25. TADBIR Vol 03 No 02 Juli Desember 2017 Nurhalimah Harahap

TADBIR - Jurnal Alumni Manajemen Pendidikan Islam
Volume 03 Nomor 02 Juli-Desember 2017
Halaman 210 – 216
ISSN 2460-3678

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI PESANTREN
RAUDLATUL HASANAH MEDAN
Nurhalimah Harahap1, Syafaruddin2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi
dan motivasi kerja secara sama-sama terhadap Kinerja tenaga
kependidikan di Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah Medan. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
metode
korelasional. Sampel penelitian adalah tenaga kependidikan Pondok
Pesantren Raudlatul Hasanah Medan dengan jumlah 50 tenaga
kependidikan (karyawan) sebagai responden. Uji coba instrumen angket
penelitian dilakukan terhadap 30 tenaga kependidikan Pondok Pesantren
Raudlatul Hasanah Medan yang tidak menjadi sampel penelitian.
Pengumpulan data menggunakan observasi, studi dokumentasi, dan

kuesioner/angket. Hasil penelitian ini adalah: (1) terdapat pengaruh
signifikan budaya organisasi terhadap kinerja tenaga kependidikan
Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah yang ditunjukkan dengan nilai RSquare sebesar 0,353 yang artinya berpengaruh sebesar 35,3% dengan
nilai p < 0,05; (2) terdapat pengaruh signifikan motivasi kerja terhadap
kinerja tenaga kependidikan Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah yang
ditunjukkan dengan nilai R-Square sebesar 0,099 yang artinya
berpengaruh sebesar 9,9% dengan nilai p < 0,05; (3) terdapat pengaruh
signifikan budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga
kependidikan Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah yang ditunjukkan
dengan nilai Adjusted R-Square adalah 0,334 yang artinya berpengaruh
sebesar 33,4% dengan nilai p < 0,05. Dari hasil diatas dapat dijelaskan
bahwa di dalam lembaga pendidikan budaya organisasi dan motivasi
kerja mempengaruhi kinerja tenaga kependidikan, sehingga dengan
adanya kinerja yang meningkat akan menaikkan mutu pesantren.
Kata Kunci : Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, dan Kinerja Tenaga
Kependidikan

1
2


Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara
Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

210

Nurhalimah Harahap, Syafaruddin

PENDAHULUAN
Dalam suatu lembaga pesantren harus memiliki yang namanya
tenaga kependidikan, karna organisasi tidak akan bisa berdiri sendiri
tanpa adanya kerjasama yang baik antar individu. Organisasi adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang mau bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Tanpa adanya tenaga kependidikan maka administrasi,
keamanan, pengawas maka pesantren tidak akan berjalan dengan baik.
Tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang


proses

pendidikan

pada

satuan

pendidikan.

Tenaga

kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong
belajar, pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan
teknisi sumber belajar.
Kinerja

(performance)


(Moeheriono,

2014)

adalah

gambaran

mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi
yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja
dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan
telah mempunyai kriteria atau standar kebehasilan tolak ukur yang
ditetapkan oleh organisasi.
Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap
mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves),
dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan
(needs) yang memberikan kepuasan atau mengurangi keseimbangan.
Budaya organisasi merupakan perpaduan nilai-nilai, keyakinan,
asumsi-asumsi, pemahaman, dan harapan yang diyakini oleh anggota

organisasi atau kelompok serta dijadikan pedoman bagi perilaku dan
pemecahan masalah yang mereka hadapi.
Berdasarkan apa yang telah diuraikan maka permasalahan Kinerja
(Job performance) berkaitan dengan budaya organisasi dan motivasi kerja
tenaga kependidikan, untuk itulah penting kiranya membuat suatu model
yang membicarakan kinerja (job performance) dengan variabel-variabel
yang mempengaruhinya. Sehubungan

dengan

hal tersebut

perlu

211

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Tenaga
Kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan

melakukan analisis “Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Di Pesantren Raudlatul
Hasanah Medan.
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pesantren Raudlatul Hasanah
Medan. Yang beralamat di Jalan Setia Budi No. 62 B, Simpang Selayang,
Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20135 Telp. (061)
8360135, Fax. (061) 8367368.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kependidikan
yang ada di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan, yang terdiri dari 163
tenaga kependidikan. Adapun populasi tenaga kependidikan di Pesantren
Raudlatul Hasanah Medan yaitu sebagai berikut:
2. Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 163 x 30% = 48,9 = 50.
digenapkan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random
Sampling. yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari
anggota populasi tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu.

C. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Angket (Kuesioner). Angket yaitu kumpulan dari pertanyaan yang
diajukan secara tertulis kepada seseorang (atau yang dalam hal ini disebut
responden). Adapun skala yang digunakan adalah Skala Likert.
D. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data
Adapun statistik yang digunakan untuk pengujian deskripsi data,
antara lain adalah: mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi
(SD), maximum (Max), minimum (Min) dan kecenderungan data.
Perhitungan mean, median, modus, dan standar deviasi menggunakan
program SPSS for Windows versi 16.0.
2.

212

Uji Persyaratan Analisis

Nurhalimah Harahap, Syafaruddin


Sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan statistic inferensial.
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu melakukan uji
persyaratan analisis, yakni Uji Normalitas, Linieritas, Homogenitas dan
Uji Multikolinearitas. Teknik analisisnya menggunakan program SPSS for
Windows versi 16.0.
3.

Pengujian Hipotesis
Setelah persyaratan analisis terpenuhi maka langkah selanjutnya

adalah menguji hipotesis dengan menggunakan langkah-langkah berikut :
a. Regresi Sederhana
Regresi sederhana (Supranto, 2016) yaitu mengenai hubungan dua
variabel yang biasanya cukup tepat dinyatakan dalam satu garis lurus.
Dengan 2 manfaat, yaitu: (1) membantu menunjukkan apakah terdapat
hubungan yang bermanfaat antara dua variabel, dan (2pkan tipe
persamaan yang menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut.
Analisis Regresi sederhana untuk menguji hubungan masing-masing
variabel budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) dengan kinerja
tenaga kependidikan (Y). Uji regresi sederhana ini menggunakan SPSS

versi 16.0.
b. Koefisien Regresi Ganda
Analisis regresi ganda dilakukan untuk menguji pengaruh masingmasing variabel budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara
bersama dengan kinerja tenaga kependidikan (Y). Uji regresi ganda ini
menggunakan SPSS versi 16.0.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Tujuan
signifikansi

penelitian
antara

ini

budaya

adalah

untuk


organisasi

mengetahui

terhadap

pengaruh

kinerja

tenaga

kependidikan, dan pengaruh signifikansi antara motivasi kerja terhadap
kinerja kinerja tenaga kependidikan, dan pengaruh signifikansi secara
bersama-sama

antara budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap

kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan.
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dianalisis, maka dilakukan

pembahasan sebagai berikut:
1. Pengaruh

Budaya

Organisasi

terhadap

Kinerja

tenaga

kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan

213

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Tenaga
Kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan

Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien
korelasi (rx1y) sebesar 0,595. Sedangkan R-Square adalah 0,353 atau 35,30
%, menunjukkan sekitar 35,30 % variabel Y (Kinerja tenaga kependidikan)
dapat dijelaskan oleh variabel budaya organisasi (X 1), atau secara praktis
dapat dikatakan bahwa kontribusi budaya organisasi (X 1) terhadap
variabel Y (Kinerja tenaga kependidikan) adalah 35,30 %. Sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sisanya yaitu (100% - 35,30 % =
64,70%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Berdasarkan

