PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HIGHER ORDER THINGKING SKILL PESERTA DIDIK DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAAN INKUIRI UNTUK

MENINGKATKAN HIGHER ORDER THINGKING SKILL

PESERTA DIDIK DI SMA MUHAMMADIYAH 2

BANDAR LAMPUNG

Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  

Oleh

Fitria Ratna Sari

NPM : 1311060161

Jurusan : Pendidikan Biologi

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1439 H / 2017 M

  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAAN INKUIRI UNTUK

MENINGKATKAN HIGHER ORDER THINGKING SKILL

PESERTA DIDIK DI SMA MUHAMMADIYAH 2

BANDAR LAMPUNG

Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  

Oleh

Fitria Ratna Sari

NPM : 1311060161

Jurusan : Pendidikan Biologi

  Pembimbing I : Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd Pembimbing II : Akbar Handoko, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

  

1439 H / 2017 M

  

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAAN INKUIRI UNTUK

MENINGKATKAN HIGHER ORDER THINGKING SKILL

PESERTA DIDIK DI SMA MUHAMMADIYAH 2

BANDAR LAMPUNG

Oleh

Fitria Ratna Sari

  Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang terjadi di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung dimana peserta didiknya belum memiliki higher

  order thingking skill. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan

  model pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk meningkatkan Higher Order

  Thingking Skill peserta didik kelas X pada materi Keanekaragaman Hayati di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitiannya factorial design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling dengan materi keanekaragaman hayati. Proses pengumpulan data peneliti menggunakan instrumen tes dan dokumentasi.

  Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen berpikir kritis sebesar 88,4, sedangkan berpikir kreatif sebesar 90,8. Dan untuk nilai rata-rata posttest pada kelas kontrol berpikir kritis 58,4 dan berpikir kreatif sebesar 59,1. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi 2 jalan sel tak sama dengan taraf signif ditolak dan H

  1 diterima. Dimana

  ikan α= 0,05, 0,00 >α (0,05), H hasil dari uji hipotesis a H

  1 sebesar 4,125 dan H 3,19 artinya H ditolak dan H

  1

  diterima, selanjutnya uji hipotesis b H sebesar 46,8604 dan H 3,19 artinya H

  1

  ditolak dan H diterima, dan uji hipotesis c H sebesar 47,8000 dan H 3,19 artinya H

  1

  1 ditolak dan H diterima.

1 Dapat disimpulkan bahwa (1) pembelajaran biologi dengan menerapkan

  model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan Higher Order Thingking

  

Skill peserta didik kelas X pada materi keanekaragaman hayati di SMA

  Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. (2) Terdapat Penbedaan antara peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis dengan peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif. Dan (3) Terdapat interaksi antara model inkuiri terhadap Higher Order Thinking Skill peserta didik.

  Kata Kunci: Inkuiri Terbimbing, Higher Order Thingking Skill

  

MOTTO

                              

     

  Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan

  1 Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-Mujadilah: 11)

1 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran Departemen Agama Indonesia telah Mentashih Al-

  PERSEMBAHAN

  Dengan penuh rasa syukur yang luar biasa saya ucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin kepada Allah SWT, atas karunia-Nya saya mampu menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini saya persembahkan teruntuk: 1. Kedua orangtua saya yang sangat luar biasa, Ayahanda Sardi dan Ibunda Rasti atas kerja keras yang tak pernah lelah selama membimbing, mendidik, menyayangi, dan membiayai saya selama ini.

