KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7 GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN Kontrol Ulang Perencanaan Portal AS-7 Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan Prinsip Daktail Parsial.

KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7
GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

Naskah Publikasi Ilmiah

untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh :
VINCA ROSEA AGIA
NIM : D 100 090 032
NIRM : 09.6.106.03010.50032

kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014


ABSTRAKSI
KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7
GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL
Tugas akhir ini dimaksudkan untuk mengontrol ulang perencanaan portal
as-7 Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kontrol
ulang ini bertujuan untuk mengetahui dimensi dari balok, kolom, sloof, dan
fondasi serta mengetahui luas tulangan dari balok, kolom, sloof, dan fondasi yang
kemudian hasilnya dibandingkan dengan kondisi terpasang di lapangan.
Perhitungan kontrol ulang ini menggunakan sistem daktail parsial. Peraturan yang
digunakan meliputi SPKGUSBG (SNI–1726-2002), PPKGURG (SKBI1.3.53.1987), TPSBUBG (SNI-03-2847-2002). Mutu bahan yang digunakan untuk
struktur gedung f’c = 25 MPa, fyl = 350 MPa, dan fyv = 240 MPa. Analisis
perhitungan struktur gedung menggunakan bantuan program SAP 2000 versi 14,
Microsoft Excel 2007, dan Autocad 2007 digunakan untuk menggambar detail
hasil kontrol ulang. Hasil yang diperoleh, digunakan dimensi balok berukuran
400x800 mm, 400x750 mm, 350x750 mm, 300x700 mm, 300x500 mm, 250x500
mm, 250x450 mm, 200x400 mm. Tulangan memanjang balok mengggunakan
D22, D10, dan untuk tulangan geser menggunakan 2ϕ10. Dimensi kolom yang
digunakan berukuran 550x550 mm, dan 500x500 mm. Tulangan memanjang

kolom menggunakan D30, D25 dan untuk tulangan geser menggunakan 2ϕ10.
Dimensi sloof yang digunakan 400x600 mm. Tulangan memanjang sloof
menggunakan D25, D10, dan tulangan geser menggunakan 2ϕ10. Dimensi dari
fondasi tiang pancang adalah 400x400x6000 mm, dan dimensi poer
3500x3500x1250 mm. Tulangan poer yang digunakan D30 dan D19.
Perbandingan luas tulangan antara portal hasil kontrol ulang dan portal asli
keseluruhan sebesar 1,060:1. Sedang perbandingan luas dimensi antara portal
hasil kontrol ulang dan portal asli keseluruhan sebesar 0,895:1.
Kata kunci : Begel, daktail parsial, kontrol ulang, portal, tulangan,

LEMBAR PENGESAHAN
KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7
GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL
Naskah Publikasi
Diajukan dan dipertahankan pada Ujian Pendadaran
Tugas Akhir dihadapan Dewan Penguji
Pada tanggal 5 Februari 2014
diajukan oleh :

VINCA ROSEA AGIA
NIM : D 100 090 032
NIRM : 09.6.106.03010.50032
Susunan Dewan Penguji :

PENDAHULUAN
Demi menunjang kualitas kegiatan belajar dan mengajar, UMS giat
memperbaiki dan membangun sarana dan prasarana akademik seperti membangun
gedung baru. Seperti yang baru saja dibangun di lingkungan Kampus IV adalah
gedung perkuliahan yang diperuntukkan bagi Fakultas Kedokteran.
Gedung Fakultas Kedokteran Kampus IV dibangun 6 lantai dan sekarang
telah berdiri kokoh. Penelitian ini menyajikan kontrol ulang perencanaan pada
salah satu portal (Portal As-7) dengan sistem daktail parsial untuk mengetahui
perbandingan dimensi pada fondasi, sloof, kolom dan balok, serta luas tulangan
terpasang (As,t) berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002.
Tujuan yang ingin dicapai pada kontrol ulang perencanaan ini adalah
untuk mengetahui besar nilai luas tulangan terpasang (As,t) dan dimensi fondasi,
sloof, kolom dan balok dari hasil perhitungan ulang menggunakan sistem daktail
parsial sesuai peraturan SK SNI 03-2847-2002 pada Portal As-7 dan perbandingan
besar nilai luas tulangan terpasang (As,t) dan dimensi portal antara perencanaan

