PENGARUH BESARNYA MODAL SENDIRI, BESARNYA PINJAMAN DAN BIAYA OPERASIONAL USAHA TERHADAP KEUNTUNGAN USAHA ANGGOTA KOPERASI SIMPAN PINJAM CREDIT UNION SATU HATI KLEPU SKRIPSI

  

PENGARUH BESARNYA MODAL SENDIRI, BESARNYA

PINJAMAN DAN BIAYA OPERASIONAL USAHA

TERHADAP KEUNTUNGAN USAHA ANGGOTA KOPERASI

SIMPAN PINJAM CREDIT UNION SATU HATI KLEPU

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

  Oleh NATALIA DWI SUSANTI

  NIM: 101324009

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

PENGARUH BESARNYA MODAL SENDIRI, BESARNYA

PINJAMAN DAN BIAYA OPERASIONAL USAHA

TERHADAP KEUNTUNGAN USAHA ANGGOTA KOPERASI

SIMPAN PINJAM CREDIT UNION SATU HATI KLEPU

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

  Oleh NATALIA DWI SUSANTI

  NIM: 101324009

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

ABSTRAK

PENGARUH BESARNYA MODAL SENDIRI, BESARNYA

PINJAMAN DAN BIAYA OPERASIONAL USAHA

  

TERHADAP KEUNTUNGAN USAHA ANGGOTA KOPERASI

SIMPAN PINJAM CREDIT UNION SATU HATI KLEPU

  Natalia Dwi Susanti Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2014

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh besarnya modal sendiri, besarnya pinjaman dan biaya operasional usaha terhadap keuntungan usaha anggota KSP CU Satu Hati Klepu di Kecamatan Minggir Sleman Yogyakarta.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif yang dilakukan pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling dengan populasi sebesar 110 pengusaha dan sampel penelitian ini berjumlah 52 pengusaha dari anggota KSP CU Satu Hati. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Sebelum melakukan pengujian hipotesis dilakukan pengujian prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji normalitas, uji linieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas. Selanjutnya melakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda.

  Hasil Pengujian ini menunjukkan bahwa: (1) Besarnya Modal Sendiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan usaha anggota KSP CU Satu Hati

  (sig 0,471>0,05 α). (2) Besarnya Pinjaman berpengaruh positif terhadap keuntungan usaha anggota KSP CU Satu Hati (Sig 0,000 < 0,05 α). (3) sedangkan variabel Biaya Operasional Usaha memberikan pengaruh positif terhadap keuntungan usaha Anggota CU Satu Hati (Sig 0,000<0,05 α). Variabel yang

  2

  paling berpengaruh adalah variabel besarnya pinjaman. R sebesar 0,645 artinya 64,5 % keuntungan usaha anggota KSP CU Satu Hati bisa dijelaskan oleh variabel Besarnya Modal sendiri, Besarnya Pinjaman, dan Biaya Operasional Usaha sedangkan 35,5 % dijelaskan oleh variabel di luar model penelitian.

  Kata Kunci: Besarnya Modal Sendiri, Besarnya Pinjaman, Biaya Operasional Usaha, Keuntungan Usaha

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE AMOUNT OF THEIR OWN

CAPITAL, THE AMOUNT OF LOAN AND THE BUSINESS

OPERATING COST TO THE BUSINESS PROFITS OF

  

CREDIT UNION MEMBERS “SATU HATI” KLEPU

  Natalia Dwi Susanti Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2014

  The research aims to determine the influence of the amount of their own capital, the amount loan and the business operating cost to the business operating cost to the business profits of credit uni on members “Satu Hati” Klepu, Minggir district, Sleman, Yogyakarta.

  The research is an explanatory research which was conducted from May 2014 to June 2014. The technique of taking samples was purposive sampling technique with 110 entrepreneurs as the populations. The samples were 52 employers of the members of the credit union “Satu Hati”. The techniques of data collection were interviews and documentation. Before testing, the hypothesis was tested first as prerequisite, then followed by the test for normality, linearity test, heterogeous test, autocorrelation test, multicorrelation test. The hypothesis was testied by using double linear regression analysis.

  These tests indicate that: (1) The amount of equity does not influence significantly to wards the business profits KSP members of the Credit Union “Satu Hati” (sig 0,471 > 0,05 α). (2) The amount of loan has a positive effect KSP members of the Credit Union “Satu Hati” (sig 0,000 < 0,05 α). (3) While the variable of operating expenses give a positive impact on business profits Credit Union members, “Satu Hati” (sig 0,000 < 0,05 α). Most influential variable is a variable amount of the loan. R2 of 0,645 means that 64,5% of business profits KSP members of the Credit Union “Satu Hati” can be explained by the variable amount of loan, and operating expenses while 35,5 % are explained by the outside variables of the research model.

