0 JUKNIS TPG KEMENAG

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

P E T U N J U K T E K N IS
P E N YAL U R AN T U N J AN GAN P R OF E S I GU R U
B AGI GU R U MAD R AS AH
T AH U N 2 0 1 7

KEMEN T ERIA N A GA MA RI
DIREKT ORA T JEN DERA L PEN DIDIKA N ISLA M
DIREKT ORA T GU RU DA N T EN A GA KEPEN DID IKA N MA DRA SA H

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com


DAFTAR I SI
Halam an
TI M PENYUSUN ......................................................................................

i

KATA PENGANTAR ..................................................................................

ii

DAFTAR I SI ............................................................................................

iii

BAB I . PENDAHULUAN

......................................................................

1


A. Pengertian Umum ...................................................................

1

B. Tujuan ...................................................................................

3

C. Sasaran ..................................................................................

4

BAB I I .BESARAN DAN SUMBER DANA ...............................................

5

A. Besaran ..................................................................................

5


B. Sumber Dana...........................................................................

5

BAB I I I .PENERI MA TUNJANGAN PROFESI GURU ..............................

6

A. Kriteria ....................................................................................

6

B. Ketentuan Mekanisme .............................................................

15

C. Perencanaan Anggaran Tunjangan Profesi Guru..........................

17


BAB I V. PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI ..................................

18

A. Prosedur Pembayaran ………………………………………………. ............

18

B. Prinsip Pembayaran ................ .................................................

20

C. Waktu Pelaksanaan Pembayaran........................... ....................

20

D. Simpatika …………………............... .............................................

21


E. Pembatalan dan Penghentian Pembayaran .................................

22

F. Perpajakan …………………………………………………………...................

23

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

iii

BAB V.PENUTUP

............... .............................................................

24

A.Pengendalian ................................ ...........................................


24

B. Pelaporan dan Evaluasi................................. ............................

24

C. Pengawasan ............................................................................

25

D. Sanksi............................................ .........................................

26

E. Pengaduan Masyarakat ……………………………………………. .............

26

F. Lain-lain ……………………………………………………………....................


26

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

iv

LAMPI RAN:

Lampiran 1.

Format Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Pembelajaran/ Bimbingan dan
Tugas Tertentu

Lampiran 2.

Contoh Surat Keterangan Beban Kerja (SKBK)

Lampiran 3.

Tabel Kesesuaian Mata Pelajaran di Madrasah yang diampu dengan Sertifikat

Pendidik (Sesuai KMA Nomor 103 Tahun 2015)

Lampiran 4.

Kesesuaian Mata Pelajaran Umum yang diampu dengan Sertifikat Pendidik
(Sesuai KMA Nomor 303 Tahun 2016 dan Permendikbud Nomor 46 Tahun 2016)

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

v

BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTI AN UMUM
1.

Tunjangan Profesi Guru adalah tunjangan yang diberikan kepada guru yang memiliki
sertifikat pendidik sebagai penghargaan atas profesionalitasnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.


2.

Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat GBPNS adalah guru bukan
pegawai negeri sipil pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

3.

I npassing adalah proses penyetaraan jabatan, pangkat, dan golongan GBPNS dengan
pangkat, golongan, dan jabatan Guru Pegawai Negeri Sipil.

4.

Guru

adalah

pendidik


profesional dengan

tugas utama mendidik,

mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
5.

Pengawas sekolah pada madrasah adalah guru Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
dalam jabatan fungsional pengawas oleh pejabat yang berwenang pada satuan
pendidikan

yang

tugas,

tanggung


jawab,

dan

wewenangnya

melaksanakan

pengawasan akademik dan manajerial.
6.

Madrasah adalah satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang
menyelenggarakan pendidikan umum dan kejuruan dengan kekhasan agama I slam
yang mencakup Raudhatul Athfal, Madrasah I btidaiyah, Madrasah Tsanawiyah,
Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah Kejuruan.

7.

Satminkal adalah satuan administrasi pangkal/ tempat tugas induk/ instansi induk guru
melaksanakan tugasnya sebagai basis data NPK/ NUPTK.

8.

Nomor Registrasi Guru yang selanjutnya disingkat NRG merupakan nomor registrasi
yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai nomor

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

1

identitas pemegang sertifikat pendidik dalam satu atau lebih bidang studi atau keahlian
yang berbeda antara pemegang satu dengan lainnya. NRG merupakan nomor yang
bersifat unik yaitu sistem pemberian nomor sedemikian rupa kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan sehingga menjamin setiap nomor registrasi guru tidak sama
dengan nomor guru lain, serta menjamin seorang guru tidak memiliki nomor registrasi
lebih dari satu.
9.

Kualifikasi Akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki
oleh guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat
penugasan.

10. Sertifikat Pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru
sebagai tenaga profesional.
11. Guru

Tetap

adalah

guru

Pegawai

Negeri

Sipil

yang

diangkat

oleh

Pemerintah/ Pemerintah Daerah atau guru Bukan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
oleh penyelenggara pendidikan untuk jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara
terus menerus, dan tercatat pada satuan administrasi pangkal di satuan pendidikan
yang memiliki izin pendirian dari Kementerian Agama serta melaksanakan tugas pokok
sebagai Guru.
12. Guru tetap yang melaksanakan tugasnya pada madrasah swasta diangkat oleh
penyelenggara pendidikan dan diketahui oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/ Kota.
13. Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di
RA/ BA/ TK/ TKLB dan MI / SD/ SDLB kecuali

mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan serta Pendidikan Agama.
14. Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada satu mata pelajaran tertentu
di madrasah/ sekolah.
15. Guru Pegawai Negeri Sipil yang Dipekerjakan adalah Pegawai Negeri Sipil yang
melaksanakan tugas di luar instansi induknya yang gajinya dibebankan pada instansi
induknya.
reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

2

16. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas (SKMT) adalah surat keterangan melaksanakan
tugas mengajar sebagai guru dan melaksanakan pembinaan bagi pengawas sesuai
peraturan

yang

ditetapkan.

SKMT

bagi

guru

ditandatangani

oleh

Kepala

Madrasah/ Sekolah Satminkal atau Non Satminkal diketahui oleh pengawas madrasah
pembinanya diterbitkan secara digital melalui SI MPATI KA. SKMT bagi pengawas
ditandatangani oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota secara digital
melalui SI MPATI KA.
17. Surat Keterangan Beban Kerja (SKBK) adalah surat keterangan pemenuhan beban kerja
sebagaimana yang dipersyaratkan untuk menerima tunjangan profesi. SKBK bagi guru
PNS berdasarkan SKMT yang ditandatangani oleh Kepala Madrasah Satminkal,
sedangkan SKBK bagi guru PNS DPK/ Bukan PNS ditandatangani oleh Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/ Kota secara digital melalui SI MPATI KA. SKBK bagi
pengawas berdasarkan SKMT yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/ Kota secara digital melalui SI MPATI KA.
18. Khusus guru PNS pada Madrasah I btidaiyah Negeri yang menjadi UPT Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, SKBKnya ditandatangani oleh Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/ Kota yang bersangkutan secara digital melalui
SI MPATI KA.

