Pengaruh Variasi Temperatur Operasi dan Konsentrasi Gas Terhadap Sensitifitas Sensor Gas LPG dari Material WO3 Hasil Proses Sol- Gel dan Post Hydrothermal

  JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-348

  . Dari berbagai jenis metal oksida tersebut, tungsten trioksida memiliki karakteristik memiliki aspek rasio struktur yang tinggi surface area yang besar, properti optikal, properti magnetic, serta properti elektronik. Tungsten oksida telah diakui menjanjikan sebagai material yang potensial untuk berbagai macam aplikasi seperti sensor gas semikonduktor, material elektroda untuk baterai sekunder, perangkat energi surya, fotokatalis, perangkat penyimpanan optik yang dapat dihapus, dan perangkat emisi [2]. Sehingga diperlukan adanya sebuah penelitian tentang sensor gas LPG dari material WO

  P

  Dwi Jingga Dharma Kusuma dan Diah Susanti Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 e-mail : santiche@mat-eng.its.ac.id

  3 Hasil Proses Sol-

Gel dan Post Hydrothermal

  

Pengaruh Variasi Temperatur Operasi dan

Konsentrasi Gas Terhadap Sensitifitas Sensor

Gas LPG dari Material WO

  ) yang digunakan sebagai material sensor gas LPG (Liquified Petroleum Gas) melalui 2 tahapan dalam proses pembentukannya,yaitu proses sol dan gelasi. Untuk memperoleh sol-gel tungsten trioksida dilakukan dengan melarutkan serbuk tungsten (VI) heksaklorida

  3

  Material tungsten trioksida (WO

  3 )

   Sintesa Tungsten Trioksida(WO

  II. METODOLOGI PENELITIAN A.

  Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa pengaruh variasi temperatur post hydrothermal terhadap struktur dan sensitivitas sensor terhadap gas LPG, serta menganalisa pengaruh temperatur operasi sensor dan konsentrasi gas LPG terhadap sensitivitas sensor.

  3 .

  3

  AbstrakGas LPG (Liquifed Petroleum Gas) adalah gas alam yang diaplikasikan dalam dunia industri dan kehidupan sehari- hari dan merupakan gas yang ramah lingkungan namun beracun bagi kesehatan. LPG merupakan gas yang mudah terbakar dan beresiko menimbulkan ledakan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sensor gas LPG dari material WO 3 . Proses sintesa material WO 3 dilakukan dengan metode sol-gel menggunakan prekursor WCl 6 , etanol, dan NH 4 OH. Pelet sensor dibuat dari serbuk WO 3 hasil proses post hydrothermal dengan variasi temperature 160 o

  , ZnO, dan WO

  2

  SnO

  2 ,

  Hingga saat ini penelitian mengenai metal oksida terus berkembang karena aplikasinya yang sangat luas. Aplikasi dari metal oksida antara lain sensor gas beracun, optoelektrokromik serta modulasi optikal, fotokatalis, desain permukaan hidrofilik, dan katalis [1]. Sedangkan metal oksida yang bisanya digunakan untuk pembuatan sensor adalah TiO

  Karena hal inilah dibutuhkan alat pendeteksi gas LPG apabila terjadi kebocoran gas sedini mungkin. Namun, selama ini sensor gas LPG yang ada dipasaran kebanyakan adalah produksi luar negeri. Sehingga diperlukan penguasaan dalam hal teknologi sensor mengingat aplikasi dari teknologi ini yang mulai meluas dan berkembang, agar mampu mendorong produksi sensor LPG dalam negeri.

  ENGGUNAAN minyak bumi di Indonesia sendiri sudah sangat besar mencapai 64,472 juta KL pada tahun 2011. Pemerintah dengan programnya “Pengalihan Minyak Tanah ke LPG” dalam rangka mengurangi penggunaan BBM bersubsidi, memiliki banyak manfaat dari pada kerugiannya. Selain untuk mengurangi anggaran pemerintahan, meningkatkan efisiensi penggunaan energi, serta mampu untuk mengurangi polusi yang ada. Hal-hal inilah yang menjadikan LPG memiliki nilai yang dirasa lebih jika dibandingkan dengan minyak alam ke LPG. Dalam dunia industri penggunaan LPG pun telah cukup luas. Seperti sebagai bahan bakar, media pendingin, bahan baku, dan lain- lain. Namun, penggunaan LPG memang tidak semudah penggunaan minyak alam. Karena, resiko ketika terjadi kesalahan dalam penggunaan, akan menimbulkan dampak negatif yang sangat.

