainability Report.

Data dan Informasi
Data dan informasi disajikan secara kualitatif dan
kuantitatif yang merupakan penjelasan kebijakan, upaya
dan pencapaian yang dilakukan Perseroan. Data numerik
disajikan secara metrik, kecuali diindikasikan lain. Data
inansial yang disajikan adalah data yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik untuk keperluan Laporan
Keuangan Perseroan, kecuali diindikasikan lain. Penyajian
data sedapat mungkin menggunakan data perbandingan
dua tahun berturut-turut, sehingga pembaca dapat
melakukan analisa komparasi. Semua data yang dimuat
dapat dipercaya karena didukung oleh dokumen yang ada
dan dapat diveriikasi oleh pemangku kepentingan yang
ingin melakukannya.

Data and Information
Data and information are presented qualitatively and
quantitatively to explain the Company’s policies, eforts
and achievements. Numerical data are presented in metric,
unless indicated otherwise. Presented inancial data are
data that have been audited by Public Accounting Firm
for the purpose of the Company’s Financial Statements,
unless indicated otherwise. Data presentation as much as
possible used data comparison of two consecutive years,
so that the readers can make a comparative analysis. All
presented data are reliable because they are supported
by existing documents and can be veriied by stakeholders
who wish to do so.

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

7

Pemilihan Topik dalam
Materialitas [G4-18]

Laporan

dengan

Uji

Selection of Topic in the Report through Materiality
Test [G4-18]
1
6
10

13

9

PENTING BAGI PEMANGKU KEPENTINGAN
Important to stakeholders

14

2
11

TINGGI
5
High

3

8
15

4

12

16

RENDAH
Low

SEDANG
Medium
7

PENTING BAGI ORGANISASI
Important for the organization

Daftar Isu dan Topik yang Relevan untuk IPC [G4-19]

List of Relevant Issues and Topics to IPC [G4-19]

Kategori Ekonomi

Kategori Sosial

Category: Economy

Category: Social

❶ Kinerja Ekonomi |Economic Performance

Sub Kategori Prakik Kepegawaian dan Pekerjaan yang Layak

❷ Dampak Ekonomi Tidak Langsung

Sub-category: Labor Pracices and Decent Work
❾ Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

|Indirect Economic Impacts

|Occupaional Health and Safety
Kategori Lingkungan

❿ Pendidikan dan Pelaihan |Training and Educaion

Category: Environmental

⓫ Mekanisme Sengketa Perburuhan

❸ Konsumsi Air |Water Consumpion

|Labor Pracices Grievance Mechanism

❹ Konsumsi Energi |Energy Consumpion
❺ Emisi |Emissions

Kategori Sosial

❻ Eluen dan Limbah |Eluent and Waste

Category: Social

❼ Transportasi |Transportaion

Sub Kategori Kemasyarakatan

❽ Kepatuhan |Compliance

Sub-category: Society
⓬ Masyarakat Setempat | Local Community
⓭ Ani Korupsi |Ani-Corrupion
⓮ Perilaku Ani Persaingan |Ani-Compeiive
Behaviour
⓯Kepatuhan |Compliance
Kategori Sosial
Category: Social
Sub. Kategori Tanggung Jawab Produk
Sub. Category Product Responsibility
⓰ Pelabelan Produk dan jasa |Product and Service Labelling

8

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

Aspek Material dan Boundary terhadap Cakupan
Usaha IPC

No.