ulang dengan kondisi terpasang di lapangan.
LANDASAN TEORI
A. Penulangan Balok dengan Prinsip Daktail Parsial
1. Perhitungan tulangan memanjang balok. Pada daerah ujung balok nilai Mu+ >
1/3.Mu- dan pada daerah lapangan nilai Mu+ dan Mu- > 1/5.Mu,maks.
2. Perhitungan momen rencana (Mr) balok
3. Perhitungan tulangan geser/begel balok. Pemasangan begel balok di daerah
sendi plastis (sepanjang 2.h dari muka kolom) dibuat lebih rapat daripada di
bagian tengah bentang (di luar 2.h).
4. Perhitungan torsi balok. Dasar perencanaan terhadap torsi yang digunakan
dalam SNI 03–2847–2002 adalah analogi pipa dinding tipis dan analogi ruang.
5. Panjang penyaluran batang tulangan.
B. Penulangan Kolom dengan Prinsip Daktail Parsial
1. Penentuan kolom panjang dan kolom pendek.
2. Perhitungan tulangan memanjang kolom.

3. Perhitungan tulangan geser/begel kolom. Begel pada daerah sendi plastis
dipasang lebih rapat dari pada bagian luarnya.
C. Penulangan Sloof
Prosedur/langkah hitungan tulangan sloof sama dengan tulangan balok.

D. Penulangan Fondasi
1. Perhitungan kekuatan tiang tunggal.
2. Perhitungan jumlah tiang dan daya dukung kelompok tiang.
3. Kontrol daya dukung maksimum tiang pancang.
4. Kontrol tegangan geser dan penulangan pelat poer pondasi.
METODE KONTROL ULANG
A. Materi Kontrol Ulang
1. Gedung perkuliahan 6 lantai, dengan pelat atap beton tebal = 12 cm.
2. Dimensi balok yang digunakan 400/800 dan 300/500, tulangan memanjang
yang digunakan D22 dan D13, tulangan geser (begel) yang digunakan ϕ10
3. Dimensi kolom yang digunakan 700/700 dan 600/600, tulangan memanjang
yang digunakan D25, tulangan geser (begel) yang digunakan ϕ10
4. Dimensi sloof yang digunakan 400/600, tulangan memanjang yang digunakan
D22 dan D13, tulangan geser (begel) yang digunakan ϕ10
5. Dimensi fondasi tiang pancang 400/400, dimensi poer yang digunakan 3 x 2,1
x 1 m, tulangan pokok menggunakan D22, tulangan bagi menggunakan D19
B. Alat Bantu Kontrol Ulang
1). Program SAP2000 v.14
Program ini digunakan sebagai alat bantu perhitungan analisis struktur portal
beton bertulang pada gedung.

2). Program AutoCAD 2007
Program ini digunakan sebagai alat bantu visualisasi, berupa gambar 2
dimensi (2D) dan detail-detail gambar struktur yang diperlukan dalam
perencanaan ulang maupun perhitungan struktur.
3). Program Microsoft Office 2007

Rangkaian program ini digunakan untuk membuat dan menyajikan data, yang
berupa laporan, bagan alir, tabel, animasi dalam presentasi, dan sebagainya.
HASIL KONTROL ULANG
A. Gambar Rencana
Hasil penulangan pada Portal As-7 dilukiskan pada Lampiran 1.
B. Perencanaan Struktur Balok
Hasil perhitungan tulangan pada balok disajikan pada Tabel V.1.

Tabel V.1. Hasil hitungan tulangan balok

Tabel V.1. (Lanjutan)

C. Perencanaan Struktur Kolom
Hasil perhitungan tulangan pada balok disajikan pada Tabel V.2 dan Tabel

V.3.

Tabel V.2. (Lanjutan)

Tabel V.2. (Lanjutan)

Tabel V.2. (Lanjutan)

D. Perencanaan Struktur Sloof
Hasil perhitungan tulangan pada balok disajikan pada Tabel V.4.
Tabel V.4. Hasil hitungan tulangan sloof
Nama sloof
S59, S35
(400/600)
S53, S39
(400/600)
S47, S43
(400/600)

Tulangan

Posisi
Tulangan Tumpuan Lapangan
Atas
4D25
2D25
Tengah
2D10
2D10
Bawah
2D25
2D25
Atas
2D25
2D25
Tengah
2D10
2D10
Bawah
2D25
2D25

Atas
2D25
2D25
Tengah
2D10
2D10
Bawah
2D25
2D25

Jarak, Luas tulangan begel Av,u (mm2)
1,20 m
380.96
ϕ10 -250
1,20 m
380.96
ϕ10 -250
1,20 m
380.96
ϕ10 -250


2,30 m
380.96
ϕ10 -250
-

2,46 m
380.96
ϕ10 -250
2,06 m
380.96
ϕ10 -250
2,06 m
380.96
ϕ10 -250

2,30 m
380.96
ϕ10 -250
-


E. Perencanaan Struktur Poer dan Dimensi Fondasi Tiang Pancang
Hasil perhitungan tulangan pada balok disajikan pada Tabel V.5.

