Sintesis dan Karakterisasi Senyawa 3,3 Benzilidena Bis-4 Hidroksi Kumarin Untuk Sediaan Radioterapi.

Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa 3,3’-Benzilidena Bis- 4 – Hidroksi Kumarin Untuk Sediaan Radioterapi
Setiawan, D., & Rakhmawaty, D.

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA 3,3’-BENZILIDENA BIS- 4 –
HIDROKSI KUMARIN UNTUK SEDIAAN RADIOTERAPI
Duyeh Setiawan1 & Diana Rakhmawaty2
1

Pusat Sains Dan Teknologi Nuklir Terapan - Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jl.Tamansari No. 71 Bandung 40132, Jawa Barat - Indonesia
2
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Jawa Barat - Indonesia
Alamat korespondensi: d_setiawan@Batan.go.id
Abstrak: Penelitian yang sedang dikembangkan saat ini adalah senyawa kimia yang memiliki aktivitas biologis
anti kanker, salah satunya adalah senyawa turunan kumarin yaitu 3,3’-benzilidena bis-4-hidroksikumarin.
Senyawa kumarin dapat membentuk kompleks stabil dengan ion logam valensi tiga yang bersifat radioisotop
untuk meningkatkan aktivitas biologinya terhadap anti kanker. Penelitian ini bertujuan melakukan sintesis dan
karakterisasi kumarin sebagai ligan untuk disiapkan dalam pembuatan senyawa kompleks kumarin bertanda
radioisotop untuk sediaan radioterapi. Senyawa kumarin disintesis dengan cara mereaksikan benzaldehid dan
4-hidroksikumarin melalui reaksi kondensasi. Karakterisasi senyawa kumarin meliputi penentuan titik leleh,

FTIR, 1H-NMR, 13C-NMR. Hasil karakterisasi kumarin diperoleh dalam bentuk kristal berwarna putih
sebanyak 5,79 g dan rendemen 56,34 %, mudak larut dalam aseton, mempunyai titik leleh 233 °C. Hasil
penelitian diharapkan dapat digunakan dalam pembuatan sediaan radiofarmaka alternatif untuk terapi kanker.
Kata kunci: ligan, 3,3-benzilidena bis [4-hidroksikumarin], radioterapi, kanker
Abstract: The research that is being developed is a chemical compound with biological activity anticancer,
which is derivative coumarin is 3,3’-benzylidene bis-4-hydroxycoumarin. Coumarin compounds can formed
stable complexes with three-valence metal ions which are radioisotope to improve anti-cancer activity of
biology. This research aims at doing the synthesis and characterization of coumarin as a ligand for the
manufacture of complex compounds prepared in coumarin labelled radioisotope preparations for radiotherapy.
Coumarin compounds synthesized by reaction benzaldehide and 4-hydroxycoumarin through a condensation
reaction. Characterization of coumarin include determination of melting point, FTIR, 1H-NMR, 13C-NMR.
Characterization of the results obtained in the form of crystals of coumarin is white is 5.79 g and yield of
56,34 %, soluble in an aceton, has a melting point of 233 °C. Research results expected can be beneficial in the
making of preparations for alternative cancer therapeutic radiopharmaceuticals.
Keywords: 3,3’-benzylidene bis-4-hydroxycoumarin, ligand, radiotherapy, cancer
COOH

PENDAHULUAN
Berbagai teknik terapi dan diagnosis telah
dikembangkan dengan mengandalkan bahan senyawa

organik yang ditandai dengan isotop radioaktif.
Penggunaan senyawa bertanda radioaktif sangat
penting dalam proses pengembangan sediaan
radiofarmaka untuk digunakan sebagai radioligan
(Schlecht, 2011).
Senyawa organik kumarin telah lama diketahui
memiliki aktivitas antiinflamasi, antioksidan,
antialergi, antitrombotik, antivirus dan antikanker.
Banyak studi eksperimental yang menunjukkan
bahwa kumarin alami dan sintesis (2 H-1-benzopiran2-on) dan turunannya memiliki reaktivitas kimia
yang sangat baik dan bioaktifitas yang berbeda.
Skema proses pembentukan kumarin (Friedli, 2000)
ditampilkan pada gambar 1.
Proses pembentukan senyawa kumarin yang
berasal dari asam sinamat melalui orto-hidroksilasi
(a), isomerasi trans-cis pada sisi cincin ikatan
rangkap (b) dan (c), serta laktonisasi pada (d).