  Keywords: own capital, amount of loan and equity, business operating costs, business profit

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih berkat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  

“Pengaruh Besarnya Modal Sendiri, Besarnya Pinjaman dan Biaya

Operasional Usaha terhadap Keuntungan Usaha Anggota Koperasi Simpan

Pinjam Credit Union Satu Hati

ini dengan baik.

  Skripsi ini tersusun berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa selalu menyertai, membimbing, memberikan semangat, kesehatan dan menuntun langkah penulis serta memberikan kekuatan kepada penulis.

  2. Bapak Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si.Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. dan Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan tenaga, waktu, dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada penulis dengan sabar. Terima kasih atas motivasi, saran, kritik selama penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. A. Joko Wicoyo, M. Si., yang telah bersedia memberikan

  6. Dosen-dosen Pendidikan Ekonomi (Miss Nia, Pak Rubiyanto, Pak Indra, Pak Teguh, Pak Yoni, dan yang lainnya) yang telah membimbing dan membekali penulis dengan ilmu-ilmu selama perkuliahan.

  7. Mbak Titin dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak membantu penulis dalam mengurus administrasi selama perkuliahan terlebih dalam penyusunan skripsi.

  8. Bapak Y. Sunaryo, BA selaku Manajer KSP CU Satu Hati dan Bapak Drs. A.

  Salim selaku Ketua KSP CU Satu Hati yang telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian di KSP CU Satu Hati Klepu.

  9. Ibu Anastasia Giyanti, Bapak F. Sumadi, Bapak M. Setyasmiardi dan Seluruh karyawan KSP CU Satu Hati Klepu yang telah membantu peneliti sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

  10. Seluruh Nasabah KSP CU Satu Hati Klepu, yang telah mendukung penelitian, dan mau memberikan data yang penulis inginkan serta menjawab pertanyaan wawancara dengan serius sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan.

  11. Bapak, Ibu, Kakak, Simbah, Pakde, Bude, Om, Bulek, adek dan saudara- saudara terkasih yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, doa, dan cinta kasih selama proses penyusunan skripsi ini.

  “ Bos Babe & Mamil

  impian kita akhirnya tercapai, aku bisaaa...

  12. Viandita Pipit Ardyanata, S.Pd yang selalu memotivasi, memberikan semangat, doa serta kasih sayang sehingga penulis mampu menyelesaikan

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv HALAMAN MOTTO .................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... viii ABSTRAK ................................................................................................. ix

  ABSTRACT ................................................................................................ x

  KATA PENGANTAR .............................................................................. xi DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................

  1 B. Identifikasi Masalah ...................................................................

  4 C. Rumusan Masalah .....................................................................

  4 D. Definisi Operasional .................................................................

  5 E. Tujuan Penelitian .......................................................................

  6 F. Manfaat Penelitian .....................................................................

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ..........................................................................

  8 1. Landasan Teori Keuntungan usaha .....................................

  8 2. Landasan Teori Besarnya Modal Sendiri ............................

  14 3. Landasan Teori Besarnya Pinjaman ....................................

  20 4. Landasan Teori Biaya Operasional Usaha ..........................

  29 B. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................

  32 C. Kerangka Berpikir ....................................................................

  33 D. Hipotesis ....................................................................................

  34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .........................................................................

  36 B. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ..................................

  36 C. Populasidan Sampel .................................................................

  37

  1. Populasi ……………………………………………..……. 37

  2. Sampel Penelitian …………………………………...……. 37

  3. Teknik pengambilan Sampel ………..............................…. 38

  1. Uji Prasyarat ....................................................................

  41 a. Uji Normalitas ...........................................................

  41 b. Uji Linieritas .............................................................

  42 2. UjiAsumsiklasik ............................................................

  43 a. Uji Heteroskedastisitas ..............................................

  43 b. Uji Autokorelasi .......................................................

  44

  c. Uji Multikolinieritas ………………………..........… 48 3. UjiHipotesis ...................................................................

  48 a. Analisis Regresi Linier Berganda ..............................

  48 b. Uji F (Uji Model) ......................................................

  49 c. Uji t (Uji Hipotesis) ..................................................

  51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum KSP CU Satu Hati ......................................

  53

  1. Sejarah KSP CU Satu Hati …….......................................... 53

  2. Produk dan Layanan KSP CU Satu Hati ……………....…. 61

  3. Visi dan Misi KSP CU Satu Hati ……………………...…. 66 4. Data Responden .................................................................

