51 BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Dan Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Profil PT.Republika Media Mandiri
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Dan Ruang Lingkup Penelitian
3.1.1 Profil PT.Republika Media Mandiri
Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat Islam, khususnya para wartawan profesional muda yang dipimpin oleh ex wartawan Tempo, Zaim Uchrowi yang telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang saat itu diketuai BJ Habibie dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993.
Koran ini terbit di bawah bendera perusahaan PT Abdi Bangsa. Setelah BJ Habibie tak lagi menjadi presiden dan seiring dengan surutnya kiprah politik
ICMI selaku pemegang saham mayoritas PT Abdi Bangsa, pada akhir 2000, mayoritas saham koran ini dimiliki oleh kelompok Mahaka Media.
PT Abdi Bangsa selanjutnya menjadi perusahaan induk, dan Republika berada di bawah bendera PT Republika Media Mandiri, salah satu anak perusahaan PT Abdi Bangsa. Di bawah bendera Mahaka Media, kelompok ini juga menerbitkan Majalah Golf Digest Indonesia, Majalah Parents Indonesia, stasiun radio Jak FM, Gen FM, Delta FM, FeMale Radio, Prambors, Jak tv, dan Alif TV. Walau berganti kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi maupun misi.
3.1.2 Visi, Misi dan Bagan Organisasi PT.Republika Media Mandiri
a. Visi dan Misi Visi PT. Republika Media Mandiri
Menjadikan Republika sebagai koran umat yang terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan Rahmatan Lil Alamin.
Misi PT. Republika Media Mandiri a.
Menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien dan efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara profesional.
b.
Meningkatkan budaya kerja yang sehat dan transparan.
c.
Meningkatkan kinerja dengan menciptakan sistem manajemen yang kondusif dan profesional.
d.
Meningkatkan penjualan iklan dan koran, sementara menekan e.
Memprioritaskan pengembangan pemasaran Republika di Jabodetabek, tanpa harus mematikan di daerah yang sudah ada.
f.
Merajut tali persaudaraan dengan organisasi-organisasi Islam di Indonesia.
g.
Bekerja sama dengan mitra usaha di dalam pengembangan pasar Republika di luar pulau Jawa.
h.
Mengamati peluang pengembangan ”KORAN KOMUNITAS” i. Menjadikan PT. Republika Media Mandiri sebagai ”sister
company ” yang sehat.
b. Bagan Organisasi PT. Republika Media Mandiri Gambar 3.1 Bagan Organisasi PT. Republika Media Mandiri Sumber: HRD PT. Republika Media Mandiri 2014
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kantor Pusat PT. Republika Media Mandiri (Harian Republika) Jakarta Selatan, yang beralamat di Jl. Warung buncit Raya No. 37
- – Jakarta 12510, Indonesia. Penelitian dilakukan sejak bulan November 2014 Maret 2015.
3.2 Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dan explanatory.
Penelitian deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini biasanya berupa tipe atau jenis mengenai fenomena yang sedang dibahas. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan mekanisme sebuah proses
61
serta menciptakan seperangkat kategori. Sedangkan penelitian explanatory bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis dan menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen yaitu kompensasi dan pengembangan
62 karir terhadap kinerja karyawan PT.Republika Media Mandiri.
61 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hh. 42-43.
Metode pengumpulan data menggunakan metode survey yaitu dengan penyebaran kuisioner yang telah terstruktur yang diberikan kepada responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik.
63
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent). Variabel terikatnya (dependent) adalah Kinerja Karyawan (Y) dan variabel bebasnya (independent) adalah Kompensasi (X
1 )
dan Pengembangan Karir (X 2 ).
