STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT HALUS DARI KAWAT NYAMUK.

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON
DENGAN AGREGAT HALUS DARI KAWAT NYAMUK
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Program Strata-1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Andalas Padang

Oleh :

RIDHO YUSWAR PUTRA
0910923108

Pembimbing
JATI SUNARYATI, Ph.D
JAFRIL TANJUNG, Dr. Eng

JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2013


31

ABSTRAK

Portland composite cement (PCC) merupakan campuran clinker
dan bahan mineral tambahan seperti fly ash, pozzolan. Produksi semen
PCC yang lebih sedikit mengandung clinker ini dapat mengurangi
ketergantungan terhadap clinker yang produksinya semakin berkurang.
Seiring beredarnya semen PCC dipasaran, beton dengan semen PCC
perlu dilakukan pengujian terhadap kekuatannya. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan nilai-nilai kuat lentur beton mengandung
PCC dengan melakukan perbandingan dengan semen Ordinary
Portland Cement( OPC).
Beton didesain karakteristik kuat tekan yaitu 225 kg/cm2.
Pengujian dilakukan pada umur 7, 14,21, 28 hari. Penelitian dilakukan
dengan membuat 4 tipe campuran beton yaitu :beton OPC K-225, PCC
K-225, dan PCC-R 10% K-225,PCC-R 20% K-225. Benda uji
berbentuk silinder berdiameter 100 mm dan tinggi 200 mm untuk uji
kuat tekan.
Hasil pengolahan data untuk beton normal dengan mutu K-225,

beton OPC memiliki kuat tekan yang lebih besar 17% dibandingkan
dengan kuat tekan beton PPC. Dan beton normal dengan mutu K-225,
beton PCC memiliki kuat tekan lebih besar 36% dibandingkan dengan
kuat tekan beton ringan PCC 10%. Dan beton ringan dengan mutu K225, beton PCC 20% memiliki kuat tekan lebih besar 25%
dibandingkan dengan kuat tekan beton ringan PCC 10%.

32

Dapat kita simpulkan untuk beton normal semen yang digunakan
yaitu OPC dan PCC sedangkan untuk beton ringan menggunakan PCC
memiliki berat lebih rendah dibandingkan beton normal. Adapun
agregat yang digunakan pada pembuatan beton normal yaitu
menggunakan kawat nyamuk. Perbedaan agregat yang digunakan inilah
yang

menyebabkan

beton

memiliki


berat

yang

lebih

ringan

dibandingkan dengan beton yang menggunakan agregat kasar biasa
dimana untuk beton normal dengan mutu K-225.
Kata kunci :Portland Composite Cement (PCC), Ordinary Composite
Cement(OPC), Kuattekankarakteristik.

33

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Beton merupakan bahan pembentuk struktur bangunan yang terdiri
dari campuran agregat kasar dan agregat halus, semen dan air. Peranan
berat sendiri didalam struktur bangunan gedung bertingkat sangat
berpengaruh terhadap beban gempa. Semakin berat bangunan maka
semakin besar gaya inersia yang ditimbulkan akibat beban berat sendiri
bangunan. Beton ringan menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi
masalah tersebut.
Beton juga dapat digunakan untuk struktur yang memerlukan bahan
struktur yang ringan, misalnya beton ringan struktural (SNI 03-34492002) yaitu beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai
massa kering udara yang sesuai dengan syarat seperti yang ditentukan
oleh (SNI 03-3449-2002). Beratnya tidak lebih dari 1900 kg/m3.
Dalam penelitian ini digunakan kawat nyamuk sebagai pengganti
agregat halus sebesar 10% dan 20%. Beton yang menggunakan PCC
perlu diperiksa karakteristiknya. Perubahan material penyusun semen,
tidak boleh menurunkan kualitasnya. Untuk itu perlu dilakukan
pengujian kekuatan dengan metode mix design yang ada, sehingga bisa
dilihat kekuatan tekan dari beton dengan bahan dasar semen PCC
tersebut.

43


I.2 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan :
1.

Mengetahui material properties dari beton ringan yang meliputi
berat, berat jenis, dan kuat tekan karakteristik berdasarkan umur 7,
14, 21 dan 28 hari.