  2. Kepada adik saya Fajar Setia Budi yang selalu memberi semanga t dalam penyelesaian skripsi ini.

  3. Kepada seluruh keluarga besar saya yang selalu memberikan semangat untuk saya dalam penyelesaian skripsi ini.

  4. Almamater yang saya banggakan UIN Raden Intan Lampung.

  RIWAYAT HIDUP Fitria Ratna Sari lahir di Jakarta, pada tanggal 9 Maret 1994. Anak pertama dari dua bersaudara terlahir dari pasangan Bapak Sardi dan Ibu Rasti. Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis yaitu sekolah dasar di SD Wahyuni Mandira masuk pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2006, setelah itu melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama di SMP Budi Pratama Mandira pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2009, selanjutnya melanjutkan ke jenjang sekolah menengah atas di SMA Bina Dharma Mandira pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Ketiga pendidikan formal yang penulis jalani bertempat di daerah PT. Wahyuni Mandira, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

  Pada tahun 2013 penulis kembali melanjutkan pendidikan formal ke jenjang Perguruan Tinggi di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Biologi. Pada bulan Juli tahun 2016 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertempat di kecamatan Way Seputih, Lampung Tengah. Selanjutnya pada bulan Oktober 2016 penulis melaksanakan Praktik Pengamalan Lapangan (PPL) di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung.

  Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif dalam Himpunan yang berada di jurusan pendidikan biologi Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPIBIO) menjabat menjadi Bendahara Umum, dan juga aktif pada UKM BAPINDA dan

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan HidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat teriring salam selalu tercurahkan kepada Baginda kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan pertolongannya di akhirat kelak.

  Skripsi yang penulis angkat berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri

  Untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skills (Hots) Peserta didik Di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung’’ merupakan tugas akhir studi untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Tarbiyah.

  Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan semua pihak, kiranya tidak berlebihan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya, terutama kepada :

  1. Dr.H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung

  2. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung sekaligus sebagai Pembimbing I yang selalu memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

  3. Akbar Handoko, M.Pd selaku Pembimbing II yang selalu memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

  4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang telah membimbing selama kegiatan perkuliahan

  5. Dra. Hj.Iswani selaku Kepala SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung dan Ibu Alqoshos S.Pd selaku Guru Biologi yang telah membimbing dan membantu serta bersedia berkerja sama dengan penulis selama penelitian.

  6. Keluarga Besar Biologi D 2013 : Anti, Indri, Amanda, Pramono,dinda, cika, riri,titin,resti,windi,mey,devi,ulum,ana,maul,teguh,ahmad,suhanda,mey,vandi,wi na,lila,leni,novi,rika,dina,vera,anisa,aya

  7. Kakak-kakak dan adik adik yang luar biasa : Kak Walid,mb essy, mb cahaya, mb Tika, mb Imah, Mb Ros, Bu Rizki, Dek Ella, Rivan,Olga,Lara,Aulia,Mahmud, Damsi,Fatin,Rida,Resti, Anggi,Adel,Mega,Oksi,Eka,Lutfi,Anam,Meirisa, Mb Anil

  8. Manusia-manusia hebat ku :Yeni,Meri,Anti,Gestin,Indri,Agung, Pram,Teguh, Cika, Dinda, Nuy, Tity

  9. Keluarga KKN 102 dan PPL 5 yang selalu membantu

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................

  1. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis .......................................... 24

  41 b. Metode dan Desain Penelitian ............................................................

  Bab III. Metodologi Penelitian a. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................

  e. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 39

  d. Kerangka Berpikir .............................................................................. 39

  4. Pemanfaatan Sumber ...................................................................... 38

  3. Usaha Pelestarian Keanekragaman Hayati...................................... 37

  2. Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Kenakeragaman Hayati ..... 36

  1. Keanekaragaman Hayati................................................................ . 35

  c. Kajian Materi Keanekaragamana Hayati

  2. Pengertian Kemampuan Berpikir Kreatif ....................................... 29

  b. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................................ 19

  ABSTRAK ............................................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv MOTTO................................................................................................................. v PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii DAFTAR ISI ..................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

  1. Model Pembelajaran Inkuiri..................................................... ....... 18

  a. Model Pembelajaran

  Bab II. Tinjaun Pustaka

  g. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 17

  f. Kegunaan Penelitian............................................................................ 16

  e. Tujuan Penelitian ................................................................................ 15

  d. Rumusan Masalah ............................................................................... 15

  c. Batasan Masalah.................................................................................. 15

  b. Identifikasi Masalah ............................................................................ 14

  a. Latar Belakang .................................................................................... 1

  BAB I. Pendahuluan

  41

  1. Variabel Terikat ............................................................................. 43

  2. Variabel Bebas ............................................................................... 43 d. Definisi Operasional ...........................................................................

