Buku Parenting Perkembangan Gerakan Anak Usia 2 4 Tahun
TERAMPIL BERGERAK
DI USIA 2 - 4 TAHUN
Alzena Masykouri, M. Psi
S
elama periode usia 2 - 4 tahun, anak menunjukkan perubahan di seluruh
aspek perkembangannya. Dari bayi yang sangat bergantung pada orang
lain menjadi anak yang mandiri dan dapat bergerak bebas ke mana pun
ia inginkan. Dari hanya bisa menangis, sekarang anak dapat berbincang-bincang
dengan asyik mengenai banyak hal dengan ibu dan ayah. Demikian pula
perkembangan sosialnya. Pada periode ini anak menikmati sekali bermain
dengan anak-anak sebayanya. Ia pun belajar berbagai keterampilan sosial
dalam interaksi bersama lingkungan sosialnya.
Buku berseri ini bertujuan agar ibu dan ayah dapat memahami aspek
perkembangan anak pada enam tahun pertama kehidupannya. Dengan
pemahaman tersebut, diharapkan ibu dan ayah dapat mendampingi dan
menyediakan lingkungan yang lebih baik untuk anak mengembangkan
kemampuannya. Terdapat empat aspek utama perkembangan anak yang
dibahas dalam serial buku ini, yaitu : aspek gerakan kasar dan gerakan halus,
bahasa, kecerdasan, dan sosial-emosi. Pemahaman yang menyeluruh dan
seimbang terhadap aspek perkembangan akan lebih efektif dibandingkan fokus
terhadap satu aspek saja. Setiap kegiatan yang diberikan di dalam buku ini bisa
berdampak pada beberapa aspek dan bermanfaat bagi perkembangan
kemampuan anak
Ibu dan ayah dapat memahami setiap aspek perkembangan sesuai
dengan usia anak. Khusus pada buku ini akan dibahas mengenai aspek gerakan
kasar dan gerakan halus anak usia 2 sampai 4 tahun. Perkembangan gerakan
kasar dan gerakan halus anak mengalami perubahan pesat dibanding periode
usia sebelumnya. Inilah masa dimana anak melatih keterampilannya agar ia
menguasai keterampilan gerakan kasar dan gerakan halus dengan lebih baik
sebagai bekal ketika ia memasuki usia sekolah.
Penting diingat, tujuan utama memahami tahap perkembangan anak
adalah agar kita dapat memberikan perangsangan secara berhasil guna,
dengan berbagai cara dan variasi. Untuk itu, ibu dan ayah dituntut kreatif dalam
menciptakan kegiatan-kegiatan yang merangsang perkembangan anak. Contoh
kegiatan yang ada di dalam buku ini dapat dikembangkan sesuai dengan
keadaan masing-masing anak. Setiap anak adalah unik dan kita harus dapat
memahami keunikannya. Hindari memaksa anak melakukan kegiatan yang
barangkali belum dikuasainya. Apalagi bila ibu dan ayah merasa bahwa anak
lain yang seusia dengan anak sudah dapat melakukannya. Bila anak belum
dapat melakukan kegiatan yang dirangsangkan atau terlihat belum tertarik,
cobalah kegiatan yang sama beberapa kali dengan diberi rentang waktu.
Di dalam pembahasan mengenai aspek gerakan kasar dan gerakan
halus, buku ini akan memberikan contoh perangsangan dan kemampuan yang
dapat dikuasai anak pada usia tertentu. Penjelasan tersebut tidak bersifat kaku
atau suatu keharusan. Ingat, setiap anak adalah unik dan hasil dari suatu
perangsangan dapat berbeda antaranak.
PERKEMBANGAN GERAKAN KASAR DAN GERAKAN HALUS
PADA USIA 2 - 4 TAHUN
T
erdapat tiga sumber yang merupakan dasar dari kemampuan anak untuk
mengendalikan lengan, kaki, badan, keseimbangan, dan kerja sama,
yaitu kemampuan, perangsangan, dan perubahan fisik.
Kemampuan gerak sebenarnya sudah terlihat pada 15 bulan pertama
kehidupan anak. Di awal kehidupannya, anggota gerak anak bergerak tanpa
arah, kemudian seiring dengan perkembangannya, anak mampu mengarahkan
geraknya dengan baik.
Perangsangan yang ibu dan ayah berikan sehingga anak mampu
menguasai keterampilan dasar gerak tubuh seperti tengkurap dan berbaring,
merangkak, sampai akhirnya berjalan. Anak masih memerlukan dukungan ibu
dan ayah untuk melatih keterampilannya dalam aspek gerakan kasar dan
gerakan halus.
