HUBUNGAN ANTARA ASUPAN LEMAK DAN ASUPAN KOLESTEROL DENGAN STATUS GIZI PADA PENDERITA JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

HUBU
UNGAN ANTAR
RA ASU
UPAN LEMAK DAN A
ASUPAN
N
K
KOLEST
TEROL
L DENGA
AN STA
ATUS G
GIZI PADA PEN
NDERIT
TA
JANTU
UNG KO
ORONER
R DI PO
OLIKLIINIK JA
ANTUNG

G RSUD
D
D
Dr. MOE
EWARD
DI SURA
AKART
TA
KA
ARYA TU
ULIS ILM
MIAH
Diajukann sebagai salah satu
u syarat unntuk meny
yelesaikann
Pendidiikan Diplo
oma III (ttiga) Keseehatan Bid
dang Gizi

Diajuk

kan oleh :
BEN
NNY JUN
NI TRIYA
ANTO
NIM
N
: J 300
3 060 029

PR
ROGRAM
M STUDII DIPLOM
MA III GIZI
G
FAKUL
LTAS ILM
MU KESE
EHATAN
N

UNIVER
RSITAS MUHAM
M
MMADIYA
AH SURA
AKARTA
A
20
009

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan
beragam. Tentu saja mulai dari infeksi klasik dan moderen, penyakit degeneratif
serta penyakit psikososial. Namun tetap saja penyebab angka kematian terbesar
adalah akibat penyakit jantung koroner (Himapid, 2008). Penyakit jantung
koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan atau
penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung

(Soeharto, 2001).
Di Indonesia, walaupun belum ada data nasional prevalensi penyakit
jantung koroner, dampak serius penyakit ini telah terlihat. Penyakit
kardiovaskular yang di dalamnya termasuk penyakit jantung koroner menempati
urutan pertama penyebab keseluruhan kematian yaitu 16% pada Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992. Pada SKRT tahun 1995
meningkat menjadi 18,9%. Hasil Survei Kesehatan Nasional (Sukernas) tahun
2001 memperlihatkan peningkatan menjadi 26,4% (Siswono, 2005).
Meningkatnya prevalensi penyakit jantung koroner ini disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor risiko penyakit jantung ada dua yaitu faktor risiko yang
dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak
dapat diubah meliputi umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Sementara
faktor risiko yang dapat diubah meliputi merokok, obesitas, hipertensi, diabetes
militus, dan stres (Mursito, 2002).
Selain faktor di atas, terjadinya penyakit jantung koroner dapat
dipengaruhi oleh kebiasaan makan. Bertambah makmur kehidupan penduduk
suatu negara, maka konsumsi lemak akan naik dengan tajam terutama lemak
yang berasal dari hewan seperti susu, telur dan daging. Lemak hewani ini justru
mengandung asam lemak jenuh dalam kadar yang tinggi. Lemak jenuh cenderung
menaikkan kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah. Peningkatan kadar

kolesterol dan trigliserida ini dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang

merupakan penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner. Selain itu
kegemukan juga dapat memberikan risiko terjadinya penyakit jantung koroner
hal ini dapat terjadi karena kegemukan mempunyai pengaruh kurang baik
terhadap kadar lemak dalam darah (Moehyi, 1997).
Penanganan

penyakit

jantung

koroner

dapat

dilakukan

dengan


menyeimbangkan antara asupan lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Apabila
asupannya berlebih, maka akan memperberat kerja jantung sehingga jantung
tidak berfungsi dengan baik. Selain itu asupan lemak dapat mempengaruhi status
gizi seperti terjadinya obesitas. Obesitas atau kegemukan adalah penumpukan
lemak tubuh yang melebihi batas normal. Seseorang dengan status gizi lebih atau
obesitas akan mempunyai risiko terkena penyakit jantung koroner 8 kali lipat
dibanding seseorang yang tidak mengalami obesitas (Sanif, 2007).
Pada tahun 2005 jumlah pasien yang dirawat jalan di Poliklinik Jantung
RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebanyak 14.365 pasien sedangkan pada tahun
2006 mengalami peningkatan yaitu sebanyak 17.857 pasien sedangkan pada
tahun 2008 sebanyak 12.048 pasien.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa penyakit jantung
koroner merupakan penyakit yang serius. Penyakit jantung koroner merupakan
penyakit yang berhubungan dengan asupan lemak, maka penulis ingin
mengetahui lebih jauh hubungan antara asupan lemak dengan status gizi pada
penderita jantung koroner di Poliklinik Jantung RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: “ Bagaimanakah hubungan antara asupan

lemak dan asupan kolesterol dengan status gizi pada penderita jantung koroner di
Poliklinik Jantung RSUD Dr. Moewardi Surakarta ?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara asupan lemak dan asupan kolesterol
dengan status gizi pada penderita

jantung koroner di Poliklinik Jantung

RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
2. Tujuan khusus
a. Menghitung asupan lemak total pada penderita jantung koroner.
b. Menghitung asupan kolesterol pada penderita jantung koroner
c. Menentukan status gizi pada penderita jantung koroner.
d. Menganalisis hubungan antara asupan lemak dengan status gizi pada
penderita jantung koroner.
e. Menganalisis hubungan antara asupan kolesterol dengan status gizi pada
penderita jantung koroner.


D. Hipotesis
Ho

: Tidak ada hubungan antara asupan lemak dan asupan kolesterol
dengan status gizi pada penderita jantung koroner di Poliklinik
Jantung RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Ha

: Ada hubungan antara asupan lemak dan asupan kolesterol dengan
status gizi pada

penderita jantung koroner di Poliklinik Jantung

RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi rumah sakit
Memberikan informasi tentang hubungan antara asupan lemak dan
asupan kolesterol dengan status gizi sehingga dapat dijadikan masukan dan

pertimbangan dalam memberikan pelayanan konsultasi gizi pada penderita
jantung koroner.

2. Bagi masyarakat
Memberikan informasi mengenai hubungan antara asupan lemak dan
asupan kolesterol dengan status gizi pada penderita jantung koroner sehingga
dapat lebih memperhatikan asupan lemak sehari-hari.
3. Bagi penulis
Dapat memberi tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam
menghubungkan asupan lemak dan asupan kolesterol dengan status gizi pada
penderita jantung koroner.

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS FISIK DAN RASIO KOLESTEROL (HDL) PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

0 4 8

HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT JALAN DI RSUD Dr. Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Kolesterol Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 12

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Kolesterol Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 3 18

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN ASUPAN KALIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) RAWAT JALAN DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD Dr. MOEWARDI.

0 2 14

SKRIPSI HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN ASUPAN KALIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) RAWAT JALAN DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD Dr. MOEWARDI.

0 3 17

PENDAHULUAN HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN ASUPAN KALIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) RAWAT JALAN DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD Dr. MOEWARDI.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN ASUPAN KALIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) RAWAT JALAN DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD Dr. MOEWARDI.

0 2 5

HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT DAN LEMAK DENGAN KADAR PROFIL LIPID PADA PASIEN JANTUNG KORONER RAWAT Hubungan Asupan Karbohidrat Dan Lemak Dengan Kadar Profil Lipid Pada Pasien Jantung Koroner Rawat Jalan Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 4 12

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN RASIO ANTARA TOTAL KOLESTEROL DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 7

Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang

0 0 8