B. TUJUAN
Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi
guru madrasah bagi stakeholder terkait yaitu: Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan
Madrasah, I nspektorat Jenderal Kementerian Agama, Kanwil Kementerian Agama Provinsi,
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, satuan pendidikan pengawas madrasah dan
guru. Pemberian tunjangan profesi bagi guru madrasah bertujuan untuk meningkatkan:
a)

kualitas proses belajar-mengajar pendidikan madrasah dan prestasi belajar peserta didik;

b)

kompetensi, motivasi, profesionalisme dan kinerja guru madrasah dalam melaksanakan
tugasnya;

c)

kesejahteraan guru madrasah; dan

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

3

d)

mewujudkan guru madrasah yang profesional, berintegritas, tanggung jawab dan
amanah.

C. SASARAN
Sasaran penerima tunjangan profesi yaitu guru madrasah yang berstatus sebagai Guru
Pegawai Negeri Sipil (GPNS) dan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS) yang telah memiliki
sertifikat pendidik dan Nomor Registrasi Guru (NRG), memenuhi beban kerja, dan
melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional sesuai dengan peraturan perundangundangan.

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

4

BAB I I
BESARAN DAN SUMBER DANA

A. BESARAN
Guru madrasah yang berhak mendapatkan tunjangan profesi guru ditetapkan melalui
keputusan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada satuan kerja Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/ Kota dan/ atau Madrasah Negeri. Besaran tunjangan profesi bagi guru madrasah
sebagai berikut:
1. Guru PNS diberikan tunjangan sebesar gaji pokok per bulan.
2. Guru Bukan PNS yang sud ah diset ar akan ( inpassing) d iber ikan t unj ang an sebesar
1 ( sat u ) kali gaj i p okok p er bu lan disesuaikan dengan memperhatikan Pangkat,
Golongan, Jabatan dan Kualifikasi Akademik yang berlaku bagi guru PNS sebagaimana
tercantum dalam SK I npassing, tidak memperhitungkan ketentuan masa kerja sesuai
dengan ketent uan peraturan perundang-undangan.
3. Guru Bukan PNS yang belum diset arakan ( non inpassing ) diberikan t unjangan profesi
sebesar Rp. 1.500.000,- (satu jut a lima ratus ribu rupiah) per bulan sesuai dengan
ket ent uan perat uran perundang-undangan.

B. SUMBER DANA
Sum ber dana unt uk pem bayaran t unj angan prof esi bagi guru PNS yang sat uan
administ rasi

pangkalnya

di

Madrasah

Negeri,

dibebankan

kepada

Daf t ar

I sian

Pelaksanaan Anggaran (DI PA) Madrasah Negeri yang bersangkut an dan/ atau Kement erian
Agama Kabupaten/ Kot a.
Sum ber dana unt uk pembayaran t unj angan prof esi selain sebagaimana dimaksud di atas,
dibebankan kepada Daftar I sian Pelaksanaan Anggaran (DI PA) Kantor Kement erian Agama
Kabupaten/ Kot a dan/ atau Kant or Wilayah Kement erian Agama Provinsi.

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

5

BAB I I I
PENERI MA TUNJANGAN PROFESI GURU

A. KRI TERI A
Kriteria guru madrasah penerima tunjangan profesi sebagai berikut:
1.

Guru yang mengajar pada satuan administrasi pangkal binaan Kementerian Agama.

2.

Pengawas sekolah pada madrasah yang melaksanakan tugas kepengawasan pada satuan
pendidikan binaan Kementerian Agama.

3.

Memenuhi Kualifikasi Akademik S-1 atau D-I V. Khusus Guru PNS yang masih gol I I namun
sudah lulus S1-1/D-I V sebelum tanggal 31 Desember 2015 dan telah memenuhi persyaratan
yang diatur melalui Surat Sekjen Kementerian Agama Nomor 7362/ SJ/ Kp.01.1/ 10/ 2016.

4.

Memiliki sertifikat pendidik yang telah diberi satu Nomor Registrasi Guru (NRG) yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan sudah ditetapkan melalui surat
penetapan oleh Direktur Jenderal Pendidikan I slam Kementerian Agama. Setiap guru hanya
memiliki satu NRG walaupun guru yang bersangkutan memiliki satu atau lebih sertifikat
pendidik.

5.

Memiliki SKBK dan SKMT yang diterbitkan oleh instansi Kementerian Agama melalui
SI MPATI KA dan ditandatangani oleh pejabat terkait sesuai dengan kewenangannya.

6.

Bertugas pada satuan pendidikan yang memiliki izin operasional penyelenggaraan pendidikan
dan memenuhi rasio peserta didik terhadap guru sesuai ketentuan Pasal 17 Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Rasio peserta didik terhadap guru adalah
15 : 1 untuk jenjang RA/ MI / MTs/ MA dan 12 : 1 untuk jenjang MAK. Rasio dihitung
berdasarkan jumlah rata-rata peserta didik dari seluruh kelas/ rombongan belajar yang
diampu oleh setiap guru. Pemenuhan rasio dimaksud dapat diberikan dispensasi jika guru
bertugas di madrasah pada kondisi (Dispensasi 1):
a.

Terletak di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).

b.

Terletak di daerah yang secara geografis dan/ atau demografis menyebabkan jumlah
penduduknya sangat minim, yang ditunjukkan melalui surat keterangan yang
diterbitkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.

c.

Madrasah yang menyelenggarakan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus (MI LB,
MTsLB, MALB atau yang sejenis).

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

6

7.

Pemenuhan beban kerja minimal 6 jam tatap muka, tugas tambahan dan melaksanakan
pembinaan kegiatan ko kurikuler dan/ atau ekstra kurikuler, dilaksanakan di satuan
administrasi pangkalnya (satminkal).

8.

Beban kerja guru dan pemenuhannya ditentukan berdasarkan kurikulum yang berlaku di
rombongan belajarnya. (Daftar madrasah pelaksana Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tahun
2006 adalah yang terdaftar pada Kementerian Agama).

9.

