BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR WISATA BAHARI DI PANTAI MOROREJO JEPARA 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur - WISATA BAHARI DI PANTAI MOROREJO JEPARA - Unika Repository
BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR WISATA BAHARI DI PANTAI MOROREJO JEPARA
3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktivitas dan Kebutuhan Ruang
a. Pendekatan kebutuhan ruang Pendekatan kebutuhan ruang dilakukan dengan menganalisa aktivitas berdasarkan pelaku.
PENGUNJUNG
Kebutuhan Tipe No Pelaku Aktivitas Sifat Ruang Ruang
Datang / Way in / wayout Outdoor pergi*
Dropoff Entrance Oudoor In /
Parkir Area parker outdoor Area Makan Oudoor Display
Publik Makanan
1 Pengunjung Menikmati
Display fasilitas wisata kerajinan
Indoor Workshop Galery
BAB/BAK Toilet Privat
Tabel 3. 1 Tabel aktivitas dan kebutuhan ruang pengunjung
Sumber : analisa pribadi, 2017
PENGELOLA
Kontrol kinerja karyawan Rapat manager
Servis Outdoor
Dropoff Entrance Servis Outdoor Parkir Area parkir
Servis
In / outdoor Mendapat laporan kinerja karyawan
Kantor manager utama
Privat Indoor
Ruang rapat Bertemu tamu
2 Manager Utama
Ruang tamu Makan-minum Restaurant
Publik
Istirahat Ruang istirahat dan hiburan
Privat
3 Manager Divisi
Datang / pergi* Way in / wayout
Datang / pergi* Way in / wayout
Privat Indoor
No Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang Sifat Tipe Ruang
Servis
1 Owner Datang/ pergi*
Way in / wayout
Servis Outdoor
Dropoff Entrance
Servis Outdoor
Parkir Area parkir
In / outdoor Mendapat laporan kinerja karyawan
Ruang istirahat dan hiburan
Owner room Privat Indoor
Rapat manager Ruang rapat
Privat Indoor
Bertemu tamu Ruang tamu
Privat Indoor
Makan-minum Restaurant Publik Indoor Istirahat
Servis Outdoor Dropoff Entrance Servis Oudoor Parkir Area parkir Servis
In / outdoor Mengawasi kinerja karyawan divisi
AKTIVITAS KHUSUS Aktivitas yang dilakukan oleh pelaku tertentu karena kondisi khusus, seperti misalnya : membeli obat, mengurus passport dan menikmati program/event yang diadakan oleh Wisata bahari di Pantai Mororejo Jepara.
7 Membeli oleh-oleh Toko souvenir Publik Indoor
6 Membeli baju Butik Publik Indoor
5 Menukarkan uang asing Money changer Servis Indoor
4 Mengambil uang ATM Centre Servis Indoor
3 Periksa kesehatan Poliklinik Servis Indoor
2 Membeli obat Toko obat Servis Indoor
1 Melihat upacara adat Open teater Publik Outdoor
No Aktivitas Kebutuhan Ruang Sifat Tipe Ruang
Tabel 3. 2 Tabel aktivitas dan kebutuhan ruang pengelola
Sumber : analisa pribadi, 2017
Kantor manager divisi
In / outdoor
Publik
Sitting group
Indoor Istirahat
Publik
Ruang rapat Makan-minum Kantin
Ruang rapat Rapat manager
Privat Indoor Rapat divisi
Tabel 3. 3 Tabel aktivitas dan kebutuhan ruang khsus
Sumber : analisa pribadi, 2017 Jadi, berdasarkan studi kebutuhan ruang terhadap aktivitas pelaku yang ada di dalam Wisata bahari Di Pantai Mororejo Jepara, ruang-ruang yang dibutuhkan antara lain :
AR E A P UB LIK TAM U
Parkir sepeda Galeri Ruang rapat
Janitor Butik Toko Souvenir Sitting group
Mushola ATM center Ruang Security
Toilet Klinik Ruang CCTV
Ruang MEE Toko obat Area penitipan barang
Ruang pompa Children palyground Kantor frontoffice
Ruang Genset Open Space Ruang istirahat karyawan
Pedestrian Open Teater Ruang ganti
Area parkir bus Workshop Kerajianan Ruang istirahat dan hiburan
Wisata bahari (pantai)
Area parkir motor Hall Ruang tamu
Area parkir mobil Area foto (photospot) Kantor Divisi
Dropoff Area Display Kerajinan Kantor Pemasaran
Way in (entrance) Area Makan (restaurant) Kantor manager utama Kantin Way out (outrance) Ruang display makanan Kantor wakil manager
AR E A S E RVI S
Sitting grup
AR E A P UB LIK P E NGE LOLA
AR E A P RIV AT P E NG E LOLA Owner room
Tabel 3. 4 Kebutuhan ruang (dikelompokkan berdasarkan sifat) Sumber : analisa pribadi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25 Kantor sekretaris eksekutif
24 Kantor wakil manager
23 Kantor manager utama
22 Ruang owner
21 Klinik
20 Toko obat
19 Open space
32 Kantor front office
31 Ruang istirahat karyawan
30 Ruang ganti
26 Kantor sekretaris manager
29 Ruang rapat
28 Ruang istirahat dan hiburan
27 Ruang tamu
18 Open teater
-
6 Workshop kerajinan
-
5 Area Display kerajinan
-
4 Ruang display makanan
-
3 Ruang konferensi
-
2 Hall
1 Area makan
Tinggi Normal Rendah
Kelembapan Tinggi Normal Rendah Tinggi Normal Rendah
Kebakaran Keamanan Polusi
Penghawaan Keamanan Kesehatan Normal Tenang Alami Buatan Alami Buatan
Akustik Pencahayaan
No Nama ruang Aspek
b. Persyaratan Ruang Studi peryaratan ruang dilakukan berdasarkan aspek-aspek yang dibutuhkan/memberikan dampak terhadap wisata bahari.
