badai tropis indonesia

http://p2mb.geografi.upi.edu/Tropical_Storm.html
Apakah Badai Tropis itu?
Badai Tropis (disebut juga dengan Typhoon atau Tropical Cyclone) adalah pusaran angin
kencang dengan diameter Sampai dengan 200km dan berkecepatan > 200 km/jam serta
mempunyai lintasan sejauh 1000km. Dengan kecepatan angin sedemikian, sebuah badai
tropis yang melintasi daratan dapat mengakibatkan kerusakan yang sangat hebat. Tidak
hanya pohon-pohon yang tercerabut dari akarnya, bangunan-bangunan permanen tersapu,
mobil besar, kereta api, dan benda-benda besar atau berat lainnya terangkat dan
beterbangan, serta menimbulkan ribuan korban jiwa.
Setiap tahunnya badai terjadi di atas perairan luas di samudera yang ada di permukaan
bumi. Secara alami kejadian badai tropis diperkirakan berkisar 90 kejadian per tahunnya.
Tak jarang, kurang dari sebulan terjadi 4 hingga 5 badai tropis. Ia hanya bisa tumbuh
ketika suhu muka laut minimal 26,5 derajat Celcius dengan ketersediaan uap air yang
cukup, dan kemungkinan kemunculannya ini dapat dideteksi sejak tiga hari sebelumnya.
Karena bertambahnya faktor kekasaran permukaan dan kehilangan sumber
kelembabannya, badai akan melemah ketika masuk jauh ke daratan.
Sebuah sistem pusaran angin yang terbentuk di atas samudera luas, belum bisa disebut
badai jika belum memiliki beberapa kualifikasi (batasan). Ia belum bisa disebut badai jika
kecepatannya dibawah 63 km/jam (34 knot). Calon bibit badai ini juga belum tentu akan
tumbuh menjadi badai jika tidak ada faktor-faktor meteorologis (yang berhubungan
dengan cuaca) lain yang mendukung.

Setiap badai bergerak dengan lintasan mereka masing-masing. Meskipun demikian, pada
umumnya badai yang terbentuk di sebelah Utara Equator bergerak kearah Barat atau
Barat Laut, dan badai yang terbentuk di sebelah Selatan Equator bergerak kearah Barat
atau Barat Daya. Hal ini karena dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk diantaranya
arah rotasi (perputaran) bumi dan gaya corioli yang ditimbulkannya. Badai tropis begerak
berbanding lurus dengan besar gaya coriolis bumi. Karena Indonesia berada di wilayah
ekuator dengan sudut lintang rendah (besar lintang dinyatakan dengan tanda Sinus ?),
maka besarnya (hasil perhitungan) Sinus yang didapat mendekati nol. Hal ini
menyebabkan badai tropis tidak mungkin melintasi wilayah Indonesia.
Indonesia bukan daerah lintasan badai, negara-negara yang seringkali menjadi lintasan
badai adalah Amerika, Jepang, Australia, Filipina dan negara lainnya. Indonesia hanya
akan terkena pengaruh tidak langsung yaitu berupa angin kencang, gelombang tinggi, dan
hujan lebat pada daerah-daerah yang dekat dengan tempat timbulnya badai. Namun
pengaruh badai ini tidak mutlak selalu terjadi. Timbulnya hujan lebat dan angin kencang
karena pengaruh oleh posisi dan besarnya (intensitas) badai, tergantung pula pada faktor
sirkulasi udara di wilayah Indonesia. Terkadang ketika ada indikasi tumbuh badai, pada
beberapa wilyah kecenderungan cuacanya terlihat memburuk. Tetapi ketika badai itu
sudah matang atau sudah diberi nama, yang timbul di Indonesia justru hanya angin
kencang dan gelombang tinggi (kecuali daerah yang mempunyai radius 500 km dari pusat
badai yang lebih sering mengalami hujan lebat). Kemudian di saat badai tersebut sudah


menjauhi wilayah Indonesia atau ketika intensitasnya sudah melemah justru cuaca bagian
Selatan cenderung banyak hujan lebat. Itu semua tidak mutlak terjadi, tergantung dari
sirkulasi udara di atas wilayah Indonesia.
Dari kenyataan itu dapat ditegaskan lagi bahwa badai tidak selalu membentuk cuaca
buruk di Indonesia, sehingga dalam menganalisa diperlukan ”ahli prakiraan cuaca”
(prakirawan) yang berpengalaman dan qualified, memahami seluk beluk sirkulasi udara,
tidak hanya sekedar melihat ”satelit awan” kemudian menyimpulkan adanya bibit badai
yang akan mengancam Indonesia.
Wilayah perairan berpotensi terjadinya badai tropis
Syarat utama untuk dapat tumbuh dan berkembangnya badai tropis adalah kelembaban
udara yang tinggi karena banyaknya kandungan uap air. Syarat tersebut dapat dipenuhi
oleh daerah perairan (lautan) di zona tropis dan subtropis yang temperaturnya minimal
26,5 derajat Celcius.
Secara umum wilayah terjadinya badai tropis dikelompokkan atas 2 wilayah utama yaitu
belahan Bumi Utara dan belahan Bumi Selatan. Badai tropis yang terjadi di belahan Bumi
Utara, arah putaran badainya searah putaran jarum jam. Sedangkan di belahan Bumi
Selatan arah putaran badai tropis berlawanan arah putaran jarum jam.
Tujuh wilayah perairan (lautan) sangat berpotensi terjadinya badai tropis :
1. Barat Laut Samudera Pasifik

Merupakan daerah perairan paling aktif terjadinya badai tropis, sepertiga dari seluruh
peristiwa terjadinya badai tropis dunia terjadi di wilayah perairan ini. Aktifitas badai
tropis di wilayah perairan ini berpengaruh pada wilayah Jepang, Filipina, China dan
Taiwan.
2. Timur Laut Samudera Pasifik
Merupakan daerah paling aktif kedua, karena sepertiga dari seluruh peristiwa terjadinya
badai tropis dunia terjadi di wilayah perairan ini. Badai tropis di wilayah perairan ini
mempengaruhi wilayah Barat Meksiko, Hawaii dan terkadang sampai di semenanjung
California.
3. Barat Daya Samudra Pasifik
Aktifitas badai yang terjadi di wilayah perairan ini mempengaruhi wilayah Australia dan
Oceania.
4. Utara Samudera Hindia
Wilayah perairan ini dibagi 2 yaitu Teluk Benggala dan Laut Arabia. Terjadinya aktifitas
badai tropis di Teluk Benggala 5 sampai 6 kali lebih besar dari yang terjadi di Laut
Arabia. Negara-negara yang terpengaruh adalah India, Bangladesh, Srilangka, Thailand,
Burma, dan Pakistan, sedangkan semenanjung Arab jarang terkena dampaknya.
5. Tenggara Samudera Hindia

Badai tropis yang terjadi di wilayah perairan ini mempengaruhi willayah Australia dan

wilayah dekat perairan Indonesia (laut Timor).
6. Timur Laut Samudera Hindia
Badai tropis yang terjadi di wilayah perairan ini mempengaruhi Madagaskar,
Mozambique, Mauritius dan Kenya.
7. Utara Samudera Atlantik
Wilayah perairan ini mencakup Samudera Atlantik, Laut Karibia, dan Teluk Meksiko.
Badai tropis yang terjadi di wilayah perairan ini berdampak pada wilayah Amerika
Serikat, Meksiko, Canada serta negara-negara Amerika Tengah dan Kepulauan Karabia.