  43 e. Teknik Pengambilan Sample............................................................. .

  44 f. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel ...............................................

  44

  1. Populasi ......................................................................................... 44

  2. Sample ............................................................................................ 45

  g. Prosedur Penelitian .......................................................................... . 45

  1. Tahap Persiapan Penelitian.......................................................... .. 45

  2. Tahap Pelaksanaan Penelitian .................................................... . 46

  3. Tahap Akhir Penelitian................................................................... 46

  h. Teknik Pengumpulan Data................................................................ .. 47

  1. Tes.................................................................................................. 47

  2. Dokumentasi................................................................................... 47 i. Bentuk Instrumen ............................................................................... . 48

  1.Tes................................................................................................. .. 49

  2. Catatan Lapangan ........................................................................... 51 j. Analisis Uji Coba Instrumen................................................................ 51

  1. Reabilitas Instrumen ..................................................................... 51

  2. Validitas Instrumen ...................................................................... 53

  3. Uji Tingkat Kesukaran .................................................................. 54

  4. Daya Beda ..................................................................................... 55 k. Teknik Analisis Data........................................................................... 57

  a. Uji Prasyarat ................................................................................... 57

  1. Uji Normalitas ............................................................................ 57

  2. Uji Homogenitas ........................................................................ 58

  b. Uji Hipotesis ................................................................................... 59

  1. Hipotesis .................................................................................... 60

  2. Taraf Signifikansi ...................................................................... 62

  3. Komputasi .................................................................................. 62

  c. Uji Statistik ..................................................................................... 64

  Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

  a. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................... 67 . a.Tes Kemampuan Higher order Thingking Skill ........................ 67

  1. Uji Validitas Higher order Thingking Skill ............................. 67

  2. Uji Reabilitas Higher order Thingking Skill ........................... 69

  3. Uji Tingkat Kesukaran Higher order Thingking Skill ............ 69

  4. Uji Daya Beda Higher order Thingking Skill ......................... 70

  b. Uji Analisis Data Posstest ............................................................. 72 .

  1. Uji Normalitas Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama .. 72 a.UjiNormalitas Kelas Eksperimen ....................................... 72

  2. Uji Homogenitas Analisis Variasi Dua Jalan Sel Tak Sama.. 74

  a. Uji Homogenitas Kelas Eskperimen dan Uji Homogenitas Kelas Kontrol ................................................................... 74

  b. Uji hipotesis Analisis Variasi Dua Jalan Sel Tak Sama .. 74

  c. Data Hasil Penelitian ...................................................................... 76

  d. Pembahasan ................................................................................... 77

  Bab V. Kesimpulan dan Saran

  a. Kesimpulan .................................................................................... 87 .

  b. Saran-saran .................................................................................... 87 .

  \ \

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Hasil Observasi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung ...................

  12 Tabel 1.2 : Hasil Observasi Awal Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung.......................

  13 Tabel 3.1 : Desain Faktorial Penelitian............................................................

  42 Tabel 3.2 : Distribusi Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung........................................................................................ 45 Tabel 3.3 : Instrumen Penelitian dan Tujuan Penggunaan Instrumen..............

  48 Tabel 3.4 : Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif.........................................

  50 Tabel 3.5 : Indikator Kemampuan Berpikir Kritis........................................... 50

Tabel 3.6 : Kriteria Reliabilitas Soal............................................................... 52Tabel 3.7 : Indeks Tingkat Kesukaran............................................................. 55Tabel 3.8 : Klasifikasi Uji Daya Pembeda....................................................... 56Tabel 3.9 : Notasi dan Tata Letak Analisis Variansi Dua Jalan...................... 62Tabel 3.10 : Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan...................................... 65Tabel 4.1 : Hasil Uji Validitas Soal Higher Order Thingking Skill................. 68Tabel 4.2 : Reliabilitas Tes Kemampuan Higher Order Thingking Skill........ 69Tabel 4.3 : Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal....................................... 70 Tabel 4.4 : Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal........................................