Perubahan fisik yang terjadi sejak tahun kedua, antara lain:
Berat dan Tinggi Badan. Anak mengalami tinggi dan berat badan yang
berkembang pesat. Kakinya menjadi lebih panjang dan otot-ototnya menjadi
lebih kuat. Dengan demikian anak bisa bergerak lebih lincah, lebih cepat, dan
lebih bertujuan.
Otak. Ketika lahir, berat otak anak kira-kira 25% dari berat otaknya ketika ia
dewasa kelak. Pada usia 2 tahun, berat otaknya mencapai 75%.
Perkembangan otak sejalan dengan kematangan bagian otak yang
memungkinkan anak mengendalikan postur tubuh dan keseimbangannya.
Penglihatan. Salah satu efek dari kematangan otak yang terjadi pada
periode ini adalah kemampuan penglihatan yang membaik dan anak mampu
memusatkan perhatiannya lebih akurat. Untuk dapat melakukan kegiatan fisik
yang menantang secara efektif, seperti memanjat, berlari, melempar, dan
mempertahankan
keseimbangan,
anak
harus
mampu
menggunakan
penglihatannya dengan baik.
Meskipun kemampuan geraknya berkembang dengan pesat, anak juga
mengembangkan
kemampuan
gerakan
halus
untuk
mengembangkan
kemampuan belajar dan pemahamannya. Pada periode ini, kemampuan anak
mengendalikan
tangan
dan
jari
makin
berkembang.
Kemampuan
ini
memungkinkan anak memegang benda kecil dan mengendalikan tangannya
pada kegiatan makan, serta membawa benda-benda tanpa bantuan.
Memasuki masa usia prasekolah, anak makin menunjukkan keterampilan
fisik dan gerak yang ia kembangkan sebelumnya. Tantangan-tantangan kegiatan
kerja sama fisik seperti melompat, sekarang dapat dilakukannya dan ia makin
berusaha agar dapat melakukan kegiatan yang lain. Tentu saja, sebelum ia
mampu melakukan kegiatan itu secara terampil, anak akan melalui banyak
latihan. Tubuhnya pun menjadi lebih lincah dan kuat dari sebelumnya. Akan
terlihat perbedaan yang jelas antara kemampuan gerakan kasar dan gerakan
halus anak usia batita dan usia prasekolah.
Perkembangan gerakan halus menjadi sangat penting pada usia
prasekolah. Bukan hanya agar anak lebih mandiri, tetapi juga berkaitan dengan
kemampuan penyelesaian masalah dan kemampuan belajar. Di usia ini, anak
mulai berlatih untuk menggunakan jari tangannya dalam menulis. Keterampilan
menulis akan menjadi penting. Dengan kematangan otot dan saraf-sarafnya,
gerakan tangan dan kerja sama penglihatan anak menjadi lebih baik.
Pilihan penggunaan tangan yang menonjol, kanan atau kidal, biasanya
akan jelas terlihat pada saat anak memulai sekolah. Penelitian menunjukkan,
penggunaan tangan yang menonjol berkaitan dengan belahan otak. Jika anak
lebih sering menggunakan tangan kanan, berarti belahan otak kirinya yang
mengendalikan
seluruh
bagain
tubuh
sebelah
kanan.
Sebaliknya,
jika
penggunaan tangan kiri (kidal) yang lebih menonjol, maka belahan otak
kanannyalah yang mengendalikan seluruh bagian tubuh sebelah kiri. Oleh
karena itu, ibu dan ayah tidak perlu mengubah pilihan penggunaan tangan yang
dilakukan oleh anak, kanan atau kidal sama saja. Justru jika ibu dan ayah
berusaha memindahkan penggunaan tangan yang menonjol ini, penelitian
membuktikan ada kemungkinan terjadi keterlambatan bicara pada anak.
PERANGSANGAN GERAK PADA USIA 2 - 3 TAHUN
Sebagai hasil dari proses fisik yang berkembang, kematangan otot dan
sarafnya, anak membuat perubahan besar pada keterampilan geraknya, seperti
melompat, berlari, memanjat, dan mempertahankan keseimbangan. Anak terlihat
lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan fisik.
