Produksi Enzim Selulase oleh Aspergillus niger Menggunakan Substrat Jerami dengan Sistem Fermentasi Padat - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
Lampiran A
Perhitungan konsentrasi protein dan glukosa
1. Perhitungan konsentrasi protein
Berikut ini adalah perhitungan konsentrasi protein hasil analisa menggunakan metode
Lowry. Perhitungan konsentrasi protein dilakukan dengan metode spektrofotometri.
Pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang 578 nm.
0.35
y = 0.001x + 0.048
R² = 0.982
absorbansi
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0
50
100
150
200
250
300
konsentrasi BSA (mg/l)
Gambar A.1. Kurva standart untuk analisa protein
Dengan menggunakan metode Least Square diperoleh persamaan:
y = 0,001x + 0,048
;
dimana
y : absorbansi
x : konsentrasi protein (mg/l)
Contoh perhitungan konsentrasi protein pada variabel moisture content 90% dan variabel
waktu 144 jam.
Absorbansi (y) = 1,324
y = 0,001x + 0,048
1,324 = 0,001 x + 0,048
A-1
2. Perhitungan konsentrasi glukosa
Berikut ini adalah perhitungan konsentrasi glukosa hasil analisa menggunakan metode
DNS. Perhitungan konsentrasi glukosa dilakukan dengan metode spektrofotometri.
Pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang 540 nm.
0.04
0.035
y = 0.024x - 0.003
R² = 0.944
0.03
absorbansi
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
-0.005 0
0.5
1
1.5
2
-0.01
konsentrasi glukosa (g/l)
Gambar A.2. Kurva standart untuk analisa glukosa
Dengan menggunakan metode Least Square diperoleh persamaan:
y = 0,024x – 0,003
;
dimana
y : absorbansi
x : konsentrasi glukosa (g/l)
Contoh perhitungan konsentrasi protein pada variabel moisture content 80% dan variabel
waktu 96 jam.
Absorbansi (y) = 0,172
y = 0,024x – 0,003
0,172 = 0,024 x – 0,003
A-2
Perhitungan konsentrasi protein dan glukosa
1. Perhitungan konsentrasi protein
Berikut ini adalah perhitungan konsentrasi protein hasil analisa menggunakan metode
Lowry. Perhitungan konsentrasi protein dilakukan dengan metode spektrofotometri.
Pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang 578 nm.
0.35
y = 0.001x + 0.048
R² = 0.982
absorbansi
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0
50
100
150
200
250
300
konsentrasi BSA (mg/l)
Gambar A.1. Kurva standart untuk analisa protein
Dengan menggunakan metode Least Square diperoleh persamaan:
y = 0,001x + 0,048
;
dimana
y : absorbansi
x : konsentrasi protein (mg/l)
Contoh perhitungan konsentrasi protein pada variabel moisture content 90% dan variabel
waktu 144 jam.
Absorbansi (y) = 1,324
y = 0,001x + 0,048
1,324 = 0,001 x + 0,048
A-1
2. Perhitungan konsentrasi glukosa
Berikut ini adalah perhitungan konsentrasi glukosa hasil analisa menggunakan metode
DNS. Perhitungan konsentrasi glukosa dilakukan dengan metode spektrofotometri.
Pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang 540 nm.
0.04
0.035
y = 0.024x - 0.003
R² = 0.944
0.03
absorbansi
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
-0.005 0
0.5
1
1.5
2
-0.01
konsentrasi glukosa (g/l)
Gambar A.2. Kurva standart untuk analisa glukosa
Dengan menggunakan metode Least Square diperoleh persamaan:
y = 0,024x – 0,003
;
dimana
y : absorbansi
x : konsentrasi glukosa (g/l)
Contoh perhitungan konsentrasi protein pada variabel moisture content 80% dan variabel
waktu 96 jam.
Absorbansi (y) = 0,172
y = 0,024x – 0,003
0,172 = 0,024 x – 0,003
A-2