kep menlh no 137 2003 tentang kelayakan segara anakan

SALINAN

KEPUTUSAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR: 137 TAHUN 2003

TENTANG
PERUBAHAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) ATAS
PERUBAHAN KEGIATAN PROYEK KONSERVASI DAN PENGEMBANGAN
SEGARA ANAKAN OLEH PROYEK PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR CITANDUY – CIWULAN
DI KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH DAN
KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT DENGAN PRASYARAT PEMRAKARSA
MENYELESAIKAN PRO – KONTRA SUDETAN CITANDUY DAN PERSYARATAN
LAINNYA

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Menimbang


: a. bahwa rencana kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan
Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan
Sumber Daya Air Citanduy – Ciwulan di Kabupaten Cilacap
Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat
merupakan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL);
b. bahwa rencana kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan
Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan
Sumber Daya Air Citanduy – Ciwulan di Kabupaten Cilacap
Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat
telah mengalami beberapa perubahan;
c. bahwa
perubahan
kegiatan
proyek
Konservasi
dan
Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy – Ciwulan di Kabupaten
Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi

Barat dapat menyebabkan dampak penting terhadap lingkungan
hidup;
d. bahwa perubahan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) atas
perubahan kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan
Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan

1

Sumber Daya Air Citanduy – Ciwulan di Kabupaten Cilacap
Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat
sebagian belum diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor KL.03.02.MN/262 tanggal 11 Desember 1996
perihal Penetapan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) beserta
RKL dan RPL Kegiatan Pengembangan dan Konservasi Segara
Anakan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
Ciamis Provinsi Jawa Barat;
e. bahwa kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan Segara
Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber
Daya Air Citanduy – Ciwulan berada melintasi dua Provinsi Jawa

Barat dan Jawa Tengah;
f.

bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
1997 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, dalam
penetapan Analisis Dampak Lingkungan Hidup, Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup merupakan kewenangan dari instansi yang
bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan
pengendalian dampak lingkungan;

g. bahwa perubahan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) atas
perubahan kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan
Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan
Sumber Daya Air Citanduy – Ciwulan di Kabupaten Cilacap
Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat
sebagai salah satu bagian dari Studi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup wajib mendapatkan Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup yang ditetapkan oleh instansi yang

bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan
pengendalian dampak lingkungan berdasarkan hasil penilaian
Komisi Penilai AMDAL Pusat;
h. bahwa perubahan rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL)
dan rencanapemantauan lingkungan hidup (RPL) atas
perubahan kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan
Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan
Sumber Daya Air Citanduy – Ciwulan di Kabupaten Cilacap
Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat tetap
akan menimbulkan kelompok masyarakat yang pro dan kontra
terhadap
rencana
kegiatan
proyek
Konservasi
dan
Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy – Ciwulan di Kabupaten
Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi
Barat;

i.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, b, c, d, e, f, g dan huruf h di atas, perlu ditetapkan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Perubahan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana

2

Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) atas Perubahan Kegiatan
Proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan oleh
Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
Citanduy – Ciwulan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah
dan Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat;

Mengingat

:

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3501);

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3699);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3839);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838);

6. Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perubahan
Atas Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Menteri Negara;

7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun
2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup;

Memperhatikan: 1. Surat Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Departemen
Dalam Negeri Nomor: 660.1/1427/V/Bangda tertanggal 19
Agustus 2002 Perihal Ekspose Proyek SACDP Loan ADB No.
1475/76 (SF) – INO Berkaitan dengan Dokumen AMDAL;
2.


Hasil
Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat di Jakarta
pada tanggal tanggal 30 April 2003 tentang penilaian dokumen
revisi Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana

3

Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kegiatan Konservasi dan
Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy – Ciwulan di
Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
Ciamis Provinsi Barat;
3. Hasil serangkaian pertemuan
dengan para ahli untuk
memberikan masukan atau menanggapi hasil studi AMDAL
Kegiatan Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan oleh
Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
Citanduy – Ciwulan di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah
dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat;

4. Saran dan pendapat berbagai kalangan baik secara tertulis
maupun tidak terhadap rencana Kegiatan Konservasi dan
Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy – Ciwulan di
Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
Ciamis Provinsi Barat;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERTAMA

:

PERUBAHAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)
DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) ATAS
PERUBAHAN

KEGIATAN
PROYEK
KONSERVASI
DAN
PENGEMBANGAN
SEGARA
ANAKAN
OLEH
PROYEK
PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
CITANDUY – CIWULAN DI KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA
TENGAH DAN KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT
DENGAN PRASYARAT PEMRAKARSA MENYELESAIKAN PRO –
KONTRA SUDETAN CITANDUY DAN PERSYARATAN LAINNYA.

