« RAT-SAT Tutorial Non Pendas (S1-Administrasi Negara) ADPU4334_RAT_SAT

TUTORIAL KIT
KEPEMIMPINAN

(ADPU 4334)

Penulis
Penelaah

: Enceng
: Sofjan Aripin

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA

April 2010

Lembar Persetujuan
TUTORIAL KIT
KEPEMIMPINAN
(ADPU 4334)


Naskah Tutorial Kit ini telah diperiksa dan disetujui oleh:
Penelaah

Kajur Ilmu Administrasi

Dr. Sofjan Aripin

Drs. Enceng, M.Si

NIP.

NIP. 196007161993031001
RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Mata Kuliah
Kode/SKS
Nama Pengembang
Deskripsi Singkat
Mata kuliah


:
:
:
:

Kompetensi Umum

:

No.
1

1.

2.

Kompetensi
Khusus
2


Kepemimpinan
ADPU4334/ 3
Enceng
Mata kuliah ini membahas konsep tentang kepemimpinan, teori-teori dalam kepemimpinan,
tipologi kepemimpinan, peran pemimpin, gaya kepemimpinan, kekuasaan dalam
kepemimpinan, perkembangan mutakhir tentang kepemimpinan dan aplikasi kepemimpinan
dalam organisasi
Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dalam organisasi
Pokok Bahasan
3

Mahasiswa mampu
menjelaskan konsep
–konsep
kepemimpinan

Konsep –Konsep
Kepemimpinan

Mahasiswa mampu

menjelaskan teori
kepemimpinan
klasik dan teori
kontingensi

Teori
Kepemimpinan
Klasik dan Teori
Kontingensi

Sub
Pokok Bahasan
4

Model
Tutorial
5

Tugas
Tutorial

6

- Pengertian
Kepemimpinan
- Mitos
Pemimpin
- Atribut
Pemimpin
- Kepemimpinan
menurut Teori
Sifat
- Kepemimpinan
menurut Teori
Perilaku
- Teori
Kontingensi

-

-


Modul 1,
Tim Fisip UT:
Kepemimpinan

-

Tanya jawab
dan diskusi

-

Modul 2,
Tim Fisip UT:
Kepemimpinan

1

Daftar Pustaka


Tutorial ke

7

8

No.
1

Kompetensi
Khusus
2

Pokok Bahasan
3

Mahasiswa mampu
menjelaskan teori
kepemimpinan
Kontemporer


Teori
Kepemimpinan
Kontemporer

Mahasiswa mampu
menjelaskan tipologi
kepemimpinan

Tipologi
Kepemimpinan

3.

4

5

Mahasiswa mampu
menjelaskan peran

pemimpin

Sub
Pokok Bahasan
4

Model
Tutorial
5

Tugas
Tutorial
6

- Teori Atribusi
Kepemimpinan
- Kepemimpinan
Karismatik
- Kepemimpinan
Transformasiona

l

Tanya jawab
dan diskusi

-

- Tipologi
Kepemimp
berdasar Kondisi
sosio Psikologis
- Tipologi
Kepemimp.
Berdasar
Kepribadian
- Tipologi
Kepemimp.
Berdasar Gaya
Kepemimp.
- Tipologi

Kepemimp
berdasar Peran
Fungsi dan
Perilaku
Peran Pemimpin - The Vision Role
- Peran Pemimpin
dalam
Pengendalian
dan Hubungan
Organisasional

Studi Kasus

Bermain
peran

Daftar Pustaka

Tutorial ke

7

8

Modul 3,
Tim Fisip UT:
Kepemimpinan

2

Modul 4,
Tim Fisip UT:
Kepemimpinan

3

Modul 5,
Tim Fisip UT:
Kepemimpinan

4

No.
1

6

7

Kompetensi
Khusus
2

Pokok Bahasan
3

Mahasiswa mampu
menjelaskan gaya
kepemimpinan

Gaya
Kepemimpinan

Mahasiswa mampu
menjelaskan
kekuasaan dan
konflik dalam
kepemimpinan

Kekuasaan dan
Konflik dalam
Kepemimpinan

Sub
Pokok Bahasan
4

Model
Tutorial
5

- Peran
Pembangkit
Semangat
- Peran
Menyampaikan
Informasi
- Gaya
Kepemimp.Dem
okratik
- Gaya
Kepemimp.Otori
ter
- Gaya
Kepemimp.
Bebas dan
Pelengkap
- Kekuasaan
- Pengaruh
- Konflik

Tugas
Tutorial
6

Studi Kasus

Sudi Kasus

Daftar Pustaka

Tutorial ke

7

8

Modul 6,
Tim Fisip UT:
Kepemimpinan

5

Modul 7,
Tim Fisip UT:
Kepemimpinan

6

No.
1

8

Kompetensi
Khusus
2

Pokok Bahasan
3

Sub
Pokok Bahasan
4

Mahasiswa mampu
menjelaskan
perkembangan
mutakhir tentang
kepemimpinan

Perkembangan
Mutakhir
tentang
Kepemimpinan

- Kepemimpinan
Perempuan
- Kepemimpinan
dalam beragam
budaya dan
negara
- Kepemimpinan
visioner

Mahasiswa mampu
mengaplikasikan
kepemimpinan
dalam organisasi

Aplikasi
Kepemimpinan
dalam
Organisasi

- Kepemimpinan,
Organisasi dan
Perubahan
Lingkungan
- Kepemimpinan
dan Budaya
Organisasi
- Kepemimpinan
dan Inovasi

9

Model
Tutorial
5

Tugas
Tutorial
6

Daftar Pustaka

Tutorial ke

7

8

Studi kasus

7

Modul 8,
Tim Fisip UT:
Kepemimpinan

Studi Kasus

Modul 9,
Tim Fisip UT:
Kepemimpinan

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-1
Nama Matakuliah
Kode Matakuliah/SKS
Nama Pengembang
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan

: Kepemimpinan
: ADPU 4334
: Enceng
: Mahasiswa mampu membedakan teori-teori kepemimpinan
: Mahasiswa mampu menjelaskan teori kepemimpinan klasik dan teori kontingensi
: Teori Kepemimpinan Klasik dan Teori Kontingensi

