PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI : Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung.
No. Daftar FPEB: 415/UN 40.7/D1/LT/2014
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN,
PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP
TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
(Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang
Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
NIM. 0907332
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN
ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN
MUZAKKI
:Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
2014
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN
ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN
MUZAKKI
:Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
2
Pengaruh Transparansi Laporan
Keuangan, Pengelolaan Zakat, dan
Sikap Pengelola terhadap Tingkat
Kepercayaan Muzakki
(Studi Kasus pada Lembaga Amil
Zakat di Kota Bandung)
Oleh
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Muhammad Rizqi Syahri Romdhon 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Okober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN
ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN
MUZAKKI
:Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN
ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN
MUZAKKI
:Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
2
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN
ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN
MUZAKKI
:Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
3
ABSTRAK
Judul :
Pengaruh Transparansi Laporan Keuangan, Pengelolaan Zakat, Dan Sikap
Pengelola Terhadap Tingkat Kepercayaan Muzakki
(Study Kasus Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung)
Disusun oleh : Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
Pembimbing : Dr. Arim, SE, M.Si., Ak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan sikap pengelola terhadap
tingkat kepercayaan muzakki. (Studi kasus pada lembaga amil zakat di kota
Bandung).
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian asosiatif kausal. Teknik
sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan menggunakan
teknik Quota Sampling. Data yang digunakan data yang bersifat primer dengan
menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Dalam menganalisis data,
peneliti menggunakan analisis statistik regresi berganda yang sebelumnya telah
diuji dengan uji instrumen dan uji asumsi klasik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; pertama terdapat pengaruh
signifikan transparansi laporan keuangan terhadap tingkat kepercayaan muzakki.
Kedua, terdapat pengaruh signifikan pengelolaan zakat terhadap tingkat
kepercayaan muzakki. Ketiga terdapat pengaruh signifikan sikap pengelola
terhadap tingkat kepercayaan muzakki. Keempat, adanya pengaruh signifikan
transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan sikap pengelola secara
bersama-sama terhadap tingkat kepercayaan muzakki.
Kata kunci : Transparansi Laporan Keuangan, Pengelolaan Zakat, Sikap
Pengelola, Tingkat Kepercayaan Muzakki
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Title:
Transparency Effect of Financial Statements, Management of Zakat, and
Attitude Institution Against Confidence Level of Muzakki
(Case Study Institute Amil Zakat In Bandung)
Prepared by: Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
Supervisor: Dr. Arim, SE, Si, Ak.
The purpose of this study was to determine how the effect of transparency
of financial reporting, management of zakat, and the manager attitudes towards
the level of trust muzakki. (Case studies on amil zakat institutions in Bandung).
This study includes research into the associative casual. Sampling
technique used was non-probability sampling using Quota sampling technique.
The data used are primary data using a questionnaire research instruments. In
analyzing the data, researchers used statistical regression analysis that had
previously been tested with test instruments and classical assumption.
The results of this study indicate that; First there is a significant influence
on the level of transparency of financial statements muzakki trust. Secondly, there
is a significant influence on the level of confidence in the management of zakat
muzakki. Thirdly there is a significant influence on the level of trust managers
attitude muzakki. Fourth, the existence of significant influence transparency of
financial reporting, management of zakat, and the attitude of managers
simultaneously on muzakki confidence level.
Keywords: Transparency of Financial Statements, Management of Zakat,
business attitude, Confidence Muzakki
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH.....................................Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK
.......................................................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ...............................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI
................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I
PENDAHULUAN .....................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ................. Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Perumusan MasalahError!
Bookmark
not
defined.
1.3 Tujuan Penelitian............................ Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ............. Error! Bookmark not defined.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA .................................Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ................................ Error! Bookmark not defined.
2.1.1
Good Governance............... Error! Bookmark not defined.
2.1.2
Transparansi ....................... Error! Bookmark not defined.
2.1.3
Laporan Keuangan ............. Error! Bookmark not defined.
2.1.4
Pengelolaan Zakat .............. Error! Bookmark not defined.
2.1.5
Sikap Pengelola .................. Error! Bookmark not defined.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
ix
2.1.6
Organisasi Pengelola Zakat Error! Bookmark not defined.
2.1.7
Muzakki.............................. Error! Bookmark not defined.
ix
2.1.8
Mustahiq ............................. Error! Bookmark not defined.
2.1.9
Kepercayaan ....................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Penelitian Terdahulu ...................... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran ....................... Error! Bookmark not defined.
2.4 Hipotesis ......................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN .........................Error! Bookmark not defined.
3.1 Obyek Penelitian ............................ Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian........................... Error! Bookmark not defined.
3.2.1
Desain Penelitian ................ Error! Bookmark not defined.
3.2.2
Definisi dan Operasionalisasi VariabelError!
Bookmark
not defined.
3.2.3
Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ..... Error!
Bookmark not defined.
3.2.4
Sumber Data Dan Jenis DataError!
Bookmark
not
3.2.5
Teknik Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined.
3.2.6
Teknik Analisis Data .......... Error! Bookmark not defined.
3.2.7
Uji Asumsi Klasik .............. Error! Bookmark not defined.
3.2.8
Analisis Regresi Linear BergandaError!
3.2.9
Uji Secara Parsial (uji Statitik t)Error!
defined.
Bookmark
not
defined.
defined.
Bookmark
not
x
3.2.10 Uji Secara Simultan (Uji Statistik F)Error! Bookmark not
defined.
3.2.11 Koefisien Determinasi ........ Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Error! Bookmark
not
defined.
4.1 Hasil Penelitian .............................. Error! Bookmark not defined.
4.1.1
Gambaran Umum Tempat PenelitianError! Bookmark not
4.1.2
Pengujian Instrumen PenelitianError!
4.1.3
Deskripsi Variabel .............. Error! Bookmark not defined.
4.1.4
Analisis Statistik................. Error! Bookmark not defined.
defined.
Bookmark
not
defined.
4.2 Pembahasa ...................................... Error! Bookmark not defined.
4.2.1
Pengaruh
Transparansi
Laporan
Tingkat Kepercayaan MuzakkiError!
Keuangan
Terhadap
Bookmark
not
defined.
4.2.2
Pengaruh
Pengelolaan
Zakat
Terhadap
Tingkat
Kepercayaan Muzakki. ....... Error! Bookmark not defined.
4.2.3
Pengaruh Sikap Pengelola Terhadap Tingkat Kepercayaan
Muzakki.............................. Error! Bookmark not defined.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
xi
4.2.4
Pengaruh Transparansi Laporan Keuangan,
Pengelolaan
Zakat, dan Sikap Pengelola terhadap Tingkat Kepercayaan
Muzakki.............................. Error! Bookmark not defined.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN.......................Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan..................................... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ............................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................Error! Bookmark not defined.
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ...................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Nama Lembaga Amil Zakat di Kota Bandung ..... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3.3 Pengambilan sampel pada setiap Lembaga Amil zakat di Kota
Bandung................................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Interpretasi skor ..................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel
4.
1
Jumlah
Item
Kuesioner
Uji
Coba
............................................................................................................................... Er
ror! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Transparansi Laporan Keuangan (X1 ) ............ Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 3 Validitas Untuk Variabel Pengelolaan Zakat....... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 4 Validitas Untuk Variabel Sikap Pengelola .......... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 5 Validitas Untuk Variabel Tingkat Kepercayaan Muzakki............ Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Reliabilitas .................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 7 Frekuensi Jawaban Transparansi Laporan Keuangan.Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 8 Skor Transparansi Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat Tiap
Lembaga Amil Zakat ............................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 9 Frekuensi Pengelolaan Zakat ................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 10 Skor Pengelolaan Zakat Dari Seiap Lembaga Amil Zakat .......... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 11 Frekuensi Sikap Pengelola .................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 12 Skor Sikap Pengelola Dari Setiap Lembaga Amil Zakat............. Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 13 Frekuensi Tingkat kepercayaan muzakki........... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 14 Skor Tingkat Kepercayaan Muzakki dari seiap Lembaga Amil
Zakat ................................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 15 Hasil Uji Normalitas ........................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 16 Uji Multikolinearitas : Besaran Korelasi ........... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 17 Hasil Uji Multikolinearitas :Tolerance dan VIF Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 18 Hasil Uji Heterokedastisitas................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 19 Output SPSS Regresi Linear Berganda ............. Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 20 Hasil uji Simultan ............................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 21 Hasil Analisis Korelasi ganda dan Determinasi Error! Bookmark not
defined.
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konstruk Kepercayaan ....................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Model Kerangka Pemikiran Penelitian ............. Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4.1 Output Grafik Regresi Linier BergandaError!
defined.
xv
Bookmark
not
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Salah
satu
masalah
yang
menarik
untuk
di kaji adalah mengenai
kepercayaan muzakki terhadap lembaga amil zakat. Zakat sebagai salah satu
rukun islam mempunyai ciri khas yang berbeda karena zakat tidak hanya
berhubungan ibadah kepada Allah SWT tetapi juga berhubungan ibadah terhadap
sesama manusia.
Dengan banyaknya lembaga amil zakat di Indonesia khususnya di kota
Bandung, dapat memudahkan umat Islam untuk dapat membayar zakatnya.
