T1 802009120 Full text
                                                                                HUBUNGAN KEKERASAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA SD ANGKASA LANUD PATTIMURA
DI DESA TAWIRI KOTA AMBON
OLEH
KETRINA TREES SURLIALY
80 2009 120
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
HUBUNGAN KEKERASAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA SD ANGKASA LANUD PATTIMURA
DI DESA TAWIRI KOTA AMBON
Ketrina Trees Surlialy
Aloysius L.S. Soesilo
Chr. Hari Soetjiningsih
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekerasan orang tua
terhadap anak dengan motivasi belajar siswa SD Angkasa Lanud Pattimura Desa Tawiri
Kota Ambon. Kekerasan orang tua terhadap anak merupakan variabel terikat sedangkan
motivasi belajar siswa merupakan variabel bebas. Penelitian ini dilakukan di SD
Angkasa Lanud Pattimura Desa Tawiri Kota Ambon. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang diisi oleh responden
yang merupakan siswa SD Angkasa Lanud Pattimura. Pengambilan data menggunakan
40 responden yang di pilih secara acak di sekolah. Teknik analisa data yang dipakai
adalah teknik korelasi product moment. Hasil yang diperoleh menunjukkan koefisien
korelasi (r) 0.310 dengan p 0.70) sehingga dapat dikatakan reliabel.
HASIL PENELITIAN
Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Selanjutnya peneliti melakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorv
Smirnov dengan bantuan program SPSS 17 for windows.Berdasarkan hasil dari
uji normalitas diperoleh Kolmogorov Smirnov untuk variable kekerasan orangtua
terhadap anak dan motivasi belajar siswa adalah sebesar 0.513 dengan
probabilitas p > 0.05 hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Varabel
Kekerasan orangtua terhadap anak dan Motivasi belajar siswa data distribusi
adalah normal. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel di berikut ini:
10
Tabel 1. Pengujian Normalitas
MOTIVASI
KEKERASAN BELAJAR
N
Normal Parametersa
40
40
Mean
2.634
2.634
Std. Deviation
0.225
0.225
Most Extreme
Absolute
.081
.081
Differences
Positive
.081
.081
Negative
-.071
-.071
Kolmogorov-Smirnov Z
.513
.513
Asymp. Sig. (2-tailed)
.955
.955
b. Uji Linieritas
Berdasarkan hasil uji linieritas dengan α = 5%, menunjukkan nilai sigLinearity = 0.051 < 0.05 dan Std. Deviation = 0.225 > 0.05). Hal tersebut
mengartikan bahwa data yang dipergunakan dapat dijelaskan oleh regresi linear
dengan cukup baik.
11
Tabel 2. Uji Linieritas
Sum of
Squares
KEKERASAN * Between (Combined)
MOTIVASI
Groups
Linearity
Mean
df
Square
F
Sig.
1.724
23
.075
1.330
.282
.252
1
.252
4.466
.051
1.473
22
.067
1.187
.368
.902
16
.056
2.626
39
Deviation
from
Linearity
Within Groups
Total
Analisa Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif menunjukkan jumlah responden (N) ada
40 siswa, Jumlah responden tersebut terdiri dari 12 orang berjenis kelamin laki-laki dan
28 orang berjenis kelamin perempuan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
12
Tabel 3. Deskripsi Responden
Jenis Kelamin
Usia
Total
Laki-laki
Perempuan
10
1
3
4
11
8
17
25
12
3
8
11
Total
12
28
40
a. Variabel Kekerasan orangtua terhadap anak
Instrumen yang dipergunakan untuk mengukur variabel kekerasan
orangtua terhadap anak mempunyai item sebanyak 28 item dengan penilaian
pada setiap item dengan memberikan angka berjenjang dari nilai 1 hingga 4
menurut jenis itemnya favourable dan unfavourable. Dalam penelitian ini
diperoleh mean sebesar 69,15 dalam kategori sedang dengan jumlah subyek (N)
sebesar 40. Diperoleh nilai minimal sebesar 52 dan nilai maksimal 81. Hal
tersebut dijelaskan dalam tabel berikut :
Tabel. 5.