Material Aspect and Boundary to IPC’s business
Scope
Batasan Aspek yang Material
Boundary on the material Aspects

Aspek yang Material
Material Aspects

Di Dalam Organisasi [G4-20]
Within the Organization

Di Luar Organisasi [G4-21]
Outside the Organization

Kategori: Ekonomi
Category: Economy
1

Kinerja ekonomi
Economic Performance

IPC dan entitas anak
IPC and Subsidiaries

-

2

Dampak ekonomi tidak langsung

IPC dan entitas anak
IPC and Subsidiaries

Masyarakat
Society

Kategori: Lingkungan
Category: Environmental
3

Konsumsi air
Water Consumption

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan
Head Oice and Tanjung Priok Branch

-

4

Konsumsi energi
Energy Consumption

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan
Head Oice and Tanjung Priok Branch

-

5

Emisi
Emission

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan
Head Oice and Tanjung Priok Branch

-

6

Eluen dan Limbah
Eluent and Waste

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan
Head Oice and Tanjung Priok Branch

-

7

Transportasi
Transportation

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan
Head Oice and Tanjung Priok Branch

-

8

Kepatuhan
Compliance

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan
Head Oice and Tanjung Priok Branch

-

Kategori: Sosial
Category: Social
Sub Kategori: Praktik Kepegawaian dan Pekerjaan yang Layak
Sub-category: Labor Practice and Decent Work
9

Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Occupational Health and Safety

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*)
Head Oice and Tanjung Priok Branch

Karyawan
Employees

10

Pendidikan dan pelatihan
Training and Education

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*)
Head Oice and Tanjung Priok Branch

Karyawan
Employees

11

Mekanisme sengketa perburuhan
Labor Practice Grievance
Mechanism

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*)
Head Oice and Tanjung Priok Branch

Karyawan
Employees

Kategori: Sosial
Category: Social
Sub Kategori: Masyarakat
Sub-category: Society
12

Masyarakat setempat
Local Community

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*)
Head Oice and Tanjung Priok Branch

Masyarakat
Society

13

Anti korupsi
Anti-Corruption

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*)
Head Oice and Tanjung Priok Branch

-

14

Perilaku anti persaingan
Anti-Competitive Behaviour

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*)
Head Oice and Tanjung Priok Branch

-

15

Kepatuhan
Compliance

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*)
Head Oice and Tanjung Priok Branch

-

-

Pelanggan/Pengguna Jasa
Customers

Kategori: Sosial
Category: Social
Sub Kategori: Tanggung Jawab Produk
Sub-category: Product Responsibility
16

Pelabelan produk dan jasa (Survey
Kepuasan Pelanggan)
Product and Service Labelling
(Customer Satisfaction Survey)

*) Beberapa data hanya tersedia untuk operasi Kantor Pusat dan beberapa
Kantor Cabang.

*) Some data only available for Head Oice and Tanjung Priok Branch operations.

Umpan Balik
Kepada pemangku kepentingan IPC; karyawan, mitra usaha,
pelanggan, pemegang saham dan pihak-pihak terkait
lainnya, kami mengundang anda untuk menyampaikan
segala pertanyaan, umpan balik maupun kritik di Lembar
Tanggapan pada bagian akhir dari laporan ini, sehingga
kami dapat meningkatkan kinerja keberlanjutan kami di
masa mendatang. Anda dapat menghubungi kami pada
contact point di atas. [G4-31]

Feedback
To IPC stakeholders, employees, business partners,
customers, shareholders, and other related parties, we
invite you to submit any questions, feedback or criticism
on Response Sheet at the end of this report, so that we
can improve our sustainability performance in the future.
You can contact us at the above contact point. [G4-31]

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

9

PENGANTAR DARI
DIREKTUR UTAMA | MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR [G4-1]

IPC memainkan peran kunci dalam mendukung
program poros maritim dan tol laut serta mewujudkan
struktur biaya logistik nasional yang efisien sebagai
bagian dari gagasan reformasi logistik kemaritiman.
IPC plays a key role to support the world maritime fulcrum and
marine toll as well as to realize eicient cost structure of national
logistics as part of the maritime logistics reform aspiration.

R.J. Lino
Direktur Utama
President Director

10

Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Dear Valued Stakeholders,

Laporan Keberlanjutan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
2014 ini dibuat untuk memberikan informasi kepada
para pemangku kepentingan mengenai apa yang telah
kami lakukan sepanjang tahun 2014 untuk memperkuat
tata kelola, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) dan menyeimbangkan pencapain kinerja di bidang
ekonomi, sosial dan lingkungan. Semuanya kami lakukan
agar Perseroan dapat mencapai pertumbuhan usaha
yang berkelanjutan, memberi manfaat bagi pemangku
kepentingan dan masyarakat luas.