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Item skala Kompensasi (X1 ) Kompensasi merupakan balas jasa yangdiberikan oleh perusahaan kepada karyawan, yaitu: 1kompensasi finansial dan
2.kompensasi non finansial Menurut Rivai (2004), M.Yani (2012) dan
Simmora (2004) finansial Gaji 1,2 Likert Bonus 3,4 Insentif
5 Tunjangan 6,7 Asuransi karyawan 8,9 nonfinansial Pekerjaan 10,11
Lingkungan kerja 12,13
Pengembangan Karir Perencanaan karir Merencanakan
14 (X 2 ) (Career planning) jabatan yang sesuai Pengembangan karir Merencanakan
15 Likert merupakan cara cara yang aktivitas dilakukan oleh seseorang organisasi maupun suatu organisasi Merencanakan
16 untuk melakukan tugas-tugas / perencanaan karir dan pekerjaan mewujudkan tujuan Merencanakan
17 karirnya dimasa yang cara untuk akan datang. mengembangkan Ada dua proses utama diri yang antara lain adalah Rekrutmen dan
18 perencanaan karir Career Manajemen karir seleksi planning dan manajemen (Career karir Carrer management management)
Alokasi SDM
19 oleh Simmora,(2001) dan Faustino Cardoso (2003) Penilaian dan
20 evaluasi Pelatihan dan 21,22 pengembangan
Kinerja karyawan (Y) Kinerja dan disiplin Pemahaman tugas Inisiatif Kinerja adalah hasil kerja Kuantitas kerja secara kualitas dan Kualitas kerja kuantitas yang dicapai Absensi seorang pegawai dalam Mematuhi atasan melaksanakan tugasnya
Manajemen kerja Team work sesuai dengan tanggung Interval jawab yang diberikan kepadanya.
Komunikasi menurut fuad mas’ud (2004 ), Rivai (2005), Lijan Poltak (2011) dan
Laporan kerja HRD PT.Republika Media Mandiri Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2014
3.3.2 Skala Pengukuran
Skala pengukuran menggunakan likert dalam interval 1-5 dan skala pengukuran nominal. Likert dalam interval 1-5untuk kategori pertanyaan dengan jawaban sangat tidak setuju dengan nilai 1 (satu) sampai dengan jawaban sangat setuju dengan nilai. Skala Likert adalah skala yang didasarkan atas penjumlahan sikap responden dalam merespon pertanyaan berdasarkan
64 indikator-indikator suatu konsep atau variabel yang diukur.
Ketika menggunakan skala Likert, skor dari respon yang ditunjukkan responden dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor, yang kemudian ditafsirkan sebagai respon dari responden. Skala likert 1-5 digunakan untuk variabel kompensasi dan pengembangan karir. Variabel terikat kinerja karyawan menggunakan data dari perusahaan yang berskala interval. Bentuk skala Likert interval 1-5 yang digunakan adalah sebagai berikut:
1
2
3
4
5 Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju
Gambar 3.2 Bentuk Skala Likert Interval 1-5Pilihan Jawaban Bobot Skor Sangat Setuju Sekali
5 Setuju
4 Netral
3 Tidak Setuju
2 Sangat Tidak Setuju
1 Sumber: Data diolah Peneliti, 2014
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
65
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah 122 karyawan PT. Republika Media Mandiri Jakarta.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari keseluruhan populasi yang akan diteliti yang memiliki karakteristik relatif sama dan bisa dianggap mewakili
66
populasi. Menurut Slovin untuk menentukan ukuran sampel dengan asumsi bahwa populasi berdistribusi normal, maka dapat digunakan rumus : N n =
2
1 + Ne 122 n =
2
1 + 122 (0.05) = 93,4
Keterangan
65 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantittif Kualitatif & RND, (Bandung: CV Alfabeta, 2010), h.
117.
N = Jumlah populasi, n = Jumlah sampel e = Standar error ( simpangan baku dalam penelitian ini ditetapkan 5%) maka jumlah sampel yang akan diteliti dari populasi sejumlah 93 orang.
3.4.2.1 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah adalah Non-
probability sampling. Non-probability sampling merupakan metode sampling
yang setiap individu/unit dari populasi tidak memiliki kemungkinan (non-
probability ) yang sama untuk terpilih. Ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang mendasari pemilihan sampel.