Frekuensi dan Prosentase Hasil Pengukuran Variable kekerasan orangtua
terhadap anak
Persen
Skor
Kategori
Frekuensi
Mean
Std. dev
69.15
7.266
%
74,25 ≤ x 0.052.
Hal tersebut menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
kekerasan orangtua terhadap anak dengan motivasi belajar siswa SD Angkasa Lanud
Pattimura desa Tawiri Kota Ambon. Dengan kata lain bentuk kekerasan yang dilakukan
orangtua terhadap anak tidak ada hubungannya dengan motivasi belajar. Dapat
dikatakan bahwa baik dan tidaknya kekerasan yang dilakukan orangtua terhadap anak
tidak mempengaruhi motivasi belajar anak tersebut. Bentuk kekerasan orangtua
terhadap anak diantaranya adalah Kekerasan fisik seperti memukul, menendang,
menampar, melempar, dan mendorong. Pengabaian seperti kegagalan memenuhi
kebutuhan fisik, kebutuhan emosional, dan menelantarkan anak atau kegagalan
melindungi anak dari bahaya, dan pelecehan seksual, rasa malu, kerahasiaan dan
penolakan terkait dengan kekerasan seksual terhadap anak – anak secara bersama tidak
akan menyebabkan tinggi rendahnya motivasi belajar siswa.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa ada beberapa faktor
yang mempengaruhi hal tersebut yaitu orangtua berperan penting untuk menjaga dan
melindungi anak- anak mereka dari tindak kekerasan, karena usia mereka yang masih
muda. Faktor yang terkait keluarga yang meliputi karakteristik orangtua dan sosial
ekonomi, sementara kekerasan di rumah ditemukan disemua bidang sosial dan ekonomi,
pendidikan orangtua, kurangnya pendapatan sehingga sering menimbulkan kekerasan
psikologi terhadap anak – anak. Selain itu, faktor social dan kebudayaan seperti kurang
adanya keterlibatan hukum pada kekerasan keluarga terhadap anak, proses memaafkan
16
sebagai hal mengkoreksi dalam Undang- Undang Negara jika kekerasan itu ditimbulkan
oleh anak, orangtua atau wali tersebut.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang di lakukan oleh Turner (2009)
yang mengemukakan bahwa tidak ada hubungan yang positif dari kekerasan orangtua
terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian berdasarkan SDT,
yang menyatakan hubungan antara siswa yang secara intrinsik termotivasi (yaitu,
kurangnya motivasi) namun menunjukkan juga hubungan negatif terhadap kinerja
siswa.
Selain itu penelitian ini juga mengungkap bahwa di dalam bentuk kekerasan
orangtua terhadap anak menunjukkan angka terendah (0.268) terlihat pada tabel korelasi
kekerasan, pada item kekerasan fisik, dan yang paling tinggi (0,684) pada item
kekerasan pelecehan seksual. Sedangkan pada variabel motivasi belajar siswa yang
menunjukkan angka terendah (0,284) dilihat pada item motivasi no. 34 pada stimulasi
terhadap lingkungan belajar, sedangkan angka tertinggi (0.675) pada item motivasi no.
11, yaitu strategi aktif pembelajaran. sehingga tidak memiliki hubungan yang sangat
kuat terhadap motivasi belajar itu sendiri. Dengan demikian, bentuk ini harus tidak
dapat ditingkatkan dan dipertahankan secara berkelanjutan.
Adapun keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan ini adalah tempat yang
dilakukan hanya terbatas untuk melakukan penelitian yang berdampak kekerasan di
salah satu sekolah di SD Angkasa Lanud Pattimura di Desa Tawiri Kota Ambon
sehingga tidak menutup kemungkinan apabila dilakukan penelitian sejenis di sekolah
tersebut dan di tempat lain akan mendapati hasil yang berbeda pula.