2.

Meneliti perilaku kekuatan tekan (compressive strength) beton
ringan dan pengaruhnya terhadap kemampuan beban dan momen
yang mampu dipikul.

Manfaat Penelitian :


Mengembangkan ilmu pengetahuan dasar bidang rekayasa teknik
sipil, khususnya teknologi beton




Menghasilkan suatu output (hasil) berupa analisis dan pembahasan
atas hasil uji terhadap suatu objek penelitian yang dapat digunakan
oleh institusi yang bergerak di bidang konstruksi maupun oleh
Universitas Andalas sendiri.

I.3 BATASAN MASALAH
Penelitian yang dilakukan memiliki ruang lingkup sebagai berikut :


Karakteristik kekuatan beton yang digunakan adalah beton dengan kuat
tekan 225 kg/cm2



Perencanaan campuran beton berdasarkan (SNI 03-3449-2002)




Semen yang digunakan adalah semen merek Semen Padang tipe PCC,
dan Semen Tipe OPC yang diproduksi oleh PT. Semen Padang.

44

Air yang digunakan adalah air yang berada di Laboratorium
aplikasi semen dan beton PT. Semen Padang.


Pengujian benda uji dilakukan sesuai dengan (SNI 03-3449-2002).
Pengujian benda uji dilakukan di Laboratorium Pengujian PT.
Semen Padang .



Sifat-sifat mekanis yang diuji mencakup pengujian terhadap kuat tekan
beton ringan dengan PCC dilakukan pada umur 7, 14, 21 dan 28
hari. Perbandingan dilakukan dengan beton normal menggunakan
OPC (Ordinary Portland Cement) yang kekuatan tekannya

dihitung.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyusunan Tugas Akhir ini secara garis besar dibagi dalam
lima bagian sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan penjelasan secara umum latar belakang dan alasan pemilihan
materi penelitian, tinjauan masalah beserta pembatasannya, tujuan
penelitian, hipotesis, metode penelitian yang dilakukan dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Berisikan kajian yang mengacu pada beberapa referensi mengenai beton
ringan dan material pembentuknya, semen PCC, semen OPC.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Berisikan penguraian parameter dan metoda penelitian, alat dan bahan,
proses kerja, serta prosedur pekerjaan.

45

BAB IV : PROSEDUR DAN HASIL KERJA
Berisikan tahap-tahap pengerjaan penelitian berserta hasil yang

diperoleh berdasarkan tahap yang telah dikerjakan.
BAB V : ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
Menampilkan hasil dari analisis data yang disajikan dalam bentuk
gambar dan grafik.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan kesimpulan dan saran dari seluruh penelitian ini.

46

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN PASIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PCC

5 68 1

PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DARI YOGYAKARTA TERHADAP KUAT TEKAN BETON

0 14 107

ANALISIS KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS CAMPURAN PASIR MERAH PURWODADI DAN Analisis Kuat Tekan Dan Permeabilitas Beton Dengan Agregat Halus Campuran Pasir Merah Purwodadi Dan Pasir Kaliworo Klaten.

4 17 14

ANALISIS KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS CAMPURAN PASIR MERAH PURWODADI Analisis Kuat Tekan Dan Permeabilitas Beton Dengan Agregat Halus Campuran Pasir Merah Purwodadi Dan Pasir Kaliworo Klaten.

0 2 20

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS GELAS SERTA ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Serbuk Halus Gelas Serta Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Serbuk Halus Arang Briket.

0 0 15

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS GELAS SERTA ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Serbuk Halus Gelas Serta Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Serbuk Halus Arang Briket.

0 0 16

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT DARI KARANGANYAR Tinjauan kuat tekan beton dengan Agregat dari Karanganyar dan Agregat Halus Pascaerupi Merapi menggunakan abu sekam padi sebagai bahan pengganti Semen.

1 1 12

PENINGKATAN KUAT TEKAN BETON POND ASH PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS BERDASARKAN FUNGSI WAKTU

0 0 8

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT HALUS DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

0 0 7

STUDI EKSPERIMENTAL BETON NORMAL DALAM PENCAPAIAN KUAT TEKAN BETON

0 0 8