Kepercayaan adalah hal utama yang harus dimiliki oleh semua muslim, apalagi
jika hal tersebut berkaitan dengan jabatan seseorang atau pihak yang mengurusi
kepentingan umat islam. Rasul sendiri mempunyai sifat utama yang terkenal yaitu
Al-Amin (dapat dipercaya). Rasulullah mewajibkan kepada kita untuk dapat selalu
menjaga
kepercayaan
dengan sifat shiddiq,
sebagaimana beliau bersabda:
“Sesungguhnya, Shiddiq (berprilaku benar/dipercaya) akan membawa kepada
kebenaran,
dan sesungguhnya kebenaran akan menunjukan kesurga.” (HR
Baihaqi)
Kepercayaan muzakki sangat penting untuk lembaga amil zakat, agar dana
dari para muzakki dapat terkumpul dan tersalurkan secara baik dan merata kepada
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
mustahiq, akan tetapi pada kenyataannya masyarakat masih belum percaya
dengan lembaga amil zakat karena dinilai kurang transparan.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
3
Seperti yang diungkapkan oleh Indra Darmawan (2003) pada media online
tempo.com menyatakan bahwa:
Masyarakat sudah tidak percaya kepada Badan Amil, Zakat, Infaq dan
Sadaqah (Bazis) karena tidak adanya transparansi penggunaan dana zakat,
infaq, sedekah, dan wakaf (Zizwaf) yang mereka kelola. Demikian
dikatakan Zaim Saidi, Ketua PIRAC (Public Interest Research and
Advocacy Center) usai seminar bertema "Transparansi dan Akuntabilitas
Lembaga Pengelola ZIS", di Jakarta.
Menurut Mahmudi (2009:70), mengungkapkan bahwa:
Organisasi Pengelola Zakat di Indonesia terdiri atas Badan Amil Zakat
(BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). BAZ dibentuk oleh pemerintah di
bawah naungan Kementerian Agama, dan tersebar hampir di setiap
tingkatan baik tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota,hingga kecamatan.
Perbedaan BAZ dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah, BAZ adalah
lembaga yang dibentuk pemerintah, sementara LAZ adalah lembaga yang
dibentuk masyarakat yang bertugas untuk mengumpulkan, mendistribusikan, dan
mendayagunakan zakat (UU No.23 Tahun 2011).
Perhatian pemerintah tehadap Organisasi Pengelola Zakat cukup besar.
Setelah menerbitkan UU No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, pada
tahun 2011, pemerintah kembali menerbitkan UU No.23 tahun 2011 sebagai
pengganti UU No. 38 Tahun 1999. Pembentukan Undang-undang ini diharapkan
mampu
memperbaiki
sistem
pengelolaan
zakat
di
Indonesia,
sehingga
optimalisasi zakat dapat tercapai. Selain itu, para ahli profesi seperti Ikatan
Akuntan
Indonesia,
juga
turut
memberikan
sumbangsih
guna
mencapai
pengelolaan zakat yang baik dengan menerbitkan PSAK 109 tentang Akuntansi
Zakat, dengan harapan terwujudnya Organisasi Pengelola Zakat yang akuntabel
dan transparan.
4
Tujuan lembaga amil zakat berdasarkan UU No. 23 Tahun 2011, tujuan
pengelolaan zakat adalah
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam
pengelolaan zakat. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
Agar tujuan tersebut dapat terlaksana maka lembaga amil zakat harus
mendapatkan
kepercayaan
dari
masyarakat
sehingga
masyarakat
akan
membayarkan zakatnya pada lembaga amil zakat.
Menurut hasil survei PIRAC (Public Interest Research and Advocacy
Center) Mengenai “Potensi dan Perilaku Masyarakat dalam Berzakat” pada akhir
tahun 2007 lalu.
Jumlah muzakki yang menyalurkan zakatnya secara terorganisir melalui
lembaga zakat dibandingkan dengan penyaluran secara langsung ke
penerima. Jika dibandingkan dengan penyaluran secara langsung ke
penerima. Jika dibandingkan survei tahun 2004, jumlah responden yang
menyalurkan zakat melalui masjid dari 64% menjadi 59%, BAZ dari 9%
menjadi 6% , dan LAZ dari 1,5% menjadi 1,2%, Sementara responden yang
menyalurkan zakatnya secara langsung ke penerima mengalami penaikan
dari 20,5% pada 2004 menjadi 25% pada 2007. (pirac.org)
Lalu Berdasarkan survei yang dilakukan oleh ADB (Asian Development
Bank) pada data pengumpulan dana zakat Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) pada tahun 2010. Ternyata sebagian besar wajib zakat (muzaki)
di Indonesia ragu menyalurkan zakatnya. Pada tahun 2010 potensi zakat
nasional mencapai Rp 100 triliun, tapi Baznas hanya bisa mengumpulkan Rp
1,2 triliun. (www.arrahmah.com)
Bahkan kesimpulan ADB tersebut ternyata sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan Lembaga Riset Etnomark Consulting Indonesia. Dari hasil
penelitian yang dilakukan Etnomark itu digelar pada Ramadan 2010. diketahui
5
bahwa “masyarakat belum percaya penuh terhadap lembaga amil zakat sebagai
tempat menyalurkan zakat.”
Selain itu Etnomark dalam www.arrahmah.com juga meneliti faktor apa saja
yang menentukan muzakki agar mau membayarkan zakatnya pada lembaga amil
zakat. Dan hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat dua faktor yang paling
menentukan,
yaitu
kepercayaan
dan
aksesibilitas.
Aksesibilitas
ini adalah
kemudahan muzaki mengakseslaporan keuangan, pengelolaan zakatdan untuk
mengetahui ke mana saja zakat itu disalurkan. Dengan informasi ini, muzaki
merasa yakin zakatnya sampai tepat sasaran.Dan menurut Amalia selaku kepala
Etnomark “Hal seperti ini belum diberikan oleh lembaga amil zakat. Karena
sistem transparansi yang kurang,masyarakat meragukan lembaga-lembaga amil
zakat yang ada di Indonesia”.
Pada tahun berikutnya tahun 2012 dalam
www.pikiran-rakyat.com potensi
zakat yang dapat digalang Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar maupun
Baznas kabupaten/kota serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) seharusnya
mencapai
Rp 8 triliun, namun baru bisa terlaksana sebesar 0,6% atau sekitar Rp. 355 miliar.
Dari tahun ke tahun penyerapan dana zakat masih belum efektif maka pada
tahun 2013 dalam antarnews.com ketua DPRD Marzuki Alie menilai peran
badan-badan amil zakat di Indonesia belum efektif dalam penyerapan dana
zakatnya, masih banyak masyarakat yang memberikan zakatnya secara langsung,
oleh karena itu ia menghimbau agar lembaga amil zakat lebih transparan dan
akuntabel dalam pemasukan dan pengeluaran dana zakat dari amil zakat.
6
Selain hasil dari survey dan pendapat para ahli di atas mengenai belum
efektifnya
penyerapan
dana
zakat disertai dengan rendahnya kepercayaan
muzakki terhadap lembaga amil zakat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri
Maryanti pada tahun 2013 menyatakan bahwa transparansi yang dilakukan oleh
lembaga amil zakat masih belum optimal.
Berikutnya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizal pada tahun
2013 menyimpulkan bahwa transparansi yang dilakukan oleh dompet duafa
sumsel sudah cukup baik dan berpengaruh signifikan terhadap kualitas dompet
duafa.
Berdasarkan fenomena yang terjadi dapat disimpulkan bahwa sistem
transparansi laporan keuangan dan pengelolaan zakat yang masih kurang
dilakukan oleh lembaga amil zakat, menyebabkan masyarakat ragu untuk
membayarkan zakatnya pada lembaga amil zakat. masyarakat
jika masalah
tersebut tidak ditangani. Maka dikhawatirkan akan menurunkan kredibilitas
lembaga amil zakat, muzakki tidak akan percaya lagi terhadap lembaga amil zakat
sehingga, zakat tidak akan terdistribusi secara merata, karena muzakki lebih
memilih untuk langsung memberikan zakatnya kepada mustahiq pada daerahnya
masing masing. Untuk itu harus memperhatikan faktor yang mempengaruhi
kepercayaan muzakki.
Menurut (Hussein Umar,2000:39) mengemukakan bahwa faktor faktor yang
mempengaruhi kepercayaan adalah sebagai berikut:
1. Kredibilitas, meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan
dengan penyedia jasa.
2. Kompetensi, artinya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
penyedia jasa untuk melakukan pelayanan yang diharapkan.
7
3. Sikap, yang meliputi sikap atau moral para penyedia jasa terhadap
pemakai
Dan di perjelas oleh Sofyan Rizal (2006:71) yang menyatakan bahwa di
dalam kredibilitas terdapat transparansi laporan keuangan, dan dalam kompetensi
ada pengelolaan, jadi kepercayaan muzakki terhadap lembaga amil zakat salah
satunya dipengaruhi oleh transparansi laporan keuangan, kemampuan lembaga
amil zakat dalam mengelola zakat dan sikap lembaga amil zakat terhadap
muzakki.
Menurut KK,SAP 2005 mendefenisikan transparansi yaitu:
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban
pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya
dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.
Transparansi laporan keuangan,pengelolaan, dan sikap merupakan hal yang
penting dan utama untuk meningkatkan kepercayaan muzakki kepada amil zakat.
Oleh karena itu, dalam upaya memahami dan memecahkan masalah
fenomena masih adanya keraguan muzakki membayarkan zakatnya kepada
lembaga amil zakat dikarenakan lembaga amil zakat dinilai kurang transparan
baik dalam keuangan maupun pengelolaan zakat. Apabila masalah tersebut tidak
diselesaikan, maka keraguan muzakki terhadap lembaga amil zakat akan terus
berlanjut.
