Seminar Sejarah Gereja di PITC

  No. 346/Thn. VI/05 September 2010

Warta Mingguan – Umat Paroki I bu Teresa Th. C/ I I – Hari Minggu Biasa XXI I I - Bulan Kitab Suci Nasional

Tema Minggu I ni: “Menjadi Murid Yesus “ (Luk 14:25-33)

  Inside This Issue: Liputan Utama………………… 2 I man Katolik…………………… 3 Renungan………………………

  4 I nfo Kategorial………………… 5 Mengenal Orang Kudus……

  6 Orang Muda Katolik………… 7 Mutiara I man…………………

  8 Warta Paroki…………………… 9 Jadwal Pelayanan……………… 10 Kalender Liturgi………………… 10

  Penasihat: Romo Y. Natalis, Pr. Redaksi: Andreas E. S., Arifin, Bambang S. W., Caecilia, Fridus Berita Seputar Paroki………

  11 RM, Martinus, Steven F., Nancy Email Redaksi: wartaku_teresa@yahoo.com

LIPUTAN UTAMA

  Seminar Sejarah Gereja di PITC

  Sejarah sebagai sarana memaknai kompleksitas, kecemasan, cita-cita dan harapan manusia. Dibutuhkan data (sumber), pisau bedah, metodologi, analisis dan interprestasi dalam menangkap gagasasan. Dari awal mula, warta Kristiani dimasukan kedalam “ human history”. Orang Kristen mewartakan sepanjang abad bahwa di dalam Yesus Kristus dan demi keselamatan manusia, Allah masuk kedalam sejarah manusia dengan cara yang unik (Yoh: 1: 14). Sejarah itu penting sekali untuk mengerti secara baik kehidupan Yesus maupun seluruh warta I njil. Banyak bagian dalam Perjanjian Lama pun merupakan cerita historis (historical narrative). Paparan diatas sebagai prinsip umum dalam seminar tentang sejarah gereja yang diadakan oleh tim pewarta paroki ibu Teresa Cikarang (PI TC). Seminar diadakan pada hari Minggu tanggal

  29 Agustus 2010 bertempat disekolahan Pangudi Luhur Kota Delta Mas. Lebih dari 40 peserta dengan serius mengikut acara ini. Sebelum memulai dengan pembicaraan yang lebih serius, Romo Prof. DR Eddy Kristyanto OFM (Ketua STFT Driyarkara) sebagai pembicara mengajukan pertanyaan ringan dan mendasar tentang apa itu iman dan wahyu. Sebab banyak orang ingin mengetahui sesuatu yang jauh lebih sulit tetapi tidak mengetahui hal-hal yang lebih mendasar. Setelah dijawab dengan benar oleh salah salah satu peserta, sambil bercanda romo Eddy mengatakan ternyada ada juga yang baik dari Cikarang (mengutip I njil tentang ada sesuatu yang baik dari Nasaret).

  Fokus pembicaran dalam sesi pertama seminar kali ini menyangkut empat poin meliputi; prinsip umum, Palestina dan sekitarnya, Yesus dari Nasaret dan para rasul serta karakter jemaat Kristen perdana. Sesi kedua tentang p o l i t i k k eagam aan . Dimulai dari abad ke 4 masa pemerintahan Constantinus Magnus (Agung) saat masa penganiayaan terhadap jemaat Kristiani sampai pada masa kegagalan penganiayaan. Serta semakin berkembangnya Kristianitas dan I n n er Fo r ce (kekuatan batin) yang semakin bertumbuh dan berkembang. Saat itu pula dicetuskanya Edict Milano (313) yang menandai berakhirnya penganiayaan terhadap jemaat Kristen dan pengkuan terhadap eksistensi Kristianitas. Tahun 325 diadakan pula konsili Nikia (Nicea), melihat semakin terpuruknya ajaran agama dan ancaman ajaran Arius. Fokus pembicaran dalam sesi pertama seminar kali ini menyangkut empat poin meliputi; prinsip umum,