Sustainability Report of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
2014 is prepared to provide information to stakeholders
on what we have done throughout 2014 to reinforce
governance, to improve the quality of Human Resources
(HR), and to balance the achievement of economic, social
and the environmental performances.  We do all that is
required for the Company to achieve sustainable business
growth and to beneit the stakeholders and the wider
community.

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

Relevansi Keberlanjutan bagi IPC
Indonesia saat ini memasuki paradigma baru
pembangunan yang berbasis kelautan. Presiden Republik
Indonesia telah mencanangkan konsep poros maritim
dan tol laut agar Indonesia sebagai negara kelautan dapat
sejajar dengan negara-negara maritim di dunia. Sebagai
perusahaan penyedia layanan jasa kepelabuhanan,
Perseroan memiliki peran penting dalam upaya
mewujudkan gagasan tersebut.

Sustainability Relevance for IPC
Indonesia is now entering a new paradigm of marine-based
development. The President of the Republic of Indonesia
launched the concept of the world maritime fulcrum and
marine toll for Indonesia as a maritime country can stand
in line with other maritime countries in the world.  As a
provider of port services, the Company has an important
role in the efort to realize this aspiration.

Menurut data World Bank, biaya logistik di Indonesia
saat ini masih sekitar 24,6% dari Produk Domestik Bruto
(PDB), tertinggi dibandingkan dengan negara-negara Asia
lainnya. Hal ini terutama disebabkan masih tingginya
inventory carrying cost akibat rendahnya keterandalan
pemasok barang, disparitas yang lebar dari waktu tunggu
(dwelling time) serta mahalnya biaya distribusi melalui
moda transportasi darat.

According to World Bank data, logistics cost in Indonesia
is still about 24.6% of Gross Domestic Product (GDP),
the highest compared with other Asian countries. This is
mainly due to the high inventory carrying cost because of
the low reliability of goods suppliers, the wide disparity of
dwelling time, as well as the high distribution cost of land
transportation modes.

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

11

12

Perseroan berupaya membantu mengurangi beban
jalan raya dengan mengurangi penggunaan truk angkut
khususnya dari Pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan
industri karena selain mengakibatkan kemacetan di dalam
kota juga menyebabkan biaya tinggi. Salah satu solusinya
adalah mengembangkan konsep tiga moda transportasi,
yaitu jalan darat, jalur laut dan jalur kereta api.

The Company strives to help reduce the road burden by
reducing the use of haul trucks, especially from Tanjung
Priok Port to industrial areas because this leads to traic
jam in the city and higher costs. One of the solutions is to
develop the concept of three transportation modes, which
are land roads, sea lanes and railways.

Perseroan ikut mendorong realisasi pengembangan jalan
tol lingkar Jakarta II Cibitung – Cilincing sebagai solusi
moda jalan darat yang akan menghubungkan Pelabuhan
Tanjung Priok dengan daerah industri dan logistik. Untuk
moda jalur kereta api, jalur baru kereta api akan dibangun
untuk menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan
Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan daerah industri
Cikarang bersisian dengan akses Jakarta Outer Ring Road
(JORR) 2.

The Company also contributes to the development of
Jakarta ring road II Cibitung - Cilincing as a land road solution
mode that will connect Tanjung Priok Port with industrial
and logistics areas. For railway mode, a new railway lines
will be built to connect Tanjung Priok Port with Nusantara
Bonded Zone (KBN) and Cikarang industrial area adjacent
to the access to Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2.

Sedangkan moda jalur laut, Perseroan berencana
memanfaatkan kanal (water way) yang telah ada sepanjang
40 km dari Tanjung Priok ke kawasan industri Cikarang
Jawa Barat yang disebut kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL).
Kanal tersebut nantinya akan menjadi jalur transportasi
yang bisa dilewati kapal tongkang berkapasitas muatan
maksimal 60 peti kemas. Untuk mendukung rencana
ini, akan dibangun sebuah terminal tongkang di wilayah
Cikarang (Cikarang inland water way).