COOH


(a)
OH

Asam sinamat
(b)
- COOH
o glukosa

COOH

hv/enzim
(c)

Asam o-kumarin-β-D-glukosida
(d)

-

o glukosa


Asam o-kumarin-β-D-glukosida

O

O kumari

n

Gambar 1. Skema pembentukan kumarin

Turunan kumarin sintetis diperoleh dengan
memodifikasi cincin kumarin secara kimia melalui
reaksi substitusi yang dapat terjadi pada sisi dari 6
sisi yang tersedia pada molekul dasar yang memiliki
struktur dan aktifitas yang bervariasi. Aktivitas
biologis dari kumarin dan turunanannya, khususnya
hidroksikumarin yang merupakan pemutus-rantai
antioksidan yang kuat dan dapat diaplikasikan dalam
154


Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa 3,3’-Benzilidena Bis- 4 – Hidroksi Kumarin Untuk Sediaan Radioterapi
Setiawan, D., & Rakhmawaty, D.

terapeutik antikoagulan serta agen antibakteri.
Struktur dari 4-hidroksikumarin (1) dan 4hidroksitiokumarin (2) (Bye & King, 1970) memiliki
beragam aktivitas biologis yang memainkan peran
penting sebagai “bulding block” untuk sintesis
produk dan senyawa biologis, khususnya, turunan
hidroksikumarin, seperti 4-hidroksikumarin dan 4hidroksitiokumarin. Senyawa-senyawa tersebut telah
digunakan sebagai zat antara yang berguna dalam
sintesis kumarin sebagai antikoagulan, herbisida, dan
agen antikanker. Berdasrkan penelusuran literatur
dan mempertimbangkan fungsi turunan kumarin,
maka
diharapkan
sintesis
kumarin-bertanda
radioisotop dapat menjadi alternatif aplikasi biologi
serta penggunaan radioterapi antikanker.


OH

X

1.
2.

X= O, 4-hidroksikumarin
X=S, 4-hidroksitiokumarin

O

Gambar 2. Struktur dari 4-hidroksikumarin (1) dan 4hidroksitiokumarin (2)

BAHAN DAN METODE
Bahan kimia dan peralatan
Bahan kimia yang digunakan adalah 4hidroksikumarin, akuades, amonia 25 %, asam
klorida 25 %, benzaldehid, etanol dan aseton
semuanya buatan E.Merck tingkat analitik.
Sedangkan peralatan yang digunakan adalah Fisher

Jons Melting Point Apparatus dengan daerah kerja
maksimal 300 °C, magnetic stirer, spektrofotometer
FTIR, spektrofotometer 13C-NMR Agilent 125 MHz,
spektrofotometer 1H-NMR Agilent 500 MHz.
Peralatan gelas yang biasa digunakan di dalam
laboratorium.
Sintesis 3,3’-benzildena Bis [4-hidroksikumarin]
Ditimbang sebanyak 8,10 g (50 mmol) 4hidroksikumarin dan dilarutkan dalam 150 mL etanol
panas, kemudian ditambahkan 2,5 mL (25 mmol)

benzaldehid. Selanjutnya campuran tersebut dengan
perbandingan
mol
benzaldehid
dan
4hidroksikumarin adalah 1:2, direfluks selama ± 24
jam pada suhu 70 °C. Setelah didinginkan pada
temperatur ruangan, padatan yang terbentuk di
saring, dicuci dengan akuades. Kemudian hasil akhir
berupa

