Unsur intrinsik cerpen ``Black Forest`` Karya Ratna Indraswari Ibrahim serta implementasinya dalam silabus dan RPP untuk SMA - USD Repository

  UNSUR INTRINSIK CERPEN “BLACK FOREST” KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIM SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM SILABUS DAN RPP UNTUK SMA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh:

  Maria Thomastini 031224031

  PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2011

  UNSUR INTRINSIK CERPEN “BLACK FOREST” KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIM SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM SILABUS DAN RPP UNTUK SMA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh:

  Maria Thomastini 031224031

  PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2011

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Kepersembahkan karya ini untuk:

  • Tuhan YME atas bimbingan dan terang-Nya dalam kehidupanku selama di dunia ini.
  • Bapakku dan Ibu yang selalu tak henti-hentinya

  memberikan perhatian, cinta dan kasih sayang yang melimpah.

  • Mbah Kung( ) dan Mbah Putriku(+) yang kusayang dan akan selalu kurindukan.
  • Kakak-kakakku Mas Lilik, Mas Mistar, Mba Yohana yang

  kusayang makasih atas motivasi, dorongan dan doanya selama ini.

  • Kakak iparku Mba Tutik dan Mba Ida yang selalu memberikan semangat.

  MOTO Hidup adalah sebuah anugerah ”

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 1 Agustus 2011 Penulis

  Maria Thomastini

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Thomastini Nomor Mahasiswa : 031224031

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:

  

UNSUR INTRINSIK CERPEN “BLACK FOREST ” KARYA RATNA

  

INDRASWARI IBRAHIM SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM

SILABUS DAN RPP UNTUK SMA

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memplubikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 1 Agustus 2011 Yang menyatakan (MARIA THOMASTINI)

  

ABSTRAK

  Thomastini Maria. 2011. Unsur Intrinsik CerpenBlack Forest” karya Ratna

  Indraswari Ibrahim serta implementasinya dalam silabus dan RPP untuk SMA . Yogyakarta: PBSID. Universitas Sanata

  Dharma. Penelitian ini mengkaji unsur intrinsik cerpen “Black Forest” karya Ratna

  Indraswari Ibrahim. Tujuannya adalah (1) mendeskripsikan tokoh, alur, latar, tema, bahasa, amanat serta hubungan antarunsur intrinsik cerpen (2) Mendeskripkan implementasi cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim dalam silabus dan RPP di SMA.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural yang bersumber pada teks sastra. Unsur intrinsik yang dianalisis meliputi tokoh, alur, latar, tema, bahasa dan amanat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu memecahkan masalah dengan menggambarkan keadaan sumber data berdasarkan fakta.

  Terdapat beberapa tokoh dalam cerpen “Black Forest” yaitu protagonis, antagonis, dan tambahan. Bonet adalah tokoh protagonis. Tokoh antagonis dalam cerpen black Forest yaitu Yu Sainah. Tokoh tambahan dalam cerpen ini adalah Lena, Bejo, Suami Angga, Asrul, dan mamanya Bonet. Secara umum cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim beralur maju. Latar cerpen di Jakarta. Amanat yang terkandung di dalam cerpen adalah Harta kekayaan bukanlah segala-galanya dalam hidup. Seseorang yang memiliki harta benda yang berkecukupan belum tentu akan menjamin kehidupan batinnya bahagia. Tema yang diangkat pada cerpen yaitu hidup ini harus dijalani dengan rasa syukur. Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang sederhana sehingga mudah dimengerti dan bahasa Jawa.

  Cerpen “Black Forest” dapat diimplentasikan sebagai bahan pembelajaran di SMA. Siswa dapat menggali nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya dan bermanfaat bagi kehidupan. Hasil penelitian yang berupa unsur-unsur intrinsik dalam cerpen “Black Forest” dapat disajikan dalam silabus dan RPP di SMA.

  

ABSTRACT

  Thomastirti Maria. 2011. The Intrinsic Element in the Short Story "Black Forest"

  

written by Ratna Indraswari Ibrahim and Its Implementation on the syllabus and

Lesson Plan for Senior High School. Yogyakarta: PBSID. Universitas Sanata

  Dharma.

  The research is aimed at reviewing the intrinsic element in the short story

  

"Black Forest" written by Ratna Indraswari Ibrahim. The purposes are (1)

  describing the character, plot, theme, language, moral and the relationship among those intrinsic elements (2) describing the imple mentation of short story "Black Forest" by Ratna Indraswari Ibrahim in the syllabus and lesson plan in Senior High School.

  The research adopted the structural approach with the source of the literature text. The intrinsic element included the character, plot, background, theme, language and moral.The method of the research was descriptive method that is solving the problem by describing the condition of the data source based on the facts.

