Maulia Eka Riani P056132852.49E SPK dalam Penilaian Kinerja Karyawan
DECISION SUPPORT SYSTEM
UNTUK PENILAIAN
KINERJA KARYAWAN
0
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
JANUARI 2014 P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis yang semakin kompetitif memacu perusahaan untuk lebih inovatif
dalam meningkatkan kualitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas perusahaan adalah
dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia diperlukan suatu cara ataupun teknik yang akan digunakan. Salah satu teknik
yang digunakan manajemen perusahaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah dengan melakukan penilaian kinerja. Penilaian terhadap karyawan diharapkan dapat
mengetahui secara tepat keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan. Penilaian kinerja
pegawai ini juga berguna bagi perusahaan dalam memberi umpan balik kepada pegawai dan
dapat dijadikan dasar perusahaan untuk melakukan pelatihan, mutasi, rotasi serta promosi
terhadap karyawan.
Subyektifitas dalam pengambilan keputusan menjadi kelemahan dalam melakukan
penilaian kinerja, selain itu semakin banyaknya jumlah karyawan sudah tidak mungkin lagi
penilaian dilakukan dengan cara manual hal ini akan memerlukan banyak waktu dan tenaga
untuk menyelesaikannya. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas adalah
pengembangan sistem berbasis teknologi dan sistem informasi, yaitu Decision Support
System (DSS) yang dirancang untuk membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal
pengambilan keputusan daalam kasus ini adalah penilaian kinerja sehingga tidak terjadi
subyektifitas dan proses penilaian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Decision Support System (DSS) – Sistem Pendukung Keputusan
Decision Support System (DSS) dapat didefinisikan sebagai sebuah program komputer yang
menyediakan informasi dalam suatu domain aplikasi dengan model analisa keputusan dan
akses ke dalam database, untuk mendukung seorang pembuat keputusan (decision maker)
dalam membuat keputusan secara efektif dalam permasalahan yang kompleks dan tidak
terstruktur (Klein, 1995).
Sprague dan Carlson juga telah mendefinisikan DSS , sebagai sistem yang memiliki lima
karakteristik utama (Sprague, 1993):
1. Sistem yang berbasis komputer.
2. Sistem yang digunakan untuk membantu para decision maker.
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan
kalkulasi manual.
4. Melalui cara simulasi yang interaktif.
5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
Tujuan dari DSS adalah untuk meningkatkan keputusan dengan pengertian yang lebih baik
dan persiapan untuk mengevaluasi dan memilih (Klein, 1995).
1
P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
DOMAIN PERSOALAN
Perusahaan yang diobservasi adalah sebuah perusahaan yang memproduksi komponen
kendaraan bermotor berlokasi disalah satu kawasan industri di Indonesia. Di awal tahun 2014,
perusahaan ini baru saja meresmikan pabriknya yang ke-3, tercatat 5000 orang sebagai
karyawan pada perusahaan yang telah mulai beroperasi sejak tahun 1978 .
Dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, perusahaan dipimpin oleh Bord Of Director
dan ditetapkan pelaksana sebagai berikut :
DIREKTORAT
DIVISI
DEPARTMENT
Administration
HR-GA
HRGA
Information system
IS Plan & Dev &IS Support
Corporate
Finance & Accounting
Finance & Accounting
Business Planning
Business Planning
Cost Management
Procurement
Procurement
Production Center
Production Engineering
1, 2, 3,4 dan 5
Production
1,2,3 dan 4
Factory Engineering
1 dan 2
Quality Assurance
QA & Inspection
Design
Production Control
Finished Goods & Part
Maintenance
1 dan 2
Factory Support
Machinery
Machining & Design
Facility
1 dan 2
Distribution
Distribution & Exim
Direktorat dipimpin oleh seorang Direktur, divisi dipimpin oleh General Manager atau
Assisten General Manager sedangkan Department dipimpin oleh seorang Department
Manager.
Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah grading system pada perusahaan tersebut :
DENSO INDONESIA GROUP
Revise April 2013
No
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Title
Grade
X
IX
VIII
VII
VI
UNI
V
IV
ACA
III
II
Kousen
I
SHS
2
1
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
5
4
3
2
1
Managerial
Professional
GM
Coordinator
AGM
Coordinator
Sr.DM
DM
Jr.DM
Sr.SM
SM
Jr.SM
Sr.ASM
ASM
Jr.ASM
Expert
Specialist
Staff
SUPERVISOR
Officer /
Sr. Technician
FOREMAN
LEADER
Clerk /
Technician
2
OPERATOR
Contract Worker
P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
Mengelola karyawan yang jumlahnya tidak sedikit dan dengan grading system yang
tidak sederhana itu kendala yang muncul adalah bagaimana data – data karyawan tersebut
terkumpul dalam satu database. Database tersebut memuat profil karyawan sampai data
kehadiran karyawan tersebut setiap harinya.
Human Resource Department (HRD) melakukan penilaian kerja yang disebut sebagai
Performance Evaluation [PE] setiap setahun sekali [akhir tahun]. Kriteria dalam PE ini dibagi
kedalam tiga bagian yaitu :
1. Achievement
2. Process
3. Attitude & Dicipline
Hasil dari PE ini adalah rank S, A, B, C, atau E yang akan menentukan siapa pada
pertengahan tahun berikutnya akan dipromosikan untuk naik grade atau bahan naik jabatan
[title]. Hasil dari PE ini juga akan mempengaruhi jumlah reward akhir tahun dan persentase
kenaikan gaji setiap tahunnya. Oleh karena PE ini sangat ditunggu – tunggu oleh setiap
karyawan. Namun ini seakan menjadi bumerang bagi para pimpinan yang diharuskan menilai
secara objektif masing – masing anggota direktorat yang dipimpinnya. Oleh karena itu
dibuatlah sebuah sistem pendukung keputusan agar keputusan yang dihasilkan dari PE ini
objektif berdasarkan data – data yang ada . Sehingga tidak ada lagi penilaian berdasarkan like
or dislike atau dekat atau tidak dekat dengan atasan, semua penilaian harus terukur dan dapat
dipertanggung jawabkan.
ANALISA DOMAIN PERSOALAN
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas adalah pengembangan sistem
berbasis teknologi dan sistem informasi, yaitu Decision Support System (DSS) yang
dirancang untuk membantu para pimpinan [Departement Manager – Direktur] dalam hal
pengambilan keputusan penilaian kinerja sehingga tidak terjadi subyektifitas dan proses
penilaian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Elemen DSS
1. User :
a. Manajemen [Department Manager – Direktur]
b. Staff HRD
2. System
Aplikasi DSS terintegrasi berbasis jaringan yang dapat digunakan oleh multi user serta
dapat diatur hak aksesnya. Aplikasi DSS menggunakan perangkat keras berupa
komputer server, komputer client, perangkat komunikasi data seperti LAN card, kabel
data, switch untuk routing jaringan, dll
3. Builder
Pembangun sistem DSS bisa berasal dari pihak internal perusahaan maupun
menggunakan jasa developer eksternal sebagai konsultan sistem.
Berdasarkan kriteria PE, data – data yang dibutuhkan antara lain laporan pencapaian
pekerjaan termasuk didalamnya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut, ada atau tidaknya pekerjaan yang dianggap gagal atau tidak sesuai harapan, data –
data kehadiran, sakit dan ada atau tidaknya pelanggaran yang pernah dilakukan. Kemudian
ditetapkan nilai untuk masing – masing kriteria.
3
P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
Gambar 1. Kriteria Performance Evaluation
Performance Evaluation (PE) Criteria
Always satisfy
customer / next
process
1. Job Result
2. Job Process
Always satisfy
customer / next
Tasks are always
finished before
the due date
Tasks are always
finished on time
Tasks finished on
time, on schedule
Ma ny ta s ks ca n't be
fi nished on ti me, 5 or
more ta sks a re not done
on
s chedule
Work
result has
poor quality.
Making many NG
POOR
SUCCESS
81-90
2. Job Process
1. Job Result
The job result are
good quality,
refer to target
(Tsukuranai)
Targets are
always achieved
(100%)
NEED IMPROVE
≤ 80
Score:
Work result has
good quality, but
ever made NG
Achieved
85% - 100%
Achieved
< 85%
Perception:
Some tasks can't be
finished on time, 3-5
tasks are not done
on schedule
91-100
Work result
always has very
good quality.