senyawa
3,3’-benzilidena
bis
[4hidroksikumarin]
dikarakterisasi
menggunakan
metode penentuan titik leleh, spektrofotometer FTIR,
13
C-NMR dan 1H-NMR.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ligan 3,3-benzilidena bis [4-hidroksikumarin]
merupakan turunan dari senyawa kumarin (2 H-1benzopiran-2-on) yang berbentuk heterosiklik dan
banyak ditemukan di alam (Erniwati, 2005). Kumarin
dan turunannya adalah senyawa yang sangat reaktif
dan dapat mengakibatkan inti kumarin menjalani
reaksi halogenasi serta kondensasi dengan aldehida.
Perubahan terhadap struktur dasar kumarin diketahui
dapat memberikan pengaruh terhadap aktivitas
biologisnya (Dighe et al., 2010). Senyawa kumarin
dapat disintesis melalui reaksi kondensasi dari 4hidroksikumarin (50 mmol ≈ 8,1038 gram) dilarutkan

dengan 150 mL etanol panas, kemudian dimasukkan
benzaldehid (25 mmol ≈ 2,5 mL) dan direfluks
selama ± 24 jam pada suhu 70 °C. Kristal berwarna
putih yang diperoleh, selanjutnya direkristalisasi
dengan aseton panas. Hasil akhir didapat kristal
sebesar 5,79 g dengan rendemen sebesar 56,34 %.
Perkiraan reaksi yang terjadi (Gambar 3) dengan
mekanisme (Gambar 4).
Hasil uji kelarutan senyawa 3,3’-benzilidena bis
[4-hidroksikumarin] adalah tidak larut dalam aquades
dan etanol, tetapi larut dalam aseton. Dari hasil
menunjukkan bahwa senyawa 3,3’-benzilidena bis
[4-hidrksikumarin merupakan senyawa semi polar.
Titik
leleh
ligan
3,3’-benzilidena
bis-[4hidroksikumarin] yang didapat adalah 233 oC
(literatur 233-234oC, Jianfeng et al., 2009).


OH

+

EtOH

2
O

benzaldehid

OH

OH

CHO

155

O


4-hidroksikumarin


O

OO

O

3,3'-benzilidena bis [4-hidroksikumarin]

Gambar 3. Perkiraan reaksi sintesis 3,3’-benzilidena bis [4-hidroksikumarin] (Mintas et al., 2000)

156

Chimica et Natura Acta Vol.2 No.3, Desember 2014:154-159

O
O
OH

OH

OH

OH

O

H

H3C
OH

-H2O
O

O

O

O

OH

OH

O

OH

O

O

OO

O O

Gambar 4. Mekanisme sintesis 3,3-benzilidena bis [4-hidroksikumarin] (Sheikhhosseini, 2012)

Karakterisasi
dengan
menggunakan
spektrofotometer FTIR menunjukkan gugus fungsi
dari senyawa 3,3’-benzilidena bis 4-hidroksikumarin
dengan struktur kimia (Gambar 5).

7,237-8,026 ppm menunjukkan adanya 13 H pada
cincin benzene dan (c) pergeseran kimia pada 11,489
ppm menunjukkan adanya atom 1 H pada gugus OH.
Spektrum 1H-NMR senyawa 3,3-benzilidena bis [4hidroksikumarin] dirangkum seperti pada Tabel 1.

24
26

22

27

OH

23

OH

25

30

29

13
15

11

16

12

19

17

5

21

9
1

7

6

18
14

3

O

O

O

O

20

28

31

4

8

2
10

Gambar 5. Dugaan struktur 3,3’-benzilidena bis 4hidroksikumarin (Sheikhhosseini, 2012)

Gambar 5 menunjukkan beberapa jenis ikatan,
seperti C-H (aromatik), C=O (karbonil), C=C
(aromatik), C-O-H, dan C-O. Ikatan-ikatan tersebut,
sesuai pola spektrumnya pada Gambar 6.
Gambar 6 menunjukkan bilangan-bilangan
gelombang sesuai dengan literatur (Završnik et al.,
2011) dan Kostova et al., 2005). Bilangan gelombang
tersebut adalah 3068,8 cm-1 (O-H), 1659,2 cm-1
(C=O), 1605,9; 1564,8; 1494,9 dan 1449,4 cm-1
(C=C aromatic), 1340,7 cm-1 (C-O-H), 1180,4 cm-1
(C-O ester).
Analisis menggunakan spektrofotometer 1HNMR bertujuan untuk melihat jumlah dari atom
hidrogen pada ligan 3,3’-benzilidena bis [4hidroksikumarin].
Pengukuran
dengan
spektrofotometer ini dilakukan dengan pelarut aseton.
Spektrum 1H-NMR ditunjukkan seperti pada Gambar
7.
Gambar 7 menunjukkan bahwa pergeseranpergeseran kimia untuk senyawa 3,3-benzilidena bis
[4-hidroksikumarin] adalah sebagai berikut: (a)
pergeseran kimia pada 6,144 ppm menunjukkan
adanya 1 H pada CH, (b) pergeseran kimia pada

