KERANGKA LEGAL FORMAL Tentang KEUANGAN

  KERANGKA LEGAL FORMAL Tentang KEUANGAN

  YULI INDRAWATI

  • UUD 1945
  • UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara • UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara • UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pengawasan Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara • UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan

  UUD 1945

  

PEMBUKAAN

tujuan bernegara

  • Bab VIII: Hal Keuangan (Pasal 23 – 23D)
  • Bab VIIIA: Badan Pemeriksa Keuangan (Pasal 23E – 23G)

  Pasal 23 PENGATURAN APBN

  PRA-PERUBAHAN PASCA-PERUBAHAN KE-3 (1) Anggaran pendapatan dan belanja

Pasal 23 ayat (1) Belanja ditetapkan tiap-tiap Anggaran Pendapatan dan keuangan negara dan dilaksanakan negara sebagai wujud dari pengelolaan tahun dengan undang-undang.

  Apabila DPR tidak menyetujui anggaran yang diusulkan secara terbuka dan bertanggung jawab rakyat. untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun yang lalu. (2) Rancangan undang-undang negara diajukan oleh Presiden untuk anggaran pendapatan dan belanja pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan dibahas bersama Dewan Perwakilan (3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. pendapatan dan belanja negara yang tidak menyetujui rancangan anggaran

  

Makna Filosofis Yuridis Pasal 23 ayat (1)

Pra Perubahan

  Penjelasan Pasal 23 pra perubahan: “..... dalam hal menetapkan pendapatan dan belanja, kedudukan DPR lebih kuat dari pada kedudukan Pemerintah. Ini tanda kedaulatan rakyat.”

  

Makna Filosofis Yuridis Pasal 23 ayat (1)

Pasca Perubahan

1. a. APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara = menghilangkan filosofi APBN

b. Hegemoni kekuasaan negara

  c. Prioritas pengeluaran lebih diarahkan pada pengukuhan kekuasaan negara tidak pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat

  2. APBN dilaksanakan secara terbuka dan

bertanggungjawab = mempersempit makna karena ini

merupakan asas/prinsip dasar penyelenggaraan kekuasaan negara

FILOSOFI APBN

  An attribute of sovereignty Otorisasi

  Pertanggungjawaban

  EKSEKUTIF APBN LEGISLATIF HAK BUDGET

  Makna Tata Kelola APBN

  KEDAULATAN RAKYAT OTORISASI

  PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN NEGARA

  LEGISLATIF EKSEKUTIF

PERBANDINGAN PERAN

  1. Pemegang kedaulatan anggaran negara, restriktif terhadap kepentingan masyarakat yang lebih luas. 2. Konsesi maksimum untuk menjamin kepentingan publik. 3. Memaksimalkan kewajiban pemerintah terhadap warga masyarakat melalui pembiayaan yang berdampak manfaat kepada publik. 4. Menekankan pembiayaan pembangunan yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dalam kebijakan anggaran negara, khususnya dalam 1. Pemegang kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan, restriktif terhadap kepentingan pemerintah dalam menjalankan kekuasaan. 2. Optimalisasi biaya untuk menjamin tujuan dan kepentingan pemerintahan. 3. Memaksimalkan kewajiban warga masyarakat terhadap negara melalui pajak, dan pengurangan insentif yang berdampak buruk terhadap penerimaan negara. 4. Menekankan pembiayaan pembangunan yang berdimensi kewajiban negara, khususnya dalam pengembalian pinjaman luar negeri dan utangnya, dan

PRA-PERUBAHAN PASCA-PERUBAHAN

  Pasal 23 ayat (2) Pasal 23A Segala pajak untuk keperluan Pajak dan pungutan lain yang negara berdasarkan undang- bersifat memaksa untuk undang. keperluan negara diatur dengan undang-undang

  Makna filosofis yuridis:

  • Hegemoni kekuasaan negara
  • Harusnya ditujukan untuk kepentingan masyarakat

  

Pasal 23B

(Pasal 23 ayat 3 pra perubahan)

  Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang.

  

Pasal 23C

(Pasal 23 ayat 4 pra perubahan)

  Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.

Pasal 23D Negara memiliki suatu bank sentral yang

  susunan, kedudukan, kewenangan, tanggungjawab dan independensinya diatur dengan undang-undang.

  Untuk memeriksa tanggung jawab tentang PASAL 23 AYAT (5) PASAL 23E BADAN PEMERIKSA KEUANGAN BAB VIIIA Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan dengan UU, hasil pemeriksaan ini Keuangan negara diadakan suatu Badan (1) Untuk memeriksa pengelolaan dan keuangan yang bebas dan mandiri. Negara diadakan satu badan pemeriksa tanggung jawab tentang keuangan diberitahukan kepada DPR. (2) Hasil pemeriksaan keuangan Negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya.