Melalui transparansi laporan keuangan,
pengelolaan zakat, dan sikap
lembaga amil zakat yang baik maka, akan menumbuhkan kepercayaan muzakki
terhadap amil zakat. Kepercayaan dari muzakki terhadap lembaga amil zakat
merupakan modal yang penting untuk berjalannya kegiatan operasional lembaga
8
amil zakat, tingkat kepercayaan akan melahirkan dukungan kepada lembaga amil
zakat dalam menjalankan program-programnya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai
transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, sikap lembaga amil zakat
terhadap kepercayaan muzakki dengan judul: ”PENGARUH TRANSPARANSI
LAPORAN
KEUANGAN,
PENGELOLAAN
ZAKAT,
DAN
SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI (Study
Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung)”.
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Inti kajian dalam masalah penelitian ini adalah para muzakki yang belum
percaya untuk menitipkan zakatnya kepada lembaga amil zakat. Berdasarkan latar
belakang masalah, maka dapat di identifikasi bahwa: (1) kurangnya transparansi
laporan keuangan dan pengelolaan zakat yang dilakukan oleh lembaga amil zakat.
(2) rendahnya kepercayaan muzakki terhadap lembaga amil zakat. (3) faktor yang
mempengaruhi
transparansi
kepercayaan
laporan
adalah
keuangan.
Kredibilitas
Kompetensi
yang
yang
didalamnya
didalamnya
meliputi
terdapat
pengelolaan zakat, dan Sikap dari pengelola zakat.
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimana
pengeruh transparansi laporan keuangan terhadap tingkat
kepercayaan muzakki?
2. Bagaimana pengaruh pengelolaan zakat terhadap tingkat kepercayaan
muzakki?
9
3. Bagaimana
pengeruh
sikap
pengelola
terhadap
tingkat kepercayaan
muzakki?
4. Bagaimana pengaruh tranparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat,
dan sikap terhadap tingkat kepercayaan muzakki?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan
melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh transparansi laporan keuangan
terhadap tingkat kepercayaan muzakki. Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengeruh transparansi laporan keuangan terhadap
tingkat kepercayaan muzakki.
2. Untuk
mengetahui
pengaruh
pengelolaan
zakat
terhadap
tingkat
kepercayaan muzakki.
3. Untuk mengetahui pengeruh sikap pengelola terhadap tingkat kepercayaan
muzakki.
4. Untuk mengetahui pengaruh tranparansi laporan keuangan, pengelolaan
zakat, dan sikap terhadap tingkat kepercayaan muzakki.
1.4
Kegunaan Hasil Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi hasil kajian
transparansi laporan keuangan serta menambah pengetahuan dan
10
wawasan mengenai transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat,
dan sikap lembaga amil zakat.
b. Bahan
masukan
yang
ingin
melakukan
penelitian
lebih
lanjut
berkaitan dengan transparansi laporan keuangan pengelolaan, dan
sikap lembaga amil zakat dan tingkat kepercayaan seorang muzakki
terhadap lembaga amil zakat tersebut.
2. Kegunaan Praktis
a. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
pemikiran bagi lembaga-lembaga amil zakat yang ada di indonesia
mengenai transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan
sikap lembaga amil zakat.
b. Penelitian ini di harapkan dapat dijadikan sebagai informasi yang
mungkin berguna baik untuk dipelajari maupun sebagai referensi
dalam mengetahui lebih dalam tentang laporan keuangan yang
transparan, serta pengelolaan zakat yang baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1
Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada lembaga amil zakat yang ada di kota
Bandung. Obyek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini
adalah pengaruh transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan sikap
pengelola terhadap tingkat kepercayaan muzakki. Penelitian ini dimaksudkan
untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
kepercayaan muzakki pada lembaga amil zakat.
1.2
Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Desain
penelitian
merupakan
sebuah
proses
yang
penting
dalam
melakukan sebuah penelitian dimana desain penelitian akan diperlukan dalam
perencanan dan pedoman dalam melaksanakan sebuah penelitian sesuai dengan
pernyataan
Elizabethann
O’sullivian
dan
Gary
R,
Rassel dalam Silalahi
(2010:180) yang mendefinisikan desain penelitian “Research designs are plans
that guide a descisions as to when and how often to collect data, what data to
gather, from whom to collect data and how to collect them, and how to analyse
the data”. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa desain penelitian adalah
kapan dan berapa lama peneliti akan mengumpulkan data, data apa yang
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
39
dikumpulkan, dari siapa data didapatkan, dan bagaimana cara mendapatkan dan
menganalisis data. Terkait dengan jenis penelitian ini, penulis akan menggunakan
metode survey dengan alat pengumpulan data yang berupa kuesioner sesuai
dengan pernyataan dari Masri Singarimbun (1995:3) yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Dalam suatu penelitian, variabel-variabel yang digunakan harus mampu
diukur dan didefinisikan dengan baik untuk mendukung bentuk pendeskripsian
atau
pengujian,
kemudian
operasionalisasi variabel.
variabel tersebut akan disajikan dalam bentuk
Operasionalisasi variabel adalah suatu cara untuk
mengukur konsep dan bagaimana caranya konsep diukur sehingga terdapat
variabel-variabel yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, yaitu variabel yang
menyebabkan masalah lain yang situasi dan kondisinya tergantung oleh variabel
lain. Variabel bebas (independent) yang digunakan adalah Transparansi Laporan
Keuangan, Pengelolaan Zakat, dan Sikap Lembaga Amil Zakat dan variabel
terikat (dependent) yaitu Kepercayaan muzakki.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
40
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Variabel Bebas (Independent):
Transparansi Laporan Keuangan (X1)
Indikator-indicator transparansi menurut
Mardiasmo (2002) yaitu:
1. Terdapat pengumuman kebijakan
mengenai pendapatan, pengelolaan
keuangan dan asset.
2. Tersedia
laporan
mengenai
pendapatan, pengelolaan keuangan
dan asset yang mudah diakses.
3. Tersedia
laporan
pertanggungjawaban yang tepat
waktu.
4. Tersedianya sarana untuk suara
dan usulan rakyat.
5. Terdapat
system
pemberian
informasi kepada publik.
Pengelolaan zakat (X2)
Menurut Ernie Tisnawati Sule dan
Kurniawan Saefullah (2005) Fungsifungsi manajemen
yang
dimaksud
adalah:
1. Planning
2. Organizing
3. Directing/leading,
4. Controlling
Indikator
Terdapat
pengumuman
kebijakan
mengenai
pendapatan,
pengelolaan keuangan
dan asset.
Tersedia
laporan
mengenai pendapatan,
pengelolaan keuangan
dan asset yang mudah
diakses.
Nomor
item
Skala
1-2
3
Ordinal
Tersedia
laporan
pertanggungjawaban
yang tepat waktu.
Tersedianya
sarana
untuk suara dan usulan
rakyat.
Terdapat
system
pemberian
informasi
kepada publik.
4-5
6
7
Planning
8-9
Organizing
10
Directing/leading
11
Controling
Ordinal
12-13
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
41
Sikap Pengelola (X3)
Dalam Saleh (2010), kajian Public
Service Communication akan lebih
menekankan pada beberapa kajian Citra dan reputasi.
berikut yaitu:
1. Citra dan reputasi,.
2. Handling complaint
3. Etika pelayanan.
4. Customer Service
Handling complaint
Variabel Terikat (Dependent):
Kepercayaan Muzakki (Y)
Menurut Shaw (1997) dalam Andi
(2006:56) terdapat empat elemen yang
diperlukan untuk mengukur tingkat
kepercayaan
seseorang
terhadap
organisasi, seperti dijelaskan berikut ini:
a. Exhibiting Trust
b. Achieving Results
c. Acting with Integrity
d. Demonstrating Concern
14
15
Etika pelayanan
16-17
Customer Service
18-19
Exhibiting Trust
20-22
Achieving Results
23-24
Acting with Integrity
25-26
Demonstrating
Concern
27-29
Ordinal
•
Ordinal
3.2.3 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian
3.2.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130), “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:389), “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
42
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh muzakki pada lembaga amil yang jumlahnya
tidak diketahui karena tidak ada data yang resmi.
Lembaga Zakat yang menjadi tempat dilakukannya penelitian ini adalah
lembaga amil zakat yang telah berdiri lebih dari 10 tahun, dari seluruh lembaga
amil zakat yang ada di kota Bandung terdapat sembilan lembaga amil zakat yang
memenuhi kriteria tersebut. Berikut ini adalah daftar lembaga amil zakat yang
berada di kota Bandung yang telah berdiri lebih dari 10 tahun terhitung dari tahun
2014:
Tabel 3.2
Nama Lembaga Amil Zakat di Kota Bandung
No
Nama Lembaga Amil Zakat
1. Rumah Amal Salman ITB
2. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU-DT)
3. Rumah Zakat Indonesia
4. Pusat Zakat Umat Persis
5. Dompet Duafa Republika
6. Laziz Nahdatul Ulama
7. Pos Keadilan Peduli Umat
8. Mizan Amanah
9. Percikan Iman
3.2.3.2 Unit Analisis Data
Menurut Hamidi (2005: 75-76) menyatakan bahwa unit analisis adalah
satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
43
peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu atau kelompok sebagai subjek
penelitian. Dari cara mengungkap unit analisis data dengan menetapkan kriteria
responden tersebut, peneliti dengan sendirinya akan memperoleh siapa dan apa
yang menjadi subjek penelitiannya. Unit (satuan) analisis data penelitian ini
adalah individu sebagai muzakki yang telah membayarkan zakatnya pada lembaga
amil zakat yang menjadi tempat dilakukannya penelitian.