Whereas for the sea lanes mode, the Company plans to
use the existing water way of 40 km length from Tanjung
Priok to Cikarang industrial area of West Java called
Cikarang-Bekasi-Sea (CBL) water way.  The water way will
become a transportation lane passable for barges with
maximum loading capacity of 60 containers.  To support
this plan, a barge terminal in Cikarang inland water way
will be built.

Salah satu dukungan Perseroan untuk mewujudkan
jaringan logistik nasional yang lebih eisien dan modern
adalah pembangunan Terminal NewPriok yang merupakan
proyek pembangunan pelabuhan terbesar di Indonesia
saat ini. Pembangunan yang direncanakan selesai 2023 ini
terbagi menjadi dua tahap. Tahap I direncanakan selesai
2017 dan akan dibangun 3 terminal peti kemas dengan
kapasitas 4,5 juta TEUs dan pembangunan tiga terminal
curah cair dengan kapasitas 10 juta meter kubik per
tahun. Sedangkan pembangunan tahap II direncanakan
pada 2018–2023 meliputi pembangunan 4 terminal peti
kemas dengan total kapasitas 8 juta TEUs per tahun.

One of the Company’s supports to realize a more eicient
and modern national logistics network is the construction
of New Priok Terminal which is the largest port
construction project in Indonesia today. The construction
is scheduled to be completed by 2023 and is divided into
two phases.  Phase I is scheduled to be completed by
2017 and will build 3 container terminals with a capacity
of 4.5 million TEUs and 3 liquid bulk terminals with a
capacity of 10 million meters cubic per year. Whereas the
second phase is scheduled during 2018-2023 including
construction of 4 container terminals with a total capacity
of 8 million TEUs per year.

Ke depan, Perseroan berharap pola angkutan barang
khususnya di pulau Jawa yang menjadi pusat konsentrasi
industri dan konsumsi, beralih ke pola angkutan laut. Studi
dari sebuah lembaga riset internasional menyimpulkan
bahwa jika 50% pola distribusi barang intra pulau Jawa
dan Jawa-Sumatera dapat dialihkan dari angkutan darat
ke angkutan laut, maka akan terjadi penghematan biaya
logistik sekitar Rp 300 triliun yang artinya ada penurunan
biaya logistik sebesar 3,69% dari PDB.

Going forward, the Company expects that the trend of
cargo transportation, especially on Java island, which is
the center of industry and consumption concentration,
will shift to sea transport.  The study of an international
research institution concluded that if 50% of cargo
distribution of intra-Java and Java-Sumatra could be
shifted from land transport to sea transport, there would
be a logistics cost saving of approximately Rp 300 trillion,
meaning a decrease in logistics costs by 3.69 % of GDP.

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

Strategi dan Inisiatif
Di tahun 2014, sejumlah program strategis telah
direalisasikan. Untuk mendukung rencana investasi,
Perseroan telah mendapatkan komitmen pendanaan
dari perbankan dalam dan luar negeri yang menunjukkan
tingkat kepercayaan para kreditur terhadap Perseroan.
Sesuai perjanjian, IPC akan memperoleh fasilitas kredit
pinjaman luar negeri senilai USD 2 milliar, dengan eksisting
draw down senilai USD 550 juta yang akan digunakan untuk
membiayai investasi pengembangan sejumlah pelabuhan
baru dan infrastruktur penunjang.

Strategies and Initiatives
In 2014, a number of strategic programs have been
realized.  To support the investment plan, the Company
has secured funding commitments from domestic and
overseas banks that shows creditors conidence level
on the Company. According to the agreement, IPC will
acquire foreign loan facilities worth USD 2 billion, with
existing draw down of USD 550 million which will be used
to inance investments in development of a number of
new ports and supporting infrastructure.