hasil

analisis,

persamaan

garis

regresi

dapat

dinyatakan dalam persamaan Y= 0,875X1 + 1,080. Persamaan tersebut
menunjukkan bahwa nilai koefisien budaya organisasi sebesar 0.875 yang
berarti jika budaya organisasi (X) meningkat 1 poin maka nilai kinerja
pegawai (Y) meningkat sebesar 0,875.
2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Kependidikan di
Pesantren Raudlatul Hasanah
Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan Melalui tabel di atas
terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (r x2y) sebesar 0,315. Sedangkan RSquare adalah 0,099 atau 9,9%, menunjukkan sekitar 9,9% variabel Y
(Kinerja tenaga kependidikan) dapat dijelaskan oleh variabel motivasi
kerja (X2), atau secara praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi motivasi
kerja (X2) terhadap variabel Y (Kinerja tenaga kependidikan) adalah 9,9%.
Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sisanya yaitu
(100% - 9,9%= 90.1%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Berdasarkan

hasil

analisis,

persamaan

garis

regresi

dapat

dinyatakan dalam persamaan Y= 0.355X1 + 29.206.. Persamaan tersebut
menunjukkan bahwa nilai koefisien motivasi kerja sebesar 0.355 yang
berarti jika motivasi kerja (X2) meningkat 1 poin maka nilai kinerja
pegawai (Y) meningkat sebesar 0.355.
3. Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah
Medan
Hasil analisis regresi ganda menunjukkan 0,601, sedangkan nilai R-Square
adalah 0,361 atau 36,10 %, menunjukkan 36,10 % variabel Y dapat
dijelaskan oleh budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2). Atau secara
praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi budaya organisasi (X1) dan

214

Nurhalimah Harahap, Syafaruddin

motivasi kerja (X2) terhadap variabel Y (kinerja tenaga kependidikan)
adalah 36,10 %. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Jika variabel bebasnya lebih dari satu maka yang digunakan Adjusted R
Square yaitu sebesar 0,334. Hal ini berarti 33,4% variasi dari kinerja tenaga
kependidikan (Y1) bisa dijelaskan oleh variasi dari X1 dan X2. Sedangkan
sisanya (100% - 33,4%= 66,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja secara bersama-sama
terhadap Kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Radlatul Hasanah.
Besarnya pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja
tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah yaitu 33,4 %.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh secara keseluruhan maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.

Terdapat pengaruh signifikan budaya organisasi terhadap Kinerja
tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan yang
ditunjukkan nilai koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,595. Sedangkan RSquare adalah 0,353 atau 35,30 %, atau secara praktis dapat dikatakan
bahwa kontribusi budaya organisasi (X1) terhadap variabel Y (Kinerja
tenaga kependidikan) adalah 35,30 %. dengan persamaan signifikansi
< 0,05.

2.

Terdapat pengaruh signifikan Motivasi Kerja terhadap Kinerja tenaga
kependidikan

di Pesantren

Raudlatul Hasanah

Medan,

yang

ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,315.
Sedangkan R-Square adalah 0,099 atau 9,9 %, atau secara praktis dapat
dikatakan bahwa kontribusi motivasi kerja (X2) terhadap variabel Y
(Kinerja tenaga kependidikan) adalah 9,9% dengan persamaan
signifikansi < 0,05.
3.

Terdapat pengaruh signifikan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja
secara bersama-sama terhadap Kinerja tenaga kependidikan di
Pesantren Raudlatul Hasanah Medan, nilai koefisien korelasi (r
sebesar 0,601 Sedangkan

)

x1x2y

R-Square adalah 0,361 sedangkan nilai

Adjusted R Square yaitu sebesar 0,334. Hal ini berarti 33,4% atau secara
praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi budaya organisasi (X 1) dan

215

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Tenaga
Kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan

motivasi kerja (X2) terhadap variabel Y (kinerja tenaga kependidikan)
adalah 33,4% dengan persamaan signifikansi < 0,05.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Moeheriono.2014. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada..
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinas (Mixed Methods), Bandung:
Alfabeta.
Supranto, J. 2016. Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

216