  Palestina dan sekitarnya, Yesus dari Nasaret dan para rasul serta karakter jemaat Kristen perdana. Sesi kedua tentang p o l i t i k k eag am aan . Dimulai dari abad ke 4 masa pemerintahan Constantinus Magnus (Agung) saat masa penganiayaan terhadap jemaat Kristiani sampai pada masa kegagalan penganiayaan. Serta semakin berkembangnya Kristianitas dan I nner Force (kekuatan batin) yang semakin bertumbuh dan berkembang. Saat itu pula dicetuskanya Edict Milano (313) yang menandai berakhirnya penganiayaan terhadap jemaat Kristen dan pengkuan terhadap eksistensi Kristianitas. Tahun 325 diadakan pula konsili Nikia (Nicea), melihat semakin terpuruknya ajaran agama dan ancaman ajaran Arius.

  Perang Salib menjadi topik yang cukup menarik karena selama ini belum banyak diketahui. Latar belakang dan alasan terjadinya perang, siapa tokoh dibalik pertikaian tersebut? Dari ketujuh perang tersebut dampak apa yang paling dirasakan oleh kedua belah pihak dan apa implikasinya bagi kehidupan beragama hingga saat ini. Banyak pertanyaan yang diajukan peserta kepada pembicara dalam sesi tanya jawab. Menurut romo Eddy bahwa sejarah Gereja adalah bidang ilmu yang jarang ditekuni oleh imam-imam di I ndonesia karena cuma ada lima orang yang mempelajari khusus tentang sejarah Gereja. Kesan akhir romo Eddy sangat positif, karena selama ini baru Paroki I bu Teresa Cikarang yang mengadakan seminar khusus tentang sejarah Gereja. Apalagi pembicaraan

  Marathon dari pukul 08.00 hingga 15.00 dan akan dilanjutkan lagi pada tanggal 5 September 2010 di tempat yang sama. Ayo siapa berminat? ( FRI )

IMAN KATOLIK

  

Bulan Kitab Suci untuk Pertumbuhan Rohani

di PITC

  Hari minggu pertama di bulan ini, tepatnya tanggal 5 September 2010, kembali oleh Gereja Katolik I ndonesia, telah ditetapkan sebagai Hari Minggu Kitab Suci Nasional. " Biarkanlah anak-anak datang

  kepadaKu" ( Luk 18:16) , demikian tema yang telah dipilih oleh

  Gereja Katolik I ndonesia untuk menjadi bahan renungan segenap umat katolik sekaligus penuntun hidup rohani segenap umat sesuai situasi dan konteks hidup kita di keuskupan, paroki, lingkungan dan keluarga masing-masing.

  Konteks kehidupan kita di Wilayah PI TC, dengan totalitas umat yang bervariasi di lingkungan rohaninya masing-masing, menjadi lahan subur untuk menaburkan benih rohani dalam bimbingan Bunda Gereja kita, tepatnya Paroki I bu Teresa Cikarang. Keanekaragaman umat yang kita jumpai di wilayah rohani atau lingkungan rohani kita masing-masing, menjadi ‘kekayaan’ gereja (baca: paroki) kita yang belum tentu sama dengan gereja (baca: Paroki), apalagi mau disamakan begitu saja dengan persekutuan umat dari denominasi atau agama lain.

  Dibulan September ini menjadi kesempatan istimewa bagi kemajuan pertumbuhan rohani hidup kita. I nilah waktunya bagi kita semua untuk belajar semakin menjadi pengikut I bu Teresa dari Kalkuta. I bu Teresa menadasarkan diri dan hidupnya pada Kitab Suci yang diyakini sebagai Firman Tuhan, pelita di jalan gelap, penuntun di tengah hidup yang penuh rintangan, inspirasi dan motivasi cinta kepada sesama khususnya yang sudah sekarat dan ditinggalkan orang. Kita menjadi putera dan puteri I bu Teresa yang tetap setia kepada Tuhan melalui pembangunan kemanusiaan sejati tanpa diskriminasi dan pretensi atau demi popularitas diri sendiri, sebaliknya semuanya ‘demi kemuliaan Tuhan’ ( ad maiorem Dei gloriam).