Apa yang sudah dan akan dilakukan oleh Perseroan
untuk mendukung program poros maritim dan tol laut
serta mewujudkan struktur biaya logistik nasional yang
eisien merupakan bagian dari gagasan reformasi logistik
kemaritiman yang membutuhkan dukungan dari semua
pemangku kepentingan dalam rantai distribusi nasional.
Ke dalam, Perseroan melakukan pembenahan dari halhal yang mendasar bagi perbaikan kualitas layanan dan
fasilitas seperti perbaikan hard dan soft infrastructure,
rekonigurasi lahan serta penambahan alat demi
meningkatkan kapasitas di pelabuhan. Perbaikan soft
infrastructure yang telah dilakukan diantaranya adalah
program change management, penyederhanaan sistem
birokrasi hingga penyediaan truck booking system, sistem
pengelolaan peti kemas OPUS, Auto Gate, serta layanan
pelabuhan 24/7 yang berlaku untuk semua pihak dan
instansi yang terlibat di dalam operasi pelabuhan.

What has been and will be done by the Company to
support the world maritime fulcrum and marine toll
program as well as to realize eicient cost structure of
national logistics is part of the maritime logistics reform
aspiration which needs the support of all stakeholders in
the national distribution chain.  Internally, the Company
enhances the basic concerns in improvement of the
quality of services and facilities, such as hard  and  soft
infrastructure improvement,  land reconiguration, and
additional equipment in order to increase the port
capacity.  Soft infrastructure  improvement that has
been done includes  change management program,
simpliication of the bureaucratic system, provision
of  truck booking system,  OPUS container management
system, Auto Gate, as well as 24/7 port services that apply
to all parties and agencies involved in port operations.

Untuk meningkatkan keunggulan kompetitif sekaligus
menurunkan biaya logistik dan mendorong pertumbuhan
ekonomi
nasional,
Perseroan
terus
berupaya
menurunkan dwelling time, yaitu waktu yang dibutuhkan
dalam proses ekspor dan impor sejak dimulai dengan
proses pre-clearance, clearance hingga post clearance.
Penyempurnaan sistem yang dilakukan diantaranya
adalah “Auto Gate System” (Sistem Pintu Otomatis) yang
telah diterapkan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
Pada tahun 2014, Pelabuhan Tanjung Priok telah
menerapkan auto gate system di seluruh wilayah terminal
operasi. Sistem baru ini berhasil meningkatkan kecepatan
layanan pemasukan dan pengeluaran peti kemas di Pintu
(gate) kawasan pelabuhan (TPS). Auto gate system juga
diterapkan di JICT.

To improve competitive advantage as well as to reduce
logistics costs and to boost national economic growth,
the Company continuously strives to reduce dwelling
time,  which is the time required in export and import
process including pre-clearance, clearance, and post
clearance processes.  The reined systems include “Auto
Gate System” which has been implemented since 2014
in all operation terminals of Tanjung Priok Port.  This
new system has accelerated the speed of incoming and
outgoing container services at the gate  of the port area
(TPS). An auto gate system is also implemented in JICT. 

Pembenahan sistem juga dilakukan untuk meningkatkan
kinerja operasional peti kemas di pelabuhan-pelabuhan
utama dengan menerapkan NBS (New Billing System) untuk
mempercepat pelayanan, pembayaran, dan meningkatkan
fungsi customer care di Pelabuhan Tanjung Priok.

System improvement is also made to increase operational
performance of containers at major ports by applying
NBS  (New Billing System)  to speed up services and
payments, as well as to improve customer care function at
Tanjung Priok Port.

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

13

14

Di bidang sumber daya manusia, strategi pengelolaan
SDM di tahun 2014 difokuskan pada optimalisasi dan
peningkatan kompetensi yang mendukung tercapainya
visi dan target Peseroan. Peseroan sangat fokus dalam
upaya peningkatan kinerja karyawan dengan merancang
berbagai program pengembangan individu, baik untuk
menunjang keterampilan  soft skill  maupun  hard skill.
Berbagai pelatihan, workshop serta beasiswa pendidikan
diberikan kepada karyawan dari berbagai level, mulai
dari karyawan baru hingga anak perusahaan. Seluruh
karyawan memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk
berkembang dalam rangka membangun jenjang karirnya. 