8

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-1 :
TAHAPAN
KEGIATAN
Persiapan/
Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :
Pendahuluan - ringkasan materi yang akan ditutorialkan terutama konsep-konsep esensial
- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis
- Soal latihan dan kasus-kasus sebagai bahan diskusi
Pelaksanaan

a. Pembukaan Kelas :
Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin
dicapai serta sistematika tutorial.
b. Penyajian Materi :
Tutor menyajikan pokok-pokok materi tentang teori kepemimpinan klasik dan teori
kontingensi. Jangan lupa gunakan bahasa yang sederhana. Berilah contoh dan ilustrasi
yang sesuai dengan materi yang ditutorialkan. Pada waktu menyajikan materi,
usahakan mahasiswa aktif dengan memberi peluang untuk bertanya. Jika tidak ada
yang bertanya, tutor hendaknya memancing pendapat mahasiswa
c. Diskusi kelompok :
- Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil, misalnya antara 3 (tiga) sampai 5
(lima) mahasiswa tiap kelompok (disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir).
Tiap kelompok yang terbentuk hendaknya heterogen
- Tugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan teori-teori tentang
kepemimpinan. Tiap kelompok mendiskusikan tema yang berbeda.
- Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, tutor bertindak sebagai fasilitator yang
senantiasa mengusahakan kelancaran jalannya diskusi dan membantu kelompok
diskusi, misalnya : memusatkan perhatian mahasiswa tiap kelompok dengan cara
merumuskan tujuan diskusi dengan jelas, memperjelas masalah dengan cara
mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain,
meningkatkan urunan mahasiswa dengan cara menghangatkan suasana melalui
pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat, menyebarkan kesempatan
berpartisipasi dengan cara memancing pendapat mahasiswa yang enggan

MEDIA
Power
point/
OHP/
White
board/
papan tulis

WAKTU

10 menit
25 menit

30 menit

berpartisipasi dan mencegah secara bijaksana mahasiswa yang suka memonopoli
pembicaraan
- Masing-masing
wakil
kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya.Kelompok lain diminta untuk menanggapi/bertanya.
d. Tes :
Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang
ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan hasil tes secara acak tingkat
penguasaan materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi
yang ditutorialkan
e. Silang Tanya :
Untuk memantapkan penguasaan materi yang ditutorialkan, tutor memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi
yang ditutorialkan atau masalah yang berkembang dalam tes. Bila ada mahasiswa
yang enggan berpartisipasi, tutor hendaknya memancing pendapatnya dengan
memintanya untuk mengomentari pendapat temannya.
f. Penguatan Tutor :
Tutor memberikan tanggapan dan penguatan baik dalam bentuk verbal berupa
kata/kalimat pujian maupun non verbal berupa gerakan badan yang menyenangkan
terhadap hasil kerja kelompok dan hasil tes yang diberikan.

Penutup

Tutor merangkum hasil pembahasan dalam tutorial yang sudah berjalan; dan
mengingatkan mahasiswa untuk mempelajari materi tutorial berikutnya.Bila terdapat
mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan tugas
terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja
mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya.
Total Waktu

20 menit
15 menit

10 menit

5 menit

5 menit

120 menit

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-2
Nama Matakuliah
Kode Matakuliah/SKS
Nama Pengembang
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus

: Kepemimpinan
: ADPU 4334
: Enceng
: Mahasiswa mampu membedakan teori kepemimpinan
: Mahasiswa mampu menjelaskan teori kepemimpinan kontemporer

Pokok Bahasan

: Teori Kepemimpinan kontemporer

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-2 :
TAHAPAN
KEGIATAN
Persiapan/
Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :
Pendahuluan - ringkasan materi yang akan ditutorialkan terutama konsep-konsep esensial
- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis
- Soal latihan dan kasus-kasus sebagai bahan diskusi
Pelaksanaan

a. Pembukaan Kelas :
Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin
dicapai dari tutorial.
b. Penyajian Materi :
Tutor menyajikan pokok-pokok materi tentang teori kepemimpinan kontemporer.
Jangan lupa gunakan bahasa yang sederhana. Berilah contoh dan ilustrasi yang sesuai
dengan materi yang ditutorialkan. Pada waktu menyajikan materi, usahakan
mahasiswa aktif dengan memberi peluang untuk bertanya. Jika tidak ada yang
bertanya, tutor hendaknya memancing pendapat mahasiswa
c. Diskusi kelompok :
- Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil, misalnya antara 3 (tiga) sampai 5
(lima) mahasiswa tiap kelompok (disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir).
Tiap kelompok yang terbentuk hendaknya heterogen
- Tugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan teori-teori tentang
kepemimpinan. Tiap kelompok mendiskusikan tema yang berbeda.
- Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, tutor bertindak sebagai fasilitator yang
senantiasa mengusahakan kelancaran jalannya diskusi dan membantu kelompok
diskusi, misalnya : memusatkan perhatian mahasiswa tiap kelompok dengan cara
merumuskan tujuan diskusi dengan jelas, memperjelas masalah dengan cara
mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain,
meningkatkan urunan mahasiswa dengan cara menghangatkan suasana melalui

MEDIA
Power
point/
OHP/
White
board/
papan tulis

WAKTU

5 menit
25 menit

30 menit

pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat, menyebarkan kesempatan
berpartisipasi dengan cara memancing pendapat mahasiswa yang enggan
berpartisipasi dan mencegah secara bijaksana mahasiswa yang suka memonopoli
pembicaraan
- Masing-masing
wakil
kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya.Kelompok lain diminta untuk menanggapi/bertanya.
d. Tes :
Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang
ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan tes secara acak tingkat penguasaan
materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang
ditutorialkan
e. Silang Tanya :
Untuk memantapkan penguasaan materi yang ditutorialkan, tutor memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi
yang ditutorialkan atau masalah yang berkembang dalam tes. Bila ada mahasiswa
yang enggan berpartisipasi, tutor hendaknya memancing pendapatnya dengan
memintanya untuk mengomentari pendapat temannya.
f. Penguatan Tutor :
Tutor memberikan tanggapan dan penguatan baik dalam bentuk verbal berupa
kata/kalimat pujian maupun non verbal berupa gerakan badan yang menyenangkan
terhadap hasil kerja kelompok dan hasil tes yang diberikan.
Penutup

Tutor merangkum kegiatan tutorial yang sudah berjalan dan mengingatkan mahasiswa
untuk mempelajari materi tutorial selanjutnya.
Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan
tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja
mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya.
Total Waktu

25 menit
15 menit

10 menit

5 menit

5 menit

120 menit

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-3
Nama Matakuliah
Kode Matakuliah/SKS
Nama Pengembang
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan

: Kepemimpinan
: ADPU 4334
: Enceng
: Mahasiswa mampu menjelaskan tipologi kepemimpinan
: Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik masing-masing tipologi kepemimpinan
: Tipologi Kepemimpinan