Beban kerja guru adalah paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling
banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu untuk mata pelajaran yang
diampu yang sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya. Kesesuaian m at a

pelaj aran sert ifik at pendidik sesuai dengan t abel linearit as dalam lam pir an
pet unj uk t eknis ini.
10. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 8 dikecualikan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Mendapat tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan, mengajar paling sedikit 6
(enam) jam tatap muka per minggu di satminkal yang sesuai dengan sertifikat pendidik
yang dimilikinya atau membimbing 40 (empat puluh) peserta didik bagi kepala satuan
pendidikan yang bersertifikat pendidik sebagai guru bimbingan dan konseling/ konselor
atau Pembimbing TI K (K-13).
b. Guru berstatus PNS DPK yang diberi tugas tambahan sebagai kepala madrasah swasta
ditetapkan melalui keputusan ketua/pimpinan penyelenggara pendidikan, mengajar paling
sedikit 6 (enam) jam tatap muka per minggu di satminkal yang sesuai dengan sertifikat
pendidik yang dimilikinya atau membimbing 40 (empat puluh) peserta didik di satminkal
bagi kepala satuan pendidikan yang bersertifikat pendidik sebagai guru bimbingan dan
konseling/ konselor atau Pembimbing TI K (K-13).
c. Kepala satuan pendidikan tidak boleh memangku tugas tambahan yang lain dan kegiatan
ko kurikuler maupun ekstra kurikuler.
d. Mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala satuan pendidikan pada MTs dan MA/ MAK
atau koordinator bidang pendidikan madrasah pada MI , mengajar paling sedikit 12 (dua
belas) jam tatap muka per minggu di satminkal atau membimbing 80 (delapan puluh)
peserta didik paling sedikit 40 (empat puluh) peserta didik di satminkalnya bagi wakil
reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

7

kepala satuan pendidikan yang bersertifikat pendidik sebagai guru bimbingan dan
konseling/ konselor atau TI K.
Jumlah wakil kepala satuan pendidikan sesuai dengan persyaratan sebagai berikut.
1) untuk jumlah koordinator bidang pendidikan madrasah pada satuan pendidikan jenjang
MI ditentukan berdasarkan jumlah rombongan belajar, jumlah peserta didik, dan beban
tugas jenis koordinator bidang maka terkait pembayaran tunjangan profesi jumlah
koordinator bidang pendidikan diatur sebagai berikut:
a) 1-6 rombel sebanyak 1 (satu) orang koordinator satuan pendidikan.
b) 7-12 rombel sebanyak 2 (dua) orang koordinator satuan pendidikan.
c) 13-18 rombel sebanyak 3 (tiga) orang koordinator satuan pendidikan.
d) ≥ 19 rombel sebanyak 4 (empat) orang koordinator satuan pendidikan.
Koordinator bidang pendidikan madrasah meliputi: kurikulum, kesiswaan, hubungan
masyarakat, dan sarana dan prasarana.
2) untuk jumlah wakil kepala satuan pendidikan jenjang MTs ditentukan berdasarkan
jumlah rombongan belajar, jumlah peserta didik, dan beban tugas jenis wakil kepala
madrasah mterkait pembayaran tunjangan profesi jumlah wakil kepala satuan
pendidikan diatur sebagai berikut:
a) 1-3 rombel sebanyak 1 (satu) orang wakil kepala satuan pendidikan.
b) 4-5 rombel sebanyak 2 (dua) orang wakil kepala satuan pendidikan.
c)

6-8 rombel sebanyak 3 (tiga) orang wakil kepala satuan pendidikan.

d) ≥ 9 rombel sebanyak 4 (empat) orang wakil kepala satuan pendidikan.
3) untuk jumlah wakil kepala satuan pendidikan jenjang MA/ MAK ditentukan berdasarkan
jumlah rombongan belajar, jumlah peserta didik, dan beban tugas jenis wakil kepala
madrasah maka terkait pembayaran tunjangan profesi jumlah wakil kepala satuan
pendidikan diatur sebagai berikut:
a) 1-3 rombel sebanyak 1 (satu) orang wakil kepala satuan pendidikan.
b) 4-5 rombel sebanyak 2 (dua) orang wakil kepala satuan pendidikan.
c) 6-8 rombel sebanyak 3 (tiga) orang wakil kepala satuan pendidikan.
d) ≥ 9 rombel sebanyak 4 (empat) orang wakil kepala satuan pendidikan.
e. Mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas di satminkal paling sedikit 22 (dua puluh
dua) jam tatap muka per minggu.
reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

8

f. Mendapat tugas tambahan sebagai guru piket di satminkal paling sedikit 23 (dua puluh
tiga) jam tatap muka per minggu.
g. Mendapat tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan pada jenjang MI / MTs/ MA/ MAK,
kepala laboratorium pada jenjang MTs/MA/ MAK, pembina asrama (khusus madrasah
berasrama) pada jenjang MI / MTs/ MA/ MAK, ketua program keahlian/ program studi pada
jenjang

MI / MTs/ MA/ MAK,

pembimbing

khusus (khusus madrasah

pada

jenjang

MI / MTs/ MA/ MAK yang menyelenggarakan pendidikan inklusi/ terpadu), kepala bengkel
pada jenjang MA/ MAK, kepala unit produksi dan sejenisnya pada jenjang MA/ MAK,
mengajar paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka per minggu. Beberapa ketentuan
yang harus diperhatikan dalam memberikan tugas tambahan bagi Kepala Perpustakaan
dan Kepala Laboratorium sebagai berikut:
1) Kepala satuan pendidikan (madrasah negeri) memberikan tugas tambahan sebagai
Kepala Perpustakaan atau Kepala Laboratorium kepada guru (diutamakan PNS)
berdasarkan keputusan kepala madrasah negeri dengan mempertimbangkan sertifikat
kompetensi yang dimiliki. Sertifikat kompetensi dimaksud bisa dari Balai Diklat,
Perguruan Tinggi atau lembaga lain yang mempunyai program perpustakaan atau
laboratorium.
2) Kepala satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat memberikan tugas
tambahan sebagai Kepala Perpustakaan atau Kepala Laboratorium kepada guru
berdasarkan keputusan kepala madrasah swasta atas persetujuan Kepala Kantor
Kementerian

Agama

Kabupaten/ Kota

dengan

mempertimbangkan

sertifikat

kompetensi yang dimiliki.
3) Kepala satuan pendidikan dapat mengangkat Kepala Laboratorium pada jenjang
MTs/ MA/ MAK, dengan kondisi sebagai berikut:
a)

Jenjang MTs dapat mengangkat hanya satu orang kepala laboratorium yang
membawahi semua pengelola laboratorium.

b) Jenjang MA/ MAK dapat mengangkat kepala laboratorium/ bengkel sebanyak
jumlah program peminatan atau program keahlian yang ada di satuan
pendidikan tersebut.

