brosur temu sharing yayasan dan rumah sakit pelkesi

Temu Sharing:

Latar Belakang
Dewasa ini, fenomena yang muncul dalam praktik penyelenggaraan rumah sakit
menunjukkan adanya pergeseran orientasi pelayanan rumah sakit antara bentuk
kelembagaan dengan manajemen pengelolaannya. Artinya rumah sakit dengan
bentuk kelembagaan yayasan dikelola sebagaimana manajemen perusahaan (PT).
Seharusnya kelembagaan yayasan sebagai badan sosial (rumah sakit) bukan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk melaksanakan sesuatu yang idiil atau
filantropis. Jadi penekanannya bukan pada keuntungan (profit), melainkan pada
kemanfaatan ( benefit). Sehingga eksistensi rumah sakit menjadi melemah, ditambah
lagi dengan tuntutan persaingan global perumahsakitan yang semakin tinggi. Hal ini
disadari betul terasa di rumah sakit-rumah sakit Kristen khususnya maupun rumah
sakit berbadan nirlaba umumnya.

PERAN
DAN
TANGGUNG JAWAB
YAYASAN
DAN
GEREJA

DALAM
MENCIPTAKAN
GOOD
HospitaL
CORPORATE
GOVERNANCE

Sinode Gereja dalam bidang diakonia mengemban tugas untuk menyelaraskan dari
aspek kesehatan, pendidikan dan sosial, termasuklah rumah sakit didalamnya.
Namun dalam realitasnya bahwa peran itu banyak tidak dipahami dan sulit diterapkan
oleh gereja. Permasalahan-permasalahan di rumah sakit yang timbul seperti
penurunan kualitas layanan, penurunan jumlah pasien yang datang ke rumah sakit,
adanya kasus-kasus penyimpangan keuangan yang menyebabkan terjadinya
penundaan pembayaran upah karyawan, yang semua itu sangat mempengaruhi
dinamika layanan mutu dan keuangan di rumah sakit.

Bandung, 12 - 13 November 2015

Pemikiran-pemikiran tersebut di atas telah mendorong PELKESI untuk mengajak
para pengurus yayasan dan pimpinan gereja bersama-sama membahas posisi dan

kondisi pelayanan kesehatan Kristen saat ini, melalui Temu Sharing yang bertema
“Peran dan Tanggung Jawab Yayasan dan Gereja dalam Menciptakan Good Hospital
Corporate Governance”.

Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan peran dan tanggung jawab yayasan
kesehatan menjadi “kabur” dalam mengembangkan rumah sakit Kristen yang
berkualitas. Penerapan UU Yayasan yang tidak sepenuhnya dipahami
keperbedaannya dengan UU Perumahsakitan dapat menjadi konflik antara yayasan
dengan pengelola rumah sakit, adanya perubahan UU Yayasan saat ini dengan mulai
diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2008 tentang Pelaksanaan UU
tentang Yayasan, ternyata memberikan dampak polemik yang tidak sederhana.
Begitu juga perkembangan realitas yayasan yang seringkali menghadapi kendala
dalam melaksanakan fungsi dan tugas memimpin dan mengarahkan rumah sakit.
Tidak jarang, yayasan hanya berperan pada awal penentuan direksi rumah sakit dan
pada akhir tahun pada saat menerima laporan direksi dan penyusunan rancangan
anggaran dan belanja rumah sakit tahun berikutnya. Persoalan akreditasi yang
sangat banyak membutuhkan sumber daya dan dana ataupun kerja sama dengan
BPJS Kesehatan yang rumit terkadang tidak dipahami secara serius oleh yayasan.
Kemungkinan-kemungkinan seperti : terjadinya saling lempar tanggung jawab antar
organ yayasan; pengunaan kekuasaan secara berlebih, atau bisa juga mengartikan

delegasi kewenangan secara berlebihan; tidak menjalankan kewajibannya; dan
berbisnis secara tidak wajar dengan menggunakan jabatannya, bisa saja terjadi.

