Musisi Iwan Abdulrachman Meraih Hadiah Seni.

SUARA KARYA
1
17

2
18

3
19

OJan o Pet

4

.

Selasa 6

5

20


21

o Mar

OApr

o Rabu
7
22

o Kamis 0 Jumat o Sabtu o Minggu
D
23

OM~i

9

.Jun


10
24

11
25

12

2~

0 Jul 04gs

14

13
27

OSep


28
OOkt

15
29

16

~

ONov

31

ODe:.

PL ~NGHARGAAN KEPADA MAESTRO

Musisi Iwan Abdulrachman Meraih Hadiah Seni
Pencipta lagu "Flamboyan" yang

pemah terkenal ketika
dinyanyikan kelompok musik
Bimbo di era 1970-an, Iwan
Abdulrachman, akhimya meraih
hadiah seni dari Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Penghargaan itu dinilai para penggemar Abah Iwan-begitu sapaan
akrab [wan Abdulrachman
sekarang-amat penting sebagai
apresiasi atas keseriusan Abah
Iwan mendarmabaktikan hidupnya pada dunia musik
sejak 40 tahun silam.
Abah Iwan sudah mendptakan ratusan judullagu sejak
tahun 1969. Banyak lagunya
dipopulerkan kelompok musik
di Bandung.
Salah satu di
antaranya yang hingga kini tak
terlupakan oleh pecinta musik
balada
adalah

lagu "Flarnboyan" yang terkenal bersarna
kelompok musik Bimbo.
Salah
seorang
personel
'Bimbo, Adl, yang ikut menyanyikan
"Flarnboyan" bersarna
Iwan Abdulrachman,
Jumat (26/6) lalu, ikut menerima hadiah seni dari Presiden
SBY. Hadiah seni dari orang
nomor satu di Indonesia itu diserahkan
Jumat
lalu oleh
Menbudpar Jero Wacik di kantornya, Gedung Sapta Pesona,
Jakarta.
Hari itu, melalui Menbudpar Jero
Wacik, SBY juga menyerahkan tiga hadiah seni lainnya. Pertama, untuk Dolorosa
Sinaga (Jakarta) sebagai penerima hadiah
seni rupa, kedua,
Gugum Gumbira

(Bandung) sebagai penerima hasih seni
tari, dan ketiga, Wisran Hadi (Sumatera
Barat) sebagai penerima hadiah seni sastra.
Selain itu, SBYjuga memberikan hadiah khusus bagi pelestari warisan budaya
kepada Suwandi dari Sumatera Selatan

--

yang dinilai beIjasa menggali Surat Ulu
(aksara rencong); Christian Mara dari
Kalimantan Barat sebagai pelestari alat
musik tradisional dayak; Hariadi Sabar
dari Jawa Timur, pengembang
seni
patung perunggu; Jaya Pratomo dari
Jakarta, peduli tradisi penggunaan benda
dekoratif tradisional; dan Dos Hasman
dari Jawa Barat, pendokumentasi budaya
suku bangsa Indonesia dengan menggunakan media foto.
Sedangkan penghargaan

bagi anak
pelajar berprestasi di bidang kebudayaan,
khususnya
dalarn seni sastra, diraih
Abdurahman Faiz (SMP Pribadi Depok,
Jabar). Prestasi dalarn bidang seni lukis
diberikan kepada Alyrosa Taqwaariva dari
SO Al Azhar
Pontianak,
Kalbar.
Penghargaan seni musik diberikan kepa-

da Chandra Sitanggang dari SMA St
Nikael Pangururan,
Samosir, Sumut.
Penghargaan seni pertunjukan diberikan
kepada Gilang Tomaskumoro dari SMA
Negeri 1 Wonosari, DIY. Dan, penghargaan
seni kriya diberikan
kepada

Rahmadani dari SMP Negeri 1 Talawi,
Kabupaten Batubara, Sumut.
Dalarn
kesempatan
yang
sarna
Menbudpar juga meneruskan
penghar-"
gaan maestro kebudayaan untuk 11 penduduk yang karena jasanya sangat besar
sehingga dinilai berbagai pihak layak

Kliping

Hum as
-----

Un pad

2009
---


menerima penghargaan maestro seni tradisi. Ke-ll penerima penghargaan tersebut adalah Ida Wayan Oka Granoka dari
Bali, menerima penghargaan maestro seni
teater; I Made Taro, juga dari Bali, menerima penghargaan maestro tradisi lisan;
Suyati Tarwo Sumosutargio dari Jateng
menerima penghargaan maestro bidang
tari tradisional;
Bernard Ginupit dari
Sulut menerima penghargaan
maestro
seni musik; Djalaludin dari Bengkulu
menerima penghargaan maestro bidang
sastrawan (folklor); Abdul Muin Daeng
Mile dari Sulsel menerima penghargaan
maesro musik tradisional
(gendang);
Enoch Atmadibrata dari Jabar menerima
penghargaan maestro teater rakyat; Chan
Umar dari Sumbar menerimapenghargaan
maestro

seniman
ukir khas
NJ"inangkabau;
Hendrik
Julieus
Mantiri dari Sulut
menerima
penghargaan maestro musik
barnbu; dan Jamhar
Akbar
dari Kalsel
menerima
penghargaan maestro sastra
lisan (lamut).
Zulkaidah
Boru Harahap
dari
Sumut,
penerima
penghargaan maestro

opera Batak, berhalangan ha