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

9

h. Bertugas sebagai guru Bimbingan Konseling atau Pembimbing TI K pada madrasah yang
melaksanakan Kurikulum K-13 mengampu paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta
didik pada satu atau lebih satuan pendidikan, dengan mengampu paling sedikit 40 (empat
puluh) orang peserta didik di satminkalnya.
i. Bertugas sebagai guru di madrasah/ sekolah lain di luar satminkalnya baik negeri maupun
swasta, menjadi guru bina/ pamong pada pendidikan terbuka, atau mengajar pada
program kelompok belajar Paket A/ ’ula, Paket B/ wushtha, dan/ atau Paket C pada
madrasah paling banyak 4 (empat) jam

sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimiliki

dengan ketentuan paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka sesuai sertifikat pendidik yang
dilaksanakan pada satminkalnya.
j. Bertugas

sebagai

guru

pembimbing

khusus

pada

satuan

pendidikan

yang

menyelenggarakan pendidikan inklusi atau pendidikan terpadu paling sedikit 6 (enam) jam
tatap muka per minggu, guru pembimbing khusus dapat berasal dari SLB atau guru PNS
yang ada di madrasah inklusi yang sudah dilatih menjadi guru pembimbing khusus.
k. Bertugas sebagai guru pada satuan pendidikan di daerah khusus yang daerahnya/ desanya
ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah
Tertinggal Tahun 2015 – 2019 (Dispensasi 2).
l. Bertugas sebagai guru pada satuan pendidikan khusus, di mana peserta didiknya memiliki
tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,
mental, sosial, dan/ atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (Dispensasi 3).
m. Bertugas sebagai guru yang dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan Nasional
(Dispensasi 4) adalah:
1) Guru yang bertugas di madrasah I ndonesia di Luar Negeri;
2) Guru yang ditugaskan menjadi guru di negara lain atas dasar kerjasama antarnegara.
n. Bagi guru produktif yang berkeahlian khusus/ berkeahlian langka/ memiliki keterampilan
atau budaya khas daerah untuk mengajarkan praktik dapat dilakukan oleh guru lebih dari
1 (satu) orang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Bagi guru produktif yang
berkeahlian khusus/berkeahlian langka/ memiliki keterampilan atau budaya khas daerah
dibuktikan dengan surat keputusan dari Kementerian berdasarkan usulan Kanwil
Kementerian Agama Provinsi (Dispensasi 5).
reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

10

11. Belum usia pensiun.
12. Memiliki hasil nilai Penilaian Kinerja (PK) Guru dengan sebutan “baik” pada tahun
sebelumnya.
13. Tidak beralih status dari guru atau pengawas sekolah pada madrasah.
14. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain satuan pendidikan Kementerian
Agama.
15. Tidak merangkap jabatan di lembaga eksekutif, yudikatif, atau legislatif.
16. Unt uk jenj ang RA, sat u rombongan belajar bisa diampu oleh guru secara t im (t eam
t eaching) oleh m aksim al 2 orang guru. Beban kerj a 2 (dua) orang guru dim aksud
t et ap diakui ut uh t anpa dibagi j am nya.
17. Tunj angan profesi dapat dibayarkan bagi:
a) Guru yang sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 14 ( empat belas) har i
kalender dalam bulan berj alan dengan dibukt ikan surat ket erangan sakit dar i
dokt er pemerint ah. Jika harus rawat inap wajib melam pirkan surat ket erangan
rawat inap dari rum ah sakit .
b) Guru yang m elaksanakan cut i bersalin ( unt uk anak pert ama sampai anak ket iga).
c) Guru yang mengikut i t ugas kependidikan yang linier dengan t ugas keprof esian
pendidiknya sepert i sem inar, w orkshop, bimbingan t eknis, pendidikan/ pelat ihan
dan sej enisnya. Bagi guru PNS waj ib m elampirkan surat t ugas dari at asan
langsung, sedangkan guru Bukan PNS w aj ib melam pirkan surat t ugas dari Kepala
Kant or Kem ent erian Agam a Kabupat en/ Kot a.
d) Guru yang m elaksanakan t ugas kedinasan sebagai pet ugas haj i yang dibukt ikan
dengan surat resm i dari at asan langsung dan/ at au pej abat t erkait .
e) Guru yang melaksanakan st udi perkuliahan ( izin belaj ar) m enggunakan biaya
mandiri dengan t et ap m elaksanakan t ugas keprofesiannya sebagai guru.
18. Tunj angan profesi t idak dapat dibayarkan bagi:
a) Guru yang sakit selama 1 (satu) bulan. Misal seorang guru sakit mulai tanggal 25 Februari
2017 – 5 April 2017. Mulai tanggal 5 April 2017 seterusnya sudah sembuh dan mulai aktif
reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

11

mengajar kembali, maka bulan Februari dan April tunjangan profesinya tetap dibayarkan,
sedangkan tunjangan profesinya di bulan Maret tidak dapat dibayarkan.
b) Guru yang m elaksanakan cut i bersalin ( unt uk anak ke empat dan set erusnya).
c) Guru yang m elaksanakan cut i di luar t anggungan negara.
d) Guru m elaksanakan ibadah haj i dan/ at au umroh dengan biaya sendiri.
e) Guru yang m elaksanakan st udi perkuliahan (t ugas belaj ar) m enggunakan biaya
dari pemerint ah/ pem erint ah daerah/ sponsor.
20. Dalam hal guru izin t idak melaksanakan t ugas mengaj ar, t unjangan prof esinya t et ap
dapat dibayarkan selam a m asih dapat m emenuhi beban kerj a minim al 24 JTM per
minggu yang digant i pada hari lain di bulan yang sam a dengan dibukt ikan surat
ket erangan dari Kepala Madrasah Negeri dan/ at au Kepala Madrasah Sw ast a. Surat
ket erangan dari Kepala Madrasah Swast a harus diket ahui oleh Kepala Kant or
Kem ent erian Agam a Kabupat en/ Kot a.
21. Masa kerj a guru yang diangkat sebagai kepala m adrasah dihit ung sesuai dengan
ket ent uan perat uran perundang-undangan.
22. Bagi guru yang sudah mem iliki sert if ikat pendidik t et api st at us kepegaw aiannya m asih
calon pegaw ai negeri sipil ( CPNS) , m aka t unj angan prof esinya dibayarkan sebesar
80% dari gaj i pokok golongan I I I / a m asa kerj a 0 t ahun. At uran ini berlaku mulai t ahun
2017 sehingga t ahun sebelumnya t idak diberikan dan t idak dianggap kurang bayar
(carry over) .
23. Bagi pengawas pada m adrasah, berhak mendapat kan t unjangan profesi apabila
memenuhi salah sat u ket ent uan di baw ah ini:
a) Mem enuhi j um lah m inim al sat uan pendidikan binaan, yait u 10 ( sepuluh) sat uan
pendidikan unt uk jenj ang RA dan MI , dan/ at au 7 (t ujuh) sat uan pendidikan
jenj ang MTs, MA, dan MAK.
b) Pengaw as t ersebut paling sedikit m emverif ikasi hasil PKG m inim al 60 guru pada
madrasah binaannya unt uk jenj ang RA/ MI dan m inimal 40 ( empat puluh) guru
pada m adrasah binaanya unt uk j enj ang MTs/ MA/ MAK.
c)

