B1J010163 11.
I.
PENDAHULUAN
Hutan merupakan suatu ekosistem yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhtumbuhan dan hewan. Masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam suatu ekosistem hutan,
memiliki hubungan erat satu sama lain dengan lingkungannya(Hilwan et al., 2013).
Hutan memiliki peran yang penting bagi kehidupan manusia, yaitu dengan menyerap
karbondioksida (CO2) di atmosfir sehingga mengurangi pemanasan global dan
menghasilkan oksigen (O2) yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup.
Hutan juga menjadi habitat (tempat hidup) dari berbagai jenis flora dan fauna.
Manusia
sudah
seharusnya
mengelola
dan
mengembangkan
hutan
agar
kelestariannya dapat terus terjaga.
Hutan yang saat ini sedang dikembangkan adalah Hutan Pendidikan
Konservasi Gunung Tugel (HPKGT). HPKGT tergolong ke dalam hutan buatan yang
dikelola dan dikembangkan oleh Universitas Jenderal Soedirman menyerupai hutan
alam. Hutan tersebut terletak di Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah. Secara visual, vegetasi yang tumbuh dan berkembang pada
HPKGT adalah berupa pepohonan dan tumbuhan bawah.
Tumbuhan bawah merupakan suatu jenis vegetasi dasar yang terdapat di bawah
tegakan hutan kecuali anakan pohon yang meliputi rerumputan, herba, semak belukar
dan paku-pakuan (Yuniawati, 2013). Manfaat dari tumbuhan bawah yaitu dapat
menahan daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan derasnya aliran air di atas
permukaan tanah. Unsur-unsur hara dan kandungan lain dalam tanah dapat terbawa
oleh derasnya aliran air hujan yang dapat menyebabkan tanah menjadi tandus.
Keberadaan tumbuhan bawah berperan penting untuk memperbesar kemampuan
tanah dalam menyerap dan menahan aliran air hujan, selain itu tumbuhan bawah
dapat menambah kesuburan tanah. Manfaat tersebut menunjukkan adanya interaksi
antara kelompok tumbuhan bawah dengan lingkungan sekitarnya.
bio.unsoed.ac.id
Kelompok tumbuhan bawah membentuk suatu masyarakat yang merupakan
salah satu bagian dari struktur komunitas hutan yang saling berhubugan erat baik
dengan lingkungan biaotik maupun abiotik. Struktur komunitas hutan merupakan
hasil pengaturan ruang oleh komponen penyusun tegakan, bentuk hidup, stratifikasi
dan penutupan vegetasi. Kondisi lingkungan baik biotik maupun abiotik dapat
mempengaruhi perbedaan struktur dan komposisi vegetasi (Fachrul, 2008).
Struktur vegetasi adalah bentuk dari masyarakat tumbuh-tumbuhan yang
menyusun suatu vegetasi. Struktur vegetasi sangat dipengaruhi oleh susunan
vegetasi secara vertikal yang dapat dinyatakan dalam stratifikasi atau bentuk
pertumbuhan yang berupa semak, perdu/terna, herba, dan paku-pakuan (Yanto,
2008). Komposisi vegetasi adalah jumlah jenis tumbuhan yang ada di area/habitat
tertentu (Fachrul, 2008). Mempelajari komposisi vegetasi dapat dilakukan dengan
membuat petak-petak pengamatan yang sifatnya permanen atau sementara untuk
dihitung jumlah jenisnya dan jumlah individu tiap jenis (Mansur, 2003).
Perbedaan struktur dan komposisi pada setiap strata tumbuhan bawah berkaitan
erat dengan kondisi habitat (Wijayanti, 2011). Kondisi habitat akan berbeda-beda di
setiap wilayah, perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh ketinggian tempat, suhu
udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya. Dengan demikian faktor lingkungan
merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan suatu jenis.
Atas dasar hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai struktur dan
komposisi tumbuhan bawah.
Berdasarkan latar belakang di atas muncul rumusan permasalah sebagai
berikut: 1) bagaimana struktur dan komposis jenis tumbuhan bawah, 2) bagaimana
keanekaragaman dan jenis tumbuhan bawah yang dominan, dan 3) faktor lingkungan
apa yang berpengaruh terhadap jenis tumbuhan bawah di Hutan Pendidikan
Konservasi Gunung Tugel. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui struktur
dan komposis jenis tumbuhan bawah, 2) mengetahui keanekaragaman dan jenis
tumbuhan bawah yang dominan, dan 3) mengetahui faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap jenis tumbuhan bawah di Hutan Pendidikan Konservasi
Gunung Tugel. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya
untuk mata kuliah Ekologi Tumbuhan, diantaranya yaitu: 1) memberikan informasi
mengenai struktur dan komposisi serta keanekaragaman jenis vegetasi tumbuhan
bawah, 2) memberikan informasi mengenai pengaruh faktor lingkungan terhadap
bio.unsoed.ac.id
jenis tumbuhan bawah yang ada di Hutan Pendidikan Konservasi Gunung Tugel, dan
3) data yang dihasilkan nantinya dapat digunakan sebagai sumber ilmu untuk
penelitian selanjutnya.