  66 a. Data Responden Jenis Kelamin ......................................

  66 b. Data Responden Usia .....................................................

  67 c. Data Responden Tingkat Pendidikan .............................

  68 d. Data Responden Lama Berusaha ....................................

  70

  5. Identitas Usaha ……………………………………….....… 72 a. TenagaKerja ..................................................................

  72

  b. Upah ……......…………………………………….......... 73 c. Gambaran Pesaing ..........................................................

  73

  d. Kendala yang dihadapi ……....…………………............ 74 B. Pengujian Hipotesis ..................................................................

  75 1. Pengujian Analisis Prasyarat .................................................

  76 a. Uji Normalitas ................................................................

  76 b. Uji Linieritas ..................................................................

  78 2. Pengujian Asumsi Klasik ....................................................

  82 a. Uji Heteroskedastisitas ...................................................

  82 b. Uji Autokorelasi ............................................................

  84 c. Uji Multikolinieritas .......................................................

  85 d. Rangkuman Hasil Asumsi Klasik ..................................

  89 3. Pengujian Hipotesis ............................................................

  89 a. Regresi Berganda Besarnya Modal Sendiri ....................

  90 b. Regresi Berganda Besarnya Pinjaman ...........................

  90 c. Regresi Berganda BesarnyaBiaya Operasional .............

  91

  d. Regresi Berganda Besarnya Modal Sendiri, Besarnya Pinjaman, dan Biaya Operasional Secara Bersama-sama ................................................................

  92

  BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................... 103 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 106 C. Saran ......................................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 109 DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... 111

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar II.1 Kerangka Berpikir ................................................................. 34 Gambar III.1 Statistik Durbin

  • – Waston d .................................................. 45 Gambar IV.1 Struktur Keuangan KSP CU Satu Hati .................................. 65

  DAFTAR TABEL

  Tabel III.1 UjiStatistic Durbin

  • – Waston d ........................................... 45 Tabel IV.1 Prosentase Jumlah Responden ..............................................

  67 Tabel IV.2 Data Responden Usia ………...................……...…………. 68

  Tabel IV.3 Data Responden Tingkat Pendidikan ……..........…………. 70

  Tabel IV.4 Data Responden Lama Berusaha ..…….............…………. 71

  Tabel IV.5 Data Responden lama menjadi anggota CU ……..………… 72

  Tabel IV.6 Hasil Uji Normalitas ………….......………........…………. 77

  Tabel IV.7 Kesimpulan Uji Normalitas ……….............…...…………. 77

  Tabel IV.8 Hasil Uji Linieritas Besarnya Modal Sendiri ..………........ 79

  Tabel IV.9 Hasil Uji Linieritas Besarnya Pinjaman ……..........………. 80

  Tabel IV.10 Hasil Uji Linieritas Besarnya Biaya Operasional …....……. 81 Tabel IV.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...............................................

  83 Tabel IV.12 Durbin Watson .....................................................................

  85 Tabel IV.13 Hasil Uji Autokorelasi .........................................................

  85 Tabel IV.14 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................

  87 Tabel IV.15 Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik .................................

  88 Tabel IV.16 Hasil Uji Regresi Berganda ................................................

  89 Tabel IV.17 Hasil Uji R Secara Bersama-sama ......................................

  92 Tabel IV.18 Hasil Uji F ...........................................................................

  93

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Keterangan Penelitian

  1) Surat ijin dari kampus Universitas Sanata Dharma kepada Koperasi Simpan Pinjam: KSP CU Satu Hati Klepu. 2) Surat ijin Konfirmasi Dari KSP CU Satu Hati kepada Ketua Jurusan Pendidikan IPS Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3) Surat Tugas dari Manager KSP CU Satu Hati untuk melakukan penelitian.

  Lampiran 2: Pedoman Wawancara Lampiran 3: Lampiran Data Penelitian

  1) Data Responden 2) Hasil Wawancara Dari Responden

  Lampiran 4: Hasil Uji

  1) Hasil Uji Normalitas 2) Hasil Uji Multikolinearitas- Autokorelasi 3) Hasil Uji Normalitas Grafik 4) Hasil Uji Heteroskedastisitas 5) Hasil Uji Linearitas 6) Hasil Uji Analisis Regresi Liniar Berganda