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-3 :
TAHAPAN
KEGIATAN
Persiapan/
Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :
Pendahuluan - ringkasan materi yang akan ditutorialkan terutama konsep-konsep esensial
- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis
- Soal latihan dan kasus-kasus sebagai bahan diskusi
Pelaksanaan

a. Pembukaan Kelas :
Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin
dicapai dari tutorial.
b. Penyajian Materi :
Tutor menyajikan pokok-pokok materi tentang tipologi kepemimpinan. Jangan lupa
gunakan bahasa yang sederhana. Berilah contoh dan ilustrasi yang sesuai dengan
materi yang ditutorialkan. Pada waktu menyajikan materi, usahakan mahasiswa aktif
dengan memberi peluang untuk bertanya. Jika tidak ada yang bertanya, tutor
hendaknya memancing pendapat mahasiswa
c. Diskusi kelompok :
- Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil, misalnya antara 3 (tiga) sampai 5
(lima) mahasiswa tiap kelompok (disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir).
Tiap kelompok yang terbentuk hendaknya heterogen
- Tugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan teori-teori tentang
kepemimpinan. Tiap kelompok mendiskusikan tema yang berbeda.
- Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, tutor bertindak sebagai fasilitator yang
senantiasa mengusahakan kelancaran jalannya diskusi dan membantu kelompok
diskusi, misalnya : memusatkan perhatian mahasiswa tiap kelompok dengan cara
merumuskan tujuan diskusi dengan jelas, memperjelas masalah dengan cara
mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain,
meningkatkan urunan mahasiswa dengan cara menghangatkan suasana melalui
pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat, menyebarkan kesempatan
berpartisipasi dengan cara memancing pendapat mahasiswa yang enggan

MEDIA
Power
point/
OHP/
White
board/
papan tulis

WAKTU

5 menit
25 menit

30 menit

berpartisipasi dan mencegah secara bijaksana mahasiswa yang suka memonopoli
pembicaraan
- Masing-masing
wakil
kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya.Kelompok lain diminta untuk menanggapi/bertanya.
d. Tes :
Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang
ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan tes secara acak tingkat penguasaan
materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang
ditutorialkan
e. Silang Tanya :
Untuk memantapkan penguasaan materi yang ditutorialkan, tutor memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi
yang ditutorialkan atau masalah yang berkembang dalam tes. Bila ada mahasiswa
yang enggan berpartisipasi, tutor hendaknya memancing pendapatnya dengan
memintanya untuk mengomentari pendapat temannya.
f. Penguatan Tutor :
Tutor memberikan tanggapan dan penguatan baik dalam bentuk verbal berupa
kata/kalimat pujian maupun non verbal berupa gerakan badan yang menyenangkan
terhadap hasil kerja kelompok dan hasil tes yang diberikan.

Penutup

Tutor merangkum kegiatan tutorial yang sudah berjalan dan mengingatkan mahasiswa
untuk mempelajari materi tutorial selanjutnya.
Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan
tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja
mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya.
Total Waktu

25 menit
15 menit

10 menit

5 menit

5 menit

120 menit

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-4
Nama Matakuliah
Kode Matakuliah/SKS
Nama Pengembang
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus

: Kepemimpinan
: ADPU 4334
: Enceng
: Mahasiswa mampu menjelaskan peran yang harus dilakukan oleh pemimpin
: Mahasiswa mampu menjelaskan peran pemimpin

Pokok Bahasan

: Peran Pemimpin

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-4 :
TAHAPAN
KEGIATAN
Persiapan/
Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :
Pendahuluan - materi diskusi kelompok
- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis
- Soal latihan
Pelaksanaan

a. Pembukaan Kelas :
Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin
dicapai dari tutorial.
b. Penyajian Materi :
1. Pengkajian Modul :
Bagilah mahasiswa ke dalam kelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang
(sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir), kemudian bagilah setiap anggota
kelompok materi kajian yang berbeda, misalnya ada anggota kelompok yang
membaca dan mengkaji The Vision Role, Peran Pemimpin dalam Pengendalian dan
Hubungan Organisasional Peran Pembangkit Semangat dan Peran Menyampaikan
Informasi.
Setelah kajian selesai dilaksanakan (dalam waktu yang ditetapkan),pecahlah
kelompok dan masing-masing bergabung dengan anggota kelompok lainnya yang
mengkaji materi yang sama. Selanjutnya mahasiswa melakukan diskusi kelompok.
2. Diskusi kelompok :
Berikan masalah untuk didiskusikan oleh kelompok baru (kelompok yang
beranggotakan mahasiswa yang mendapat tugas kajian materi yang sama)
Pada saat mahasiswa berdiskusi, tutor membimbingnya
Setelah diskusi kelompok selesai (sesuai dengan waktu yang ditentukan),
kelompokkan kembali mahasiswa pada kelompok asal (kelompok heterogen).
Selanjutnya mahasiswa melaksanakan diskusi kelompok ahli

MEDIA
Power
point/
OHP/
White
board/
papan tulis

WAKTU

5 menit

20 menit

40 menit

3. Diskusi kelompok ahli :
Pada tahap kegiatan ini, setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok dalam kelompoknya dan setiap anggota kelompok saling memberikan
tanggapan. Sementara itu, tutor membimbing diskusi kelompok ahli. Setelah diskusi
kelompok ahli selesai, tutor memberikan tes.
4. Tes :
Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang
ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan tes secara acak tingkat penguasaan
materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang
ditutorialkan
Penutup

Tutor memberikan penguatan dengan menginformasikan konsep atau materi yang
dibahas pada saat mahasiswa melakukan diskusi kelompok heterogen, kelompok ahli
dan materi yang muncul dalam tes.
Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan
tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja
mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya. Ingatkan mahasiswa
agar mempersiapkan/mempelajari materi tutorial berikutnya.
Total Waktu

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-5
Nama Matakuliah
Kode Matakuliah/SKS
Nama Pengembang
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan

: Kepemimpinan
: ADPU 4334
: Enceng
: Mahasiswa mampu menjelaskan gaya kepemimpinan
: Mahasiswa mampu menjelaskan gaya kepemimpinan demokratis,otoriter dan bebas
: Gaya Kepemimpinan