17 Toko Souvenir / Retail
13 Toko obat
-
16 Butik
-
15 ATM center
14 Klinik
12 Open space
7 Resepsionis
11 Open theater
10 Children playground
9 Ruang Persiapan workshop
8 Galery
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
48 Ruang Pompa
-
47 Ruang AHU dan Chiller
-
46 Ruang Genset
49 Ruang MEE
52 Mushola
51 Toilet
-
50 Laundry
-
45 Pedestrian
44 Parkir sepeda
Tabel 3. 5 Tabel persyaratan ruang Sumber : analisa pribadi, 2017
37 Way in (entrance)
36 Kantin
35 Sitting grup
34 Ruang istirahat security
-
33 Ruang CCTV
38 Way out (outrance)
-
43 Area parkir bus
-
42 Area parkir motor
41 Area parkir mobil
40 Janitor
39 Dropoff
-
-
-
-
50
c. Pola Aktivitas Pelaku Pola Aktivitas Kedatangan (secara umum) Pola Aktivitas Kepergian (secara umum)
Diagram 3. 1 Pola aktivitas kedatangan sumber : analisa pribadi
Diagram 3. 2 Pola aktivitas kepergian sumber : analisa pribadi
51
Pola Aktivitas Pengunjung - Pengunjung Umum - Pengunjung Khusus (Lembaga Survei)
Diagram 3. 3 Pola aktivitas pengunjung umum sumber : analisa pribadi, 2017
Diagram 3. 4 Pola aktivitas pengunjung khusus sumber : analisa pribadi, 2017
52
Pola Aktivitas Pengelola
Diagram 3. 5 Pola aktivitas pengelola 1
sumber : analisa pribadi, 2017
53 Diagram 3. 6 Pola aktivitas pengelola 2 sumber : analisa pribadi, 2017
54 Diagram 3. 7 Pola aktivitas pengelola 3 sumber : analisa pribadi, 2017
55 Diagram 3. 8 P ola aktivitas pengelola 4 sumber : analisa pribadi, 2017 d. Waktu Operasional Bangunan Waktu operasional wisata bahari di Pantai Mororejo Jepara adalah : Senin-Kamis : 10.00-23.00 Jumat, Sabtu, Minggu : 08.00-23.00
3.1.2 Studi Fasilitas
6 Staff Maintenance
Mororejo Jepara dilakukan dengan melakukan perbandingan
Tamu Wisata Bahari Pendekatan tamu wisata bahari dari Wisata Bahari di Pantai
Sumber analisis pribadi, 2017
Total 51 pengelola
Tabel 3. 6 Analisis Jumlah Pengelola Bangunan
9 Keamananan 6 2 orang/shift
8 Karyawan Dapur 12 4 orang/shift
7 Karyawan Pramuniaga 24 8 orang/shift
2
2
a. Pendekatan Jumlah Pelaku Pengelola Wisata Bahari No Pelaku Jumlah Analisis
5 Staff lapangan
2
4 Staff administrasi
1
3 Sekretaris Manager divisi human resources
1
2 Manager divisi human resources
1
1 Manager utama
terhadap jumlah tamu yang berkunjung ke karimunjawa selama tahun 2013-2015, setelah mendapat jumlah tamu rata-rata pertahun, akan dilakukan prediksi terhadap tamu wisata bahari 20 tahun mendatang.