  Lampiran 5: Foto Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam

  maupun sumber daya manusia. Bagi masyarakat indonesia semua modal yang dimiliki tersebut bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk membangun negara untuk lebih maju lagi sehingga perekonomian bisa lebih meningkat serta keadilan dan kemakmuran bangsa indonesia bisa tercapai. Oleh sebab itu, pembangunan pedesaan perlu dilakukan karena masih banyak penduduk indonesia yang tinggal di daerah pedesaan. Masih banyak kondisi sosial ekonomi penduduk di pedesaan yang masih tertinggal jauh dari masyarakat yang tinggal diperkotaan. Salah satu ciri umum yang melekat dalam masyarakat pedesaan Indonesia adalah permodalan yang lemah. Hal ini disebabkan oleh sebagian masyarakat desa yang pendapatan ekonomi keluarga berasal dari sektor pertanian yang pendapatannya tidak menentu. Sehingga pendapatan mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, oleh karena itu tidak banyak masyarakat pedesaan yang melakukan usaha karena kurangnya modal. Padahal, permodalan merupakan unsur yang utama dalam mendukung peningkatan produksi dan taraf hidup pengusaha itu sendiri. Kekurangan modal ini sangat membatasi ruang gerak yang biasa membantu mengatasi kekurangan modal ini yaitu dengan cara kredit modal.

  Kredit merupakan pembelian barang dengan cara mencicil atau mengangsur pembayaran, dengan ketentuan-ketentuan yang di buat oleh lembaga yang dituju. Contoh lembaga yang menyediakan sistem kredit yaitu bank, pegadaian, lembaga bukan bank, dan koperasi. Di saat inilah lembaga kredit formal, baik yang berasal dari perusahaan keuangan (BANK) maupun lembaga non formal seperti Leasing, Credit Union dan koperasi-kopersi yang ada dipedesaan memberikan kredit modal yang digunakan untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha-usaha kecil yang sudah ada di pedesaan baik usaha-usaha yang sebelumnya pernah dibantu dengan pemberian kredit maupun usaha-usaha dari calon nasabah baru.

  Walaupun sudah banyak jenis kredit formal yang berdiri, dan dapat membantu usaha-usaha kecil di masyarakat, tapi banyak juga lembaga- lembaga non formal yang berdiri untuk membantu meringankan para pelaku usaha kecil dalam memperoleh modal usaha. Biasanya lembaga non formal hanya melayani dalam satu wilayah tertentu, dan di awasi demi kemajuan perekonomian. Salah satu contoh lembaga non formal di indonesia yaitu Credit Union . “Credit union berasal dari dua kata, yaitu credit dan union. Credit dalam bahasa latin adalah credere artinya saling percaya, sedangkan

  union (unio) berarti kumpulan. Jadi kredit union artinya kumpulan orang- sehingga tidak memerlukan proses administrasi yang rumit. Dengan semakin berkembang pesatnya Credit Union, tentu mempengaruhi kehidupan dalam masyarakat. Hal ini yang menjadi ketertarikan tersendiri bagi penulis untuk mengetahui masalah-masalah tersebut.

  Masalah pertama yang hendak diteliti oleh peneliti, yaitu bagaimana pengaruh besarnya modal sendiri dari anggota KSP CU Satu Hati terhadap keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dimilikinya. Disini peneliti akan melihat apakah besarnya modal sendiri bisa menyebabkan tinggi rendahnya tingkat keuntungan. Jika modal yang dimiliki berjumlah besar, maka akan memperlancar kegiatan produksi dan operasional perusahaan. Terpenuhinya kebutuhan modal akan memberikan keleluasaan bagi pengusaha dalam meningkatkan hasil produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

  Dengan volume penjualan yang semakin meningkat tentu akan memperbesar tingkat keuntungan yang akan diperoleh pengusaha.

  Masalah kedua yang dianalisis yaitu mengenai besarnya pinjaman yang dipinjam anggota dari KSP CU Satu Hati yaitu apakah keuntungan selalu di pengaruhi oleh besarnya pinjaman. Demikian dalam penelitian ini apakah peminjam modal yang selalu tertuju pada apabila modal besar maka keuntungan juga ikut besar, jadi apakah para anggota yang meminjam modal di KSP CU Satu Hati harus meminjam besar agar mendapatkan keuntungan yang besar pula. kenaikan keuntungan yang didapat akan mempengaruhi besarnya biaya operasional yang di keluarkan. Sedangkan apabila memiliki biaya operasional yang cukup, maka akan mendapatakan hasil yang maksimal, biaya operasional merupakan biaya yang di keluarkan untuk keperluan berjalannya usaha. Walaupun Peran biaya operasional di dalam perusahaan sangatlah penting, sebisa mungkin para pengusaha untuk menekan biaya operasional.

