Animasi dan bahan ajar Biologi SMA MENDEL

(1)

KE LUAR SK / KD / IND

SUMBER MATERI


(2)

HUKUM MENDEL

DIHIBRID MONOHIBRID


(3)

Gregor Johann Mendel (1822) merupakan orang pertama yang menunjukkan bahwa pewarisan ciri (sifat) tidaklah membingungkan, tetapi mempunyai pola yang bisa

diprediksi. Ia memberikan dasar-dasar yang menjadi landasan dalam pewarisan sifat pada makhluk hidup. Percobaan hibridisasi kacang ercis (Pisum sativum), yaitu persilangan jenis kacang ercis dengan varietas

berbeda dan kemampuan analisis statistik, membuatnya berkesimpulan dan dikenal sebagai hukum-hukum

genetika, yaitu Hukum Segregasi dan Hukum Random Assortment.


(4)

Kedua hukum hasil percobaan Mendel ini didukung oleh hal-hal berikut :

Kemampuan Mendel menggunakan ilmu matematika

dalam mengolah hasil-hasil penelitiannya secara kuantitatif.

Kemampuan Mendel memilih ciri-ciri yang akan diteliti

dari tanaman percobaannya. yaitu mempunyai

perbedaan sifat yang kontras yaitu tinggi tanaman (tinggi-rendah), warna bungs (putlh-merah), warna kulit biji (merah-kuning), bentuk biji(bulat-keriput), sulur daun (di setiap daun di ujung)

Hibrid maupun keturunan hibrid tidak mengalami

infertilitas (tetap fertil sampai generasi-generasi berikutnya).


(5)

Persilangan Kacang Ercis (Pisum Sativum) yang

dilakukan Mendel

Warna Bunga

Posisi Bunga

Warna Biji Bentuk Biji Bentuk Polong

Warna Polong


(6)

Mendel melakukan persilangan sepasang sifat

Yang berbeda untuk mengetahui pola pewarisan sifat dari induk ke generasi berikutnya. Saat menyilangkan tanaman berbatang tinggi dengan berbatang pendek, diperoleh keturunan pada

generasi 1

(Filial 1 = F1) ternyata berbatang panjang semua. Tanaman yang berbatang panjang dari F1 ini disilangkan sesamanya sehingga pada F2 akan dihasilkan keturunan dengan perbandingan

tanaman berbatang panjang : berbatang pendek = 3 :1

Percobaan ini diulang-ulang dengan pasangan sifat-sifat lainnya seperti warna biji, bentuk biji, permukaan biji, dan letak bunga. Kesimpulannya ternyata pada F2 tetap sama yaitu 3 : 1


(7)

Bunga Ungu PP Bunga Putih pp P p P p Bunga Ungu Pp ½ ½ p P P p PP Pp Pp pp X

Ovum F1 Sperma F1

3 : 1

Generasi P Penampakan : Susunan genetik : Gamet :

Generasi F1 Penampakan : Susunan genetik : Gamet :

Generasi F2

Warna bunga ungu

ditentukan gen-gen yang berpasangan (genotip) yaitu PP, Pp, dan genotip pp untuk sifat putih. Proses

pembentukan gamet dari

individu bergenotip PP akan mengalami pemisahan

membentuk gamet yang mempunyai gen P. Individu yang bergenotip Pp akan memisah membentuk gemet yang mempunyai gen P dan p, sedangkan individu yang bergenotip pp akan berpisah membentuk gamet yang


(8)

Diagram penyilangan tersebut membuktikan berlakunya Hukum Mendel I, yang menyatakan bahwa pada saat

Pembentukan gamet, induvidu makhluk hidup terjadi pemisahan gen secara bebas

Hukum Mendel I secara lengkap isinya sebagai berikut :

1. Setiap sel tubuh mempunyai pasangan gen. 2. Pada peristiwa meiosis terjadi pemisahan

pasangan gen secara bebas.

3. Hasil dari pemisahan pasangan gen secara bebas berupa garnet Yang berbeda dalam kandungan gennya


(9)

Pemisahan gen secara bebas

pada hukum Mendel I


(10)

Test cross adalah persilangan antara individu yang akan dicek dengan individu yang mempunyai sifat homozigot

resesif. Jika hasilnya 100% mempunyai fenotip sesuai dengan yang dikendalikan oleh gen dominan, maka genotip individu yang dites bersifat homozigot. Apabila hasilnya 50%

fenotipnya sesuai dengan yang dikendalikan oleh gen dominan dan 50% fenotipnya sesuai dengan yang

dikendalikan oleh gen resesif, maka genotip Individu yang dites bersifat heterozigot.

Cara perkawinan dengan induk lainnya disebut back cross. Back cross adalah persilangan antara Individu yang akan dicek dengan individu yang mempunyai sifat homozigot dominan.


(11)

Persilangan monohibrid tidak selalu dihasilkan keturunan dengan sifat dominan dan resesif saja. Pada jenis tumbuhan dan hewan terdapat hasil persilangan

monohibrid yang menghasilkan sifat antara (intermediet).

Intermediet adalah gen dominan yang tidak mampu menutupi ekspresi alel resesif secara sempurna.