Pada periode ini, anak sudah mengenal sejauh mana kemampuannya,
apa yang sudah bisa dan belum dilakukannya. Ia pun menjadi lebih mandiri
dengan tidak perlu meminta bantuan kepada ibu dan ayah untuk mengambil atau
meletakkan mainannya. Anak juga sudah bisa menggunakan sendok dan garpu
dengan cukup baik, bahkan mungkin ia mulai berlatih mengenakan dan melepas
pakaiannya sendiri.
KEGIATAN YANG DAPAT DILAKUKAN
Bermain lompat kelinci.
Letakkan sepotong balok atau kotak bekas ukuran kecil di lantai. Atau,
buatlah garis lurus di lantai.
Minta anak melompati rintangan itu seperti
kelinci.
Jalan-jalan.
Daripada mendorongnya di kereta ketika berjalan-jalan di pusat perbelanjaan
atau keliling perumahan, lebih baik ibu dan ayah berjalan bersama anak.
Lari-lari.
Sambil bergandengan tangan, ajak anak berlari kecil. Anak akan berusaha
untuk berlari kecil, meskipun ia belum seimbang dalam berlari. Dengan
adanya ibu dan ayah di sisi anak, ia akan merasa aman.
Senam bersama.
Putar lagu yang riang dan disukai anak, kemudian lakukan gerakan-gerakan
senam
bersama,
seperti
membungkukkan
badan,
mengangkat
kaki,
melambaikan tangan, berjalan seperti bebek, dan sebagainya. Anak akan
berusaha meniru gerakan ibu dan ayah dengan riang gembira.
Berjalan di titian.
Carilah titian yang ada di sekitar lingkungan kita,
barangkali sebatang kayu atau balok di pinggiran
trotoar. Awalnya, biarkan anak berpegangan pada
tangan ibu dan ayah. Ia akan melatih keterampilan
gerak dan keseimbangannya. Buat permainan jadi
menyenangkan,
misalnya
dengan
pura-pura
menyeberangi sungai yang penuh buaya.
Masak bersama.
Anak senang sekali bila ia diperkenankan memetik daun dari bayam yang
akan dijadikan sayur untuk makan siang. Demikian pula ketika ibu dan ayah
meminta bantuannya untuk memisahkan taoge yang sudah bersih dengan
yang belum. Kegiatan di dapur akan sangat menarik bila anak dapat
dilibatkan.
Menggambar dengan berbagai alat gambar.
Spidol, krayon, pensil warna, cat air, atau arang sekalipun bisa menjadi
pilihan untuk menggambar. Medianya pun bisa bermacam-macam. Anak bisa
menggambar di kotak bekas susu yang sudah dilapisi kertas bekas atau di
balik kalender yang sudah tidak terpakai.
Libatkan dalam kegiatan sehari-hari.
Anak bisa membantu ibu dan ayah dalam kegiatan harian, seperti menjepit
jemuran, merapikan tempat tidurnya, atau meletakkan pakaian kotor ke
keranjang cucian.
PERANGSANGAN GERAK PADA USIA 3 - 4 TAHUN
Keterampilan gerak anak menjadi lebih rumit dan terkendali. Ia mampu
menggunakan dua area perkembangan sekaligus sehingga kegiatannya pun
menjadi lebih bervariasi. Bahkan, di usia ini anak mulai berlajar merencanakan
strategi tertentu untuk mencapai tujuannya.
Anak makin percaya diri dengan kemampuan yang ia miliki. Ia mengetahui
kemampuan keseimbangannya, kerja sama, dan kekuatan ototnya. Dengan
pengetahuannya ini ia lebih tertantang dalam melakukan kegiatan fisik.
Bentuk permainan dan mainan untuk anak usia ini menjadi sangat
bervariasi. Ia dapat bermain bongkar pasang yang lebih rumit, menggunakan
pensil dan krayon sebagai alat permainan. Anak ingin mencoba apa saja yang
membuatnya merasa tertantang. Ia pun senang bermain dengan anak lain.
KEGIATAN YANG DAPAT DILAKUKAN
Perencanaan.
Sarankan pada anak untuk memikirkan apa yang akan dilakukannya ketika
hendak melakukan sesuatu. Anak mulai belajar merencanakan gerakannya
sehingga ia berhasil menyelesaikan tantangan yang dihadapinya.
Bermain jungkat-jungkit.
Permainan ini melatih otot lengan dan kaki anak, juga mengembangkan rasa
percaya dirinya akan keseimbangan tubuh.
Bermain sepak bola.