  (3) Hasil pemeriksaan tersebut undang. dan/atau badan sesuai dengan undang- ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan (1) Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan

  PASAL 23F diresmikan oleh Presiden. memperhatikan pertimbangan DPD, dan (2) Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota. (1) BPK berkedudukan di ibukota Negara,

  PASAL 23G dan memiliki perwakilan di setiap Makna Filosofis Yuridis Pasal 23E

  • Tidak sesuai dengan filosofi pemeriksaan
  • Tidak sesuai dengan asas inkompatibel
  • Dualisme kedudukan (organ negara & organ administrasi negara)
  • Melemahkan kedudukan BPK
  • Mengakibatkan tidak optimalnya pemeriksaan karena sifatnya yang sentralistik

  UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara Asas-asas Umum Pengelolaan Keuangan Negara

  • Asas tahunan;
  • Asas universalitas;
  • Asas kesatuan;
  • Asas spesialitas;
  • Akuntabilitas berorientasi pada hasil;
  • Profesionalitas;
  • Proporsionalitas;
  • Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara;
  • Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri

DEFINISI KEUANGAN NEGARA

  PASAL 1 SEMUA HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA YANG DAPAT DINILAI DENGAN UANG, SERTA SEGALA SESUATU BAIK BERUPA UANG MAUPUN BERUPA BARANG YANG DAPAT DIJADIKAN MILIK NEGARA BERHUBUNG DENGAN PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN TERSEBUT. Ruang Lingkup Keuangan Negara

  Pasal 2

  a. hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang dan melakukan pinjaman; b. kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga; c. penerimaan negara;

  d. pengeluaran negara;

  e. penerimaan daerah;

  f. pengeluaran daerah;

  

g. kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh

pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak- hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah; h. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;

i. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas

  

TRANSFORMASI HUKUM UANG NEGARA

MENJADI UANG DAERAH

  NEGARA BADAN HUKUM PUBLIK UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004 DAERAH BADAN HUKUM PUBLIK UU 32/2004 UU 33/2004 TRANSFORMASI HUKUM UANG MENJADI UANG PRIVAT

  NEGARA BADAN HUKUM PUBLIK UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004 PERSERO (BUMN) BADAN HUKUM PRIVAT UU 1/1995 UU 19/2003 UU 10/1998

  

UU No. 1 Tahun 2004

Tentang

Perbendaharaan Negara

  

Perbendaharaan Negara

  Pasal 1 angka 1 Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan

  

kekayaan yang dipisahkan, yang

  ditetapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah

  

Piutang Negara

  Pasal 1 angka 5

  • Piutang Negara adalah jumlah uang yang wajib

    dibayar kepada pemerintah pusat dan/atau hak

    pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.

   termasuk di dalamnya piutang badan usaha milik negara.

  

UU No. 15 Tahun 2004

Tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara

  

Lingkup Pemeriksaan BPK

  Pasal 2 (1) Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara

  (2) BPK melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara

  

Lingkup Kewenangan BPK

  Pasal 3 ayat 2 Dalam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh akuntan publik berdasarkan ketentuan undang-undang, laporan hasil pemeriksaan tersebut wajib disampaikan kepada BPK dan dipublikasikan

PENGAWASAN/PEMERIKSAAN EKSTERNAL DAN INTERNAL

  BPK PRES Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Kabupaten Kota Kabupaten Kabupaten Kota Kota Kabupaten Kabupaten Kota BUMN BUMD BUMN BUMD BUMN BUMD BUMN BUMD BUMN BPKP BI KEM KEM KEM KEM YAYASAN

PASAL 9 AYAT (1) DAN (2)

  • Dalam menyelenggarakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, BPK dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah
  • Untuk keperluan tersebut, laporan hasil pemeriksaan intern pemerintah wajib disampaikan kepada BPK

  

MEKANISME PENGAWASAN/PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

EKSTERNAL DAN INTERNAL PEMERINTAH

PEMERIKSAAN, PENGAWASAN PASAL 23 UUD LANDASAN FILOSOFI Pemeriksaan Pemerintah Eksternal Pemerintah Internal Pengawasan Itjen Provinsi Kabupaten/ Kota Itjen PERUBAHAN PRA- 45 BPK BPKP

LPND KEM BPKP KEM HASIL

  PEMERIKSAAN BPKP HASIL PEMERIKSAAN Itjen PROVINSI HASIL PEMERIKSAAN Itjen ES ES I ES I ES I MEKANISME PEMERIKSAAN/PENGAWASAN BERJENJANG BPK LPND Kemen BPKP Kemen Kemen Es 1 Es 1 Es 1 Es 1

Pasal 9 ayat (3) Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan, BPK dapat menggunakan pemeriksa

  dan/atau tenaga ahli dari luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK

  

UU No. 15 Tahun 2006

Tentang

Badan Pemeriksa Keuangan

  

Kedudukan BPK

  Pasal 2 BPK merupakan lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara Kelembagaan BPK

  Pasal 3 (1) BPK berkedudukan di Ibukota negara (2) BPK memiliki perwakilan di setiap provinsi (3) Pembentukan perwakilan ditetapkan dengan keputusan BPK dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara Tugas BPK

  Pasal 6 ayat (1) BPK Bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, BLU, BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara

  

Akuntabilitas BPK

  Pasal 32 ayat (1), (2), dan Pasal 33 ayat (1)

  • • Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab

    keuangan tahunan BPK dilakukan akuntan publik
  • • Akuntan Publik tersebut ditunjuk DPR atas usul

    BPK dan Menteri Keuangan • Untuk menjamin pemeriksaan BPK, sistem pengendalian mutu BPK ditelaah oleh BPK

    negara lain yang menjadi anggota organisasi

    pemeriksa BPK

  Terima Kasih