PERDA NO 3 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
NOMOR 3 TAHUN 2014
TENTANG
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PADA

BADAN USAHA MILIK DAERAH PERSEROAN TERBATAS
LOMBOK TENGAH BERSATU
BUPATI LOMBOK TENGAH,
Menimbang : a. bahwa salah satu strategi pemerintah daerah dalam menumbuh
kembangkan perekonomian daerah adalah dengan mendayagunakan
kapasitas sumberdaya di daerah secara optimal yang berorientasi pada
meningkatnya pendapatan asli daerah dan kesejahteraan masyarakat, maka
dipandang perlu melakukan sinergi serta pelibatan secara aktif unsur
penyelenggara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta;
b. bahwa keberadaaan Badan Usaha Milik Daerah PT. Lombok Tengah
Bersatu yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2011 tentang Pembentukan Perseroan Terbatas Lombok Tengah
Bersatu (PT. LTB) dimaksudkan untuk melakukan akselerasi proses
pembangunan daerah dan bertujuan meningkatkan pertumbuhan sektor

perekonomian daerah, maka perlu didukung dengan alokasi dan
penyertaan modal daerah sebagai modal dasar untuk membiayai kegiatankegiatan usaha produksi dan operasional yang diselenggarakannya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Pada Badan Usaha Milik Daerah
PT. Lombok Tengah Bersatu.
Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan DaerahDaerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daera Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

0


4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);
8. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4855);

1

14. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4761);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4812);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagimana telah dua kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun
2007 Nomor 1);
18. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2007 Nomor
2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 49);
19. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang
Menjadi Kewenangan Kabupaten Lombok Tengah Sebagai Daerah
Otonom (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008
Nomor 2);
20. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perseroan
Terbatas (PT) Lombok Tengah Bersatu (Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Tengah Tahun 2011 Nomor 2);

Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Dan
BUPATI LOMBOK TENGAH
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH

KABUPATEN LOMBOK

TENGAH PADA BADAN USAHA MILIK

DAERAH PERSEROAN TERBATAS LOMBOK TENGAH BERSATU.

BAB I
KETENTUAN UMUM
2

Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1.
2.
3.
4.

5.

6.


7.
8.

9.

10.

11.

12.

13.

Daerah adalah Kabupaten Lombok Tengah.
Bupati adalah Bupati Lombok Tengah.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kabupaten
Lombok Tengah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Pemerintah Daerah adalah Bupati dan satuan kerja perangkat daerah yang merupakan
organisasi perangkat daerah Kabupaten Lombok Tengah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah.
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah organisasi perangkat
daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang berbentuk Sekretariat,
Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan, Kelurahan, dan Unit Pelaksana Teknis Daerah.
Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Unit SKPD adalah unit
pelaksana teknis yang berada di dalam organisasi perangkat daerah yang berbentuk
Sekretariat, Bagian, Bidang, dan Unit Pelaksana Teknis.
Perusahaan Terbatas Lombok Tengah Bersatu yang selanjutnya disebut PT. LTB adalah
Badan Usaha Milik Daerah yang menyelenggarakan kegiatan usaha produksi.
Dewan Komisaris adalah unsur dalam internal PT. LTB yang melakukan pengawasan secara
umum dan khusus serta memberikan arahan kepada Direksi dalam menyelenggarakan
perusahaan.
Direksi adalah unsur dalam internal PT. LTB yang melaksanakan secara teknis operasional
kegiatan penatausahaan dan pengelolaan keuangan/barang milik daerah sesuai tujuan yang
diinginkan perusahaan dan mempertanggung jawabkan terhadap seluruh hasil capaian
kinerja perusahaan.
Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah organ perusahaan
yang mempunyai wewenang yang termuat dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga
peruhaan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah seluruh

anggaran belanja rutin dan pembangunan yang dialokasikan oleh pemerintah daerah
bersama-sama dengan DPRD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Penyertaan Modal Daerah adalah setiap usaha dalam menyertakan modal daerah pada suatu
usaha bersama antar daerah dan/atau dengan badan usaha swasta/badan lain dan/atau
pemanfaataan modal daerah oleh badan usaha/badan dengan suatu maksud, tujuan dan
imbalan tertentu.
BAB II
SIFAT, TUJUAN DAN JENIS USAHA

Pasal 2
(1) PT. LTB menyelenggarakan kegiatan usaha produksi yang bersifat :
a. Memberikan jasa;
b. Mendayagunakan potensi daerah;
c. Mengembangkan pendapatan;

(2) PT. LTB bertujuan untuk menumbuhkembangkan perekonomian daerah dalam rangka
meningkatkan pendapatan asli daerah dan kesejahteraan masyarakat Lombok Tengah.