3.2.3.3 Teknik Penarikan Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari unit populasi penelitian, dalam penelitian
sampel
harus
dapat
mewakili dari populasi yang
ingin
diteliti,
Dengan
mempertimbangkan keterbatasan kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu,
tenaga, dana serta kemudahan dalam pengumpulan data dari populasi, maka
dilakukan pengambilan sampling dengan teknik nonprobability sampling,
Menurut sugiyono (2010:122) Nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Dari hasil penelitian sementara diperoleh data jumlah muzakki lembaga
amil zakat di kota Bandung fluktuatif setiap bulannya dan tidak dapat di prediksi
dan tak terhingga jumlahnya pada setiap lembaga amil zakat. Karena tidak ada
data resmi mengenai jumlah muzakki yang membayarkan zakatnya di kota
bandung,
maka
pengambilan
sampel dalam penelitian ini diambil dengan
menggunakan quota sampling.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
44
Menurut sugiyono (2010:124) Quota sampling adalah teknik menentukan
sampel
dari
populasi
yang
mempunyai
ciri-ciri
tertentu
sampai
jumlah
(kuota)yang diinginkan.
Menurut Roscoe dalam sugiono (2013:164) menyatakan bahwa bila dalam
penelitian akan menggunakan multivariate (korelasi atau regresi ganda), maka
jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Karena
penelitian ini menggunakan empat variabel (tiga variabel independen dan satu
variabel dependen), maka; 4 x 10 = 40. Sehingga jumlah sampel minimal dalam
penelitian ini adalah 40 sampel.
Menurut Ulber Silalahi (2009:274) menyatakan bahwa satu sampel adalah
tiap subset unit pemilihan sampel dari suatu populasi. Umumnya, sampel yang
lebih besar cenderung memiliki sedikit kekeliruan (less error). Artinya makin
kecil kekeliruan yang dikehendaki, makin besar sampel yang diperlukan.
Oleh karena itu dalam penelitaian ini penulis menentukan jumlah kuota
muzakki pada setiap lembaga amil zakat sebesar 10 orang, dan menentukan syarat
dan ketentuan sebagai berikut :
1. Warga Kota Bandung.
2. Pendidikan terakhir minimal S1.
3. Usia minimal 25 tahun.
Bila ada muzakki yang tidak memenuhi syarat yang telah penulis tentukan,
maka muzzaki tersebut tidak dapat menjadi sampel dari penelitian yang penulis
lakukan.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
45
Tabel 3.3
Pengambilan sampel pada setiap Lembaga Amil zakat di Kota Bandung
Jumlah sampel
No
Nama Lembaga Amil Zakat
1. Rumah Amal Salman ITB
10
Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid
2.
10
(DPU-DT)
3. Rumah Zakat Indonesia
10
4. Pusat Zakat Umat
10
5. Dompet Duafa Republika
10
6. Laziz Nahdatul Ulama
10
7. Pos Keadilan Peduli Umat
10
8. Mizan Amanah
10
9. Percikan Iman
10
Jumlah
90
Dengan syarat dan jumlah yang di tentukan oleh penulis maka jumlah
sampel muzakki yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebesar 90 orang dan
telah melebihi ukuran sampel minimal yaitu 40 sampel.
3.2.4 Sumber Data Dan Jenis Data
Data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder:
1. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari
kuesioner yang dibagikan kepada para muzakki pada setiap lembaga
amil zakat di Kota Bandung.
2. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder didapat
melalui bahan-bahan kepustakaan sebagai data referensi, seperti:
struktur organisasi, dan sejarah lembaga amil zakat di Kota Bandung,
buku-buku yang berhubungan dengan transparansi laporan keuangan
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
46
dan tingkat kepercayaan, dan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, dan
disertasi dan jurnal yang berhubungan dengan transparansi laporan
keuangan dan tingkat kepercayaan.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk diperoleh data
yang relevan, dapat dipercaya, obyektif dan dapat dijadikan landasan dalam
proses analisis. Prosedur pengumpulan data melalui metode kuesioner digunakan
untuk
memperoleh
informasi
mengenai
transparansi
laporan
keuangan,
pengelolaan zakat, sikap lembaga amil zakat dan tingkat kepercayaan muzakki
pada
lembaga
amil zakat.
Penyebaran
kuesioner dilakukan dengan cara
penyebaran langsung kepada muzakki yang telah memenuhi kriteria.
3.2.6 Teknik Analisis Data
Penyelesaian
kuantitatif.
Analisis
penelitian
ini
dengan
kuantitatif
dilakukan
menggunakan
dengan
cara
teknik
analisis
menganalisis
suatu
permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, karena
jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, maka analisis kuantitatif
dilakukan dengan cara mengkuantitatifkan data-data penelitian ke dalam bentuk
angka-angka dengan menggunakan skala likert 5 poin (5-point likert scale).
Menurut Sugiyono (2012: 133) kriteria interpretasi skor berdasarkan
jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut, “skor maksimum setiap
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
47
kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20 % sampai
100%, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16%. ((100%-20%)/5).”
Sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.4
Interpretasi skor
Hasil
20% - 35,99%
36 % - 51,99%
52% - 67,99%
68% - 83,99%
84% - 100%
Kategori
Tidak Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
Karena data yang dikumpulkan merupakan data yang diperoleh dengan
menggunakan instrumen yang berupa kuesioner sehingga data yang ada diuji
melalui uji validitas untuk mengetahui keabsahan suatu hasil penelitian dan uji
reliabilitas untuk mengetahui keandalan dari alat ukur yang digunakan. Metode
analisis yang digunakan adalah linear regression. Horvath dalam Silalahi (2010)
mendefinisikan regresi linier sebagai:
“... the process of predicting one variable from another when the two are
known to have a significant linear relationship.”
Dari
pernyataan
tersebut
dapat
ditarik
kesimpulan
regresi linier
merupakan alat yang tepat untuk memprediksi tentang nilai-nilai dari variabel Y
dari pengetahuan tentang nilai-nilai dari variabel X. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini diolah dan kemudian dianalisis dengan berbagai uji statistik.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
48
3.2.6.1
Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Bordens dan
Abbott dalam Silalahi (2010) mendefinisikan reliabilitas, “The realiabilty of a
measure concern its ability to produce smiliar results when repeated
measurements are made under identical conditions”. Reliabilitas merupakan suatu
kondisi dimana adanya kesamaan hasil atau tidak jauh berbeda antara penelitian
dilakukan dengan apabila dilakukan penelitian selanjutnya atau setelahnya dengan
kondisi yang sama.
Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan
tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan metode cronbach alpha, rumus dalam menguji reliabilitas sebagai
berikut:
Rumus :
=
Keterangan
�
�
∑ ��
�
�−
[ −
∑ ��
�
]
= reliabilitas instrumen
= banyaknya butir pertanyaan
= jumlah varians butir
Kriteria keputusan :
rh>rt maka instrumen tersebut reliabel
rh rt maka instrumen tersebut valid
rh< rt maka instrumen tersebut tidak valid
Bila korelasi antara masing-masing butir terhadap total skor tersebut
signifikan maka data tersebut dinyatakan valid.
3.2.6.3 Method Succesive of Interval (MSI)
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner merupakan data
dengan
skala
ordinal
sedangkan
analisis
korelasi
yang
akan
digunakan
mengharuskan data dengan skala interval maka sebelum dilakukan analisis lebih
lanjut terlebih dahulu dilakukan transformasi data skala ordinal menjadi data
dengan skala interval dengan bantuan software Method Succesive Of Interval
(MSI) yang langkah- langkahnya akan dijelaskan sebagai berikut:
1.
Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.
2.
Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4,
dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.
3.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi.
4.
Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan proporsi
secara berurutan per kolom skor.
5.
Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
51
6.
Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan
menggunakan Tabel Tinggi Densitas).
7.
Tentukan nilai skala (NS) dengan menggunakan rumus:
Scale Value = (DencityatLowerLimit) – (DencityatUpperLimit)
(AreaBellowUpperLimit) – (AreaBellowLowerLimit)
Keterangan:
DencityatLowerLimit
DencityatUpperLimit
AreaBellowUpperLimit
AreaBellowLowerLimit
8.
= kepadatan batas bawah
= kepadatan batas atas
= daerah di bawah batas atas
= daerah di bawah batas bawah
Tentukan nilai transformasi (NT) dengan menggunakan rumus:
NT = NS + [1 + NSmin ]
Keterangan:
NT
: Nilai Transformasi
NS
: Nilai Skala
NSmin
: Harga mutlak NS yang paling kecil dari skor yang tersedia
(Husein Umar, 2008: 169)
3.2.7 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian ini
tidak terdapat multikolinearitas, dan heteroskedastisitas, serta data yang dihasilkan
memiliki distribusi normal.Apabila tidak dijumpai adanya multikolinearitas, dan
heteroskedastisitas, maka asumsi klasik telah terpenuhi.
3.2.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak (Ghozali, 2001).Untuk menguji model regresi mempunyai distribusi normal
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
52
atau tidak dapat dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik yang bersangkutan.
a. Bila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normal.
b. Bila data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas
3.2.7.2 Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel bebas (independent). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen
saling
berkolerasi,
maka
variabel-variabel ini tidak
ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol.
