PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MELALUI SENTRA BAHAN ALAM CAIR/BAC DI PLAYGROUP DAN PRE SCHOOL Penerapan Model Pembelajaran Melalui Sentra Bahan Alam Cair/BAC Di Playgroup Dan Pre School Intan Permata Aisyiyah Makamhaji Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MELALUI SENTRA
BAHAN ALAM CAIR/BAC DI PLAYGROUP DAN PRE SCHOOL
INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI KARTASURA
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Guna memenuhi sebagian persyaratan
Untuk mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
NYIPTA DEVI KRISTIYANTI
NIM. A520090010
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UNIIVERSITAS
S MUHAMM
MADIYAH
H SURAKAR
RTA
FAKU
ULTAS KE
EGURUAN DAN ILMU
U PENDIDIIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I, Pabelan, Kartaasura Telp. (02271) 717417, 719483
7
Fax.
715448 Surakarrta 57102 Webbsite: http://ww
ww.ums.ac.id
Email: umss@ums.ac.id
:
Su
urat Persetu
ujuan Artik
kel Publikassi Ilmiah
Y
Yang
bertannda tangan diibawah ini ppembimbing skripsi:
N
Nama
: Dr. Darsinaah, M.Si
N
NIK
: 355
Telah membbaca dan menncermati nasskah artikel publikasi
T
p
ilm
miah, yang merupakan
m
r
ringkasan
sk
kripsi / tugass akhir dari m
mahasiswa :
N
Nama
: Nyipta Deevi Kristiyannti
N
NIM
: A 520 0900 010
P
Program
Stu
udi
: PAUD
J
Judul
Skripssi
: PENERAP
PAN MODE
EL PEMBEL
LAJARAN MELALUI
M
SENT
TRA BAHA
AN ALAM CAIR / BAC DI PLA
AYGROUP
DAN
N PRE SC
CHOOL IN
NTAN PER
RMATA AISYIYAH
A
MAK
KAMHAJI K
KARTASUR
RA TAHUN AJARAN 2012/2013
2
N
Naskah
artikkel tersebut, layak dan daapat disetujuui untuk di ppublikasikan..
D
Demikian
peersetujui dibbuat, semogaa dapat digunnakan seperluunya.
Surakkarta, 28 Maret
M
2013
Pembimbingg
Dr. Darsinah, M.Si
M
NIK. 355
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
--------------------------------------------------------------------------------------------------Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama
: Nyipta Devi Kristiyanti
Nim
: A 520 090 010
Fakultas / Jurusan : FKIP / PAUD
Jenis
Judul
: Skripsi
: Penerapan Model Pembelajaran Melalui Sentra Bahan Alam
Cair / BAC Di Play Group dan Pre School Intan Permata
Makamhaji Kartasura Tahun Ajaran 2012 /2013
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti pada Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Surakarta atas penulisan karya ilmiah saya, demi
pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya,
serta menampilkannya dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta, tanpa perlu
meminta ijin saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta, dari semua
bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya
ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 27 Mei 2013
Yang Menyatakan,
Nyipta Devi Kristiyanti
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MELALUI SENTRA
BAHAN ALAM CAIR/BAC DI PLAYGROUP DAN PRE SCHOOL
INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI KARTASURA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Nyipta Devi Kristiyanti, A520090010 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2013, 105 Halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran
sentra, khususnya di sentra bahan alam cair. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian studi kasus / penelitian lapangan. Subjek penelitian ini adalah pendidik
di Playgroup dan Pre school Intan Permata Aisyiyah Makamhaji Kartasura,
sedangkan objek penelitian ini adalah proses pelaksanaan pembelajaran sentra di
sentra bahan alam cair. Data diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara.
Teknik analisis data menggunakan teknik interaktif yaitu dengan langkah-langkah
pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil
dari analisis data menyatakan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran sentra di
sentra bahan alam cair yang dilaksanakan di Playgroup dan Pre school Intan
Permata Aisyiyah Makamhaji Kartasura belum sepenuhnya sesuai dengan acuan
model pembelajaran sentra. Masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu
dalam pijakan lingkungan main (pemilihan jenis main, densitas main dan tempat
main), pijakan sebelum main (pengenalan tempat dan cara penggunaan alat,
penyampaian aturan main), pijakan selama main (memberi bantuan pada anak
yang membutuhkan bantuan).
Kata Kunci : model pembelajaran sentra, sentra bahan alam cair.
1
PENDAHULUAN
Masa usia dini merupakan masa yang unik dalam kehidupan anak, karena
merupakan masa pertumbuhan yang paling kritis. Pentingnya pendidikan anak
usia dini menuntut pendekatan yang akan digunakan untuk kegiatan
pembelajaran yang memusatkan perhatian pada anak, karena anak merupakan
dambaan bagi setiap orang tua dan generasi penerus bangsa. Pendidikan anak
usia dini dilakukan sejak lahir sampai dengan umur 6 tahun. Kita ketahui bahwa
masa kanak-kanak merupakan masa yang paling tepat untuk meletakkan dasardasar pengembangan baik kemampuan fisik, bahasa, sosial emosional, konsep
diri, seni, moral dan nilai-nilai agama. Dengan demikian orang tua wajib
mengarahkan anaknya kepada suatu hal yang lebih baik sehingga perannya
sebagai anak melalui proses bimbingan dan latihan dapat diperoleh dengan baik
dan berkembang sesuai dengan perkembangannya (Saifullah, 2005:5).
Model pembelajaran BCCT atau sentra adalah model pembelajaran
pendidikan anak usia dini yang berfokus pada anak yang dalam proses
pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran, dengan
menggunakan empat jenis pijakan untuk mendukung perkembangan anak yaitu
pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, pijakan
setelah main (Depdiknas, 2006:3).