Tabel 1. Spektrum 1H-NMR ligan hasil sintesis dan
literatur
Pergeseran kimia (ppm)
Multiplisitas
Dugaan
Sintesis
Literatur*
6,144
6,14
singlet
CH
H pada
7,237-8,026
7,28-8,22
multiplet
cincin
benzen
11,489
11,4
singlet
OH
*) Jiangfeng et al., 2009

Berdasarkan struktur ligan yang ditunjukkan
pada Gambar 5 dapat dijelaskan bahwa pergeseran
kimia 6,144 ppm ditunjukkan pada atom hidrogen
nomor 21 dengan multiplisitas singlet dikarenakan
atom hidrogen ini tidak memiliki tetangga atau
berbeda lingkungan dengan atom hidrogen lainnya.
Sedangkan untuk pergeseran kimia 7,237-7,499 ppm
ditunjukkan
pada
H7-H10/H13-H16
dengan
multiplisitas multiplet dikarenakan memiliki tetangga
yang banyak. Kemudian untuk pergeseran kimia
7,723-8,026 ppm ditunjukkan pada H22-H27 dengan
multiplisitas multiplet dikarenakan atom-atom
hidrogen ini memiliki atom hidrogen tetangga yang
banyak jadi sinyal yang munculnya multiplet. Pada
pergeseran 11,489 ppm merupakan pergeseran kimia
yang dimiliki oleh atom hidrogen pada gugus OH
yang sinyalnya muncul singlet disebabkan tidak
memiliki atom hidrogen tetangga.
Hasil keseluruhan dari spektrum tersebut dapat
disimpulkan bahwa jumlah atom hidrogen hasil
penelitian dibandingkan dengan jumlah atom
hidrogen pada literatur terdapat perbedaan, yaitu
dalam penelitian berjumlah 15 atom hidrogen
sedangkan dalam literatur 16. Kekurangan tersebut

Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa 3,3’-Benzilidena Bis- 4 – Hidroksi Kumarin Untuk Sediaan Radioterapi
Setiawan, D., & Rakhmawaty, D.

157

16.3

Transmitan

15
14
13
12
830.7

11
955.3

544.7

10

599.4
476.5
459.1

9
%T

900.0

8
7
6

O-H

5

3068.8

1449.4

1180.4

C-O

4
1340.7

3

C=O

2

1564.8
1605.9 1494.9
1659.2

C-O-H
C=C aromatik

1092.1

756.9

1.1
4000.0

3600

3200

2800

2400

2000

1800
cm-1

1600

1400

1200

1000

800

600

450.0

Bilangan Gelombang
Gambar 6. Spektrum FTIR ligan 3,3’-benzilidena bis [4-hidroksikumarin]

H23,22,24,26,27

H9,7,8,10/13,15,16,14

C-H
O-H

Gambar 7. Spektrum 1H-NMR ligan 3,3-benzilidena bis [4-hidroksikumarin]

yaitu 1H dari OH, hal ini dikarenakan saat diukur ada
hidrogen yang tertarik keluar dari molekul sehingga
kehilangan 1 atom hidrogen atau 1 gugus O yang
tidak mengikat atom H. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 8. Walaupun terdapat perbedaan
pergeseran dengan literatur tetapi keseluruhan sudah
hampir mendekati. Perbedaan tersebut dikarenakan
bisa dari efek pelarut dan efek alat yang digunakan
untuk analisis.

