Petunjuk Teknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana RA tahun 2016

PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA RAUDLATUL ATHFAL (RA)
TAHUN ANGGARAN 2016

DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI
JAKARTA

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,

Puji Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Peningkatan Sarana
dan Prasarana Raudlatul Athfal (RA) dapat diselesaikan dengan baik.
Kementeran Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah melakukan
berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan mutu Raudlatul Athfal. Kebijakan
perluasan akses dan peningkatan mutu Raudlatul Athfal harus diimbangi dengan penguatan
regulasi, penataan kelembagaan, penganggaran pendidikan, tata kelola dan pemenuhan sarana
dan prasarananya.
Implementasi bantuan sarana dan prasarana Raudlatul Athfal sejalan dengan visi dan misi

Rencana Strategis (RENSTRA) PendidikanIslam Kementerian Agama, yaitu peningkatan mutu
relevansi, dan daya saing pendidikan RA. Selain itu tentu saja untuk memenuhi amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya standar
sarana dan prasarana. Ikhtiar menciptakan pendidikan RA berkualitas, unggul dan berkarakter
dapat terwujud dengan baik sesuai harapan masyarakat.
Komitmen memenuhi kualitas sarana dan prasarana RA tersebut, di tempuh dengan membuat
regulasi, standarisasi, koordinasi, dan evaluasi berdasarkan asas legalitas, efisiensi, efektifitas,
transparansi, akuntabilitas dan manfaat. Salah satunya melalui bantuan Peningkatan Sarana dan
Prasarana Raudlatul Athfal untuk memenuhi sarana bermain dan belajar yang dari tahun ke
tahun terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah peserta didik dan ekspektasi
masyarakat.
Ekspektasi masyarakat yang besar untuk mengakses pendidikan Raudlatul Athfal, perlu
diimbangi dengan ikhtiar memenuhi sarana dan prasarananya secara proporsional, cukup
dan berkualitas. Dengan demikian proses bermain dan belajar di RA dapat berjalan dengan
baik. Dampak yang menyertai tentu saja adalah tumbuhnya anak-anak usia RA yang
bermoral, berkarakter, cerdas dan terampil.
Petunjuk Teknis Bantuan Peningkatan Sarana dan Prasarana Raudlatul Athfal (RA) merupakan
acuan bagi pemegang kebijakan pada Direktorat Pendidikan Madrasah, Kanwil Kementerian
Agama Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota dan kelompok kepentingan (stakeholder) RA
dalam merealisasikan bantuan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal Tahun Anggaran 2016. Apa

yang kami khidmatkan kepada bangsa dan negara semoga bermanfaat bagi peningkatan
kualitas pendidikan anak-anak usia dini. Atas kerjasama semua pihak kami sampaikan
terima kasih. Wassalam.
Jakarta,

April 2016

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

ttd
Prof. Dr. H. Kamaruddin Amin, M.A.

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 4
B. Tujuan ............................................................................................................................. 7
1. Tujuan Bantuan ........................................................................................................... 7
2. Tujuan Petunjuk Teknis .............................................................................................. 8
C. Jenis dan Sasaran Bantuan .............................................................................................. 8
1. Jenis Bantuan .............................................................................................................. 8

2. Sasaran Bantuan .......................................................................................................... 8
D. Pemberi Bantuan ............................................................................................................. 9
BAB II AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN .... 10
A. Azas Pelaksanaan .......................................................................................................... 10
B. Persyaratan .................................................................................................................... 10
C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan ................................................................................. 11
D. Jangka Waktu Pelaksanaan ........................................................................................... 12
BAB IIIORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ............................................. 13
A. Organisasi ..................................................................................................................... 13
B. Tugas dan Tanggung Jawab .......................................................................................... 14
1. Direktorat Pendidikan Madrasah .............................................................................. 14
2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi ........................................................ 14
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota .......................................................... 15
4. Raudhatul Athfal Penerima Bantuan ........................................................................ 16
BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA ....................... 18
A. Sarana Prasarana RA..................................................................................................... 18
BAB VPENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN
PERPAJAKAN DAN SANKSI ............................................................................................... 19
A. Sumber dan Anggaran................................................................................................... 19
B. Mekanisme Pencairan Dana .......................................................................................... 19

C. Ketentuan Perpajakan ................................................................................................... 20
D. Sanksi ............................................................................................................................ 21
BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ................................................. 22
A. Monitoring dan Evaluasi ............................................................................................... 22
B. Laporan Pertanggungjawaban ....................................................................................... 22
BAB VIIPENUTUP ................................................................................................................. 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................................... 25