Biasanya, pertimbangan-pertimbangan tersebut disesuaikan dengan latar belakang fenomena yang diangkat dari tujuan penelitian. Metode Non-
probability sampling dispesifikasikan menjadi tiga teknik yaitu convenience sampling (accidental sampling) , quota sampling dan purposeful sampling.
Sedangkan teknik non-probability sampling yang digunakan adalah
convenience sampling (accidental sampling). Convenience sampling (accidental sampling) adalah sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu,
melainkan secara kebetulan, yaitu unit/subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini
67 67 disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.
Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber data.
3.5.1 Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya.
68 Hal ini merujuk pada informasi-informasi yang
dibutuhkan peneliti terhadap variabel untuk tujuan penelitian. yang situs merujuk pada informasi yang diperoleh langsung oleh peneliti terhadap variabel yang diinginkan untuk tujuan penelitian. Untuk memperoleh data primer, peneliti menggunakan beberapa cara, antara lain:
1. Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian secara langsung kepada responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua tehnik wawancara, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam wawancara terstruktur, peneliti terlebih dahulu menyiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden, sedangkan dalam wawancara tidak terstruktur, peniliti menanyakan pertanyaan terkait penelitian secara spontan dan acak tanpa terlebih dahulu menyiapkan pertanyaan sistematis untuk ditanyakan kepada responden.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan standar tertentu kepada responden untuk dijawab. Peneliti menggunakan jenis pertanyaan tertutup pada kuesioner penelitian kali ini, sehingga responden diharuskan untuk memilih jawaban yang sudah tersedia pada lembar kuesioner.
3. Observasi Observasi dilakukan dengan terjun langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian dan bila mungkin mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi.
3.5.2 Data Sekunder
Selain menggunakan data primer, penelitian ini juga menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersusun dalam bentuk
69
dokumen. Data sekunder yang digunakan oleh peneliti yaitu data mengenai variabel terikat kinerja karyawan. Data tersebut didapat dari bagian sumber daya manusia, data yang didapatkan seperti penilaian kinerja karyawan, daftar karyawan, struktur organisasi dan data mengenai absensi kehadiran karyawan selama 3 tahun terakhir. Data penilaian kinerja mencerminkan indikator kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian dan komitmen organisasi. Kinerja karyawan berupa data nilai atau skor yang diberikan pihak manajemen perusahaan terhadap karyawan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan, yang antara lain:
Tabel 3.2 Bobot Skor Penilaian Kinerja KaryawanNilai Keterangan Skor Baik Sekali 3,75 s/d 4,00
4 Baik 3,00 = n < 3,75
3 Cukup 2,00 = n < 3,00
2 Kurang < 2,00
1 Sumber: HRD PT. Republika Media Mandiri 2014 Selain itu, peneliti juga menggunakan beberapa buku, skripsi, tesis, survey sejenis dan jurnal penelitian terdahulu yang peneliti dapat melalui media internet untuk memperoleh data sekunder yang dibutuhkan.
3.6 Metode Analisis
Metode analisis data digunakan untuk mengambil kesimpulan dari keseluruhan data yang telah terkumpul. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan perangkat lunak SPSS untuk mengolah dan menganalisis hasil dari data yang telah dikumpulkan sebelumnya.
3.6.1 Uji Instrumen
3.6.1.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi dari suatu instrumen dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05.
70 Adapun
rumus dari r hitung adalah sebagai berikut :
2 2 2 2 Y) ( Y N X) (X N Y) X)( (
XY n r
Dimana: r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat n = Banyaknya sampel X = Skor tiap item Y = Skor total variabel
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
70 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( Bandung: CV Alvabeta, 2006), h. 57.