  Melihat dari masalah di atas maka peneliti mengambil judul ”Pengaruh Besarnya Modal Sendiri, Besarnya Pinjaman, dan Biaya Operasional usaha Terhadap Keuntungan usaha anggota Koperasi Simpan Pinjam Credit Union Satu Hati Klepu ”.

  B. Identifikasi masalah

  Supaya tidak terlalu luas, maka peneliti memberikan batasan yaitu: anggota yang diteliti adalah anggota KSP CU Satu Hati yang mempunyai usaha dan meminjam uang kepada KSP CU Satu Hati untuk menjalankan usahanya dengan ditambah Modal sendiri.

  C. Rumusan masalah

  1. Apakah ada Pengaruh besarnya Modal Sendiri terhadap Keuntungan Usaha Anggota KSP CU Satu Hati?

  2. Apakah ada Pengaruh besarnya Pinjaman di KSP CU Satu Hati terhadap

  3. Apakah ada Pengaruh Biaya Operasional Usaha terhadap Keuntungan Usaha Anggota KSP CU Satu Hati?

D. Definisi Operasional

  1. Besarnya Modal Sendiri Besarnya Modal Sendiri adalah keseluruhan kekayaan dalam bentuk uang dan barang yang disertakan oleh anggota KSP CU Satu Hati yang mempunyai usaha dan meminjam kredit untuk menjalankan usahanya yang dinyatakan dalam rupiah. Indikator besarnya Modal Sendiri adalah jumlah modal yang disertakan dalam rupiah.

  2. Besarnya Pinjaman di KSP CU Satu Hati Besarnya Pinjaman adalah jumlah uang yang dipinjam oleh

  Anggota KSP CU Satu Hati yang mempunyai usaha dan meminjam kredit untuk menjalankan usaha. Indikator besarnya Pinjaman adalah jumlah uang yang dipinjam, masa pinjaman dan bunga pinjaman.

  3. Biaya Operasional Usaha Biaya Operasional Usaha adalah semua jenis-jenis biaya yang secara langsung berhubungan atau terkait dengan kegiatan operasional sehari-hari yang dikeluarkan anggota KSP CU Satu Hati yang mempunyai usaha dan meminjam kredit untuk menjalankan usaha.

  Indikator dari variabel Biaya Operasional Usaha adalah biaya pembelian

  4. Keuntungan Keuntungan adalah hasil bersih yang diperoleh pengusaha selama berjualan yang di hitung selama satu tahun. Dalam penelitian ini berarti bahwa hasil penjualan dalam 1 tahun setelah dikurangi oleh biaya operasional dan modal selama periode 2013 - 2014.

  E. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  1. Pengaruh besarnya Modal Sendiri terhadap keuntungan usaha Anggota KSP CU Satu Hati.

  2. Pengaruh besarnya Pinjaman terhadap keuntungan Usaha Anggota KSP CU Satu Hati.

  3. Pengaruh Biaya Operasional Usaha terhadap keuntungan Usaha Anggota KSP CU Satu Hati.

  F. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dalam kegiatan penelitian ini adalah :

  1. Bagi masyarakat Dengan hasil penelitian ini maka diharapkan dapat membantu bagi masyarakat yang akan membuka usaha dan tidak memiliki modal dapat

  2. Bagi pengusaha Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para pengusaha mengenai hubungan besarnya modal sendiri, besarnya pinjaman dan biaya operasional usaha yang dapat mempengaruhi keuntungan dalam berwirausaha.

  3. Bagi mahasiswa Dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang KSP

  CU dan Dunia Usaha, agar dapat memperbaiki dan mengembagkan sistem perkreditan dalam dunia usaha.

  4. Bagi Universitas Sebagai sumbangan pengetahuan dan informasi untuk melatih mahasiswanya dalam membuka sebuah usaha saat melangkah ke dunia kerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Keuntungan

  Setiap manusia memiliki dorongan yang berupa keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup, yaitu bisa dengan cara membuka usaha, bertani, berdagang, berternak, dan berkebun. Untuk melakukan usaha kita harus memikirkan keuntungan yang maksimal dengan modal tertentu. Karena keuntungan merupakan hal terpenting dalam melakukan usaha. Keuntungan bisa di artikan sebagai laba. Untuk mendorong kegiatan ekonomi tetap berjalan maka dibutuhkan keuntungan yang diperoleh maksimal. Keuntungan merupakan tujuan dari kegiatan ekonomi/ berdagang. Laba atau keuntungan adalah salah satu hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan, laba terdiri atas beberapa jenis.