1,20 m
380.96
ϕ10 -250
1,20 m
380.96
ϕ10 -250
1,20 m
380.96
ϕ10 -250

Tabel V.5. Hasil hitungan tulangan poer dan dimensi fondasi tiang pancang
Nama
fondasi
Poer
Fondasi

Dimensi

Tinggi

(mm)

(mm)

3500/3500

1250

400/400

6000

Arah
Tulangan
X
Y

Tulangan

Pokok
Bagi
D30-90 D19-110
D30-85 D19-110
tidak direncanakan

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan kontrol ulang perencanaan Portal As-7 Gedung
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta menggunakan
program aplikasi komputer SAP2000 v.14, AutoCAD 2007, Microsoft Office 2007
dengan prinsip daktail parsial berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002, berikut
adalah hasil yang diperoleh:
1). Total nilai As,t pada tulangan memanjang balok Lantai Dasar hasil kontrol
ulang sebesar 87977,16 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar
67952,65 mm2, sehingga diperoleh nilai banding 1,295:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser balok hasil kontrol ulang sebesar
38301,18 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 32415,60 mm2,
sehingga diperoleh nilai banding 1,182:1.
2). Total nilai As,t pada tulangan memanjang balok Lantai 1 sebesar 102042,07
mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 67952,65 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 1,502:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser balok hasil kontrol ulang sebesar
45664,71 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 32415,60 mm2,
sehingga diperoleh nilai banding 1,409:1.
3). Total nilai As,t pada tulangan memanjang balok Lantai 2 sebesar 94439,42
mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 67952,65 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 1,390:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser balok hasil kontrol ulang sebesar
41171,94 mm2 dan yang terpasang 1,270:1.

4). Total nilai As,t pada tulangan memanjang balok Lantai 3 sebesar 100901,67
mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 84750,75 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 1,191:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser balok hasil kontrol ulang sebesar
39121,25 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 35557,19 mm2,
sehingga diperoleh nilai banding 1,100:1.
5). Total nilai As,t pada tulangan memanjang balok Lantai 4 sebesar 86456,63
mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 84750,75 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 1,020:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser balok hasil kontrol ulang sebesar
40646,23 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 35557,19 mm2,
sehingga diperoleh nilai banding 1,143:1.
6). Total nilai As,t pada tulangan memanjang balok Lantai 5 sebesar 59102,78
mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 84750,75 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 0,697:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser balok hasil kontrol ulang sebesar
42331,54 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 35557,19 mm2,
sehingga diperoleh nilai banding 1,191:1.
7). Nilai banding rata-rata tulangan memanjang balok sebesar:
a). Tulangan atas balok 1,369:1.
b). Tulangan tengah balok 0,351:1.
c). Tulangan bawah balok 1,098:1.
8). Nilai banding rata-rata tulangan geser balok sebesar:
a). Di dalam sendi plastis 1,171:1.
b). Di luar sendi plastis 1,275:1.
9). Tulangan memanjang balok menggunakan D22 dan D10. Sedang tulangan
geser balok menggunakan 2ϕ10.
10). Dimensi balok Lantai Dasar hasil kontrol ulang menggunakan ukuran
400/800, 300/500, 400/750 dan yang terpasang di lapangan menggunakan
ukuran 400/800, 300/500 sehingga diperoleh nilai banding 0,984:1.