(Tsukuranai &
Nagasanai)
Always achieved
around 10% - 20%
from Targets
EXCEEDS
101-110
Show excellent
Work result
always , perfect
quality.
(Tsukuranai,
Nagasanai,
Yokotenkai)
Always achieved
over than 20%
from Targets
OUTSTANDING
111-120
Follow,
understood and
3. Attitude
Communicate
and implement
HoRenSo
perfectly
Responsible to
the work
High teamwork
spirit and could
motivate
colleagues
High teamwork
spirit
Can understand
HoRenSo
Has ever not
follow SOP, has
Perception:
POOR
Score:
≤ 80
Willing to follow
SOP, but not
understand
NEED IMPROVE
81-90
Follow SOP
SUCCESS
91-100
Implement
HoRenSo
perfectly
Follow and
understood SOP
EXCEEDS
101-110
Responsible to
the work and can
be counted on
without
supervision
Has creativity and
implement kaizen
OUTSTANDING
111-120
Become as
reference and
motivate team
3. Attitude
Have a high
awareness about
the importance of
rule, ethics and
working norm
2. Job Process
Never break the
rule / company
rule
Has been Absent
Come late more
than 20 times in a
Perception:
POOR
Score:
≤ 80
Never absent , but the
absence because of
sickness around 5% to
10% in a year
Come late around
10 - 20 times in a
year
NEED IMPROVE
81-90
Never break the
rule / company
rule
Never absent and
attendance is
100% in a year
Implement and
conduct rule /
company rule
Never absent and
attendance is
100% in a year
Never come late
Come late 4-10
times in a year
SUCCESS
91-100
Come late 1-3
times in a year
EXCEEDS
101-110
4
OUTSTANDING
111-120
P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
Sedangkan untuk bobot masing – masing kriteria dan ranking adalah seperti pada tabel
berikut :
Tabel 1. Bobot untuk masing – masing kriteria
Tabel 1. Bobot untuk masing – masing Ranking
Setiap [Department Manager – Direktur] yang berwenang untuk melakukan penilaian akan
mendapatkan akses dengan password untuk mengisi form penilaian sedangkan hasil dari
penilaian akan secara otomatis terhitung oleh sistem.
CURRENT STATUS
NO.
NPK
NAME
SECTION
TITLE
ATTENDANCE
PE RECORD
EVALUATION CRITERIA 2013
LAST
OCT`11-SEP`12 OCT`12-AUG`13 2010
2011
2012 PROMOTION
SCORE (A)
WEIGHT (%) (B) TOTAL
PROMOTION
GRADE
A S L A S L TOTAL RANK TOTAL RANK TOTAL RANK 2013
ACHI. PROC. ATTD. ACHI. PROC.ATTD. ( A X B ) RANK
1 871204 SUKASNO SOWIYONO
T.I.E
SPV
V-2
0
11
0
0
5
0 110,30 B 95,60 C 95,00 C
SG
2013
2 810403
S EL A MET
T.I.E
Sr.TECHNIC
V-1
0
0
5
0
0 10 98,90 C 99,30 C 95,00 C
G
2013
90
3 790607
MA RS UDI
T.I.E
Sr.TECHNIC
V-1
0
0
12 0
1 13 98,50 C 98,50 C 92,00 C
-
2012
110 110
Database
100 100 100 40% 30% 30% 100,00 B
100
90 30% 30% 40% 93,00
B
87 30% 30% 40% 100,80 A
Input
oleh
manager
Sistem
Dari hasil pembuatan aplikasi decision support system penilaian kinerja karyawan tersebut,
dapat disimpulkan bahawa perhitungan nilai kerja yang dilakukan sudah cukup valid hasilnya
dan sesuai dengan perhitungan nilai kerja yang dilakukan secara manual. Hal ini sangat
membantu perusahaan dalam melakukan penilaian kerja yang lebih efektif.
REFERENSI
Armstrong, Michael. (1990). Manajemen sumber daya manusia. Jakarata: PT. Elex Media
Komputindo
Klein, Michael R. (1995). Knowledge-based decision support systems with applications in
business (2nd ed). England: John Wiley & Sons Ltd.
Sprague, R. H. and H. J. Watson. (1993). Decision support systems : Putting theory into
practice. N.J.: Prentice Hall, Englewood Clifts.