30 menit

20 menit

5 menit

120 menit

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-5 :
TAHAPAN
KEGIATAN
Persiapan/
Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :
Pendahuluan - materi diskusi kelompok
- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis
- Soal latihan
Pelaksanaan

a. Pembukaan Kelas :
Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin
dicapai dari tutorial.
b. Penyajian Materi :
1. Pengkajian Modul :
Bagilah mahasiswa ke dalam kelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang
(sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir), kemudian bagilah setiap anggota
kelompok materi kajian yang berbeda, misalnya ada anggota kelompok yang
membaca dan mengkaji gaya kepemimpinan demokratis, otoriter dan gaya
kepemimpinan bebas serta pelengkap.
Setelah kajian selesai dilaksanakan (dalam waktu yang ditetapkan),pecahlah
kelompok dan masing-masing bergabung dengan anggota kelompok lainnya yang
mengkaji materi yang sama. Selanjutnya mahasiswa melakukan diskusi kelompok.
2. Diskusi kelompok :
Berikan masalah untuk didiskusikan oleh kelompok baru (kelompok yang
beranggotakan mahasiswa yang mendapat tugas kajian materi yang sama)
Pada saat mahasiswa berdiskusi, tutor membimbingnya
Setelah diskusi kelompok selesai (sesuai dengan waktu yang ditentukan),
kelompokkan kembali mahasiswa pada kelompok asal (kelompok heterogen).
Selanjutnya mahasiswa melaksanakan diskusi kelompok ahli
3. Diskusi kelompok ahli :
Pada tahap kegiatan ini, setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi

MEDIA
Power
point/
OHP/
White
board/
papan tulis

WAKTU

5 menit
20 menit

40 menit

30 menit

kelompok dalam kelompoknya dan setiap anggota kelompok saling memberikan
tanggapan. Sementara itu, tutor membimbing diskusi kelompok ahli. Setelah diskusi
kelompok ahli selesai, tutor memberikan tes.
4. Tes :
Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang
ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan tes secara acak tingkat penguasaan
materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang
ditutorialkan
Penutup

Tutor memberikan penguatan dengan menginformasikan konsep atau materi yang
dibahas pada saat mahasiswa melakukan diskusi kelompok heterogen, kelompok ahli
dan materi yang muncul dalam tes.
Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan
tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja
mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya. Ingatkan mahasiswa
agar mempersiapkan/mempelajari materi tutorial berikutnya.
Total Waktu

20 menit

5 menit

120 menit

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-6
Nama Matakuliah
Kode Matakuliah/SKS
Nama Pengembang
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan

: Kepemimpinan
: ADPU 4334
: Enceng
: Mahasiswa mampu menjelaskan kekuasaan dan konflik dalam kepemimpinan
: Mahasiswa mampu menjelaskan peran kekuasaan dalam kepemimpinan, proses mempengaruhi dan
strategi penyelesaian konflik dalam organisasi
: Kekuasaan dan Konflik dalam Kepemimpinan

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-6 :
TAHAPAN
KEGIATAN
Persiapan/
Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :
Pendahuluan - materi diskusi kelompok
- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis
- Soal latihan
Pelaksanaan

a. Pembukaan Kelas :
Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin
dicapai dari tutorial.
b. Penyajian Materi :
1. Pengkajian Modul :
Bagilah mahasiswa ke dalam kelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang
(sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir), kemudian bagilah setiap anggota
kelompok materi kajian yang berbeda, misalnya ada anggota kelompok yang
membaca dan mengkaji kekuasaan, proses-proses mempengaruhi dan konflik dalam
kepemimpinan.
Setelah kajian selesai dilaksanakan (dalam waktu yang ditetapkan),pecahlah
kelompok dan masing-masing bergabung dengan anggota kelompok lainnya yang
mengkaji materi yang sama. Selanjutnya mahasiswa melakukan diskusi kelompok.
2. Diskusi kelompok :
Berikan masalah untuk didiskusikan oleh kelompok baru (kelompok yang
beranggotakan mahasiswa yang mendapat tugas kajian materi yang sama)
Pada saat mahasiswa berdiskusi, tutor membimbingnya
Setelah diskusi kelompok selesai (sesuai dengan waktu yang ditentukan),
kelompokkan kembali mahasiswa pada kelompok asal (kelompok heterogen).
Selanjutnya mahasiswa melaksanakan diskusi kelompok ahli
3. Diskusi kelompok ahli :
Pada tahap kegiatan ini, setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi

MEDIA
Power
point/
OHP/
White
board/
papan tulis

WAKTU

5 menit
20 menit

40 menit

30 menit

kelompok dalam kelompoknya dan setiap anggota kelompok saling memberikan
tanggapan. Sementara itu, tutor membimbing diskusi kelompok ahli. Setelah diskusi
kelompok ahli selesai, tutor memberikan tes.
4. Tes :
Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang
ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan tes secara acak tingkat penguasaan
materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang
ditutorialkan
Penutup

Tutor memberikan penguatan dengan menginformasikan konsep atau materi yang
dibahas pada saat mahasiswa melakukan diskusi kelompok heterogen, kelompok ahli
dan materi yang muncul dalam tes.
Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan
tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja
mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya. Ingatkan mahasiswa
agar mempersiapkan/mempelajari materi tutorial berikutnya.
Total Waktu

20 menit

5 menit

120 menit

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-7
Nama Matakuliah
Kode Matakuliah/SKS
Nama Pengembang
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan

: Kepemimpinan
: ADPU 4334
: Enceng
: Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan mutakhir tentang kepemimpinan
: Mahasiswa mampu menjelaskan kepemimpinan perempuan, kepemimpinan dalam beragam budaya
dan negara, kepemimpinan visioner dan kepemimpinan ahli
: Perkembangan Mutakhir tentang Kepemimpinan

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-7 :

TAHAPAN
Persiapan/
Pendahluan

Pelaksanaan

Penutup

KEGIATAN
Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :
- pertanyaan pancingan guna mengetahui sejauhmana pemahaman mahasiswa terhadap
materi pada pokok bahasan ini
- materi diskusi kelompok
- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis
- Soal latihan
a. Pembukaan Kelas :
Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin
dicapai serta sistematika tutorial.
b. Penyajian Materi :
1. Identifikasi masalah :
Tutor mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara acak kepada mahasiswa guna
mengetahui sejauhmana pemahaman mahasiswa terhadap materi pada pokok
bahasan ini.
2. Diskusi kelompok :
Bagilah kelas menjadi kelompok kecil misalnya antara 3 – 5 mahasiswa tiap
kelompok (sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir).Selanjutnya anggota
kelompok menetapkan ketua dan sekretarisnya. Berikan masalah tentang
kepemimpinan perempuan, kepemimpinan dalam beragam budaya dan negara,
kepemimpinan visioner dan kepemimpinan ahli untuk didiskusikan kepada setiap
kelompok. Dalam diskusi kelompok, tutor bertindak sebagai fasilitator,
pembimbing dan pengelola diskusi kelompok.
3. Tes :
Berikan tes lisan sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang
ditutorialkan.
Tutor memberikan penguatan terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan penegasan
atas pemecahan masalah terhadap hal penting yang dibahas kelompok. Bila berdasarkan
pengamatan tutor masih ada mahasiswa yang belum menguasai materi, tutor mengulas
kembali materi. Ingatkan mahasiswa agar mempersiapkan/mempelajari materi tutorial

