210 BAB 9 AKUNTANSI 1 PERUSAHAAN DAGANG

Akuntansi
Perusahaan Dagang

SITI FATIMAH

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
• Perusahaan dagang memiliki kegiatan
utama
memperjualbelikan
barang
dagang.
Barang
dagang ini dapat berupa bahan baku,
barang setengah jadi, atau barang jadi.
Selain itu, barang dagang dapat pula
berupa hasil pertanian, perkebunan,
hutan,
dan
barang
hasil
industri

pengolahan.
• Perusahaan
dagang
dengan
perusahaan

tentu
jasa.

berbeda
Produk

Pengertian Perusahaan dagang
• Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan
utamanya membeli, menyimpan dan selanjutnya
menjual barang dengan tidak berubah bentuk barang
yang diperjualbelikan tersebut terlebih dahulu.
Hal pertama dari karakteristik perusahaan dagang adalah
definisi perusahaan dagang itu sendiri. Berdasarkan
kegiatan nya perusahaan dagang adalah perusahaan yang

kegiatan utamanya adalah membeli barang dagang dan
menjualnya kembali tanpa melakukan perubahan terhadap
barang tersebut. Barang yang dijual dapat berupa bahan
baku, barang setengah jadi, atau barang jadi.

• Contoh: toko elektronik, toko kelontong, toko bahan
bangunan

• Ciri ciri Perusahaan Dagang
  Hal kedua dari karakteristik perusahaan
dagang adalah ciri ciri utamanya. Ciri ciri
perusahaan dagang adalah dilihat dari dua
hal yaitu :
1. Usaha yang dilakukan
Perusahaan Dagang adalah membeli
barang dagang dan menjualnya tanpa
mengadakan perubahan (pengolahan)
terlebih dahulu.
Contoh :PT Matahari Putra Prima, pemilik
rantai toko Matahari.

2. Kegiatan akuntansi
Menggunakan Akun Persediaan Barang

•Transaksi Perusahaan Dagang
yaitu:
§  Membeli barang dagang secara kredit.
§  Membeli barang dagang secara tunai.
§  Mengembalikan barang dagang.
§  Menerima potongan pembelian.
§  Membayar atau menerima
penghitungan biaya angkut pembelian.
§  Menjual barang dagang secara kredit.
§  Menjual barang dagang secara tunai.
§  Menerima kembali barang dagang yang
telah dijual.
§  Memberi potongan penjualan

Akun akun Perusahaan Dagang
sebagai berikut :
§  Akun Persediaan Barang Dagang

§  Akun Pembelian
§  Akun Retur Pembelian dan
Pengurangan Harga
§  Akun Potongan Pembelian
§  Akun Beban Angkut Pembelian
§  Akun akun Perusahaan Dagang
§  Akun Penjualan
§  Akun Retur Penjualan dan
Pengurangan Harga
§  Akun Potongan Penjualan

BUKTI TRANSAKSI
• Kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang
ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada
yang membayar sejumlah uang tersebut.
Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah kanan
diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang
tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima
uang.
• Faktur Penjualan adalah tanda bukti telah terjadi penjualan

secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada
pihak pembeli. Bagi penjual faktur yang diterima disebut faktur
penjualan. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan
kebutuhan. Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua
untuk penjual dan lembaran ketiga untuk arsip. 
• Faktur Pembelian adalah tanda bukti telah terjadi pembelian
secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada
pihak pembeli. Bagi pembeli faktur yang diterima disebut faktur
pembelian. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan
kebutuhan. Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua
untuk penjual dan lembaran ketiga untuk arsip. 

• Nota Kontan adalah bukti atas pembelian atau
penjualan sejumlah barang secara tunai. Nota
dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada
pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua,
satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua
untuk penjual.
• Nota debet adalah bukti transaksi perusahaan
yang menyatakan telah terjadi pengembalian

barang disebabkan karena berbagai hal. Nota
debet dikirimkan oleh pihak pembeli kepada
pihak penjual karena barang yang dibeli
dikembalikan, bisa disebabkan rusak atau tidak
sesuai dengan pesanan.
• Bukti kas masuk adalah tanda bukti transaksi
bahwa perusahaan telah menerima uang secara
cash atau secara tunai atas pelunasan piutang
atau atas penjualan tunai.
• Memo adalah bukti pencatatan antar bagian
atau manager dengan bagian-bagian yang ada di