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 4414 TAHUN 2016
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENGEMBANGAN
SARANA DAN PRASARANA RAUDLATUL ATHFAL (RA)
TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil penelitian, 50% kapabilitaas kecerdasan orang dewasa telah terjadi
ketika anak berumur 4 tahun dan 80% perkembangan jaringan otak berkembang pesat ketika
anak berumur 8 tahun. Mencapai puncaknya ketika anak berusia 18 tahun. Periode ini
merupakan periode kritis bagi anak. Perkembangan pada periode ini sangat berpengaruh
terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini
hanya datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti habislah peluangnya.
Byrnes peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia, Pendidikan Anak Usia
Dini/Raudhlatul Athfal (RA) itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang
paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa
sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa diberikan untuk anak-anak
adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini. RA menitikberatkan pada peletakan dasar ke
arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan
(daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan
perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak.
Indonesia pada tahun 2045 akan mengalami fenomena Bonus Demografi yaitu
mempunyai usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding jumlah penduduk muda (64 tahun). Survei The McKinsey Global Institute, memprediksikan pada
2045 akan menempati peringkat ke-7 ekonomi dunia, sesudah China, Amerika Serikat, India,
Jepang, Brazil, dan Rusia.
Peluang tersebut harus mendapat perhatian, khususnya layanan pendidikan yang

memadai. Tidak ada cara lain untuk menggeser dari bencana menjadi bonus, kecuali dengan
meningkatkan kualitas manusia yang diukur dari pendidikan, kesehatan, dan pendapatan per
kapita. Dikatakan Indonesia tahun

akan mengalami )ndonesia Emas . Siapa orang-orang

yang menentukan itu?, tentu yang saat ini masih di usia RA. Masa depan bangsa ini sangat

ditentukan bagaimana kita bisa mengawal, memberdayakan anak-anak kita usia Raudlatul
Athfal (RA) dengan baik melalui pendidikan yang berkualitas.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan termasuk bagi anak usia dini sebagai kekuatan
strategis bangsa, pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah Standar Sarana dan

4

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Prasarana. Standar Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor penunjang dalam
pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) yang juga menjadi salah satu tolok

ukur dari mutu Raudhatul Athfal (RA)Dalam PP No. 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat (8) di
kemukakan bahwa standar sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang
berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi,
serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam,
bertekad untuk menata paradigma pelayanan pendidikan khususnya bidang sarana dan
prasaranaRA melalui berbagai program dan kegiatan. Sehingga dari mulai perencanaan
bantuanRaudlatul Athfal (planning), pelaksanaan bantuan dan akuntabilitas bantuan sarpras
Raudlatul Athfal dapat berjalan dengan baik. Disinilah dibutuhkan pemahaman yang sama
tentang paradigma manajemen pengelolaan sarana dan prasarana, mekanisme, pelaporan dan
lain sebagainya.
Paradigma manajemen sarana dan prasarana RA harus dapat dipahami secara jelas dan
benar, baik konsep maupun praktis oleh pelaksana kebijakan Kementerian Agama di level pusat
dan di daerah. Program-program yang dibuat dan seperangkat aturan (rugulation) yang
mengatur bantuan sarana dan prasarana RA harus dipahami oleh stake holders pengelola
bantuan.
Untuk mencapai hal itu Direktorat Pendidikan Madrasah memberikan bantuan
Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal yang kemudian di implementasikan dengan

mengacu pada Petunjuk Teknis Peningkatan Sarana Dan Prasarana Raudlatul Athfal.

B. Dasar Hukum
Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah tahun anggaran 2016 ini berpedoman pada
peraturan perundang-undangan dan ketentuan dasar sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4247);

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

5

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767);
5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri
Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran
dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak usia Dini (PAUD);
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara
Pada Kementerian Agama;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada
Kementarian Agama;

C. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang
diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah /non pemerintah.
2. Pengertian Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA
bantuan dalam bentuk dana dari Kementerian Agama RI secara langsung kepada
lembaga penyelenggara pendidikan RA yang berorientasi pada pengembangan mutu
melalui bantuan sarana dan prasarana RA yang mencakup diantaranya: alat bermain,
tempat bermain dan alat peraga lainnya sebagai upaya peningkatan mutu sarana
prasarana dalam proses belajar mengajar di RA
3. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri / Pimpinan
Lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga bersangkutan.