P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
5
UNTUK PENILAIAN
KINERJA KARYAWAN
0
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
JANUARI 2014 P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis yang semakin kompetitif memacu perusahaan untuk lebih inovatif
dalam meningkatkan kualitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas perusahaan adalah
dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia diperlukan suatu cara ataupun teknik yang akan digunakan. Salah satu teknik
yang digunakan manajemen perusahaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah dengan melakukan penilaian kinerja. Penilaian terhadap karyawan diharapkan dapat
mengetahui secara tepat keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan. Penilaian kinerja
pegawai ini juga berguna bagi perusahaan dalam memberi umpan balik kepada pegawai dan
dapat dijadikan dasar perusahaan untuk melakukan pelatihan, mutasi, rotasi serta promosi
terhadap karyawan.
Subyektifitas dalam pengambilan keputusan menjadi kelemahan dalam melakukan
penilaian kinerja, selain itu semakin banyaknya jumlah karyawan sudah tidak mungkin lagi
penilaian dilakukan dengan cara manual hal ini akan memerlukan banyak waktu dan tenaga
untuk menyelesaikannya. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas adalah
pengembangan sistem berbasis teknologi dan sistem informasi, yaitu Decision Support
System (DSS) yang dirancang untuk membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal
pengambilan keputusan daalam kasus ini adalah penilaian kinerja sehingga tidak terjadi
subyektifitas dan proses penilaian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Decision Support System (DSS) – Sistem Pendukung Keputusan
Decision Support System (DSS) dapat didefinisikan sebagai sebuah program komputer yang
menyediakan informasi dalam suatu domain aplikasi dengan model analisa keputusan dan
akses ke dalam database, untuk mendukung seorang pembuat keputusan (decision maker)
dalam membuat keputusan secara efektif dalam permasalahan yang kompleks dan tidak
terstruktur (Klein, 1995).
Sprague dan Carlson juga telah mendefinisikan DSS , sebagai sistem yang memiliki lima
karakteristik utama (Sprague, 1993):
1. Sistem yang berbasis komputer.
2. Sistem yang digunakan untuk membantu para decision maker.
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan
kalkulasi manual.
4. Melalui cara simulasi yang interaktif.
5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
Tujuan dari DSS adalah untuk meningkatkan keputusan dengan pengertian yang lebih baik
dan persiapan untuk mengevaluasi dan memilih (Klein, 1995).
1
P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
DOMAIN PERSOALAN
Perusahaan yang diobservasi adalah sebuah perusahaan yang memproduksi komponen
kendaraan bermotor berlokasi disalah satu kawasan industri di Indonesia. Di awal tahun 2014,
perusahaan ini baru saja meresmikan pabriknya yang ke-3, tercatat 5000 orang sebagai
karyawan pada perusahaan yang telah mulai beroperasi sejak tahun 1978 .
Dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, perusahaan dipimpin oleh Bord Of Director
dan ditetapkan pelaksana sebagai berikut :
DIREKTORAT
DIVISI
DEPARTMENT
Administration
HR-GA
HRGA
Information system
IS Plan & Dev &IS Support
Corporate
Finance & Accounting
Finance & Accounting
Business Planning
Business Planning
Cost Management
Procurement
Procurement
Production Center
Production Engineering
1, 2, 3,4 dan 5
Production
1,2,3 dan 4
Factory Engineering
1 dan 2
Quality Assurance
QA & Inspection
Design
Production Control
Finished Goods & Part
Maintenance
1 dan 2
Factory Support
Machinery
Machining & Design
Facility
1 dan 2
Distribution
Distribution & Exim
Direktorat dipimpin oleh seorang Direktur, divisi dipimpin oleh General Manager atau
Assisten General Manager sedangkan Department dipimpin oleh seorang Department
Manager.
Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah grading system pada perusahaan tersebut :
DENSO INDONESIA GROUP
Revise April 2013
No
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Title
Grade
X
IX
VIII
VII
VI
UNI
V
IV
ACA
III
II
Kousen
I
SHS
2
1
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
5
4
3
2
1
Managerial
Professional
GM
Coordinator
AGM
Coordinator
Sr.DM
DM
Jr.DM
Sr.SM
SM
Jr.SM
Sr.ASM
ASM
Jr.ASM
Expert
Specialist
Staff
SUPERVISOR
Officer /
Sr. Technician
FOREMAN
LEADER
Clerk /
Technician
2
OPERATOR
Contract Worker
P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
Mengelola karyawan yang jumlahnya tidak sedikit dan dengan grading system yang
tidak sederhana itu kendala yang muncul adalah bagaimana data – data karyawan tersebut
terkumpul dalam satu database. Database tersebut memuat profil karyawan sampai data
kehadiran karyawan tersebut setiap harinya.
Human Resource Department (HRD) melakukan penilaian kerja yang disebut sebagai
Performance Evaluation [PE] setiap setahun sekali [akhir tahun]. Kriteria dalam PE ini dibagi
kedalam tiga bagian yaitu :
1. Achievement
2. Process
3. Attitude & Dicipline
Hasil dari PE ini adalah rank S, A, B, C, atau E yang akan menentukan siapa pada
pertengahan tahun berikutnya akan dipromosikan untuk naik grade atau bahan naik jabatan
[title]. Hasil dari PE ini juga akan mempengaruhi jumlah reward akhir tahun dan persentase
kenaikan gaji setiap tahunnya. Oleh karena PE ini sangat ditunggu – tunggu oleh setiap
karyawan. Namun ini seakan menjadi bumerang bagi para pimpinan yang diharuskan menilai
secara objektif masing – masing anggota direktorat yang dipimpinnya. Oleh karena itu
dibuatlah sebuah sistem pendukung keputusan agar keputusan yang dihasilkan dari PE ini
objektif berdasarkan data – data yang ada . Sehingga tidak ada lagi penilaian berdasarkan like
or dislike atau dekat atau tidak dekat dengan atasan, semua penilaian harus terukur dan dapat
dipertanggung jawabkan.
ANALISA DOMAIN PERSOALAN
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas adalah pengembangan sistem
berbasis teknologi dan sistem informasi, yaitu Decision Support System (DSS) yang
dirancang untuk membantu para pimpinan [Departement Manager – Direktur] dalam hal
pengambilan keputusan penilaian kinerja sehingga tidak terjadi subyektifitas dan proses
penilaian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Elemen DSS
1. User :
a. Manajemen [Department Manager – Direktur]
b. Staff HRD
2. System
Aplikasi DSS terintegrasi berbasis jaringan yang dapat digunakan oleh multi user serta
dapat diatur hak aksesnya. Aplikasi DSS menggunakan perangkat keras berupa
komputer server, komputer client, perangkat komunikasi data seperti LAN card, kabel
data, switch untuk routing jaringan, dll
3. Builder
Pembangun sistem DSS bisa berasal dari pihak internal perusahaan maupun
menggunakan jasa developer eksternal sebagai konsultan sistem.
Berdasarkan kriteria PE, data – data yang dibutuhkan antara lain laporan pencapaian
pekerjaan termasuk didalamnya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut, ada atau tidaknya pekerjaan yang dianggap gagal atau tidak sesuai harapan, data –
data kehadiran, sakit dan ada atau tidaknya pelanggaran yang pernah dilakukan. Kemudian
ditetapkan nilai untuk masing – masing kriteria.
3
P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
Gambar 1. Kriteria Performance Evaluation
Performance Evaluation (PE) Criteria
Always satisfy
customer / next
process
1. Job Result
2. Job Process
Always satisfy
customer / next
Tasks are always
finished before
the due date
Tasks are always
finished on time
Tasks finished on
time, on schedule
Ma ny ta s ks ca n't be
fi nished on ti me, 5 or
more ta sks a re not done
on
s chedule
Work
result has
poor quality.
Making many NG
POOR
SUCCESS
81-90
2. Job Process
1. Job Result
The job result are
good quality,
refer to target
(Tsukuranai)
Targets are
always achieved
(100%)
NEED IMPROVE
≤ 80
Score:
Work result has
good quality, but
ever made NG
Achieved
85% - 100%
Achieved
< 85%
Perception:
Some tasks can't be
finished on time, 3-5
tasks are not done
on schedule
91-100
Work result
always has very
good quality.
(Tsukuranai &
Nagasanai)
Always achieved
around 10% - 20%
from Targets
EXCEEDS
101-110
Show excellent
Work result
always , perfect
quality.