Pengaw as sekolah pada madrasah yang bert ugas di daerah khusus:
reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

12

1) Mem enuhi j um lah m inim al Sat uan Pendidikan binaan, yait u 5 ( lim a) sat uan
pendidikan.
2) Pengaw as t ersebut paling sedikit m enverif ikasi hasil PKG m inim al 15 ( lim a
belas) guru pada m adrasah binaannya.
d) Guru pada sat minkal madrasah yang m enjadi binaan pengaw as madrasah adalah
guru yang akt if dan m emiliki j am m engaj ar di sat uan pendidikan Kem ent erian
Agama (m asih akt if m engaj ar sesuai dengan perat uran perundang — undangan) .
24. Bagi Sat uan Pendidikan yang menggunakan Kurikulum Tahun 2006 dimungkinkan
menambah m aksim um 4 ( empat ) jam pem belaj aran per m inggu secara keseluruhan.
25. Beban kerj a bagi guru pada sat uan pendidikan yang m enggunakan Kurikulum 2013
diat ur sebagai berikut :
a) Guru kelas/ guru m at a pelaj aran yang melaksanakan t ugas t ambahan sebagai
pembina pram uka (m inimal t elah bersert if ikat kursus mahir dasar) dihit ung
sebagai bagian dari pem enuhan beban kerj a guru paling banyak 2 (dua) j am
pelaj aran per m inggu. Jum lah guru yang diberi t ugas t ambahan sebagai pembina
pramuka di kegiat an ekst ra kurikuler w aj ib di sat u sat uan pendidikan adalah
sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)

Jum lah
Jum lah
Jum lah
Jum lah

rombel
rombel
rombel
rombel

1 — 6 sebanyak 1 pembina pramuka;
7 —12 sebanyak 2 pembina pramuka;
13 — 18 sebanyak 3 pembina pramuka;
> 18 sebanyak 4 pembina pramuka.

b) Bagi guru MA dan MAK yang sat uan pendidikannya m enyelenggarakan kurikulum
2013, mem iliki sert ifikat pendidik dan m engaj ar pada pem inat an bahasa kecuali
bahasa I nggris, t ermasuk kat egori m at a pelaj aran langka, karena guru t idak
dapat diberi t ugas pada sat uan pendidikan lain unt uk m engaj ar sesuai dengan
sert if ikat pendidiknya dengan alasan kesulit an akses dibandingkan dengan j arak
dan wakt u t empuh.
c)

Jenis dan Sert if ikat Pendidik Guru Pengampu Mat a Pelaj aran t ert ent u pada
Kurikulum 2013:

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

13

1) Guru MTs yang bersert if ikat ket erampilan dan I PA dapat m engampu m at a
pelaj aran prakarya di MTs.
2) Guru paket kejuruan MAK dapat m engampu mat a pelaj aran prakarya di MTs
at au mat a pelaj aran prakarya dan kew irausahaan di MA sesuai dengan KD
pada m at a pelajaran prakarya yang diaj arkan ( keraj inan, r ekayasa, budidaya,
dan pengolahan).
3) Guru Fisika, Kim ia, Biologi, dan Ekonom i dapat m engajar mat a pelajaran
prakarya dan kew irausahaan di MA.
4) Guru MAK yang bersert if ikat paket kej uruan dapat mengampu m at a pelajaran
prakarya sesuai dengan KD pada m at a pelaj aran prakarya yang diajarkan
(keraj inan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan) di MAK.
5) Guru paket keahlian yang sesuai dengan program yang dibuka dapat
mengaj ar m at a pelaj aran pada mat a pelaj aran prakarya dan kewirausahaan
di MAK.
6) Guru kew irausahaan di MAK dapat m engaj ar prakarya dan kew irausahaan.
7) Guru yang mengajar rumpun mata pelajaran I PA dan I PS jenjang MTs, MA dan
MAK beban kerjanya dihitung berdasarkan kurikulum yang berlaku pada
rombongan belajar yang dibinanya.
d) Satuan Pendidikan yang melaksanakan kurikulum 2013 dan menetapkan muatan lokal
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, dapat menambah beban belajar muatan
lokal paling banyak 2 (dua) jam per minggu. Kebutuhan sumber daya pendidikan yang
meliputi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, dan dana termasuk
Tunjangan Profesi sebagai implikasi penambahan beban belajar muatan lokal ditanggung
oleh pejabat yang menetapkan.
e) Bert ugas sebagai guru pembimbing TI K m emberikan layanan kepada paling sedikit
150 ( serat us lima puluh) pesert a didik pada sat u at au lebih sat uan pendidikan ,
bagi sat uan pendidikan yang m enggunakan kurikulum 2013. Jum lah pesert a didik
yang dilayani pada sat m inkal paling sedikit 40 ( empat puluh) pesert a didik.
f)

Bagi Guru pembimbing TI K yang m endapat kan t ugas t ambahan sebagai kepala
madrasah yang m elaksanakan Kurikulum 2013 unt uk m em enuhi 24 j am t at ap

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

14

muka per m inggu harus m em bimbing paling sedikit 40 ( empat puluh) pesert a didik
di sat m inkalnya.
g) Bagi Guru pembimbing TI K yang m endapat kan t ugas t ambahan sebagai Wakil
Kepala

Madrasah/ Kepala

Bengkel/ Ket ua Program

Laborat orium

Kepala

Keahlian/ Kepala Unit

Perpust akaan

Kepala

Produksi yang m elaksanakan

Kurikulum 2013 unt uk mem enuhi 24 j am t at ap muka per minggu haru s
membimbing paling sedikit 80 (delapan puluh) pesert a didik di sat m inkalnya.
h) Bagi satuan pendidikan jenjang Madrasah I btidaiyah yang menggunakan Kurikulum 2013
dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik dan/ atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap
penting di dalam struktur program, namun yang diperhitungkan Pemerintah maksimal 2
(dua) jam/minggu hanya terbatas bagi mata pelajaran Agama atau Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.
i)

Bagi Satuan pendidikan jenjang MTs, MA/ MAK yang menggunakan Kurikulum 2013 dapat
menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
dan/ atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting di
dalam struktur program, namun yang diperhitungkan Pemerintah maksimal 2 (dua)
jam/minggu.

Seluruh kriteria tersebut di atas, dibuktikan melalui dokumen atau pemberkasan diverifikasi
oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota dan/ atau Kanwil Kementerian Agama
Provinsi sesuai dengan kewenangannya.