Terkait dengan model pembelajaran sentra, sudah banyak sekolah yang
menerapkan model pembelajaran tersebut. Tetapi penerapan antara sekolah satu
dengan sekolah yang lainnya tentu sangat berbeda. Namun, perlu diketahui
bahwa model pembelajaran sentra ini masih memiliki banyak kekurangankekurangan. Perlu diketahui bahwa model sentra merupakan pengembangan dari
model pembelajaran berbasis area. Yang mana pembelajarannya mengacu pada
area-area yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa model pembelajaran sentra
memang membutuhkan kelas yang banyak dan densitas yang beragam yang
menunjang perkembangan anak.
Uraian di atas menjadi alasan peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang
penerapan model pembelajaran berbasis sentra khususnya penerapan yang di
2
lakukan di Playgroup dan Pre School Intan Permata Aisiyah Makamhaji
Kartasura. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan
model pembelajaran sentra di Playgroup dan Pre School Intan Permata Aisiyah
Makamhaji Kartasura.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Playgroup dan Pre School Intan Permata
Aisyiyah Makamhaji Kartasura. Beralamat di Jalan Sidomulyo Rt: 02 Rw: 03
Makamhaji Kartasura Sukoharjo 57161. Waktu pelaksanaanya dilaksanakan
pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor (1992)
dalam Azwar (2010:5) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau
tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan
mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan atau
perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat atau
organisasi tertentu dalam kontek tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang
utuh, komprehensif dan holistik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi
kasus / penelitian lapangan karena penelitian ini meneliti secara mendalam
tentang pelaksanaan pembelajaran sentra khususnya di sentra Bahan Alam
Cair/BAC di Playgroup dan Pre School Intan Permata Aisyiyah Makamhaji
Kartasura.
Subjek dalam penelitian ini meliputi meliputi Kepala Sekolah Play Group
dan Pre School Intan Permata Aisyiyah yang mengetahui sejarah dan latar
belakang berdirinya Play Group dan Pre School Intan Permata, selanjutnya
adalah pendidik atau guru yang menjadi fasilitator dalam pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan objek penelitian ini adalah proses pelaksanaan model
pembelajaran berbasis sentra yang dilaksanakan di Play Group dan Pre School
Intan Permata Aisyiyah Makamhaji Kartasura Sukoharjo khususnya di sentra
BAC. Sumber data primer dalam penelitian ini meliputi pihak guru sebagai
3
pengajar, sedangkan sumber data sekunder meliputi kepala sekolah.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, tentunya diperlukan adanya
teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi dan wawancara. Dari beberapa
macam-macam observasi menurut Sugiyono (2012:310), diantaranya observasi
partisipasif, observasi terus terang atau tersamar, dan observasi tak terstruktur.
peneliti menggunakan bentuk observasi partisipasif, dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung sehingga peneliti mendapatkan informasi dengan
jelas dan untuk mengetahui gambaran realistik perilaku atau kejadian yang
terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Teknik pengumpulan data yang lain
yaitu wawancara, Dalam penelitian ini yang digunakan wawancara mendalam,
dimana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat
langsung dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya
jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya
sehingga suasananya hidup dan dapat dilakukan berkali-kali.
Terdapat beberapa bentuk teknik pengecekan keabsahan data. Menurut
Sugiyono (2012:366) ada empat bentuk uji keabsahan data, yaitu: uji kredibilitas
data, uji dependebilitas, uji transferbilitas dan uji konfirmabilitas. Pada
penelitian ini, teknik pengecekan keabsahan data dengan menggunakan uji
kredibilitas dan uji dependabilitas.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif.
Teknik analisis data model interaktif menurut Miles & Huberman terdiri atas
empat tahapan yang harus dilakukan yaitu pengumpulan data, reduksi data,
display data, dan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan setelah melakukan pengamatan di sentra bahan alam
cair. Data yang dicatat berdasarkan pedoman observasi yang telah dibuat.
2. Reduksi Data
Setelah data di sentra bahan alam cair terkumpul langkah berikutnya
4
yaitu melakukan seleksi data-data yang sekiranya tidak perlu dalam
penentuan hasil penelitian.
3. Penyajian Data
Untuk mempermudah pengambilan kesimpulan dalam pengolahan data
yang diperoleh, di bawah ini dalam tahap display data, data-data yang sejenis
akan dikelompokkan menjadi satu. Dapat dilihat di dalam tabel di bawah ini.
Tabel Rekapitulasi Di Sentra Bahan Alam Cair
No
Aspek Pengamatan
1.
Pijakan Lingkungan
a. Jenis main yang
digunakan
Display Data
1) Main sensorimotor
Menggosok gigi, mencuci piring, memeras
kelapa,
memompa
air,
mencuci
gelas,
menuang air dalam botol, gelembung udara,
mengocok air sabun, menyiram tanaman,
mencuci sendok, mencuci gerabah, meremas
spon/busa, fermentasi kecambah, membuat
jamu,
menyikat
sandal,
mencuci
baju,
mencuci muka, mengecap, membungkus
makanan, menyikat lantai, apollo.
2) Main peran
Memandikan bayi dan menyisir rambut.
3) Main pembangunan
Meliputi mencetak kue.
4) Main keaksaraan
Meliputi menggambar macam-macam benda
di langit dan mewarnai huruf.
b. Densitas dan Intensitas
Densitas untuk kelompok Pre school B dan A2
dengan jumlah anak 27 anak, ada 12 jenis main
dengan 27 tempat main. Pre school A1 dengan
jumlah anak 11 anak, jenis main 6 dengan 11
5
tempat main, sedangkan Playgroup dengan
jumlah anak 11 anak, jenis main ada 11 dengan
22 tempat main. Intensitas waktu yang
digunakan untuk kelompok Pre school B dan
A2 yaitu pukul 08.15-09.45 wib/1 ½ jam,
sedangkan kelompok Pre school A1 dan
Playgroup yaitu pukul 08.15-09.15 wib/ 1 jam.
c. Alat dan bahan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
pengamatan
di
masing-masing
kelompok,
bahwa alat dan bahan yang dipersiapkan dan
dipergunakan untuk bermain anak sudah sesuai
dengan jenis main yang dipersiapkan oleh guru
dan sesuai dengan tingkat kebutuhan anak.
