Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Seksual Siswi SMK Widya Praja Ungaran dalam Berpacaran T1 132009607 BAB V

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai perilaku seksual siswi
SMK Widya Praja Ungaran dalam berpacaran dapat disimpulkan bahwa perilaku
seksual siswi SMK Widya Praja Ungaran masih dalam kewajaran, karena hasil
yang didapat adalah sebagai berikut :
Bentuk perilaku seksual siswi SMK Widya Praja Ungaran dalam
berpacaran yaitu, pernah berkencan 62,5%, setiap malam minggu berkencan 15%,
setiap bertemu dengan pacarnya selalu berpegangan tangan 55%, pernah ciuman
dengan pacarnya 37,5%, yang setiap bertemu dengan pacarnya mencium pipi
kanan dan dipi kirinya 20%, yang pernah mencium kening pacarnya 12,5%.
Berpelukan

67,5%,

memegang dada pacarnya 15%, memegang buah dada

pacarnya 10%. Pernah memegang alat kelamin 2,5%, melakukan senggama 5%.
Penyebab perilaku seksual dalam berpacaran remaja saat ini karena perkembangan

remaja yang berada dalam masa peralihan dari anak ke dewasa yang mulai tertarik
dengan lawan jenisnya, juga merupakan pengaruh

dari lingkungan keluarga,

pergaulan,.sekolah,.maupun.masyarakat, serta untuk menambah keromantisan,
menunjukkan rasa sayang, dan kenyamanan yang mereka dapatkan dari pacarnya.

40

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Sekolah
1. Sekolah sebaiknya membuat peraturan yang lebih ketat lagi mengenai siswa
yang pacaran di dalam sekolah.
2. Sekolah sebaiknya lebih sering memberikan layanan / materi mengenai
kesehatan reproduksi.
3. Sekolah hendaknya mengembangkan kegiatan ekstrakulikuker di sekolah yang
memiliki muatan tentang kesehatan reproduksi remaja.
4. Adakalanya sekolah mendatangkan lembaga lain untuk memberikan seminar

atau penyuluhan mengenai kesehatan reporoduksi, seperti Dinas kesehatan,
Badan Pemberdayaan Perempuan atau BKKBN, serta LSM yang bergerak
dalam bidang kesehatan reproduksi. Agar para siswa-siswi mengetahui dampak
perilaku seksual dalam berpacaran.
5.2.2 Bagi Siswa
1. Siswa hendaknya lebih selektif dalam memilih pacar atau teman dekat.
2. Siswa sebaiknya mempelajari lebih dalam megenai pacaran sehat.
3. Siswa seharusnya mempunyai prinsip yang kuat untuk membentengi dirinya
dari pengaruh negatif teman sebaya atau pacarnya.

41

4. Siswa hendaknya mencari informasi mengenai kesehatan reproduksi dan
dampak perilaku seksual dalam berpacaran sebanyak-banyaknya.

42