Permenperin No. 13 Tahun 2013

RESTRUKTURISASI MESIN/PERALATAN – INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH –
PROGRAM
2013
PERMENPERIN NO.13/M-IND/PER/2/2013; BN TH. 2013/NO.326; LL KEMENPERIN:
9 HLM.
PERATURAN
MENTERI
RESTRUKTURISASI MESIN
MENENGAH (IKM)
ABSTRAK

:

PERINDUSTRIAN
/ATAU PERALATAN

TENTANG
INDUSTRI

PROGRAM
KECIL DAN


-

Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan daya
saing Industri Kecil dan Industri Menengah sebagai salah satu
industri prioritas nasional, perlu peningkatan kemampuan
produksi dengan mengadakan program restrukturisasi mesin
dan/atau peralatan Industri Kecil dan Industri Menengah
melalui pemberian keringanan harga dalam pembelian mesin
dan/atau peralatan produksi yang baru, maka perlu
menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Program
Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan Industri Kecil Dan
Menengah (IKM).

-

Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah: UU No. 5 Tahun
1984, UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 1 Tahun 2004, UU No.
15 Tahun 2004, PP No. 17 Tahun 1986, PERPRES No. 7
Tahun 2005, PERPRES No. 47 Tahun 2009 sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan PERPRES No.91
Tahun 2011, PERPRES No. 24 Tahun 2010 sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan PERPRES No.92
Tahun 2011, PERPRES No. 54 Tahun 2010, PERPRES No.
54 Tahun 2012, KEPPRES No. 42 Tahun 2002, KEPPRES No.
84/P Tahun 2009, PERMENKEU No. 59/PMK.06/2005,
PERMENPERIN
No.
105/M-IND/PER/10/2010,
PERMENPERIN No. 15/M-IND/PER/2/2011, PERMENPERIN
No. 64/M-IND/PER/7/2011.

-

Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Program
Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan Industri Kecil dan
Menengah (IKM), dengan menetapkan batasan istilah yang
digunakan dalam pengaturannya. Menteri Perindustrian
menetapkan dan bertanggung jawab atas kebijakan dan
pelaksanaan program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan

IKM dalam rangka peningkatan daya saing IKM Nasional.
Golongan pokok IKM meliputi Industri Makanan, Industri
Minuman, Industri Tekstil, Industri Pakaian Jadi, Industri Kulit,
Industri Kimia, Industri Farmasi, Industri Karet, Industri Barang
Logam, Industri Mesin dan Perlengkapan, Industri Kendaraan
Bermotor, Industri Furnitur. Sedangkan rincian industri
berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(KBLI) 5 digit terdapat dalam lampiran Peraturan Menteri ini.
Perusahaan Industri Kecil
atau Perusahaan Industri
Menengah yang termasuk dalam kriteria KBLI diberikan

keringanan pembiayaan dalam pembelian mesin dan/atau
peralatan IKM sesuai dengan jenis industrinya. Potongan
harga diberikan terhadap sumber pembiayaan yang berasal
dari pembelian tunai, kredit perbankan, kredit Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan kredit supplier mesin. IKM
yang memperoleh keringanan pembiayaan wajib melaporkan
kemajuan pemanfaatan mesin dan/atau peralatan setiap 1
(satu) tahun sekali selama 3 (tiga) tahun kepada Direktorat

Jenderal IKM. Untuk optimalisasi sasaran program ini dibentuk
Tim Pengarah, Tenaga Ahli dan Tim Teknis dari lingkungan
Kementerian Perindustrian. Perusahaan Industri Kecil dan
Perusahaan Induatri Menengah
yang memberikan
keterangan palsu, dokumen palsu/melakukan penipuan dan
mengalihkan kepemilikan akan dikenakan sanksi wajib
mengembalikan potongan harga dan tidak dapat mengikuti
program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan industri
untuk tahun berikutnya.
CATATAN

:

-

Peraturan Menteri
ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan, 25 Februari 2013, ditetapkan 20 Februari 2013.


-

Ketentuan lebih lanjut mengenai keringanan pembiayaan
pembelian mesin dan/atau peralatan IKM melalui potongan
harga pembelian mesin dan/atau peralatan industri diatur
dengan Peraturan Direktur Jenderal dalam bentuk Petunjuk
Teknis.

-

Perusahaan IK dan Perusahaan IM yang telah memperoleh
keringanan pembiayaan mesin dan/atau peralatan IKM
sebelum diberlakukan Peraturan Menteri ini, berlaku
ketentuan dan persyaratan sebagimana diatur dalam
Permenperin No.98/M-IND/PER/12/2011.

-

Dengan diberlakukan Peraturan Menteri ini, maka
Permenperin No. 98/M-IND/PER/12/2011 dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

-

Lamp.: 3 hlm.