MEDIA
Power
point/
OHP/
White
board/
papan tulis

WAKTU

10 menit

20 menit

60 menit

20 menit

10 menit

berikutnya.
Total Waktu

120 menit

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-8
Nama Matakuliah
Kode Matakuliah/SKS
Nama Pengembang
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus

: Kepemimpinan
: ADPU 4334
: Enceng
: Mahasiswa mampu menerapkan konsep kepemimpinan dalam organisasi
Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan, organisasi dan perubahan lingkungan;
kepemimpinan dan budaya organisasi; kepemimpinan dan inovasi
Pokok Bahasan
: Aplikasi Kepemimpinan Dalam Organisasi
Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-8:
TAHAPAN
KEGIATAN
MEDIA
WAKTU

Persiapan/
Pendahuluan

Pelaksanaan

Penutup

Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :
- pertanyaan pancingan guna mengetahui sejauhmana pemahaman mahasiswa terhadap
materi pada pokok bahasan ini
- materi diskusi kelompok
- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis
- Soal latihan
a. Pembukaan Kelas :
Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin
dicapai serta sistematika tutorial
b. Penyajian Materi :
1. Identifikasi masalah :
Tutor mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara acak kepada mahasiswa guna
mengetahui sejauhmana pemahaman mahasiswa terhadap materi pada pokok
bahasan ini.
2. Diskusi kelompok :
Bagilah kelas menjadi kelompok kecil misalnya antara 3 – 5 mahasiswa tiap
kelompok (sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir).Selanjutnya anggota
kelompok menetapkan ketua dan sekretarisnya. Berikan masalah tentang prinsipprinsip kepemimpinan, organisasi dan perubahan lingkungan; kepemimpinan dan
budaya organisasi; kepemimpinan dan inovasi untuk didiskusikan kepada setiap
kelompok. Dalam diskusi kelompok, tutor bertindak sebagai fasilitator, pembimbing
dan pengelola diskusi kelompok.
3. Tes :
Berikan tes lisan sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang
ditutorialkan.

Power
point/
OHP/
White
board/
papan tulis

Tutor memberikan penguatan terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan penegasan
atas pemecahan masalah terhadap hal penting yang dibahas kelompok. Bila berdasarkan
pengamatan tutor masih ada mahasiswa yang belum menguasai materi, tutor mengulas
kembali materi.
Total Waktu

10 menit

20 menit
60 menit

20 menit

10 menit

120 menit

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL KE : 3
Kode dan Nama Mata kuliah : ADPU4334 Kepemimpinan
Pokok Bahasan

: Teori Kepemimpinan Kontemporer

Nama Pengembang

: Enceng

Masa Registrasi

: …………....................……………..

Rentang Skor

: 10

Sumber Materi
Modul 3 dan 4

Kompetensi Khusus/TIK :
Mahasiswa mampu menjelaskan teori kepemimpinan kontemporer dan tipologi
kepemimpinan

Uraian Tugas :
Tipologi Kepemimpinan Gus Dur
Abdurrrahman Wahid atau yang sering disebut Gus Dur adalah sosok pemimpin yang sangat akrab di
telinga kita. Mantan Presiden ke-4 RI ini bahkan sudah dikenal di seluruh dunia. Sepak terjang dan gagasangagasannya yang kotroversial menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang memperbincangkannya. Ibarat
telaga yang tak pernah kering untuk ditimba. Selain dikenal sebagai aktivis prodemokrasi, perjuangan dan
pembelaannya kepada kaum minoritas benar-benar mendapat apresiasi yang positif dari banyak kalangan, termasuk
dunia internasional meskipun sebenarnya juga tidak sedikit yang tidak suka. Lebih dari itu, ketokohan dan
kepemimpinan Gus Dur dalam mempelopori dialog antar umat beragama, mendapat respond an apresiaai yang luar
biasa dari masyarakat internasional. Ini terbukti dengan diterimanya penghargaan Global tolerance Award oleh Gus
Dur dalam peringatan Hari Hak Asasi Manusia Internasional tanggal 10 Desember 2003 di markas PBB New York.
Pada sisi lain, proses terpilihnya Presiden Abdurrahman wachid bisa dikatakan unik padahal, partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai pendukungnya hanya memiliki 10 % kursi di DPR, sementara partai
Golkar dan PDI Perjuangan yang memiliki jumlah suara lebih besar gagal memperoleh kursi presiden. Pembahasan
dan terhadap kepemimpinan ala Gus Dur ini dimaksudkan sebagai upaya dan sarana berlatih melakukan analisis
kepemimpinan. Di samping itu, pembahasan ini juga bertujuan memperoleh bahan diskusi dan informasi yang jelas
tentang tentang gaya kepemimpinan Gus Dur. Lebih spesifik lagi gaya kepemimpinan Gus Dur saat menjadi
presiden RI serta kelebihan dan kekurangannya? Dalam kaitannya dengan kepemimpinan demokratis. Dipercaya
bahwa tidak ada satupun pendapat yang lebih baik dari yang lain, sampai suatu pendapat itu terbukti dapat
terlaksana dengan lebih baik dari yang lain. Namun demikian, dalam demokrasi kita mengenal prinsip siapa saja
yang akan terkena suatu kewajiban, mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam membuatnya. Jadi claim bahwa
suatu golongan lebih berhak bersuara tentang penyelenggaraan sistem persekolahan, adalah tidak sesuai dengan
prinsip demokrasi. Masih lagi, apapun pendapat yang siterima, masih perlu diuji dalam praktik; kita tidak akan
mempertahankan pendapat yang ternyata gagal dalam praktik. Dalam praktik demokrasi di Indonesia khususnya,