  There are several characters in the short story "Black Forest" , namely protagonist, antagonist, and complementary. The protagonist is Bonet. The antagonist characters are Yu Sainah. The complementary characters in the short story are Lena, Bejo, Suami Angga, Asrul, and Bonet’s mother. In general, the plot in the short story "Black Forest" by Ratna Indraswari Ibrahim is straight forward. The settings of the short story are place, time and social settings. The lesson taken from the short story is that the wealth doesn’t mean everything in the life. The one with the abundant wealth is not necessarily happy in his/her life. The theme of the short story is that one should be grateful in undergoing his/her life. The language used in the short story is the daily simple language which is easily understood and Javanese.

  The short story "Black Forest" can be implemented as the material for senior high school teaching learning .The students explore the moral in the short story and find its benefit for their life. The result of the research – the intrinsic element in the short story "Black Forest" can be implemented in the syllabus and the lesson plan in Senior High School.

  

Kata Pengantar

  Puji Syukur penulis panjatkan kepada Bapa yang di Surga, karena berkat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan daerah pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Berkat bimbingan, arahan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sehubungan dengan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Drs.P. Hariyanto selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan sejak awal penulisan hingga selesai penulisan.

  2. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku kaprodi PBSID.

  3. Segenap dosen PBSID yang telah memberikan pilmu-ilmu selama perkuliahan.

  4. Tim penguji yang telah memberi kritik dan dan saran demi penyempurnaan skripsi ini.

  5. Orang tuaku, Bapak M. Saniyun, ibu Murtini, dan kakak-kakakku atas berkat dan doanya.

  6. Teman-temanku Dewi, Sekti, Nur, Heni, Lusi, mbak Wiwid dan mbak Rini terima kasih atas kesetian memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Semua teman mahasiswa PBSID dari berbagai angkatan yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu, atas dukungan dan semangat kepada penulis agar segera menyelesaikan skripsi ini, juga atas persaudaraan yang kita jalin selama ini.

  8. Buat teman-temanku yang lucu Ana, Tika, Fifi, Frima, Mega, Sisca, Rini, Mita, dan Ian terima kasih akan doronganya, walaupun kalian lain kampus dan beda prodi kalian selalu menyempatkan waktu untuk memberikan semangat dan motivasi buat penulis.

  9. Segenap karyawan perpustakaan USD yang telah melayani peminjaman buku sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

  10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap, kebaikan dan ketulusan itu dirahmati Tuhan YME.

  Semoga kebaikan mereka mendapat rahmat dan berkat dari Tuhan Yang Maha Kasih dan semoga penelitian ini berguna dan menjadi inspirasi bagi peneliti selanjutnya.

  Yogyakarta, 1 Agustus 2011 Penulis

  Maria Thomastini

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTO ............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACK ..................................................................................................... i

x

  

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3 C. Tujuan ............................................................................................ 3 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4 E. Batasan Istilah ................................................................................ 4 F. Sistematika Penyajian .................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan ................................................................. 8 B. Kerangka Teori............................................................................... 10

  1. Analisis Struktural .................................................................... 10

  2. Unsur Intrinsik Karya Sastra .................................................... 10

  a. Tokoh ................................................................................. 12

  b. Alur .................................................................................... 15

  c. Latar ................................................................................... 16

  d. Tema ................................................................................... 17

  e. Bahasa ................................................................................ 18

  f. Amanat ............................................................................... 19

  3. Hubungan Antarunsur Intrinsik................................................ 20

  4. Pembelajaran Cerpen di SMA .................................................. 20

  a. Pembelajaran cerpen di SMA ............................................. 20

  b. Standar Kompetensi ........................................................... 21

  c. Silabus ................................................................................ 22

  d. RPP ..................................................................................... 24

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................... 27 B. Objek Penelitian ............................................................................. 27 C. Metode Penelitian .......................................................................... 27 D. Sumber Data dan Data Penelitian .................................................. 28 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 28 F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 28 G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 29

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tokoh ............................................................................................. 31