Berikut adalah jumlah wisatawan yang berkunjung ke karimunjawa dari tahun 2013-2015 : 2013 2014
2015 Lokal 56.320 56.786
66.948
Tabel 3. 7 Jumlah Tamu Wisata karimunjawa Sumber : BPS 2016, e-jurnal ; Banyaknya pengunjung dan pendapatan wisata pungkruk
Dari tabel diatas maka, didapat tamu wisata bahari rasio pertambahan tamu wisata bahari dengan rumus sebagai berikut:
Tahun =
TA - TB
x 100%
TB
Keterangan : TA = Tamu tahun pertama TB = Tamu tahun kedua
- Rasio 2013-2014
2013-2014 = TB - TA x 100%
TA =
56.786 – 56.320 x 100% 5.320
= 466 x 100%
5.320 = 8,75%
- Rasio 2014-2015
2014-2015 = TB - TA x 100%
TA =
66.948
- – 56.786 x 100%
5.786 =
1.162 x 100% 5.786
= 20,08%
- Rasio rata-rata
8,75% + 20,08% = 18,79%
2 Selanjutnya, jumlah rata-rata ini akan diproyeksikan kedalam rumus untuk memprediksi tamu wisata bahari rata-rata dalam setiap tahunnya selama 20 tahun kedepan. Berikut adalah rumus yang akan digunakan :
Tp = To ( 1 + R ) a
Keterangan : Tp = Tahun perdiksi To = Tahun dasar R = rasio pertambahan rata-rata tiap tahun
(dalam desimal) a = Jarak tahun prediksi dan tahun dasar Berikut adalah perhitungannya :
Tp = To ( 1 + R ) a Tahun 2034 = 66.948 ( 1 + 0,018 ) 20 = 66.948 ( 1,018 ) 20
= 66.948 . 20,36 = 1.357.800 tamu
Jadi, selama 20 tahun ke depan (2015-2034) jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang datang ke wisata bahari ini, adalah sebanyak 1.357.800 tamu. Berarti tamu yang datang untuk wisata pantai di Jepara :
- - dalam setiap tahunnya - dalam setiap harinya
1.357.800 / 20 tahun = 67.890 tamu 67.890 tamu / 365 hari = 186 tamu
b. Studi Ruang Khusus Melihat fungsi proyek adalah sebagai wisata bahari, maka studi ruang khusus yang akan penulis ambil adalah 2 area makan dari proyek wisata bahari ini. Selain itu, dikarenakan proyek wisata bahari ini memiliki fasilitas yang khas, maka studi ruang khusus lain yang akan diambil penulis adalah Area makan semi outdoor dan Resepsionis.
Resepsionist + lobby WATER RESEPSIONIST + LOBBY
Luas Studi Dimensi
2
240m SRK 1 16m x 15m
Gambar 3. 1 Besaran lobby Sumber : dokumen pribadi, 2017
Aktivitas Perabot
A = resepsionis Check in, check F = pintu masuk
(check in/check out) out, menitipkan G = area lobby
B = resepsionis barang, H = set sofa dan
(penitipan barang) melaporkan meja tipe 1 C = resepsionis keluhan,
J = set sofa dan (keluhan) menunggu, meja tipe 2 D = Kolam air bertemu E = Taman tamu/rekan
Area Makan Semi Outdoor Area makan semi outdoor (kapasiatas 96 orang) Luas
Studi Dimensi
2
587,76m SRK 24,8m x 23,7m
Gambar 3. 2 Besaran restaurant Sumber : dokumen pribadi, 2017
Keterangan A = Set meja kursi makan untuk 6 orang B = Set meja kursi makan untuk 4 orang
C = Pintu masuk D = Kolam air + tirai air
Area Publik Tamu Perhitungan
Jumlah Luas
Luas ruang total Ruang Aktivitas Studi Kapasitas Sirkulasi
Luas ruang (m2)
(m2) Unit Set perabot
(m2) Meja Makan,
30 Menikmati sajian S 36 20 orang 1.080 - - -
Area makan Kursi Makan
36 - - - - Hall
- 1 S
- Menikmati permainan
36
Permainan air Wisata bahari
6 S
- 186
1.116 pantai pantai
Lapangan Volley pantai
1
- Bermauin volley pantai S 138
138 Volley
Melihat Pembuatan Display Makanan
1 S
37
- 37 - - - - Makanan Melihat Pembuatan
- Workshop Kerajinan >1
- S 120
- 12 - - - - Kasir
- Melihat pameran -
- Bekerja dimeja S 1 orang
- 1 Duduk S 20 orang
- Memasak S 120 8 orang
- S 2 mobil
- Stan
- 32.9
- 56.4
- 43.2
- 10% untuk sirkulasi antar area
- - Jumlah pengelola bangunan : 51 orang
- Luas kebutuhan parkir 1 motor : 2m
- - 20% pengelola membawa mobil
- 60 % pengelola membawa motor - 20% berjalan kaki/ angkutan umum.