adalah wajar jika pemimpin untuk mendelegasikan pekerjaan atau tugas-tugas tertentu. Dalam hal ini pimpinan
diharap dapat bertanggung jawab dan sekaligus kompeten. Pimpinan dalam melakukan tugasnya, tidak perlu
mencari nasihat dari orang lain dalam pembuatan keputusan (kecuali hal itu memang telah ditentukan sebelumnya
oleh aturan yang ada). Tidak perlu mencari nasihat mungkin dapat menimbulkan kesan adanya kepemimpinan yang
tidak bijaksana, tapi kepemimpinan yang demikian itu sendiri tidak perlu berarti tidak demikratis, tidak ada konflik
disini dengan kewajiban pimpinan menghargai hak-hak demokrasi yang bersifat pribadi dari orang lain; partisipasi
dalam pembuatan keputusan bukanlah suatu hak pribadi, melainkan hak yang terkait dengan kedudukan seseorang.
Contohnya, Presiden RI tidak perlu berkonsultasi dengan tiap warganegara untuk menyatakan negara dalam
keadaan bahaya, tapi menyatakan keadaan bahaya tersebut atas dasar aturan yang telah ada (yang mungkin telah
dibuat oleh wakil-wakil dari pada warganegara tersebut secara demokratis)
Sementara itu tiap orang memiliki hak asasi atau pribadi yang dijamin dengan Undang-Undang Dasar.
Seorang pemimpin yang demokratis tidak akan melanggar hak-hak tersebut; jika sampai ia melanggarnya, maka ia
akan dipaksa untuk memperbaiki cara-cara yang telah tidak sesuai itu, atau ia akan mendapati dirinya didepak dari
posisi kepemimpinannya. Apabila hak-hak pribadi itu tidak dipersoalkan, maka kriterianya adalah adanya
pemerintahan atas dasar perwakilan. Prinsipnya sama, yaitu kelompok yang mengawasi adalah kelompok yang
terkena akibat, tetapi mekanismenya saja yang berbeda. Bila suatu kelompok secara bebas/demokratis
mendelegasikan hak mengontrolnya kepada seorang representatif, maka representatif itu sesungguhnya adalah
kelompok yang ia wakili itu sendiri. Keunikan-keunikan Gus Dur sebagai seorang pemimpin terlihat sebagai
berikut.
Pertama, Gus Dur memiliki wacana religio-kultural yang dalam dan kuat dalam banyak hal yang tidak tampak
(intangible) tetapi mendasari semua tindakannya dalam mengimplementasikan peran-perannya (tangible). Hal ini
disebabkan Gus Dur menguasai nilai-nilai agama dan budaya lokal, filosofis dan dasar-dasar ideologis.
Pemanfaatan terhadap dasar-dasar ideologis atau (ideologically based) dan sistem keyakinan yang memicu secara
positif (positive beliefs system) dapat memunculkan dukungan masyarakat dan terelemenasinya konflik budaya dan
keagamaan.
Disamping itu, Gus Dur juga memiliki kharisma/daya tarik yang luar biasa sehingga mempunyai pengikut yang
jumlahnya sangat besar. Yang menarik, para pengikut Gus Dur kadang tidak mempersoalkan nilai-nilai yang dianut,
sikap dan penlaku serta gaya Gus Dur. Bisa saja kharismatik Gus Dur ini menggunakan gaya yang otokratik atau
diktatorial, namun para pengikutnya tetap setia kepadanya. Contohnya adalah pembentukan Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) yang secara struktural terpisah dari NU, namun secara kultural para pengikut cenderung mengikuti
kemanapun Gus Dur melangkah. Padahal notabene pengikut PKB adalah pengikut NU dan simpatisan Gus Dur.
Lebih lanjut dampak dari kepemimpinan Gus Dur tipe ini mengakibatkan PKB terpecah menjadi dua kubu, namun
sekali lagi Gus Dur tampil sebagai penyelamat PKB yang sekarang ini dinahkodai Muhaimin Iskandar.
Ketiga, Gus Dur secara inspirasional menunjukan kualitas personal yang mempesona (attractiveness personal) yang
dicirikan dengan sifat proaktif, kolaboratif, humanis, berjiwa avant-garde yang kesemuanya diorientasikan pada

konsep keteladanan (al-uswat al-hasanah). Artikulasi Jawa tentang Gus Dur sebagai pemahaman “digugu lan ditiru”
menjadi faktor determinan bagi tampilnya peran kepemimpinan yang membangkitkan semangat dan menjadi
inspirasi (Inspirational leadership). Setidak-tidaknya seorang pemimpin yang inspiratif senantiasa memiliki
gagasan-gagasan brilian, kreatif, inovatif yang mampu mencari jalan keluar bagi semua permasalahan bangsa.
Dalam banyak kasus, gaya kepemimpinan Gus Dur cenderung nyleneh. Di tengah-tengah orang
mensakralkan lembaga kepresidenan, Gus Dur malah sebaliknva. Istana Presiden yang semula terkesan tertutup dan
formal, diubahnya menjadi "istana rakyat" dengan mengadakan open house bagi semua masyarakat, tidak peduli
rakyat atau pejabat.
Dalam pandangan demokrasi tindakan semacam ini adalah positif dalam arti memperlakukan rakyat sama martabat
dan derajatnya. Siapapun yang bernama rakyat pantas dan berhak "menikmati" istana kepresidenan. Pada penstiwa
lain, Gus Dur merupakan seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan, salah satunya ketika ia berani
mengangkat Khoflfah Indar Parawansa (yang relatif dianggap masih “ijo” dan tak ada apa-apanya”) sebagai
menteri. Langkah Gus Dur ini merupakan bentuk terobosan eksperimentatif, namun justru paling relevan. Gus Dur
mencoba menampilkan kader-kader muda yang boleh dikatakan amat minim terpengaruh “Sekolah Orde Baru"
(Tjahyono,
2002)
Gayanya yang lain adalah suka melemparkan gagasan yang sangat kontroversral.Misalnya ide membuka
hubungan diplomatik dengan Israel. Kontan saja ide tersebut mendapat reaksi keras dari lawan-lawan politiknya.
Sebab dalam pandangan banyak orang, terutama kalangan islam garis keras, Israel adalah bangsa merampas tanah
Palestina. Juga langkahnya memberhentikan para menteri dari partai yang telah mengantarkanya menjadi Presiden
adalah kontrovesial ucapannya, termasuk ancaman Dekrit presiden dan beberapa daerah akan memerdekakan diri
bila MPR menggelar Sidang Istimewa menuntut pertanggungjawaban beliau. Ada kesan Gus Dur memaksakan
kehendak sehingga popularitas Gus Dur saat itu semakin merosot yang akhirnya diberhentikan menjadi presiden
melalui sidang istimewa MPR.( "lndonesia Sepanjang Tahun 2001” Kompas) Meskipun demikian, daya tarik
kharismanya tidak pudar. Terutama kalangan warga nahdliyin, mereka tetap menghormati dan mengakui
kepemimpinannya.
Setidaknya uraian di atas memberikan infbrmasi kepada kita tentang bagaimana tipe ataupun gaya
kepemlmpinan Gus Dur tidak monolitik. Tetapi, bervariasi sangat situasional. Suatu ketika beliau cenderung
dcmokratis, pada saat yang lain beliau bisa ccnderung otokratik bahkan bisa sangat kharismatik.Dengan demikian,
kelebihan dari gaya kepemimpinan Gus Dur adalah konsistensinya pada perjuangan membela hak-hak kaum
minoritas dan demokrasi dan penghargaannya yang tinggi terhadap perbedaan Sikap kontroverialnya justru bisa
dijadikan pelajaran berharga dalam Mendewasakan anak bangsa untuk tidak gampang kaget dengan sesuatu yang
berbeda. Kekurangan gaya kepemimpinan ala Gus Dur bisa menimbulkan krisis kewibawaan seorang pemimpin
karena ada kesan otoriter dan pernimpin tidak bekerja dengan standar- standar norma yang .jelas. Keunikannya