In human resources aspect, HR management strategy
in 2014 was focused on competencies optimization and
improvement that support achievement of the Company’s
vision and targets.  The Company is very focused in
improving employee performance by designing various
individual development programs, to support soft skills and
hard skills. Various trainings, workshops and educational
scholarships were provided to employees at various
levels, ranging from new employees to subsidiaries.  All
employees have equal rights and opportunities for their
career path development.

Untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan
pelanggan, Perseroan telah melaksanakan sejumlah
perbaikan seperti evaluasi tarif pelayanan jasa kepelabuhan
di tiap Cabang Pelabuhan, implementasi Terminal
Operation System (TOS) Multipurpose, Warehousing, Ro-Ro,
penyempurnaan proses perencanaan, pelayanan, dan
pengendalian operasi secara terintegrasi, implementasi
Port Marine Service (PMS), penerapan standar keselamatan
sesuai International Safety Management Code (ISM Code)
untuk pemenuhan standar keselamatan pengoperasian
kapal dan pencegahan pencemaran laut, serta
standardisasi pola operasi penanganan petikemas di
Pelabuhan Tanjung Priok.

To improve service quality and customer satisfaction, the
Company has implemented a number of improvements,
such as evaluation of port service tarifs in each Port
Branch, implementation of Terminal Operation System
(TOS) Multi-purpose, Warehousing, Ro-Ro,  improvement
of planning process, services, and operations control in
an integrated manner, implementation of Port Marine
Service  (PMS), application of safety standards according
to International Safety Management Code (ISM Code) for
compliance with safety standards of ship operations and
sea pollution prevention, and standardization of container
handling operations model at Tanjung Priok Port.

Penyempurnaan sistem ke arah otomatisasi pelayanan
operasional terminal pelabuhan harus didukung oleh
teknologi informasi yang andal. Di tahun 2014 pembenahan
sistem Teknologi Informasi (TI) merupakan salah satu
prioritas utama untuk mengantisipasi teknologi yang
terus berkembang. Beberapa aplikasi yang dikembangkan
diantaranya adalah:

Systems improvement towards automation of port
terminal operational services should be supported by
reliable information technology.  In 2014 Information
Technology (IT) system improvement is one of the main
priorities in anticipation of the continuously evolving
technology.  Several developed applications, among
others, are:

1. Penerapan TI berstandar internasional yaitu terminal
operating system (TOS) untuk mendukung operasional
Terminal Peti kemas. Penerapan TOS dilakukan
secara bertahap, dimulai dari Terminal III Tanjung
Priok, dan akan dikembangkan di tempat lain dengan
memperhatikan kesiapan fasilitas terminal peti kemas
dan volumenya.

1. IT implementation with international standards, namely
terminal operating system (TOS) to support Container
Terminal operations. TOS is implemented gradually,
starting from Terminal III of Tanjung Priok, and will
be developed in  other ports taking into account the
readiness and volume of container terminal facilities.

2. Penerapan TI untuk mendukung layanan terminal
kendaraan (car terminal operating system) di
PT Indonesia Kendaraan Terminal. Solusi ini diterapkan
di terminal internasional maupun terminal domestik
dengan menggunakan barcode yang menempel di
badan kendaraan sebagai vehicle identiication number
sehingga dapat mempercepat proses bongkar muat di
dermaga.

2. IT implementation to support car terminal operating
system in PT Indonesia Kendaraan Terminal. This
solution is implemented in international and domestic
terminals using barcodes attached to the vehicle body
as vehicle identiication number in order to accelerate
loading and unloading process at the docks.

