Peraturan Dirjen Perbendaharaan | KPPN TANJUNGBALAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 79 /PB/2011
TENTANG
TATA CARA PENGELOLAAN REKENING PENGELUARAN BANK INDONESIA DALAM
RANGKA PENCAIRAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA ATAS
BEBAN BAGIAN ANGGARAN BENDAHARA UMUM NEGARA
PADA AKHIR TAHUN ANGGARAN
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang

a. bahwa untuk memperlancar pencairan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara pada akhir tahun anggaran sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.05/2009 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara Pada
Akhir Tahun Anggaran dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
250/PMK.05/2010 tentang Tata Cara Pencairan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Atas Beban Bagian Anggaran Bendahara Umum
Negara Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) dibebankan pada Rekening

Pengeluaran di Bank Indonesia;
bahwa agar tercipta tertib administrasi dan akuntansi, perlu mengatur
petunjuk teknis mengenai pengelolaan Rekening Pengeluaran di Bank
Indonesia;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan tentang Tata Cara Pengelolaan Rekening
Pengeluaran Bank Indonesia Dalam Rangka Pencairan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Atas Beban Bagian Anggaran
Bendahara Umum Negara Pada Akhir Tahun Anggaran;

Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4738);
4

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5165);

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 218/PMK.05/2007 tentang Tata
Cara Pembukaan dan Pengelolaan Rekening Milik Bendahara Umum

Negara;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
9._ Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.05/2009 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara Pada
Akhir Tahun Anggaran;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 196/PMK.05/2009 tentang
Penetapan Nomor dan Nama Rekening Kas Umum Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 43/PMK.05/2011;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;

tentang

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.05/2010
Pengelolaan Saldo Anggaran Lebih;

tentang


Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/PMK.05/2010 tentang Tata
Cara Pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Atas
Beban Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
14. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2010
tentang Tata Cara Penerbitan Surat Perintah Membayar dan Surat
Perintah Pencairan Dana sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
Nomor
PER-41/PB/2011;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG
TATA CARA PENGELOLAAN REKENING PENGELUARAN BANK
INDONESIA DALAM RANGKA PENCAIRAN ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA NEGARA ATAS BEBAN BAGIAN ANGGARAN
BENDAHARA UMUM NEGARA PADA AKHIR TAHUN ANGGARAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksud
dengan:
Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disingkat BUN, adalah
Menteri Keuangan.
Kuasa Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disebut Kuasa
BUN, adalah Kuasa BUN Pusat dan Kuasa BUN di daerah.
Kuasa BUN Pusat adalah Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Kuasa BUN di daerah adalah Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.
-2-

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, yang selanjutnya disingkat
KPPN, adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yang
memperoleh kewenangan sebagai Kuasa BUN.
Rekening Kas Umum Negara, yang selanjutnya disebut Rekening

KUN, adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang
ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku BUN untuk menampung
seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran
negara pada bank sentral.
Rekening Kas Umum Negara Dalam Rupiah, yang selanjutnya disebut
Rekening KUN Dalam Rupiah, adalah Rekening Kas Umum Negara
yang berdenominasi Rupiah.
Rekening Pengeluaran adalah rekening Menteri Keuangan selaku BUN
yang digunakan untuk membayar pengeluaran negara pada Bank
Sentral dan Bank Umum/Badan Lainnya.
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2004.
Rekening Pengeluaran pada Bank Indonesia, yang selanjutnya disebut
Rekening Pengeluaran BI adalah rekening Menteri Keuangan selaku
BUN yang digunakan untuk membayar pengeluaran negara pada Bank
Indonesia.
Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah adalah Rekening
Pengeluaran BI yang berdenominasi Rupiah.

Rekening Koran adalah catatan transaksi keuangan harian yang
dikeluarkan oleh bank atas suatu rekening.
Nota Kredit adalah bukti penerimaan yang diterbitkan oleh bank.
Nota Debet adalah bukti pengeluaran yang diterbitkan oleh bank.
Warkat adalah alat permintaan pemindahbukuan dari rekening asal ke
rekening tujuan yang diterbitkan oleh BUN/Kuasa BUN.
Surat Perintah Pencairan Dana, yang selanjutnya disingkat SP2D,
adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN
untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara berdasarkan Surat Perintah Membayar.
Bilyet Giro, yang selanjutnya disingkat BG, adalah dokumen
pre-printed, pre-numbered yang disediakan oleh Bank Indonesia yang

dipergunakan untuk memindahbukukan dana dari rekening rupiah.
Surat Kuasa Pendebetan adalah surat kuasa yang diterbitkan oleh
BUN/Kuasa BUN kepada Pejabat Bank Indonesia untuk
mendebet/menarik dana atas beban Rekening Pengeluaran pada Bank
Indonesia.
19. Bukti transaksi adalah dokumen yang digunakan untuk menyetor
sejumlah uang ke Rekening Milik Bendahara Umum Negara dan/atau

dokumen yang digunakan untuk mengeluarkan sejumlah uang dari
Rekening Milik Bendahara Umum Negara dan/atau memo penyesuaian
yang berfungsi sebagai dokumen sumber transaksi koreksi
pembukuan.
-3