  71 Tabel 4.5 : Uji Normalitas Tes Kemampuan Higher order thingking skill Kelas Eksperimen.....................................................................................

  73 Tabel 4.6 : Uji Normalitas Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol..... 74

Tabel 4.7 : Hasil Uji Homogenitas Tes Higher Order Thingking Skill............... 75Tabel 4.8 : Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama.................... 78

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Macam-macam Keanekaragaman Hayati di Indonesia............. 35Gambar 2.2 : Kegiatan Negatif Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati.. 36Gambar 2.3 : Kegiatan Positif Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati..... 37Gambar 2.4 : Taman Nasional Way Kambas...................................................... 38Gambar 2.5 : Keanakeragamana Hayati Sebagai Sumber Pangan...................... 38

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Instrumen Pra Penelitian ........................................................... 97 Lampiran 2. Perangkat Pembelajaran............................................................. 103 Lampiran 3. Instrumen Pembelajaran ............................................................ 122 Lampiran 4. Hasil Uji Coba .......................................................................... 136 Lampiran 5. Hasil Olah Data ......................................................................... 141 Lampiran 6. Dokumtasi ................................................................................. 143

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses

  mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu

  1

  dengan lingkungan yang disadari. Pengertian di atas dapat diartikan bahwa belajar itu merupakan proses yang selalu terjadi atau selalu dijalani oleh seseorang sampai muncul perubahan tingkah laku dan juga seseorang tersebut menghasilkan sesuatu hal yang baru.

  Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman, belajar dihasilkan dari pengalaman dengan lingkungannya yang di dalamnya terjadi hubungan-hubungan antara

  2

  stimulus Didalam belajar itu sendiri menghasilkan –stimulus dan respon-respon. pengalaman-pengalaman yang terjadi setelah adanya proses belajar itu, dan juga dalam belajar terjadi interaksi antara seseorang dengan orang lain ataupun seseorang dengan lingkungannya. 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorienasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

  Kencana Prenadamedia Group,2006), h. 107 2

  Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengantujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Kegiatan atau tingkah lakubelajar terdiri atas kegiatan psikis dan fisis yang saling bekerjasama secara terpadu dan komprehensif integral. Sejalan dengan itu, belajar dapat dipahami sebagai suatu aktivitas yang berusaha dan berlatih supaya mendapat suatu kepandaian.

                              

     

  Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan

  3 Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-Mujadilah: 11)

  Ayat Alquran diatas menjelaskan bahwasannya belajar juga merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam belajar juga terdapat proses berpikir, dimana proses berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan lingkungan. Seorang peserta didik memiliki kewajiban untuk selalu belajar baik di sekolah maupun di rumah dan 3 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran Departemen Agama Indonesia telah Mentashih Al- akan Allah meninggikan derajatnya seseorang yang giat dalam belajar dan menuntut ilmu. Dan sebagai pelantara penyampaian pengetahuan yang dimiliki seorang pendidik harus memberikan pelajaran yang dibutuhkan peserta didik di setiap jenjang sekolah. Dalam proses belajar terjadilah interaksi antara pendidik dan peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar itu yang kemudian dinamakan pembelajaran.

  Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik kepada pesertadidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta

  4 dengan hasil optimal.

  Menurut pendapat di atas bahwa pembelajaran yaitu bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat berjalan dengan baik dalam kegiatan belajar.