  1. Tokoh Protagonis ..................................................................... 32

  2. Tokoh Antagonis ...................................................................... 34

  3. Tokoh Tambahan ..................................................................... 36

  B. Alur ................................................................................................ 36

  1. Paparan ..................................................................................... 37

  2. Rangsangan .............................................................................. 38

  3. Gawatan ................................................................................... 39

  4. Tikaian ..................................................................................... 39

  5. Rumitan .................................................................................... 39

  6. Klimaks .................................................................................... 39

  7. Leraian ..................................................................................... 40

  8. Seleseian ................................................................................... 40

  C. Latar ............................................................................................... 40

  1. Latar Tempat ............................................................................ 41

  2. Latar Waktu .............................................................................. 41

  3. Latar Sosial .............................................................................. 41

  D. Amanat ........................................................................................... 42

  E. Bahasa ............................................................................................ 42

  F. Tema ............................................................................................... 43

  G. Hubungan Antarunsur Intrinsik...................................................... 43

  1. Tema dan Tokoh ...................................................................... 43

  2. Tema dan Alur.......................................................................... 44

  3. Tema dan Latar ........................................................................ 47

  4. Tema dan Bahasa ..................................................................... 48

  5. Tema dan Amanat .................................................................... 49

  6. Tokoh dan Alur ........................................................................ 50

  7. Tokoh dan Latar ....................................................................... 53

  8. Tokoh dan Bahasa .................................................................... 54

  9. Latar dan Alur .......................................................................... 56

  BAB V IMPLEMENTASI CERPEN “BLACK FOREST” KARYA RATNA RATNA INDRASWARI IBRAHIM DALAM SILABUS DAN RPP DI SMA A. Pengembangan Silabus .................................................................. 59 B. RPP ................................................................................................. 62 C. Silabus dan RPP ........................................................................... 65 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 79 B. Implikasi ......................................................................................... 80 C. Saran .............................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69

LAMPIRAN………………………..………………………………………...71

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, karya sastra adalah refleksi dari kehidupan masyarakat. Sebagai refleksi, karya sastra memang tidak sepenuhnya meniru secara riil

  kehidupan masyarakat, akan tetapi memberikan pelajaran dan kemungkinan dari sudut pandang estetis terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di dalam masyarakat (Djojosuroto, 2006: 58). Karya Sastra membangun dunia melalui kata sebab kata

  ―kata memiliki energi. Melalui energi itulah terbentuk citra tentang dunia tertentu, sebagai dunia baru (Ratna, 2005: 15). Melalui karya sastra para pembaca akan menikmati realitas imajinasi pengarang melalui tokoh, peristiwa dan latar yang disajikan. Karya sastra adalah refleksi pengarang tentang hidup dan kehidupan yang dipadu dengan daya imajinasi dan kreasi yang didukung oleh pengalaman dan pengamatanya atas kehidupan tersebut (Djojosuroto, 2006: 77).

  Di samping memiliki kesamaan prinsip dengan karya sastra lain cerpen juga memiliki pesan moral pada setiap isi yang terkandung di dalamnya. Pesan moral dalam setiap karya sastra selama berpengertian baik. Hal itu disebabkan karya sastra senantiasa mengandung atau menawarkan pesan moral atau hikmah yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusian, memperjuangkan hak, dan martabat manusia. Sifat-sifat kemanusian itu pada hakikatnya bersifat universal, artinya sifat-sifat itu dimiliki dan diyakini oleh manusia pada umumnya (Nurgiyantoro, 1995: 321).

  Untuk lebih memahami sebuah karya sastra diperlukan analisis. Salah satu analisis tersebut adalah unsur intrinsik. Dengan analisis unsur intrinsik akan diketahui unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah cerpen. Cerpen pada prinsipnya sama dengan karya sastra fiksi yang lain yaitu yang terbangun atas unsur-unsur fiksi. Unsur-unsur fiksi tersebut meliputi seperti plot (alur cerita), tokoh (perwatakan,karakter), tema, latar, suasana dan gaya (Sumardjo, 1984: 54).

  Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA adalah (1)Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, (2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara, (3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial, (5) Menikmati dan memanfatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, (6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Depdiknas, 2006: 261).

  Penulis memilih cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim sebagai objek panelitian karena Cerpen tersebut terkesan menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga mudah dalam menganalisisnya. Cerpen “Black

  ” merupakan salah satu cerpen yang menang dalam festival seni budaya di

  Forest

  Surabaya. Cerpen ini bisa digunakan sebagai salah satu materi pembelajaran cerpen di SMA yang penuh dengan nilai-nilai dan pesan moral yang sangat baik.

  Hal tersebut membuat penulis ingin mengetahui apakah cerpen “Black Forest” dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA atau tidak. Penelitian mengenai analisis unsur-unsur intrinsik dalam cerpen “Black Forest” belum pernah diteliti. Dengan beberapa alasan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti.

  B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana tokoh, alur, latar, tema, bahasa, amanat serta hubungan antarunsur instrinsik cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim?

  2. Bagaimana Implementasi hasil analisis unsur intrinsik cerpen “Black

  Forest ” karya Ratna Indraswari Ibrahim dalam Silabus dan RPP di SMA

  untuk kelas XII?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini :

  1. Mendeskripsikan tokoh, alur, latar, tema, bahasa, amanat serta hubungan antarunsur instrinsik cerpen “Black Forest” Ratna Indraswari Ibrahim.

  2. Mendeskripsikan implementasi tokoh, alur, latar, tema, bahasa dan amanat cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim dalam Silabus dan RPP di SMA untuk kelas XII.

  D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sedikitnya ada tiga manfaat penelitian ini:

  1. Bidang Sastra Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang cerpen, khususnya cerpen dengan menambah pemahaman terhadap analisis struktur cerpen.

