verba turunan dalam bahasa jawa 2011

(--,

,-,

VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL

rssN

2011

INTH

1112,2596

JURNAL PENELITIAN BAIIASA, SASTRA, DAN PENGAJARANI"jYA

Terbit pertama ka/i tahun 2OO2, dua ka/i setahun edisi Januari dan
Juli. Selak tahun 2OO8 periode terbitan diubah meryadi edisi Apri/ dan
Oktober.

Penerbit:

Faku/tas Sahasa dan Seni Uiversitas A/egeri Yogyakarta
Susunan Redaksi
Ketua
Sekretaris

Angota

:
:
:

Prof Dr Eurhan Nurgiyantoro, M.Pd'
Drs. Anwar Efendi, M,Si.
Prof 0r Endang A/urhayatl A4.Hum.
Or: Pmtomo Wdodo, M.Pd.

Dn" Wiyatml M.Hum.
Penyunting Sahasa :

Ors" Joko Santoso,


M.Hum,

Drs. Suharso, M"Pd.

)rc.

Sekretariat

Sutanta, /14. Pd.
,4 n i k Prale stiningsih, S. Pd.

Sirku/asi

Lsntediyono,

A/amat Sekretariat :

FBS Universitas Negeri Yogyakana
Ka rangrna /a ng Yogya ka rta. 5 5 2 I /

retp. (A:74) 550842 Fax (0274) 518207
E - m a i /; j u rn a /*/item fu s @ ya h o o. c o m.
1 u rn a /_/itera _fu s @ u ny, a c. i d

Yudi

S.

Pd.

Redaksi menghamp masukan artikel hasi/ penelitian png berhubungan dengan masalah
bahasa, sasta, dan pengqltannnya. Alaskah lang dimuat akan mendaPat nomor buktr
penerbitan sebanlak tigi eksemp/ar Pemuatao suatu nasfuh ttdak selalu menceminkan
sil:::e:lces. It employed the descriptive approach. The data were collected
irom
s.:.:::..:s the Dj_aka Lodang magaztne and spoken discourse in society. They were
i:.-.:::: :hrough reading, listening, and reiording. The data were analyzed using
t:.e -.:i:s.hJtion method. The findings show that dirived verbals in
Javanese can b!
iL-,i;:.€. :sing prefixes N,, maN-, ka', ke-, r1i I rlipur.L-, and bawa hn,

infixes _t,z and _itr_,
su.lL\es -:. -3. en, -an, -na, -Ana, and nke/,nkei, confix ka I _an, and,combined
affixes
-\'- -i. -\'- -tike, N- I n,N-l na,N l-ana,di-l -i, di, l-a, di- Itn, di, /nke, -in_l _an, inI
:

::::

:tkt. -lt; -tna, and -llnr- / -a. Derived verbs in
Javanese can be both active verbs and
passive r-erbs. They can function as subjects, predicates, objects, complements,

or

adverbials in sentences.

Keywords: derived verbals, affixation process, semantic change

PENDAHULUAN
Kalimat merupakan bagian terkecil dari suafu ujaran atau wacana yang

mengu n qkapkan piljra n yang u tu h. S.rt u
kesatuan gagasan yang disampaikan me-

lalui kalimat tersebut apabila dilihat dari
struktur kalimatnya tersusun atas unsur
subjek, predikat, objek, keterangan, dan
pelengkap. Pembagian kalimat menjacii
unsur subjek, predikat, objek keteran
gan, dan pelengkap merupakan pemer
ian kalimat atas fungsi-ftrngsinya.

Subjek dalam suatr: kalinat
mcrupakan pokok pembicaraan, dalam
bahasa Jan'a biasanya subjek itu didudu
ki oleh kata yang berkategori benda atau
frasa benda, namun kategori kata yang
..,ir iuga d.rpal menempati lung,i .uLri*k..ebagai mrsrl kat,r/ frls,r kcrjr. k,rr.r
frasa bilangan, atau kata/ frasa keaclaan
pun juga dapat menempati fungsi subjel. Predikat meruprkan brqian vang
nenerangkan pokok pembicaraan dan

merupakan bagian inti suatu kalimat,

yang biasa mengisi fungsi predikat beru,
pa kata yang berkategori kerja atau frasa
ke4a. Kata yang berkategori kerja dalam

bahasa Jawa selain menduduki fungsi
predikat dalam su.lt u k.rlimat iuga dapa t
menduduki fungsi sebagai subjek, objek,
pelengkap, ataupun keterangan. Dengan
demikian, kata kerja dalam bahasa Jawa
kemunculannya akan sering mengingd t
bahwa kat; kcrjJ tercebut daprl m.nduduki berbagai fungsi dalam kalimat.
Dilihat dari bentuknya kata ker
ja dapat d:ibedakan menjadi dua, yaitu
verba asal dan verba turunan. Yang di
maksud dengan r.erba asal adalah kata

yang berkategori verba namun duilihat dari bentuknya kata tersebut clapat
bprdiri sendiri tanp.r mcrrg.rllmi prr,., >

afiksasi, sedang verba turunan meru
pakan kaia yang berkategori verba/ kerja
dilihat dari bentuknya merupakan kata
yang telah mengalami proses afiksasi.

Pembentukan I'erba tu runan
dengan proses afiksasi dalam bahasa

6A.

6s

sangat berr ariasi, dengan kata lain
proses afiksasi dalam bahasa Jawa untuk
membentuk k:rta rang berkategori verba

Ja i^,,a

turunan sangat beragam. Keragaman
bentuk tersebut nampak dari suatu kata

dari jenis kata tertentu dapat dibentuk
verba turunan sangat banyak. Sebagai
misal, srpir "sapu" sebagai suatu kata
yang berkategori nomina (benda) dapat
diturunkan menjadi lebih dari 10 kata
verba turunan. Beberapa contoh verba
1'ang duturunkan dari bentuk dasar scprr
antara laini tlyapu'fie yapu', nyapua'tnenvapulah' , nyaponqna 'seandainya menvaplr' 1 yapoknq 'sapukan', nynpokake
menvapukan', disapu'disapu', dlsapaa
'meskipun disapu', disaponi 'telah/ se-

dang disapu', disaponana'seandainya
disapu' , disaltokake'disapukan oleh', dan
say:onana 'sapulah'. hal itu disebabkan

adanya berbagai jenis afiks yang dapat
dipergunakan unluk membentuk verba
turunan dalam bahasa Jawa. Selain itu,

berbagai kategori kata dapat diturunkan

menjadi verba turunan dengan proses
afiksasi.
Keragaman pembenfukan verba

turunan tersebut merupakan salah satu
indikator kekayaan kosa kata dalam bahasa Jawa yang di dalamnya terkandung
keunikan vang hanva dimiliki oleh baha
sa Jarva khusrisnya terkait dengan pembentukan verba turunan- Namun dalam
kelebrhan tersebut juga memunculkan
berbagai permasalahan. Permasala
han ter.ebut terl.rit dengan bagarm.rna
pro.es pembentu k.rn dan pemakaiannya
untuk berkomunikasi dalam kehidupan
seharihari di masyarakat. Hal itu sangat
dirasakan oleh generasi muda atau para
pembelajar bahasa Jawa.

Bertolak pada permasalahan
tersebut di atas, maka perlu diadakan
penelitian yang lebih mendalam tentang

verba turunan bahasa Jawa. Dengan
penelitian ini diharapkan permasalahan
vanE lerl .ltt dengdn pru