- - Membawa mobil
- Membawa motor 60% x 51 orang = 30,6 orang
- - Luas Total kebutuhan parkir pengelola LPT = Lp motor + Lp mobil + SIR x (Lp motor + Lp mobil)
- - 30% pengunjung membawa mobil, dalam 1 mobil terdapat 4 Asumsi :
- 40% pengunjung membawa motor, dalam 1 motor terdapat 2 - 30% pengunjung memakai angkutan umum
- Jumlah pengunjung wisata bahari : Dalam 1 hari pengunjung yang datang 168 orang. Diasumsikan pengunjuung ini datang tidak secara bersamaan. Jadi jumlah pengunjung maksimal di asumsikan 2/3 dari total pengunjung per hari. 168 x 2/3 = 112 orang
- - Luas Total kebutuhan parkir tamu Wisata bahari LPT = Lp motor + Lp mobil + SIR x (Lp motor + Lp mobil)
- Gambar 3. 3 Struktur kolom rigid sumber : tipsgriya.blogspot.co.id
- - Kekuatan struktur dapat - Memerlukan tenaga ahli
- - Memerlukan coating lapisan - Ekonomis dari segi biaya
- - Resistensi terhadap api yang tinggi
- Kelebihan : - Sangat stabil dan kokoh - Suhu didalam bangunan
- - Sangat mahal - Potensi memasukkan
- Kelebihan : - Stabil dan kokoh
- - Cenderung mahal
- Gambar 3. 6 Pondasi lajur sumber : khedanta.wordpress.com
- - Dapat digunakan untuk Hanya dapat digunakan pada - Lebih mudah dibuat tanpa ahli
- Gambar 3. 7 Pondasi trucuk bambu sumber : konstruksimania.blogspot.co.id
- Pondasi cocok digunakan di - Beban yang dapat di tahan
- Kelebihan : - Stuktur tidak korosi - Mempunyai estetika yang
- - Harga pembuatan mahal - Tidak anti rayap
- - Sumber daya melimpah dalam pemasangan - Struktur dapat di ekspose -
- - Berbahan dasar alami yaitu - Harga murah - Tahan terhadap panas api
- - Mudah dipotong dan dibentuk - Tidak mudah terdapat noda - Tidak Licin
- Gambar 3. 12 Anyaman bambu Sumber : jadhomes.com
- - Perawatan mudah - Agar hasil rapi, harus
- - Terlihat lebih bersih pemasangannya - Bahan baku melimpah
- Gambar 3. 13 Penutup Lantai Kayu plastik Sumber : id.aliexpress.com
- - Tidak polusi - Pecah jika dibebani benda
- - Tahan terhadap air dengan bobot melebihi - Ringan - Tidak lucin - Tahan rayap
- Gambar 3. 14 Anyaman bambu Sumber : jadhomes.com
- - Perawatan mudah
- Bahan baku melimpah - Membutuhkan ahli dalam - Terlihat lebih bersih
- Gambar 3. 15 Penutup Lantai batu alam Sumber : www.tropicalliving.asia
- Kedap terhadap suara - Waktu pemasangan yang
- - Tahan api lama - Memiliki - Harga yang relative mahal
- Gambar 3. 16 Dinding kaca Sumber : mitrakreasiutama.com
- - Mudah dalam perawatan dan - Mudah pecah jika instalasi mengalami tekanan Memiliki nilai estetis yang baik relatif mahal - Harga - dibanding bahan lain
- Gambar 3. 17 Penutup Lantai Keramik Sumber : zerotermite.com
- - Tahan terhadap muai dan - Tidak kedap suara
- - Harga ekonmis tekanan beban struktural susut dapat menahan - Tidak - Tidak tahan api
- Gambar 3. 18 Plafond PVC board Sumber : plafonpvcsemarang.blogspot.co.id
- - Kedap suara - Anti rayap - Tahan air hujan - Harga relatif mahal
- Tidakmemerlukan finishing
- Gambar 3. 19 Penutup rumput Sumber : talsi.pilseta24.lv
- - Relatif murah - Memiliki nilai vernakular - Bahan baku melimpah - Tidak tahan api
- Gambar 3. 20 Penutup atap tanah liat Sumber : media.ntu.edu.sg
- - Dapat mendinginkan suhu
- - Menjadi estetika eksterior - Memiliki bentuk yang variatif
- - Outdoor Hydrant
120 - Kerajinan
Melayani pengunjung, Resepsionis
1 S
12