  2. Pembelajaran sastra di SMA Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa tentang cerpen baru yang dapat dijadikan sebagai bahan materi alternatif pembelajaran di SMA.

  3. Penelitian Berikutnya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk bahan referensi penelitian selanjutnya karena pengetahuan akan terus berkembang.

  E. Batasan Istilah Berbagai istilah yang digunakan dalam penelitian ini perlu diberi batasan.

  Batasan-batasan tersebut adalah.

  1. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya itu sendiri (Nurgiyantoro, 1995: 23).

  2. Cerita pendek yang disingkat dengan cerpen adalah karya imajinatif dengan fakta kehidupan sebagai dasar karangan. Cerpen merupakan cermin dan pikiran pengarang tentang kehidupan (Djojosuroto 2006: 59).

  3. Tokoh adalah pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptaan pengarang meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata (Wiyatmi, 2006: 30).

  4. Alur adalah rangkain peristiwa yang nantinya akan membentuk satu kesatuan cerita.

  5. Latar adalah Landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat , hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams via Nurgiyantoro, 1995: 216).

  6. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca (Wiyanto, 2004: 25).

  7. Tema adalah gagasan, ide, pikiran utama yang mendasari karya sastra.Oleh karenanya terkadang tema didukung oleh pelukisan latar dalam lakuan tokoh ( Sudjiman, 1988: 51).

  8. Bahasa adalah jika sastra dikatakan ingin menyampaikan sesuatu, mendialogkan sesuatu, sesuatu tersebut hanya dapat dikomunikasikan lewat sarana bahasa. Bahasa dalam sastra pun mengemban fungsi utamanya: fungsi komunikatif (Nurgiyantoro, 1993: 1).

  9. Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan (Depdikbud, 1994: 327).

  10. Hubungan antarunsur intrinsik adalah keterkaitan sebuah karya sastra menjadi bermakna apabila setiap unsur akan saling berhubungan dalam keseluruhan (Nurgiyantoro, 1995: 31).

  11. Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan pembelajaran beserta penilainya (Puskur: 2002).

  12. Rencana Pengajaran Pembelajaran adalah rencana yang menggabarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.

E. Sistematika Penyajian

  Sistematika Penyajian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan istilah, dan Sistematika penyajian. Bab II berisikan Penelitian yang Relevan, dan Tinjauan Pustaka. Bab III Metodologi Penelitian yang berisikan Objek Penelitian, Metode, Sumber data dan data penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, dan Teknik Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisikan Tokoh, Alur, Latar, Tema, Bahasa, Amanat, dan Hubungan Antarunsur Intrinsik. Bab V Implementasi cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim dalam silabus dan RPP di SMA. Bab VI Penutup yang berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Berikut ini adalah penelitian yang relevan dan sejenis dengan

  penelitian ini. Peneliti menemukan tiga yaitu penelitian Siti Darulinda Reginansi (2001), Ninik Nurmaningsih Wijiastuti (2004), dan Debora Koringning Tyas (2007).

  Analisis Struktural Novel “Jalan Melintang” karya Umar Kayam dan Implementasi Aspek Penokohan sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMU

  ditulis oleh Siti Darulinda Reginansi (2001). Kesimpulan yang diperoleh penelitian ini antara lain: tokoh utama (Eko), tokoh tambahan (Claire Levin, Samuel Levin, Sarah Levin, Harimurti, Sulistyaningsih, Lantip, Alan Bernstein, Tommi, Marie, dan Maridjan), alur yang digunakan sorot balik, latar dikota Jakarta, Latar waktu berdasarkan peristiwa yang dialami para tokoh yang terjadi pada pagi, siang, dan malam. Tema mengenai sebuah tradisi yang melekat pada seseorang pada akhirnya juga akan kembali pada mulanya, walaupun melalui perjalanan yang tidak mulus. Relevansinya berkaitan dengan latar yaitu sama-sama diJakarta. Cerita Umar Kayam terobsesi dengan makanan. Nilai kemanusian (sosial) yang penting yaitu menghargai orang lain, dialog, dan saling tolong menolong.

  Struktur Cerpen “Dua Tengkorak Kepala” karya Motinggo Busye

  dan Implementasinya sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA ditulis

  oleh Ninik Nurmaningsih Wijiastuti (2004). Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain: tokoh utama protagonis (Aku), Tokoh bawahan (Ali, Umi, Mak Toha, dan Ibrahim), Alur yang digunakan sorot balik dan alur maju karena dalam cerpen tersebut ceritanya dimulai dari tahap akhir lalu maju. Latar tempat berada di Aceh, Lhok Seumawe, kota kecil Sidikalang, Rumah Tinggal Mak Toha, Desa Dayah Baureuh di Aceh Timur, Singapura, Libya, dan Medan. Latar waktu terjadi sore, malam, dini hari, beberapa hari, beberapa bulan, beberapa jaman, beberapa minggu, sehari-hari, siang hari, dan menjelang luhur. Latar sosial menunjukkan adanya sikap persahabatan yang kental terhadap teman, rasa hormat kepada orang lain yang lebih tua, adat istiadat, dan tradisi dalam bahasa sehari-hari, keyakinan kepada Allah dan Agama. Tema mengenai kekejaman penguasa kepada rakyat kecil, dari dua masa yang berbeda tanpa dapat melakukan perlawanan dan menuntut keadilan. Implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA khususnya siswa dapat terbantu dalam menemukan nilai-nilai budaya dan kehidupan. Sehingga siswa dapat lebih memahami suatu karya sastra yang dibacanya.

