SEMINAR PROPOSAL FIT
PERBEDAAN KADAR UREUM PADA PASIEN SEBELUM DAN
SESUDAH MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD DR.M.
YUNUS BENGKULU
FITRI RAHAYU
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan suatu proses patofisiologi dengan
etiologi beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif
dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Umumnya pada GGK terjadi
peningkatan kadar ureum dan mengakibatkan terjadinya uremia yaitu
suatu sindrom klinik yang terjadi pada semua organ akibat
meningkatnya kadar ureum.
Ureum merupakan produk akhir dari metabolisme asam amino.
Dalam katabolisme protein di pecah menjadi asam amino dan
deaminasi ammonia. Amonia dalam proses ini di sintesis menjadi
urea
apabila terjadi kerusakan pada ginjal maka akan terjadi penumpukan
ureum didalam darah sehingga ginjal tidak mampu mengeluarkannya
dan menjadikannya semakin tinggi. Kadar ureum ini perlu dimonitor
sebagai indikator kerusakan ginjal. Pemeriksaan ureum dilakukan setiap
akan menjalani terapi hemodialisa, pada pemeriksaan kadar ureum
serum pasien yang akan menjalani terapi hemodialisa kadarnya
berubah-ubah, bahkan melebihi kadar norma
DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik komparatif dengan pendekatan
pengambilan data cross-sectional.
VARIABEL PENELITAN
Variabel Terikat
Variabel Bebas
Populasi Penelitian
Pada penelitian ini, populasi seluruh
yang
melakukan hemodialisis di RSUD Dr. M. Yunus
Provinsi Bengkulu tahun 2017.
Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel
teknik consecutive sampling.
ini
Tempat dan Waktu Penelitian
menggunakan
Pendataan responden dengan Kriteria
Penelitian
Pra-Analitik
Analisis data
Persiapan alat dan bahan
Persiapan responden yang bersedia
menjadi pasien
Analitik
Pengambilan sampel darah vena
sebelum dan sesudah hemodialisa
Interprestasi Hasil Kadar ureum pada
penderita GGK
Pasca Analitik
Penggumpulan data Pengolahan data
Analisis data
Terima
Kasih
SESUDAH MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD DR.M.
YUNUS BENGKULU
FITRI RAHAYU
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan suatu proses patofisiologi dengan
etiologi beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif
dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Umumnya pada GGK terjadi
peningkatan kadar ureum dan mengakibatkan terjadinya uremia yaitu
suatu sindrom klinik yang terjadi pada semua organ akibat
meningkatnya kadar ureum.
Ureum merupakan produk akhir dari metabolisme asam amino.
Dalam katabolisme protein di pecah menjadi asam amino dan
deaminasi ammonia. Amonia dalam proses ini di sintesis menjadi
urea
apabila terjadi kerusakan pada ginjal maka akan terjadi penumpukan
ureum didalam darah sehingga ginjal tidak mampu mengeluarkannya
dan menjadikannya semakin tinggi. Kadar ureum ini perlu dimonitor
sebagai indikator kerusakan ginjal. Pemeriksaan ureum dilakukan setiap
akan menjalani terapi hemodialisa, pada pemeriksaan kadar ureum
serum pasien yang akan menjalani terapi hemodialisa kadarnya
berubah-ubah, bahkan melebihi kadar norma
DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik komparatif dengan pendekatan
pengambilan data cross-sectional.
VARIABEL PENELITAN
Variabel Terikat
Variabel Bebas
Populasi Penelitian
Pada penelitian ini, populasi seluruh
yang
melakukan hemodialisis di RSUD Dr. M. Yunus
Provinsi Bengkulu tahun 2017.
Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel
teknik consecutive sampling.
ini
Tempat dan Waktu Penelitian
menggunakan
Pendataan responden dengan Kriteria
Penelitian
Pra-Analitik
Analisis data
Persiapan alat dan bahan
Persiapan responden yang bersedia
menjadi pasien
Analitik
Pengambilan sampel darah vena
sebelum dan sesudah hemodialisa
Interprestasi Hasil Kadar ureum pada
penderita GGK
Pasca Analitik
Penggumpulan data Pengolahan data
Analisis data
Terima
Kasih