Ibu dan ayah dapat menendang bola ke arah anak dari jarak sekitar 4 meter,
kemudian minta anak menendang bola itu kembali kepada ibu dan ayah
tanpa menghentikan bola itu terlebih dahulu. Dengan beberapa kali latihan,
anak pasti bisa melakukannya dengan baik.
Berjalan di permukaan yang tidak rata.
Carilah taman atau tanah lapang yang memiliki permukaan tidak rata,
misalnya ada bukit kecil atau turunan, lalu bermainlah dengan anak.
Memanjat dan menuruni jalan akan melatih kemampuan keseimbangan dan
kendali gerakan anak.
Bermain lempar-tangkap.
Mulailah dengan bola berukuran sedang. Jika anak sudah berhasil
menangkap dari arah depan, cobalah melempar bola dari arah atas atau
bawah.
Bermain halang rintang.
Permainan yang seru jika ibu dan ayah juga ikut menemaninya. Carilah lokasi
yang memungkinkan anak dapat memanjat, berlari, dan merangkak. Atau, ibu
dan ayah juga bisa melakukannya di rumah dengan menggunakan furnitur
yang ada di rumah.
Bermain plastisin.
Kemampuan gerakan halusnya akan semakin berkembang bila anak berlatih
dengan bermain plastisin. Ia bisa membuat berbagai bentuk. Anak juga bisa
berlatih
memotong
atau
menggunakan
peralatan
plastisin
untuk
menggilingnya.
Bermain konstruktif.
Aneka balok dapat menjadi sarana bagi anak untuk
melatih kerja sama mata-tangannya. Ia dapat
membangun kota lengkap dengan stasiun kereta.
Jika tidak ada balok, ibu dan ayah dapat
menggunakan kardus/kotak bekas susu dan
pasta gigi yang dilapisi dengan koran.
Anak juga bisa menggambar detail
di balok-balok tersebut, misalnya,
pintu mobil, jendela kereta, dan sebagainya.
Bermain pasir dan air.
Bermain pasir berguna untuk merangsang jari-jari dan tangan anak dengan
tekstur yang berbeda. Anak tidak hanya dapat membangun istana pasir,
tetapi juga menggambar atau berlatih menuang. Bermain pasir dapat
dilakukan di pantai atau bisa juga dengan menggunakan tepung kanji sebagai
pengganti pasir. Sedangkan bermain air dapat dilakuan sambil anak mandi,
bukan?
Menggambar dengan meniru dan menjiplak.
Anak dapat berlatih keterampilan memegang alat tulis
dan menulis dengan menjiplak. Selipkan gambar
sederhana di bawah kertas untuk anak ikuti polanya.
Bila sudah bisa, anak dapat meniru gambar yang ada.
Mulailah
dengan
yang
sederhana
dan
beri
penghargaan pada anak atas hasil karyanya.
PESAN UNTUK IBU-AYAH
M
asa ini adalah masa yang menyenangkan bagi perkembangan anak.
Ia sudah lebih mandiri dan mampu melakukan hampir semua
kegiatan yang bisa dilakukan orang dewasa. Keinginannya untuk
mencoba
banyak
perangsangan.
hal
Tetaplah
pun
menjadi
mendampingi
sangat
anak
menarik
dalam
sebagai
sarana
melakukan
semua
kegiatannya. Tetaplah bersikap menyenangkan dan santai sehingga anak pun
merasa nyaman dan mau mencoba berbagai hal baru yang belum dikuasainya.
Tak lupa, beri kesempatan pada anak untuk beristirahat atau bermain sendiri.
Bila ia merasa segar dan santai, anak dapat dengan nyaman melatih
keterampilannya untuk menjadi lebih baik.
SUMBER BACAAN
Beyond Toddlerdom : Keeping five to twelve year olds on the rails, oleh
Vermilion C, Penerbit : Green, Tahun 2000
Bright Start oleh R. C. Woolfson, Penerbit : Hamlyn, Tahun 2003
Child Development and Education, oleh Teresa M. McDevitt dan Jeanne Ellis
Ormrod, Penerbit : Merril Prentice Hall, Tahun 2002
Guide to Understanding Your Child : Healthy Development from Birth to
Adolescence, oleh Linda. C Mayes dan Donald J. Cohen, Penerbit : Little
Brown, Tahun 2002.
Teach Your Child : How to discover and enhance your child’s potential oleh
Mirriam Stoppard, Penerbit : Kindersley, Tahun 2001.
Your Childs’s Development : from birth to adolescence, oleh Richard
Lansdown. Marjorie Walker, Penerbit : Frances Lincoln, Tahun 1996.