6

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung
jawab


penggunaan

anggaran

pada

Kementerian

Negara/

Lembaga

yang

bersangkutan.Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan Bantuan Pemerintah;
5. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PPSPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan pengujian atas
surat permintaan pembayaran dan menerbitkan surat perintah membayar;
6. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini Kementerian
Negara/ Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan
Kementerian Negara/ Lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran.
7. Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi (K/L/D/I) adalah satuan kerja (satker) di
Lingkungan Kementerian Agama (Ditjen Pendidikan Islam/Kanwil Provinsi/Kan
Kemenag Kab-Kota/Madrasah Negeri);
8. Perjanjian Kerjasama/Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Kepala
madrasah penerima bantuan pemerintah;
9. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan selaku BUN. untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara.
10. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
disusun oleh Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK), dikalkulasikan secara
keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan;
11. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah dokumen yang
diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara;
12. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah
dokumen yang diterbitkan oleh PP-SPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari
DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/bendahara pengeluaran;
13. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA ) adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran
yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dari Belanja Negara (APBN);

B. Tujuan
1. Tujuan Bantuan
Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfalmerupakan
bantuan stimulan dan memacu partisipasi RA dan masyarakat untuk memenuhi
Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

7

sarana dan prasarana pendidikan RA. Dikarenakan bantuan yang diberikan oleh
pemerintah belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan sarana dan prasarana
yang diajukan oleh Raudhatul Athfal (RA)
Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal (RA) bertujuan
untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dilingkungan Raudlatul
Athfal untuk mendukung proses belajar mengajar (PBM) dan bermain guna
memenuhi Standard Pelayanan Minimal (SPM) Raudhatul Athfal. Hal ini
sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) khususnya di bidang sarana dan
prasarana.
2. Tujuan Petunjuk Teknis
Tujuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk:
1. Menstandarisasi pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana
Raudlatul Athfal di seluruh Indonesia;
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan Bantuan
Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal;
3. Mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
Bantuan Sarana Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal.

C. Jenis dan Sasaran Bantuan
1. Jenis Bantuan
Jenis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun
anggaran 2016 adalah Bantuan Sarana Prasarana yang dibutuhkan oleh RA.
2. Sasaran Bantuan
Sasaran Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal
adalah Raudhatul Athfal di seluruh Indonesia yang memenuhi persyaratan
menerima bantuan.

8

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

D. Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal
adalah Direktorat Pendidikan Madrasah bagi bantuan yang dibiayai dengan
DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Kantor
Wilayah Kementerian Agama Propinsi bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA
Kementerian Agama Propinsi dan Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi
bantuan yang dibiayai dengan DIPA Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

9

BAB II
AZAS PELAKSANAAN,PERSYARATAN
DAN MEKANISME BANTUAN

A. Azas Pelaksanaan
Pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal (RA)
didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi layanan yang
efektif dan efisien. Oleh karenanya harus memiliki azas yang harus menjadi pegangan
dalam pelaksanaan bantuan yangmeliputi:

1) Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya

yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang
ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai
hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum;
2) Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan

serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;
3) Transparan,

dilaksanakan

secara

terbuka

baik

pada

perencanaan,

pelaksanaan, dan pelaporan;
4) Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan

Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan;
5) Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh madrasah untuk mendukung

kegiatan belajar mengajar.
B. Persyaratan
Syarat-syarat penerima Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul
Athfal adalah RA yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.

Mengajukan proposal permohonan bantuan;

2.

Rekomendasi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/ Kantor
Kementerian Agama Kab/Kota atau Pejabat yang berwenang;

3.

Memiliki Nomor Statistik RA;

4.

Memiliki izin operasional yang masih berlaku;

5.

Memiliki NPWP RA/Yayasan;

6.

Memiliki Nomor Rekening atas nama RA;

7.

Pada tahun anggaran 2016 tidak sedang menerima bantuan sejenis yang
bersumber dari dana APBN/APBD;

10

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan
1.

RA mengajukan proposal kepada Direktorat Pendidikan Madrasah atau
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/ Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota;

2.

Penyeleksian proposal oleh Tim Direktorat Pendidikan Madrasah/Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi/ Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota;

3.

Penetapan Calon Penerima Bantuan oleh Direktur Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama RI atau Pejabat Pembuat Komitmen;

4.

Bimbingan Teknis (Bimtek) dilakukan kepada calon penerima bantuan;

5.

Proses Pencairan Anggaran;

6.

RA melaksanakan bantuan dengan cara mekanisme pelaksanaan bantuan
pemerintah;

7.

RA melaporkan hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat Pendidikan
Madrasah/Kantor

Wilayah

Kementerian

Agama

Provinsi/Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
8.

Monitoring dan Evaluasi (Monev) bantuan.

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

11

Mekanisme Pelaksanaan Bantuan:
Penerimaan Proposal

Pengolahan Proposal

Verifikasi
Administratif

Bimbingan teknis

Penetapan calon
penerima

Proses Pencairan

Pelaksanaan Bantuan

Monitoring

Pelaporan
Pelaksanaan
Program

D. Jangka Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul
Athfal selambat-lambatnya dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah dana diterima.