Dalam penelitian ini akan di uji dengan menggunakan uji derajat nol atau
melihat korelasi parsial antara variabel independen. Sebagai aturan main yang
kasar (rule of thumb), jika koefesien korelasinya cukup tinggi katakanlah diatas
0,85 maka kita duga adanya multikolineritas dalam model. Sebaliknya jika
keofesien korelasinya relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung
unsur multikolinieritas (Agus Widarj
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN,
PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP
TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
(Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang
Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
NIM. 0907332
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN
ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN
MUZAKKI
:Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
2014
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN
ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN
MUZAKKI
:Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
2
Pengaruh Transparansi Laporan
Keuangan, Pengelolaan Zakat, dan
Sikap Pengelola terhadap Tingkat
Kepercayaan Muzakki
(Studi Kasus pada Lembaga Amil
Zakat di Kota Bandung)
Oleh
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Muhammad Rizqi Syahri Romdhon 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Okober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN
ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN
MUZAKKI
:Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN
ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN
MUZAKKI
:Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
2
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN
ZAKAT, DAN SIKAP PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN
MUZAKKI
:Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
3
ABSTRAK
Judul :
Pengaruh Transparansi Laporan Keuangan, Pengelolaan Zakat, Dan Sikap
Pengelola Terhadap Tingkat Kepercayaan Muzakki
(Study Kasus Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung)
Disusun oleh : Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
Pembimbing : Dr. Arim, SE, M.Si., Ak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan sikap pengelola terhadap
tingkat kepercayaan muzakki. (Studi kasus pada lembaga amil zakat di kota
Bandung).
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian asosiatif kausal. Teknik
sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan menggunakan
teknik Quota Sampling. Data yang digunakan data yang bersifat primer dengan
menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Dalam menganalisis data,
peneliti menggunakan analisis statistik regresi berganda yang sebelumnya telah
diuji dengan uji instrumen dan uji asumsi klasik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; pertama terdapat pengaruh
signifikan transparansi laporan keuangan terhadap tingkat kepercayaan muzakki.
Kedua, terdapat pengaruh signifikan pengelolaan zakat terhadap tingkat
kepercayaan muzakki. Ketiga terdapat pengaruh signifikan sikap pengelola
terhadap tingkat kepercayaan muzakki. Keempat, adanya pengaruh signifikan
transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan sikap pengelola secara
bersama-sama terhadap tingkat kepercayaan muzakki.
Kata kunci : Transparansi Laporan Keuangan, Pengelolaan Zakat, Sikap
Pengelola, Tingkat Kepercayaan Muzakki
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Title:
Transparency Effect of Financial Statements, Management of Zakat, and
Attitude Institution Against Confidence Level of Muzakki
(Case Study Institute Amil Zakat In Bandung)
Prepared by: Muhammad Rizqi Syahri Romdhon
Supervisor: Dr. Arim, SE, Si, Ak.
The purpose of this study was to determine how the effect of transparency
of financial reporting, management of zakat, and the manager attitudes towards
the level of trust muzakki. (Case studies on amil zakat institutions in Bandung).
This study includes research into the associative casual. Sampling
technique used was non-probability sampling using Quota sampling technique.
The data used are primary data using a questionnaire research instruments. In
analyzing the data, researchers used statistical regression analysis that had
previously been tested with test instruments and classical assumption.
The results of this study indicate that; First there is a significant influence
on the level of transparency of financial statements muzakki trust. Secondly, there
is a significant influence on the level of confidence in the management of zakat
muzakki. Thirdly there is a significant influence on the level of trust managers
attitude muzakki. Fourth, the existence of significant influence transparency of
financial reporting, management of zakat, and the attitude of managers
simultaneously on muzakki confidence level.
Keywords: Transparency of Financial Statements, Management of Zakat,
business attitude, Confidence Muzakki
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH.....................................Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK
.......................................................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ...............................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI
................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I
PENDAHULUAN .....................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ................. Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Perumusan MasalahError!
Bookmark
not
defined.
1.3 Tujuan Penelitian............................ Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ............. Error! Bookmark not defined.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA .................................Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ................................ Error! Bookmark not defined.
2.1.1
Good Governance............... Error! Bookmark not defined.
2.1.2
Transparansi ....................... Error! Bookmark not defined.
2.1.3
Laporan Keuangan ............. Error! Bookmark not defined.
2.1.4
Pengelolaan Zakat .............. Error! Bookmark not defined.
2.1.5
Sikap Pengelola .................. Error! Bookmark not defined.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
ix
2.1.6
Organisasi Pengelola Zakat Error! Bookmark not defined.
2.1.7
Muzakki.............................. Error! Bookmark not defined.
ix
2.1.8
Mustahiq ............................. Error! Bookmark not defined.
2.1.9
Kepercayaan ....................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Penelitian Terdahulu ...................... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran ....................... Error! Bookmark not defined.
2.4 Hipotesis ......................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN .........................Error! Bookmark not defined.
3.1 Obyek Penelitian ............................ Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian........................... Error! Bookmark not defined.
3.2.1
Desain Penelitian ................ Error! Bookmark not defined.
3.2.2
Definisi dan Operasionalisasi VariabelError!
Bookmark
not defined.
3.2.3
Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ..... Error!
Bookmark not defined.
3.2.4
Sumber Data Dan Jenis DataError!
Bookmark
not
3.2.5
Teknik Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined.
3.2.6
Teknik Analisis Data .......... Error! Bookmark not defined.
3.2.7
Uji Asumsi Klasik .............. Error! Bookmark not defined.
3.2.8
Analisis Regresi Linear BergandaError!
3.2.9
Uji Secara Parsial (uji Statitik t)Error!
defined.
Bookmark
not
defined.
defined.
Bookmark
not
x
3.2.10 Uji Secara Simultan (Uji Statistik F)Error! Bookmark not
defined.
3.2.11 Koefisien Determinasi ........ Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Error! Bookmark
not
defined.
4.1 Hasil Penelitian .............................. Error! Bookmark not defined.
4.1.1
Gambaran Umum Tempat PenelitianError! Bookmark not
4.1.2
Pengujian Instrumen PenelitianError!
4.1.3
Deskripsi Variabel .............. Error! Bookmark not defined.
4.1.4
Analisis Statistik................. Error! Bookmark not defined.
defined.
Bookmark
not
defined.
4.2 Pembahasa ...................................... Error! Bookmark not defined.
4.2.1
Pengaruh
Transparansi
Laporan
Tingkat Kepercayaan MuzakkiError!
Keuangan
Terhadap
Bookmark
not
defined.
4.2.2
Pengaruh
Pengelolaan
Zakat
Terhadap
Tingkat
Kepercayaan Muzakki. ....... Error! Bookmark not defined.
4.2.3
Pengaruh Sikap Pengelola Terhadap Tingkat Kepercayaan
Muzakki.............................. Error! Bookmark not defined.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
xi
4.2.4
Pengaruh Transparansi Laporan Keuangan,
Pengelolaan
Zakat, dan Sikap Pengelola terhadap Tingkat Kepercayaan
Muzakki.............................. Error! Bookmark not defined.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN.......................Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan..................................... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ............................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................Error! Bookmark not defined.
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ...................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Nama Lembaga Amil Zakat di Kota Bandung ..... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3.3 Pengambilan sampel pada setiap Lembaga Amil zakat di Kota
Bandung................................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Interpretasi skor ..................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel
4.
1
Jumlah
Item
Kuesioner
Uji
Coba
............................................................................................................................... Er
ror! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Transparansi Laporan Keuangan (X1 ) ............ Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 3 Validitas Untuk Variabel Pengelolaan Zakat....... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 4 Validitas Untuk Variabel Sikap Pengelola .......... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 5 Validitas Untuk Variabel Tingkat Kepercayaan Muzakki............ Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Reliabilitas .................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 7 Frekuensi Jawaban Transparansi Laporan Keuangan.Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 8 Skor Transparansi Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat Tiap
Lembaga Amil Zakat ............................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 9 Frekuensi Pengelolaan Zakat ................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 10 Skor Pengelolaan Zakat Dari Seiap Lembaga Amil Zakat .......... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 11 Frekuensi Sikap Pengelola .................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 12 Skor Sikap Pengelola Dari Setiap Lembaga Amil Zakat............. Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 13 Frekuensi Tingkat kepercayaan muzakki........... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 14 Skor Tingkat Kepercayaan Muzakki dari seiap Lembaga Amil
Zakat ................................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 15 Hasil Uji Normalitas ........................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 16 Uji Multikolinearitas : Besaran Korelasi ........... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 17 Hasil Uji Multikolinearitas :Tolerance dan VIF Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 18 Hasil Uji Heterokedastisitas................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 19 Output SPSS Regresi Linear Berganda ............. Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 20 Hasil uji Simultan ............................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 21 Hasil Analisis Korelasi ganda dan Determinasi Error! Bookmark not
defined.
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konstruk Kepercayaan ....................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Model Kerangka Pemikiran Penelitian ............. Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4.1 Output Grafik Regresi Linier BergandaError!
defined.
xv
Bookmark
not
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Salah
satu
masalah
yang
menarik
untuk
di kaji adalah mengenai
kepercayaan muzakki terhadap lembaga amil zakat. Zakat sebagai salah satu
rukun islam mempunyai ciri khas yang berbeda karena zakat tidak hanya
berhubungan ibadah kepada Allah SWT tetapi juga berhubungan ibadah terhadap
sesama manusia.
Dengan banyaknya lembaga amil zakat di Indonesia khususnya di kota
Bandung, dapat memudahkan umat Islam untuk dapat membayar zakatnya.