  Kata KunciTungsten Trioksida (WO 3 ), Sensor gas LPG, sol- gel, post hydrothermal.

  C, dan 100 o C serta konsentrasi gas LPG yaitu. 10ppm, 50ppm, 100ppm, 150ppm, 200ppm. Hasil Pengujian menunjukkan struktur WO 3 yang terbentuk adalah monoklinik. Peningkatan nilai sensitivitas material sensor berbanding lurus dengan kenaikan konsentrasi gas dan temperature operasi. Nilai sensitivitas tertinggi didapatkan dari material WO 3 yang diberikan temperature pemanasan post hydrothermal 160 C dengan temperature operasi 100 C dan konsentrasi gas LPG 200 ppm.

  C, 50 o

  30 o

  C, 180 o C dan 200 o C selama 12 jam dikompaksi pada tekanan 150 bar dan dianil 300 o C selama 1 jam. Sensor yang telah dibuat dilakukan uji SEM, XRD, dan BET untuk mengetahui karakterisasi material sensor. Pengujian sensitivitas pada material sensor dilakukan dengan rangkaian Installation gas dinamis dengan alat Potensiostat, sensitifitas diukur berdasarkan perubahan resistansi dari material WO 3 sebelum dan setelah terpapar gas LPG. Pengujian sensitivitas dilakukan dengan memvariasikan temperatur operasi, yaitu

I. PENDAHULUAN

  C, 180

  sering pada njutnya troller.

  engamatan uj uk mengama ksida(WO

  Hasil Uji SEM

  III.

  Dimana S adala stansi materia lah resistansi G [5].

  masukkan deng 0 ppm, 300 p apatkan tahan langi untuk te o konsentrasi sitivitasnya de =|R g -R o |/R o

  C, d

  mbar 1. Hasil U G pada perbesar C, b) 180

  (2301-9271 Pr

  D hasi keti dipe dibe gam part yan gam part part pen ditu den perm

  S D resi adal LPG A. P untu triok

  dim 200 dida diul rasi sens

  Gam LPG 160

  3 mm patkan i udara dara

  er ini

  ). P Dari hasil peng il penampaka iga gambar engaruhi ole erikan. Pada mbar (a), terlih tikel dengan b ng tidak rata. P mbar (b), terlih tikel yang ber tikel yang tida ingkatan ukur unjukkan oleh gan temperatu mukaan pellet

  anan di

  amber

  3 mm il pada

  n putih Setelah sahkan epatan g lebih an gel tetes a yang wadah ainless teflon. uap air 3]. Gel mudian bejana variasi an 200 serbuk antar mpaksi rositas n post pada 4 mm.

  e yaitu

  lcohol, untuk selama dengan hingga annya.

  kursor

  N: 2337-3539 ( dalam kuning. dengan di biru ur 0 C

  atm). Chamb rangkaian ini hap pertama amber, selan ui thermocont niklin ø 0.3 l yang ditemp ukur resistansi an LPG dan ud

  steel dan teka

  emampatan s ongga udara i tekanan kom il, namun por es sol-gel dan nan 150 bar berukuran 14 n ketebalan 3 emudian diani da sebuah ch

  oksida (WO 3 )

  C, da

  3

  (a)

  • . Pencucian d gCl ketika ca dak terbentuk ntuk kemudian 000 rpm. Hasi edikit mengan ang didapatka

  C.

  (1) dalah n R r gas ujuan gsten

  ppm, utnya litian ngan nilai

  ar gas mal a)

  Namun pada F-349

  pellet tung kan alat FEI S- lakukan, diper Gambar 1. fologi permu drothermal y ditunjukkan t terdapat par persebaran uk g ditunjukkan terdapat seba terdapat bebe dan tampak ad ratur 200 C y permukaan p rupai penamp

  roscope bertu

  SAN

  C den n didapatkan ( l sensor. R g ad gas LPG. Dan elum terpapar

  o

  sebesar 100 p ppm. Selanju LPG. Penel an 100

  ebelum terpapa post hydrotherm

  F

  (b)