2.
Pijakan Sebelum Main
a. Pengenalan tempat main
Pengenalan tempat main kelompok pre school
B dan A2, guru mengenalkan dan menjelaskan
dan cara penggunaan
semua
alat
penggunaannya. Sedangkan kelompok pre
school
tempat
A1
dan
main
beserta
playgroup,
guru
cara
tidak
menjelaskan dan langsung menyuruh anak
untuk bermain.
b. Penyampaian aturan
main
c. Memberi kesempatan
3.
Aturan main di masing-masing kelompok
jarang disampaikan guru.
Guru selalu membebaskan dan memberi
anak memilih tempat
kesempatan pada anak untuk memilih tempat
main
main yang mereka sukai.
Pijakan Saat Main
a. Memberi contoh cara
Pada kelompok pre school B, pemberian
contoh sudah dilakukan di awal sebelum
bermain pada anak yang
kegiatan dimulai, jadi anak-anak sebagian
belum bisa menggunakan
besar sudah memahami dan bisa melakukan
alat.
permainan. Kelompok A2, guru mencontohkan
6
cara penggunaan staples. Kelompok A1, guru
mencontohkan salah satu anak yang belum bisa
mengocok air. Kelompok playgroup guru
memberi contoh cara membuat apollo.
b. Memberi bantuan pada
anak yang membutuhkan
Guru selalu memberi contoh pada anak
yang membutuhkan bantuan.
bantuan
c. Mencatat apa yang
dilakukan anak
4.
Pijakan Setelah Main
a. Memberi kesempatan
Guru selalu mencatat perkembangan anak dari
tahap ke tahap selama anak bermain.
Guru selalu memberi kesempatan anak untuk
ikut membereskan mainan bersama-sama.
pada anak dan ikut serta
membereskan mainan
4. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan saat pijakan lingkungan belum sepenuhnya sesuai,
jenis main dan penggunaan alat dan bahan sesuai dengan pedoman
pembelajaran sentra. Alat yang digunakan aman untuk anak dan sesuai
dengan tahap perkembangan anak. Dalam penggunaan bahan juga sudah
sesuai, guru menggunakan bahan-bahan dengan memanfaatkan bahan dari
alam, sesuai dengan keberadaannya yaitu di sentra bahan alam cair. Tetapi
masih ada jenis main yang kurang dikembangkan di sentra bahan alam cair.
Untuk penerapan densitas atau ragam main, guru masih kurang memperkaya
dan memperbanyak permainan dan dalam pemilihan jenis main juga masih
belum sesuai dengan tema pada saat itu.
Pada pijakan sebelum main, dalam hal pengenalan tempat dan cara
penggunaan alat sudah sesuai, tetapi guru tidak melakukannya pada
kelompok pre school A1 dan playgroup yang seharusnya kelompok tersebut
masih harus dibimbing dan di beri pijakan/contoh. Sebaliknya guru memberi
contoh dan penjelasan pada kelompok besar yaitu kelompok pre school B dan
7
A2 yang sebagian besar anak-anaknya sudah besar dan tahu cara penggunaan
peralatan.
Untuk
penyampaian
aturan
main,
guru
jarang
sekali
menyampaikannya pada anak.
Pijakan saat main, guru selalu memberi contoh pada anak-anak yang
belum bisa menggunakan alat. Guru juga selalu mencatat hasil perkembangan
anak, yang mana hasil dari catatan tersebut dapat digunakan untuk menilai
perkembangan anak dan dapat membantu guru dalam menentukan tahap
permainan yang akan di berikan pada anak selanjutnya. Dalam hal pemberian
bantuan pada anak, guru selalu memberi bantuan dengan memberi contoh
bukan memberi stimulus jadi cara ini kurang sesuai dengan acuan
pembelajaran sentra.
Dalam pijakan setelah main sudah sesuai, guru selalu memberikan
kesempatan anak untuk ikut membantu membereskan mainan, walaupaun ada
juga sebagian anak yang tidak ikut membantu guru dalam membereskan
mainan. Untuk lebih jelasnya mengenai uraian diatas, dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel Kesimpulan Hasil Penelitian di Setiap Pijakan Main.
Aspek Pengamatan
Kesimpulan
1. Pijakan Lingkungan
a. Jenis Main
Alasan
Untuk semua jenis main sudah
Sesuai, tetapi
diterapkan
masih kurang
sensorimotor, peran, pembangunan
lengkap
dan
yang
meliputi
keaksaraan.
Tetapi
main
dalam
pengembangan jenis main peran dan
pembangunan
kelompok
di
masih
masing-masing
kurang.
Untuk
penggunaan jenis main juga kurang
sesuai dengan tema pada saat itu.
b. Densitas Main
Kurang sesuai
Untuk
ragam
memenuhi
main
aturan
kurang
pelaksanaan
pembelajaran sentra. Guru hanya
8
menyediakan jenis main sedikit dan
tempat main kurang. Tempat main
yang disediakan hanya berdasarkan
jumlah anak yang ada.
c. Alat dan Bahan yang
Digunakan
Alat dan bahan yang digunakan
Sesuai
sudah sesuai. Guru memanfaatkan
bahan-bahan yang berasal dari alam.
Untuk alatnya pun juga sesuai
dengan
tingkat
aman
dan
kebutuhan
bis
anak,
meningkatkan
kretivitas anak.
Untuk kelompok pre school B dan
2. Pijakan Sebelum Main
a. Pengenalan semua
tempat main dan
cara penggunaan
alat.
Sesuai, tetapi
masih kurang
lengkap
A2, pengenalan tempat dan cara
penggunaan main dilakukan oleh
guru. Sedangkan di kelompok pre
school A1 dan playgroup kegiatan
ini tidak dilakukan guru.
b. Penyampaian aturan
main
Penyampaian aturan main jarang
Kurang sesuai
disampaikan
oleh
guru
sebelum
kegiatan main dilakukan.