  Menurut Suwardjono (2008), mengemukakan jenis-jenis laba dalam hubungannya dengan perhitungan laba dan Fungsi laba yaitu : a. Jenis-jenis Laba

  1) Laba kotor Laba kotor yaitu selisih dari hasil penjualan dengan harga pokok penjualan atau perbedaan antara pendapatan bersih dan penjualan dengan harga pokok penjualan.

  2) Laba operasional Laba operasional merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas yang termasuk rencana perusahaan kecuali ada perubahan-perubahan beras dalam perekonomiannya, dapat diharapkan akan dicapai setiap tahun atau bisa di sebut juga selisih antara laba kotor dengan total beban biaya. 3) Laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax)

  Laba sebelum dikurangi pajak merupakan laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi biasa. Bagi pihak-pihak tertentu terutama dalam hal pajak, angka ini adalah yang terpenting karena jumlah ini menyatkan laba yang pada akhirnya dicapai perusahaan. 4) Laba Bersih

  Laba bersih yaitu angka terakhir dalam perhitungan laba rugi dimana untuk mencarinya laba operasi bertambah pendapatan lain-lain dikurangi oleh beban lain-lain.

  b. Fungsi laba yaitu: 1) Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari industri/perusahaan.

  Sebaiknya, laba yang rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang

  2) Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.

  c. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya keuntungan adalah: 1) Modal sendiri

  Salah satu faktor produksi yang tidak kalah pentingnya adalah modal, sebab didalam suatu usaha masalah modal mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan berhasil tidaknya suatu usaha yang telah didirikan. Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan secara langsung atau tidak langsung, dalam kaitannya untuk menambah output, lebih khusus dikatakan bahwa kapital terdiri dari barang-barang yang dibuat untuk penggunaan produk pada masa yang akan datang.

  (Irawan dan Suparmoko, 1992). 2) Besarnya pinjaman

  Menurut Kasmir (2008), setiap orang yang menjalankan bisnis atau usaha selalu ingin mengembangkan bidang usaha yang dimiliki, namun adakalanya dibatasi oleh kemampuan di bidang permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya dengan begitu keuntungan pengusaha akan bertambah.

  3) Biaya operasional Penekanan biaya produksi merupakan cara yang biasa di lakukan oleh pengusaha untuk menambah keuntungan. Karena keuntungan bersih berasal dari keuntungan kotor di kurangi biaya-biaya, salah satunya biaya produksi. Jadi semakin rendah biaya produksi maka semakin bertambah keuntungan yang di peroleh, dengan ketentuan harga tetap, dan tanpa mengurangi kualitas barang (Mulyadi, 2005). Laba merupakan selisih antara penerimaan total dan biaya-biaya produksi untuk tenaga kerja, bahan-bahan, penyusutan dan sebagainya.

  Sedangkan laba usaha (operasi) perusahaan perdagangan adalah laba kotor dikurangi dengan beban usaha (operasi), laba kotor adalah penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan,dan untuk laba bersih mencerminkan hak pemilik setelah semua kewajiban yang terkait dengan beban (biaya) dan pajak terselesaikan. Ada aspek yang mendasari pentingnya laba usaha menurut Prihadi (2010), yaitu: laba usaha mengambarkan hanya laba yang diperoleh dari aktivitas operasi, laba usaha memfokuskan kepada laba keseluruhan tidak hanya pemegang saham dan laba usaha hanya melaporkan bisnis yang sedang berjalan berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Terlihat bahwa laba adalah hal penting yang harus di dapat dalam usaha. Beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keuntungan menurut Mulyadi (2005) yaitu sebagai berikut :

  1. Meningkatkan Volume Penjualan Penerimaan dari penjualan sangat di perlukan, karena sangat berpengaruh terhadap keuntungan. Jika semakin banyak barang yang terjual maka akan bertambah pula keuntungan yang di dapat. Begitu sebaliknya jika barang yang di jual menurun maka keuntungan yang diperoleh juga menurun. Untuk meningkatkan penjualan barang dagangan juga ditentukan oleh beberapa faktor.

  2. Menaikan Harga Penjualan Dengan cara meningkatkan harga jual maka akan meningkat pula keuntungan yang didapat. Hasil dari meningkatkan atau kelipatan dari keuntungan harga jual produksi akan menambah keuntungan yang di peroleh.

  3. Mengurangi atau menekan biaya.

  Penekanan biaya produksi merupakan cara yang biasa di lakukan oleh pengusaha untuk menambah keuntungan. Karena keuntungan bersih berasal dari keuntungan kotor di kurangi biaya- dengan ketentuan harga tetap, dan tanpa mengurangi kualitas barang.