11). Dimensi balok Lantai 1 hasil kontrol ulang menggunakan ukuran 400/800,
300/500, 400/750 dan yang terpasang di lapangan menggunakan ukuran
400/800, 300/500 sehingga diperoleh nilai banding 0,984:1.
12). Dimensi balok Lantai 2 hasil kontrol ulang menggunakan ukuran 400/800,
300/500 dan yang terpasang di lapangan menggunakan ukuran 400/800,
300/500 sehingga diperoleh nilai banding 1:1.
13). Dimensi balok Lantai 3 hasil kontrol ulang menggunakan ukuran 400/750,
250/500, 200/450 dan yang terpasang di lapangan menggunakan ukuran
400/800, 300/500 sehingga diperoleh nilai banding 0,831:1.
14). Dimensi balok Lantai 4 hasil kontrol ulang menggunakan ukuran 350/750,
250/500, 200/450 dan yang terpasang di lapangan menggunakan ukuran
400/800, 300/500 sehingga diperoleh nilai banding 0,795:1.
15). Dimensi balok Lantai 5 hasil kontrol ulang menggunakan ukuran 300/700,
250/450, 200/400 dan yang terpasang di lapangan menggunakan ukuran
400/800, 300/500 sehingga diperoleh nilai banding 0,627:1.
16). Nilai banding rata-rata dimensi balok sebesar 0,857:1.
17). Total nilai As,t pada tulangan memanjang kolom Lantai Dasar hasil kontrol
ulang sebesar 87650,44 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar
96211,28 mm2, sehingga diperoleh nilai banding 0,911:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser kolom hasil kontrol ulang sebesar
9162,98 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 12828,17 mm2,
sehingga diperoleh nilai banding 0,714:1.
18). Total nilai As,t pada tulangan memanjang kolom Lantai 1 hasil kontrol ulang
sebesar 90477,87 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 82466,81
mm2, sehingga diperoleh nilai banding 1,097:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser kolom hasil kontrol ulang sebesar
4581,49 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 5497,79 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 0,833:1.
19). Total nilai As,t pada tulangan memanjang kolom Lantai 2 hasil kontrol ulang
sebesar 58904,86 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 68722,34
mm2, sehingga diperoleh nilai banding 0,857:1.

Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser kolom hasil kontrol ulang sebesar
5114,22 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 5497,79 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 0,930:1.
20). Total nilai As,t pada tulangan memanjang kolom Lantai 3 hasil kontrol ulang
sebesar 41233,40 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 74506,01
mm2, sehingga diperoleh nilai banding 0,553:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser kolom hasil kontrol ulang sebesar
5114,22 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 5497,79 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 0,930:1.
21). Total nilai As,t pada tulangan memanjang kolom Lantai 4 hasil kontrol ulang
sebesar 41233,40 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 68722,34
mm2, sehingga diperoleh nilai banding 0,600:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser kolom hasil kontrol ulang sebesar
5114,22 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 5497,79 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 0,930:1.
22). Total nilai As,t pada tulangan memanjang kolom Lantai 5 hasil kontrol ulang
sebesar 70685,83 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 68722,34
mm2, sehingga diperoleh nilai banding 1,029:1.
Sedang total nilai Av,t pada tulangan geser kolom hasil kontrol ulang sebesar
5114,22 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 5497,79 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 0,930:1.
23). Nilai banding rata-rata tulangan memanjang kolom sebesar 0,841:1.
24). Nilai banding rata-rata tulangan geser kolom sebesar:
a). Di dalam sendi plastis 0,625:1.
b). Di luar sendi plastis 0,898:1.
25). Tulangan memanjang kolom menggunakan D30 dan D25. Sedang tulangan
geser kolom menggunakan 2ϕ10.
26). Dimensi kolom Lantai Dasar, dan Lantai 1 hasil kontrol ulang menggunakan
ukuran 550/550 dan yang terpasang di lapangan menggunakan ukuran
700/700 sehingga diperoleh nilai banding 0,617:1.

27). Dimensi kolom Lantai 2, Lantai 3 dan Lantai 4 hasil kontrol ulang
menggunakan ukuran 500/500 dan yang terpasang di lapangan menggunakan
ukuran 700/700 sehingga diperoleh nilai banding 0,510:1.
28). Dimensi kolom Lantai 5 hasil kontrol ulang menggunakan ukuran 500/500
dan yang terpasang di lapangan menggunakan ukuran 600/600 sehingga
diperoleh nilai banding 0,694:1.
29). Nilai banding rata-rata dimensi kolom sebesar 0,571:1.
30). Total nilai As,t pada tulangan memanjang sloof hasil kontrol ulang sebesar
9464,05 mm2 dan yang terpasang di lapangan 16267,17 mm2, sehingga
diperoleh nilai banding 0,582:1.
Sedang total nilai Av,t tulangan geser sloof hasil kontrol ulang sebesar
6911,50 mm2 dan yang terpasang di lapangan sebesar 13823,01 mm2,
sehingga diperoleh nilai banding 0,500:1.
31). Nilai banding rata-rata tulangan memanjang sloof sebesar:
a). Tulangan atas sloof 0,430:1.
b). Tulangan tengah sloof 0,394:1.
c). Tulangan bawah sloof 0,359:1.
32). Nilai banding rata-rata tulangan geser sloof baik pada posisi ujung dan
lapangan sebesar 0,500:1.
33). Tulangan memanjang sloof menggunakan D25 dan D10. Sedang tulangan
geser sloof menggunakan 2ϕ10.
34). Dimensi sloof hasil kontrol ulang menggunakan ukuran 400/600 dan yang
terpasang di lapangan menggunakan ukuran 400/600 sehingga diperoleh nilai
banding 1:1.
35). Total nilai As,t pada tulangan pokok poer 16169,96 mm2 dan tulangan bagi
poer sebesar 5155,07 mm2.
36). Nilai banding rata-rata tulangan poer sebesar:
a). Tulangan pokok 2,125:1.
b). Tulangan bagi 0,909:1.
37). Tulangan pokok poer menggunakan D30 dan tulangan bagi poer
menggunakan D19.