3

(3) Jenis usaha yang diselenggarakan oleh PT. LTB adalah :
a. Hotel Bintang;
b. Konstruksi Gedung;
c. Jasa Agen Perjalanan; dan
d. Perdagangan besar makanan, minuman, dan tembakau.
Pasal 3
(1) Selain jenis usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) PT LTB dapat membuat
rencana pengembangan jenis usaha lainnya.
(2) Rencana pengembangan setiap jenis usaha harus diawali melalui kegiatan studi kelayakan
yangdilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran secara lebih konkrit untuk dijadikan masukan dalam memperhitungkan jenis
usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Setiap jenis usaha yang dimohonkan harus melampirkan dokumen hasil studi kelayakan dan
proposal yang sekurang-kurangnya memuat:
a. Nama jenis usaha;
b. Lokasi tempat usaha;
c. Rincian anggaran biaya yang dibutuhkan atau estimasi modal dasar;

d. Prakiraan peluang pasar;
e. Prospek usaha dalam jangka waktu pendek/menengah/panjang; dan
f. Pihak-pihak lain yang akan ikut serta melakukan kerjasama usaha.
(4) Rencana pengembangan setiap jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dibahas bersama oleh Dewan Komisaris dan Direksi dalam suatu RUPS untuk mendapat
persetujuan dari sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) pemegang saham.
BAB III
PENYERTAAN MODAL DAERAH
Bagian Kesatu
Sumber Dana
Pasal 4
(1) Penyertaan modal daerah pada PT. LTB bersumber dari :
a. APBD;
b. Keuntungan hasil usaha;
c. Lain-lain yang sah.
(2) Penyertaan modal daerah yang bersumber dari APBD harus dilaksanakan dan ditetapkan
berdasarkan mekanisme penyusunan APBD dan tahapan-tahapan sebagaimana diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Besaran Jumlah Alokasi Dana
Pasal 5
(1) Jumlah alokasi dana penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) adalah
sebesar Rp. 1.000.000.000,00,- ( satu miliar rupiah).

(2) Nilai nominal dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan sebagai modal dasar
PT. LTB beroperasional.

4

(3) PT. LTB berkewajiban menyusun rincian rencana dan program kerja anggaran operasional
dengan menggunakan modal dasar secara proporsional dan dimuat dalam Rencana Kerja
Tahunan PT. LTB Bersatu yang disetujui dalam RUPS.
(4) Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kekayaan daerah yang
dipisahkan.
Bagian Ketiga
Penambahan, Pengurangan Dan Penarikan Penyertaan Modal
(1)

(2)
(3)
(4)
(5)

Pasal 6
Pemerintah daerah dapat melakukan penambahan, pengurangan dan penarikan penyertaan
modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 sesuai dengan kondisi dan/atau kemampuan
keuangan daerah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penambahan besaran penyertaan modal sesuai dengan kondisi dan/atau kemampuan
keuangan daerah.
Pengurangan besarnya penyertaan modal dapat dilakukan karena dijual, dihibahkan, atau
dialihkan kepada BUMD lainnya.
Penarikan seluruh penyertaan, karena Perseroan tersebut sudah tidak layak untuk beroperasi.
Penarikan penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan
keputusan Bupati.

Pasal 7
Ketentuan mengenai tata cara pencairan dan pengelolaan dana penyertaan modal daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan-undangan mengenai pokok-pokok pengelolaan keuangan dan barang
milik daerah.
BAB IV
HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Hak, Wewenang, dan Kewajiban Pemerintah Daerah
Pasal 8
(1) Hak dan wewenang pemerintah daerah terhadap PT. LTB meliputi :
a. Menerima keuntungan/laba hasil usaha;
b. Melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan yang
diselenggarakan oleh PT. LTB;
c. Melakukan pemeriksaan dan/audit atas pelaksanaan tata kelola dan penatausahaan
keuangan dan barang daerah pada PT. LTB;
d. Memberikan saran/rekomendasi kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk
perbaikan dan/atau peningkatan kinerja usaha PT. LTB;
e. Meminta pertanggungjawaban secara hukum kepada pihak Direksi, baik secara
perseorangan atau bersama-sama jika dapat dibuktikan telah lalai atau dengan sengaja
menyalahkagunakan jabatannya yang menimbulkan kerugian bagi pemerintah daerah;
f. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT. LTB;
g. Melaksanakan hal-hal lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Kewajiban pemerintah daerah terhadap PT. LTB meliputi:
a. Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan usaha
produksi yang diselenggarakan oleh PT. LTB;
5

b. Memfasilitasi kelancaran pelaksanakan dan pengembangan kegiatan usaha;
c. Memfasilitasi PT. LTB dalam melakukan perikatan/kerjasama degan pihak ketiga;
d. Memberikan motivasi, dukungan dana bagi kelancaran penyelenggaraan
pengembangan kegiatan usaha.