• Syarat Pembayaran Perusahaan Dagang 
Syarat pembayaran adalah perjanjian antara penjual dan
pembeli untuk pembayaran barang-barang dagang yang
dibeli. Dengan demikian, batas antara pembelian tunai
dan
pembelian
kredit
menjadi

jelas.
Beberapa Syarat pembayaran yang lazim digunakan dalam
transaksi adalah sebagai berikut
• 2/10, n/30. jika pembayaran dilakukan dalam jangka
waktu sepuluh hari atau kurang akan mendapat potongan
2%, dan pembayaran neto faktur paling lambat 30 hari
• Syarat 2/10, 1/15, n/30 jika pembayaran dilakukan dalam
jangka waktu 10 hari atau kurang akan mendapat
potongan 2%. Tetapi jika pembayaran dilakukan setelah
lewat batas 10 hari sampai 15 hari, akan mendapat
potongan 1%. Pembayaran neto faktur paling lambat 30
hari.
• n/60 pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 60 hari
setelah tanggal transaksi jual beli.
• EOM harga neto faktur harus dibayar pada akhir bulan
atau pada bulan di mana transaksi penjualan itu terjadi.

POTONGAN TUNAI
ialah potongan yang diperoleh pembeli apabila membayar dalam batas
waktu tertentu.


Ada beberapa cara dalam menghitung potongan tunai antara
lain sebagai berikut :

1. 2/10, n/30 artinya :
Potongan sebesar 2 (dua) Persen dihitung dari harga faktur
untuk pembayaran dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelah
tanggal faktur Netto harus dibayar dalam batas waktu 30
(tiga puluh) hari setelah tanggal faktur.
2. 2/10, 1/15, n/30 artinya :
Potongan sebesar 2 (dua) persen, untuk pembayaran dalam
waktu 10 (sepuluh) hari setelah tanggal faktur : potongan
sebesar 1 (satu) persen apabila pembayaran setelah 10
(sepuluh) hari tetapi tidak lebih dari 15 (lima belas) hari dari
tanggal faktur dan Netto harus dibayar dalam batas waktu
(tiga pulum) hari dari tanggal faktur.

Contoh :
Tanggal 1 September 2015 Toko “Fajar” membeli dari toko
“Meratur” barang dagang seharga Rp. 400.000 dengan syarat

pembayaran 2/10 n/30.
Tanggal 9 September 2015 Toko fajar membayar hutang yang
terjadi pada tanggal 1 September 2015

Toko Fajar
1 Sept’ 15 Pembelian
Rp. 400.000
Hutang Dagang

Rp. 400.000

9 Sept’15 Hutang Dagang
Rp. 400.000
Potongan pembelian Rp.
8.000
Kas
Rp. 392.000
Rp. 400.000 x 2% = Rp. 8.000

Toko Meratur

1 Sept ‘ 15 Piutang dagang
Rp. 400.000
Penjualan
9 Sept’ 15 Kas
Rp. 392.000
Potongan Penjualan
Rp.
8.000
Piutang Dagang

Rp. 400.000
Rp. 400.000

RETUR DAN POTONGAN
PENJUALAN/PEMBELIAN
Untuk memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen,
perusahaan dagang biasanya memberikan Jaminan-jaminan
tertentu. salah satu bentuk jaminan yang lazim diberikan
perusahaan dagang adalah pemberian kesempatan untuk
mengembalikan barang jika barang tidak memuaskan.

Jika barang dikembalikan oleh konsumen, maka konsumen
akan
menerima
pengembalian
uang
atau
mendapat
pengkreditan (pengurangan) rekeningnya. Kemungkinan lain
adalah barang tidak dikembalikan, tetapi pembeli mendapat
potongan harga yang disebut Potongan Penjualan.

contoh :
Tanggal 1 Januari 2015 dijual barang dagang secara kredit
kepada CV. rahayu Surabaya seharga Rp. 350.000.
Tanggal 5 Januari 2015 diterima kembali barang dagang yang
dijual pada Tanggal 1 Januari 2015 karena rusak. Harga barang
tersebut adalah Rp. 40.000
Jawab
1 Jan’ 15
Piutang Dagang
Penjualan