  Sedangkan menurut Suwardjono (2008), laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya total yang melekat dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang/jasa). Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

  Dari sudut pandang perekayasa akuntansi, konsep laba dikembangkan untuk memenuhi tujuan menyediakan informasi tentang kinerja perusahaan secara luas. Sementara itu, pemakai informasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Teori akuntansi laba menghadapi dua pendekatan: satu laba untuk berbagai tujuan atau beda tujuan beda laba. Teori akuntansi diarahkan untuk memformulasi laba dengan pendekatan pertama. Konsep dalam tataran semantik meliputi pemaknaan laba sebagai pengukur kinerja, pengkonfirmasi harapan investor, dan estimator laba ekonomik. Meskipun akuntansi tidak harus dapat mengukur dan menyajikan laba ekonomik, akuntansi paling tidak harus menyediakan informasi laba yang dapat digunakan pemakai untuk mengukur laba ekonomik yang gilirannya untuk menentukan nilai ekonomik perusahaan.

2. Besarnya Modal sendiri

  Faktor permodalan merupakan hal terpenting dalam sebuah perusahaan atau suatu usaha. Modal menjadi hal penting karena merupakan Inti dasar dari suatu perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya adalah dengan adanya modal. Modal merupakan faktor produksi terpenting. Bagi perusahaan yang baru berdiri modal digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha sedangkan bagi perusahaan yang sudah berdiri lama modal digunakan untuk mengembangkan usaha dan memperluas pangsa pasar. Besarnya modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan baik dalam bentuk modal sendiri ataupun yang berbentuk hutang, dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya tentang kondisi pengelolaan suatu perusahaan.

  Pengertian modal ditinjau dari beberapa aspek dalam buku Tohar (2006), dari segi ekonomi adalah kekayaan yang di masukkan dalam proses produksi untuk memperoleh kekayaan yang tergabung secara bersama-sama dan saling melengkapi, agar dapat menghasilkan suatu barang dalam suatu proses produksi harus ada hubungan satu dengan yang lain, dari segi pengusaha modal adalah totalitas assets (barang- barang modal) pada suatu perusahaan untuk menjalankan usahanya.

  Sedangkan menurut Prof. Bakker pengertian modal diartikan baik berupa barang-barang konkrit yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan tercatat di sebelah debet dari neraca disebut “ Modal konkrit” dan yang tercatat disebelah kredit disebut “modal abstrak”.

  a. Macam-macam Modal 1) Modal Sendiri

  Menurut Kwartono (2009) mengatakan modal sendiri umumnya berasal dari sisa gaji dan hasil penjualan aset (barang berharga, kendaraan, tanah, rumah). Dari sisa gaji dan penjualan aset, sebagaian atau seluruhnya untuk membiayai usaha yang akan dimulai. Sedangkan menurut Tohar (2006) modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang ditanam dalam perusahan untuk jangka waktu tidak tertentu. Modal sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah, saudara, dan lain sebagainya. Kelebihan modal sendiri adalah: a) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi beban perusahaan b) Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran pemilik modal.

  c) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif lama.

  d) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal masalah seandainya pemilik modal mau mengalihkan ke pihak lain.

  Kekurangan modal sendiri adalah:

  a) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas.

  b) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon pemegang saham baru) sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya.

  c) Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan modal asing. 2) Modal Asing (Pinjaman)

  Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang bersifat sementara, yang diperoleh dari luar perusahaan. Bagi perusahaan modal tersebut merupakan hutang yang pada suatu saat harus dibayar kembali. Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk a) Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta maupun pemerintah atau perbankan asing.

  b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, modal ventura, asuransi leasing, dana pensiun, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya.

  c) Pinjaman dari perusahaan non keuangan. Kelebihan modal pinjaman adalah:

  a) Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan modal pinjaman ke berbagai sumber. Selama dana yang diajukan perusahaan layak, perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak berusaha menawarkan dananya keperusahaan yang dinilai memiliki prospek cerah.

  b) Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan modal sendiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi pemilik untuk memajukan usaha tinggi, ini disebabkan adanya beban bagi perusahaan untuk mengembalikan pinjaman. Selain itu, perusahaan juga berusaha menjaga image dan kepercayaan perusahaan yang memberi pinjaman agar tidak tercemar. Kekurangan modal pinjaman adalah: sudah pasti disertai berbagai kewajiban untuk membayar jasa seperti: bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, materai dan asuransi.

  b) Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang sedang mengalami likuiditas merupakan beban yang harus ditanggung.

  c) Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah yang mengakibatkan kerugian akan berdampak terhadap pinjaman sehingga akan menjadi beban moral atas utang yang belum atau akan dibayar (Kasmir, 2007).