  Dalam proses pembelajaran, pendidik juga mendasari pembelajaran berpikir kepada peserta didik, agar tidak hanya memindahkan pengetahuan dari pendidik ke peserta didik, melainkan mengikutsertakan peserta didik dalam proses pembelajaran, 4 Fety Herira Amasari,

  “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa

Kelas X Administrasi Perkantoran (Ap) Smk Negeri 1 Depok Pada Pembelajaran Matematika Dengan

, (Skripsi Program Strata Pendidikan

  Metode Problem Posing Tipe Presolution Posing” supaya dapat membangun sendiri pengetahuannya, mencari kejelasan, serta dapat membentuk keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan lain sebagainya.

  Seorang pendidik sebelum melakukan proses pembelajaran ada beberapa hal yang harus disiapkan antara lain, menyiapkan materi pembelajaran yang sudah dirancang sedemikian rupa agar peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan oleh pendidik, materi-materi yang akan disampaikan akan mengarahkan pada kemampuan berpikir peserta didik, dan juga peserta didik dilatih untuk mengasah kemampuan berpikirnya. Karena pada abad 21 ini peserta didik di tuntut harus memiliki intelektual yang tinggi, mampu menganalisis permasalahan yang terjadi dengan baik, dan memilki sejumlah keterampilan yang mencakup dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi, dengan dimilikinya kemampuan berpikir tingkat tinggi diharapkan peserta didik mampu bersaing kedepannya, dan juga dapat menyelesaikan masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari.

  Kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thingking Skill itu adalah berpikir tingkattinggi berada pada bagian atas taksonomi kognitif

  (HOTS)

  Bloom, tujuan pengajaran di balik taksonomi kognitif yang dapat membekali peserta didik untuk melakukan transfer pengetahuan, dan mampu berpikir artinya pesertadidik mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka kembangkan selama belajar pada konteks yang baru. Dalam hal ini yangdimaksud “baru” adalah aplikasi konsep yang belum terpikirkan sebelumnya oleh peserta didik, namun konsep tersebut sudah diajarkan, ini berarti belum tentu sesuatu yang

  5 menghubungkan pembelajaran dengan hal-hal lain yang belum pernah diajarkan.

  

Higher order thinking termasuk menunjukkan pemahaman akan informasi dan

  6 bernalar bukan sekedar mengingat kembali/recall informasi.

  Kemampuan berpikir tingkat tinggi itu sendiri didefinisikan sebagai penggunaan pikiran secara lebih luas untuk menemukan tantangan baru. Kemampuan berpikir tingkat tinggi ini menghendaki seseorang untuk menerapkan informasi baru atau pengetahuan sebelumnya dan memanipulasi informasi untuk menjangkau kemungkinan jawaban dalam situas baru. Berpikir tingkat tinggi adalah berpikir pada tingkat lebihtinggi daripada sekedar menghafalkan fakta atau mengatakan sesuatu kepada seseorang persis seperti sesuatu itu disampaikan kepada kita. Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang melibatkan aktivitas mental dalam usaha mengeksplorasi pengalaman yang kompleks.

  Kemampuan berpikir tingkat tinggi ada beberapa kategori yang harus diketahui yaitu kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif, metakognisi, analisis, dan pemecahan masalah, tetapi dalam penelitian ini, peneliti lebih menekankan kepada kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif.

  Karena kedua kategori tersebut harus dimiliki oleh peserta didik untuk membantu peserta didik dalam bersaing di dunia kerja, atau menyelesaikan masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, dan juga untuk melatih kemampuan berpikir yang mereka 5 Edi Istiyono,et al, Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika

  (Pysthots) 6 Peserta Didik”. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan. No. 1, (2014), h.3 Iwan Suyawan, “Higher-Order Thinking Skills (HOTS)”, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah miliki. Dengan 2 kemampuan berpikir tersebut, peserta didik dapat mampu memberikan gagasan yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, meningkatkan kualitas hidupnya, dan dapat menemukan ide-ide baru.

  Berpikir kritis dan berpikir kreatif digunakan dalam upaya pemecahan masalah (Problem Solving). Pemecahan masalah yaitu menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang sudah ada untuk menjawab pertanyaan yang belum terjawab atau situasi yang sulit. Kemampuan untuk memecahkan masalah yang dimiliki seseorang dapat ditunjukkan melalui beberapa indikator, misalnya mampu mengidentifikasi masalah, memiliki rasa ingintahu, bekerja secara teliti, dan mampu

  7 mengevaluasi keputusan.