O

OH

O O

OH

OH

OO

Gambar 8. Struktur lain yang reversible dengan ligan 3,3’benzilidena
bis
[4-hidroksikumarin]
(Sheikhhosseini, 2012)

Analisis menggunakan spektrofotometer 13CNMR bertujuan untuk mengetahui jumlah atom
karbon pada senyawa ligan 3,3-benzilidena bis [4hidroksikumarin]. Pengukuran dengan alat ini

dilakukan dengan pelarut aseton. Dari hasil analisis
didapatkan spektrum seperti Gambar 9 dan hasil
analisisnya seperti dirangkum pada Tabel 2.
Tabel 2. Spektrum 13C-NMR ligan hasil sintesis dan
literatur
Pergeseran kimia (ppm)
Dugaan
Sintesis
literatur *
37,1
35,9
CH
105,8
104,1
C=C
117,4
115,9
C aromatik
117,6
117,9
C aromatik
124,8
123,8
C aromatik
125,7
123,9
C aromatik
127,4
125,6
C aromatik
127,4
125,6
C aromatik
127,6
126,7
C aromatik
129,3
128,1
C aromatik
129,3
128,1
C aromatik
133,8
131,9
C aromatik
136,8
139,9
C aromatik
153,4
152,2
C-O
165,4
164,9
C-O-H
168,5
165,3
C=O
* (Kostova et al., 2005)

158

Chimica et Natura Acta Vol.2 No.3, Desember 2014:154-159

C22/26

C24

C8/16

C7/15

C10/14

C9/13
C23/27

C25

C1

C-aromatik
C-H
C-O
C=O C-O-H

C-C

Gambar 9. Spektrum 13C-NMR ligan 3,3-benzilidena bis [4-hidroksikumarin] dalam pelarut aseton

Gambar 10. Spektrum massa ligan 3.3’ benzilidena bis [4-hidroksikumarin]

Tabel 2 menjelaskan lebih lanjut sesuai struktur
pada Gambar 3, bahwa pergeseran-pergeseran
tersebut merupakan milik atom-atom karbon : (a)
pergeseran kimia pada 37 ppm dimiliki oleh atom
C21, (b) pergeseran kimia pada 105,8 sampai 125,7
ppm dimiliki oleh atom C5/C17, C10/C14, C1,
C7/C15, dan C9/C13, (c) pergeseran kimia pada
127,3 sampai 133,8 ppm dimiliki oleh atom C23,
C27, C24, C26, C22, dan C8/C16, (d) pergeseran
136,8 sampai 168,5 ppm dimiliki oleh atom C25, C2,
C3/C19, dan C6/C18.
Berdasarkan hasil keseluruhan spektrum tersebut
dapat diketahui bahwa jumlah atom karbon pada
senyawa ini yaitu berjumlah 25. Hal ini sama dengan
jumlah atom karbon dari literatur (Kostova et al.,
2005).
Analisis menggunakan spektrometer massa
bertujuan untuk mengetahui berat molekul atau
massa molekul dan rumus molekul dari suatu
senyawa. Hasil analisis ligan 3,3-benzilidena bis [4hidroksikumarin] dengan spektrometer massa
didapatkan hasil spektrum yang ditunjukkan pada
Gambar 10.
Berdasarkan spektrum tersebut dapat dilihat
bahwa m/z adalah 411,0867, sehingga berat molekul