  3-5 tetes. S endapan dipis m dengan kec endapan yang gel. Kemudia enambahan 5 n X-100). dengan bejana nya terdapat w on. Bejana sta uk menutup inkan adalah u talisasi fasa [3 untuk kem steel. Lalu, b diberikan v

  rint)

  i permukaan M menggunak yang telah dil sesuai pada pilkan, morf ur post hy 160 C yang mukaan pellet beraturan dan p ur 180 C yang mukaan pellet namun masih aglomerasi d

  Electron Micr

  C da ama. kemudia ivitas material ika terpapar g nsor ketika be N PEMBAHA

  o

  sentrasi LPG pm dan 500 terpapar gas nsor 50

  (c) k pellet WO 3 se uk temperatur p

  Pada temperatu hat pada perm raglomerasi, n ak mengalami ran partikel. P h gambar (c), ur 200 C ha t dengan tempe

  ji Scanning E ati morfologi Pengujian SEM gujian SEM y an morfologi yang ditamp eh temperatu temperatur 1 hat pada perm bentuk tidak b

  M

  HASIL DAN

  LPG yang sa engan rumus: ah nilai sensiti al sensor keti material sen

  gan rasio kons ppm, 400 pp nan setelah emperatur sen

  Uji SEM untuk ran 20000x untu dan c) 200 C.

  Pada Temper terlihat pada ampir menyer eratur 180

  3

  3 yang didap

  Metode kom ehingga serbu artikel terdoro orositas di an dak mungkin m

  mpaksi adala uk saling me ong keluar. Se ntara partikel mencapai nilai

  mbuatan Pelet

  hydrothermal ainless steel y keduanya ter nakan sistem hydrothermal i gi sebagai age kkan ke da e dalam bejan ke dalam fu t hydrotherma am.

  thermal

  pan biru yan bertujuan untu dilakukan hing airan ditetesi d endapan putih n di-centrifuge il dari centrifu ndung cairan y an dipeptisas dan 0.5 ml sur

  aquades dan

  ). Setelah diu NIK POMITS am dengan 10 menghasilkan ambahkan 10 i membuat lar larutan diaduk m. Selama ksi pembentuk rsor inilah ungsten trioksi udian dilaku

  o

  Pengujian Pe uang) yang te alam chambe rangkaikan de sebut dynam engujian ini mperatur di c eater yang d epanjang 10 m dalam batu tah R

   Metode Pen

  ydrothermal d etakan (dies) ntuk pembua butuhkan 3 gr mperatur 300 .

  3

  Serbuk WO

   Proses Pem

  dikompaksi d pembuatan p atan sebuah p r serbuk WO

  C selama 12 ja .

  dimasuk masukkan ke masukkan k mperatur post

  3

  WO

  Proses post rbuat dari sta an tutup yang eel menggun alam proses h ertekanan ting

  4 OH 0.5 M d Post Hydrot

  H

  a. Kemudian l elama 24 jam mengalami reak mana prekur embentukan tu 4 jam, kemu tambahkan a rdapat endap encucian ini b l

  URNAL TEKN ebanyak 7 gra elarutan ini m emudian dita enambahan ini

  C C. se pa po tid hy ce Un dib tem D. (ru da di di pe tem He se di (R

  20 se ya NH B. ter da ste Da be W di di tem

  24 di ter Pe Cl Ag tid un

  JU se pe Ke pe tu se m di pe

  • 50.

  3 .

  O

  furnace dan

  g berwarna k OH 0.5M, d warna menjad lam temperatu gadukan, prek kil dengan al digunakan etelah diaduk s pencucian d didiamkan h dengan caira ngkan volatile entuk endapan

  5 OH),

  2 H

  2, (2013) ISSN l (C

  30 C melalu erupa kawat bentuk spiral mudian mengu udian campura

  ersiapan cha

  talation Tah

  dilakukan pad han stainless s konstan (1 a an penunjang,

  ivitas

  . Pelet yang ke am.

  ah proses pe elekat dan ro emakin tinggi semakin keci i nol [4]. at dari prose dengan tekan pellet yang b pellet dengan

  Tungsten Trio

  al yaitu 160 C

  yang disebut si dengan pe rfaktan (Triton l dilakukan d yang didalamn rbuat dari teflo sekrup untu iniyang diingi en reaksi krist alam teflon, na stainless