  Kemampuan berpikir kritis merupakan pemikiran yang bersifat selalu ingin tahu terhadap informasi yang ada untuk mencapai suatu pemahaman yang mendalam.

  Kemampuan berpikir kritis meliputi interpretation, analysis, inferensi, evaluation,

  

explanation , dan self-regulation . Aspek interpretation siswa mampu

  mengelompokkan permasalahan yang diterima sehingga mempunyai arti dan bermakna jelas. Aspek analysis siswa mampu menguji ide-ide dan mengenali alasan serta pernyataan. Aspek inferensi siswa mampu membuat suatu kesimpulan dalam pemecahan masalah. Aspek evaluation siswa mampu menilai pernyataan atau pendapat yang diterima baik dari diri sendiri maupun orang lain. Aspek explanation siswa mampu menjelaskan pernyataan maupun pendapat yang telah diungkapkan 7 Walid Ahmad,et al

  ,”Penyusunan Instrumen Tes High Order Thinking Skills”. (Tesis untuk menjadi sebuah pendapat yang kuat. Aspek self-regulation siswa dapat

  8 mengatur keberadaan dirinya dalam menghadapi pemecahan masalah.

  Kemampuan berpikir kritis merupakan cara bagi seseorang untuk meningkatkankualitas dari hasil pemikiran menggunakan teknik sistematis cara berpikir dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide-ide yangdigagas. Seseorang yang berpikir secara kritis akan dapat menjawab permasalahan permasalahan yang penting dengan baik. Dia akan berpikir secara jelas dan tepat.

  Selain itu, dapat menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membuat model

  9

  penyelesaian masalah secara efektif. Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir reflektif yang berfokus pada pola pengambilan keputusan tentang apa yang harus di

  10 yakini dan harus dilakukan.

  Penjabaran tentang berpikir kritis dapat dilihat bahwasannya saat ini peserta didik sangat dituntut untuk dapat menganalisis, mensintesis, dan menyimpulkan informasi-informasi yang didapatkan dengan kemampuan berpikir kritisnya, sehingga peserta didik mampu membedakan antara informasi yang baik dan buruk, serta dapat mengambil keputusan terhadap informasi yang didapatkannya melalui berpikir kritis. Peserta didik juga dapat memecahkan masalah, menghindarkan diri dari segala jenis 8 Septy Yustyan,et a l, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dengan Pembelajaran

  Berbasis Scientific Approach Siswa Kelas X Sma Panjura Malang ”. Jurnal Biologi Indonesia, Vol.1 No. 4 (2015), h.241 9 Hepytriati, Profil Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas XI IPA SMAN Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2013/2014, ( Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas

  Bengkulu, Bengkulu, 2014), h .20

10 Zumisa Nudia Prayoga, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Materi

  Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains ”, ( Skripsi Program Strata, penipuan, pencucian otak yang sangat marak terjadi saat ini, dan peserta didik juga dapat membuat keputusan yang tepat. Berpikir kritis selalu bersanding dengan berpikir kreatif, karena saat peserta didik mendapatkan suatu masalah, peserta didik mengunakan kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah, dan juga menggunakan kemampuan berpikir kreatif untuk mencari solusi dari masalah tersebut.

  Kreativitas adalah kemampuan yang dirancang untukmenstimulasikan imajinasi berdasarkan data dan informasiyang tersedia, untuk memberikan gagasan- gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada segikuantitas, ketergantungan, dan keragaman

  11 jawaban, menerapkannya dalam pemecahan masalah.

  Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam belajar sains. Berpikir kreatif dapat mendorong siswa untuk menyebutkan banyak ide dan contoh-contoh serta solusi penyelesaian yang berhubungan dengan kehidupannya. Hal ini dikarenakan berpikir kreatif merupakan

  12 tahapan bereksplorasi dan elemen penting dalam memecahkan masalah.