DI USIA 2 - 4 TAHUN
Alzena Masykouri, M. Psi
S
elama periode usia 2 - 4 tahun, anak menunjukkan perubahan di seluruh
aspek perkembangannya. Dari bayi yang sangat bergantung pada orang
lain menjadi anak yang mandiri dan dapat bergerak bebas ke mana pun
ia inginkan. Dari hanya bisa menangis, sekarang anak dapat berbincang-bincang
dengan asyik mengenai banyak hal dengan ibu dan ayah. Demikian pula
perkembangan sosialnya. Pada periode ini anak menikmati sekali bermain
dengan anak-anak sebayanya. Ia pun belajar berbagai keterampilan sosial
dalam interaksi bersama lingkungan sosialnya.
Buku berseri ini bertujuan agar ibu dan ayah dapat memahami aspek
perkembangan anak pada enam tahun pertama kehidupannya. Dengan
pemahaman tersebut, diharapkan ibu dan ayah dapat mendampingi dan
menyediakan lingkungan yang lebih baik untuk anak mengembangkan
kemampuannya. Terdapat empat aspek utama perkembangan anak yang
dibahas dalam serial buku ini, yaitu : aspek gerakan kasar dan gerakan halus,
bahasa, kecerdasan, dan sosial-emosi. Pemahaman yang menyeluruh dan
seimbang terhadap aspek perkembangan akan lebih efektif dibandingkan fokus
terhadap satu aspek saja. Setiap kegiatan yang diberikan di dalam buku ini bisa
berdampak pada beberapa aspek dan bermanfaat bagi perkembangan
kemampuan anak
Ibu dan ayah dapat memahami setiap aspek perkembangan sesuai
dengan usia anak. Khusus pada buku ini akan dibahas mengenai aspek gerakan
kasar dan gerakan halus anak usia 2 sampai 4 tahun. Perkembangan gerakan
kasar dan gerakan halus anak mengalami perubahan pesat dibanding periode
usia sebelumnya. Inilah masa dimana anak melatih keterampilannya agar ia
menguasai keterampilan gerakan kasar dan gerakan halus dengan lebih baik
sebagai bekal ketika ia memasuki usia sekolah.
Penting diingat, tujuan utama memahami tahap perkembangan anak
adalah agar kita dapat memberikan perangsangan secara berhasil guna,
dengan berbagai cara dan variasi. Untuk itu, ibu dan ayah dituntut kreatif dalam
menciptakan kegiatan-kegiatan yang merangsang perkembangan anak. Contoh
kegiatan yang ada di dalam buku ini dapat dikembangkan sesuai dengan
keadaan masing-masing anak. Setiap anak adalah unik dan kita harus dapat
memahami keunikannya. Hindari memaksa anak melakukan kegiatan yang
barangkali belum dikuasainya. Apalagi bila ibu dan ayah merasa bahwa anak
lain yang seusia dengan anak sudah dapat melakukannya. Bila anak belum
dapat melakukan kegiatan yang dirangsangkan atau terlihat belum tertarik,
cobalah kegiatan yang sama beberapa kali dengan diberi rentang waktu.
Di dalam pembahasan mengenai aspek gerakan kasar dan gerakan
halus, buku ini akan memberikan contoh perangsangan dan kemampuan yang
dapat dikuasai anak pada usia tertentu. Penjelasan tersebut tidak bersifat kaku
atau suatu keharusan. Ingat, setiap anak adalah unik dan hasil dari suatu
perangsangan dapat berbeda antaranak.
PERKEMBANGAN GERAKAN KASAR DAN GERAKAN HALUS
PADA USIA 2 - 4 TAHUN
T
erdapat tiga sumber yang merupakan dasar dari kemampuan anak untuk
mengendalikan lengan, kaki, badan, keseimbangan, dan kerja sama,
yaitu kemampuan, perangsangan, dan perubahan fisik.
Kemampuan gerak sebenarnya sudah terlihat pada 15 bulan pertama
kehidupan anak. Di awal kehidupannya, anggota gerak anak bergerak tanpa
arah, kemudian seiring dengan perkembangannya, anak mampu mengarahkan
geraknya dengan baik.
Perangsangan yang ibu dan ayah berikan sehingga anak mampu
menguasai keterampilan dasar gerak tubuh seperti tengkurap dan berbaring,
merangkak, sampai akhirnya berjalan. Anak masih memerlukan dukungan ibu
dan ayah untuk melatih keterampilannya dalam aspek gerakan kasar dan
gerakan halus.