KEDUA

:

Perubahan kegiatan proyek Konservasi dan Pengembangan Segara

Anakan yang dilaksanakan oleh Proyek Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy – Ciwulan di Kabupaten
Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa
Barat adalah:

1. Pembuatan sudetan Sungai Cimeneng sepanjang 8,7 km;
2. Pembuatan sudetan Sungai Citanduy sepanjang 3 km;
3. Pengerukan perairan laguna Segara Anakan sebesar 9 juta
m3;

4. Peningkatan kapasitas/normalisasi sungai Cikonde sepanjang
20 km;

4

5. Rehabilitasi hutan mangrove yang rusak seluas 1.125 ha di
sekitar laguna Segara Anakan dan mempertahankan
kelestarian hutan mangrove seluas 5.000 ha melalui partisipasi
masyarakat;
6. Percontohan akuakultur berwawasan lingkungan seluas 20 ha,
di Majingklak 2 ha dan Kawunganten 18 ha;
7. Peningkatan jalan antar desa sepanjang 20 km dan pembuatan
2 buah jembatan Cimeneng;
8. Peningkatan kondisi penyehatan lingkungan permukiman di
desa-desa;
9. Konservasi tanah dan reboisasi Daerah Pengaliran Sungai
(DPS) Cimeneng dan DPS Cikawung;
10. Pengawasan proyek;
11. Pengelolaan program pembangunan desa;
12. Pengelolaan pemantauan lingkungan;
13. Rencana cost recovery dan Operasi dan Pemeliharaan Laguna
Segara Anakan;
14. Pelatihan dan public awareness;
15. Ortho photo, cadastral survey dan aerial photo.
KETIGA

:

Kecuali butir 2 diktum KEDUA, berdasarkan rekomendasi dari
Komisi Penilai AMDAL Pusat, maka dengan Keputusan ini kegiatan
sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA dinyatakan layak dari
aspek lingkungan hidup.

KEEMPAT

:

Khusus bagi kegiatan pembuatan sudetan Citanduy sepanjang 3
(tiga) km sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA butir 2,
hanya dapat dilaksanakan bilamana pemrakarsa telah berhasil
mewujudkan kesepakatan antara pihak pemangku kepentingan
yang pro dan kontra terhadap rencana pembuatan sudetan
Citanduy, dalam bentuk Pernyataan Tertulis tentang Kesepakatan
Bersama.

KELIMA

:

Di samping prasyarat sebagaimana dimaksud pada diktum
KEEMPAT, pihak pemrakarsa berkewajiban pula untuk memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Melaksanakan
kegiatan
revegetasi/penghijauan
dan
membangun/memfungsikan dam pengendali dalam rangka
pengendalian erosi dan sedimentasi terutama di hulu DPS
Citanduy;
2. Melaksanakan kegiatan pengerukan di laguna Segara Anakan
dan di muara sudetan Citanduy;
3. Membangun dan memfungsikan pintu air di clossure dam yang
bertujuan untuk :
a. menjamin keberlanjutan pasokan air tawar dari sungai
Citanduy ke laguna Segara Anakan;
b. memenuhi kebutuhan air tawar bagi masyarakat sekitar.
4. Memfungsikan clossure dam yang memungkinkan ikan tetap
dapat bermigrasi;

5

5. Dalam rangka menjamin keberlanjutan upaya konservasi
Segara Anakan, Pemrakarsa membentuk lembaga yang
keanggotaannya berasal dari instansi-instansi terkait dan
pihak-pihak lain, yang berfungsi sebagai pelaksana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup setelah masa
proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan
berakhir,
6. Lembaga sebagaimana dimaksud pada butir 5 dibentuk
selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sebelum masa kerja
proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan
berakhir;
KEENAM

:

Pemrakarsa wajib melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup
dan pemantauan lingkungan hidup sesuai dengan dokumen
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Perubahan Kegiatan Proyek
Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan sebagaimana
dimaksud dalam diktum KEDUA serta ketentuan pada diktum
KEEMPAT dan KELIMA;

KETUJUH

:

Pemrakarsa melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup sebagaimana
dimaksud dalam diktum KEENAM kepada Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Cilacap, Kantor
Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis, Badan Pengelolaan dan
Pengendalian Dampak Lingkungan Provinsi Jawa Tengah, Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Departemen
Dalam Negeri, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah,
Departemen Kelautan dan Perikanan, Departeman Kehutanan,
Departemen Pertanian serta Kementerian Lingkungan Hidup,
setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak tanggal ditetapkannya
Keputusan ini.

KEDELAPAN

:

Instansi pemberi ijin wajib mencantumkan segala persyaratan
dan kewajiban, baik yang tertuang dalam Keputusan ini maupun
dalam dokumen perubahan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
sebagai ketentuan dalam ijin melakukan kegiatan Konservasi dan
Pengembangan Segara Anakan.

KESEMBILAN :

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka semua ketentuan
tentang Penetapan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) beserta
RKL dan RPL Kegiatan Pengembangan dan Konservasi Segara
Anakan Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
Ciamis Propinsi Jawa Barat beserta ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam dokumen RKL dan RPL sepanjang tidak
bertentangan dengan Keputusan ini, dinyatakan tetap berlaku.

6

KESEPULUH

:

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal :
__________________________
Menteri Negara
Lingkungan Hidup,

ttd

Nabiel Makarim, MPA, MSM
Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
1. Menteri Dalam Negeri;
2. Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah;
3. Menteri Pertanian;
4. Menteri Kehutanan;
5. Menteri Kelautan dan Perikanan;
6. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas;
7. Kepala Badan Pertanahan Nasional;
8. Gubernur Jawa Tengah;
9. Gubernur Jawa Barat;
10. Bupati Cilacap;
11. Bupati Ciamis.

Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi MENLH Bidang Kebijakan
dan Kelembagaan Lingkungan Hidup

Hoetomo, MPA.

7