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

3. Penerapan TI untuk mendukung layanan logistik
dan pergudangan untuk kebutuhan operasional di
PT Multi Terminal Indonesia. Solusi ini merupakan
modul terintegrasi mulai dari pergudangan,
pengangkutan, freight forwarding dan third party logistic.

3. IT implementation to support  logistics and
warehousing services for operational needs in
PT Multi Terminal Indonesia. This solution is
an integrated module covering warehousing,
transportation,  freight forwarding,  and  third
party logistics.

4. Implementasi dashboard system untuk menyajikan
data/informasi dalam bentuk grais yang dapat
digunakan sebagai sarana bantu analisa serta
pengambilan keputusan. Implementasi ini dibagi
menjadi dua fase. Pada fase 1 telah dikembangkan
sistem informasi dwelling time nasional (www.dwelling.
indonesiaport.co.id)
untuk
menyajikan
jumlah
dwelling time di pelabuhan terminal peti kemas di
Jakarta, yaitu JICT, TPK Koja, Terminal III Tanjung Priok.
Sedangkan, pada fase 2, telah dikembangkan sistem
informasi untuk menyajikan data kinerja peti kemas
seperti throughput/productivity, turn-round-time, dan
sebagainya.

4. Dashboard system  implementation to present  data/
information in graphic form that can be used as analysis
and  decision-making tools.  This implementation is
divided into two phases. In phase 1, national dwelling
time information system (www.dwelling.indonesiaport.
co.id) has been developed to present dwelling time in
container terminal ports in Jakarta, which are JICT, TPK
Koja, Terminal III of Tanjung Priok. Whereas, in phase
2, information system has been developed to present
container performance data, such as throughput/
productivity, turn-round time, and so forth.

Untuk mendukung keberlanjutan usaha serta sejalan
dengan komitmen Perseroan untuk “Committed to
Progress”, investasi pengembangan terus dilaksanakan.
Realisasi investasi konsolidasian pada tahun 2014 yang
merupakan investasi induk perusahaan dan entitas anak
mencapai Rp 3,84 triliun, naik 21,90% dibandingkan
Rp 3,15 triliun di tahun 2013.

In order to support business sustainability and to be in
line with the Company’s spirit “Committed to Progress,”
development investment is continuous. The consolidated
investment realization in 2014 by the parent entity and its
subsidiaries reached Rp 3.84 trillion, increased by 21.90%
compared to Rp 3.15 trillion in 2013.

Kinerja Operasi dan Finansial
Kondisi ekonomi makro sepanjang tahun 2014 belum
juga membaik dibandingkan tahun sebelumnya.
Perekonomian global dan domestik yang masih melambat
mempengaruhi aktivitas pada pelabuhan yang menjadi
bisnis utama Perseroan.

Operating and Financial Performance
Macroeconomic conditions throughout 2014 had not
been recovered compared to the previous year.  The
continuously slowing global and domestic economy
afected port activities which are the Company’s main
business.

Pada tahun 2014, realisasi kunjungan kapal mencapai
220.222.610 GT atau naik 0,05% dibandingkan
220.116.560 GT pada tahun 2013. Kunjungan kapal luar
negeri mencapai 8.725 unit, turun 2,07% dibandingkan
8.909 unit di tahun 2013. Namun dari sisi GT terjadi
peningkatan 0,14% dari 117.554.270 GT pada tahun 2013
menjadi 117.714.577 GT pada tahun 2014. Sedangkan
kunjungan kapal dalam negeri mencapai 39.481 unit
pada tahun 2014, turun 1,26% dibandingkan 39.983 unit
pada tahun 2013. Dari sisi GT juga mengalami penurunan
sebesar 0,04% dari 100.894.837 GT pada tahun 2013
menjadi 100.852.054 GT pada tahun 2014.