Instrumen atau alat ukur dalam suatu penelitian haruslah memiliki validitas dan realibilitas yang dapat diandalkan. Hasil penelitian tentulah akan terpengaruh oleh alat ukur yang dipakai, sehingga instrumen menjadi hal yang sangat penting dalam penelitian. Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha sebagai berikut: 2
σb k
11 r
1 2
k
1 στ
Dimana:
11
r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyan 2
b
= jumlah varians butir 2
t
= jumlah varians total Menurut Nannuly dalam Umar, uji reliabilitas untuk alternative jawaban lebih dari dua menggunakan uji cronbach's alpha, yang nilainya akan dibandingkan dengan nilai koefisien reliabilitas minimal yang dapat diterima. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai cronbach's alpha > 0.6, maka instrumen penelitian reliabel.
2. Jika nilai cronbach's alpha < 0.6, maka instrumen penelitian tidak reliabel.
71
3.6.2 Analisis Deskriptif
Deskripsi data adalah hasil pengolahan data mentah variabel penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai penyebaran dan distribusi data. Data merupakan hasil penelitian iniy ang didapat melalui kuisioner yang disebarkan kepada sampel yaitu 93 karyawan PT.Republika Media Mandiri.
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
3.6.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang terdistribusi normal, maksud dari terdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal dimana datanya memusat pada nilai rata-rata median.
72 Uji normalitas pada penelitian
ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov dan dikatakan normal jika nilai
71 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h.56.
72 residual yang terdistribusi secara normal memiliki probabilitas signifikansi >0,05.
3.6.3.2 Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji linearitas biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian dapat dilakukan dengan software
Statistical Product and Service Solution (SPSS), dengan
menggunakantest for linearity pada taraf ignifikasi 0.05. Kriteria dalam uji linearitas adalah dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang
73 linear bilas ignifikasi (linearity) kurang dari 0.05.
3.6.3.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel bebas. Mengukur multikoliniearitas dapat diketahui dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Jika besar VIF
74 < 5 atau mendekati 1, maka mencerminkan tidak ada multikolinieritas.
73 Duwi Priyatno. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran . (Yogyakarta: Gaya Media, 2010), h. 73.
3.6.3.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain tetap, disebut homokedastisitas, sedangkan untuk varian yang berbeda disebut heteroskedastisitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode uji
Spearman’s Rho, yaitu mengkorelasikan nilai residual
(unstandardized residual) dengan masing-masing variabel independen. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka terjadi masalah
75 heterokedastisitas.
3.6.4 Analisis Regresi
3.6.4.1 Uji Regresi Linear Berganda
Menurut Priyatno, analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, apakah masing-masing variabel bebas
76 berhubungan positif atau negatif.
Model matematis persamaan regresi linear berganda dari penelitian ini adalah:
1
1
2
X Keterangan:
2 Y’ = a + b X + b
: Variabel terikat Y’ a : Konstanta b
1 , b 2, : Koefisien regresi
X
1 : Variabel bebas
2 X : Variabel bebas
3.6.4.2 Uji F (Regresi Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
77
bersamaan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini, uji F dilakukan untuk menganalisis pengaruh
1
2
lingkungan kerja (X ) dan kompensasi (X ) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
hitung
Nilai F dicari dengan rumus:
2 R /( k
1 )
F
2
1 R /( n k )
76 Duwi Priyatno, op.cit, h.61.
Keterangan: R
2
R 1 Y Y
Y Y
) ˆ (
2 2 2) (
78 Nilai koefisien determinasi dicari dengan rumus
Menurut Priyatno, analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh sumbangan variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel terikat.
2 )
atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05.
table
> F
hitung
ditolak jika F
o
atau nilai signifikansi lebih besar dari 0.05.
table
<F
hitung
diterima jika F
o
H
: Kompensasi dan pengembangan karir secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kriteria: 1.
a
: Koefisien determinasi n : Jumlah data atau kasus k : Jumlah variabel H o : Kompensasi dan pengembangan karir secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. H
2. H
3.6.4.3 Analisis Koefisien Determinasi (R