11 Beni S. Ambarjaya, Model-Model Pembelajaran Kreatif, (Bogor,Tim Kreatif

  Regina,2009), h.85 12 Elsa Bunga, et al, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Group

Investigation Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Materi Sistem

Pencernaan Makanan Di SMA Negeri 1 Muara Batu Kabupaten Aceh Utara ”. Jurnal Pendidikan, Vol.

  Berpikir kreatif merupakan suatu proses berpikir untuk mengungkapkan hubungan-hubungan baru, melihat sesuatu dari sudut pandang baru dan membentuk

  13 kombinasi baru dari dua konsep atau lebih yang sudah dikuasai sebelumnya.

  Dari pernyataan di atas dapat kita ketahui akan pentingnya peserta didik memiliki dan menggunakan kemampuan berpikir kreatif dalam pembelajaran dan juga kehidupan sehari-hari. Dengan dimilikinya kemampuan berpikir kreatif peserta didik dapat mengungkapkan hubungan-hubungan baru, menemukan solusi terhadap suatu masalah, mempunyai banyak ide-ide yang sangat dibutuhkan. Peserta didik dapat melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya.

  Kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja bisa memperoleh informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia.

  Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global dalam kehidupan. Jika tidak dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif maka tidak akan mampu mengolah menilai dan megambil informasi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut. Oleh karena itu kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif merupakan 13 Fety Herira Amasari,

  “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa

Kelas X Administrasi Perkantoran (Ap) Smk Negeri 1 Depok Pada Pembelajaran Matematika Dengan Metode Problem Posing Tipe Presolution Posing”, (Skripsi program Strata Pendidikan Matematika kemampuan yang penting dalam kehidupan. Tetapi yang terjadi didunia pendidikan saat ini yaitu peserta didik kurang dirangsang untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif yang dimilikinya. Pengetahuan yang digunakan oleh pendidik lebih bersifat faktual dan konseptual, sedangkan pengetahuan prosedural dan metakognisi jarang sekali diberikan oleh pendidik. Padahal kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif sangat penting untuk dimiliki oleh peserta didik.

  Kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif sangat penting untuk dimiliki, maka dari itu pendidik juga harus memiliki model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikirkritis dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang tepat yaitu model pembelajaran inkuiri, dimana model ini dapat merangsang kemampuan berpikir peserta didik, peserta didik dapat berpikir kritis, kreatif analisis,dan dapat pula menyelesaikan masalah.

  Inkuiri yanng berarti penyelidikan atau meminta keterangan dalam konsep

  14

  ini diartikan bahwa siswa diminta untuk mencari dan menemukan sendiri. Dalam proses belajar mengajar inkuiri digunakan sebagai metode pengajaran yang memungkinkan siswa berperan dalam suatu penyelidikan yang akan dilakukan oleh peserta didik.

14 Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi, (Yogyakarta, Pustaka

  Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diajukan. Inkuiri memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka serta menekankan pengembangan aspek kognitif,psikomotor, dan afektif secara seimbang, sehingga pembelajaran dianggap lebih bermakna.

  Pembelajaraan inkuiri berarti sutau rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untukmencari dan menyelidiki secara sistematis,kritis,logis,analitis, sehingga mereka dapat merumuskan

  15

  sendiri penemuaanya dengan penuh percaya diri. Dari penjelasan diatas dapat di mengerti bahwasannya model pembelajaran inkuiri tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif peserta didik.

  Berdasarkan hasil observasi di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung bahwa pendidik disekolah tersebut belum menggunakan model pembelajaran inkuiri, karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh si pendidik untuk melakuakan disetiap pembelajaran, dan juga pendidik jarang sekali membuat soal- soal yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir secara kritis dan tidak pernah membuat soal-soal yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir secara kreatif. Menurut pendidik yang mengampu mata pelajaran Biologi dikelas X tersebut, ada beberapa hambatan yang menghalanginya dalam melakukan penilaian dan dalam pembuatan soal, selain karena waktu yang tidak mencukupi saat melakukan penilaian, 15 hambatan-hambatan yang ada yaitu terdapat pada materi, tidak semua materi dapat dibuat menjadi soal-soal yang beranah kreatif, pendidik merasa kebingungan dalam membuat soal-soal beranah kreatif, hambatan selanjutnya terdapat pada kemampuan berpikir setiap peserta didik berbeda-beda.