B. KETENTUAN MEKANI SME
1. Direkt orat t erkait pada Dit j en Pendidikan I slam m enerbit kan Surat Penet apan Nom or
Regist rasi Guru ( NRG) dalam bent uk Piagam NRG dalam form at S26e at au Piagam
NRG secara digit al sesuai dat a NRG yang disampaikan oleh Dit j en Guru dan Tenaga
Kependidikan Kem ent erian Pendidikan dan Kebudayaan kepada Kem ent erian Agam a.

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

15

2. Guru m em iliki hasil penilaian kinerja sebagaim ana t ercant um dalam Format yang ada
di Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 t ent ang Pet unj uk
Teknis Pelaksanaan Jabat an Fungsional Guru dan Angka Kredit nya dan Pedom an
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru.
3. Hasil penilaian kinerja guru sum at if menj adi bukt i pelaksanaan penilaian kinerja guru
unt uk pem bayaran t unjangan prof esi t ahun berikut nya. Hasil Penilaian kinerj a guru
yang diakui adalah hasil penilaian yang sesuai dengan sert if ikat pendidik yang
dim ilikinya.
4. Tunj angan prof esi diberikan kepada guru pada t ahun berkenaan dengan hasil
penilaian kinerj a guru minim al "baik" pada t ahun sebelumnya.
5. Guru yang m em enuhi seluruh krit eria dan persyarat an, SKMT dan SKBKnya yang
dit erbit kan m elalui SI MPATI KA dit andat angani oleh Kepala Madrasah Negeri dan/ at au
Kepala

Kant or

Kem ent erian

Agam a

Kabupat en/ Kot a.

Tunj angan

prof esi

guru

dibayarkan set elah Kepala Madrasah Negeri dan/ at au Kant or Kem ent erian Agam a
Kabupat en/ Kot a sesuai dengan kew enangannya memverif ikasi keabsahan dat a dan
hasil PK guru.
6. Bagi guru yang m engikut i Program Pengem bangan Keprof esian Berkelanj ut an (PPKB)
dengan pola pendidikan dan lat ihan (diklat ) t at ap muka paling banyak 100 j am ( 14
hari kalender) dalam bulan yang sam a, dan mendapat izin/ perset uj uan t ert ulis dari
Kepala Madrasah Negeri (bagi GPNS) , sedangkan guru bukan PNS dan guru PNS DPK
pada m adrasah swast a m endapat kan izin/ perset ujuan t ert ulis dari Kepala Kant or
Kem ent erian Agam a Kabupat en/ Kot a, t unj angan prof esinya t et ap dibayarkan.
7. Selam a liburan berdasarkan kalender akadem ik, guru t et ap m emperoleh t unj angan
profesi.
8. Bagi guru yang sudah m elaksanakan Verval NRG m elalui SI MPATI KA nam un belum
mendapat perset uj uan dari Kanw il dan sudah m em iliki SK Dirj en t ent ang Penet apan
NRG sebelumnya maka bisa diberikan dispensasi kelayakan dengan memperhat ikan
pem enuhan beban kerj a sesuai dengan perat uran yang berlaku (Dispensasi 6) .

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

16

C. PERENCANAAN ANGGARAN TUNJANGAN PROFESI GURU
Perencanaan anggaran tunjangan profesi guru memperhatikan hal-hal berikut:
1. Apabila terjadi kekurangan atau kelebihan dana yang telah dialokasikan pada tahun anggaran
berjalan, maka untuk meminimalisasi adanya anggaran terhutang, Kanwil Kementerian
Agama Provinsi segera melakukan analisis pendistibusian anggarannya melalui mekanisme
revisi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Penyusunan kebutuhan alokasi anggaran tahun anggaran mendatang dilakukan berdasarkan
data usulan (by name) calon penerima tunjangan profesi yang diterima tahun berjalan. Data
disusun oleh madrasah negeri dan/ atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota kepada
Kanwil Kementerian Agama Provinsi. Selanjutnya Kanwil Kementerian Agama Provinsi
menyampaikan data berdasarkan status kelayakannya di SI MPATI KA kepada Ditjen
Pendidikan I slam cq. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
3. Apabila terjadi mutasi guru menjadi pejabat struktural, fungsional lainnya kecuali pengawas
satuan pendidikan, meninggal dunia atau karena pensiun, maka tunjangan profesi guru
tersebut akan dihentikan bulan berjalan.
4. Apabila terjadi perubahan tempat tugas atau status kepegawaian guru antar satuan
pendidikan,

antar

jenis

pendidikan

dalam

satu

Kabupaten/ Kota

sesuai

dengan

kewenangannya, antar kabupaten/ kota, antar Provinsi, dan antar kementerian, baik atas
kepentingan kedinasan atau pemekaran wilayah, maka tunjangan profesinya dibayarkan oleh
satuan

kerja

sebelumnya

sesuai

dengan

ketentuan

perundang-undangan

dengan

memperhatikan SK penetapan pencairan tunjangan profesi pada tahun anggaran berjalan
dan melampirkan bukti fisik beban mengajar minimal 24 jam per-minggu atau ekuivalensinya
dari tempat tugas yang baru.
5. Seluruh unit satuan kerja Ditjen Pendidikan I slam dapat menggunakan basis data
perencanaan tunjangan profesi guru melalui program SI MPATI KA.

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

17

BAB I V
PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI

A. PROSEDUR PEMBAYARAN
1.

Pembayaran t unj angan profesi guru dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
pada masing-masing Satuan Kerj a ( sat ker) yang t erkait sesuai dengan ket ent uan
perat uran perundang-undangan.

2.

Kepala Kant or Kem ent erian Agama Kabupat en/ Kot a dan Kepala Madrasah Neger i
waj ib melakukan verif ikasi t erhadap usulan dan kelengkapan berkas pengaj uan
pem bayar an t un j ang an pr of esi dengan berpedoman pada kriteria dan persyaratan
sebagaimana diatur di dalam petunjuk teknis ini.

3.

Dalam hal t erdapat t unggakan at au kekurangan bayar at as t unjangan profesi guru
pada t ahun sebelumnya, pembayaran t unjangan profesi guru dapat diberikan
sepanjang pagu DI PA t ersedia (t ermasuk DI PA pada APBN-P) t anpa melakukan revisi
DI PA t ahun berjalan.

4.

Dalam hal t erdapat kekurangan bayar at as t unj angan prof esi guru madrasah yang
diakibatkan adanya kenaikan pangkat, kenaikan g aj i b erkala d an / at au in p assi n g ,
p em b ayar an d ap at d ib er ikan sepanjang pagu DI PA t ahun berjalan t ersedia.

5.