  3) Modal Patungan Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan modal usaha dengan cara berbagai kepemilikan usaha dengan orang lain. Caranya dengan menggabungkan antara modal sendiri dengan modal satu orang teman atau beberapa orang (yang berperan sebagai mitra usaha). Dari segi asalnya, menurut Tohar (2006), sumber modal dibedakan menjadi sumber modal intern dan sumber modal ekstern

  a) Sumber intern adalah modal atau dana yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri. Komponen - komponen i) Laba yang ditahan Laba yang ditahan diperoleh dari keuntungan suatu perusahaan yang tidak dibagikan pada akhir tahun. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk modal cadangan agar perusahaan tersebut dapat menjalankan usahanya dengan baik dan lancar. ii) Cadangan penyusutan

  Cadangan penyusutan diperoleh dari hasil penyusutan alat-alat produksi tahan lama yang disusutkan tiap tahun berdasarkan peraturan yang berlaku pada perusahaan. Maksud diadakannya cadangan penyusutan adalah untuk menjaga modal yang telah ditetapkan dan untuk menjamin kebutuhan modal agar dapat meningkatkan kegiatan usahanya sewaktu akan mengganti mesin tersebut karena telah habis umur teknisnya.

  b) Sumber ekstern Sumber ekstern adalah modal yang diperoleh dari luar perusahaan baik diambil dari pemilik maupun dari para kreditur. Hutang yang diperoleh dari pihak kreditur merupakan hutang bagi perusahaan yang dikenal sebagai Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa modal usaha adalah harta yang dimiliki untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha dengan tujuan memperoleh laba yang optimal sehingga diharapkan bisa meningkatkan pendapatan pengusaha dari anggota CU Satu Hati.

  Modal merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan industri karena modal digunakan sebagai sarana untuk memperoleh bahan baku dan membayar biaya-biaya yang diperlukan dalam kegiatan industri. Modal dalam jumlah besar akan memberikan keleluasaan bagi pengusaha dalam usaha meningkatkan hasil produksinya baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kesempatan untuk memupuk lebih banyak modal lebih besar sehingga mudah bagi pengusaha untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatannya.

3. Besarnya Pinjaman

  Saat ini setiap orang terus menerus mencari kesempatan untuk memulai suatu usaha, baik usaha yang berskala besar maupun usaha yang berskala kecil, tetapi kebanyakan dari mereka yang terbentur oleh masalah kesulitan modal. Sehingga banyak lembaga yang memberikan pinjaman kepada para pengusaha untuk menutupi kekurangan modalnya. Pinjam meminjam modal sangatlah berperan dalam dunia usaha. Sebagai upaya membangun sektor keuangan yang tangguh, efisien, dan mampu khususnya yang mengatur tentang perkreditan dan selanjutnya dikenal dengan Pakjan 29, yang mengatur tentang penyempurnaan sistem perkreditan, diantaranya program perkreditan untuk usaha kecil.

  Pinjaman merupakan sesuatu yang dipinjamkan bisa berupa barang, uang, dan jasa. Meminjamkan adalah memberikan atau mengizinkan barang-barang dan sebagainya untuk dipinjamkan. Pinjaman adalah orang yang meminjam sedangkan peminjaman adalah proses, cara atau pembuatan pinjaman. Pinjaman angsuran merupakan pinjaman yang dibayar secara berkala sedangkan pinjaman bersyarat adalah pinjaman yang diberikan kepada perusahaan untuk jangka waktu tertentu biasanya antara 1-10 tahun dan pembeliannya dapat dicicil.

  Mengapa Seseorang memerlukan kredit? Karena manusia adalah

  homo economic dan setiap manusia selalu berusaha untuk memenuhi

  kebutuhannya. Kebutuhan manusia yang beraneka ragam selalu meningkat, sedangkan kemampuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan terbatas. Hal ini menyebabkan manusia memerlukan bantuan untuk memenuhi keinginan dan cita-citanya. Dalam hal ini, ia berusaha, maka untuk meningkatkan usahanya atau untuk meningkatkan daya guna sesuatu barang, ia memerlukan bantuan dalam bentuk permodalan.

  Dengan adanya bantuan pinjaman dari lembaga- lembaga perkreditan seperti pegadaian, leasing, koperasi, maupun dari bank dalam bentuk

  Kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu Credere, yang diterjemahkan sebagai kepercayaan atau credo yang berarti saya percaya.