  Struktur Intrinsik Cerpen “Menjelang Lebaran” karya Umar Kayam dan Implementasinya dalam Pembelajaranya Sastra di Kelas X SMA ditulis

  oleh Debora Korining Tyas (2007). Kesimpulan yang diperoleh penelitian ini: tokoh Kamil, Sri, Mas, Ade, dan Nah), Alur maju karena peristiwa dalam cerpen tersebut saling menyusul, Latar Yogyakarta dan Solo (Jakarta), latar waktu disimpulkan saat menjelang berbuka puasa, buka puasa, siang hari, dan malam menjelang tidur kehidupan keluarga sederhana di perantauan yang mendapat masalah saat keluarga di-PHK saat menjelang Lebaran. Hubungan antarunsur intrinsik terjadi saat penyebab konflik (di-PHK) yang dialami tokoh utama (Kamil). Tema mengenai keluarga sederhana yang mendapat masalah saat menjelang Lebaran. Implikasinya meningkatkan pemahaman dalam membaca karya sastra, khususnya karya-karya Umar Kayam. Dalam pengajaran sastra, selain memperkaya pemahaman siswa terhadap karya sastra khususnya karya Umar Kayam juga membantu menunjang pembentukan watak siswa.

  Berdasarkan tiga hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa topik tentang struktur intrinsik cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim dan implementasinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA masih relevan untuk diteliti. Sebatas pengetahuan penulis belum ada peneliti yang meneliti cerpen ini dengan pendekatan struktural. Kajian pustaka yang lebih baru. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menelitinya.

B. Kerangka Teori

1. Analisis Struktural

  Penelitian menggunakan analisis struktural. Analisis struktural tidak hanya mendata unsur tertentu karya fiksi, misalnya peristiwa, plot, alur, tokoh dan lainnya. Namun yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan antarunsur itu sendiri dan sumbangan apa yang diberikan terhadap unsur estetik makna keseluruhan yang ingin dicapai. Menurut Pradopo (1999: 118) struktur adalah bangunan unsur-unsur yang bersistem. Unsur-unsur terdiri dari tokoh, alur, tema, dan sudut pandang. Sedangkan menurut Nurgiyantoro (1995: 36) karya sastra adalah hubungan antara intrinsik yang bersifat timbal balik, saling mempengaruhi, yang secara bersama membentuk satu kesatuan utuh.

  Analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra secara bersama-sama menghasilkan sebuah kesatuan secara menyeluruh. Analisis struktural tak cukup dilakukan hanya sekedar mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi. Namun yang penting adalah menunjukan bagaimana hubungan antar unsur itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang ingin dicapai (Nurgiyantoro, 1995: 37).

  Cerpen sebagai salah satu karya sastra yang merupakan bentuk berstruktur. Struktur yang dimaksud berarti bahwa cerpen merupakan susunan yang bersistem, yang antar unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal balik dan saling menentukan. Unsur-unsur itu meliputi tokoh, latar, alur, tema, gaya pengarang, suasana cerita, dan sudut padang. Oleh karena itu unsur-unsur dalam cerpen bukan hanya kumpulan atau tumpukan hal-hal yang berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan dan saling bergantung.

2. Unsur Intrinsik Karya Sastra

  Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya itu sendiri (Nurgiyantoro, 1995: 23). Menurut Nurgiyantoro unsur intrinsik fiksi terdiri dari: tokoh, alur, latar dan pelataran, tema, bahasa, dan amanat atau moral.

  Unsur-unsur yang menjadi bahan penelitian ini adalah: tokoh, alur, latar, tema, bahasa, dan amanat serta hubungan antarunsur intrinsik dalam cerpen “Black Forest”. Untuk lebih jelasnya unsur intrinsik tersebut akan diuraikan di bawah ini.

a. Tokoh

  Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptaan pengarang meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata (Wiyatmi, 2006: 30). Menurut Sudjiman via Budianta dkk(2002: 86) tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita dalam cerita.