atau massa molekulnya adalah 411,0867. DBE nya
adalah 18,5 dengan rumus molekul adalah C25H15O6,
sedangkan massa molekul dan rumus molekul
menurut literatur adalah 412 dan C25H16O6
(Sheikhhosseini, 2012). Berarti seperti yang telah
diduga sebelumnya struktur ligan 3,3-benzilidena bis
[4-hidroksikumarin] terbentuk hanya memiliki 1
gugus fenolik, seperti yang terlihat pada Gambar 8.
KESIMPULAN
Ligan 3,3-benzilidena bis [4-hidroksikumarin]
telah berhasil disintesis melalui metode refluks
dengan kondisi optimum perbandingan konsentrasi
antara benzaldehida dan 4-hidroksikumarin yaitu 1:2
pada suhu 70 °C selama ± 24 jam dengan rendemen
sebesar 56,34 %. Ligan 3,3’-benzilididena bis [4hidroksikumarin] merupakan endapan berwarna putih
dan titik leleh sebesar 233 °C. Identifikasi gugus
fungsi dengan spektrofotometer IR, yaitu ν OH
3068,8 cm-1, ν C=O 1659,2 cm-1, ν C=C aromatik
1605,9; 1564,8; dan 1494,9 cm-1, ν aromatik 1449,4
cm-1, ν C-O-H 1340,7 cm-1, dan ν C-O 1180,4 cm-1.
Identifikasi
jumlah
hidrogen
dengan
speektrofotometer 1H NMR, yaitu pada pergeseran
kimia 6,144 ppm untuk 1 H, 7,237-8,026 ppm untuk

Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa 3,3’-Benzilidena Bis- 4 – Hidroksi Kumarin Untuk Sediaan Radioterapi
Setiawan, D., & Rakhmawaty, D.

13 H cincin benzen, dan 11,489 ppm. Identifikasi
jumlah karbon dengan spektrofotometer 13C NMR,
yaitu pada pergeseran kimia 37,1 ppm C-H, 105,8
ppm C=C, 117,4; 117,6; 124,8; 125,7; 127,4; 127,4;
127,6; 129,3; 129,3; 133,8; dan 136,8 ppm C
aromatik, 153,4 ppm C-O, 165,4 ppm C-O-H, dan
168,5 ppm C=O. Identifikasi massa molekul dengan
spektrometer massa, yaitu m/z
411, 0867.
Berdasarkan karakteristik ligan 3,3-benzilidena bis
[4-hidroksikumarin] tersebut dapat diharapkan
sebagai persyaratan dalam pembuatan senyawa
kompleks sediaan radiofarmaka.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada saudari
Khansa Aktari Dewi, Departemen Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Padjadjaran Bandung yang telah terlibat dalam
menyelesaikan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bye, A. & King, H. K., 1970. The biosynthesis of 4hydroxycoumarin
and
dicoumarol
by
Aspergillus fumigatus Fresenius. Biochemical
Journal 117, 237-245.
Dighe, N. S., Pattan, S. R., Dengale, S. S., Musmade,
D. S., Shelar, M., Tambe, V., dan Hole, M. B.
2010. Synthetic and Pharmacological Profiles
of Coumarins: A Review. Scholars Research
Library Archives of Applied Science
Research. 2.65-71
Erniwati. 2005. Isolasi Kumarin Dari Daun Kayu
Racun (Rhinacantus nasutus). [Tesis]. Prodi
Kimia Program Pascasarjana Universitas
Andalas. Padang.
Friedli,
G.
L.
2000.
Coumarin.
http://www.friedli.com/herbs/phytochem/cou
marins.html.
Jianfeng, Z., Guixia, G., Litao, A., Xiaojun, S &
Fengxia, Z. 2009. Synthesis of 3,3-Arylidene
Bis(4-hydroxycoumarin)
Catalyzed
by
Sulfamic Acid in Aqueous Media under
Microwave Irradiation. Chinese Journal of