Laporan Kas Posisi adalah laporan yang menyajikan informasi saldo
Rekening Milik BUN pada tanggal atau periode tertentu.
Buku Bank adalah buku yang dibuat oleh BUN/Kuasa BUN untuk
mencatat mutasi tambah dan mutasi kurang saldo Rekening Milik BUN.
Nota Pembukuan adalah bukti transaksi yang diterbitkan oleh KPPN
berdasarkan nota kredit/nota debet/informasi tertulis lainnya dari bank
dan/atau berita tambah/berita kurang/informasi tertulis lainnya dari
kantor pos.
Akhir Tahun Anggaran adalah hari kerja terakhir pada tahun anggaran
berkenaan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Kegiatan pengelolaan Rekening Pengeluaran BI meliputi:

pembukaan Rekening Pengeluaran BI;
pengisian dana Rekening Pengeluaran BI;
pendebetan Rekening Pengeluaran BI;
penatausahaan Rekening Pengeluaran BI;
akuntansi dan pelaporan keuangan Rekening Pengeluaran BI;
pelaporan posisi kas Rekening Pengeluaran BI; dan
g. penutupan Rekening Pengeluaran BI.
BAB III
PEMBUKAAN REKENING PENGELUARAN BI
Pasal 3
Dalam rangka pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
atas beban Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara pada akhir
tahun anggaran, BUN berwenang membuka Rekening Pengeluaran BI
Dalam Rupiah.
Kewenangan BUN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilimpahkan
kepada Kepala KPPN Jakarta II selaku Kuasa BUN di daerah.
(3) Kepala KPPN Jakarta II selaku Kuasa BUN di daerah segera
membuka Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah di Kantor Pusat
Bank Indonesia.
Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) menggunakan nama Rekening Pengeluaran KPPN
Jakarta II Dalam Rupiah.
Tata cara pembukaan Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah
berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
mengenai tata cara pembukaan dan pengelolaan rekening milik
Bendahara Umum Negara.

-4-

;2,

Pasal 4
Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah dioperasikan sebagai
rekening bersaldo nihil.
Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah digunakan untuk membayar
pengeluaran negara dalam Rupiah.
BAB IV
PENGISIAN DANA REKENING PENGELUARAN BI
Pasal 5
Pada akhir tahun anggaran, Kepala KPPN Jakarta II melakukan

permintaan perkiraan kebutuhan dana kepada Direktur Pengelolaan Kas
Negara, dengan menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran I yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
Pasal 6
Berdasarkan permintaan perkiraan kebutuhan dana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5, Subdirektorat Perencanaan dan
Pengendalian Kas membuat rekapitulasi permintaan perkiraan
kebutuhan dana.
Berdasarkan rekapitulasi permintaan perkiraan kebutuhan dana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Subdirektorat
Perencanaan dan Pengendalian Kas menyampaikan surat permintaan
pengisian dana Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah kepada
Direktur Pengelolaan Kas Negara.
Pasal 7
Berdasarkan surat permintaan pengisian dana dari Kepala Subdirektorat
Perencanaan dan Pengendalian Kas, Direktur Pengelolaan Kas Negara
menerbitkan surat perintah pengisian dana Rekening Pengeluaran BI
Dalam Rupiah kepada Kepala Subdirektorat Rekening Kas Umum Negara.
Pasal 8
Berdasarkan surat perintah pengisian dana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7, Subdirektorat Rekening Kas Umum Negara
menerbitkan warkat untuk memindahbukukan/mentransfer uang dari
Rekening KUN Dalam Rupiah ke Rekening Pengeluaran BI Dalam
Rupiah.
Pemindahbukuan/transfer uang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan penerbitan BG dan/atau melalui Sistem Bank
Indonesia Government-Electronic Banking.