Sejarah Gallery
1 S
64
64 Jepara Permainan
Children Playground
1 Bermain S 128
26 Orang
128 anak
LUAS TOTAL
2.731 sirkulasi ruang (20%) 3.277,2
Tabel 3. 8 Perhitungan Luas Area Publik Tamu Sumber : analisa pribadi, 2017
Area Privat Pengelola Perhitungan
Jumlah Luas
Luas ruang total Ruang Aktivitas Studi Kapasitas Sirkulasi
Luas ruang (m2)
(m2) Unit Set perabot
(m2)
1 Meja kerja 4 30%
5.2
1 Kursi 0.56 30% 0.728
1 Rak buku 1.2 30%
1.56 Ruang owner
1
1 Almari Tv 1.2 30%
1.56 Meja
1 0.3 30%
0.39 komputer
1 Meja kerja 4 30%
5.2
1 Bekerja dimeja S 1 orang - Kantor manager utama
1 Kursi 0.56 30% 0.728
1 Rak buku 1.2 30%
1.56
1 Almari Tv 1.2 30%
0.39
1 Kursi 0.46 30% 3.588
1 Almari 1.2 30%
9.36 Ruang kantor staff lapangan
2 Bekerja dimeja S - 2 orang
1 Meja 0.3 30%
0.78
1 Kursi 0.46 30% 1.196
1 Almari 1.2 30%
3.12 Ruang kantor staff maintenance
1 Bekerja dimeja S - 2 orang
1 Meja 0.3 30%
1 Kursi 0.46 30% 0.598
1 Meja 0.3 30%
1 Almari 1.2 30%
1.56 Ruang ganti karyawan
1 Ganti baju S - 20 orang
5 Loker 3 50%
22.5 Ruang CCTV
1 Bekerja didepan komputer pengawas S - 2 orang
1 Meja komputer 0.4 20%
0.48
1 Kursi 0.46 20% 0.552
149.089 sirkulasi ruang (20%) 178.9068
Tabel 3. 9 Perhitungan Luas Area Privat Pengelola Sumber : analisa pribadi, 2017
2.34
6 Bekerja dimeja S - 2 orang
1.56
2.34 Ruang tamu
1 Meja komputer 0.3 30%
0.39 Kantor Manager Divisi
6 Bekerja dimeja S - 1 orang
1 Meja 4 30%
31.2
1 Kursi 0.56 30% 4.368
1 Rak buku 1.2 30%
9.36
1 Almari Tv 1.2 30%
9.36
1 Meja komputer 0.3 30%
7 Duduk, berbincang S - 3 orang
10 Ruang kantor staff administrasi
1 Sofa 0.6 30%
5.46
1 Meja 0.35 30% 3.185 Ruang rapat
2 Duduk, rapat S - 8 orang
1 Meja 0.3 30%
0.78
1 Kursi 0.56 30% 1.456
1 Almari 1.2 30%
3.12
1 Rak buku 1.2 30%
3.12 Resepsionis
1 Mengerima tamu S 10 3 orang - - - -
LUAS TOTAL
Area Publik Pengelola Jumlah Luas Perhitungan Luas ruang total Ruang Aktivitas Studi Kapasitas Sirkulasi ruang (m2)
(m2) Unit Set perabot
Luas (m2)
20 Kursi 0.46 20%
11.04 Sitting grup dapur
1
120
LUAS TOTAL
131,04 sirkulasi ruang (20%) 157,248
Tabel 3. 10 Perhitungan Luas Area Publik Pengelola Sumber : analisa pribadi, 2017
Area Servis Perhitungan
Jumlah Luas
Luas ruang total Ruang Aktivitas Studi Kapasitas Sirkulasi
Luas ruang (m2)
(m2) Unit Set perabot
(m2) Menaikkan dan menurunkan
1
2 Mobil 15 70%
51 Dropoff penumpang
1 S - - -
1 Genset 29.28 20% 35.136 Ruang genset Ruang AHU 1 - S
2 Mesin AHU 20 20% - 48 -
1 S - - Ruang pompa
2 Pompa 5.2 - 20%
12.48 Lemari
1 S - - Ruang MEE 3 -
1.5 20%
5.4 perkakas
LUAS TOTAL
152.016 sirkulasi ruang (20%) 182.4192
Tabel 3. 11 Perhitungan Luas Area Servis Sumber : analisa pribadi, 2017
Area Aktivitas Khusus Perhitungan
Jumlah Luas
Luas ruang total Ruang Aktivitas Studi Kapasitas
Sirkulasi Luas ruang
(m2) (m2)
Unit Set perabot (m2)
1 Melihat pertunjukan S 96.8 81 orang Kursi, panggung - 96.8 -
Open teater Merayakan upacara adat
1 S 165 8 stan
165 - Open space Cinggoling
Meja, kursi, rak, tempat
1 Berobat, konsultasi S 32.9 - - 32.9 -
Klinik tidur periksa
1 Laundry pakaian S 40 - - Mesin laundry -
= 5.799,09 m2
2
1476,12m
182,4192m
2 Area servis
157,248m
2 Area publik pengelola
178,906m
Area publik tamu 3.277,2m
Luas Bangunan Total Berikut adalah perhitungan kebutuhan luas total bangunan Wisata Bahari Di Pantai Mororejo Jepara :