Perubahan fisik yang terjadi sejak tahun kedua, antara lain:
Berat dan Tinggi Badan. Anak mengalami tinggi dan berat badan yang
berkembang pesat. Kakinya menjadi lebih panjang dan otot-ototnya menjadi
lebih kuat. Dengan demikian anak bisa bergerak lebih lincah, lebih cepat, dan
lebih bertujuan.
Otak. Ketika lahir, berat otak anak kira-kira 25% dari berat otaknya ketika ia
dewasa kelak. Pada usia 2 tahun, berat otaknya mencapai 75%.
Perkembangan otak sejalan dengan kematangan bagian otak yang
memungkinkan anak mengendalikan postur tubuh dan keseimbangannya.
Penglihatan. Salah satu efek dari kematangan otak yang terjadi pada
periode ini adalah kemampuan penglihatan yang membaik dan anak mampu
memusatkan perhatiannya lebih akurat. Untuk dapat melakukan kegiatan fisik
yang menantang secara efektif, seperti memanjat, berlari, melempar, dan
mempertahankan
keseimbangan,
anak
harus
mampu
menggunakan
penglihatannya dengan baik.
Meskipun kemampuan geraknya berkembang dengan pesat, anak juga
mengembangkan
kemampuan
gerakan
halus
untuk
mengembangkan
kemampuan belajar dan pemahamannya. Pada periode ini, kemampuan anak
mengendalikan
tangan
dan
jari
makin
berkembang.
Kemampuan
ini
memungkinkan anak memegang benda kecil dan mengendalikan tangannya
pada kegiatan makan, serta membawa benda-benda tanpa bantuan.
Memasuki masa usia prasekolah, anak makin menunjukkan keterampilan
fisik dan gerak yang ia kembangkan sebelumnya. Tantangan-tantangan kegiatan
kerja sama fisik seperti melompat, sekarang dapat dilakukannya dan ia makin
berusaha agar dapat melakukan kegiatan yang lain. Tentu saja, sebelum ia
mampu melakukan kegiatan itu secara terampil, anak akan melalui banyak
latihan. Tubuhnya pun menjadi lebih lincah dan kuat dari sebelumnya. Akan
terlihat perbedaan yang jelas antara kemampuan gerakan kasar dan gerakan
halus anak usia batita dan usia prasekolah.
Perkembangan gerakan halus menjadi sangat penting pada usia
prasekolah. Bukan hanya agar anak lebih mandiri, tetapi juga berkaitan dengan
kemampuan penyelesaian masalah dan kemampuan belajar. Di usia ini, anak
mulai berlatih untuk menggunakan jari tangannya dalam menulis. Keterampilan
menulis akan menjadi penting. Dengan kematangan otot dan saraf-sarafnya,
gerakan tangan dan kerja sama penglihatan anak menjadi lebih baik.
Pilihan penggunaan tangan yang menonjol, kanan atau kidal, biasanya
akan jelas terlihat pada saat anak memulai sekolah. Penelitian menunjukkan,
penggunaan tangan yang menonjol berkaitan dengan belahan otak. Jika anak
lebih sering menggunakan tangan kanan, berarti belahan otak kirinya yang
mengendalikan
seluruh
bagain
tubuh
sebelah
kanan.
Sebaliknya,
jika
penggunaan tangan kiri (kidal) yang lebih menonjol, maka belahan otak
kanannyalah yang mengendalikan seluruh bagian tubuh sebelah kiri. Oleh
karena itu, ibu dan ayah tidak perlu mengubah pilihan penggunaan tangan yang
dilakukan oleh anak, kanan atau kidal sama saja. Justru jika ibu dan ayah
berusaha memindahkan penggunaan tangan yang menonjol ini, penelitian
membuktikan ada kemungkinan terjadi keterlambatan bicara pada anak.
PERANGSANGAN GERAK PADA USIA 2 - 3 TAHUN
Sebagai hasil dari proses fisik yang berkembang, kematangan otot dan
sarafnya, anak membuat perubahan besar pada keterampilan geraknya, seperti
melompat, berlari, memanjat, dan mempertahankan keseimbangan. Anak terlihat
lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan fisik.