Guru selalu memberi kesempatan
c. Memberi
kesempatan anak
memilih tempat
Sesuai
main
yang
mereka
sukai
dan
berdasarkan dengan minat anak.
main
Guru selalu memberi contoh pada
3. Pijakan Saat Main
a. Memberi
anak yang mengalami kesulitan saat
contoh
cara bermain pada
anak
yang
belum
bisa
menggunakan
Sesuai
alat.
9
pada anak untuk memilih tempat
bermain dan saat kesulitan dalam
penggunaan alat-alat.
b. Memberi
pada
Guru selalu memberi contoh pada
bantuan
anak
yang
membutuhkan
Kurang sesuai
anak yang membutuhkan bantuan.
Sedangkan
guru
seharusnya
memberikan stimulasi.
bantuan.
c. Mencatat apa yang
dilakukan anak.
Guru selalu mencatat perkembangan
Sesuai
anak dari tahap ke tahap. Catatan itu
digunakan
untuk
melakukan
penilaian dan perencanaan untuk
kegiatan selanjutnya.
Guru selalu memberikan kesempatan
4. Pijakan Setelah Main
pada anak untuk ikut membereskan
a. Memberi
kesempatan
dan
anak
ikut
Sesuai
mainan.
membereskan
mainan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan di sentra bahan alam cair, di bawah ini akan di
bahas
tentang
proses
pelaksanaan
pembelajarannya.
Berdasarkan
hasil
pengamatan di tiap-tiap kelompok, dalam pijakan lingkungan main untuk jenis
main yang dipersiapkan sudah sesuai memenuhi salah satu ciri pembelajaran
sentra yaitu mengembangkan tiga jenis main meliputi sensorimotor, peran,
pembangunan dan keaksaraan. Tetapi dalam pengembangan jenis main peran dan
pembangunan masih kurang diterapkan dalam pembelajaran sentra BAC. Dalam
penggunaan jenis main juga kurang sesuai dengan tema yang ada pada saat itu.
Ragam main yang digunakan juga masih kurang sesuai, guru menyediakan
ragam main dan tempat main yang kurang. Tempat main yang disediakan guru
disesuaikan dengan jumlah anak yang ada, sedangkan pedoman yang seharusnya
adalah 3x dari jumlah anak. Alat dan bahan yang dipersiapkan sudah sesuai
dengan karakteristik sentra BAC dengan memanfaatkan bahan-bahan yang berasal
10
dari alam. Persediaan alat juga dipilih alat-alat yang aman untuk anak dan yang
dapat mengembangkan kreativitas anak. Dalam penataan main, guru sudah
menempatkan berbagai tempat main dengan strategis sehingga posisi anak dalam
bermain dapat leluasa dan senyaman mungkin.
Pada pijakan sebelum main, untuk pengenalan tempat dan cara
penggunaan alat sesuai tetapi masih kurang lengkap. Pada kelompok besar (pre
school B dan A2) semua tempat dan peralatan dijelaskan dan dikenalkan, tetapi
untuk kelompok kecil (pre school A1 dan playgroup) guru langsung menyuruh
anak untuk bermain tanpa menjelaskan terlebih dahulu. Untuk penyampaian
aturan main, aturan main yang disampaikan adalah aturan main untuk main di
sentra secara umum. Sedangkan aturan main di masing-masing permainan tidak
disampaikan oleh guru. Guru selalu memberikan kesempatan pada anak untuk
memilih tempat main yang mereka sukai dan sesuai dengan minat anak, hal ini
sesuai dengan ciri pembelajaran sentra yang berpusat pada anak dan sesuai dengan
minat anak.
Saat kegiatan main berlangsung, guru selalu memberi contoh pada anak
yang mengalami kesulitan saat bermain dan kesulitan saat penggunaan alat-alat.
Dalam hal pemberian bantuan, disini guru selalu memberikan bantuan dengan
memberi contoh. Hal ini tidak sesuai dengan acuan pembelajaran sentra yang
seharusnya anak itu diberi stimulasi/rangsangan bukan langsung diberi contoh.
Guru juga selalu mencatat perkembangan anak dari tahap ke tahap, catatan ini
juga berfungsi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak, untuk
penilaian dan untuk perencanaan kegiatan selanjutnya.
Pijakan setelah main, pada kegiatan ini guru memberitahukan pada anak
untuk membereskan alat mainnya, guru juga ikut membantu anak dalam
membereskan alat-alat. Hal ini sudah sesuai dengan pedoman pembelajaran
sentra.
Dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan model pembelajaran di
sentra BAC di Playgroup dan Pre School Intan Permata ini bahwa proses
11
pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai, disini langkah-langkah di dalam
pijakan sudah diterapkan semua tetapi untuk tahapan-tahapan di setiap pijakan
masih ada yang belum diterapkan dan belum sesuai dengan pedoman
pembelajaran sentra yang ada.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Playgroup dan Pre School Intan
Permata Aisyiyah Makamhaji Kartasura, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
proses pembelajaran sentra khususnya di sentra bahan alam cair belum
sepenuhnya sesuai dengan pembelajaran sentra. Untuk penerapan di setiap pijakan
memang sudah diterapkan dan sudah sesuai yaitu diantaranya pijakan lingkungan
main (alat dan bahan yang digunakan), pijakan sebelum main (memberi
kesempatan anak memilih tempat main), pijakan saat main (memberi contoh cara
bermain pada anak yang belum bisa dan mencatat apa yang dilakukan anak),
pijakan setelah main (memberi kesempatan anak untuk ikut membereskan
mainan). Sedangkan tahapan-tahapan di setiap pijakan yang belum sesuai yaitu
pijakan lingkungan (pemilihan jenis main, densitas main dan tempat main),
pijakan sebelum main (pengenalan tempat dan cara penggunaan alat,
penyampaian aturan main), pijakan saat main (memberi bantuan pada anak yang
membutuhkan bantuan).
12
DAFTAR PUSTAKA
Saifullah, Ach. 2005. Melejitkan Potensi Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Katahari.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah.