(baca: nyeleneh) dalam menentang arus pada umumnya: ancaman disintegrasi P. Madura) memberi kesan pemimpin
tidak bisa mengendalikan diri dengan baik. Gaya kepemimpinan seseorang tidak bersifat "fixed". Artinya, gaya
kepemimpinan seseorang bisa berubah dari tipe dasarnya bila situasi menuntutnya demikian, meskipun perubahan
itu kadang bersifat sementara. Gaya kepemimpinan Gus Dur diwarnai oleh gaya dan tipe khansmatik, demoktaris,
dan pada situasi tertentu bergaya otokratis.

KRITERIA PENILAIAN TUGAS TUTORIAL
Kode dan Nama Mata kuliah : ADPU 4334
Pokok Bahasan

: Peran Pemimpin

Nama Pengembang

: Enceng

Masa Registrasi

: …………....................……………..

Rentang Skor

: 10

Sumber Materi
Modul 5 KB 2,3,4

No.

Aspek/Konsep yang dinilai

Skor

Peran pemimpin yang dapat mendorong bawahannya agar mau melakukan perubahan Max. 10
organisasi!
Konsep:
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengajak atau mempengaruhi orang lain0,5
sehingga orang lain tersebut mau mengikuti pikiran atau kehendak pemimpinnya.
Kepemimpinan yang kompeten adalah Kepemimpinan yang mempunyai otoritas dan kemampuan
0,5
dalam mempengaruhi anakbuah atau orang lain.
Kepemimpinan yang kredible adalah kepemimpinan yang melahirkan kepercayaan kepada anak buah. 0,5
Peran pemimpin yang lain:
- pengendalian dan hubungan organisasional
- pembangkit semangat
- menyampaikan informasi

0,5
0,5
0,5

Sukses tidaknya seorang pemimpin daerah dalam memotivasi dan mendorong bawahannya untuk
melakukan perubahan sangat tergantung pada peran pemimpin. Perubahan organisasi terutama dalam
rangka pelaksanaan undang-undang tentang otonomi daerah akan berhasil jika semua aparatur 4
birokrasi pemerintah daerah mendukung, artinya mengikuti kehendak pemimpinnya atau bupati/kepala
daerah.
Tidak semua pimpinan daerah memiliki orientasi yang sama untuk mengembangkan bawahannya agar
berpikir maju ke depan atau mau melakukan perubahan organisasi. Jika fakta ini dihubungkan dengan
peran pemimpin daerah maka sudah seharusnya pimpinan mempunyai pandangan dan pemikiran yang
sama bahwa pemimpin mempunyai tugas dan fungsi untuk mendorong atau memotivasi bawahannya 3
agar mau menerima dan melakukan perubahan organisasi.

Jumlah
Skor Tugas : 10

10

No
.

Aspek/Konsep yang dinilai

Skor

1

Peran pemimpin yang dapat mendorong bawahannya agar mau melakukan Max.
10
perubahan organisasi!
Konsep:
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengajak atau
mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mau mengikuti pikiran 0,5
atau kehendak pemimpinnya.
Kepemimpinan yang kompeten adalah Kepemimpinan yang mempunyai otoritas
dan kemampuan dalam mempengaruhi anakbuah atau orang lain.
0,5
Kepemimpinan yang kredible adalah kepemimpinan yang melahirkan
0,5
kepercayaan kepada anak buah.
Peran pemimpin yang lain:
- pengendalian dan hubungan organisasional
- pembangkit semangat
- menyampaikan informasi

0,5
0,5
0,5

Sukses tidaknya seorang pemimpin daerah dalam memotivasi dan mendorong
bawahannya untuk melakukan perubahan sangat tergantung pada peran 4
pemimpin. Perubahan organisasi terutama dalam rangka pelaksanaan undangundang tentang otonomi daerah akan berhasil jika semua aparatur birokrasi
pemerintah daerah mendukung, artinya mengikuti kehendak pemimpinnya atau
bupati/kepala daerah.
Tidak semua pimpinan daerah memiliki orientasi yang sama untuk
mengembangkan bawahannya agar berpikir maju ke depan atau mau melakukan
perubahan organisasi. Jika fakta ini dihubungkan dengan peran pemimpin daerah 4
maka sudah seharusnya pimpinan mempunyai pandangan dan pemikiran yang
sama bahwa pemimpin mempunyai tugas dan fungsi untuk mendorong atau
memotivasi bawahannya agar mau menerima dan melakukan perubahan

organisasi.

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL KE : 5
Kode dan Nama Mata kuliah : ADPU4334 Kepemimpinan
Pokok Bahasan

: Peran Pemimpin

Sumber Materi

Nama Pengembang

: Enceng

Masa Registrasi

: …………....................……………..