38). Dimensi poer hasil kontrol ulang menggunakan ukuran 3500/3500/1250 dan
yang terpasang di lapangan menggunakan ukuran 3000/2100/1000 sehingga
diperoleh nilai banding rata-rata dimensi poer 2,431:1.
39). Dimensi tiang pancang hasil kontrol ulang menggunakan ukuran 400/400 dan
yang terpasang di lapangan menggunakan ukuran 400/400 sehingga diperoleh
nilai banding rata-rata dimensi tiang pancang 1:1.
40). Nilai As,t pada keseluruhan portal hasil kontrol ulang sebesar 1240244,33
mm2 sedangkan nilai As,t pada kondisi di lapangan (portal asli) keseluruhan
sebesar 1169503,01 mm2. Sehingga diperoleh nilai banding rata-rata 1,060:1.
41). Luas dimensi keseluruhan pada portal hasil kontrol ulang sebesar 31,28 m2
sedangkan luas dimensi terpasang di lapangan (portal asli) keseluruhan
sebesar 34,95 m2. Sehingga diperoleh nilai banding rata-rata 0,895:1.
B. Saran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan struktur bangunan
gedung bertingkat adalah sebagai berikut:
1). Faktor keamanan dan keselamatan merupakan hal utama dalam perencanaan,
sedang faktor ekonomis perlu dipertimbangkan dan disesuaikan terhadap
kondisi daerah wilayah gempa, keadaan tanah dan hal lain yang mungkin
berpengaruh pada beban gempa yang terjadi.
2). Selalu memperhatikan asumsi-asumsi yang digunakan agar tidak terjadi
kesalahan dalam perhitungan gaya dalam struktur gedung.
3). Memperhatikan ketelitian proses input data pada saat perhitungan analisis
struktur menggunakan program bantu seperti SAP 2000, karna akan sangat
mempengaruhi data output.
DAFTAR PUSTAKA
Adriyana, I.P., 2012. Perencanaan Gedung Sekolah Menengah Atas Empat Lantai
dan Satu Basement di Surakarta dengan Prinsip Daktail Parsial. Tugas
Akhir, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Asroni, A., 2009. Struktur Beton Lanjut, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Asroni, A., 2010a. Balok dan Pelat Beton Bertulang, Cetakan Pertama ISBN:
978-979-756-613-5, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Asroni, A., 2010b. Kolom, Fondasi dan Balok T Bertulang, Cetakan Pertama
ISBN: 978-979-756-611-1, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Asroni, A., 2010c. Contoh Perencanaan Portal Beton Bertulang dengan Sistem
Daktail Parsial Berdasarkan SNI 03-2847-2002, Program Studi Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Univeritas Muhammadiyah Surakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1987. Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Rumah dan Gedung, SKBI – 1.3.53.1987, Yayasan Badan Penerbit
PU, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, 1971. Peraturan Beton
Bertulang Indonesia 1971, N.I.-2. Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2002. Standar Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung, SNI – 1726 – 2002,
Badan Penelitian dan Pengembangan Pemukiman dan Prasarana Wilayah,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pemukiman, Bandung.
Gambar Kerja Gedung Fakultas Kedokteran, Proyek Pengembangan Kampus IV
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Tim Perencana Arsitektur
Univeritas Muhammadiyah Surakarta (tpaums).
HS, Sardjono, 1988. Pondasi Tiang Pancang Jilid I, Penerbit Sinar Widjaya,
Surabaya.
Klasikikasi tiang pancang segi empat PT. Wika Beton. Tersedia dalam:
http://www.wikabeton.co.id/phocadownload/userupload/pc%20spun%20s
quare%20piles.pdf (Diakses 13 Desember 2013).
Rismiari, A., 2005. Kontrol Ulang Perhitungan Portal As-14 Gedung Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan
Prinsip Daktilitas Tingkat Dua. Tugas Akhir, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Setiawan, M.A., 2012. Perencanaan Gedung Perpustakaan Kota 4 Lantai Dengan
Prinsip Daktail Parsial Di Surakarta (Basement 1 Lantai). Tugas Akhir,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Susiana, Y., 2005. Kontrol Ulang Portal As-14 Gedung C Fakultas Keguruan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan
Prinsip Daktilitas Tingkat 3. Tugas Akhir, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Yayasan Lembaga Penelitian Masalah Bangunan, 2002, Tatacara Perhitungan
Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002, Bandung.