2
PENDAHULUAN
Hutan merupakan suatu ekosistem yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhtumbuhan dan hewan. Masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam suatu ekosistem hutan,
memiliki hubungan erat satu sama lain dengan lingkungannya(Hilwan et al., 2013).
Hutan memiliki peran yang penting bagi kehidupan manusia, yaitu dengan menyerap
karbondioksida (CO2) di atmosfir sehingga mengurangi pemanasan global dan
menghasilkan oksigen (O2) yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup.
Hutan juga menjadi habitat (tempat hidup) dari berbagai jenis flora dan fauna.
Manusia
sudah
seharusnya
mengelola
dan
mengembangkan
hutan
agar
kelestariannya dapat terus terjaga.
Hutan yang saat ini sedang dikembangkan adalah Hutan Pendidikan
Konservasi Gunung Tugel (HPKGT). HPKGT tergolong ke dalam hutan buatan yang
dikelola dan dikembangkan oleh Universitas Jenderal Soedirman menyerupai hutan
alam. Hutan tersebut terletak di Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah. Secara visual, vegetasi yang tumbuh dan berkembang pada
HPKGT adalah berupa pepohonan dan tumbuhan bawah.
Tumbuhan bawah merupakan suatu jenis vegetasi dasar yang terdapat di bawah
tegakan hutan kecuali anakan pohon yang meliputi rerumputan, herba, semak belukar
dan paku-pakuan (Yuniawati, 2013). Manfaat dari tumbuhan bawah yaitu dapat
menahan daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan derasnya aliran air di atas
permukaan tanah. Unsur-unsur hara dan kandungan lain dalam tanah dapat terbawa
oleh derasnya aliran air hujan yang dapat menyebabkan tanah menjadi tandus.
Keberadaan tumbuhan bawah berperan penting untuk memperbesar kemampuan
tanah dalam menyerap dan menahan aliran air hujan, selain itu tumbuhan bawah
dapat menambah kesuburan tanah. Manfaat tersebut menunjukkan adanya interaksi
antara kelompok tumbuhan bawah dengan lingkungan sekitarnya.
bio.unsoed.ac.id
Kelompok tumbuhan bawah membentuk suatu masyarakat yang merupakan
salah satu bagian dari struktur komunitas hutan yang saling berhubugan erat baik
dengan lingkungan biaotik maupun abiotik. Struktur komunitas hutan merupakan
hasil pengaturan ruang oleh komponen penyusun tegakan, bentuk hidup, stratifikasi
dan penutupan vegetasi. Kondisi lingkungan baik biotik maupun abiotik dapat
mempengaruhi perbedaan struktur dan komposisi vegetasi (Fachrul, 2008).
Struktur vegetasi adalah bentuk dari masyarakat tumbuh-tumbuhan yang
menyusun suatu vegetasi. Struktur vegetasi sangat dipengaruhi oleh susunan
vegetasi secara vertikal yang dapat dinyatakan dalam stratifikasi atau bentuk
pertumbuhan yang berupa semak, perdu/terna, herba, dan paku-pakuan (Yanto,
2008). Komposisi vegetasi adalah jumlah jenis tumbuhan yang ada di area/habitat
tertentu (Fachrul, 2008). Mempelajari komposisi vegetasi dapat dilakukan dengan
membuat petak-petak pengamatan yang sifatnya permanen atau sementara untuk
dihitung jumlah jenisnya dan jumlah individu tiap jenis (Mansur, 2003).
Perbedaan struktur dan komposisi pada setiap strata tumbuhan bawah berkaitan
erat dengan kondisi habitat (Wijayanti, 2011). Kondisi habitat akan berbeda-beda di
setiap wilayah, perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh ketinggian tempat, suhu
udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya. Dengan demikian faktor lingkungan
merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan suatu jenis.
Atas dasar hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai struktur dan
komposisi tumbuhan bawah.
Berdasarkan latar belakang di atas muncul rumusan permasalah sebagai
berikut: 1) bagaimana struktur dan komposis jenis tumbuhan bawah, 2) bagaimana
keanekaragaman dan jenis tumbuhan bawah yang dominan, dan 3) faktor lingkungan
apa yang berpengaruh terhadap jenis tumbuhan bawah di Hutan Pendidikan
Konservasi Gunung Tugel. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui struktur
dan komposis jenis tumbuhan bawah, 2) mengetahui keanekaragaman dan jenis
tumbuhan bawah yang dominan, dan 3) mengetahui faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap jenis tumbuhan bawah di Hutan Pendidikan Konservasi
Gunung Tugel. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya
untuk mata kuliah Ekologi Tumbuhan, diantaranya yaitu: 1) memberikan informasi
mengenai struktur dan komposisi serta keanekaragaman jenis vegetasi tumbuhan
bawah, 2) memberikan informasi mengenai pengaruh faktor lingkungan terhadap
bio.unsoed.ac.id
jenis tumbuhan bawah yang ada di Hutan Pendidikan Konservasi Gunung Tugel, dan
3) data yang dihasilkan nantinya dapat digunakan sebagai sumber ilmu untuk
penelitian selanjutnya.
2