Ket ent uan pada nom or 3 dan 4 di at as dilaksanakan dengan m emperhat ikan halhal sebagai berikut :
a) Mem iliki surat ket erangan kekurangan pem bayaran t unj angan prof esi yang
dit erbit kan oleh pim pinan/ pej abat pada sat uan kerj a t erkait ;
b) Mendapat kan surat rekom endasi dari t im Badan Pengaw asan Keuangan dan
Pem bangunan ( BPKP) , I nspekt orat Jenderal Kem ent erian Agam a, at au Lembaga
Pengaw asan lainnya yang dit et apkan oleh pem erint ah;
c) Kekurangan pembayaran t unj angan prof esi t ahun-t ahun sebelum nya diusulkan
oleh m asing-m asing pimpinan sat uan kerja kepada Dirj en Pendidikan I slam cq.
Sekret aris Dit j en Pendidikan I slam m elalui Kanw il Kem ent erian Agam a Provinsi
dengan m elengkapi dokum en yang dibut uhkan.

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

18

6. Pembayaran t unjangan profesi guru madrasah dapat diberikan secara bertahap atau
setiap bulan sesuai kondisi masing-masing satuan kerja.
7. Pem b ay ar an t u n j an g an p r o f e si g u r u tidak menghalangi guru untuk menerima
tunjangan

kependidikan

(fungsional) ,

bant uan

t unj angan

f ungsional,

bant uan

t unj angan khusus, dan tunjangan lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan.
8. Permohonan pembayaran tunjangan profesi disampaikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen pada masing-masing sat uan kerja dengan melampirkan dokumen sebagai
berikut:
a) f ot okop i

Ken aikan

Gaj i

Ber kala

at au

d oku m en

lain

yang

secar a

sah

menunjukkan gaji terakhir (bagi Guru PNS);
b ) fotokopi Surat Keputusan pengangkatan sebagai Guru Tetap yang diketahui oleh
Kepala Kemenag Kabupaten/ Kota (bagi Guru Bukan PNS);
c) fotokopi Sertifikat Pendidik yang dilegalisasi Perguruan Tinggi yang menerbitkannya
(khusus untuk pembayaran pada tahun pertama);
d ) Cet ak asli No m or Reg ist r asi Gu r u ( NRG) For m at S2 6e at au cet ak Piag am NRG
yan g d it et ap kan oleh Dir ekt u r Jen d er al Pen d id ikan I slam m elalu i SI MPATI KA;
e) f ot okop i ij azah p en d id ikan t er akh ir yan g t elah d ileg alisasi o leh in st an si
t er kait sesu ai d en g an p er at u r an p er u n d an g - u n d an g an ;
f ) fot okopi buku rekening bank yang masih berlaku;
g ) Cet ak asli Su r at Ket er an g an t elah m em en u h i Beb an Ker j a ( SKBK) / For m at
S29e d ar i SI MPATI KA d en g an ket ent uan sebagai berikut:
1) Guru PNS yang sat uan adm inist rasi pangkalnya Madrasah Negeri, SKBK
dit erbitkan melalui SI MPATI KA oleh Kepala Madrasah Negeri yang bersangkut an.
2) Guru selain sebagaimana dimaksud pada huruf a SKBK diterbitkan oleh Kepala
Kantor Kement erian Agama Kabupaten/ Kot a.
3) SKBK dan SKMT (Surat Ket erangan Melaksanakan Tugas) dit erbitkan setiap enam
bulan (satu semest er) atau sesuai dengan kalender akademik yang berlaku.

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

19

4) D a l a m h a l g u r u m e n g a j a r d i b e b e r a p a m adrasah, SKBK dit erbit kan
berdasarkan SKMT yan g d it erb it kan oleh Kep ala m ad r asah sat m in kal at au
n on sat m in kal diketahui oleh pengawas., sed an g kan SKMT b ag i Pen g aw as
d it er b it kan oleh Kepala Kant or Kement erian Agama Kabupaten/ Kot a yang
bersangkut an.

B. PRI NSI P PEMBAYARAN
Prinsip pembayaran tunjangan profesi bagi guru madrasah meliputi:
1) efisien, yaitu harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang ada untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat
dipertanggung jawabkan;
2) efektif, yaitu harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;
3) transparan, yaitu menjamin adanya keterbukaan yang memungkinkan masyarakat dapat
mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai pembayaran tunjangan profesi;
4) akuntabel, yaitu pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggung jawabkan;
5) kepatutan, yaitu penjabaran program/ kegiatan harus dilaksanakan secara realistis dan
proporsional; dan manfaat, yaitu pelaksanaan program/ kegiatan yang sejalan dengan
prioritas nasional secara riil dirasakan manfaatnya dan berdaya guna bagi guru madrasah
dan masyarakat.

C. WAKTU PELAKSANAAN PEMBAYARAN
Pembayaran tunjangan profesi dibayarkan terhitung mulai bulan Januari tahun berikutnya
setelah guru yang bersangkutan mendapatkan Nomor Registrasi Guru (NRG) dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan I slam
Kementerian Agama. Penghitungan atas pembayaran tunjangan profesi tidak memperhatikan
tahun terbitnya sertifikat pendidik.

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

20

Tunjangan profesi guru disalurkan secara bertahap melalui rekening guru madrasah yang
tertera di dalam lampiran Keputusan pejabat terkait tentang Penerima Tunjangan Profesi Guru
dilakukan setiap bulan bagi guru PNS melalui DI PA Madrasah Negeri dan/ atau DI PA Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/ Kota. Bagi guru Bukan PNS penyaluran tunjangan profesi
dapat dilakukan setiap bulan dan/ atau per triwulan sesuai dengan kondisi masing-masing
satuan kerja.

D. SI MPATI KA
1) Setiap Satuan Kerja melakukan verifikasi dan validasi kelayakan calon penerima tunjangan
profesi lulusan tahun 2007 sampai dengan 2016 (beban mengajar 24 JTM, rasio siswa guru,
masa kerja, golongan, dan gaji pokok) secara digital sebelum SKBK dan SKMT diterbitkan
melalui SI MPATI KA.
2) Guru madrasah wajib mengecek dan melengkapi data secara mandiri sebagai persyaratan
untuk penerbitan SKBK dan SKMT digital melalui laman http:/ / simpatika.kemenag.go.id/
3) Bagi guru yang SKBK dan SKMTnya belum terbit karena datanya belum memenuhi
persyaratan, wajib memenuhi persyaratan tersebut melalui operator madrasah paling lambat
bulan Juni untuk semester I dan bulan November untuk semester I I .
Perubahan data individu akan diketahui melalui program SI MPATI KA. Jika ada perubahan data
individu dan guru tidak memperbaharui data tersebut, maka Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/ Kota dan/ atau Kanwil Kementerian Agama Provinsi sesuai dengan kewenangannya
wajib melaporkan perubahan data penerima tunjangan profesi setiap bulan. Jika ditemukan
perubahan data individu guru yang berakibat pada perubahan nilai gaji pokok (bertambah atau
berkurang), maka Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota dengan kewenangannya
melaporkan perubahan data guru tersebut ke Kanwil Kementerian Agama Provinsi sebagai
bahan pertimbangan Direktorat Jenderal Pendidikan I slam up. Direktorat Guru dan Tenaga
Kependidikan Madrasah selambat-lambatnya bulan Juli tahun berjalan.