2500
2000

4D22
2D22

250/450

4000

f 10− 75

3D22

3D22

8D22

f 10− 145 f 10− 210

f 10− 210 f 10− 145

f 10− 70
500/500
f 10− 215
12D25

2D10

550/550
f 10− 240
16D30
16D22

16D22

f 10− 120

400/750
3D22

2D22

2D22

200/400
2D22

2D22

2D22

2D22

f 10− 75 f 10− 75 f 10− 150

500/500
f 10− 215
12D30
2D10

200/400
2D22
2D22

2D22

2D22

2D22

f 10− 150

2D22

f 10− 75 f 10− 75 f 10− 150

2D22

4D22

4D22

4D22

4D22

6D22
6D22

2D22

4D22

f 10− 80 f 10− 165 f 10− 80
500/500
f 10− 215
12D25

250/500 2D10
6D22
2D22

6D22

2D22

4D22

f 10− 80 f 10− 165 f 10− 80

2D22

500/500
f 10− 215
2D10 12D25
7D22

500/500
f 10− 215
2D10 12D25

8D22

300/500
2D22

8D22

4D22

f 10− 90 f 10− 180 f 10− 90

500/500
f 10− 215

500/500
f 10− 215

12D25
2D10
250/500
6D22
6D22
2D22

12D25
2D10
250/500
6D22
6D22
2D22

6D22
2D22
6D22
6D22
2D22
6D22
6D22
2D22
f 10− 190 f 10− 170
f 10− 95f 10− 95
f 10− 175 f 10− 95f 10− 95f 10− 185f 10− 190f 10− 90f 10− 95 f 10− 190
500/500
f 10− 215
12D25
2D10
300/500
8D22
2D22
8D22

300/700
8D22

9D22

3D22

6D22
f 10− 95

500/500
f 10− 215
12D25
2D10
300/500
7D22
2D22
8D22

f 10− 180

8D22
2D22
8D22
9D22
2D22
8D22
9D22
5D22
f 10− 120 f 10− 130
f 10− 105
f 10− 85 f 10− 95
f 10− 125 f 10− 95f 10− 85 f 10− 110
f 10− 85f 10− 85
550/550
f 10− 240
24D30
16D22

6D22

550/550
f 10− 240
300/500 2D10 16D30
6D22
2D22

550/550
f 10− 240
7D22

300/500 2D10 16D30
6D22
2D22

2D22
f 10− 110

550/550
f 10− 240
24D30
2D10
300/500
7D22
6D22
2D22

f 10− 210

350/750

38
12D22
38
4D22
f 10− 115 f 10− 170

3D22

250/450

2D22

f 10− 210 f 10− 145

f 10− 75

2D10
3D22

14D22

9D22

4D22

f 10− 190

400/750
14D22

2D10

f 10− 145

400/800
17D22

4D22

400/800
17D22

4D22

f 10− 135

4D22

2D10

f 10− 105

f 10− 75

500/500
f 10− 215
12D25
17D22

5D22
f 10− 235 f 10− 105
500/500
f 10− 215
16D25
2D10
17D22

5D22
f 10− 90

2D10

9D22
f 10− 95

500/500
f 10− 215
12D25

f 10− 245 f 10− 120

9D22
f 10− 100

2D22
f 10− 70

15D22

10D22

f 10− 90 f 10− 130

6D22

250/500

f 10− 235 f 10− 150

3D22

4D22

6D22
2D22
6D22
6D22
2D22
6D22
6D22
2D22
6D22
5D22
2D22
6D22
5D22
5D22
f 10− 190 f 10− 205
f 10− 155
f 10− 170 f 10− 170
f 10− 190 f 10− 175
f 10− 150 f 10− 95f 10− 100 f 10− 190 f 10− 100f 10− 95 f 10− 180 f 10− 95 f 10− 70
f 10− 200 f 10− 90 f 10− 100 f 10− 200 f 10− 100f 10− 95
550/550
550/550
550/550
550/550
550/550
f 10− 240
f 10− 240
f 10− 240
f 10− 240
f 10− 240
2D10
400/600
400/60016D30
400/600 16D30
400/600
400/600
24D30
16D30
20D30
f 10− 250 f 10− 250
f 10− 250
f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250 f 10− 250
4D25
4D25
4D25
2D10
2D10
2D10
2D10
2D25
2D25
2D25
2D25
2D25
f 10− 85 f 10− 120