  Kegiatan pendalaman dan saling berbagi atau sharing iman satu sama lain di lingkungan di bulan September ini, kiranya tidak sekedar mengulangi praktek lama yang membosankan dan tanpa hasil. Semangat yang didasari hasrat untuk bertumbuh lebih secara rohani bukan pula demi mencari kesombongan rohani dan popularitas diri sendiri. Sebaliknya, hidup yang bertumpu pada Sabda dan kehendak Tuhan semakin memajukan kehidupan berumat secara rohani. Setiap orang atas caranya memberikan andil dan kontribusinya bagi kehidupan bersama (secara rohani) mulai dari atau dalam keluarganya sendiri, di lingkungan rohani, dan persekutuan umat yang lebih luas di Paroki kita. Pertumbuhan rohani segenap umat di bulan September ini dalam bimbingan Bunda Gereja I ndonesia mengikuti tema-tema berikut:

  , Awal Perkenalan dengan Allah (Ulangan, 6: 4-25)

  • Minggu I

  , Kenal Kitab Suci Sejak Kecil (2 Tim, 3: 10-17)

  • Minggu I I

  , Mendidik Anak Menjadi Taat ( Efesus, 6: 1-4)

  • Minggu I I I

  , Sayang Anak Seperti Yesus (Markus 10: 13-16)

  • Minggu I V

  Atas cara ini maka kita akan tetap memenuhi tujuan BKSN atau Bulan Kitab Suci Nasional sejak semula seperti dilaporkan yakni (1) Untuk

  YM Set o M arsu n u - Sek r et ar i s LBI , mendekatkan dan memperkenalkan umat dengan sabda Allah. KS juga diperuntukkan bagi umat biasa, tidak hanya untuk kelompok tertentu dalam Gereja. Mereka dipersilahkan melihatnya dari dekat, mengenalnya lebih akrab sebagai sumber dari kehidupan iman mereka. (2) Untuk mendorong agar umat memiliki dan menggunakannya. Melihat dan mengagumi saja belum cukup. Umat perlu didorong untuk memilikinya paling sedikit setiap keluarga mempunyai satu kitab suci di rumahnya. Dengan demikian, umat dapat membacanya sendiri untuk memperdalam iman kepercayaannya sendiri.

  Selamat ber-Bulan Kitab Suci bagi umat di PI TC. Semoga program Bulan KS Nasional menjadikan kita lebih dekat dengan I bu Teresa Pelindung kita, bahkan seperti I bu Teresa kitapun boleh berucap: “Menurut darah, saya seorang Albania (Jawa, Cina, Flores, Batak, Manado, Papua, Ambon. Menurut kewarganegaraan, saya seorang I ndia (I ndonesia). Menurut iman, saya seorang biarawati Katolik. Menurut panggilan, saya milik dunia. Sementara hati saya, sepenuhnya saya milik Hati Yesus.” ( Br u n o )

  RENUNGAN

Menjadi Murid Yesus (Luk 14: 25-33)

  Setiap orang yang dibaptis adalah pengikut Kristus. Mengikuti Kristus berarti menjadikan Kristus sebagai satu-satunya dasar dan tuj uan hidup. Mengikuti Kristus berarti menyerahkan diri sepenuhnya, tanpa reserve, kepada kehendak Kristus. Bahkan setiap pengikut Kristus diminta untuk bersedia dan rela melepaskan diri dari segala milikinya demi Dia.

  Syarat untuk mengikuti Kristus ini merupakan suatu penegasan yang sangat radikal pada waktu itu. Ada banyak orang yang punya keinginan untuk mengikuti Dia tetapi masih memiliki kendala besar dengan milik dan hartanya. Banyak orang yang mau menjadi murid Yesus tetapi masih memiliki halangan, karena merasa masih memiliki tanggungan dan tanggung jawab terhadap keluarganya. Kendala-kendala ini, baik yang bersifat internal yaitu berupa halangan dari dalam diri, maupun yang bercorak eksternal yaitu adanya halangan dari pihak luar, menyebabkan banyak orang akhirnya memilih mundur untuk memberikan diri sepenuhnya pada Kristus. Apa lagi bila mengetahui bahwa menjadi murid Yesus itu ternyata harus memanggul salib atau menderita. Hal ini membuat orang patah semangat dan akhirnya mundur.