2006. Pedoman Penerapan Pendekatan Beyond Centers And Circles Time
(BCCT) Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Anak Usia Dini.
Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.
13
BAHAN ALAM CAIR/BAC DI PLAYGROUP DAN PRE SCHOOL
INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI KARTASURA
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Guna memenuhi sebagian persyaratan
Untuk mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
NYIPTA DEVI KRISTIYANTI
NIM. A520090010
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UNIIVERSITAS
S MUHAMM
MADIYAH
H SURAKAR
RTA
FAKU
ULTAS KE
EGURUAN DAN ILMU
U PENDIDIIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I, Pabelan, Kartaasura Telp. (02271) 717417, 719483
7
Fax.
715448 Surakarrta 57102 Webbsite: http://ww
ww.ums.ac.id
Email: umss@ums.ac.id
:
Su
urat Persetu
ujuan Artik
kel Publikassi Ilmiah
Y
Yang
bertannda tangan diibawah ini ppembimbing skripsi:
N
Nama
: Dr. Darsinaah, M.Si
N
NIK
: 355
Telah membbaca dan menncermati nasskah artikel publikasi
T
p
ilm
miah, yang merupakan
m
r
ringkasan
sk
kripsi / tugass akhir dari m
mahasiswa :
N
Nama
: Nyipta Deevi Kristiyannti
N
NIM
: A 520 0900 010
P
Program
Stu
udi
: PAUD
J
Judul
Skripssi
: PENERAP
PAN MODE
EL PEMBEL
LAJARAN MELALUI
M
SENT
TRA BAHA
AN ALAM CAIR / BAC DI PLA
AYGROUP
DAN
N PRE SC
CHOOL IN
NTAN PER
RMATA AISYIYAH
A
MAK
KAMHAJI K
KARTASUR
RA TAHUN AJARAN 2012/2013
2
N
Naskah
artikkel tersebut, layak dan daapat disetujuui untuk di ppublikasikan..
D
Demikian
peersetujui dibbuat, semogaa dapat digunnakan seperluunya.
Surakkarta, 28 Maret
M
2013
Pembimbingg
Dr. Darsinah, M.Si
M
NIK. 355
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
--------------------------------------------------------------------------------------------------Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama
: Nyipta Devi Kristiyanti
Nim
: A 520 090 010
Fakultas / Jurusan : FKIP / PAUD
Jenis
Judul
: Skripsi
: Penerapan Model Pembelajaran Melalui Sentra Bahan Alam
Cair / BAC Di Play Group dan Pre School Intan Permata
Makamhaji Kartasura Tahun Ajaran 2012 /2013
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti pada Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Surakarta atas penulisan karya ilmiah saya, demi
pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya,
serta menampilkannya dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta, tanpa perlu
meminta ijin saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta, dari semua
bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya
ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 27 Mei 2013
Yang Menyatakan,
Nyipta Devi Kristiyanti
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MELALUI SENTRA
BAHAN ALAM CAIR/BAC DI PLAYGROUP DAN PRE SCHOOL
INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI KARTASURA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Nyipta Devi Kristiyanti, A520090010 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2013, 105 Halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran
sentra, khususnya di sentra bahan alam cair. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian studi kasus / penelitian lapangan. Subjek penelitian ini adalah pendidik
di Playgroup dan Pre school Intan Permata Aisyiyah Makamhaji Kartasura,
sedangkan objek penelitian ini adalah proses pelaksanaan pembelajaran sentra di
sentra bahan alam cair. Data diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara.
Teknik analisis data menggunakan teknik interaktif yaitu dengan langkah-langkah
pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil
dari analisis data menyatakan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran sentra di
sentra bahan alam cair yang dilaksanakan di Playgroup dan Pre school Intan
Permata Aisyiyah Makamhaji Kartasura belum sepenuhnya sesuai dengan acuan
model pembelajaran sentra. Masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu
dalam pijakan lingkungan main (pemilihan jenis main, densitas main dan tempat
main), pijakan sebelum main (pengenalan tempat dan cara penggunaan alat,
penyampaian aturan main), pijakan selama main (memberi bantuan pada anak
yang membutuhkan bantuan).
Kata Kunci : model pembelajaran sentra, sentra bahan alam cair.
1
PENDAHULUAN
Masa usia dini merupakan masa yang unik dalam kehidupan anak, karena
merupakan masa pertumbuhan yang paling kritis. Pentingnya pendidikan anak
usia dini menuntut pendekatan yang akan digunakan untuk kegiatan
pembelajaran yang memusatkan perhatian pada anak, karena anak merupakan
dambaan bagi setiap orang tua dan generasi penerus bangsa. Pendidikan anak
usia dini dilakukan sejak lahir sampai dengan umur 6 tahun. Kita ketahui bahwa
masa kanak-kanak merupakan masa yang paling tepat untuk meletakkan dasardasar pengembangan baik kemampuan fisik, bahasa, sosial emosional, konsep
diri, seni, moral dan nilai-nilai agama. Dengan demikian orang tua wajib
mengarahkan anaknya kepada suatu hal yang lebih baik sehingga perannya
sebagai anak melalui proses bimbingan dan latihan dapat diperoleh dengan baik
dan berkembang sesuai dengan perkembangannya (Saifullah, 2005:5).
Model pembelajaran BCCT atau sentra adalah model pembelajaran
pendidikan anak usia dini yang berfokus pada anak yang dalam proses
pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran, dengan
menggunakan empat jenis pijakan untuk mendukung perkembangan anak yaitu
pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, pijakan
setelah main (Depdiknas, 2006:3).
Terkait dengan model pembelajaran sentra, sudah banyak sekolah yang
menerapkan model pembelajaran tersebut. Tetapi penerapan antara sekolah satu
dengan sekolah yang lainnya tentu sangat berbeda. Namun, perlu diketahui
bahwa model pembelajaran sentra ini masih memiliki banyak kekurangankekurangan. Perlu diketahui bahwa model sentra merupakan pengembangan dari
model pembelajaran berbasis area. Yang mana pembelajarannya mengacu pada
area-area yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa model pembelajaran sentra
memang membutuhkan kelas yang banyak dan densitas yang beragam yang
menunjang perkembangan anak.