12

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

BAB III
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Organisasi
Organisasi pelaksanaan kegiatan Bantuan Pengembangan Sarana
Prasarana Raudlatul Athfal akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
4. Madrasah Penerima Bantuan.

Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) terdiri dari:
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

13

B. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktorat Pendidikan Madrasah
a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Pengembangan Sarana
Prasarana Raudlatul Athfal tahun anggaran 2016 melalui DIPA Direktorat
Pendidikan Madrasah;
b) Merancang pelaksanaan bantuan kegiatan dengan membuat Petunjuk
Teknis (Juknis) Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul
Athfal tahun anggaran 2016;
c)

Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana
Prasarana Raudlatul Athfal tahun anggaran 2016 kepada Bidang
Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam/Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

d) Melakukan koordinasi dengan Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan
Islam

pada

Kantor Wilayah

Kementerian

Agama

Provinsi/Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
e) Menetapkan keputusan tentang penerima Bantuan Pengembangan
Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;
f)

Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasamabantuan pemerintah
dengan RA Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam; (Lampiran: Format 1)

g) Memproses Pencairan Dana Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana
Raudlatul Athfal;
h) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Bantuan Pengembangan
Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun anggaran 2016;
i)

Melaporkan

kepada

Direktur

Jenderal

Pendidikan

Islam

tentang

pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul
Athfal sebagai bahan masukan untuk kebijakan selanjutnya.
2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Pengembangan Sarana
Prasarana Raudlatul Athfal tahun anggaran 2016 melalui DIPAKantor
KementerianAgama Provinsi;

14

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

b) Melakukan

sosialisasi

kepada

Kantor

Kementerian

Agama

Kabupaten/Kota/Madrasah tentang Bantuan Pengembangan Sarana
Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;
c) Melaporkan
madrasah

kepada

Direktorat

penerima

Bantuan

Jenderal

Pendidikan

Pengembangan

Islam

Sarana

calon

Prasarana

Raudlatul Athfal tahun 2016;
d) Menetapkan dan menerbitkan Keputusan calon penerima Bantuan
Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;
e) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama bantuan pemerintah
dengan RA Penerima Bantuan; (Lampiran: Format 1)
f) Menyampaikan pemberitahuan kepada madrasah penerima Bantuan
Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;
g) Memproses Pencairan Dana Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana
Raudlatul Athfal bagi penerima bantuan yang berasal dari DIPA Kantor
Wilayah;
h) Memantau dan memonitor pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana
Prasarana Raudlatul Athfal;
i) Melakukan

koordinasi

dengan

Kantor

Kementerian

Agama

Kabupaten/Kota berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Pengembangan
Sarana Prasarana Raudlatul Athfal;
j) Melaporkan kepada Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam tentang pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana
Prasarana Raudlatul Athfal;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Pengembangan Sarana
Prasarana Raudlatul Athfal tahun anggaran 2016 melalui DIPA Kantor
Kementerian Agama Kab/Kota;
b) Melakukan sosialisasi kepada RA tentang Bantuan Pengembangan
Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016
c)

Menetapkan dan menerbitkan Keputusan Calon Penerima Bantuan
Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;

d) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama bantuan pemerintah
dengan Madrasah Penerima Bantuan; (Lampiran: Format 1)
Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

15

e) Menyampaikan

pemberitahuan

kepada

penerima

Bantuan

Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal tahun 2016;
f)

Memantau dan memonitor pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana
Prasarana Raudlatul Athfal;

g) Memproses Pencairan Dana Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana
Raudlatul Athfal bagi penerima bantuan yang berasal dari DIPA
Kankemenag Kab/Kota;
h) Melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana
Prasarana Raudlatul Athfal;
i)

Melaporkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama tentang
pelaksanaan Memproses Pencairan Dana Bantuan Pengembangan
Sarana Prasarana Raudlatul Athfal.

4. Raudhatul Athfal Penerima Bantuan
a) Menyiapkan pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana
Raudlatul Athfal yang meliputi :
1) Menentukan Sarana dan prasarana Pendidikan yang dibutuhkan RA;
2) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB); (Lampiran: Format 2)
b) Membentuk dan menetapkan Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan
(UPKK) yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang untuk menguji
tagihan, memerintahkan pembayaran dan melaksanakan pembayaran.
Nama yang masuk ke dalam UPKK tidak boleh saling rangkap.
c) Menandatangani Perjanjian Kerja SamaBantuan Pemerintah dengan:
1) PPK pada Direktorat Pendidikan Madrasah jika anggaran berasal dari
DIPA Ditjen Pendidikan Islam;
2) PPK pada Bidang Pendidikan Madrasah jika anggaran dari DIPA
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
3) PPK pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota jika anggaran
pada DIPA Kankemenag.
b) Melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan

pencairan.