  Hal yang sama juga terjadi sekarang ini. Di satu pihak Kristus sangat membutuhkan orang- orang untuk menjadi pengikutNya yang bersedia melayani GerejaNya. Di pihak lain ada begitu banyak orang yang sebenarnya memiliki keinginan untuk menjadi pelayan Tuhan. Hanya saja karena merasa masih memiliki tanggungan, merasa masih ada kendala internal, akhirnya semangat mengikuti dan menjadi rasul Kristus menjadi kendur dan pudar. Apa lagi ada banyak alasan lain yang lebih bersifat artificial dari pada sesungguhnya.

  Kehidupan dunia modern yang sering bersifat hedonistis, egoistis serta individualistis, menyebabkan hilangnya semangat untuk melayani sesama. Berkorban demi kepentingan dan kemajuan orang lain, seperti yang diminta oleh Kristus, menjadi hal yang sangat langka. Setiap tindakan dan perbuatan selalu menjadi objek pertimbangan ekonomis untung rugi. Semangat penyerahan diri secara total bagi Tuhan dan sesama menjadi sesuatu yang aneh. Semangat pelayanan tanpa pamrih berubah menjadi sikap ‘do ut des’ (saya memberi tetapi saya mengharapkan adanya balasan dari anda).

  Dengan demikian penegasan Yesus, dalam Lukas 14: 25-33 ini, menjadi suatu tantangan nyata bukan hanya bagi mereka yang hidup di zaman Yesus, tetapi juga kita-kita ini yang sudah menerima bahkan mengakui Yesus sebagai Guru, Tuhan, dan Penyelamat. Masing-masing kita ditantang untuk merefleksikan permintaan Yesus ini dan sekaligus memurnikan panggilan dan pelayanan kita.

  ( J.Raco )

INFO KATEGORIAL

  

Ibu Teresa Perekat Jalan kasih

di Tanah Kalkuta - India

  Ketika sedang mempersiapkan bahan-bahan unt uk perkuliahan Komunikasi Pemasaran, saat sedang membuka slide-slide presentasi dari Prof.Dr Tom Duncan di buku Principles Of Advertising & I MC, bab 16 tentang Personal Selling, Terlihat wajah teduh I bu Teresa yang berdampingan dengan Abraham Lincoln dan Mahatma Gandhi. Disitu disebutkan bahwa tokoh aktivis sosial Mahatma Gandhi, pemimpin politik Abraham Lincoln dan pemimpin spiritual I bu Teresa, semuanya merupakan “ sales people”. Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa menyebut mereka diatas sebagai “ sales people” terkesan menghina sebab mereka “ menjual” ide ketimbang produk atau jasa. Tapi yang pasti mereka semua adalah komunikator yang hebat, yang tahu bagaimana memotivasi orang-orang dan mengubah perilaku orang-orang kearah yang positif. Dalam tataran komunikasi pemasaran, mereka telah melakukan “ personal selling” yang menakjubkan. Tentunya ada alasan yang tersendiri mengapa Prof.Dr Tom Duncan menggunakan role model ketiga tokoh tsb diatas untuk menjelaskan betapa personal selling dapat memengaruhi khalayak banyak. Satu hal yang pasti, kita patut berbangga hati karena ibu Teresa dimunculkan untuk memberi contoh yang positif tentang hasil karya nyatanya dalam kehidupan manusia, menolong yang menderita tanpa pamrih dalam jejak kemanusiaan di Kalkuta, I ndia.