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

21

E. PEMBATALAN DAN PENGHENTI AN PENYALURAN
1 . Pem b at alan Pem b ayar an
Tunjangan profesi dapat dibatalkan pembayarannya apabila:
a. Terbukti memiliki sertifikat pendidik yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. Menerima lebih dari satu tunjangan profesi yang berasal dari sumber dana yang sama
atau berbeda maka guru yang bersangkutan hanya dapat menerima satu tunjangan
profesi dan kelebihan pembayaran tunjangan profesi lainnya yang tidak sah wajib
dikembalikan ke kas negara. Penerima tunjangan profesi wajib mengembalikan tunjangan
profesi yang dibatalkan atau kelebihan penerimaan tunjangan profesi ke kas negara
melalui rekening kas satuan kerja terkait dengan menggunakan SSBP (Surat Setor Bukan
Pajak).

2 . Pen gh ent ian Pem b ayar an
Pembayaran tunjangan profesi guru dihent ikan apabila guru penerima tunjangan
profesi memenuhi satu atau beberapa keadaan sebagai berikut :
a) m en in g g al d un ia;
b) m em asuki usia 60 ( enam puluh) t ahun at au pensiun;
c) t idak lagi menjalankan t ugas sebagai guru madrasah;
d) berhalangan t et ap sehingga t idak dapat menj alankan t ugas sebagai guru pada
sat uan pendidikan;
e) sedang m elaksanakan t ugas belaj ar;
f) beralih t ugas atau mut asi dari jabat an fungsional guru ke jabatan struktural atau
jabatan fungsional lainnya;
g) memiliki jabatan rangkap, sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
h) tidak mengampu mata pelajaran yang sesuai dengan sertifikat pendidik;
i)

melakukan tindakan melawan hukum yang sudah ditetapkan oleh pengadilan;

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

22

j) t idak m em enuhi beban kerj a m inim al yang dit ent ukan; dan
k) t idak lagi memenuhi kriteria dan persyarat an yang diatur dalam ketent uan ini.
l)

kualifikasi akademik minimal t idak t erpenuhi sesuai dengan peraturan perundangundangan.

m) diketahui t idak memenuhi persyaratan ketika dit etapkan sebagai calon pesert a
sert ifikasi

guru

meskipun

guru

yang

bersangkutan

t elah

dinyatakan

lulus,

pembayaran tunjangan profesinya diberhent ikan sejak bulan Juli 2016.
Kondisi at as penghent ian pembayaran t unjangan prof esi sebagaim ana t ersebut d i
at as dinyatakan dengan surat keputusan atau keterangan resmi dari Kepala Kantor
Kement erian Ag am a Kabu p at en / Kot a at au Kep ala Sat u an Ker j a lain nya yan g
m en j ad i pelaksana pembayaran t unj angan profesi.

F. PERPAJAKAN
Terh ad ap t u nj an gan p rof esi g uru b ag i PNS d an GBPNS d iken akan Paj ak Penghasilan
(PPh) berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tent ang Pajak
Penghasilan sebagaimana t elah diubah t erakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2008.

reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

23

BAB V
PENUTUP

A. PENGENDALI AN
Pengendalian pembayaran tunjangan profesi guru ini dilakukan melalui:
a.

Pelaksanaan sosialisasi program penyaluran tunjangan profesi guru oleh pusat kepada
Kanwil

Kementerian

Agama

Provinsi

berdasarkan

struktur

organisasi

vertikal

Kementerian Agama sesuai dengan kewenangannya.
b.

Pemantauan dan evaluasi (Monitoring dan Evaluasi) dilakukan oleh instansi terkait
sesuai dengan kewenangannya.

c.

Penyelesaian masalah secara terus-menerus dilakukan atas permasalahan yang terjadi
dalam proses pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi.

d.

Rekonsiliasi data penerima tunjangan profesi dengan instansi terkait.

B. PELAPORAN DAN EVALUASI
1. Pelaksanaan pembayaran t unjangan prof esi guru harus dilakukan secara transparan
dan akunt abel. Pemant auan dan evaluasi t erhadap pelaksanaannya dilakukan
secara berj enjang unt uk menjamin bahwa pemberian bantuan ini tepat sasaran,
waktu, jumlah dan tepat penggunaan. Yang dimaksud t epat penggunaan dalam hal
ini adalah bahwa t unjangan prof esi guru berdampak pada t ercapainya t ujuan
t unj angan prof esi guru.
2. Kant or Kem ent erian Agama Kabupat en/ Kot a dan Sat uan Kerja lainnya yang menjadi
pelaksana pembayaran tunjangan profesi guru, m elalui koordinasi dan konsult asi
dengan

Kant or

Wilayah

Kement erian

Agam a

Provinsi,

waj ib

membuat

perencanaan anggaran yang cer m at ag ar sem u a g u r u yang t elah m em en uh i
syar at d ap at menerima tunjangan profesi yang menjadi haknya sesuai dengan
ket ent uan peraturan perundang-undangan.
3. Kant or Kem ent erian Agama Kabupat en/ Kot a dan Sat uan Kerja lainnya yang menjadi
pelaksana pembayaran tunjangan profesi guru wajib membuat laporan pelaksanaan
secara periodik sesuai ket ent uan yang berlaku.
reupload: http://ayomadrasah.blogspot.com

24

• Laporan triwulan I paling lambat akhir bulan April 2017
• Laporan triwulan I I paling lambat akhir bulan Juli 2017.
• Laporan triwulan I I I paling lambat akhir bulan Oktober 2017.
• Laporan triwulan I V paling lambat akhir bulan Desember 2017.
Laporan t ersebut disam paikan oleh Kanw il Kem ent erian Agam a Provinsi kepada
Direkt orat Jenderal Pendidikan I slam cq. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan
Madrasah Up. Subbag Tata Usaha Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah.
4. Pelaporan pembayaran tunjangan profesi bagi guru madrasah meliputi:



Daftar penerima tunjangan profesi per individu;



Rekapitulasi realisasi penyaluran per triwulan.

5. Pelaporan secara online melalui SI MPATI KA, meliputi:

• Daftar penerima tunjangan profesi melalui jalur dispensasi
• Laporan status keaktifan setiap individu penerima tunjangan profesi guru.

C. PENGAWASAN
Pengawasan dilakukan oleh aparat fungsional internal dan eksternal sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Pengawasan

terhadap

penyaluran

tunjangan

profesi

guru

dimaksudk