Kerajinan Bonggol Bambu sebagai Komoditas Unggulan Sentra Industri Kreatif di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

(B. Seni)
Kerajinan Bonggol Bambu sebagai Komoditas Unggulan Sentra Industri Kreatif di Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah
Kata kunci : desain, kerajinan, industri kreatif, bonggol bambu
Sunarko, Ken; Panuwun, Djoko; Soepriyatmono
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental, 2012
Penelitian ini ditulis secara sederhana, keseluruhan isinya berisi paparan permasalahan yang timbul dan
melingkupi pokok masalah. Penelitian yang diberi judul “Kerajinan Bonggol Bambu Sebagai Komoditi
Unggulan Sentra Industri Kreatif Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah”, mempunyai obyek penelitian
tentang kerajinan bonggol bambu. Obyek ini cukup menarik karena bambu sebagai baku serba guna,
pada lazimnya yang digunakan adalah batangnya. Sedang obyek penelitian ini menggunakan bonggol
bambu sebagai bahan bakunya. Pada umumnya bonggol bambu tidak pernah dimanfaatkan dalam
panenan bambu, bonggol dibiarkan tertinggal didalam tanah, sehingga menjadi limbah yang tidak
bermanfaat. Dengan dimanfaatkannya bonggol bambu sebagai bahan baku kerajinan, maka hal ini
dianggap sebagai suatu terobosan yang menguntungkan dari sesuatu yang tidak berguna/bernilai.
Dengan usaha kerajinan, dihasilkan benda produk yang relatif bernilai tinggi. Seiring perkembangannya,
dari yang semula dipasarkan dalam lingkup setempat/lokal, saat ini sudah menembus pasar
mancanegara. Dari bentuk kerajinan yang produksinya tidak tetap dan tergantung dari kondisi
kesempatan, saat ini sudah menjadi home industri yang berproduksi lebih rutin dan mempunyai target,
serta lebih mengarah kepada sifat yang kompetitif. Perkembangan home industri yang mengarah pada
industri masal dan berkelanjutan menimbulkan kebutuhan bahan bonggol bambu yang semakin besar

dalam waktu yang berkelanjutan pula. Perkembangan meliputi desain produk kerajinan bonggol; terdiri
ragam/bentuk, bahan dan proses, estetika/keindahan; kendali mutu meliputi efisiensi teknologi, kualitas
tenaga kerja, pengelolaan bahan baku. Dari perkembangan kerajinan bonggol bambu dan pokok-pokok
perubahan yang dijelaskan diatas, perlu diketahui persepsi pelaku kerajinan mengenai prospek
kedepannya serta tanggapan dalam menghadapi tuntutan perubahan paradigma sebagai konsekuensi
pengembangan usahanya. Persepsi yang semakin positif, mencerminkan kesiapan kedepannya yang
makin positif pula. Simpulan akhir dari penelitian merupakan jawaban dari permasalahan-permasalahan
tersebut diatas dan berikut implikasi dan saran-sarannya. Ditegaskan bahwa penelitian ini mengupas
bagaimana kerajinan bonggol bambu berikut berbagai permasalahan yang terkait serta persepsi
pengrajin terhadap prospek kedepannya. Dengan membaca laporan penelitian ini diharapkan pembaca
dapat memahami isi penelitian dan mendapatkan manfaat yang besar.