16

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

c) Membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) hasil pelaksanaan bantuan

kepada Direktorat Pendidikan Madrasah/Kantor Wilayah Kementerian
Agama/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan sistematika
terlampir (Lampiran: Format 8).

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

17

BAB IV
RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA
Ruang lingkup kebutuhan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal adalah sarana
prasarana pendidikan yang dibutuhkan oleh RA dalam mendukung peningkatan
mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan Alat Permainan Edukatif (APE).
Berikut ini adalah daftar kebutuhan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal yang
dapat diadakan melalui bantuan ini. Pembelian Sarana Prasarana Raudhatul Athfal
tersebut dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar setempat.
A. Sarana RA
I. Alat Peraga Edukasi (APE) – Indoors, terdiri:
(1) Sentra Alam
(2) Sentra Persiapan
(3) Sentra Bermain Peran
(4) Sentra Balok
(5) Sentra Iman dan Takwa
(6) Sentra Seni dan Kreatifitas
II. Alat Peraga Edukasi (APE) – Outdoors, terdiri:
(1) Alas Bermain Edukatif
(2) Perosotan 2 in 1
(3) Gawang Sepak bola mini
(4) Kolam Bermain Air
III. Sarana Belajar Media Elektronik, meliputi:
(1) PC (Komputer dan printer)
(2) Infocus
(3) Sound Sistem (Werless)
(4) VCD Edukasi
B. PRASARANA RA
I.

Rehabilitasi Ruang Kelas RA
Sarana Prasarana Raudhatul Athfal yang diadakan disesuaikan dengan kebutuhan
RA dan jumlah anggaran bantuan yang diterima.

18

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

BAB V
PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN
SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

A. Sumber dan Anggaran
Sumber dana Bantuan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal berasal dari
Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Besarnya dana Bantuan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal untuk tiaptiap Satuan Kerja pada Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal
Pendidikan

Islam/Kantor

Wilayah

Kementerian

Agama

Provinsi/Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota adalah Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima
juta rupiah)
B. Mekanisme Pencairan Dana
Mekanisme pencairan anggaran kepada RA penerima Sarana Prasarana
Raudhatul Athfal dilakukan:
1) Bantuan APE dibayarkan sekaligus (100% dari keseluruhan anggaran);
2) Bantuan Rehabilitasi RA dibayarkan dengan berpedoman pada PMK 168 Tahun
2015 dengan mekanisme pembayaran 2 termin 70% dan 30% dari keseluruhan
dana apabila pekerjaan telah mencapai prestasi 50%.
Adapun ketentuan sebagai berikut:
1. RA penerima bantuan mengajukan dokumen kesiapan pelaksanaan
pekerjaan yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dimana
anggaran tersebut berada. Dokumen tersebut meliputi:
a) Permohonan pencairan dana bantuan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK);
b) Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh Kepala RA
penerima bantuan dan PPK; (Lampiran: Format 1)
c) Rincian Anggaran Biaya (RAB);(Lampiran: Format 2)
d) Photocopy NPWP;
e) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

19

penerima bantuan dan disahkan oleh PPK.(Lampiran: Format 5)
2. Dokumenpencairan yang telah lengkap akan diuji oleh PPK sesuai petunjuk
teknis penyaluran bantuan pemerintah;
3. PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti
penerimaan uang untuk pembayaran bantuan serta menerbitkan SPP setelah
pengujian berdasarkan petunjuk teknis;
4. SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat Perintah
Membayar) untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk selanjutnya
diproses pencairannya.
Mekanisme Pencairan Pembayaran dalam bentuk Uang

Penerima Bantuan

Pimpinan lembaga penerima bantuan
mengajukan permohonan pencairan
dengan dilampiri:
a. Surat Permohonan Pencairan Dana
kepada PPK
b. Perjanjian kerjasama yang telah
ditandatangani oleh penerima
bantuan dan PPK;
c. Kwitansi bukti penerimaan uang
yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan dan disahkan
oleh PPK.

PPK

PP-SPM

SPM

C. Ketentuan Perpajakan
Direktorat Pendidikan Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama
Propinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota tidak memungut pajak
pada saat pemberian bantuan kepada lembaga penerima bantuan pemerintah.
Pemungutan pajak adalah tanggung jawab lembaga penerima bantuan sebagai
unit pengelola keuangan dan kegiatan. Bendahara memungut pajak sesuai
dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

20

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

D. Sanksi
Lembaga penerima bantuan pemerintah wajib melaksanakan pengelolaan
keuangan

dan

kegiatan

sesuai

petunjuk

teknis,

lembaga

yang

tidak

melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang
berlaku maka:
1. Jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, penerima bantuan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;
2. Jika pelanggarannya bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan
sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan sejenis sampai
batas waktu yang tidak ditentukan.