Pada periode ini, anak sudah mengenal sejauh mana kemampuannya,
apa yang sudah bisa dan belum dilakukannya. Ia pun menjadi lebih mandiri
dengan tidak perlu meminta bantuan kepada ibu dan ayah untuk mengambil atau
meletakkan mainannya. Anak juga sudah bisa menggunakan sendok dan garpu
dengan cukup baik, bahkan mungkin ia mulai berlatih mengenakan dan melepas
pakaiannya sendiri.
KEGIATAN YANG DAPAT DILAKUKAN
Bermain lompat kelinci.
Letakkan sepotong balok atau kotak bekas ukuran kecil di lantai. Atau,
buatlah garis lurus di lantai.
Minta anak melompati rintangan itu seperti
kelinci.
Jalan-jalan.
Daripada mendorongnya di kereta ketika berjalan-jalan di pusat perbelanjaan
atau keliling perumahan, lebih baik ibu dan ayah berjalan bersama anak.
Lari-lari.
Sambil bergandengan tangan, ajak anak berlari kecil. Anak akan berusaha
untuk berlari kecil, meskipun ia belum seimbang dalam berlari. Dengan
adanya ibu dan ayah di sisi anak, ia akan merasa aman.
Senam bersama.
Putar lagu yang riang dan disukai anak, kemudian lakukan gerakan-gerakan
senam
bersama,
seperti
membungkukkan
badan,
mengangkat
kaki,
melambaikan tangan, berjalan seperti bebek, dan sebagainya. Anak akan
berusaha meniru gerakan ibu dan ayah dengan riang gembira.
Berjalan di titian.
Carilah titian yang ada di sekitar lingkungan kita,
barangkali sebatang kayu atau balok di pinggiran
trotoar. Awalnya, biarkan anak berpegangan pada
tangan ibu dan ayah. Ia akan melatih keterampilan
gerak dan keseimbangannya. Buat permainan jadi
menyenangkan,
misalnya
dengan
pura-pura
menyeberangi sungai yang penuh buaya.
Masak bersama.
Anak senang sekali bila ia diperkenankan memetik daun dari bayam yang
akan dijadikan sayur untuk makan siang. Demikian pula ketika ibu dan ayah
meminta bantuannya untuk memisahkan taoge yang sudah bersih dengan
yang belum. Kegiatan di dapur akan sangat menarik bila anak dapat
dilibatkan.
Menggambar dengan berbagai alat gambar.
Spidol, krayon, pensil warna, cat air, atau arang sekalipun bisa menjadi
pilihan untuk menggambar. Medianya pun bisa bermacam-macam. Anak bisa
menggambar di kotak bekas susu yang sudah dilapisi kertas bekas atau di
balik kalender yang sudah tidak terpakai.
Libatkan dalam kegiatan sehari-hari.
Anak bisa membantu ibu dan ayah dalam kegiatan harian, seperti menjepit
jemuran, merapikan tempat tidurnya, atau meletakkan pakaian kotor ke
keranjang cucian.
PERANGSANGAN GERAK PADA USIA 3 - 4 TAHUN
Keterampilan gerak anak menjadi lebih rumit dan terkendali. Ia mampu
menggunakan dua area perkembangan sekaligus sehingga kegiatannya pun
menjadi lebih bervariasi. Bahkan, di usia ini anak mulai berlajar merencanakan
strategi tertentu untuk mencapai tujuannya.
Anak makin percaya diri dengan kemampuan yang ia miliki. Ia mengetahui
kemampuan keseimbangannya, kerja sama, dan kekuatan ototnya. Dengan
pengetahuannya ini ia lebih tertantang dalam melakukan kegiatan fisik.
Bentuk permainan dan mainan untuk anak usia ini menjadi sangat
bervariasi. Ia dapat bermain bongkar pasang yang lebih rumit, menggunakan
pensil dan krayon sebagai alat permainan. Anak ingin mencoba apa saja yang
membuatnya merasa tertantang. Ia pun senang bermain dengan anak lain.
KEGIATAN YANG DAPAT DILAKUKAN
Perencanaan.
Sarankan pada anak untuk memikirkan apa yang akan dilakukannya ketika
hendak melakukan sesuatu. Anak mulai belajar merencanakan gerakannya
sehingga ia berhasil menyelesaikan tantangan yang dihadapinya.
Bermain jungkat-jungkit.
Permainan ini melatih otot lengan dan kaki anak, juga mengembangkan rasa
percaya dirinya akan keseimbangan tubuh.
Bermain sepak bola.