Tabel 3. 12 Perhitungan Luas Area Aktivitas Khusus Sumber : analisa pribadi, 2017
1230.1 sirkulasi ruang (20%) 1476.12
40 LUAS TOTAL
34 Membeli souvenir khas S 20 - - Etalase souvenir - 680 Laundry
1 Menukar uang, mengurus administrasi S 43.2 - -
Toko obat
1 Membeli obat S 32.9 - - Etalase obat, almari penyimapanan obat
ATM Center
1 Mengambil uang S 56.4 - - Mesin ATM, meja, kursi, brankas, rak brosur
Money changer
Meja, kursi, brankas, rak brosur
Biro perjalanan
1 Memesan tiket, konsultasi S 32.9 - - Meja, kursi, brankas, rak -
32.9 Butik
1 Membeli baju S 50 - - Etalasi pakaian -
50 Toko souvenir
FASILITAS KEBUTUHAN LUAS
2 Area privat pengelola
2 Area aktivitas khusus
2 TOTAL : 5.271,90m
2 - Luas kebutuhan parkir 1 mobil : 15m
2
Parkir Pengelola Wisata Bahari
Asumsi :Perhitungan :
20% x 51 orang = 10,2 orang Lp = A x Lpm Lp = 10,2 x 15m
2 Lp = 153 m
2 Keterangan :
Lp = luas kebutuhan parkir A = jumlah kendaraan Lpmo = luas kebutuhan parkir 1 kendaraan
Lp = A x Lpm
2 Lp = 30,6 x 2m
2 Lp = 61,2m
Keterangan : Lp = luas kebutuhan parkir A = jumlah kendaraan Lpmo = luas kebutuhan parkir 1 kendaraan
2
2
2
2 LPT = 61m + 153m + 100% x (61m + 153m )
2
2 LPT = 214m + 214m
2 LPT = 428m
Keterangan : Lp motor = luas kebutuhan parkir total motor Lp mobil = luas kebutuhan parkir total mobil LPT = luas kebutuhan parkir total SIR = kebutuhan sirkulasi Catatan : 100% karena kendaraan membutuhkan banyak pergerakan
Parkir Pengunjung Wisata Bahari Kebutuhan parkir terhadap tamu yang bertujuan untuk menikmati Wisata Bahari..
orang
orang
Perhitungan :
Membawa mobil - 30% x 112 orang = 34 orang 1 mobil diasumsikan membawa 2-4 orang, maka terdapat 9-17 mobil.
Lp = A x Lpm
2 Lp = 17 x 15m
2 Lp = 255m
Keterangan : Lp = luas kebutuhan parkir A = jumlah kendaraan Lpmo = luas kebutuhan parkir 1 kendaraan
Membawa motor - 40% x 112 orang = 45 orang
1 motor diasumsikan membawa 1-2 orang, maka terdapat 23-45 motor.
Lp = A x Lpm
2 Lp = 45 x 2m
2 Lp = 90m
Keterangan : Lp = luas kebutuhan parkir A = jumlah kendaraan Lpmo = luas kebutuhan parkir 1 kendaraan
2
2
2
2 LPT = 90m + 255m + 100% x (110m + 315m )
2
2 LPT = 345m + 345m
2 LPT = 690m
Keterangan : Lp motor = luas kebutuhan parkir total motor Lp mobil = luas kebutuhan parkir total mobil LPT = luas kebutuhan parkir total SIR = kebutuhan sirkulasi Catatan : 100% karena kendaraan membutuhkan banyak pergerakan
Total Luas Kebutuhan Parkir Bangunan Tipe Jumlah Nama area Luas
Kendaraan kendaraan
31 428m pengelola Mobil
2 Luas parkir Sepeda motor
11
45 690m pengunjung Mobil
2 Luas parkir Sepeda motor
17
2
35m Parkir khusus Bis
2
2 1.153m Luas Total Tabel 3. 13 Total luas kebutuhan parkir bangunan
Sumber : Analisa pribadi, 2017
d. Citra Arsitektural
Wisata Bahari di Pantai Mororejo Jepara dengan fungsi sebagai
tempat wisata yang memiliki fungsi utama sebagai kuliner khas laut, citra fungsi ini akan dijadikan sebagai tolok ukur untuk menentukan poin-poin yang harus diperhatikan ketika akan menciptakan citra fisik dari bangunan.
Berikut adalah contoh studi yang menjadi tolok ukur untuk memwujudkan citra fisik dari bangunan : Suasana dari bangunan yang diciptakan oleh material yang digunakan. Sehingga menciptakan suasana alam yang kental.
Penataan bangunan sehingga dapat memanfaatkan sebagian besar potensi alam yang ada di sekitar lokasi terpilih.