2500
2000 4D22

500/500
f 10− 215
12D30

9D22
6D22
2D22
8D22
5D22
f 10− 130 f 10− 125
f 10− 85f 10− 95
f 10− 130 f 10− 95 f 10− 90 f 10− 185

550/550
f 10− 240
16D30
2D10
300/500
6D22
6D22
2D22

9D22

2D10
3D22

f 10− 75 f 10− 145 f 10− 210

4D22

6D22

300/500
2D22

2D22

2D22

500/500
f 10− 215
16D30
2D10
250/450
6D22
4D22
2D22

500/500
f 10− 215
12D25

7D22

2D22

f 10− 75f 10− 75

200/400
2D22
2D22

500/500
f 10− 215
16D30
2D10
250/450
6D22
2D22
4D22

250/500 2D10
6D22
2D22

f 10− 190

2D22

500/500
f 10− 215
16D30
2D10
250/450
6D22
2D22
4D22

f 10− 80 f 10− 165 f 10− 80

2D22

2D22

9D22

5D22

550/550
f 10− 240
16D30

250/450
2D22

4D22

500/500
f 10− 215
12D25

9D22

2D10

6D22

2D22

7D22
5D22
7D22
8D22
7D22
7D22
5D22
6D22
2D22
2D22
2D22
2D22
9D22
9D22
5D22
5D22
f 10− 155 f 10− 165
f 10− 130 f 10− 120
f 10− 125 f 10− 125
f 10− 155 f 10− 150
f 10− 160 f 10− 95f 10− 95
f 10− 125 f 10− 95f 10− 95
f 10− 130 f 10− 95f 10− 95
f 10− 90
f 10− 95 f 10− 75 f 10− 105
f 10− 140
f 10− 230 f 10− 95 f 10− 95
f 10− 110
500/500
500/500
500/500
500/500
500/500
f 10− 215
f 10− 215
f 10− 215
f 10− 215
f 10− 215
20D25
16D25
16D25
16D25
20D25
2D10
2D10
400/750
400/800
300/500 2D10
300/500 2D10
300/500
300/500
3D22
17D22
18D22
4D22
8D22
2D22
8D22
9D22
2D22
8D22
9D22
2D22
9D22
8D22
2D22
8D22

f 10− 80 f 10− 110

3750

2D22

f 10− 245 f 10− 120 f 10− 95

4D22

5D22

3750

4D22

f 10− 170

400/800

2D10

f 10− 90 f 10− 120

17D22

14D22

9D22

5D22
500/500
f 10− 215
16D25

500/500
f 10− 215
12D25

3D22

4D22

3750

f 10− 235 f 10− 145

400/750

f 10− 100 f 10− 150

16D22

3D22

f 10− 190

2D10

500/500
f 10− 215
12D25

11D22

3D22

4D22
f 10− 115 f 10− 170

f 10− 75

2D22

f 10− 75 f 10− 150

350/750
3D22

15D22

3750

3D22

f 10− 210

2D10

250/500

200/400
2D22

500/500
f 10− 215
16D30
14D22

2D22

3750

8D22

500/500
f 10− 215
12D30
6D22

2D22

300/700

2D10
9D22

f 10− 70
550/550
f 10− 240
16D30
17D22

5D22
f 10− 210

f 10− 95
550/550
f 10− 240
2D10
400/600
16D30
f 10− 250
f 10− 250
f 10− 250 f 10− 250
4D25
2D25

D19-110
2D25

1250
D30-90

D19-110
D16

2D25

2D25 D19-110
D16

2D25 D19-110

D30-85

D30-90

D30-85

2D25 D19-110
D16

D19-110

D30-90

D30-85

D19-110 2D25
D19-110
D16

D19-110

D30-90

D30-85

D30-90

D19-110 2D25
D19-110
D16
D30-85

D30-90

2D25

2D25
D19-110
D16
D30-85

2D25
D19-110

D30-90

D19-110
D16
D30-85

6000

3500

3500
10000

3500
5000

3500
5000

3500

3500

5000

5000

3500
10000

PENULANGAN STRUKTUR PORTAL AS-7
Skala 1 : 250

TUGAS AKHIR
Kontrol Ulang Perencanaan Portal As-7 Gedung Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan Prinsip Daktail Parsial