Uraian di atas menjadi alasan peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang
penerapan model pembelajaran berbasis sentra khususnya penerapan yang di
2
lakukan di Playgroup dan Pre School Intan Permata Aisiyah Makamhaji
Kartasura. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan
model pembelajaran sentra di Playgroup dan Pre School Intan Permata Aisiyah
Makamhaji Kartasura.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Playgroup dan Pre School Intan Permata
Aisyiyah Makamhaji Kartasura. Beralamat di Jalan Sidomulyo Rt: 02 Rw: 03
Makamhaji Kartasura Sukoharjo 57161. Waktu pelaksanaanya dilaksanakan
pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor (1992)
dalam Azwar (2010:5) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau
tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan
mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan atau
perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat atau
organisasi tertentu dalam kontek tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang
utuh, komprehensif dan holistik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi
kasus / penelitian lapangan karena penelitian ini meneliti secara mendalam
tentang pelaksanaan pembelajaran sentra khususnya di sentra Bahan Alam
Cair/BAC di Playgroup dan Pre School Intan Permata Aisyiyah Makamhaji
Kartasura.
Subjek dalam penelitian ini meliputi meliputi Kepala Sekolah Play Group
dan Pre School Intan Permata Aisyiyah yang mengetahui sejarah dan latar
belakang berdirinya Play Group dan Pre School Intan Permata, selanjutnya
adalah pendidik atau guru yang menjadi fasilitator dalam pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan objek penelitian ini adalah proses pelaksanaan model
pembelajaran berbasis sentra yang dilaksanakan di Play Group dan Pre School
Intan Permata Aisyiyah Makamhaji Kartasura Sukoharjo khususnya di sentra
BAC. Sumber data primer dalam penelitian ini meliputi pihak guru sebagai
3
pengajar, sedangkan sumber data sekunder meliputi kepala sekolah.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, tentunya diperlukan adanya
teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi dan wawancara. Dari beberapa
macam-macam observasi menurut Sugiyono (2012:310), diantaranya observasi
partisipasif, observasi terus terang atau tersamar, dan observasi tak terstruktur.
peneliti menggunakan bentuk observasi partisipasif, dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung sehingga peneliti mendapatkan informasi dengan
jelas dan untuk mengetahui gambaran realistik perilaku atau kejadian yang
terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Teknik pengumpulan data yang lain
yaitu wawancara, Dalam penelitian ini yang digunakan wawancara mendalam,
dimana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat
langsung dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya
jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya
sehingga suasananya hidup dan dapat dilakukan berkali-kali.
Terdapat beberapa bentuk teknik pengecekan keabsahan data. Menurut
Sugiyono (2012:366) ada empat bentuk uji keabsahan data, yaitu: uji kredibilitas
data, uji dependebilitas, uji transferbilitas dan uji konfirmabilitas. Pada
penelitian ini, teknik pengecekan keabsahan data dengan menggunakan uji
kredibilitas dan uji dependabilitas.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif.
Teknik analisis data model interaktif menurut Miles & Huberman terdiri atas
empat tahapan yang harus dilakukan yaitu pengumpulan data, reduksi data,
display data, dan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan setelah melakukan pengamatan di sentra bahan alam
cair. Data yang dicatat berdasarkan pedoman observasi yang telah dibuat.
2. Reduksi Data
Setelah data di sentra bahan alam cair terkumpul langkah berikutnya
4
yaitu melakukan seleksi data-data yang sekiranya tidak perlu dalam
penentuan hasil penelitian.
3. Penyajian Data
Untuk mempermudah pengambilan kesimpulan dalam pengolahan data
yang diperoleh, di bawah ini dalam tahap display data, data-data yang sejenis
akan dikelompokkan menjadi satu. Dapat dilihat di dalam tabel di bawah ini.
Tabel Rekapitulasi Di Sentra Bahan Alam Cair
No
Aspek Pengamatan
1.
Pijakan Lingkungan
a. Jenis main yang
digunakan
Display Data
1) Main sensorimotor
Menggosok gigi, mencuci piring, memeras
kelapa,
memompa
air,
mencuci
gelas,
menuang air dalam botol, gelembung udara,
mengocok air sabun, menyiram tanaman,
mencuci sendok, mencuci gerabah, meremas
spon/busa, fermentasi kecambah, membuat
jamu,
menyikat
sandal,
mencuci
baju,
mencuci muka, mengecap, membungkus
makanan, menyikat lantai, apollo.
2) Main peran
Memandikan bayi dan menyisir rambut.
3) Main pembangunan
Meliputi mencetak kue.
4) Main keaksaraan
Meliputi menggambar macam-macam benda
di langit dan mewarnai huruf.
b. Densitas dan Intensitas
Densitas untuk kelompok Pre school B dan A2
dengan jumlah anak 27 anak, ada 12 jenis main
dengan 27 tempat main. Pre school A1 dengan
jumlah anak 11 anak, jenis main 6 dengan 11
5
tempat main, sedangkan Playgroup dengan
jumlah anak 11 anak, jenis main ada 11 dengan
22 tempat main. Intensitas waktu yang
digunakan untuk kelompok Pre school B dan
A2 yaitu pukul 08.15-09.45 wib/1 ½ jam,
sedangkan kelompok Pre school A1 dan
Playgroup yaitu pukul 08.15-09.15 wib/ 1 jam.
c. Alat dan bahan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
pengamatan
di
masing-masing
kelompok,
bahwa alat dan bahan yang dipersiapkan dan
dipergunakan untuk bermain anak sudah sesuai
dengan jenis main yang dipersiapkan oleh guru
dan sesuai dengan tingkat kebutuhan anak.
2.