Rp. 350.000

5 Jan ’15
Retur dan Potongan Penjualan Rp. 40.000
Piutang dagang

Rp. 350.000

Rp. 40.000

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

Contoh :
1. Transaksi penjualan
Penjualan Tunai
Kas
Rp. xxx
Penjualan Rp. xxx
Penjualan Kredit
Piutang Dagang Rp. xxx
Penjualan
Rp. xxx

2. Transaksi Pembelian
Pembelian Tunai
Pembelian Rp. xxx
Kas
Rp.
xxx
Pembelian Kredit
Pembelian Rp. xxx
Hutang dagang Rp. xxx

JURNAL KHUSUS
• Merupakan jurnal yang digunakan untuk
mencatat transaksi-transaksi yang sejenis
dan sering terjadi.
• Fungsi jurnal khusus adalah :
• Agar dalam mencatat transaksi ke dalam jurnal
dapat lebih cepat
• Agar posting jurnal ke dalam rekening-rekening
buku besar tidak dilakukan tiap hari.

JENIS JURNAL KHUSUS
• Jurnal Penjualan(Sales Journal)
• Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
• Jurnal Penerimaan Kas (Cash Recipt Journal)
• Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Disbursement
Journal)

Jurnal Penjualan
• Digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
penjualan secara kredit.
• Penjualan kredit akan dicatat : Debit Piutang Dagang
dan Kredit Penjualan. Untuk iitu jurnal penjualan
dalam bentuk sederhana:

Modifikasi Jurnal Penjualan
UD. “ABADI”
JURNAL PENJUALAN
Halaman :
Tgl

Keterangan

No.
Faktur

Folio

Debet
Piutang
Dagang

Penj. Brg
A

Kredit
Penj. Brg
B

Penj. Brg
C

Jurnal Pembelian
• Digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
pembelian secara kredit.
• Pembelian kredit akan diicatat : Debit
Pembelian dan Kredit Hutang Dagang. Untuk
itu bentuk jurnal pembelian dalam sederhana
sbb :

Modifikasi Jurnal Pembelian

Jurnal Penerimaan Kas
• Digunakan
untuk
mencatat
transaksitransaksi yang menimbulkan bertambahnya
kas perusahaan.
• Penerimaan kas perusahaan yang paling
sering terjadi adalah penerimaan piutang
dagang dan penjualan tunai. Disamping itu
terdapat penerimaan yang jarang terjadi
seperti : penerimaan sewa, bunga, dsb. Atas
penerimaan ini juga dicatat dalam jurnal
Bentuk
Jurnal
Penerimaan
Kas
penerimaan kas. Penerimaan kas akan dicatat
:
Debet
Kas
dan
Kredit
Jenis-jenis
penerimaan,
berikut
bentuk
jurnal
penerimaan kas :

Jurnal Pengeluaran Kas
• Digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
yang
mengakibatkan
berkurangnya
kas
perusahaan.
• Pengeluaran kas perusahaan yang paling sering
terjadi adalah pelunasan hutang dagang dan
pembelian tunai.
• Disamping itu terdapat pengeluaran yang
jarang terjadi seperti : membayar gaji, membeli
Bentuk
Jurnal
Kas
alat tulis
kantorPengeluaran
secara tunai, dsb.
• Pengeluaran kas akan dicatat : Debet Jenisjenis pengeluaran dan Kredit

Buku Besar Pembantu
• Merupakan perincian dari rekening buku
besar.
• Rekening buku besar yang dirinci ke
dalam rekening pembantu dinamakan
rekening
kontrol.
rekening-rekening
Jenis
Rekening
Buku
besar Yang
di Rinci
buku
besar
yang
ada perlu
pada
suatu
perusahaan
tidak
seluruhnya
perlu
dirinci

Prinsip Mencatat ke dalam rekening buku besar pembantu
Bukti
Transaksi

Jurnal

Rekening
Buku
Pembantu

Rekening
Buku Besar

Berikut ini sebagian transaksi keuangan dari UD ABADI selama bulan Januari 2016
:

Pengertian Persediaan Barang
• Menunjukkan
barang-barang
yang
dimiliki
untuk
dijual
kembali
atau
digunakan untuk memproduksi barangbarang yang akan dijual kepada para
konsumen
selama
periode
normal
kegiatan perusahaan.
• Dalam
Perusahaan
dagang,
barangMetode
Pencatatan
Persediaan
barangtujuan akan
barang
yang dibeli
dengan
dijual
kembali
1).
Metode
fisik diberi nama Persediaan
barang dagangan
2). Metode buku (Perpetual)

Metode Penentuan Harga Pokok Persediaan

• Metode Fisik
• Identifikasi Khusus
• MPKP (FIFO, First In First
Out)
• MTKP (LIFO, Last In Fist
Out )
• Rata-rata Sederhana
• Rata-rata Tertimbang
• Metode Perpetual
• FIFO
• LIFO
• Rata-rata Bergerak

FIFO DAN LIFO
• FIFO
• Metode FIFO menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang
pertama kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali.
Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok
pembelian yang paling akhir.
• Metode ini juga mengasumsikan bahwa barang yang terjual karena
pesanan adalah barang yang mereka beli. Oleh karenanya, barangbarang yang dibeli pertama kali adalah barang-barang pertama yang
dijual dan barang-barang sisa di tangan (persediaan akhir) diasumsikan
untuk biaya akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan, biaya-biaya
sebelumnya dicocokkan dengan pendapatan dan biaya-biaya yang baru
digunakan untuk penilaian laporan neraca.
Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, sejak pemilik barang
dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. FIFO
merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian
persediaan.
• Metode FIFO seringkali tidak nampak secara langsung pada aliran fisik
dari barang tersebut karena pengambilan barang dari gudang lebih
didasarkan pada pengaturan barangnya. Dengan demikian meode FIFO
lebih nampak pada perhitungan harga pokok barang. Dalam metode
FIFO, biaya yang digunakan untuk membeli barang pertama kali akan
dikenali sebagai Cost of Goods Sold (COGS). Untuk perhitungan harga
maka digunakan harga dari stok barang dari transaksi yang terdahulu.

• LIFO
adalah membebankan biaya dari pembelian terakhir dan
memberikan biaya yang paling dtua di akun persediaan. Ada
beberapa cara untuk menerapkan metode LIFO. Karena setiap
variasi menghasilkan, angka yang berbeda untuk biaya bahan
baku yang dikeluarkan, biaya persediaan akhir, dan laba, maka
penting untuk mengikuti prosedur yang dipilih secara konsisten.
*Kelebihan :
• Mudah menandingakan kos sekarang dengan pendapatan
sekarang
• Jika harga naik, harga barang konservatif
• laba operasi tidak tercemar oleh untung/rugi fluktuasi harga
• Jika harga berfluktuasi , dapat meratakan laba tahunan.
• *Kelemahan :
• bertentangan dengan aliran fisik sesungguhnya
• Tidak menunjukkan potensi jasa yang sesungguhnya /kos yang
sudah usang.
Penerapan Metode LIFO dan FIFO di Negara IFRS
• *6 SISTEM AKUNTANSI NASIONAL  :
• PERANCIS
- Inggris

Contoh Soal
1997
Pembelian
Juni
1 Persediaan 300 kg @ Rp 100 = Rp 30.000
10 Pembelian 200 kg @ Rp 110 = Rp 22.000
20 Pembelian 400 kg @ Rp 115 = Rp 46.000
28 Pembelian 100 kg @ Rp 120 = Rp 12.000
1000 kg
Penjualan
Juni
17 Penjualan 300 kg @ Rp 200
24 Penjualan 500 kg @ Rp 150
800 kg

Rp 110.000

Metode FIFO
Metode Fisik
Diketahui Persediaan akhir Barang Z adalah : 200 kg yang terdiri
dari :
Pembelian

28 Juni 100 kg @ Rp 120 = Rp 12.000

Pembelian

20 Juni 100 kg @ Rp 115 = Rp 11.500

200 kg

Rp 23.500

Jadi Harga Pokok Penjualan Barang Z adalah :
Rp 110.000 - Rp 23.500 = Rp 86.500

Metode LIFO
Metode Fisik
Harga Pokok persediaan barang Z sebanyak 200 kg itu dihitung
sebagai berikut :
Diketahui Persediaan akhir Barang Z adalah : 200 kg yang terdiri dari
Persediaan 1 Juni 200 kg @ Rp 100 = Rp 20.000
 Jadi Harga Pokok Penjualan Barang Z adalah :
Rp 110.000 - Rp 20.000 = Rp 90.000