Kepercayaan adalah hal utama yang harus dimiliki oleh semua muslim, apalagi
jika hal tersebut berkaitan dengan jabatan seseorang atau pihak yang mengurusi
kepentingan umat islam. Rasul sendiri mempunyai sifat utama yang terkenal yaitu
Al-Amin (dapat dipercaya). Rasulullah mewajibkan kepada kita untuk dapat selalu
menjaga
kepercayaan
dengan sifat shiddiq,
sebagaimana beliau bersabda:
“Sesungguhnya, Shiddiq (berprilaku benar/dipercaya) akan membawa kepada
kebenaran,
dan sesungguhnya kebenaran akan menunjukan kesurga.” (HR
Baihaqi)
Kepercayaan muzakki sangat penting untuk lembaga amil zakat, agar dana
dari para muzakki dapat terkumpul dan tersalurkan secara baik dan merata kepada
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
mustahiq, akan tetapi pada kenyataannya masyarakat masih belum percaya
dengan lembaga amil zakat karena dinilai kurang transparan.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
3
Seperti yang diungkapkan oleh Indra Darmawan (2003) pada media online
tempo.com menyatakan bahwa:
Masyarakat sudah tidak percaya kepada Badan Amil, Zakat, Infaq dan
Sadaqah (Bazis) karena tidak adanya transparansi penggunaan dana zakat,
infaq, sedekah, dan wakaf (Zizwaf) yang mereka kelola. Demikian
dikatakan Zaim Saidi, Ketua PIRAC (Public Interest Research and
Advocacy Center) usai seminar bertema "Transparansi dan Akuntabilitas
Lembaga Pengelola ZIS", di Jakarta.
Menurut Mahmudi (2009:70), mengungkapkan bahwa:
Organisasi Pengelola Zakat di Indonesia terdiri atas Badan Amil Zakat
(BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). BAZ dibentuk oleh pemerintah di
bawah naungan Kementerian Agama, dan tersebar hampir di setiap
tingkatan baik tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota,hingga kecamatan.
Perbedaan BAZ dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah, BAZ adalah
lembaga yang dibentuk pemerintah, sementara LAZ adalah lembaga yang
dibentuk masyarakat yang bertugas untuk mengumpulkan, mendistribusikan, dan
mendayagunakan zakat (UU No.23 Tahun 2011).
Perhatian pemerintah tehadap Organisasi Pengelola Zakat cukup besar.
Setelah menerbitkan UU No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, pada
tahun 2011, pemerintah kembali menerbitkan UU No.23 tahun 2011 sebagai
pengganti UU No. 38 Tahun 1999. Pembentukan Undang-undang ini diharapkan
mampu
memperbaiki
sistem
pengelolaan
zakat
di
Indonesia,
sehingga
optimalisasi zakat dapat tercapai. Selain itu, para ahli profesi seperti Ikatan
Akuntan
Indonesia,
juga
turut
memberikan
sumbangsih
guna
mencapai
pengelolaan zakat yang baik dengan menerbitkan PSAK 109 tentang Akuntansi
Zakat, dengan harapan terwujudnya Organisasi Pengelola Zakat yang akuntabel
dan transparan.
4
Tujuan lembaga amil zakat berdasarkan UU No. 23 Tahun 2011, tujuan
pengelolaan zakat adalah
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam
pengelolaan zakat. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
Agar tujuan tersebut dapat terlaksana maka lembaga amil zakat harus
mendapatkan
kepercayaan
dari
masyarakat
sehingga
masyarakat
akan
membayarkan zakatnya pada lembaga amil zakat.
Menurut hasil survei PIRAC (Public Interest Research and Advocacy
Center) Mengenai “Potensi dan Perilaku Masyarakat dalam Berzakat” pada akhir
tahun 2007 lalu.
Jumlah muzakki yang menyalurkan zakatnya secara terorganisir melalui
lembaga zakat dibandingkan dengan penyaluran secara langsung ke
penerima. Jika dibandingkan dengan penyaluran secara langsung ke
penerima. Jika dibandingkan survei tahun 2004, jumlah responden yang
menyalurkan zakat melalui masjid dari 64% menjadi 59%, BAZ dari 9%
menjadi 6% , dan LAZ dari 1,5% menjadi 1,2%, Sementara responden yang
menyalurkan zakatnya secara langsung ke penerima mengalami penaikan
dari 20,5% pada 2004 menjadi 25% pada 2007. (pirac.org)
Lalu Berdasarkan survei yang dilakukan oleh ADB (Asian Development
Bank) pada data pengumpulan dana zakat Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) pada tahun 2010. Ternyata sebagian besar wajib zakat (muzaki)
di Indonesia ragu menyalurkan zakatnya. Pada tahun 2010 potensi zakat
nasional mencapai Rp 100 triliun, tapi Baznas hanya bisa mengumpulkan Rp
1,2 triliun. (www.arrahmah.com)
Bahkan kesimpulan ADB tersebut ternyata sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan Lembaga Riset Etnomark Consulting Indonesia. Dari hasil
penelitian yang dilakukan Etnomark itu digelar pada Ramadan 2010. diketahui
5
bahwa “masyarakat belum percaya penuh terhadap lembaga amil zakat sebagai
tempat menyalurkan zakat.”
Selain itu Etnomark dalam www.arrahmah.com juga meneliti faktor apa saja
yang menentukan muzakki agar mau membayarkan zakatnya pada lembaga amil
zakat. Dan hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat dua faktor yang paling
menentukan,
yaitu
kepercayaan
dan
aksesibilitas.
Aksesibilitas
ini adalah
kemudahan muzaki mengakseslaporan keuangan, pengelolaan zakatdan untuk
mengetahui ke mana saja zakat itu disalurkan. Dengan informasi ini, muzaki
merasa yakin zakatnya sampai tepat sasaran.Dan menurut Amalia selaku kepala
Etnomark “Hal seperti ini belum diberikan oleh lembaga amil zakat. Karena
sistem transparansi yang kurang,masyarakat meragukan lembaga-lembaga amil
zakat yang ada di Indonesia”.
Pada tahun berikutnya tahun 2012 dalam
www.pikiran-rakyat.com potensi
zakat yang dapat digalang Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar maupun
Baznas kabupaten/kota serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) seharusnya
mencapai
Rp 8 triliun, namun baru bisa terlaksana sebesar 0,6% atau sekitar Rp. 355 miliar.
Dari tahun ke tahun penyerapan dana zakat masih belum efektif maka pada
tahun 2013 dalam antarnews.com ketua DPRD Marzuki Alie menilai peran
badan-badan amil zakat di Indonesia belum efektif dalam penyerapan dana
zakatnya, masih banyak masyarakat yang memberikan zakatnya secara langsung,
oleh karena itu ia menghimbau agar lembaga amil zakat lebih transparan dan
akuntabel dalam pemasukan dan pengeluaran dana zakat dari amil zakat.
6
Selain hasil dari survey dan pendapat para ahli di atas mengenai belum
efektifnya
penyerapan
dana
zakat disertai dengan rendahnya kepercayaan
muzakki terhadap lembaga amil zakat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri
Maryanti pada tahun 2013 menyatakan bahwa transparansi yang dilakukan oleh
lembaga amil zakat masih belum optimal.
Berikutnya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizal pada tahun
2013 menyimpulkan bahwa transparansi yang dilakukan oleh dompet duafa
sumsel sudah cukup baik dan berpengaruh signifikan terhadap kualitas dompet
duafa.
Berdasarkan fenomena yang terjadi dapat disimpulkan bahwa sistem
transparansi laporan keuangan dan pengelolaan zakat yang masih kurang
dilakukan oleh lembaga amil zakat, menyebabkan masyarakat ragu untuk
membayarkan zakatnya pada lembaga amil zakat. masyarakat
jika masalah
tersebut tidak ditangani. Maka dikhawatirkan akan menurunkan kredibilitas
lembaga amil zakat, muzakki tidak akan percaya lagi terhadap lembaga amil zakat
sehingga, zakat tidak akan terdistribusi secara merata, karena muzakki lebih
memilih untuk langsung memberikan zakatnya kepada mustahiq pada daerahnya
masing masing. Untuk itu harus memperhatikan faktor yang mempengaruhi
kepercayaan muzakki.
Menurut (Hussein Umar,2000:39) mengemukakan bahwa faktor faktor yang
mempengaruhi kepercayaan adalah sebagai berikut:
1. Kredibilitas, meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan
dengan penyedia jasa.
2. Kompetensi, artinya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
penyedia jasa untuk melakukan pelayanan yang diharapkan.
7
3. Sikap, yang meliputi sikap atau moral para penyedia jasa terhadap
pemakai
Dan di perjelas oleh Sofyan Rizal (2006:71) yang menyatakan bahwa di
dalam kredibilitas terdapat transparansi laporan keuangan, dan dalam kompetensi
ada pengelolaan, jadi kepercayaan muzakki terhadap lembaga amil zakat salah
satunya dipengaruhi oleh transparansi laporan keuangan, kemampuan lembaga
amil zakat dalam mengelola zakat dan sikap lembaga amil zakat terhadap
muzakki.
Menurut KK,SAP 2005 mendefenisikan transparansi yaitu:
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban
pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya
dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.
Transparansi laporan keuangan,pengelolaan, dan sikap merupakan hal yang
penting dan utama untuk meningkatkan kepercayaan muzakki kepada amil zakat.
Oleh karena itu, dalam upaya memahami dan memecahkan masalah
fenomena masih adanya keraguan muzakki membayarkan zakatnya kepada
lembaga amil zakat dikarenakan lembaga amil zakat dinilai kurang transparan
baik dalam keuangan maupun pengelolaan zakat. Apabila masalah tersebut tidak
diselesaikan, maka keraguan muzakki terhadap lembaga amil zakat akan terus
berlanjut.