  Pendidik juga terfokus dalam penyampaian materi yang akan diajarkan kepada peserta didik, dan setelah proses belajar mengajar pendidik hanya memberikan soal-soal yang sudah tertera pada modul pembelajaran.

  Pada saat melakukan observasi kepada peserta didik di sekolah Muhammadiyah apakah peserta didik di sekolah tersebut memiliki kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif yang tinggi atau rendah, maka dari itu peneliti memberikan tes berupa soal esai, sebanyak 6 soal yang terdiri dari 3 soal ranah berpikirkritis dan 3 soal ranah berpikir kreatif. Soal tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif peserta didik di sekolah tersebut.

  Berdasarkan hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan, hasil tes yang diberikan diketahui bahwasannya peserta didik di SMA Muhammadiyah 2, memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah, begitu juga dengan kemampuan berpikir kreatifnya. Data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini

  

Tabel 1.1

Hasil Observasi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung

  No Kelas Jumlah Peserta Didik Tinggi Sedang Rendah

  Hasil data diatas dapat dilhat bawasannya peserta didik di kelas XD yang memiliki kemampuan berpikir kreatif sebanyak 10 orang dengan pesertase sebesar 40%, dengan besar pesertase 40% masuk kategori jelek.

  36 10 40% 15 30% 10 30% Keterangan : huruf tebal menunjukkan nilai tertinggi.

  XD

  36 7 18% 3 28% 25 51%

  XC

  36 6 29% 12 41% 17 26%

  XB

  36 5 30% 15 29% 15 25%

  1 XA

  Tabel 1.2 Hasil Observasi Awal Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung

  No Kelas Jumlah Peserta Didik Tinggi Sedang Rendah

  Hasil data diatas dapat dilhat bawasannya peserta didik di kelas XD yang memiliki kemampuan berpikir kritis sebanyak 10 orang dengan pesertase sebesar 46%, dengan besar pesertase 46% masuk kategori jelek. Sedangkan untuk melihat hasil nilai kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada tabel 1.2

  36 10 46% 5 42% 10 14% Keterangan : huruf tebal menunjukkan nilai tertinggi.

  XD

  36 3 18% 7 28% 25 51%

  XC

  36 6 30% 13 43% 16 26%

  XB

  36 5 25% 15 49% 15 25%

  1 XA

  Kedua data ditabel diatas menunjukkan hanya kelas XD yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang tinggi, tetapi dalam kategori penilaian 46% dan 40% masuk dalam katerogi jelek, sehingga dapat peneliti lihat peserta didik di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung memiliki kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif yang rendah. Rendahnya kemampuan berpikir peserta didik dikarenkan peserta didik jarang sekali dirangsang dalam mengerjakan soal-soal yang memicu kemampuan berpikir kritis dan kreatifnya berkerja.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KONSELING REALITA UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 0 140

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBASIS MEDIA FLASH CARD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI PROTISTA DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 264

PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI POE (PREDICT,OBSERVE,EXPLAIN) PADA MATERI JAMUR UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 133

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LIFE SKILL TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS BIOLOGI DITINJAU DARI SELF REGULATION PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA 12 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

1 3 309

ANALISIS ASPEK-ASPEK LIFE SKILL YANG MUNCUL PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI IPA 1 DI SMA Al-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 248

STANDAR MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 146

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

1 3 100

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MTS N 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 118

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS EDMODO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADA PESERTA DIDIK SMA - Raden Intan Repository

0 4 294

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PESERTA DIDIK KELAS 2 MIN 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 109