Ibu dan ayah dapat menendang bola ke arah anak dari jarak sekitar 4 meter,
kemudian minta anak menendang bola itu kembali kepada ibu dan ayah
tanpa menghentikan bola itu terlebih dahulu. Dengan beberapa kali latihan,
anak pasti bisa melakukannya dengan baik.
Berjalan di permukaan yang tidak rata.
Carilah taman atau tanah lapang yang memiliki permukaan tidak rata,
misalnya ada bukit kecil atau turunan, lalu bermainlah dengan anak.
Memanjat dan menuruni jalan akan melatih kemampuan keseimbangan dan
kendali gerakan anak.
Bermain lempar-tangkap.
Mulailah dengan bola berukuran sedang. Jika anak sudah berhasil
menangkap dari arah depan, cobalah melempar bola dari arah atas atau
bawah.
Bermain halang rintang.
Permainan yang seru jika ibu dan ayah juga ikut menemaninya. Carilah lokasi
yang memungkinkan anak dapat memanjat, berlari, dan merangkak. Atau, ibu
dan ayah juga bisa melakukannya di rumah dengan menggunakan furnitur
yang ada di rumah.
Bermain plastisin.
Kemampuan gerakan halusnya akan semakin berkembang bila anak berlatih
dengan bermain plastisin. Ia bisa membuat berbagai bentuk. Anak juga bisa
berlatih
memotong
atau
menggunakan
peralatan
plastisin
untuk
menggilingnya.
Bermain konstruktif.
Aneka balok dapat menjadi sarana bagi anak untuk
melatih kerja sama mata-tangannya. Ia dapat
membangun kota lengkap dengan stasiun kereta.
Jika tidak ada balok, ibu dan ayah dapat
menggunakan kardus/kotak bekas susu dan
pasta gigi yang dilapisi dengan koran.
Anak juga bisa menggambar detail
di balok-balok tersebut, misalnya,
pintu mobil, jendela kereta, dan sebagainya.
Bermain pasir dan air.
Bermain pasir berguna untuk merangsang jari-jari dan tangan anak dengan
tekstur yang berbeda. Anak tidak hanya dapat membangun istana pasir,
tetapi juga menggambar atau berlatih menuang. Bermain pasir dapat
dilakukan di pantai atau bisa juga dengan menggunakan tepung kanji sebagai
pengganti pasir. Sedangkan bermain air dapat dilakuan sambil anak mandi,
bukan?
Menggambar dengan meniru dan menjiplak.
Anak dapat berlatih keterampilan memegang alat tulis
dan menulis dengan menjiplak. Selipkan gambar
sederhana di bawah kertas untuk anak ikuti polanya.
Bila sudah bisa, anak dapat meniru gambar yang ada.
Mulailah
dengan
yang
sederhana
dan
beri
penghargaan pada anak atas hasil karyanya.
PESAN UNTUK IBU-AYAH
M
asa ini adalah masa yang menyenangkan bagi perkembangan anak.
Ia sudah lebih mandiri dan mampu melakukan hampir semua
kegiatan yang bisa dilakukan orang dewasa. Keinginannya untuk
mencoba
banyak
perangsangan.
hal
Tetaplah
pun
menjadi
mendampingi
sangat
anak
menarik
dalam
sebagai
sarana
melakukan
semua
kegiatannya. Tetaplah bersikap menyenangkan dan santai sehingga anak pun
merasa nyaman dan mau mencoba berbagai hal baru yang belum dikuasainya.
Tak lupa, beri kesempatan pada anak untuk beristirahat atau bermain sendiri.
Bila ia merasa segar dan santai, anak dapat dengan nyaman melatih
keterampilannya untuk menjadi lebih baik.
SUMBER BACAAN
Beyond Toddlerdom : Keeping five to twelve year olds on the rails, oleh
Vermilion C, Penerbit : Green, Tahun 2000
Bright Start oleh R. C. Woolfson, Penerbit : Hamlyn, Tahun 2003
Child Development and Education, oleh Teresa M. McDevitt dan Jeanne Ellis
Ormrod, Penerbit : Merril Prentice Hall, Tahun 2002
Guide to Understanding Your Child : Healthy Development from Birth to
Adolescence, oleh Linda. C Mayes dan Donald J. Cohen, Penerbit : Little
Brown, Tahun 2002.
Teach Your Child : How to discover and enhance your child’s potential oleh
Mirriam Stoppard, Penerbit : Kindersley, Tahun 2001.
Your Childs’s Development : from birth to adolescence, oleh Richard
Lansdown. Marjorie Walker, Penerbit : Frances Lincoln, Tahun 1996.