  Ditinjau dari segi keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yakni tokoh sentral atau tokoh utama dan tokoh tambahan (Sayuti, 2000: 74

  ―78). Tokoh sentral merupakan tokoh yang mengambil bagian terbesar peristiwa dalam cerita tokoh sentral dapat ditentukan dengan cara tokoh itu yang paling terlibat dengan makna atau tema, tokoh itu yang paling banyak berhubungan dengan tokoh lain, dan tokoh itu paling banyak memerlukan waktu penceritaan. Tokoh tambahan merupakan tokoh yang kehadirannya mendukung tokoh utama. Selain itu dikenal tokoh sederhana dan tokoh kompleks. Tokoh sederhana ialah tokoh yang kurang mewakili keutuhan personalitas manusia dan hanya ditonjolkan satu sisinya. Tokoh kompleks ialah tokoh yang dapat dilihat sisi kehidupannya, tokoh ini dapat memberikan kejutan kepada para pembaca. Menurut Nurgiyantoro (1995: 176—198) tokoh dibedakan menjadi:

  1. Tokoh utama dan tokoh tambahan Tokoh Utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaanya dalam novel bersangkutan. Tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Ia selalu hadir sebagai pelaku atau yang dikenai kajadian dan konflik, penting mempengaruhi plot. Pemunculan tokoh-tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dan kehadiranya jika ada keterkaitan dengan tokoh utama, secara langsung atau tak langsung.

  2. Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, dan merupakan salah satu tokoh yang merupakan pengejawatahan norma-norma yang ideal bagi kita. Sedang tokoh antagonis atau tokoh lawan adalah penentang tokoh utama protagonis.

  3. Tokoh sederhana dan tokoh Bulat Tokoh sederhana dalam bentuk asli adalah tokoh yang hanya memiliki kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak yang tertentu saja. Yang tidak diungkapkan berbagai kemungkinan sisi kehidupanya, tidak memiliki sifat dan tingkah laku yang memberikan sifat kejutan bagi pembaca. Sifat dan tingkah laku seorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton, hanya mencerminkan satu watak tertentu yang dirumuskan hanya dengan sebuah kalimat, atau bahkan sebuah frase saja.

  Tokoh bulat, kompleks, berbeda halnya dengan tokoh sederhana. Tokoh bulat adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadiannya dan jati dirinya. Dibandingkan dengan tokoh sederhana, tokoh bulat menyerupai kehidupan manusia yang sesungguhnya, karena di samping memiliki berbagai kemungkinan sifat dan tindakan, ia juga sering memberikan kejutan ( Abrams via Nurgiyantoro, 1995: 182 ).

  4. Tokoh statis dan Tokoh berkembang Tokoh statis (stastik character) adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami perubahan dan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi. Tokoh berkembang (developing character) adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan perkembangan (dan perubahan) peristiwa dari plot yang dikisahkan. Ia secara aktif berinteraksi dengan lingkungannya, baik sosial, alam, maupun yang lain, yang kesemua itu akan mempengaruhi sikap, watak, dan tingkah lakunya.

  Tokoh yang diteliti dalam cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim adalah tokoh antagonis, tokoh protagonis, dan tokoh tambahan.

b. Alur

  Alur adalah peristiwa-peristiwa yang diurutkan yang merupakan pembangun cerita. Peristiwa-peristiwa itu tidak hanya bersifat fisik berupa cakapan atau lakuan tetapi juga termasuk pembangun sikap tokoh yang dapat mengubah jalan nasib ( Sudjiman, 1998: 29). Bila suatu peristiwa dalam karya sastra diselingi oleh peristiwa sebelumnya, maka peristiwa itu disebut alih balik atau sorot balik.

  Sorot balik ini ditampilkan dalam bentuk mimpi atau lamunan tokoh yang menelusuri kembali jalan hidupnya atau yang teringat kembali pada peristiwa di masa lalu (Sudjiman, 1998: 29

  ―30) Menurut Hariyanto (2000: 39) berdasarkan urutan waktu, alur dapat dibedakan menjadi dua yaitu alur maju dan alur mundur. Alur maju, kronologis, lurus, atau progresif yaitu menampilkan peristiwa secara kronologis, maju, runtut dari tahap awal, tengah, hingga akhir.

  Sedangkan alur mundur tidak kronologis, sorot balik, regresif atau flashback menampilkan peristiwa dari tahap akhir atau tengah kemudian awal.

  Struktur alur menurut Sudjiman (1988: 30) biasanya terdiri dari atas, tengah, dan akhir. Bagian awal terdiri dari paparan (eksposition), rangsangan (inciting moment), dan gawatan (rising action). Bagian tengah terdiri dari tikaian (conflict), rumitan (complication) dan klimaks. Pada bagian akhir terdiri dari leraian (falling action), dan selesaian. Tetapi tidak semua bagian alur diatas dapat kita jumpai dalam karya sastra, kadang ada memunculkan hanya beberapa bagian dari alur. Ada juga yang menjadikan satu bagian-bagian alur yang berdekatan.