Intermediet sering disebut semidominan atau kodominan. Pada tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) ada

yang berbunga merah dan ada yang berwarna putih. Jika R = gen untuk warna bunga merah, r = gen untuk warna

bunga putih, persilangan antara bunga pukul empat


(12)

Pewarisan sifat dengan

dominasi tak sempurna


(13)

Mendel membuat percabaan dengan menyilangkan tanamam kapri yang berbiji bulat kuning dengan kapri yang berbiji keriput hijau Ternyata, semua tanaman F1 (dihibrid) mempunyai ciri yang sama semuanya, yaitu berbiji bulat kuning. Mendel mengambil kesimpulan bahwa anggota dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak

saling mempengaruhi) ketika berlangsung meiosis selarna

pembentukan gamet-gamet. Prinsip ini yang kernudian dirumuskan sebagai Hum II Mendel : “The law of independent assortment of

ganes” (Hukum pengelompokan gen secara bebas).

Jika gen Y pembawa sifat biji kuning, gen y pembawa sifat biji hijau, gen R pembawa sifat biji bulat, dan gen r pembawa sifat biji kisut,

maka gen Y mengelompok dengan R, terdapat dalam gamet YR, gen Y mengelompok dengan r, terdapat dalam gamet Yr, gen y


(14)

Penggabungan secara bebas dari gamet saat

perkawinan pada hukum


(15)

Contoh Penyelesaian Hukum Mendel


(16)

Rasio fenotip dari persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda mempunyai perbandingan fenotip

kuning built : hijau built : kuning keriput : hijau keriput = 9 : 3 : 3 : 1 dan didapatkan perbandingan genotip

YYRR : YYrr : YYRr : YyRR : YyRr : Yyrr : yyRR : yyrr = 1 : 1 : 2 : 2 : 4 : 2 : 2 : 1 : 1

Perkawinan dengan jumlah sifat yang berbeda-beda dapat dirumuskan jumlah macam gamet, jumlah macam kemungkinan genotip dan fenotip pada F2 dan perbandingan fenotip seperti pada tabel berikut :

Jumlah

Sifat Beda Jumlah Macam Gamet

Jumlah Macam Kemungkinan

Genotip F2

Kemungkinan

Fenotip F2 Perbandingan Fenotip

1 21 = 2 3 2 3:1

2 22 = 4 9 4 9:3:3:1

3 23 = 8 27 8 27:9:9:9:3:3:3:1

4 24 = 16 81 16 81:27:27:27:27:9:9:9: 9:9:3:3:3:3:1


(17)

Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat

Menjelaskan hipotesa yang diajukan Mendel tentang pewarisan sifat

Menerapkan hukum Mendel dalam menentukan ratio perbandingan fenotip dan genotip keturunan


(18)

SITUS :

www.e-dukasi.net

www.wikipedia.com

BUKU :

Biologi SMA Untuk SMA/MA Kelas X,

Gunawan Susilowarno, Grasindo

Dasar-Dasar Genetika, Ana C. Pai,


(1)

Mendel membuat percabaan dengan menyilangkan tanamam kapri yang berbiji bulat kuning dengan kapri yang berbiji keriput hijau Ternyata, semua tanaman F1 (dihibrid) mempunyai ciri yang sama semuanya, yaitu berbiji bulat kuning. Mendel mengambil kesimpulan bahwa anggota dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak

saling mempengaruhi) ketika berlangsung meiosis selarna

pembentukan gamet-gamet. Prinsip ini yang kernudian dirumuskan sebagai Hum II Mendel : “The law of independent assortment of

ganes” (Hukum pengelompokan gen secara bebas).

Jika gen Y pembawa sifat biji kuning, gen y pembawa sifat biji hijau, gen R pembawa sifat biji bulat, dan gen r pembawa sifat biji kisut,

maka gen Y mengelompok dengan R, terdapat dalam gamet YR, gen Y mengelompok dengan r, terdapat dalam gamet Yr, gen y

mengelompok dengan R, terdapat dalam gamet yR, d an gen y mengelompok dengan r terdapat dalam gamet yr.


(2)

Penggabungan

secara bebas

dari gamet saat

perkawinan

pada hukum


(3)

Contoh Penyelesaian Hukum Mendel


(4)

Rasio fenotip dari persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda mempunyai perbandingan fenotip

kuning built : hijau built : kuning keriput : hijau keriput = 9 : 3 : 3 : 1 dan didapatkan perbandingan genotip

YYRR : YYrr : YYRr : YyRR : YyRr : Yyrr : yyRR : yyrr = 1 : 1 : 2 : 2 : 4 : 2 : 2 : 1 : 1

Perkawinan dengan jumlah sifat yang berbeda-beda dapat dirumuskan jumlah macam gamet, jumlah macam kemungkinan genotip dan fenotip pada F2 dan perbandingan fenotip seperti pada tabel berikut :

Jumlah

Sifat Beda Jumlah Macam Gamet

Jumlah Macam Kemungkinan

Genotip F2

Kemungkinan

Fenotip F2 Perbandingan Fenotip

1 21 = 2 3 2 3:1

2 22 = 4 9 4 9:3:3:1

3 23 = 8 27 8 27:9:9:9:3:3:3:1


(5)

Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme

pewarisan sifat

Menjelaskan hipotesa yang diajukan Mendel tentang

pewarisan sifat

Menerapkan hukum Mendel dalam menentukan ratio


(6)

SITUS :

www.e-dukasi.net

www.wikipedia.com

BUKU :

Biologi SMA Untuk SMA/MA Kelas X,

Gunawan Susilowarno, Grasindo