  C selama 1 ja

  e selama 1 jam uge ini berupa

  h, cairan dan

  ). Se ukan proses kemudian ng terpisah uk menghilan gga tidak terbe dengan AgNO

  3

  rutan berubah k (stirring) dal proses peng kan ikatan al yang akan ida (WO

  4 O

  kemu Vol. 2, No. 2 00 ml ethano larutan yang 0 mL NH

  o,

  adalah pe control pada digunakan be meter dan dib han api. Kem ukur R

  mic gas inst

  engan peralata

  r dianggap k

  engujian ini d erbuat dari bah

  ngujian Sensiti

  roleh Dari ukaan yang oleh rtikel kuran oleh agian erapa danya yang pellet akan JU

  Ga LP

  par gas rmal a) st

  (a)

  (c)

  Vol. 2, No. 2

  tuk pellet WO 3 ntuk temperatur C. abel. 1. aterial WO 3 berdas rothermal

  (b)

  2, (2013) ISSN

  3 setelah terpap r post hydrother sarkan proses po t Hydrothermal (

  16

  Gam LPG Gam LPG

  l Uji SEM unt saran 20000x un C, dan c) 200 C

  (2301-9271 Pr

  ambar. 2. Hasi PG pada perbes

  URNAL TEKN

  mbar. 3. Hasil p G. mbar 4. Hasil p G.

  pengujian XRD pengujian XRD

  D pellet WO 3 se D pellet WO 3 s

  F

  ebelum terpapa setelah terpapar

  ar gas r gas

  NIK POMITS

60 C, b) 180 C

  T rmukaan aktif ma hydr n Aktif

  PG. Pengujia range sudut rpapar gas LPG n XRD mate

  Nilai luas per Feature Luas Permukaan (m 2 /gr)

  da Pe di m

  da 23.6493 , (2 njadi variasi

  o

  C, 180

  o

  C dan ri hasil penguj da ketiga samp da penelitian mperoleh peng bentuk. Ukuran mus Debye Sch . n ukuran krist at dilihat dari etelah menge garuh dari ma

  D setelah sen kah ada per papar gas LP ombang dan

  D sebelum ter ada pengujian papar gas LPG rint)

  C.

  200) pada 24.3 adalah tempe n 200

  o

  C deng jian XRD dite pel tersebut a ini diperluka garuh dari uk n kristral send herrer [6] yaitu tal untuk tiap

  Tabel 2. etahui sifat m aterial sensor s nsor terpapar g rubahan fasa

  G ditunjukkan o

  XRD apak terp gelo

  ala pe pe Ta tin lu da m m

  3493 . Dalam p eratur post hy gan waktu taha emukan bahwa adalah sama, y an suatu ana kuran kristal t diri dapat dihit u, variasi post h material sensor setelah pemap gas ditujukan dari materia an dilakukan yang sama d

  G. erial tungsten oleh Gambar 4

  B.

  18 uk

  penelitian ini y ydrothermal y an selama 12 a fasa yang te yakni monokl alisa lanjut u tehadap fasa y tung sesuai den

  ( ( hydrothermal W r, diperlukan paran gas LPG untuk menget al sensor set dengan pan dengan pengu trioksida set

  4. dari grafik y F-350

  pe pe ad m ter

  yang yaitu jam. erjadi linik. untuk yang ngan (2) (3)

  WO

  3

  data

  G. Uji tahui telah njang ujian telah yang

  XRD P terp

  S pen

  3

  2

  temperatur 2 yang lebih bes an SEM setel bahan. Perub ukuran partike merasi pada

  C. Hal ini kibat waktu p

  ujian BET

  rauner Emmet rom Autosor tif dari WO didapat dalam asil pengujian n pemanasan aan aktif juga s ensor dipenga sensor. Semak a semakin tin ut terhadap gas