-5-

BAB V
PENDEBETAN REKENING PENGELUARAN BI
Pasal 9
Pendebetan Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah dilakukan
berdasarkan warkat.
Warkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi SP2D, BG,
dan/atau Surat Kuasa Pendebetan.
(3) SP2D ditandatangani bersama-sama oleh:
Kepala Seksi Pencairan Dana I dan Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
atau
Kepala Seksi Pencairan Dana II dan Kepala Seksi Bank/Giro Pos.
(4) BG ditandatangani oleh Kepala KPPN Jakarta II.
(5) Dalam hal tertentu, BG dapat ditandatangani oleh Kepala Seksi Bank/Giro
Pos yang bertindak untuk dan atas nama Kepala KPPN Jakarta II.
Pasal 10
SP2D sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) digunakan untuk
mencairkan dana atas beban Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah
untuk untung rekening pihak ketiga/bendahara pengeluaran.
Pasal 11
Tata cara penerbitan SP2D sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai
tata cara pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atas
beban bagian anggaran Bendahara Umum Negara pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara dan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan Surat
Perintah Membayar dan Surat Perintah Pencairan Dana.
Pasal 12
BG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) digunakan untuk
memindahbukukan/mentransfer uang dari Rekening Pengeluaran BI
Dalam Rupiah ke Rekening KUN Dalam Rupiah berdasarkan perintah
Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Direktur Pengelolaan Kas Negara.
Pasal 13
Surat Kuasa Pendebetan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(2) digunakan dalam rangka penihilan saldo Rekening Pengeluaran BI
Dalam Rupiah pada akhir hari berkenaan.
Penihilan saldo Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Bank Indonesia
dengan cara memindahbukukan/mentransfer uang dari Rekening
Pengeluaran BI Dalam Rupiah ke Rekening KUN Dalam Rupiah.

-6-

?-x

BAB VI
PENATAUSAHAAN REKENING PENGELUARAN BI
Pasal 14
Pada awal hari kerja berikutnya Kantor Pusat Bank Indonesia
menyampaikan Rekening Koran untuk Rekening Pengeluaran BI Dalam
Rupiah beserta Nota Kredit dan Nota Debet kepada Kepala KPPN Jakarta
Pasal 15
KPPN Jakarta II melakukan pene l itian dan penatausahaan rekening
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dengan cara sebagai berikut:
Meneliti dan mencocokkan transaksi penerimaan pemindahbukuan
uang dari Rekening KUN Dalam Rupiah ke Rekening Pengeluaran BI
Dalam Rupiah yang tercantum dalam rekening koran Rekening
Pengeluaran BI Dalam Rupiah dengan Nota Kredit dan Surat
Permintaan Perkiraan Kebutuhan Dana.
Meneliti dan mencocokkan transaksi pembayaran pengeluaran negara
yang tercantum dalam rekening koran Rekening Pengeluaran BI
Dalam Rupiah dengan Nota Debet dan SP2D.
Meneliti dan mencocokkan transaksi pengeluaran pemindahbukuan
uang dari Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah ke Rekening KUN
Dalam Rupiah yang tercantum dalam rekening koran Rekening
Pengeluaran BI Dalam Rupiah dengan Nota Debet dan BG.
Menyimpan rekening koran Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah,
Nota Kredit, Nota Debet, BG, SP2D, dan surat permintaan perkiraan
kebutuhan dana sesuai peraturan perundang-undangan.
BAB VII
AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
REKENING PENGELUARAN BI
Pasal 16
(1) KPPN Jakarta II melakukan pembukuan atas transaksi Rekening
Pengeluaran BI Dalam Rupiah dengan cara sebagai berikut:
Mencatat bukti transaksi ke dalam Buku Bank; dan
Mencatat bukti transaksi ke dalam Jurnal Standar.
(2) Transaksi pembayaran pengeluaran negara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 huruf b dicatat pada Laporan Keuangan Bendahara
Umum Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dalam
Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas.
(3) Transaksi penerimaan kiriman uang dan/atau pemindahbukuan uang
dari Rekening KUN Dalam Rupiah ke Rekening Pengeluaran BI
Dalam Rupiah dicatat pada Laporan Keuangan Bendahara Umum
Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagai
penerimaan non anggaran dalam Laporan Arus Kas dengan
menggunakan akun 814151 (Penerimaan Kiriman Uang dari
Rekening KUN Dalam Rupiah ke Rekening Pengeluaran BI Dalam
Rupiah).