Penerapan tema bangunan yang dipilih berdasarkan kesesuaian fungsi bangunan yang akan di desain.
Melalui beberapa poin diatas, diharapakan bangunan akan mampu menunjukkan citra arsitektural yang sesuai dengan fungsi dan lingkungannya.
3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure
a. Studi sistem struktur Studi terhadap system struktur akan dikelompokkan menjadi 3, yaitu whole-structure, sub-structure dan upper-structure :
Whole-structure (Struktur keseluruhan bangunan)
Kolom rigid Catatan :
Kelebihan : Kekurangan :
diatur dengan memanipulasi teknik sipil untuk kualitas beton cor dan menganalisis kekuatan dan dimensi tulangan besi yang dimensi diinginkan
khusus untuk perlindungan - Sudah banyak pekerja yang perawatan terhadap iklim dapat mengerjakan
Dinding Masif
Gambar 3. 4 Struktur dinding masif sumber : www.scribd.com
Catatan :
cenderung stabil
Kekurangan :
cahaya dan udara kedalam bangunan menjadi sangat minim
Dinding plat sejajar
Gambar 3. 5 Struktur dinding plat sejajar sumber : Pedoman bangunan tahan gempa, Heinz Frick dan Tri Hesti Mulyani, hal. 25
Catatan :
Kekurangan :
Sub-structure (Struktur bawah bangunan)
Pondasi Lajur
Catatan :
Kelebihan : Kekurangan :
bangunan rendah bangunan 1-2 lantai - Biaya murah struktur Pondasi trucuk bambu
Catatan :
Kelebihan : Kekurangan :
daerah yang memiliki air 1-2 lantai tanah relatif tinggi. - Belum banyak pekerja yang dapat mengerjakan
Upper-structure (Struktur atas bangunan)
Struktur Kayu
Gambar 3. 8 Atap Kayu sumber : civilengineersforum.com Gambar 3. 9 Atap Kayu 2 sumber : inhabitat.com
Catatan :
indah
Kekurangan :
Struktur bambu Gambar 3. 10 Struktur Bambu sumber : www.pinterest.com
Kelebihan : Kekurangan :
Butuh keahlian khusus
b. Studi sistem enclosure Studi terhadap sistem enclosure dibagi menjadi 4, yaitu :
Penutup Lantai Penutup Dinding Penutup Plafond Penutup Atap Pemilihan material yang akan dipakai studi adalah material- material yang dapat memenuhi tuntutan karakteristik dari tema desain dan fungsi bangunan yang dipilih, juga memenuhi tuntutan- tuntutan/persyaratan-persyaratan dari kebutuhan ruang yang telah dibahas pada sub bab persyaratan ruang.
Penutup lantai
Keramik Catatan :
Keramik yang akan dipakai adalah keramik yang memiliki tekstur kasar karena bangunan semi indoor
Gambar 3. 11 Penutup Lantai Keramik Sumber : www.lamudi.co.id Kelebihan : Kekurangan :
tanah liat Anyaman bambu
Catatan :
Kelebihan : Kekurangan :
memakai tukang ahli dalam Lantai Kayu Plastik Catatan :
Kekurangan : Kelebihan :
kekuatan
Dinding
Anyaman Bambu Catatan :
Kelebihan : Kekurangan :
pemasangannya Batu alam
Catatan :
Kelebihan : Kekurangan :
durabilitas yang tinggi Partisi kaca
Catatan :
Kelebihan : Kekurangan :
Plafond
Kalsiboard Catatan :
Kelebihan : Kekurangan :
PVC board Catatan :
Penutup atap
Atap Sirap Catatan :
Kelebihan : Kekurangan :
Tanah Liat Catatan :
Kelebihan : Kekurangan :
didalam bangunan yang menaik
3.2.2 Studi Sistem Pembangunan Sambungan bambu
Sambungan bambu dapat menggunakan tali atau menggunakan mur baut
Gambar 3. 21 Sambungan bambu Sumber : xdesignmw.wordpress.com
Trucuk Bambu Penggunaan trucuk bambu untuk mengatasi air tanah dan tanah pada daerah pesisiran
Gambar 3. 22 Trucuk Bambu Sumber : konstruksimania.blogspot.co.id
Struktur Apung
Struktur apung yang akan digunakan pada area makan apung. Media menggunakan drum bekas
Gambar 3. 23 Struktur Apung Sumber : www.pinsdaddy.com
3.2.3 Studi Sistem Utilitas
a. Sistem Pencahayaan Pencahayaan dari atap (skylight)
Sistem pencahayaan dengan cara mendapatkan cahaya melalui atap dengan menggunakan material penutup atap yang bersifat transparan.