  XRD

  RD yang dilak dan panjang menggunakan a an XRD sebe hwa pola X rientasi Krista

  Pada pengujia dapatkan bah menunjukkan or

  Pengujian XR ari 10 - 90 engujian ini m

   Hasil Uji XR

  Temperatur Post 160 34.758

  2

  200 C terlih sar. lah terpapar g bahan yang l. Namun seca temperature dikarenakan emaparan gas t Teller (BET rb iQ untuk

  3 dalam ben

  m satuan m

  /g n BET didapat post hydrothe semakin kecil. aruhi oleh luas kin tinggi lua nggi juga ke s. kukan menggu gelombang s alat Philips An lum terpapar

  pad men 160 Dar pad Pad mem terb rum Dan dap

  80 C dan 200 kuran kristal ak

  ellet dengan enggumpalan y Pada penguji danya perub membesarnya u rdapat aglom

  60 C 020)

  060 Å. mbar 3

  Hasil at dari emakin babkan n aktif n aktif dsorpsi e sudut

  daerah patkan berupa masih hermal besaran dengan i luas

  C) 200 2.766

  2 , (0 N: 2337-3539 (

  XRD pada te al (001) pada 2

  LPG. T) dilakukan d k mengetahui ntuk serbuk. gr, dapat dilih tkan bahwa se ermal menyeb . san permukaan as permukaan emampuan ad unakan range sebesar 1.540 nalytical gas LPG Gam emperatur 16

  hat adanya d gas LPG didap g terjadi b ara morfologi post hydroth adanya perb

   Hasil Pengu

  Pengujian Br at Quantachr ermukaan akt engujian yang abel 1. Dari ha nggi perlakuan asan permuka

  Sensitivitas se ari material s material, maka material tersebu

  .

  180 23.459 12 JU URNAL TEKN NIK POMITS Vol. 2, No. 2 2, (2013) ISSN N: 2337-3539 ( (2301-9271 Pr rint) F F-351 T Tabel 2.

  Tabel pengukuran T n ukuran kristal W WO 3 untuk tiap va ariasi post hydroth hermal sebelum dan sete elah terpapar gas L LPG.

  (a)

  Tem mperatur Sebelum Sesudah ( C) D (Å) D (Å) 160

  6 679.8666 1146.872 180 1426.749 1458.962 200 1791.7 2460.996

  (a) (b)

  (b) (c)

  (c) (d)

  Ga ambar 5. Hasil perbandingan g grafik XRD sen nsor WO sebelu um dan 3 se sudah terpapa ar gas LPG untuk varias si temperature e post hy ydrothermal a)1 160

  C, b) 180 C

  C, dan c)200 C.

  (e) ) di hasilkan dida apatkan bahw wa pola XRD D pada temp peratur ke etiga grafik m menunjukkan orientasi Kri istal (001) pa ada 2

  θ 23 3.0640 , (020) ) pada 23.649 93 , (200) pa ada 24.3493 . Dari ha asil pengujian

  XRD ditemuk kan bahwa fas sa yang terjad di pada ke etiga sampel tersebut adal lah monoklin ik. Dengan u ukuran kr ristal ditunjukk kan pada Tabe el 2. Pada Gam mbar 5 dapat dilihat pe erbandingan d dari material l sensor sebe elum dan se esudah ter rpapar gas LP PG. Dari per rbandingan gr rafik XRD se ebelum

  Gam mbar 6. Menun njukkan penga aruh temperatu ur operasi terh hadap

  da an setelah terp papar gas LPG G terlihat adany ya peningkatan n

  sens sitivitas sensor untuk konsent trasi gas LPG a)10ppm, b)50 0ppm, c)10 00ppm, d)150pp pm dan e)200 pp pm. ngga nilai erasi pada eaksi entuk an di iring dapat eaksi aikan edaan ratur tahui adaan dapat etika pellet pada terial aling post arena maka ar 8 terial yang ukan

  3

  Berat jenis d temperatur. K melewati bar gas LPG seh on sensor gas akibat dari te garuhi kecepat

  urangnya elek material ber makin tinggi [9 hwa adanya eningkatan te m proses adsor sida (WO

  3 yang teri

  , maka semak s LPG, sehing WO

  yang lebih b yang juga sem hwa semakin ggi sensitivita akin tinggi ko

  spon dinamis u othermal 160 C

  C dan temper a memiliki lua erial tungsten da temperatur permukaan ak iliki sensitivita engujian resp ya kenaikan n ngan peningk alam chamber

  pon dinamis d as suatu mater alam hal ini a i perubahan r dengan konsen pon dinamis da (WO3) h

  espon Dinamis

  C. Dalam ungsten trioks ana terdapat p aan material

  ) me potential barri sensor deng dari elektron

  100

  uran partikel as permukaan y nunjukkan bah semakin ting arenakan sema aterial sensor, an dengan gas elektron dari W engan berku onduktivitas rial sensor sem enjelaskan bah ng dengan p

  jukkan nilai re re post hydro

  Dari hasil pe apatkan adany sor seiring de masukkan ke da rint)