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

21

BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan untuk menjamin dana Bantuan
Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal telah diterima dan
dimanfaatkan dengan tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna
oleh penerima manfaat bantuan. Selain itu Monev dilaksanakan untuk
memperoleh informasi atas implementasi program bantuan berjalan secara
optimal. Monev juga dimaksudkan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam
Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal dimasa yang akan datang.
Monev
Pendidikan

dilaksanakan
Islam/Kantor

oleh
Wilayah

Direktorat

Pendidikan

Kementerian

Agama

Madrasah

Ditjen

Provinsi/Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai upaya kontrol mutu sehingga
bantuan RA berjalan secara transparan dan akuntable.
B. Laporan Pertanggungjawaban
Penerima dana bantuan Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana
Raudhatul Athfal harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada
PPK setelah pekerjaan selesai dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut:
1. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) yang telah ditandatangani oleh
2 (dua) orang saksi; (Lampiran:Format 6)
2. Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA) yang telah ditandatangani oleh
Ketua/Pimpinan penerima bantuan diatas materai 6.000; (Lampiran:Format 7)
3. Dokumentasi hasil pekerjaan yang telah diselesaikan;
4. Daftar rincian realisasi penggunaan anggaran;
Raudhatul Athfal Penerima Bantuan diharuskan menyusun Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ)atas realisasi bantuan. Laporan terdiri dari:
1. Laporan Deskriptif, menggambarkan proses pelaksanaan bantuan dari
perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan hingga berakhirnya pelaksanaan
bantuan. Laporan Deskriptif terdiri dari 3 bab yang meliputi:
Bab I.

Pendahuluan, berisi gambaran umum pentingnya pelaksanaan
Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal, tujuan
dan sasaran bantuan.

22

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Bab II.

Pelaksanaan,

berisikan

proses

pelaksanaan

bantuan

dari

pembentukan Unit Pelaksana Keuangan dan Kegiatan (IPKK),
persiapan,

pencairan,

realisasi

anggaran

dan

dokumentasi

pelaksanaan, sesuai dengan contoh dalam buku Petunjuk Teknis
(Juknis) bantuan ini.
Bab III. Penutup, berisi hasil (output) dari pelaksanaan Bantuan
Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal, kendala yang
dihadapi, saran dan rekomendasi.
Laporan deskriptif disertai dengan lampiran-lampiran:
a. Rencana Anggaran Biaya (RAB); (Lampiran:Format 2)
b. DokumentasiSarana Prasarana Raudhatul Athfal.
2. Laporan Administrasi Keuangan, berisikan laporan penggunaan anggaran
bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfaldan dilampirkan
dengan bukti-bukti pembelian yang sah (kwitansi pengeluaran bermaterai),
pembelian material dan bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-bukti
lainnya.
Laporan Pertanggungjawaban deskriptif dan keuangan, dibuat rangkap 4
(empat):
a. Direktorat Pendidikan Madrasah;
b. Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi;
c. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
d. Asli untuk RA.

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

23

BAB VII
PENUTUP
Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana
Raudhatul Athfal diharapkan dapat dimplementasikan oleh seluruh pemegang
kebijakan dan RA Penerima Bantuan pada tahun anggaran 2016 dengan baik.
Diharapkan kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam bantuan
ini, baik langsung maupun tidak langsung diseyogyakan terlebih dahulu memahami
isi Petunjuk Teknis Bantuan. Dengan demikian kekeliruan dan kesalahan prosedur
selama pelaksanaan dapat dihindarkan.
Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi RA penerima Bantuan
Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal serta pihak-pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan bantuan. Semoga Allah SWT meridhoi segala ikhtiar untuk
mengembangkan dan memajukan RA, salah satunya dengan terpenuhinya Standar
Pelayanan Minimal dibidang sarana dan prasarana. Hal-hal yang belum diatur dalam
Juknis ini akan disempurnakan kemudian.

DIREKTUR JENDERAL,

KAMARUDDIN AMIN

24

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.

Format 1: Contoh Lampiran Surat Perjanjian Kerjasama (PKS)

2.

Format 2: Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)

3.

Format 3: Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

4.

Format 4: Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Bantuan

5.

Format 5: Contoh Kwitansi

6.

Format 6: Contoh Berita acara penyelesaian Pekerjaan (BAPP)

7.

Format 7: Contoh Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA)

8.

Format 8: Contoh Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

25

Lampiran Format 1: Lampiran Surat Perjanjian Kerjasama
...............(KOP K/L)...........