Digambar oleh:
Penulangan Struktur Portal As-7

Nama : Vinca Rosea Agia
NIM : D 100 090 032
NIRM : 09.6.106.03010.50032

Catatan:
Gambar hasil perencanaan pada Laporan Tugas Akhir menggunakan
Skala 1 : 150

Lampiran V.1
No. Jumlah
01

02

Kode Balok
Letak Balok

2B51
Lapangan

Kiri
65
50
50
50

Kode Sloof
Letak Sloof

DKG7
Kanan

Kolom Lantai Dasar

65

65

65
50
50
50

S35
Ujung

Lapangan

65
100
50

100

100

100

Detail Sloof

Detail Balok
65
50
65

65

400/800
Dimensi
Jarak pasang tulangan
2,50
(dari as), (m)
Tulangan atas
5D22, 5D22, 5D22, 3D22
Tulangan tengah
2D10
Tulangan bawah
5D22
2,00
1,60
Jarak pasang dari tepi (m)
Tulangan geser
f 10− 185
f 10− 90

65

65

Dalam Sendi Plastis
λ ο= 600 mm

400/800

400/800

7,50

2,50

4D22
2D10
5D22, 4D22
2,25
f 10− 100

5D22, 5D22, 5D22, 2D22
2D10
5D22
2,00
1,60
f 10− 90
f 10− 70

Dimensi
Tulangan
Tulangan Geser

550/550
24D30
f 10− 240

Luar Sendi Plastis
λ ο= 600 mm

Dimensi
Jarak pasang tulangan
(dari as), (m)
Tulangan atas
Tulangan tengah
Tulangan bawah
Jarak pasang dari tepi (m)
Tulangan geser

550/550
24D30
f 10− 240

400/600

400/600
2,50
2D25, 2D25
2D10
2D25
1,20
2,30

7,50

2,46
f 10− 250

2D25
2D10
2D25
2,30
1,20

DETAIL PENULANGAN BALOK, KOLOM DAN SLOOF
Skala 1 : 50

D30

D25
f 10− 250

D30
f 10− 240
Sloof
400/600

100

D25

600
400

100

D19-110

D19-110

D16
1250

D30-90

D30-85

D30-85

D19-110

D19-110

3500
6000

D30-90

3500

(mm)

DETAIL PENULANGAN STRUKTUR PORTAL AS-7
Skala 1 : 100

TUGAS AKHIR
Kontrol Ulang Perencanaan Portal As-7 Gedung Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan Prinsip Daktail Parsial

Digambar oleh:
Detail Penulangan Struktur Portal As-7

Nama : Vinca Rosea Agia
NIM : D 100 090 032
NIRM : 09.6.106.03010.50032

Catatan:
Gambar hasil perencanaan pada Laporan Tugas Akhir menggunakan
Skala 1 : 50

Lampiran V.1
No. Jumlah
02

02

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR PORTAL GEDUNG ADMINISTRASI FAKULTAS EKSAKTA KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 3 215

KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7 GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN Kontrol Ulang Perencanaan Portal As-7 Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan Prinsip Daktail Penuh.

0 3 25

KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7 GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN Kontrol Ulang Perencanaan Portal AS-7 Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan Prinsip Daktail Parsial.

0 1 24

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL Perencanaan Gedung Hotel 4 Lantai + 1 Basement Dengan Prinsip Daktail Parsial Di Surakarta.

0 1 26

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL Perencanaan Gedung Hotel 4 Lantai + 1 Basement Dengan Prinsip Daktail Parsial Di Surakarta.

0 2 8

PERBANDINGAN PERENCANAAN PORTAL RUSUNAWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PENUH.

0 4 4

KONTROL ULANG PORTAL AS-3 DAN AS-D GEDUNG PERKULIAHAN FAKULTAS KEDOKTERAN UMS DENGAN PRINSIP DAKTILITAS PENUH.

0 2 4

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA.

0 1 38

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA Perencanaan Gedung Perpustakaan Kota 4 Lantai Dengan Prinsip Daktail Parsial Di Surakarta (+Basement 1 Lantai).

0 0 26

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU.

0 0 6