(Tsukuranai,
Nagasanai,
Yokotenkai)
Always achieved
over than 20%
from Targets
OUTSTANDING
111-120
Follow,
understood and
3. Attitude
Communicate
and implement
HoRenSo
perfectly
Responsible to
the work
High teamwork
spirit and could
motivate
colleagues
High teamwork
spirit
Can understand
HoRenSo
Has ever not
follow SOP, has
Perception:
POOR
Score:
≤ 80
Willing to follow
SOP, but not
understand
NEED IMPROVE
81-90
Follow SOP
SUCCESS
91-100
Implement
HoRenSo
perfectly
Follow and
understood SOP
EXCEEDS
101-110
Responsible to
the work and can
be counted on
without
supervision
Has creativity and
implement kaizen
OUTSTANDING
111-120
Become as
reference and
motivate team
3. Attitude
Have a high
awareness about
the importance of
rule, ethics and
working norm
2. Job Process
Never break the
rule / company
rule
Has been Absent
Come late more
than 20 times in a
Perception:
POOR
Score:
≤ 80
Never absent , but the
absence because of
sickness around 5% to
10% in a year
Come late around
10 - 20 times in a
year
NEED IMPROVE
81-90
Never break the
rule / company
rule
Never absent and
attendance is
100% in a year
Implement and
conduct rule /
company rule
Never absent and
attendance is
100% in a year
Never come late
Come late 4-10
times in a year
SUCCESS
91-100
Come late 1-3
times in a year
EXCEEDS
101-110
4
OUTSTANDING
111-120
P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
Sedangkan untuk bobot masing – masing kriteria dan ranking adalah seperti pada tabel
berikut :
Tabel 1. Bobot untuk masing – masing kriteria
Tabel 1. Bobot untuk masing – masing Ranking
Setiap [Department Manager – Direktur] yang berwenang untuk melakukan penilaian akan
mendapatkan akses dengan password untuk mengisi form penilaian sedangkan hasil dari
penilaian akan secara otomatis terhitung oleh sistem.
CURRENT STATUS
NO.
NPK
NAME
SECTION
TITLE
ATTENDANCE
PE RECORD
EVALUATION CRITERIA 2013
LAST
OCT`11-SEP`12 OCT`12-AUG`13 2010
2011
2012 PROMOTION
SCORE (A)
WEIGHT (%) (B) TOTAL
PROMOTION
GRADE
A S L A S L TOTAL RANK TOTAL RANK TOTAL RANK 2013
ACHI. PROC. ATTD. ACHI. PROC.ATTD. ( A X B ) RANK
1 871204 SUKASNO SOWIYONO
T.I.E
SPV
V-2
0
11
0
0
5
0 110,30 B 95,60 C 95,00 C
SG
2013
2 810403
S EL A MET
T.I.E
Sr.TECHNIC
V-1
0
0
5
0
0 10 98,90 C 99,30 C 95,00 C
G
2013
90
3 790607
MA RS UDI
T.I.E
Sr.TECHNIC
V-1
0
0
12 0
1 13 98,50 C 98,50 C 92,00 C
-
2012
110 110
Database
100 100 100 40% 30% 30% 100,00 B
100
90 30% 30% 40% 93,00
B
87 30% 30% 40% 100,80 A
Input
oleh
manager
Sistem
Dari hasil pembuatan aplikasi decision support system penilaian kinerja karyawan tersebut,
dapat disimpulkan bahawa perhitungan nilai kerja yang dilakukan sudah cukup valid hasilnya
dan sesuai dengan perhitungan nilai kerja yang dilakukan secara manual. Hal ini sangat
membantu perusahaan dalam melakukan penilaian kerja yang lebih efektif.
REFERENSI
Armstrong, Michael. (1990). Manajemen sumber daya manusia. Jakarata: PT. Elex Media
Komputindo
Klein, Michael R. (1995). Knowledge-based decision support systems with applications in
business (2nd ed). England: John Wiley & Sons Ltd.
Sprague, R. H. and H. J. Watson. (1993). Decision support systems : Putting theory into
practice. N.J.: Prentice Hall, Englewood Clifts.
P056132852.49E - 2014 | Maulia Eka Riani
5