Tujuan
1. Adanya persamaan persepsi terhadap tata kelola dan tata hubungan antara
yayasan dan rumah sakit.
2. Mengidentifikasi tantangan yayasan dan gereja dalam pengelolaan RS dan
pengendalian biaya.
3. Merumuskan upaya konkrit untuk memperkuat peran PELKESI dalam
memfasilitasi yayasan kesehatan Kristen sebagai pemilik rumah sakit.

Hotel Harris
) dan
Conventions Festival Citilink
Jl. Peta No. 241 Pasir Koja Bandung
Hp: 0877-2223-3664 / 0822-4000-0848
(Bpk Zacky)

Hotel Grand Pasundan ( 4 )


Peserta

Info Hotel

(4

Penginapan di sekitar RS Immanuel :

Hotel Grand Kopo (Melati )
Jl. Kopo No. 163 Bandung
Tlp: 022-520-6252 (Ibu Ratih)

Jl. Peta No.147-149 (Lingkar Selatan)
Bandung
Hp: 0818-0909-8128 (Ibu Mira)

Susunan Acara

1. Organ yayasan kesehatan Kristen yang memiliki rumah sakit.
2. Pimpinan gereja.

3. Pengurus PELKESI.
4. Pemerhati PELKESI.

Pelaksanaan Kegiatan
Hari / Tanggal : Kamis - Jumat, 12 - 13 November 2015
Tempat
: Aula Agape RS Immanuel Bandung

11.00 – 12.00

Registrasi ulang

12.00 – 13.00

Makan siang

13.00 – 13.30

Ibadah Pembukaan oleh Pdt. Krisna L. Suryadi, STh


13.30 – 13.50

Sambutan Ketua Yayasan BRS GKP dan Ketua Umum PELKESI

13.50 – 14.30

Sejarah PELKESI dalam Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Pembicara : dr. Bert A. Supit

14.30 – 16.00

Update Regulasi dan Tantangan Pelayanan Kesehatan Kristen:
UU Yayasan dan UU Rumah Sakit

Materi
1. Sejarah PELKESI dalam Pelayanan Kesehatan di Indonesia
2. Update Regulasi dan Tantangan Pelayanan Kesehatan Kristen (UU Yayasan dan
UU Rumah Sakit, Perlakuan Pajak Terhadap Yayasan)
3. Tata Kelola dan Tata Hubungan Yayasan dan Rumah Sakit
4. Gereja dan Yayasan dalam Akses Pendanaan dan Pengendalian Biaya Rumah Sakit

5. Belajar dari Pengalaman Yayasan Kesehatan Pemilik RS Islam dan RS Katholik

Informasi dan Pendaftaran
Untuk Informasi lebih lanjut dan melakukan pendaftaran, dapat menghubungi contact
person : Ita (0811-811-3233), Ratna (0812-8878-5510).

Pembicara : dr. Subroto PH
16.00 – 16.30

Coffee break

16.30 – 18.00

Update Regulasi dan Tantangan Pelayanan Kesehatan Kristen:
Perlakuan Pajak terhadap Yayasan
Pembicara : Kanwil Pajak Jawa Barat

18.00 – 19.00

Makan malam


19.00 – 20.30

Belajar dari Pengalaman Yayasan Kesehatan Pemilik RS Islam dan Katholik

20.30 – 21.00

Ibadah Malam

08.00 – 08.30

Ibadah Pagi

08.30 – 10.00

Tata Kelola dan Tata Hubungan Yayasan dan Rumah Sakit
Pembicara : dr. Andreasta Meliala, DPH, MKes, MAS

10.00 – 10.15


Coffee Break

10.15 – 11.30

Yayasan dan Gereja dalam Akses Pendanaan dan Pengendalian Biaya
Rumah Sakit
Pembicara : Yayasan Badan Rumah Sakit Gereja Kristen Pasundan

Pendaftaran kami tunggu paling lambat tanggal 9 November 2015.
Temu Sharing ini tidak dipungut biaya.

11.30 – 12.30

Rencana Tindak Lanjut

12.30 – 13.00

Ibadah Penutup

13.00 – 14.00


Makan Siang