17
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian ini, dapat ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara
kekerasan orangtua terhadap anak dengan motivasi belajar siswa SD Angkasa Lanud
Pattimura di Desa Tawiri Kota Ambon. Peneliti berharap dari hasil penelitian ini dapat
memberikan wawasan yang luas bagi mahasiswa yang kelak akan menjadi orangtua,
dimana proses didikan atau pola asuh yang baik diterapkan bagi anak – anak mereka
terkhususnya dalam bidang belajarnya dapat terpenuhi dengan baik, tidak dengan cara
dikembangkannya perilaku kekerasan karena itu salah, karena tidak menciptakan
generasi penerus bangsa yang berguna bagi nusa dan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Cole,M, S, dkk. (2004) Student learning motivation and physchological hardiness
interactive effects on students’ reaction to a management class, Academiy Of
Management Learning & Education, 1, 64-85.
Endarti, A (2014). Pengaruh pola asuh orangtua terhadap motivasi belajar siswa kelas
X di SMK muhammadiyah 2 layen gunung kidul Yogyakarta . Skripsi yang
diterbitkan. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan. Universitas Islam
Sunan Kalijaga.
Gozali Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19.(Edisi 5). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
18
Huraerah, A. (2007). Child abuse (kekerasan terhadap anak). Bandung : Nuansa.
Pinheiro,P.S (2006). World report on violence against children. Switzerland : ATAR
roto press.
Purwaningsih, E. (2010). Keluarga dalam mewujudkan pendidikan nilai moral sebagai
upaya mengatasi degradasi Moral. Jurnal pendidikan sosiologi dan humaniora.
3,1-15.
Tuan, H, (2005) The development of a Questionnaire to measure student’s motivation
towards science Learning, International Journal Of Science Learning. 6, 639-654.
Turner, E. A, (2009) The influence of parenting styles, Achievement motivation, and
self efficacy on academic student development, Journal Of Collage Student
Development. 3, 337-346.
19
                                            
                MOTIVASI BELAJAR SISWA SD ANGKASA LANUD PATTIMURA
DI DESA TAWIRI KOTA AMBON
OLEH
KETRINA TREES SURLIALY
80 2009 120
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
HUBUNGAN KEKERASAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA SD ANGKASA LANUD PATTIMURA
DI DESA TAWIRI KOTA AMBON
Ketrina Trees Surlialy
Aloysius L.S. Soesilo
Chr. Hari Soetjiningsih
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekerasan orang tua
terhadap anak dengan motivasi belajar siswa SD Angkasa Lanud Pattimura Desa Tawiri
Kota Ambon. Kekerasan orang tua terhadap anak merupakan variabel terikat sedangkan
motivasi belajar siswa merupakan variabel bebas. Penelitian ini dilakukan di SD
Angkasa Lanud Pattimura Desa Tawiri Kota Ambon. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang diisi oleh responden
yang merupakan siswa SD Angkasa Lanud Pattimura. Pengambilan data menggunakan
40 responden yang di pilih secara acak di sekolah. Teknik analisa data yang dipakai
adalah teknik korelasi product moment. Hasil yang diperoleh menunjukkan koefisien
korelasi (r) 0.310 dengan p 0.70) sehingga dapat dikatakan reliabel.
HASIL PENELITIAN
Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Selanjutnya peneliti melakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorv
Smirnov dengan bantuan program SPSS 17 for windows.Berdasarkan hasil dari
uji normalitas diperoleh Kolmogorov Smirnov untuk variable kekerasan orangtua
terhadap anak dan motivasi belajar siswa adalah sebesar 0.513 dengan
probabilitas p > 0.05 hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Varabel
Kekerasan orangtua terhadap anak dan Motivasi belajar siswa data distribusi
adalah normal. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel di berikut ini:
10
Tabel 1. Pengujian Normalitas
MOTIVASI
KEKERASAN BELAJAR
N
Normal Parametersa
40
40
Mean
2.634
2.634
Std. Deviation
0.225
0.225
Most Extreme
Absolute
.081
.081
Differences
Positive
.081
.081
Negative
-.071
-.071
Kolmogorov-Smirnov Z
.513
.513
Asymp. Sig. (2-tailed)
.955
.955
b. Uji Linieritas
Berdasarkan hasil uji linieritas dengan α = 5%, menunjukkan nilai sigLinearity = 0.051 < 0.05 dan Std. Deviation = 0.225 > 0.05). Hal tersebut
mengartikan bahwa data yang dipergunakan dapat dijelaskan oleh regresi linear
dengan cukup baik.