  Paparan adalah penyampaian informasi kepada pembaca. Rangsangan adalah peristiwa yang mengalami timbulnya gawatan. Gawatan adalah peristiwa yang mengalami timbulnya tikaian. Tikaian adalah perselisihan yang timbul karena ada dua kekuatan yang bertentangan. Rumitan adalah pertentangan dari gejala mula tikaian menuju klimaks cerita.

  Klimaks adalah rumitan yang mencapai puncak kehebatannya. Leraian adalah berkembangan peristiwa ke arah selesaian. Selesaian adalah bagian akhir atau penutup cerita.

c. Latar

  Latar disebut landas tumpu, menunjukkan pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa- peristiwa yang diceritakan (Abrams via Nurgiyantoro, 1995: 216). Latar diperlukan karena segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memerlukan waktu, tempat, dan sosial tertentu.

  Dalam fiksi latar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan masalah geografis. Di lokasi mana peristiwa terjadi, didesa, kota apa, dan sebagainya. Latar Waktu berkaitan dengan masalah waktu, hari, jam, maupun histories. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat (Sayuti via Wiyatmi, 2006: 40).

  Sebagai dasar landasan mengenai segala keterangan yang menunjukkan pada pemahaman tempat, berkaitan waktu, dan lingkungan sosial sehingga menjadi tempat peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam suatu karya sastra merupakan latar cerita.

d. Tema

  Menurut Sudjiman (1988: 51) tema adalah gagasan, ide, pikiran utama yang mendasari karya sastra. Oleh karenanya terkadang tema didukung oleh pelukisan latar dalam karya yang tersirat dalam lakuan tokoh maupun penokohan. Tema adalah pikiran pokok yang mendasari. Pikiran pokok ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang menarik (Wiyanto, 2004: 23)

  Ada bermacam-macam tema yaitu tema ringan, tema yang biasa, dan tema konflik kejiwaan. Tema ringan adalah tema yang isinya berupa hiburan dan penggarapan temanya tidak mendalam. Tema yang biasa adalah tema yang gagasannya sama dan menjadi tema atau pokok dalam berpuluh-puluh cerita rekaan yang baik, sedang, maupun buruk. Tema konflik yaitu gagasan utamanya konflik (Sudjiman, 1988: 52— 53).

  Menurut Sudjiman (1998: 92) ada tiga langkah yang dapat diambil dalam menentukan tema. Pertama, harus dilihat peristiwa yang menonjol. Kedua, secara kualitatif, persoalan mana yang banyak menimbulkan konflik, konflik yang melahirkan peristiwa. Ketiga, menentukan (menghitung) waktu penceritaan yang diperlukan untuk menceritakan peristiwa atau tokoh-tokoh yang ada dalam karya sastra.

  Ketiga langkah itu digunakan secara berurutan, apabila menggunakan langkah pertama belum terjawab temanya, maka menggunakan langkah kedua, demikian seterusnya.

  Sehingga bisa disimpulkan tema merupakan ide pokok dari sebuah cerita. Tema ini merupakan salah satu unsur yang bisa mengembangkan cerita lebih luas. Tema mempengaruhi dapat mempengaruhi jalannya suatu cerita pendek.

e. Bahasa

  Bahasa dalam seni sastra dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan unsur bahan, alat, sarana, yang diolah untuk dijadikan sebuah karya yang mengandung ”nilai lebih” daripada sekedar bahannya itu sendiri. Bahasa merupakan saran pengungkapan sastra. Jika sastra dikatakan ingin menyampaikan sesuatu, mendialogkan sesuatu, sesuatu tersebut hanya dapat dikomunikasikan lewat sarana bahasa. Bahasa dalam sastra pun mengemban fungsi utamanya: fungsi komunikatif (Nurgiyantoro, 1995: 272).

  Dalam wujudnya yang nyata, menggunakan bahasa itu menyampaikan kalimat-kalimat. Kalimat terdiri dari kata-kata. Kata- kata inilah yang mengungkapkan pikiran dan perasaan karena kata mewakili makna ( Wiyanto, 2004: 29).

  Penggunaan bahasa dalam teks tergantung pada pokok dan tujuan teks yang bersangkutan. Cara penggunaan bahasa yang sendirinya ditentukan juga oleh pengarangnya. Pengarang akan membuat bahasa sedemikian rupa sesuai kalangan yang dibidik untuk membaca cerpennya.

  Dalam penelitian ini unsur bahasa juga dimunculkan tetapi tidak dibahas secara keselurahan dan mendalam. Fokus pembahasan hanya bagaimana penggunaan bahasa oleh pengarang, agar cerpen yang ia tulis dapat dipahami olah pembaca dengan mudah.

f. Amanat

  Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca (Wiyanto, 2004: 25). Pesan yang ingin disampaikan biasanya tidak secara langsung tetapi lewat naskah yang disajikan. Sehingga pembaca menyimpulkan pelajaran moral apa yang diperoleh dari membaca.