SURAT PERJANJIAN
Pekerjaan : Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudlatul Athfal (RA)
Nomor:.............(nomor surat dari K/L) .............
Surat Perjanjian ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut Kontrak dibuat dan
ditandatangani di ........................pada hari ...(hari)...tanggal...(tanggal)....bulan ...(bulan)....tahun
...(tahun)....antara:
1.Nama
: ...(nama)...
NIP
: .....(nip)........
Jabatan
: ....(jabatan pada satuan kerja).......
Alamat Kantor
: .....(alamat kantor tempat kerja)......
selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama ....(institusi
tempat kerja) ............., yang berkedudukan di .......... alamat ...... selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA ;

2. Nama
Jabatan
Alamat

: .......(nama kepala RA )...
: .......(jabatan)....
: .....(alamat)...

selaku Kepala RA yang bertindak untuk dan atas nama.................(nama RA )........,alamat
.......(alamat).....,berdasarkan Surat Keputusan ........(Yayasan)....Nomor: ...(nomor)...tanggal
.....(selanjutnya disebut PIHAK KEDUA ).
Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan surat perjanjian, dalam rangka
pelaksanaan Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA dengan ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1
Ketentuan Umum
1. Yang dimaksud Surat Perjanjian adalah perjanjian dimana pihak Pertama mengikat Pihak
Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam
Surat Perjanjian ini dengan mengacu pada petunjuk teknis Bantuan Pengembangan Sarana
dan Prasarana RA ;
2. Surat Perjanjian ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama dan Kedua
tanpa ada unsur paksaan;
Pasal 2
Lingkup Pekerjaan
1. Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA
berdasarkan Rincian Anggaran Biaya (RAB) dan Jadwal Pelaksanaan, dan yang disepakati;
2. Output pekerjaan yang harus diserahkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama berupa:
a. Dokumen pelaksanaan pekerjaan sebanyak 1 (satu) bendel;
b. Laporan pekerjaan dari awal sampai akhir pekerjaan;
c. Rincian laporan mengacu pada petunjuk teknis;

26

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

3. Pihak Kedua harus melaksanakan pekerjaan dengan segala kemampuan untuk mencapai
hasil optimal;
Pasal 3
Hak dan Kewajiban
1. Pihak Pertama memiliki hak dan kewajiban:
a. memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua;
b. meminta laporan-laporan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak
Kedua;
c. membayar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan aturan dan mekanisme pembayaran;
2. Pihak Kedua memiliki hak dan kewajiban:
a. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian;
b. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara kepada PPK;
c. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab;
d. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan PPK;
e. menyerahkan laporan pekerjaan sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah ditetapkan
dalam Perjanjian;
Pasal 4
Jangka Waktu Pelaksanaan
1. Pekerjaan Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA dilaksanakan dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender dimulai sejak diterimanya dana bantuan;
2. Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan Pihak Pertama, didasarkan
pada:Surat permohonan perpanjangan dari Pihak Kedua dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 5
Biaya Pekerjaan
Biaya pekerjaan dalam pekerjaan ini adalah sebesar Rp. ........ ,- (terbilang) yang dibebankan pada
Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) .......... (satker)Tahun 2016, pada Mata Anggaran
(MAK): ......... (nomor akun)
Pasal 6
Cara Pembayaran
Pembayaran Bantuan Peningkatan Sarana dan Prasarana RA dibayarkan secara langsung,
dilengkapi dengan:
1) Surat Perjanjian yang ditandatangani oleh PPK dan Kepala RA
penerima
bantuan;(Lampiran Format 1)
2) Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang ditandatangani oleh Kepala RA;(Lampiran Format 2)
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;(Lampiran: Format 3)
4) Photo copy NPWP;
5) Surat
Kesanggupan
Penerima
Bantuan
melaksanakan
dan
melaporkan
pekerjaan.(Lampiran: Format 4)
6) Kwitansi bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh penerima bantuan;(Lampiran:
Format 5)
7) Permohonan Pencairan yang ditandatangani oleh Kepala RA ;
8) Semua dokumen ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen; dan pihak PPK
berwenang memverifikasi usulan RAB;
Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

27

Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk
selanjutnya diproses pencairannya.

Pasal 7
Penanggungan dan Risiko
Pihak Kedua berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggungjawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya, sehubungan dengan klaim yang timbul dari halhal tuntutan sejak ditandatangani perjanjian ini.
Pasal 8
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
1. Yang dimaksud keadaan keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa
seperti:Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), Kebakaran, Perang, huru-hara,
pemogokkan, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan ada hubungan
langsung dengan penyelesaian pekerjaan;
2. Apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan pada pasal 8 nomor 1 diatas, maka kedua
belah pihak setuju meninjau Surat Perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan ini;
Pasal 9
Lain-Lain
1. Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak;
2. Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak rangkap 3 (tiga) pada
lembar pertama dan kedua ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,- , yang masing-masing
mempunyai ketentuan hukum yang sama;
3. Hal-hal yang belum tercantum didalam surat perjanjian ini akan ditentukan kemudian.
......(kota domisili), tgl/bln/tahun

Pejabat Pembuat Komitmen,

Kepala RA

Materai 6000

Materai 6000

(.....................)
NIP

(.....................)