Melalui transparansi laporan keuangan,
pengelolaan zakat, dan sikap
lembaga amil zakat yang baik maka, akan menumbuhkan kepercayaan muzakki
terhadap amil zakat. Kepercayaan dari muzakki terhadap lembaga amil zakat
merupakan modal yang penting untuk berjalannya kegiatan operasional lembaga
8
amil zakat, tingkat kepercayaan akan melahirkan dukungan kepada lembaga amil
zakat dalam menjalankan program-programnya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai
transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, sikap lembaga amil zakat
terhadap kepercayaan muzakki dengan judul: ”PENGARUH TRANSPARANSI
LAPORAN
KEUANGAN,
PENGELOLAAN
ZAKAT,
DAN
SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI (Study
Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung)”.
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Inti kajian dalam masalah penelitian ini adalah para muzakki yang belum
percaya untuk menitipkan zakatnya kepada lembaga amil zakat. Berdasarkan latar
belakang masalah, maka dapat di identifikasi bahwa: (1) kurangnya transparansi
laporan keuangan dan pengelolaan zakat yang dilakukan oleh lembaga amil zakat.
(2) rendahnya kepercayaan muzakki terhadap lembaga amil zakat. (3) faktor yang
mempengaruhi
transparansi
kepercayaan
laporan
adalah
keuangan.
Kredibilitas
Kompetensi
yang
yang
didalamnya
didalamnya
meliputi
terdapat
pengelolaan zakat, dan Sikap dari pengelola zakat.
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimana
pengeruh transparansi laporan keuangan terhadap tingkat
kepercayaan muzakki?
2. Bagaimana pengaruh pengelolaan zakat terhadap tingkat kepercayaan
muzakki?
9
3. Bagaimana
pengeruh
sikap
pengelola
terhadap
tingkat kepercayaan
muzakki?
4. Bagaimana pengaruh tranparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat,
dan sikap terhadap tingkat kepercayaan muzakki?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan
melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh transparansi laporan keuangan
terhadap tingkat kepercayaan muzakki. Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengeruh transparansi laporan keuangan terhadap
tingkat kepercayaan muzakki.
2. Untuk
mengetahui
pengaruh
pengelolaan
zakat
terhadap
tingkat
kepercayaan muzakki.
3. Untuk mengetahui pengeruh sikap pengelola terhadap tingkat kepercayaan
muzakki.
4. Untuk mengetahui pengaruh tranparansi laporan keuangan, pengelolaan
zakat, dan sikap terhadap tingkat kepercayaan muzakki.
1.4
Kegunaan Hasil Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi hasil kajian
transparansi laporan keuangan serta menambah pengetahuan dan
10
wawasan mengenai transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat,
dan sikap lembaga amil zakat.
b. Bahan
masukan
yang
ingin
melakukan
penelitian
lebih
lanjut
berkaitan dengan transparansi laporan keuangan pengelolaan, dan
sikap lembaga amil zakat dan tingkat kepercayaan seorang muzakki
terhadap lembaga amil zakat tersebut.
2. Kegunaan Praktis
a. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
pemikiran bagi lembaga-lembaga amil zakat yang ada di indonesia
mengenai transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan
sikap lembaga amil zakat.
b. Penelitian ini di harapkan dapat dijadikan sebagai informasi yang
mungkin berguna baik untuk dipelajari maupun sebagai referensi
dalam mengetahui lebih dalam tentang laporan keuangan yang
transparan, serta pengelolaan zakat yang baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1
Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada lembaga amil zakat yang ada di kota
Bandung. Obyek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini
adalah pengaruh transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan sikap
pengelola terhadap tingkat kepercayaan muzakki. Penelitian ini dimaksudkan
untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
kepercayaan muzakki pada lembaga amil zakat.
1.2
Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Desain
penelitian
merupakan
sebuah
proses
yang
penting
dalam
melakukan sebuah penelitian dimana desain penelitian akan diperlukan dalam
perencanan dan pedoman dalam melaksanakan sebuah penelitian sesuai dengan
pernyataan
Elizabethann
O’sullivian
dan
Gary
R,
Rassel dalam Silalahi
(2010:180) yang mendefinisikan desain penelitian “Research designs are plans
that guide a descisions as to when and how often to collect data, what data to
gather, from whom to collect data and how to collect them, and how to analyse
the data”. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa desain penelitian adalah
kapan dan berapa lama peneliti akan mengumpulkan data, data apa yang
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
39
dikumpulkan, dari siapa data didapatkan, dan bagaimana cara mendapatkan dan
menganalisis data. Terkait dengan jenis penelitian ini, penulis akan menggunakan
metode survey dengan alat pengumpulan data yang berupa kuesioner sesuai
dengan pernyataan dari Masri Singarimbun (1995:3) yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Dalam suatu penelitian, variabel-variabel yang digunakan harus mampu
diukur dan didefinisikan dengan baik untuk mendukung bentuk pendeskripsian
atau
pengujian,
kemudian
operasionalisasi variabel.
variabel tersebut akan disajikan dalam bentuk
Operasionalisasi variabel adalah suatu cara untuk
mengukur konsep dan bagaimana caranya konsep diukur sehingga terdapat
variabel-variabel yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, yaitu variabel yang
menyebabkan masalah lain yang situasi dan kondisinya tergantung oleh variabel
lain. Variabel bebas (independent) yang digunakan adalah Transparansi Laporan
Keuangan, Pengelolaan Zakat, dan Sikap Lembaga Amil Zakat dan variabel
terikat (dependent) yaitu Kepercayaan muzakki.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
40
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Variabel Bebas (Independent):
Transparansi Laporan Keuangan (X1)
Indikator-indicator transparansi menurut
Mardiasmo (2002) yaitu:
1. Terdapat pengumuman kebijakan
mengenai pendapatan, pengelolaan
keuangan dan asset.
2. Tersedia
laporan
mengenai
pendapatan, pengelolaan keuangan
dan asset yang mudah diakses.
3. Tersedia
laporan
pertanggungjawaban yang tepat
waktu.
4. Tersedianya sarana untuk suara
dan usulan rakyat.
5. Terdapat
system
pemberian
informasi kepada publik.
Pengelolaan zakat (X2)
Menurut Ernie Tisnawati Sule dan
Kurniawan Saefullah (2005) Fungsifungsi manajemen
yang
dimaksud
adalah:
1. Planning
2. Organizing
3. Directing/leading,
4. Controlling
Indikator
Terdapat
pengumuman
kebijakan
mengenai
pendapatan,
pengelolaan keuangan
dan asset.
Tersedia
laporan
mengenai pendapatan,
pengelolaan keuangan
dan asset yang mudah
diakses.
Nomor
item
Skala
1-2
3
Ordinal
Tersedia
laporan
pertanggungjawaban
yang tepat waktu.
Tersedianya
sarana
untuk suara dan usulan
rakyat.
Terdapat
system
pemberian
informasi
kepada publik.
4-5
6
7
Planning
8-9
Organizing
10
Directing/leading
11
Controling
Ordinal
12-13
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
41
Sikap Pengelola (X3)
Dalam Saleh (2010), kajian Public
Service Communication akan lebih
menekankan pada beberapa kajian Citra dan reputasi.
berikut yaitu:
1. Citra dan reputasi,.
2. Handling complaint
3. Etika pelayanan.
4. Customer Service
Handling complaint
Variabel Terikat (Dependent):
Kepercayaan Muzakki (Y)
Menurut Shaw (1997) dalam Andi
(2006:56) terdapat empat elemen yang
diperlukan untuk mengukur tingkat
kepercayaan
seseorang
terhadap
organisasi, seperti dijelaskan berikut ini:
a. Exhibiting Trust
b. Achieving Results
c. Acting with Integrity
d. Demonstrating Concern
14
15
Etika pelayanan
16-17
Customer Service
18-19
Exhibiting Trust
20-22
Achieving Results
23-24
Acting with Integrity
25-26
Demonstrating
Concern
27-29
Ordinal
•
Ordinal
3.2.3 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian
3.2.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130), “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:389), “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
42
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh muzakki pada lembaga amil yang jumlahnya
tidak diketahui karena tidak ada data yang resmi.
Lembaga Zakat yang menjadi tempat dilakukannya penelitian ini adalah
lembaga amil zakat yang telah berdiri lebih dari 10 tahun, dari seluruh lembaga
amil zakat yang ada di kota Bandung terdapat sembilan lembaga amil zakat yang
memenuhi kriteria tersebut. Berikut ini adalah daftar lembaga amil zakat yang
berada di kota Bandung yang telah berdiri lebih dari 10 tahun terhitung dari tahun
2014:
Tabel 3.2
Nama Lembaga Amil Zakat di Kota Bandung
No
Nama Lembaga Amil Zakat
1. Rumah Amal Salman ITB
2. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU-DT)
3. Rumah Zakat Indonesia
4. Pusat Zakat Umat Persis
5. Dompet Duafa Republika
6. Laziz Nahdatul Ulama
7. Pos Keadilan Peduli Umat
8. Mizan Amanah
9. Percikan Iman
3.2.3.2 Unit Analisis Data
Menurut Hamidi (2005: 75-76) menyatakan bahwa unit analisis adalah
satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
43
peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu atau kelompok sebagai subjek
penelitian. Dari cara mengungkap unit analisis data dengan menetapkan kriteria
responden tersebut, peneliti dengan sendirinya akan memperoleh siapa dan apa
yang menjadi subjek penelitiannya. Unit (satuan) analisis data penelitian ini
adalah individu sebagai muzakki yang telah membayarkan zakatnya pada lembaga
amil zakat yang menjadi tempat dilakukannya penelitian.