Rentang Skor

: 10

Kompetensi Khusus/TIK :
Mahasiswa mampu menjelaskan peran pemimpin

Modul 5 Kb 2, 3,4

Uraian Tugas :
Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia: Orientasi Terhadap Perubahan
Orientasi terhadap perubahan menunjuk pada sejauh mana kesediaan aparat birokrasi
menerima perubahan. Orientasi pada perubahan adalah suatu sikap yang berlawanan dengan
orientasi pada kemapanan (status quo). Semakin tinggi sikap terhadap perubahan, maka
semakin rendah pula orientasi terhadap status quo.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap aparat birokrasi di Sumatera Barat,
Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan diperoleh gambaran bahwa secara
kelembagaan komitmen birokrasi untuk melakukan perubahan internal masih tergolong lemah.
Sebagai contoh, pelayanan birokrasi kantor Badan Pertanahan Nasional yang terkenal rumit dan
membutuhkan biaya yang tinggi ternyata komitmennya terhadap perubahan masih sangat
rendah. Rendahnya komitmen perubahan pada kantor pelayanan pertanahan tersebut erat
kaitannya dengan beban pekerjaan kantor pertanahan yang sangat berat.
Orientasi pada perubahan yang terjadi dalam birokrasi pelayanan publik belum menjadi
bagian terpenting dari kemajuan organisasinya. Faktor yang menyebabkan pegawai belum
memiliki rasa dan semangat untuk berubah adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi usia dan motivasi kerja, sedangkan faktor eksternal mencakup lingkungan kerja dan
atasan.
Rendahnya motivasi diri untuk maju tersebut juga dipicu dengan tidak adanya insentif
walaupun aparat telah memberikan ide-ide perbaikan pelayanan atau sudah menunjukkan kinerja
yang memadai. Tidak semua pimpinan memiliki orientasi yang sama untuk mengembangkan
bawahannya agar berpikir maju ke depan.
Manifestasi sikap aparat birokrasi yang berobsesi untuk mempertahankan status quo
adalah takut menghadapi perubahan, tidak inovatif, dan tidak mau mengambil risiko. Perubahan
yang terjadi seperti dalam hal reorganisasi, peningkatan pemanfaatan teknologi, dan tuntutan
akan pengetahuan dan ketrampilan dianggap merupakan ancaman nyata terhadap kedudukan,
jabatan, karir, dan penghasilannya. Kebijakan reorganisasi birokrasi di daerah sebagai
konsekuensi penerapan Undang-Undang
tentang Otonomi Daerah, misalnya, memberikan
gambaran bahwa banyak aparat birokrasi pusat di daerah yang merasa disingkirkan karena harus

kehilangan jabatan.
Namun demikian, komitmen terhadap perubahan di kalangan aparat birokrasi didukung
oleh kalangan aparat birokrasi di Sulawesi Selatan. Orientasi pada perubahan tersebut pada
dasarnya mempunyai relevansi dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota
Makasar. Kebijakan tersebut adalah dengan meningkatkan frekuensi studi banding, pelatihan,
dan studi lanjut bagi aparat birokrasi pelayanan.
Sumber: Agus Dwiyanto, dkk.Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press. 2006
Peran pemimpin sangat besar dalam mendorong aparaturnya untuk mengembangkan
wawasannya serta berpikir ke depan.
Berikan penjelasan peran pemimpin yang
bagaimana yang dapat mendorong bawahannya agar mau melakukan perubahan
organisasi!

KRITERIA PENILAIAN TUGAS TUTORIAL
Kode dan Nama Mata kuliah : ADPU 4334
Pokok Bahasan

: Peran Pemimpin

Nama Pengembang

: Enceng

Masa Registrasi

: …………....................……………..

Rentang Skor

: 10

No.

Sumber Materi
Modul 5 KB 2,3,4

Aspek/Konsep yang dinilai

Skor

Peran pemimpin yang dapat mendorong bawahannya agar mau melakukan perubahan Max. 10
organisasi!
Konsep:
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengajak atau mempengaruhi orang lain0,5
sehingga orang lain tersebut mau mengikuti pikiran atau kehendak pemimpinnya.
Kepemimpinan yang kompeten adalah Kepemimpinan yang mempunyai otoritas dan kemampuan
0,5
dalam mempengaruhi anakbuah atau orang lain.
Kepemimpinan yang kredible adalah kepemimpinan yang melahirkan kepercayaan kepada anak buah. 0,5
Peran pemimpin yang lain:
- pengendalian dan hubungan organisasional
- pembangkit semangat
- menyampaikan informasi
Sukses tidaknya seorang pemimpin daerah dalam memotivasi dan mendorong bawahannya untuk

0,5
0,5
0,5

melakukan perubahan sangat tergantung pada peran pemimpin. Perubahan organisasi terutama dalam
rangka pelaksanaan undang-undang tentang otonomi daerah akan berhasil jika semua aparatur 4
birokrasi pemerintah daerah mendukung, artinya mengikuti kehendak pemimpinnya atau bupati/kepala
daerah.
Tidak semua pimpinan daerah memiliki orientasi yang sama untuk mengembangkan bawahannya agar
berpikir maju ke depan atau mau melakukan perubahan organisasi. Jika fakta ini dihubungkan dengan
peran pemimpin daerah maka sudah seharusnya pimpinan mempunyai pandangan dan pemikiran yang
sama bahwa pemimpin mempunyai tugas dan fungsi untuk mendorong atau memotivasi bawahannya 3
agar mau menerima dan melakukan perubahan organisasi.

Jumlah
Skor Tugas : 10

10

No
.

Aspek/Konsep yang dinilai

Skor

1

Peran pemimpin yang dapat mendorong bawahannya agar mau melakukan Max.
10
perubahan organisasi!
Konsep:
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengajak atau
mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mau mengikuti pikiran 0,5
atau kehendak pemimpinnya.
Kepemimpinan yang kompeten adalah Kepemimpinan yang mempunyai otoritas
dan kemampuan dalam mempengaruhi anakbuah atau orang lain.
0,5
Kepemimpinan yang kredible adalah kepemimpinan yang melahirkan
0,5
kepercayaan kepada anak buah.
Peran pemimpin yang lain:
- pengendalian dan hubungan organisasional
- pembangkit semangat
- menyampaikan informasi

0,5
0,5
0,5

Sukses tidaknya seorang pemimpin daerah dalam memotivasi dan mendorong
bawahannya untuk melakukan perubahan sangat tergantung pada peran 4
pemimpin. Perubahan organisasi terutama dalam rangka pelaksanaan undangundang tentang otonomi daerah akan berhasil jika semua aparatur birokrasi
pemerintah daerah mendukung, artinya mengikuti kehendak pemimpinnya atau
bupati/kepala daerah.
Tidak semua pimpinan daerah memiliki orientasi yang sama untuk
mengembangkan bawahannya agar berpikir maju ke depan atau mau melakukan
perubahan organisasi. Jika fakta ini dihubungkan dengan peran pemimpin daerah 4
maka sudah seharusnya pimpinan mempunyai pandangan dan pemikiran yang
sama bahwa pemimpin mempunyai tugas dan fungsi untuk mendorong atau
memotivasi bawahannya agar mau menerima dan melakukan perubahan

organisasi.