In 2014, ship arrivals reached 220,222,610 GT or increased
by 0.05% compared to 220,116,560 GT in 2013. Foreign
ship arrivals reached 8,725 units, decreased by 2.07%
compared to 8,909 units in 2013. However, in terms of
GT, there was an increase of 0.14% from 117,554,270 GT
in 2013 to 117,714,577 GT in 2014.  Whereas local ship
arrivals reached 39,481 units in 2014, decreased by 1.26%
compared to 39,983 units in 2013. In terms of GT, there
was also a decrease of 0.04% from 100,894,837 GT in
2013 to 100,852,054 GT in 2014.

Arus barang mencapai 145.568.088 ton, naik 0,30%
dibandingkan 145.134.254 ton pada tahun 2013. Arus
barang untuk perdagangan luar negeri meningkat 0,57%
menjadi 60.884.878 ton pada tahun 2014 dari 60.539.340
pada tahun 2013. Sedangkan untuk pedagangan dalam
negeri meningkat 0,10% menjadi 84.683.210 ton pada
tahun 2014 dibandingkan 84.594.915 ton pada tahun
2013.

The cargo low reached 145,568,088 tons, increased by
0.30% compared to 145,134,254 tons in 2013. The cargo
low for foreign trade increased by 0.57% to 60,884,878
in 2014 tons from 60,539,340 tons in 2013. Whereas for
domestic trade increased by 0.10% to 84,683,210 tons in
2014 compared to 84,594,915 tons in 2013.

IPC • 2014 Laporan Keberlanjutan • Sustainability Report

15

16

Arus peti kemas mencapai 4.857.089 boks pada tahun
2014, mengalami penurunan 2,28% dibandingkan
4.970.169 boks pada tahun 2013. Dalam satuan TEUs
arus peti kemas turun 2,23% dari 6.589.982 TEUs pada
tahun 2013 menjadi 6.442.968 TEUs pada tahun 2014.
Arus peti kemas di terminal konvensional dalam boks
sebesar 1.969.211 boks atau turun 4,51% dibandingkan
2.062.136 boks pada tahun 2013. Dari sisi satuan TEU’s
juga turun 4,45% dari 2.499.034 TEUs pada tahun 2013
menjadi 2.387.824 TEUs pada tahun 2014. Sedangkan
arus peti kemas di terminal peti kemas dalam boks
sebesar 2.887.878 boks atau turun 0,69% dibandingkan
2.908.033 boks pada tahun 2013. Dari satuan TEUs,
terjadi penurunan sebesar 0,88% dari tahun 2013 sebesar
4.090.948 TEUs menjadi 4.055.144 TEUs.

Container low reached 4,857,089 boxes in 2014,
decreased by 2.28% compared to 4,970,169 boxes in
2013. In terms of TEUs, container low decreased by
2.23% from 6,589,982 TEUs in 2013 to 6,442,968 TEUs in
2014.  Container low at conventional terminals in boxes
amounted to 1,969,211 boxes or decreased by 4.51%
compared to 2,062,136 boxes in 2013. In terms of TEUs,
there was also a decrease of 4.45% from 2,499,034 TEUs
in 2013 to 2,387,824 TEUs in 2014.  Whereas container
low at container terminal in boxes amounted to 2,887,878
boxes or decreased by 0.69% compared to 2,908,033
boxes in 2013. In terms of TEUs, there was a decrease of
0.88% from 2013 which amounted to 4,090,948 TEUs to
4,055,144 TEUs.

Sementara arus penumpang mencapai 1.245.541 orang,
mengalami penurunan 13,92% dibandingkan 1.447.013
orang pada tahun 2013.

Whereas passenger low reached 1,245,541 people,
decreased by 13.92% compared to 1,447,013 people in
2013.

Perseroan mencatat pendapatan usaha bersih sebesar
Rp 6,41 triliun, naik 5,40% dibandingkan Rp 6,08 triliun
pada tahun 2013. Pendapatan usaha tersebut terutama
berasal dari pendapatan jasa terminal yang naik 5,53%
dari Rp 1,96 triliun di tahun 2013 menjadi Rp 2,07
triliun, pendapatan jasa kapal yang naik 35,27% dari Rp
979,08 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 1,32 triliun s