3.2.3.3 Teknik Penarikan Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari unit populasi penelitian, dalam penelitian
sampel
harus
dapat
mewakili dari populasi yang
ingin
diteliti,
Dengan
mempertimbangkan keterbatasan kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu,
tenaga, dana serta kemudahan dalam pengumpulan data dari populasi, maka
dilakukan pengambilan sampling dengan teknik nonprobability sampling,
Menurut sugiyono (2010:122) Nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Dari hasil penelitian sementara diperoleh data jumlah muzakki lembaga
amil zakat di kota Bandung fluktuatif setiap bulannya dan tidak dapat di prediksi
dan tak terhingga jumlahnya pada setiap lembaga amil zakat. Karena tidak ada
data resmi mengenai jumlah muzakki yang membayarkan zakatnya di kota
bandung,
maka
pengambilan
sampel dalam penelitian ini diambil dengan
menggunakan quota sampling.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
44
Menurut sugiyono (2010:124) Quota sampling adalah teknik menentukan
sampel
dari
populasi
yang
mempunyai
ciri-ciri
tertentu
sampai
jumlah
(kuota)yang diinginkan.
Menurut Roscoe dalam sugiono (2013:164) menyatakan bahwa bila dalam
penelitian akan menggunakan multivariate (korelasi atau regresi ganda), maka
jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Karena
penelitian ini menggunakan empat variabel (tiga variabel independen dan satu
variabel dependen), maka; 4 x 10 = 40. Sehingga jumlah sampel minimal dalam
penelitian ini adalah 40 sampel.
Menurut Ulber Silalahi (2009:274) menyatakan bahwa satu sampel adalah
tiap subset unit pemilihan sampel dari suatu populasi. Umumnya, sampel yang
lebih besar cenderung memiliki sedikit kekeliruan (less error). Artinya makin
kecil kekeliruan yang dikehendaki, makin besar sampel yang diperlukan.
Oleh karena itu dalam penelitaian ini penulis menentukan jumlah kuota
muzakki pada setiap lembaga amil zakat sebesar 10 orang, dan menentukan syarat
dan ketentuan sebagai berikut :
1. Warga Kota Bandung.
2. Pendidikan terakhir minimal S1.
3. Usia minimal 25 tahun.
Bila ada muzakki yang tidak memenuhi syarat yang telah penulis tentukan,
maka muzzaki tersebut tidak dapat menjadi sampel dari penelitian yang penulis
lakukan.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
45
Tabel 3.3
Pengambilan sampel pada setiap Lembaga Amil zakat di Kota Bandung
Jumlah sampel
No
Nama Lembaga Amil Zakat
1. Rumah Amal Salman ITB
10
Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid
2.
10
(DPU-DT)
3. Rumah Zakat Indonesia
10
4. Pusat Zakat Umat
10
5. Dompet Duafa Republika
10
6. Laziz Nahdatul Ulama
10
7. Pos Keadilan Peduli Umat
10
8. Mizan Amanah
10
9. Percikan Iman
10
Jumlah
90
Dengan syarat dan jumlah yang di tentukan oleh penulis maka jumlah
sampel muzakki yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebesar 90 orang dan
telah melebihi ukuran sampel minimal yaitu 40 sampel.
3.2.4 Sumber Data Dan Jenis Data
Data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder:
1. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari
kuesioner yang dibagikan kepada para muzakki pada setiap lembaga
amil zakat di Kota Bandung.
2. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder didapat
melalui bahan-bahan kepustakaan sebagai data referensi, seperti:
struktur organisasi, dan sejarah lembaga amil zakat di Kota Bandung,
buku-buku yang berhubungan dengan transparansi laporan keuangan
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
46
dan tingkat kepercayaan, dan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, dan
disertasi dan jurnal yang berhubungan dengan transparansi laporan
keuangan dan tingkat kepercayaan.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk diperoleh data
yang relevan, dapat dipercaya, obyektif dan dapat dijadikan landasan dalam
proses analisis. Prosedur pengumpulan data melalui metode kuesioner digunakan
untuk
memperoleh
informasi
mengenai
transparansi
laporan
keuangan,
pengelolaan zakat, sikap lembaga amil zakat dan tingkat kepercayaan muzakki
pada
lembaga
amil zakat.
Penyebaran
kuesioner dilakukan dengan cara
penyebaran langsung kepada muzakki yang telah memenuhi kriteria.
3.2.6 Teknik Analisis Data
Penyelesaian
kuantitatif.
Analisis
penelitian
ini
dengan
kuantitatif
dilakukan
menggunakan
dengan
cara
teknik
analisis
menganalisis
suatu
permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, karena
jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, maka analisis kuantitatif
dilakukan dengan cara mengkuantitatifkan data-data penelitian ke dalam bentuk
angka-angka dengan menggunakan skala likert 5 poin (5-point likert scale).
Menurut Sugiyono (2012: 133) kriteria interpretasi skor berdasarkan
jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut, “skor maksimum setiap
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
47
kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20 % sampai
100%, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16%. ((100%-20%)/5).”
Sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.4
Interpretasi skor
Hasil
20% - 35,99%
36 % - 51,99%
52% - 67,99%
68% - 83,99%
84% - 100%
Kategori
Tidak Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
Karena data yang dikumpulkan merupakan data yang diperoleh dengan
menggunakan instrumen yang berupa kuesioner sehingga data yang ada diuji
melalui uji validitas untuk mengetahui keabsahan suatu hasil penelitian dan uji
reliabilitas untuk mengetahui keandalan dari alat ukur yang digunakan. Metode
analisis yang digunakan adalah linear regression. Horvath dalam Silalahi (2010)
mendefinisikan regresi linier sebagai:
“... the process of predicting one variable from another when the two are
known to have a significant linear relationship.”
Dari
pernyataan
tersebut
dapat
ditarik
kesimpulan
regresi linier
merupakan alat yang tepat untuk memprediksi tentang nilai-nilai dari variabel Y
dari pengetahuan tentang nilai-nilai dari variabel X. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini diolah dan kemudian dianalisis dengan berbagai uji statistik.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
48
3.2.6.1
Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Bordens dan
Abbott dalam Silalahi (2010) mendefinisikan reliabilitas, “The realiabilty of a
measure concern its ability to produce smiliar results when repeated
measurements are made under identical conditions”. Reliabilitas merupakan suatu
kondisi dimana adanya kesamaan hasil atau tidak jauh berbeda antara penelitian
dilakukan dengan apabila dilakukan penelitian selanjutnya atau setelahnya dengan
kondisi yang sama.
Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan
tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan metode cronbach alpha, rumus dalam menguji reliabilitas sebagai
berikut:
Rumus :
=
Keterangan
�
�
∑ ��
�
�−
[ −
∑ ��
�
]
= reliabilitas instrumen
= banyaknya butir pertanyaan
= jumlah varians butir
Kriteria keputusan :
rh>rt maka instrumen tersebut reliabel
rh rt maka instrumen tersebut valid
rh< rt maka instrumen tersebut tidak valid
Bila korelasi antara masing-masing butir terhadap total skor tersebut
signifikan maka data tersebut dinyatakan valid.
3.2.6.3 Method Succesive of Interval (MSI)
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner merupakan data
dengan
skala
ordinal
sedangkan
analisis
korelasi
yang
akan
digunakan
mengharuskan data dengan skala interval maka sebelum dilakukan analisis lebih
lanjut terlebih dahulu dilakukan transformasi data skala ordinal menjadi data
dengan skala interval dengan bantuan software Method Succesive Of Interval
(MSI) yang langkah- langkahnya akan dijelaskan sebagai berikut:
1.
Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.
2.
Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4,
dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.
3.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi.
4.
Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan proporsi
secara berurutan per kolom skor.
5.
Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh.
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
51
6.
Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan
menggunakan Tabel Tinggi Densitas).
7.
Tentukan nilai skala (NS) dengan menggunakan rumus:
Scale Value = (DencityatLowerLimit) – (DencityatUpperLimit)
(AreaBellowUpperLimit) – (AreaBellowLowerLimit)
Keterangan:
DencityatLowerLimit
DencityatUpperLimit
AreaBellowUpperLimit
AreaBellowLowerLimit
8.
= kepadatan batas bawah
= kepadatan batas atas
= daerah di bawah batas atas
= daerah di bawah batas bawah
Tentukan nilai transformasi (NT) dengan menggunakan rumus:
NT = NS + [1 + NSmin ]
Keterangan:
NT
: Nilai Transformasi
NS
: Nilai Skala
NSmin
: Harga mutlak NS yang paling kecil dari skor yang tersedia
(Husein Umar, 2008: 169)
3.2.7 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian ini
tidak terdapat multikolinearitas, dan heteroskedastisitas, serta data yang dihasilkan
memiliki distribusi normal.Apabila tidak dijumpai adanya multikolinearitas, dan
heteroskedastisitas, maka asumsi klasik telah terpenuhi.
3.2.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak (Ghozali, 2001).Untuk menguji model regresi mempunyai distribusi normal
Muhammad Rizqi S yahri Romdhon
PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN SIKAP
PENGELOLA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI
:S tudi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Bandung
Unipersitas Pendidikan Indonesia ||repository.upi.ed |perpustakaan.upi.edu
52
atau tidak dapat dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik yang bersangkutan.
a. Bila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normal.
b. Bila data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas
3.2.7.2 Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel bebas (independent). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen
saling
berkolerasi,
maka
variabel-variabel ini tidak
ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol.
Dalam penelitian ini akan di uji dengan menggunakan uji derajat nol atau
melihat korelasi parsial antara variabel independen. Sebagai aturan main yang
kasar (rule of thumb), jika koefesien korelasinya cukup tinggi katakanlah diatas
0,85 maka kita duga adanya multikolineritas dalam model. Sebaliknya jika
keofesien korelasinya relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung
unsur multikolinieritas (Agus Widarj