  Pengujian resp gsten trioksid mperatur 160 dipilih karena ggi dari mate drothermal pad miliki luas p terial ini memi

  Pengujian Resp gkat sensitivita tu gas uji, da etahui melalui papar gas uji d

  Pengujian Re

  Gambar 7 me sitivitas seirin i 30 C hingga terial sensor tu misorpsi dima ntara permuka am chamber. gan naiknya gan mudah gan molekul sitifitas. Respo ksi adsorpsi a rasi mempeng

  3

  Karena hal in rrier dan me hingga menye

  3

  naik se ni, elektron d empercepat re ebabkan kena kan dari perbe erasi. Tempe orpsi [7]. untuk menget respon kebera

  WO

  ngga ntrasi ensor yang pisan bkan untuk

  WO 3 rature

  F-352

  ) hasil n 200 C. Ka ling tinggi, m g tinggi. pada Gamba itas pada mat rasi gas LPG y a pernah dilaku

  3

  C. Mat aktif yang pa (WO

  PG. Respon d erial sensor k tu tertentu. ukan pada p ydrothermal i 100

  3

  LPG didapatk emperatur op tan reaksi adso

  WO

  ktron dari W rkurang, sehin 9]. peningkatan emperatur op rpsi gas LPG enggunakan re ier yang terbe an lingkunga

  2 u

  baik [8]. Sehin makin besar. tinggi konsen as material se nsentrasi gas y kin banyak lap gga menyebab ikat oleh O

  untuk material C dan temper

  F

  dimaksudkan rial dalam mer adalah gas LP resistansi mate ntrasi dan wakt yang dilaku hasil post hy rature operasi as permukaan n trioksida ( r 180 C dan ktif yang pal as yang paling pon dinamis nilai sensitivi katan konsentr r. Sebelumnya

  s

  . Hal ini dika papar pada ma yang berikata makin banyak e njadi O

  LPG, maka O

  JU

  N: 2337-3539 (

  mbar 8. Menunj gan temperatur rasi 100 C.

  (2301-9271 Pr

  URNAL TEKN

  (a) (b)

  Vol. 2, No. 2

  WO terp O

  pen men G gas

  Gam deng oper

  gontrolan uku nghasilkan lua Gambar 6 men

  2, (2013) ISSN

  • y sem men men sens
  • . D nyebabkan ko sitivitas mater

  R adalah res kipun proses yang lebih n seperti kal nggi dengan

  (c) NIK POMITS

  Ga sen c)

  in pe wa un

  D.

  op Ga re m ni di m m hy dib pr

  D dida sens dim

  ambar 7. Menu nsitivitas senso 100 C

  tensitas. Peni enambahan ra aktu reaksi ya ntuk menjadi l

  .

   Hasil Uji Se

  Nilai sensitiv perasi dan kon ambar 6 dan G

  Sensitifitas s sistansi mater material sensor lai sensitifita mana S adal material setelah material sebelu ydrothermal m banding deng roses ini men

  P ting suat dike terp P tung tem ini ting hyd mem mat

  unjukkan peng or untuk tempe

  n gas menyeb Hal ini dikare ertumbuhan p n pada tempera itunjukkan pad dasarkan peru gas LPG ter as LPG.perhit lui persamaan g adalah res

  ingkatan wakt ata-rata ukura ang lama men lebih besar [7]

  ensitivitas

  vitas sensor W nsentrasi gas L Gambar 7. sensor dapat d rial sensor ya r yang belum as dapat dik lah sensitifita h terpapar ga m terpapar ga memiliki wak gan perlakuan nghasilkan part

  G sens dari mat chem dian dala den den den sens reak ope E.

  aruh konsentra eratur operasi

  tu pemaparan an partikel. H nyebabkan pe . JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-353 nanorods terhadap gas NO . Pada pengujiannya, sensor gas

  babkan enakan artikel ature da ubahan rhadap tungan n (1), istansi istansi s post lama lsinasi,

  3

  didasarkan LPG. Hal ini di diketahui berd ang terpapar m terpapar ga ketahui melal as sensor, Rg as LPG dan R as LPG. Mesk ktu reaksi n panas lain rtikel yang tin

  erhadap C dan

  asi gas LPG te

  a) 30

  C, b)50

  WO

  2

  dipaparkan oleh gas NO dengan variasi 1 ppm, 3 ppm, 5 ppm,

  2

  10 ppm, dan 20 ppm selama 160 menit, dan menunjukkan adanya kenaikkan sensitivitas yang berbanding lurus dengan kenaikan konsentrasi gas NO 2 [10].