  Menurut Sudjiman (1988: 57—58) amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari cerita.

  Amanat dalam cerita dapat secara eksplisit dan implisit. Eksplisit jika pada tengah atau akhir cerita menyampaikan seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan sebagainya. Berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita.

  Hal yang dapat petik dari suatu cerita berupa amanat. Cerita dalam cerpen memberikan hikmah yang bisa dijadikan pelajaran berharga dan mengingatkan kepada pembacanya untuk selalu berjalan pada hal yang positif. Sehingga bisa menjadi manusia yang memiliki tujuan hidup dengan mematuhi hal-hal yang dianggap positif dan menjahui kebiasaan negatif. Amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang untuk pembacanya.

  3. Hubungan Antarunsur intrinsik Menurut Nurgiyantoro (1995: 31), sebuah karya sastra menjadi bermakna apabila setiap unsur akan saling berhubungan dalam keseluruhan. Dengan kata lain, dalam keadaan terisolasi, terpisah dari totalitasnya, unsur (-unsur) tersebut tidak ada artinya, tidak berfungsi (berkaitan dengan usaha pemahaman apresiasi terhadap karya yang bersangkutan).

  Seorang pengarang cerita harus bisa memilih dan menata detail- detail cerita sehingga menciptakan pola yang bermakna dan saling berkaitan dan mendukung cerita yang disampaikan. Untuk mendapatkan saling keterkaitan antarunsur sebaiknya pengarang melihat kehidupan masyarakat yang mendasari pada cerita fiksi. Satu unsur tidak bisa dipisahkan dengan unsur yang lainnya dan umumnya saling mendukung untuk menciptakan susunan cerita yang logis.

         

4. Pembelajaran Cerpen di SMA

a. Tahap pembelajaran cerpen di SMA

  Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BNSP, 2006: 5). KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (BSNP, 2006: 5). Dalam penelitian ini digunakan kurikulum 2006 dengan KTSP.

  Mata pelajaran sastra beriorentasi pada hakikat pembelajaran sastra yang menyatakan bahwa belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusian. Oleh karena itu, pembelajaran sastratersebut diarahkan kepada pembentukan peserta didik yang berkepribadian luhur, memiliki pengetahuan kesustraan, dan apresiatif terhadap sastra.

  Cerita pendek merupakan salah satu bentuk dari sastra. Materi cerita pendek biasanya yang dikemukakan seperti unsur intrinsik dan ekstrinsik. Materi yang digunakan adalah unsur intrinsik. Unsur Intrinsik yang sering dipakai untuk bahan pembelajaran meliputi tokoh, alur, latar, tema, amanat, dan bahasa. Sebuah cerita pendek beserta tugas-tugasnya biasanya dapat dibaca dan diselesaikan dalam sekali tatap muka.

  Pemilihan bahan pengajaran harus di sesuaikan dengan kemampuan siswa. Pemilihan materi harus mempertimbangkan tingkat kesukarannya. Memilih materi pengajaran harus mempertimbangkan fasilitas yang ada di sekolah, kesesuaian dengan tes akhir, dan kurikulum.

Dokumen yang terkait

Unsur intrinsik cerita rakyat ``Malin Kundang`` dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SD - USD Repository

0 15 91

Unsur intrinsik cerpen ``Hanya Nol Koma Dua`` karya Liliek Septiyanti dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA - USD Repository

0 3 84

Unsur intrinsik naskah drama “Malaikat Tersesat Dan Termos Ajaib� Karya R.J. Mardjuki dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA - USD Repository

1 53 103

Unsur intrinsik cerpen `monumen` karya NH. Dini dan implementasinya dalam pembelajaran cerpen di SMP kelas IX semester 1 - USD Repository

1 5 117

Unsur intrinsik cerita rakyat ``Timun Emas`` serta implementasinya dalam pembelajaran sastra di kelas V SD - USD Repository

0 1 127

Unsur intrinsik cerpen ``Maling`` karya Kiswondo dan implementasinya dalam pembelajaran di SMA kelas X semester I - USD Repository

0 8 149

Unsur intrinsik cerpen ``Tukang Semir dan Anjingnya`` karya Suheri dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA - USD Repository

0 5 117

Unsur intrinsik cerita rakyat ``Roro Jonggrang`` dan implementasinya dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SMA kelas X semester II - USD Repository

0 1 171

Unsur intrinsik film cerita rakyat Cindelaras dan implementasinya dalam bentuk silabus serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siswa sekolah dasar kelas V semester I - USD Repository

0 8 236

Konflik batin tokoh utama dalam cerpen ``Jaring Laba-Laba`` karya Ratna Indraswari Ibrahim dan implementasinya dalam pembelajaran di SMA kelas XII : sebuah tinjauan psikologi sastra - USD Repository

0 0 135