Metode Rata-Rata Tertimbang
Metode Fisik
 Misalnya barang-barang yang ada dalam gudang pada tanggal 28
Juni 1997 dihitung berjumlah 200 kg
 persediaan akhir dihitung sebagai berikut :
Juni
1 Persediaan 300 kg @ Rp 100 = Rp

30.000

10 Pembelian 200 kg @ Rp 110 = Rp

22.000

20 Pembelian 400 kg @ Rp 115 = Rp

46.000

28 Pembelian 100 kg @ Rp 120 = Rp

12.000

1000 kg

Rp 110.000

  Harga pokok rata-rata tertimbang = Rp 110.000 = Rp. 110
1000
 Persediaan Barang 30 Juni 1997 :
200 kg @ Rp 110 = Rp 22.000
Harga Pokok Penjualan :
 
Rp 110.000 - Rp. 22.000 = Rp. 88.000

Rata - rata Sederhana
 Metode Fisik
100 + 110 + 115 + 120 = Rp. 111.25
4
 Persediaan Barang 30 Juni 1997 :
200 kg @ Rp 111.25

= Rp 22.250

 
Harga Pokok Penjualan :
Rp 110.000 - Rp. 22.250 = Rp. 87.750

Metode Perpetual - FIFO

Perpetual - LIFO

Metode Perpetual- Rata-rata Bergerak

Tahap pengikhtisaran akuntansi perusahaan
dagang

Jurnal penyesuaian
• Adalah jurnal untuk
mengadakan
penyesuaian catatancatatan dengan
keadaan atau fakta
yang sebenarnya pada
akhir periode.
• Tujuan

• Macam
1)

penyesuaian untuk
pemakaian perlengkapan.

2)

Penyesuaian untuk beban
yang masih harus dibayar.

3)

Penyesuaian untuk
pendapatan yang masih
harus diterima.

4)

Penyesuaian untuk
persekot biaya.

agar setiap perkiraan
riil dan nominal dapat 5)
menunjukkan besarnya
6)
harta, utang, modal,
pendapatan, dan beban
pada akhir periode.
7)

Penyesuaian untuk utang
pendapatan.
Penyesuaian untuk
kerugian piutang tak
tertagih.
Penyesuaian untuk
penyusutan aktiva tetap.

JURNAL PENYESUAIAN
Merupakan Jurnal umum yang dipergunakan untuk
mencatat transaksi intern perusahaan pada akhir
periode pembukuan.
Neraca saldo harus disesuaikan dahulu, karena
alasan berikut :
• Adanya rekening campuran (Mixed Account) yaitu
• Rekening yang sebagian merupakan harta dan
sebagian lagi merupakan rekening biaya.
• Adanya kesalahan yang masih harus dikoreksi

PERSEDIAAN BARANG DAGANG
1. Ikhtisar Rugi Laba
2. Harga Pokok Penjualan
3. Tanpa di Jurnal
Contoh :
Neraca Saldo, 31 Desember 1990
Persediaan Barang Dagang
Rp. 11.250.000 (D)
Pembelian
Rp. 15.000.000 (D)
Ongkos Angkut Pembelian
Rp.
500.000 (D)
Retur Pembelian
Rp. 1.000.000 (K)
Potongan Pembelian
Rp.
750.000 (K)

Data Penyesuaian 31 Desember 1990
Nilai Persediaan barang akhir sebesar Rp. 12.500.000

1. Penyesuaian Metode Ikhtisar Rugi/Laba

2. Penyesuaian Metode Harga Pokok Penjualan

Kertas kerja perusahaan
dagang
• Kertas kerja atau neraca lajur adalah suatu kertas
berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang
direncanakan secara khusus untuk menghimpun
semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat
perusahaan akan menyusun laporan keuangan.
• Beberapa metode atau pendekatan :
1.

