HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN FREKUENSI KONSUMSI SERAT DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA.

GAMBARAN SISA MAKANAN BIASA YANG DISAJIKAN DI RUANG
MAWAR RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

SKRIPSI

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Gizi

Disusun Oleh :
TRI VIORIDA
J 310 040 014

PROGRAM STUDI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008

i

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada konsumen, dalam rangka pencapaian status kesehatan
yang optimal melalui pemberian diet yang tepat.

Dalam hal ini termasuk

kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasi (Depkes RI, 2006).
Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan
dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan
status metabolisme tubuhnya.

Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh

pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit
dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien (DepKes RI, 2006).
Pasien yang dirawat di rumah sakit berarti memisahkan diri dari
kebiasaan hidupnya sehari-hari terutama dalam hal makanan, bukan saja

macam makanan yang disajikan tetapi juga cara makanan dihidangkan,
tempat, waktu makan, rasa makanan, besar porsi dan jenis makanan yang
disajikan. Keadaan ini sering menjadikan beban mental bagi orang sakit,
apabila tidak diperhatikan oleh perawat justru akan menghambat dalam
proses penyembuhan penyakitnya (Moehyi, 1999).
Makanan yang dihasilkan dan disajikan di rumah sakit berfungsi
sebagai salah satu komponen kegiatan dalam upaya penyembuhan pasien.
Makanan yang disajikan harus sesuai kebutuhan pasien. Penilaian hidangan

1

2

merupakan salah satu evaluasi pelayanan gizi dan sisa makanan pasien
dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan pelayanan gizi di rumah sakit.
Hasil studi di RSUD Kabupaten Tabanan Bali oleh Adi dan Riani
(2003) yang disampaikan pada pertemuan ilmiah nasional Dietetik Update
menunjukkan bahwa pasien masih menyisakan makanan > 40% dari
hidangan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan snack, namun
hidangan buah sebagian besar dikonsumsi habis. Rata-rata sisa makanan

pasien 35,7% dari porsi awal dan pasien diperkirakan hanya mengkonsumsi
51,1% dari pedoman standar diit.
Hasil survey pendahuluan pada November 2007 di Ruang Mawar III
RSUD Dr.

Moewardi Surakarta menunjukkan tidak semua pasien

menghabiskan makanan siang yang disajikan. Persentase sisa makan siang
pada makanan pokok 45%, lauk hewani 41,9%, lauk nabati 54.2%, sayur
54.4%, buah 57.5%.
Penelitian ini dilakukan di ruang mawar karena di ruang mawar
merupakan ruang perawatan bagi pasien post-partum, obstetry, gynecology
dan bedah yang sebagian besar mendapatkan diit makanan biasa.
Berdasarkan

latar

belakang

diatas


maka

penulis

bermaksud

mengetahui gambaran sisa makanan pasien di Ruang Mawar RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.

3

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana gambaran sisa makanan pasien di Ruang
Mawar RSUD Dr. Moewardi surakarta?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran sisa makanan pasien di Ruang Mawar RSUD Dr. Moewardi
surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan sisa makanan pasien di Ruang Mawar RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
b. Mendiskripsikan sisa makanan berdasarkan waktu makan pasien.
c. Mendiskripsikan sisa makanan berdasarkan jenis kelamin.
d. Mendiskripsikan sisa makanan berdasarkan lama perawatan.
e. Mendiskripsikan sisa makanan berdasarkan nafsu makan.
f.

Mendiskripsikan sisa makanan berdasarkan kebiasaan makan.

g. Mendiskripsikan sisa makanan berdasarkan cita rasa makanan.

D. Manfaat Penelitian
1. Hasil

penelitian


ini

diharapkan

dapat

memberikan

sumbangan

pengetahuan tentang gambaran sisa makanan biasa di institusi
khususnya untuk menambah khasanah pustaka di perpustakaan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

4

2. Sebagai bahan masukan bagi RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam
upaya meningkatkan citra pelayanan rumah sakit bagi pasien yang
mendapatkan makanan biasa.


Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta

0 3 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN KONSUMSI WESTERN FAST Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Konsumsi Western Fast Food (Frekuensi Dan Sumbangan Energi) Dengan Status Gizi Remaja Di Smp Muhammadiyah 10 Surakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Konsumsi Western Fast Food (Frekuensi Dan Sumbangan Energi) Dengan Status Gizi Remaja Di Smp Muhammadiyah 10 Surakarta.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Konsumsi Western Fast Food (Frekuensi Dan Sumbangan Energi) Dengan Status Gizi Remaja Di Smp Muhammadiyah 10 Surakarta.

0 2 5

NASKAH PUBLIKASI Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Konsumsi Western Fast Food (Frekuensi Dan Sumbangan Energi) Dengan Status Gizi Remaja Di Smp Muhammadiyah 10 Surakarta.

0 1 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN BODY IMAGE DENGAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD REMAJA PUTRI DI SMK N 4 SURAKARTA Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Body Image Dengan Frekuensi Konsumsi Fast Food Remaja Putri Di SMK N 4 Surakarta.

0 2 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, KONSUMSI LEMAK DAN SERAT DENGAN STATUS GIZI ANAK REMAJA PUTRI HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, KONSUMSI LEMAK DAN SERAT DENGAN STATUS GIZI ANAK REMAJA PUTRI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA.

0 1 14

PENDAHULUAN HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, KONSUMSI LEMAK DAN SERAT DENGAN STATUS GIZI ANAK REMAJA PUTRI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA.

0 2 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA.

0 1 6

HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI SMP NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 1