dan

Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban PT. LTB
Pasal 9
(1) Hak-hak PT LTB terhadap pemerintah daerah meliputi :
a. Menerima dana penyertaan modal dari pemerintah daerah;
b. Mengadakan perikatan/kerjasama dengan pihak ketiga;
c. Menggunakan/membelanjakan dana/modal secara rasional sesuai rencana dan program
kerja berdasarkan kebutuhan;
d. Melaksanakan wewenang sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PT. LTB.
(2) Kewajiban PT LTB terhadap pemerintah daerah meliputi :
a. Menyetorkan keuntungan/laba hasil usaha pada waktu yang telah ditentukan;
b. Menyampaikan rencana dan program kerja kegiatan usaha yang diselenggarakan disertai
dengan rincian alokasi jumlah dana pada setiap jenis usaha kepada pemerintah daerah
dengan tembusan dikirimkan kepada DPRD dan SKPD/Unit SKPD terkait;
c. Mengumumkan secara terbuka melalui media massa keadaan neraca keuangan pada akhir
pelaksanaan tahun anggaran;
d. Mempertanggungjawabkan seluruh dana penyertaan modal daerah dan asset barang milik
daerah yang dikelola;
e. Melaksanakan tindak lanjut terhadap saran/rekomendasi yang disampaikan oleh
pemerintah daerah;
f. Melaksanakan kewajiban lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB V
PELAPORAN
Pasal 10
(1) PT LTB wajib menyampaikan laporan fisik dan keuangan secara rutin setiap triwulan,
tengah tahunan, dan tahunan kepada Bupati dengan tembusan dikirimkan kepada SKPD/unit
SKPD terkait.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam rangkap 5 (lima) dan
dilampirkan dengan bukti-bukti sah penggunaan uang serta dokumentasi foto hasil
pengadaan barang.
(3) Pemerintah daerah dapat melakukan evaluasi atas kinerja PT LTB dengan cara melakukan
pemeriksaan dan/atau audit untuk menguji validitas laporan yang diterima.

BAB VI
GANTI RUGI DAN SANKSI
Pasal 11
6

(1) Setiap kerugian daerah yang diakibatkan oleh kelalaian dan/atau penyalahgunaan wewenang
jabatan atas pengelolaan keuangan/barang milik daerah merupakan tindakan pelanggaran
yang diselesaikan melalui tuntutan ganti rugi.
(2) Setiap orang dan/atau lembaga usaha yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum
yang mengakibatkan kerugian daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenakan
sanksi administratif dan/atau sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Bentuk sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah:
a. Teguran;
b. Peringatan; dan
c. Penarikan kembali penyertaan modal daerah.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah.
Ditetapkan di Praya
pada tanggal 5 Maret 2014
BUPATI LOMBOK TENGAH,

H. MOH. SUHAILI FT
Diundangkan di Praya
pada tanggal
2014
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK TENGAH,

H. LALU SUPARDAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2014 NOMOR

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
NOMOR TAHUN 2014

7

TENTANG
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PADA BADAN
USAHA MILIK DAERAH PERSEROAN TERBATAS
LOMBOK TENGAH BERSATU

I. UMUM
Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diamanatkan bahwa
Pendapatan Asli Daerah bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, maka
kebijakan suatu daerah sangat diperlukan dalam melakukan terobosan-terobosan yang
mendorong meningkatnya PAD guna memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan di
daerah yang selama ini dalam kenyataan bahwa PAD dari pajak, retribusi masih sangat
jauh dari cukup, maka dari itu Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah telah mendirikan
Badan Usaha Milik Daerah Perseroan Terbatas Lombok Tengah Bersatu yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perseroan Terbatas
( PT ) Lombok Tengah Bersatu yang melakukan usaha-usaha di bidang pembangunan,
agrobisnis, industry strategis, konstruksi, properti, konsultan, jasa/perdagangan, kelautan
dan perikanan, pariwisata, infrastruktur, perbankan, investasi, asuransi dan usaha lain
sesuai kebutuhan sebagai upaya peningkatan pendapatan daerah maupun untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Dengan berdirinya PT. LTB ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi
dalam penciptaan lapangan kerja baru, menurunkan angka pengangguran, meningkatkan
pendapatan masyarakat sehingga terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang
bermuara kepada meningkatnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lombok Tengah.
Adapun di dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pembentukan
PT. Lombok Tengah Bersatu dalam Pasal 7 ayat (1) dinyatakan bahwa Modal Dasar PT.
LTB ditetapkan dalam APBD Kabupaten Lombok Tengah dan dalam Peraturan Daerah
tentang penyertaan Modal, hal ini sesuai dengan Pasal 71 ayat (1) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang
mengamanatkan bahwa “Investasi Pemerintah Daerah dapat dianggarkan apabila jumlah
yang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenan telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah tentang penyertaan modal”, maka Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah
menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal kabupaten Lombok Tengah pada
Perseroan Terbatas Lombok Tengah Bersatu yang dijadikan sebagai modal dasar agar PT.
LTB segera bisa beroperasi. Dengan demikian maka alokasi dana penyertaan modal daerah
pada PT Lombok Tengah Bersatu yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Lombok Tengah wajib dikelola dan dipertanggungjawabkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas
8

Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan “kekayaan daerah yang dipisahkan” antara lain modal dasar,
bagian laba/keuntungan hasil usaha dari PT. LTB, hasil kerjasama dengan pihak
ketiga.
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR

9