Akun ikhtisar laba/rugi

jumlah akun ikhtisar laba/rugi pada ayat
penyesuaian harus dipindah ke neraca saldo
disesuaikan, kolom laba/rugi sebelah debit
(tersendiri) dan kredit (tersendiri) sesuai jumlah
masing-masing. Akun ikhtisar laba/rugi dapat
ditunjukkan dalam kertas kerja berikut :

Akun ikhtisar laba/rugi
Nama
perkiraan
Ikhtisar L/R

NS

AP

NSD

L/R

Neraca

D

K

D

K

D

K

D

K

D

K

-

-

Rp.x

Rp.x

Rp.x

Rp.x

Rp.x

Rp.x

-

-

2. Akun harga pokok penjualan
Jumlah akun harga pokok penjualan sebelah debit dan kredit pada
kolom ayat penyesuaian, dicari selisihnya. Selisih tersebut dipindah ke
kolom NSD dan kolom L/R sebelah debit. ditunjukkan dalam kertas kerja
berikut :
Nama
perkiraan
Ikhtisar L/R

NS

AP

NSD

L/R

Neraca

D

K

D

K

D

K

D

K

D

K

-

-

Rp.x

Rp.x

Rp.x

-

Rp.x

-

-

-

Penyusunan kertas kerja
Adapun tahap penyusunan kertas kerja yaitu :
1) Memasukkan saldo buku besar ke kolom neraca
saldo, dimana jumlah debit dan kredit harus sama.
2) Membuat jurnal penyesuaian dengan analisis dan
memasukkan dalam kertas kerja kolom ayat
penyesuaian (AP).
3) Menjumlah selisih antara kolom neraca saldo dan
ayat penyesuaian, kemudian diisi ke kolom neraca
saldo disesuaikan(NSD).
4) Memindahkan jumlah kolom NSD ke kolom
neraca.adapun perinciannya :
 rekening riil/neraca (harta,utang,modal)
 rekening nominal/Laba/Rugi (pendapatan dan
beban)
5) Menjumlah kolom L/R dan kolom neraca, jika kolom
L/R lebih besar kredit = laba kemudian dipindah ke
kolom neraca sebelah kredit, begitu juga sebaliknya.

Penyusunan kertas kerja :
Misal pada jurnal penyesuaian penghasilan yang
masih harus diterima.
Pada tanggal 1 agustus diterima sewa utuh 6
bulan Rp.12.000.000,Maka disusun dalam kertas kerja sebagai
berikut :
(dalam jutaan Rp.)
Tgl

1

Nama
perkiraan

NS

JP

NSD

R/L

N

D

K

D

K

D

K

D

K

D

K

Penghasilan
sewa

-

12

2

-

-

10

-

10

-

-

sewa
dibayar dimuka

-

-

-

2

-

2

-

-

-

2

Cara menghitung hpp :

Persediaan barang dagangan (awal)
………………….Rp.xxx
Pembelian ………………………………………..Rp.xxx
Beban angkut masuk …………………………..Rp.xxx
Rp.xxx
Retur pembelian & pengurangan hrg..Rp.xxx
Potongan pembelian …………………...Rp.xxx
(Rp.xxx)
Pembelian bersih …………………………………………Rp.xxx
Barang tersedia untuk dijual……………………………
Rp.xxx
Persediaan barang dagangan (akhir)………………….
(Rp.xxx)
Harga pokok penjualan (HPP)
………………………….Rp.xxx

Laporan keuangan
Adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan
suatu ringkasan transaksi keuangan.

Laporan keuangan meliputi :
1. Laporan laba/rugi
laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban
pada akhir periode.
2. Laporan Perubahan Modal
 laporan yang menunjukkan adanya perubahan
modal yaitu dari modal awal menjadi modal akhir.

hal-hal yang diperhitungkan dalam laporan
perubahan modal
a) Besarnya modal periode
b) Adanya laba atau rugi usaha
c) Adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive
d) Adanya investasi tambahan dari pemilik
e) Besarnya modal akhir periode


3. Neraca
Adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada akhir periode, mengenai besarnya
harta, utang, modal perusahaan.
Contoh :
Aktiva

Pasiva

Kas
Rp.10.000
Piutang
5.000
Perlengkapan
2.000

Utang
Rp. 6.000
Rp.
Rp.

Sewa mobil YMH dbyr
5.000
Cad.kerugian piutang
1.000

Aktiva tetap
Rp.20.000

Modal
Rp.10.000

Akumulasi peny.AT
(Rp.4.000)

Laba thn berjalan
Rp. 4.000

Sewa gedung YMH dbyr

Rp.
Rp.