-7-

ffr

(4) Transaksi pengeluaran kiriman uang dan/atau pemindahbukuan uang
dari Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah ke Rekening KUN
Dalam Rupiah dicatat pada Laporan Keuangan Bendahara Umum
Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagai
pengeluaran non anggaran dalam Laporan Arus Kas dengan
menggunakan akun 824152 (Pengeluaran Kiriman Uang dari
Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah ke Rekening KUN Dalam
Rupiah).
(5) Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah disajikan pada Neraca
dengan menggunakan akun 111412 (Kas di Rekening Pengeluaran
BI dalam Rupiah).
(6) Bukti transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan
huruf b meliputi:
SP2D untuk keperluan pembayaran pengeluaran negara;
Nota Pembukuan yang dibuat berdasarkan informasi yang
tercantum di dalam Nota Kredit penerimaan kiriman uang
dan/atau pemindahbukuan uang dari Rekening KUN dalam
Rupiah ke Rekening Pengeluaran BI dalam Rupiah; dan/atau
c. Nota Pembukuan yang dibuat berdasarkan informasi yang
tercantum di dalam Nota Debet pengeluaran kiriman uang
dan/atau pemindahbukuan uang dari Rekening Pengeluaran BI
dalam Rupiah ke Rekening KUN dalam Rupiah.
(7) Buku Bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
menggunakan kode buku bank 102 (Rekening Pengeluaran Dalam
Rupiah).
(8) Jurnal Standar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
diilustrasikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
(9) Nota Pembukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf b dan
huruf c dibuat sesuai format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran
III yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
BAB VIII
PELAPORAN POSISI KAS REKENING PENGELUARAN BI
Pasal 17
KPPN Jakarta II melaporkan posisi kas Rekening Pengeluaran BI
Dalam Rupiah berdasarkan Buku Bank.
Laporan Kas Posisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Direktur Pengelolaan Kas Negara.
BAB IX
PENUTUPAN REKENING PENGELUARAN BI
Pasal 18
(1) Kepala KPPN Jakarta II selaku Kuasa BUN di daerah segera
menutup Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah setelah tahun
anggaran berakhir.

-8-

(2) Penutupan Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara mengirim surat
permintaan penutupan rekening kepada Direktur Direktorat Akunting
dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Nevember 2011

\DIREKTUR JENDERAL,
r-N, 4-1C
ji.

AGUS SUPRIJANTO
-,NIP 19530814 197507 1 001-

LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER/PB/2011 TENTANG TATA CARA
PENGELOLAAN REKENING PENGELUARAN BANK INDONESIA
DALAM RANGKA PENCAIRAN ANGGARAN DAN PENDAPATAN
DAN BELANJA NEGARA ATAS BEBAN BAGIAN ANGGARAN
BENDAHARA UMUM NEGARA PADA AKHIR TAHUN
ANGGARAN

79

FORMAT SURAT PERMINTAAN PERKIRAAN KEBUTUHAN DANA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal

(KOP SURAT)

(1)

(2)

: Permintaan Perkiraan Kebutuhan Dana

Yth. Direktur Pengelolaan Kas Negara
u.p. Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Pengendalian Kas
Jakarta

Menunjuk Pasal 5 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER(3)
/PB/2011 tentang Tata Cara Pengelolaan Rekening Pengeluaran Bank Indonesia dalam
Rangka Pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atas Beban Bagian Anggaran
Bendahara Umum Negara pada Akhir Tahun Anggaran, dengan ini diberitahukan perkiraan kebutuhan
dana KPPN Jakarta II tanggal
(4)
adalah sebagai berikut:
Jenis Pengeluaran
Pengeluaran Dalam Rupiah

Uang
Rp

Demikian disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti sebagaimana mestinya. Atas kerjasamanya
diucapkan terima kasih.

Kepala Kantor,
(5)
Nama lengkap
NIP

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERMINTAAN PERKIRAAN KEBUTUHAN DANA
NOMOR

URAIAN ISIAN
Diisi dengan nomor penerbitan surat
Diisi dengan tanggal-bulan-tahun penerbitan surat
Diisi dengan nomor Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini
Diisi dengan tanggal pengeluaran negara

(5)

Diisi dengan tanda tangan pejabat yang berwenang dan dibubuhi cap dinas

JENDERAL,

AGUS SUPRIJANTO
NIP 19530814 197507 1 001 (1/...

LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER79 /PB/2011 TENTANG TATA CARA
PENGELOLAAN REKENING PENGELUARAN BANK INDONESIA
DALAM RANGKA PENCAIRAN ANGGARAN DAN PENDAPATAN
DAN BELANJA NEGARA ATAS BEBAN BAGIAN ANGGARAN
BENDAHARA UMUM NEGARA PADA AKHIR TAHUN
ANGGARAN

ILUSTRASI JURNAL STANDAR TRANSAKSI
REKENING PENGELUARAN BI DALAM RUPIAH
Pencatatan Penerimaan Pemindahbukuan Uang dari Rekening KUN Dalam
Rupiah ke Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah

Jurnal Standar untuk mencatat transaksi penerimaan pemindahbukuan uang dari
Rekening KUN Dalam Rupiah ke Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah:
Akun
111412
814151

Uraian
Kas di Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah
Penerimaan
Kiriman
Uang
dari
Rekening KUN Dalam Rupiah ke
Rekening Pengeluaran BI Dalam
Rupiah

Debet
999.999

Kredit
999.999

Pencatatan Pembayaran Pengeluaran Negara berdasarkan Penerbitan SP2D
melalui Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah

Jurnal Standar untuk mencatat transaksi pembayaran pengeluaran negara
berdasarkan Penerbitan SP2D melalui Rekening Pengeluaran BI Dalam Rupiah
adalah sebagai berikut:
Akun
551311
111412

Uraian
Belanja Subsidi Pangan
Kas di Rekening Pengeluaran BI Dalam
Rupiah

Debet
999.999

Kredit
999.999

c. Pencatatan Pengeluaran Pemindahbukuan Uang dari Rekening Pengeluaran BI
Dalam Rupiah ke Rekening KUN Dalam Rupiah

Jurnal Standar untuk mencatat transaksi pemindahbukuan uang dari Rekening
Pengeluaran BI Dalam Rupiah ke Rekening KUN Dalam Rupiah adalah sebagai
berikut:
Akun
824152
111412

Uraian
Pengeluaran Kiriman Uang dari Rekening
Pengeluaran BI Dalam Rupiah ke Rekening KUN
Dalam Rupiah
Kas di Rekening Pengeluaran BI Dalam
Rupiah

Debet
999.999

Kredit

999.999

DIREKTUR JENDERAL,

AGUS SUPRIJANTO
NIP 19530814 197507 1 001 h--''';)F05v,

LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER7\19 /PB/2011 TENTANG TATA CARA
PENGELOLAAN REKE ING PENGELUARAN BANK INDONESIA
DALAM RANGKA PENCAIRAN ANGGARAN DAN PENDAPATAN
DAN BELANJA NEGARA ATAS BEBAN BAGIAN ANGGARAN
BENDAHARA UMUM NEGARA PADA AKHIR TAHUN
ANGGARAN

FORMAT NOTA PEMBUKUAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DJPBN PROVINSI DKI JAKARTA
KPPN JAKARTA II

_

NOTA PEMBUKUAN
DART
NOMOR REKENING
NAMA REKENING

: (....1....)—
:
(3)
:

(2)

(4)

DETIL INFORMASI
NOMOR
TANGGAL

:
:

(5)

TRANSAKSI
URAIAN TRANSAKSI

:
:

(7)
(8)

NILAI UANG DALAM RUPIAH

:

(9)

KODE DAN URAIAN AKUN
WARKAT

:

(10)

:
:

(11)
(12)

TANGGAL WARKAT
Petugas Pembukuan

(6)

Mengetahui,
Kepala Seksi Bank/Giro Pos

(13)

(14)

Nama Lengkap
NIP

Nama Lengkap
NIP

PETUNJUK PENGISIAN
NOTA PEMBUKUAN
NOMOR

URAIAN ISIAN
Diisi dengan kode KPPN Jakarta II
Diisi dengan nama KPPN Jakarta II
Diisi dengan nomor Rekening Pengeluaran KPPN Jakarta II dalam Rupiah
Diisi dengan nama Rekening Pengeluaran KPPN Jakarta II dalam Rupiah
Diisi dengan nomor nota pembukuan, dengan ketentuan penomoran yaitu:
/NP/XII/........
Diisi dengan tanggal nota pembukuan
Diisi dengan jenis transaksi, yaitu kredit/penerimaan atau debet/pengeluaran
Diisi dengan uraian singkat sesuai berita yang tercantum dalam nota kredit,
nota debet, berita tambah, berita kurang
Diisi dengan jumlah atau nilai uang Rupiah dalam angka dan huruf
Diisi dengan kode dan uraian akun sesuai peraturan perundang-undangan
Diisi dengan jenis warkat, yaitu Nota Kredit/Penerimaan atau Nota
Debet/Pengeluaran
Diisi dengan tanggal penerbitan Nota Kredit atau Nota Debet
Diisi dengan paraf petugas pembukuan pada Seksi Bank/Giro Pos
Diisi dengan paraf Kepala Seksi Bank/Giro Pos

DIREKTUR JENDERAL,
AI

'AiLtg-401
*GUS SUPRIJANTO
NIP 19530814 197507 1 001 (\sir