11
Tabel 2. Uji Linieritas
Sum of
Squares
KEKERASAN * Between (Combined)
MOTIVASI
Groups
Linearity
Mean
df
Square
F
Sig.
1.724
23
.075
1.330
.282
.252
1
.252
4.466
.051
1.473
22
.067
1.187
.368
.902
16
.056
2.626
39
Deviation
from
Linearity
Within Groups
Total
Analisa Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif menunjukkan jumlah responden (N) ada
40 siswa, Jumlah responden tersebut terdiri dari 12 orang berjenis kelamin laki-laki dan
28 orang berjenis kelamin perempuan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
12
Tabel 3. Deskripsi Responden
Jenis Kelamin
Usia
Total
Laki-laki
Perempuan
10
1
3
4
11
8
17
25
12
3
8
11
Total
12
28
40
a. Variabel Kekerasan orangtua terhadap anak
Instrumen yang dipergunakan untuk mengukur variabel kekerasan
orangtua terhadap anak mempunyai item sebanyak 28 item dengan penilaian
pada setiap item dengan memberikan angka berjenjang dari nilai 1 hingga 4
menurut jenis itemnya favourable dan unfavourable. Dalam penelitian ini
diperoleh mean sebesar 69,15 dalam kategori sedang dengan jumlah subyek (N)
sebesar 40. Diperoleh nilai minimal sebesar 52 dan nilai maksimal 81. Hal
tersebut dijelaskan dalam tabel berikut :
Tabel. 5.
Frekuensi dan Prosentase Hasil Pengukuran Variable kekerasan orangtua
terhadap anak
Persen
Skor
Kategori
Frekuensi
Mean
Std. dev
69.15
7.266
%
74,25 ≤ x 0.052.
Hal tersebut menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
kekerasan orangtua terhadap anak dengan motivasi belajar siswa SD Angkasa Lanud
Pattimura desa Tawiri Kota Ambon. Dengan kata lain bentuk kekerasan yang dilakukan
orangtua terhadap anak tidak ada hubungannya dengan motivasi belajar. Dapat
dikatakan bahwa baik dan tidaknya kekerasan yang dilakukan orangtua terhadap anak
tidak mempengaruhi motivasi belajar anak tersebut. Bentuk kekerasan orangtua
terhadap anak diantaranya adalah Kekerasan fisik seperti memukul, menendang,
menampar, melempar, dan mendorong. Pengabaian seperti kegagalan memenuhi
kebutuhan fisik, kebutuhan emosional, dan menelantarkan anak atau kegagalan
melindungi anak dari bahaya, dan pelecehan seksual, rasa malu, kerahasiaan dan
penolakan terkait dengan kekerasan seksual terhadap anak – anak secara bersama tidak
akan menyebabkan tinggi rendahnya motivasi belajar siswa.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa ada beberapa faktor
yang mempengaruhi hal tersebut yaitu orangtua berperan penting untuk menjaga dan
melindungi anak- anak mereka dari tindak kekerasan, karena usia mereka yang masih
muda. Faktor yang terkait keluarga yang meliputi karakteristik orangtua dan sosial
ekonomi, sementara kekerasan di rumah ditemukan disemua bidang sosial dan ekonomi,
pendidikan orangtua, kurangnya pendapatan sehingga sering menimbulkan kekerasan
psikologi terhadap anak – anak. Selain itu, faktor social dan kebudayaan seperti kurang
adanya keterlibatan hukum pada kekerasan keluarga terhadap anak, proses memaafkan
16
sebagai hal mengkoreksi dalam Undang- Undang Negara jika kekerasan itu ditimbulkan
oleh anak, orangtua atau wali tersebut.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang di lakukan oleh Turner (2009)
yang mengemukakan bahwa tidak ada hubungan yang positif dari kekerasan orangtua
terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian berdasarkan SDT,
yang menyatakan hubungan antara siswa yang secara intrinsik termotivasi (yaitu,
kurangnya motivasi) namun menunjukkan juga hubungan negatif terhadap kinerja
siswa.