IV. KESIMPULAN

  Dari Penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1.

  3 ) dapat diperoleh

  Material tungsten trioksida (WO dengan proses sol-gel dan post hydrothermal. 2. hasil post

  Dari hasil pengujian XRD material WO

  3

  hydrothermal dengan variasi temperature 160

  C, 180

  C, dan 200 C didapatkan material WO dengan struktur

3 Kristal monoklinik.

  3. Pada hasil pengujian BET, nilai luas permukaan aktif tertinggi didapatkan pada material WO dengan

  3

  perlakuan post hydrothermal 160 C.

  4. Berdasarkan hasil pengujian SEM terlihat pada penampakan morfologi WO yang diberi perlakuan post

  3

  hydrothermal 180 C dan 200 C terdapat adanya aglomerasi.

  5. Hasil Pengujian sensitivitas menunjukkan adanya peningkatan nilai sensitivitas akibat pengaruh konsentrasi gas dan temperature operasi.

  6. Dari penelitian ini didapatkan nilai sensitivitas tertinggi pada material WO

  3 hasil perlakuan temperature post

  hydrothermal 160 C dengan temperatur operasi 100 C dan konsentrasi gas LPG 200 ppm.

  DAFTAR PUSTAKA

  [1] Wang, S.H., Tse C.C. dan Chung C.L. 2003. “Nano-crystalline tungsten oxide NO2 sensor ”. Sensors and Actuators B 94 : 343-351.

  [2] Ha, J.H., Muralidharan, dan Kim D.K. 2009. “Hydrothermal synthesis and characterization of self-assembled h-WO3 nanowires/nanorods using EDTA salts ”. Journal of Alloys and Compounds 475 (2009) 446– 451.

  [3] Huirache-Acuña, R., F. Paraguay-Delgadoc, F., M.A.Albiter, J.Lara- Romero,R., and Martínez-Sánchez. “Synthesis and characterization of WO3 nanostructures prepared by an aged hydrothermal ”.

  Materialas Characterization 60 (2009). [4] Kalpakjian, S., 2003. “Manufacturing Processes for Engineering

  Materials ”, Fourth Edition, Illinois Institute of Technology, Chicago.

  [5] Xie, G., Junsheng Y.X.C, dan Yadong J. 2006. “Gas sensing characteristics of WO3 vacuum deposited thin films ”. Sensors and Actuators B 123: 909–914.

  [6] Cullity B.D. dan Stock S.R.. 2001. “Elements of X-Ray Diffraction”.

  Reading Massachusetts Menlo Park California London Amsterdam Don Mills Ontario Sydney : Addison-wesley Publishing Company, inc. [7] Shinde,V.R., Gujar, T.P., Lokhande, C.D., Mane, R.S., dan Han, S.H.

  2006. “Development of morphological dependent chemically deposited nanocrystalline ZnO films for liquefied petroleum gas (LPG) sensor ”. Hanyang University:Seoul 133-791

  [8] Rahmiyanti, F. 2012. “Pengaruh Temperatur Perlakuan Pasca- Hidrothermal Terhadap Karakteristik Nanopartikel ZnO dan Core Shell Zno@SiO2 untuk Aplikasi Pelabelan Sel ”. Skripsi S1 Jurusan Teknik Metalurgi dan Material UI.

  [9] Perdana, A.S. dan Susanti, D. 2013. "Pengaruh Variasi Temperatur Post Hydrothermal Terhadap Sensitivitas Sensor Gas CO dari Material WO3 Hasil Proses Sol-Gel " Skripsi S1 Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS.

  [10] Liu,Z., Miyauchi, M., Yamazaki, T., dan Shen, Y. “Facile synthesis and NO2 gas sensing of tungsten oxide nanorods assembled micropores ”. Journal of Sensors and Actuators B 140 (2009) 514-519