Pijakan Sebelum Main
a. Pengenalan tempat main
Pengenalan tempat main kelompok pre school
B dan A2, guru mengenalkan dan menjelaskan
dan cara penggunaan
semua
alat
penggunaannya. Sedangkan kelompok pre
school
tempat
A1
dan
main
beserta
playgroup,
guru
cara
tidak
menjelaskan dan langsung menyuruh anak
untuk bermain.
b. Penyampaian aturan
main
c. Memberi kesempatan
3.
Aturan main di masing-masing kelompok
jarang disampaikan guru.
Guru selalu membebaskan dan memberi
anak memilih tempat
kesempatan pada anak untuk memilih tempat
main
main yang mereka sukai.
Pijakan Saat Main
a. Memberi contoh cara
Pada kelompok pre school B, pemberian
contoh sudah dilakukan di awal sebelum
bermain pada anak yang
kegiatan dimulai, jadi anak-anak sebagian
belum bisa menggunakan
besar sudah memahami dan bisa melakukan
alat.
permainan. Kelompok A2, guru mencontohkan
6
cara penggunaan staples. Kelompok A1, guru
mencontohkan salah satu anak yang belum bisa
mengocok air. Kelompok playgroup guru
memberi contoh cara membuat apollo.
b. Memberi bantuan pada
anak yang membutuhkan
Guru selalu memberi contoh pada anak
yang membutuhkan bantuan.
bantuan
c. Mencatat apa yang
dilakukan anak
4.
Pijakan Setelah Main
a. Memberi kesempatan
Guru selalu mencatat perkembangan anak dari
tahap ke tahap selama anak bermain.
Guru selalu memberi kesempatan anak untuk
ikut membereskan mainan bersama-sama.
pada anak dan ikut serta
membereskan mainan
4. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan saat pijakan lingkungan belum sepenuhnya sesuai,
jenis main dan penggunaan alat dan bahan sesuai dengan pedoman
pembelajaran sentra. Alat yang digunakan aman untuk anak dan sesuai
dengan tahap perkembangan anak. Dalam penggunaan bahan juga sudah
sesuai, guru menggunakan bahan-bahan dengan memanfaatkan bahan dari
alam, sesuai dengan keberadaannya yaitu di sentra bahan alam cair. Tetapi
masih ada jenis main yang kurang dikembangkan di sentra bahan alam cair.
Untuk penerapan densitas atau ragam main, guru masih kurang memperkaya
dan memperbanyak permainan dan dalam pemilihan jenis main juga masih
belum sesuai dengan tema pada saat itu.
Pada pijakan sebelum main, dalam hal pengenalan tempat dan cara
penggunaan alat sudah sesuai, tetapi guru tidak melakukannya pada
kelompok pre school A1 dan playgroup yang seharusnya kelompok tersebut
masih harus dibimbing dan di beri pijakan/contoh. Sebaliknya guru memberi
contoh dan penjelasan pada kelompok besar yaitu kelompok pre school B dan
7
A2 yang sebagian besar anak-anaknya sudah besar dan tahu cara penggunaan
peralatan.
Untuk
penyampaian
aturan
main,
guru
jarang
sekali
menyampaikannya pada anak.
Pijakan saat main, guru selalu memberi contoh pada anak-anak yang
belum bisa menggunakan alat. Guru juga selalu mencatat hasil perkembangan
anak, yang mana hasil dari catatan tersebut dapat digunakan untuk menilai
perkembangan anak dan dapat membantu guru dalam menentukan tahap
permainan yang akan di berikan pada anak selanjutnya. Dalam hal pemberian
bantuan pada anak, guru selalu memberi bantuan dengan memberi contoh
bukan memberi stimulus jadi cara ini kurang sesuai dengan acuan
pembelajaran sentra.
Dalam pijakan setelah main sudah sesuai, guru selalu memberikan
kesempatan anak untuk ikut membantu membereskan mainan, walaupaun ada
juga sebagian anak yang tidak ikut membantu guru dalam membereskan
mainan. Untuk lebih jelasnya mengenai uraian diatas, dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel Kesimpulan Hasil Penelitian di Setiap Pijakan Main.
Aspek Pengamatan
Kesimpulan
1. Pijakan Lingkungan
a. Jenis Main
Alasan
Untuk semua jenis main sudah
Sesuai, tetapi
diterapkan
masih kurang
sensorimotor, peran, pembangunan
lengkap
dan
yang
meliputi
keaksaraan.
Tetapi
main
dalam
pengembangan jenis main peran dan
pembangunan
kelompok
di
masih
masing-masing
kurang.
Untuk
penggunaan jenis main juga kurang
sesuai dengan tema pada saat itu.
b. Densitas Main
Kurang sesuai
Untuk
ragam
memenuhi
main
aturan
kurang
pelaksanaan
pembelajaran sentra. Guru hanya
8
menyediakan jenis main sedikit dan
tempat main kurang. Tempat main
yang disediakan hanya berdasarkan
jumlah anak yang ada.
c. Alat dan Bahan yang
Digunakan
Alat dan bahan yang digunakan
Sesuai
sudah sesuai. Guru memanfaatkan
bahan-bahan yang berasal dari alam.
Untuk alatnya pun juga sesuai
dengan
tingkat
aman
dan
kebutuhan
bis
anak,
meningkatkan
kretivitas anak.
Untuk kelompok pre school B dan
2. Pijakan Sebelum Main
a. Pengenalan semua
tempat main dan
cara penggunaan
alat.
Sesuai, tetapi
masih kurang
lengkap
A2, pengenalan tempat dan cara
penggunaan main dilakukan oleh
guru. Sedangkan di kelompok pre
school A1 dan playgroup kegiatan
ini tidak dilakukan guru.
b. Penyampaian aturan
main
Penyampaian aturan main jarang
Kurang sesuai
disampaikan
oleh
guru
sebelum
kegiatan main dilakukan.