Gambar 3. 24 Skyligh bangunan Sumber : www.belleskylights.com.au
Kelebihan : intensitas cahaya yang didapatkan banyak dan menambah estetika
Kerugian : cahaya yang masuk tidak dapat di atur. Sehingga kemungkinan menyebabkan panas.
Pencahaayan dari dinding Pencahayaan didapat dengan cara menggunakan anyaman bambu sehingga cahaya dapat masuk melalui celah anyaman bambu.
Gambar 3. 25 Anyaman bambu seabgai pencahayaan dari dinding
Sumber : www.galeriarsitektur.com
b. Sistem Penghawaan Penghawaan Alami - Bangunan semi outdoor Penghawaan alami umumnya didapatkan dengan :
Dengan menggunakan bangunan semi outdorr penghawaan akan lebih leluasa masuk sehingga tidak diperlukan sistem penghawaan yang lain (buatan).
Gambar 3. 26 bangunan semi outdoor
Sumber : www.archipost.com
c. Sistem Transportasi Ramp Merupakan transportasi vertikal manual yang juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan listrik, ramp ini biasanya digunakan untuk kaum difabel.
Gambar 3. 27 Ramp Sumber : www.nayarini.com
d. Sistem Air bersih Sumber Air bersih Sumber air bersih yang digunakan pada bangunan ini bersumber dari air PAM. Di karenakan daerah ini adalah pesisiran sehingga tidak memungkinkan menggunakan air pantai sebagai sumber air bersih.
Sistem Penyaluran Air bersih - Sistem Up-feed
Sistem disitribusi air bersih dengan hanya memanfaatkan daya pompa untuk mensuplai air dari lokasi penyimpanan air ke lokasi yang ditentukan.
Diagram 3. 9 Sistem distribusi air bersih Up-feed Sumber : Analisa pribadi, 2017 Keunggulan : Daya semprot air yang dikeluarkan dalam setiap
titik akan selalu sama
Kekurangan : Boros energi dikarenakan terus menerus
menggunakan daya pompa - Sistem Down-feed Sistem disitribusi air bersih dengan memanfaatkan gaya gravitasi, sehingga air akan terdistribusi tanpa memerlukan energi pompa.
Diagram 3. 10 Sistem distribusi air bersih Down-feed
Sumber : Analisa pribadi, 2017
Kelebihan : Hemat energi Kekurangan : Jika tidak tidak diberikan gatevalve, maka
tekanan air yang keluar dalam setiap titiknya akan berbeda- beda.
e. Sistem Distribusi Listrik Sistem distribusi listrik yang umumnya dipakai dalam bangunan berskala besar adalah input listrik yang didapat dari PLN yang juga dikombinasikan dari generator. Sistem distribusi listrik PLN + Generator
Diagram 3. 11 Sistem distribusi listrik PLN + Generator Sumber : Analisa pribadi, 2017 f. Sistem Pengelolaan Sampah Sistem pengelolaan sampah yang dinilai ramah lingkungan adalah dengan mesin gasifier.
Mesin ini dapat mengolah sampah menjadi listrik. Berikut adalah sistemnya :
Gambar 3. 28 Mesin Gasifier Sumber : www.baratama.com
Diagram 3. 12 Sistem pengolahan sampah dengan mesin Gasifier Sumber : Analisa pribadi, 2017 g. Sistem Pengelolaan Limbah Berdasarkan jenisnya, limbah dibedakan menjadi 2, yaitu limbah cair atau grey water dan limbah padat atau black water.
Jaringan limbah cair (grey water)
Diagram 3. 13 Sistem pengelolaan limbah cair (grey water) Sumber : Analisa pribadi, 2017
Jaringan air hujan
Diagram 3. 14 Sistem pengelolaan air hujan Sumber : Analisa pribadi, 2017
Jaringan limbah padat (black water)
h. Sistem Pengamanan Kebakaran Penanggulangan secara pasif - Smoke detector dan sprinkle
Smoke detector merupakan pendeteksi keberadaan asap, ketika asap dideteksi oleh smoke detector, sprinkler air akan keluar melalui sprinkler.
Penanggulangan secara aktif - Indoor Hydrant Didalam bangunan, hydrant biasanya berbentuk box saja.
Gambar 3. 29 Indoor Hydrant box Sumber : www.indonetwork.co.id
Diagram 3. 15 Sistem pengelolaan limbah padat (black water) Sumber : Analisa pribadi, 2017
Terdapat 2 tipe hydrant diluar bangunan yaitu outdoor box hydrant dan hydrant pump.
Hydrant pump adalah distribusi air yang dipakai oleh
pemadam kebakaran untuk pasokan air, sedankan hydrant box tidak harus dioperasionalkan oleh pemadam kebakaran.
Gambar 3. 31 Hydrant Gambar 3. 31 Outdoor hydrant box pump Sumber : m.olx.co.id Sumber : en.wikipedia.org