EKOLOGI LAUT | Karya Tulis Ilmiah EKOLOGI LAUT

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 2:34:53 2017 / +0000 GMT

EKOLOGI LAUT
INTERAKSI ANTAR EKOSISTEM Ditinjau dari daratan menuju ke arah laut lepas, tipologi umum dari perairan laut
tropisdiawali oleh hutan mangrove yang kemudian diikuti oleh hamparan padang lamun, dan bentang terumbu karang (Gambar 1).
Masing-masing ekosistem laut tersebut memiliki beragam fungsi dan peran yang saling terkait satu sama lain.

Gambar 1. Fungsi dan peran tiga ekosistem lautTingginya kompleksitas ekosistem laut, baik di dalam maupun antar ekosistem,
membuat penelitian interaksi suatu kajian yang sangat rumit dan dinamis. Oleh karena itu, mekanisme yang pasti dalam interaksi
antara ketiga ekosistem ini masih terus diteliti sampai saat ini. Ogden dan Gladfelter (1983) menyarikan interaksi rumit dalam
ekosistem laut ke dalam lima kategori, yaitu interaksi fisik, interaksi bahan organik terlarut, interaksi bahan organik partikel,
interaksi migrasi biota dan interaksi dampak manusia (Gambar 2).

Gambar 2. Interaksi antara ketiga ekosistem laut Interaksi FisikTerumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove berinteraksi
secara fisik melalui beberapa mekanisme, yaitu reduksi energi gelombang, reduksi sedimen, dan pengaturan pasokan air baik air laut
maupun air tawar dari sungai. Komunitas lamun dan mangrove sangat bergantung pada keberadaan struktur kokoh dari bangunan
kapur terumbu karang sebagai penghalang aksi hidrodinamis lautan, yaitu arus dan gelombang. Di zona reef front, terjadi produksi
pecahan fragmen kapur akibat hempasan gelombang dan terpaan arus yang terus-menerus. Fragmen-fragmen kapur ini akan diproses
oleh beberapa jenis ikan, bulu babi, dan sponge untuk menghasilkan kerikil, pasir, dan lumpur. Selanjutnya kerikil, pasir, dan
lumpur akan diteruskan ke arah pantai oleh aksi gelombang dan arus yang telah dilemahkan, sehingga membentuk akumulasi

sedimen yang menjadi substrat utama di goba serta diperlukan di ekosistem padang lamun dan hutan mangrove. Padang lamun
berperan ganda dalam mempengaruhi kedua komunitas di sekitarnya, yaitu sebagai (1) pemerangkap dan penstabil sedimen, serta (2)
pemroduksi sedimen. Fungsi pertama sangat diperlukan oleh terumbu karang karena menghindari proses sedimentasi yang bisa
menutup permukaan hewan karang dan mengahalangi proses fotosintesis zooxanthellae di dalamnya. Fungsi yang kedua dilakukan
oleh alga berkapur, epifit, dan infauna, yang hasilnya diperlukan oleh komunitas lamun dan mangrove. Hutan mangrove juga
berperan serupa dalam hal pemerangkap dan penyaring sedimen dan bahan pencemar, sehingga sedimentasi dan pencemaran di
perairan pesisir jauh berkurang. Mangrove juga berperan dalam mengatur pasokan air tawar ke sistem perairan pesisir.Interaksi
Bahan Organik PartikelSejumlah besar bahan organik partikel yang masuk ke lautan berasal dari bahan organic terlarut dari daratan
yang terakumulasi dan mengeras. Sebagian kecil lainnya berasal dari detritus yang berupa dedaunan mangrove dan lamun yang
membusuk. Mayoritas bahan organik partikel ini akan dihancurkan terlebih dahulu oleh biota-biota mangrove sehingga membentuk
fragmen yang berukuran lebih kecil. Fragmen-fragmen berukuran kecil ini merupakan makanan yang berprotein tinggi dan disukai
oleh biota laut berukuran besar yang sering terdapat di terumbu karang.Interaksi Migrasi BiotaMigrasi biota laut merupakan suatu
hubungan yang penting dan nyata antara terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove. Ada dua kategori migrasi biota, yaitu:
1. Migrasi jangka pendek untuk makanTipe migrasi ini umumnya dilakukan oleh biota-biota dewasa. Ada dua strategi migrasi