28

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Lampiran Format 2 : Rencana Anggaran Biaya (RAB)

KOP MADRASAH

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA RA
MADRASAH ...............................
TAHUN ANGGARAN 2016

NO.
A

B

C

JENIS PEKERJAAN
- ...........................................
- ...........................................
- ...........................................
- ...........................................
- ...........................................
Sub Total
- ...........................................
- ...........................................
- ...........................................
- ...........................................
Sub Total
- ...........................................
- ...........................................
- ...........................................
- ...........................................
Sub Total

VOLEME
.........
.........
.........
.........
.........

SATUAN
(Rp)
.........
.........
.........
.........
.........

JUMLAH
.........
.........
.........
.........
.........
.........

.........
.........
.........
.........

.........
.........
.........
.........

.........
.........
.........
.........

.........
.........
.........
.........

.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........

JUMLAH

.........

......., ............ 2016
Mengetahui :
Kepala Madrasah

.............................

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

29

Format lampiran 3 : Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

JADWAL PELAKSANAAN
BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA RAUDLATUL ATHFAL (RA)
Nama RA
Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Propinsi

: ……………………………………………
: ……………………………………………
: ……………………………………………
: ……………………………………………
: ……………………………………………

BULAN :

NO

URAIAN PEKERJAAN

(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
...
...
..
Dst.

(2)

1
(3)

2
(4)

Minggu ke3
(5)

4
(6)

..............,

.............

5
(7)

2016

Kepala RA

(..............................................)

30

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Lampiran Format 4 : Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Bantuan

KOP MADRASAH
-------------------------------------------------------------------------------------SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MELAKSANAKAN BANTUANDAN MENYUSUN LAPORAN PELAKSANAAN
BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA RA
TAHUN ANGGARAN 2016

Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama
NIP
Jabatan
Alamat

: ……………………………………………..
: ……………………………………………..
: Kepala Madrasah……………………….
: …………………………………………….

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup melaksanakan dan
menyusun Laporan Pelaksanaan BantuanPengembangan Sarana dan Prasarana RA Tahun 2016
sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Bantuanyang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan
Madrasah dan ketentuan yang berlaku lainnya.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

................................................... 2016
Kepala RA ……………………
Materai 6000

………………………………………

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

31

Lampiran Format 5 : Contoh Kwitansi

KEMENTERIAN AGAMA RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4
Telpon : 3811642, 3811654, 3812216, 3812679, 3811214
JAKARTA

KWITANSI
Nomor

:

Sudah terima dari

: Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Banyaknya Uang

: ..............................................

(Sesuai

penarikan

dari dana anggaran)
Untuk Pembayaran : Bantuan Pengembangan Sarana Dan Prasarana Raudlatul
Athfal
(RA)(...............namamadrasah......)(alamat.................
................................) Tahun Anggaran 2016 Direktorat
Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Jumlah : Rp. ..............................,Mengetahui dan mengesahkan
2016
Pejabat Pembuat Komitmen,

……………………………………….

32

................,

.................

Yang menerima,
Kepala Madrasah

……………………………………….

| Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA)

Lampiran Format 6: Berita Acara Penyelesian Pekerjaan (BAPP)

KOP MADRASAH

BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN
BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA RA
TAHUN ANGGARAN 2016
Nomor : …………………………………
Pada hari ini ……………tanggal………bulan………tahun ……. Telah dilaksanakan pemeriksaan
pekerjaan Bantuan Pengembangan Sarana dan Prasarana RA di RA ...........................
Berdasarkan pemeriksaan secara seksama pekerjaan tersebut dinyatakan berjalan baik, dan
telah mencapai progress..........%. Adapun pekerjaan yang telah dilaksanakan meliputi :
1. Pekerjaan ............. senilai Rp. .......,2. Pekerjaan ............. senilai Rp. .......,.....
....dst
Jumlah
Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya, dan dapat dipertanggungjawabkan
sebagaiman mestinya.

Kepala Madrasah,

Saksi/Guru

………………,……….

1. .............................

(........................)

2. .............................

(........................)

6

(..................................)

Juknis Bantuan Pengembangan Sarana Prasarana Raudhatul Athfal (RA) |

33

Lampiran Format 7 : Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA)

KOP MADRASAH
BERITA ACARA SERAH TERIMA
SARANA PRASARANA RA ………………………………………..
Nomor: …………………………..

Pada hari ini……………….. tanggal ……………... bulan ……………….. tahun …………………………….
bertempat
di
Ma