Selain itu penelitian ini juga mengungkap bahwa di dalam bentuk kekerasan
orangtua terhadap anak menunjukkan angka terendah (0.268) terlihat pada tabel korelasi
kekerasan, pada item kekerasan fisik, dan yang paling tinggi (0,684) pada item
kekerasan pelecehan seksual. Sedangkan pada variabel motivasi belajar siswa yang
menunjukkan angka terendah (0,284) dilihat pada item motivasi no. 34 pada stimulasi
terhadap lingkungan belajar, sedangkan angka tertinggi (0.675) pada item motivasi no.
11, yaitu strategi aktif pembelajaran. sehingga tidak memiliki hubungan yang sangat
kuat terhadap motivasi belajar itu sendiri. Dengan demikian, bentuk ini harus tidak
dapat ditingkatkan dan dipertahankan secara berkelanjutan.
Adapun keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan ini adalah tempat yang
dilakukan hanya terbatas untuk melakukan penelitian yang berdampak kekerasan di
salah satu sekolah di SD Angkasa Lanud Pattimura di Desa Tawiri Kota Ambon
sehingga tidak menutup kemungkinan apabila dilakukan penelitian sejenis di sekolah
tersebut dan di tempat lain akan mendapati hasil yang berbeda pula.
17
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian ini, dapat ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara
kekerasan orangtua terhadap anak dengan motivasi belajar siswa SD Angkasa Lanud
Pattimura di Desa Tawiri Kota Ambon. Peneliti berharap dari hasil penelitian ini dapat
memberikan wawasan yang luas bagi mahasiswa yang kelak akan menjadi orangtua,
dimana proses didikan atau pola asuh yang baik diterapkan bagi anak – anak mereka
terkhususnya dalam bidang belajarnya dapat terpenuhi dengan baik, tidak dengan cara
dikembangkannya perilaku kekerasan karena itu salah, karena tidak menciptakan
generasi penerus bangsa yang berguna bagi nusa dan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Cole,M, S, dkk. (2004) Student learning motivation and physchological hardiness
interactive effects on students’ reaction to a management class, Academiy Of
Management Learning & Education, 1, 64-85.
Endarti, A (2014). Pengaruh pola asuh orangtua terhadap motivasi belajar siswa kelas
X di SMK muhammadiyah 2 layen gunung kidul Yogyakarta . Skripsi yang
diterbitkan. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan. Universitas Islam
Sunan Kalijaga.
Gozali Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19.(Edisi 5). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
18
Huraerah, A. (2007). Child abuse (kekerasan terhadap anak). Bandung : Nuansa.
Pinheiro,P.S (2006). World report on violence against children. Switzerland : ATAR
roto press.
Purwaningsih, E. (2010). Keluarga dalam mewujudkan pendidikan nilai moral sebagai
upaya mengatasi degradasi Moral. Jurnal pendidikan sosiologi dan humaniora.
3,1-15.
Tuan, H, (2005) The development of a Questionnaire to measure student’s motivation
towards science Learning, International Journal Of Science Learning. 6, 639-654.
Turner, E. A, (2009) The influence of parenting styles, Achievement motivation, and
self efficacy on academic student development, Journal Of Collage Student
Development. 3, 337-346.
19