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sun Sep 3 2:34:54 2017 / +0000 GMT

makan, yaitu:a. Edge (peripheral) feeders. Edge feeders merupakan biota yang memanfaatkansuatu sistem habitat untuk berlindung,
namun berkelana jauh dari sistemnyauntuk mencari makan. Umumnya tipe migrasi ini berlangsung dalam jarak pendek, dan biota
yang telah diketahui melakukannya adalah bulu babi Diademadan ikan Scaridae.b. Migratory feeders. Tipe migratory feeders
memiliki jarak migrasi yang relatifjauh dan memiliki waktu tertentu dalam melakukan kegiatannya. Contoh biotanya adalah ikan
penghuni terumbu karang seperti ikan kakap (Lutjanidae) yang diketahui sering mencari makan di padang lamun saat malam hari,
dan ikan barakuda (Sphyraenidae) yang mencari makan di hutan mangrove saat pasang naik.2. Migrasi daur hidup antara sistem
yang berbedaTipe migrasi ini sering dijumpai pada spesies-spesies ikan dan udang yang diketahui melakukan pemijahan dan
pembesaran larva di hutan mangrove atau padang lamun. Hal ini dimungkinkan oleh tersedianya banyak ruang berlindung, kaya
akan sumber makanan, dan kondisi lingkungan perairan yang lebih statis dibandingkan terumbu karang. Lambat laun biota tersebut
tumbuh dan menjadi besar, sehingga ruang berlindung yang tersedia sudah tidak memadai lagi dan mereka pun bermigrasi ke
perairan yang lebih dalam seperti terumbu karang atau laut lepas.Interaksi Dampak ManusiaKegiatan manusia memiliki dampak
yang bervariasi terhadap ekosistem laut di laut, dari yang sifatnya sementara atau dapat diatasi secara alami oleh sistem ekologi
masing-masing ekosistem hingga yang bersifat merusak secara permanen hingga ekosistem tersebut hilang. Kerusakan yang terjadi
terhadap salah satu ekosistem dapat menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun ekosistem lain di sekitarnya.
Khusus bagi komunitas mangrove dan lamun, gangguan yang parah akibat kegiatan manusia berarti kerusakan dan musnahnya
ekosistem. Bagi komunitas terumbu karang, walau lebih sensitif terhadap gangguan, kerusakan yang terjadi dapat mengakibatkan
konversi habitat dasar dari komunitas karang batu yang keras menjadi komunitas yang didominasi biota lunak seperti alga dan
karang lunak.Rantai Makanan LautFitoplankton adalah tingkat pertama dari rantai makanan kita, diikuti oleh zooplankton, yang

memakan fitoplankton tersebut. Para zooplanktonkemudian dimakan oleh krill, ikan dan krustasea lainnya, yang semua pergi untuk
dimakan oleh ikan besar, penguin, anjing laut, singa laut dan paus.Rantai makanan terus pada saat dimakan oleh mamalia seperti
beruang kutub. (Vegas)Jika kita berpikir tentang rantai makanan secara logis mudah mengerti bagaimana caranya, tanpa plankton,
semua hewan laut akan mati. Tanpa fitoplankton, zooplankton tidak akan memiliki makanan dan mati. Tanpa zooplankton, krill,
ikan kecil dan krustasea lainnya akan punya apa-apa untuk makan dan mereka akan mati, dll, dll Sampai akhirnya Anda
mendapatkan semua jalan keluar untuk mamalia besar seperti ikan paus, lumba-lumba, dan manate. Semua binatang di laut
tergantung pada plankton untuk bertahan hidup.

Gambar 3. Rantai makanan lautMeskipun manusia saat ini tidak makan dari beruang kutub dan ikan sebagai makanan seluruh
mereka, pada satu waktu kita lakukan. Pemburu-pengumpul bergantung pada daging dan ikan sebagai bagian dari makanan
sehari-hari mereka. Tanpa plankton mereka tidak akan memiliki akses ke berbagai jenis daging dan ikan. Artinya,
pemburu-pengumpul akan terpaksa hanya mengandalkan pada makanan yang mereka berkumpul, daripada ditangkap dan dibunuh;
ini meliputi akar, dan biji-bijian dan kacang. Makanan ini pada akhirnya akan menjadi begitu langka bahwa kelompok-kelompok
besar pemburu-pengumpul akan mati kelaparan masih. (Pearson) Seafood telah memainkan peranan penting sepanjang sejarah dan
tidak hari ini.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/2 |