Guru selalu memberi kesempatan
c. Memberi
kesempatan anak
memilih tempat
Sesuai
main
yang
mereka
sukai
dan
berdasarkan dengan minat anak.
main
Guru selalu memberi contoh pada
3. Pijakan Saat Main
a. Memberi
anak yang mengalami kesulitan saat
contoh
cara bermain pada
anak
yang
belum
bisa
menggunakan
Sesuai
alat.
9
pada anak untuk memilih tempat
bermain dan saat kesulitan dalam
penggunaan alat-alat.
b. Memberi
pada
Guru selalu memberi contoh pada
bantuan
anak
yang
membutuhkan
Kurang sesuai
anak yang membutuhkan bantuan.
Sedangkan
guru
seharusnya
memberikan stimulasi.
bantuan.
c. Mencatat apa yang
dilakukan anak.
Guru selalu mencatat perkembangan
Sesuai
anak dari tahap ke tahap. Catatan itu
digunakan
untuk
melakukan
penilaian dan perencanaan untuk
kegiatan selanjutnya.
Guru selalu memberikan kesempatan
4. Pijakan Setelah Main
pada anak untuk ikut membereskan
a. Memberi
kesempatan
dan
anak
ikut
Sesuai
mainan.
membereskan
mainan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan di sentra bahan alam cair, di bawah ini akan di
bahas
tentang
proses
pelaksanaan
pembelajarannya.
Berdasarkan
hasil
pengamatan di tiap-tiap kelompok, dalam pijakan lingkungan main untuk jenis
main yang dipersiapkan sudah sesuai memenuhi salah satu ciri pembelajaran
sentra yaitu mengembangkan tiga jenis main meliputi sensorimotor, peran,
pembangunan dan keaksaraan. Tetapi dalam pengembangan jenis main peran dan
pembangunan masih kurang diterapkan dalam pembelajaran sentra BAC. Dalam
penggunaan jenis main juga kurang sesuai dengan tema yang ada pada saat itu.
Ragam main yang digunakan juga masih kurang sesuai, guru menyediakan
ragam main dan tempat main yang kurang. Tempat main yang disediakan guru
disesuaikan dengan jumlah anak yang ada, sedangkan pedoman yang seharusnya
adalah 3x dari jumlah anak. Alat dan bahan yang dipersiapkan sudah sesuai
dengan karakteristik sentra BAC dengan memanfaatkan bahan-bahan yang berasal
10
dari alam. Persediaan alat juga dipilih alat-alat yang aman untuk anak dan yang
dapat mengembangkan kreativitas anak. Dalam penataan main, guru sudah
menempatkan berbagai tempat main dengan strategis sehingga posisi anak dalam
bermain dapat leluasa dan senyaman mungkin.
Pada pijakan sebelum main, untuk pengenalan tempat dan cara
penggunaan alat sesuai tetapi masih kurang lengkap. Pada kelompok besar (pre
school B dan A2) semua tempat dan peralatan dijelaskan dan dikenalkan, tetapi
untuk kelompok kecil (pre school A1 dan playgroup) guru langsung menyuruh
anak untuk bermain tanpa menjelaskan terlebih dahulu. Untuk penyampaian
aturan main, aturan main yang disampaikan adalah aturan main untuk main di
sentra secara umum. Sedangkan aturan main di masing-masing permainan tidak
disampaikan oleh guru. Guru selalu memberikan kesempatan pada anak untuk
memilih tempat main yang mereka sukai dan sesuai dengan minat anak, hal ini
sesuai dengan ciri pembelajaran sentra yang berpusat pada anak dan sesuai dengan
minat anak.
Saat kegiatan main berlangsung, guru selalu memberi contoh pada anak
yang mengalami kesulitan saat bermain dan kesulitan saat penggunaan alat-alat.
Dalam hal pemberian bantuan, disini guru selalu memberikan bantuan dengan
memberi contoh. Hal ini tidak sesuai dengan acuan pembelajaran sentra yang
seharusnya anak itu diberi stimulasi/rangsangan bukan langsung diberi contoh.
Guru juga selalu mencatat perkembangan anak dari tahap ke tahap, catatan ini
juga berfungsi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak, untuk
penilaian dan untuk perencanaan kegiatan selanjutnya.
Pijakan setelah main, pada kegiatan ini guru memberitahukan pada anak
untuk membereskan alat mainnya, guru juga ikut membantu anak dalam
membereskan alat-alat. Hal ini sudah sesuai dengan pedoman pembelajaran
sentra.
Dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan model pembelajaran di
sentra BAC di Playgroup dan Pre School Intan Permata ini bahwa proses
11
pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai, disini langkah-langkah di dalam
pijakan sudah diterapkan semua tetapi untuk tahapan-tahapan di setiap pijakan
masih ada yang belum diterapkan dan belum sesuai dengan pedoman
pembelajaran sentra yang ada.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Playgroup dan Pre School Intan
Permata Aisyiyah Makamhaji Kartasura, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
proses pembelajaran sentra khususnya di sentra bahan alam cair belum
sepenuhnya sesuai dengan pembelajaran sentra. Untuk penerapan di setiap pijakan
memang sudah diterapkan dan sudah sesuai yaitu diantaranya pijakan lingkungan
main (alat dan bahan yang digunakan), pijakan sebelum main (memberi
kesempatan anak memilih tempat main), pijakan saat main (memberi contoh cara
bermain pada anak yang belum bisa dan mencatat apa yang dilakukan anak),
pijakan setelah main (memberi kesempatan anak untuk ikut membereskan
mainan). Sedangkan tahapan-tahapan di setiap pijakan yang belum sesuai yaitu
pijakan lingkungan (pemilihan jenis main, densitas main dan tempat main),
pijakan sebelum main (pengenalan tempat dan cara penggunaan alat,
penyampaian aturan main), pijakan saat main (memberi bantuan pada anak yang
membutuhkan bantuan).
12
DAFTAR PUSTAKA
Saifullah, Ach. 2005. Melejitkan Potensi Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Katahari.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah.
2006. Pedoman Penerapan Pendekatan Beyond Centers And Circles Time
(BCCT) Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Anak Usia Dini.
Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.
13