159

Organic Chemistry. Molecules. (16). 60236040.
Kostova I., Monolov I, Mariitza K. 2004. Stability of
the Complex of Some Lanthanides with
Coumarin Derivatives. II. Neodymium (III) acenocoumarol. Acta Pharm. 54:119-131.
Kostova I., Momekov G., Tzanova T., &
Karaivanova
M.
2005.
Synthesis,
Characterization, and Cytotoxic Activity of
New Lanthanum(III) Complexes of BisCoumarins. Bioinorganic Chemistry and
Application. Vol. 2006 (25651).1-9.
Mintas M., Zarvšnik G., Muratović., Makuc D.,
Plavec J., Cetina M., Nagl A., Clercq E. D., &
Balzarini J. 2011. Benzylidene-bis-(4Hydroxycoumarin) and
Benzopyrano
Coumarin Derivatives: Synthesis, 1H/13CNMR Conformational and X-ray Crystal
Structure Studies and In Vitro Antiviral
Activity Evaluations. Molecules. (16). 60236040.
Patarihan. R. 2012. Definisi Kromatografi Kertas.
http://yuma-patarihan.blogspot.
com/2012/05/definisi-kromatografikertas.html
Schlecht, 2011. Radiolabeling and Isotopic Markers –
Intoduction.
http://www.
radiolabeling.org/theory/.
Sheikhhosseini, E. 2012. Trends in Modern
Chemistry. Synthesis of 3, 3-Arylidene bis (4ydroxycoumarin) Catalyzed by LiClO4. TMC
3(1) 34-37, 2012
Zarvšnik, D., Muratović., Makuc, D., Plavec, J.,
Cetina, M., Nagl, A., Clercq, E.
D.,
Balzarini, J & Mintas, M. 2011. Benzylidenebis-(4-Hydroxycoumarin) and Benzopyrano
Coumarin Derivatives: Synthesis, 1H/13CNMR Conformational and X-ray Crystal
Structure
Studies
and
In
Vitro
AntiviralActivity Evaluations.Molecules. (16).
6023-6040.

Dokumen yang terkait

SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4’-HIDROKSI-3’-METOKSIBENZILIDIN)PIPERAZIN-2,5-DION DENGAN KATALIS HCl

2 27 12

OPTIMASI SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 1,3-BIS-(4-HIDROKSI-3,5-DIMETILBENZILIDIN)UREA PADA RENTANG pH 3-4

0 4 11

EFEK ESTERIFIKASI GUGUS –OH SENYAWA (2,5-BIS(4-HIDROKSI-3METOKSIBENZILIDIN)-SIKLOPENTANON) DAN (2,5-BIS(4-HIDROKSI - Efek Esterifikasi Gugus –Oh Senyawa (2,5-Bis(4-Hidroksi-3-Metoksibenzilidin)-Siklopentanon) Dan (2,5-Bis(4-Hidroksi -3,5-Dimetil)-Benzilid

0 5 15

EFEK ESTERIFIKASI GUGUS –OH SENYAWA (2,5-BIS(4-HIDROKSI-3- METOKSIBENZILIDIN)-SIKLOPENTANON) DAN (2,5-BIS(4-HIDROKSI Efek Esterifikasi Gugus –Oh Senyawa (2,5-Bis(4-Hidroksi-3-Metoksibenzilidin)-Siklopentanon) Dan (2,5-Bis(4-Hidroksi -3,5-Dimetil)-Benzili

0 5 14

EFEK ESTERIFIKASI GUGUS –OH SENYAWA 2,6-BIS (4-HIDROKSI-3-METOKSI-BENZILIDIN) SIKLOHEKSANON DAN 2,6-BIS (4-HIDROKSI Efek Esterifikasi Gugus –OH Senyawa 2,6-Bis (4-Hidroksi-3-Metoksi-Benzilidin) Sikloheksanon dan 2,6-Bis (4-Hidroksi-3,5-Dimetil-Benzilidin

0 3 16

EFEK ESTERIFIKASI GUGUS –OH SENYAWA 2,6-BIS (4-HIDROKSI-3-METOKSI-BENZILIDIN) SIKLOHEKSANON DAN 2,6-BIS (4-HIDROKSI Efek Esterifikasi Gugus –OH Senyawa 2,6-Bis (4-Hidroksi-3-Metoksi-Benzilidin) Sikloheksanon dan 2,6-Bis (4-Hidroksi-3,5-Dimetil-Benzilidin

0 2 13

SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4 -HIDROKSI-3’-METOKSIBENZILIDIN)-PIPERAZIN-2,5-’ DION DENGAN KATALIS HCl.

2 7 17

OPTIMASI SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 1,3-BIS-(4-HIDROKSI-3,5-DIMETILBENZILIDIN)UREA PADA RENTANG pH 3-4.

0 0 15

SINTESIS SENYAWA 4 HIDROKSI 3 METOKSI 5

0 0 7

SINTESIS SENYAWA 1 4 BIS 2 HIDROKSI 3 ME

0 1 14