  I bu Teresa, lahir 26 Agustus 1910 di Skopje (sekarang ibu kota Republik Macedonia, Eropa Timur) dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu. Pada 1928 Teresa bergabung dengan Suster- Suster Loreto (I BVM). Dimulailah penziarahannya di Kalkuta, I ndia sejak 6 Januari 1929, memulai pendidikannya sebagai seorang suster Biara Loreto di Darjeeling, I ndia Utara, 500 km utara Kalkuta, tidak jauh dari pegunungan Himalaya. Dua tahun kemudian dia menggunakan nama Teresa (de Lisieux), orang kudus pelindung para misionaris. Hanya empat tahun setelah mengucapkan kaul privat di ordo tsb (1942), ia memulai misi baru dan mendirikan tarekat baru Misionaris Cintakasih (Missionaries Of Charity). Jangan bayangkan ia sudah memiliki rumah, tempat penampungan, fasilitas atau uang untuk merealisasikan semua mimpinya. Beberapa tahun di awal, ia dihadang berbagai kesulitan. Keraguan dan kesepian membuatnya pada bulan- bulan pertama benar-benar tergoda untuk kembali pada kehangatan pangkuan biara lamanya.

  Tuhan menginginkan saya menjadi suster yang bebas menanggung kemiskinan salib. Saya berjalan dan terus berjalan mencari rumah hingga kaki dan tangan lecet. Hari ini saya belajar satu hal. Betapa berat beban yang harus ditanggung orang miskin. Dan, mereka mengalami lebih dari apa yang saya alami. Seperti juga dualitas dalam kehidupan, karya-karya kemanusiaannya di Kalkuta juga mengundang cemoohan dan penolakan. Terlepas dari kritik dan caci maki tersebut, pada September 1997, setelah wafat, I bu Teresa dimakamkan dengan upacara kenegaraan. Pemerintah I ndia menghargai pelayanannya yang dianggap meretas sekat- sekat pemisah agama.

  Ada tiga hal yang bisa kita pelajari sebagai jalan kesucian yang dipesankan Tuhan lewat I bu Teresa.

  Pertama, tanda kesucian di abad media. I bu Teresa adalah orang suci di tengah budaya media. Pengalaman kegelapan spiritual yang dialaminya justru melindungi hatinya agar tidak menjadi korban media: terjebak dalam kecenderungan untuk memandang dan membesar- besarkan dirinya sendiri. Kesucian tidak pernah mengantar orang pada ambisi akan ketenaran atau naluri unt uk mencari pujian. Bila itu yang terjadi, inti panggilan hilang karena orang sibuk membangun citra pesona diri. Bukan untuk mewartakan Tuhan dan menjalani pelayanan kehendak-Nya.

  Kedua, kita menemukan banyak orang merasa tahu pasti apa yang menjadi kehendak Tuhan atas dirinya. I bu Teresa mengalami pergulatan untuk memastikan dan meyakini apa yang sebenarnya menjadi kehendak Tuhan.

  Dia tidak pernah merasa serba (sok) tahu, karenanya dia tidak pernah pula merasa dirinya pantas dan hebat. Baginya, beriman justru membawa pada sikap rendah hati, semangat untuk terus mau mencari dan menegaskan kehendak Allah, sikap selalu mau berbagi. Ketiga, salah satu ungkapan terkenal dari ibu Teresa adalah “

  Tuhan memanggil kita bukan untuk sukses melainkan untuk setia”. Tidak jarang orang mencari ukuran sukses, lalu mengikuti para tokoh dan selebriti. Menjadi terkenal dan dipuji menjadi impian. Namun, kriteria sukses seperti itu menjebak, sehingga orang mudah jatuh jika impian akan sukses tidak terpenuhi. I bu Teresa memperlihatkan bahwa yang terpenting adalah kesetiaan dalam menapaki kehendak Allah, tanpa perlu bermimpi menjadi terkenal atau dipuji.

  Pengalaman I bu Teresa adalah bahan belajar yang baik bagi kita, saat kita mengalami krisis dan kekeringan, saat iman kita dingin, dan saat relasi kita dengan Tuhan terasa kosong, saat kita menemukan diri hanya menjadi orang biasa saja. Kesetiaan itulah inti dari pergumulan hidup setiap umat beriman. Kesetiaan tidak pernah lepas dari pengalaman salib. Pengalaman mencari kepastian itulah dialami banyak orang dewasa ini. Pengalaman ini membawa pada sikap untuk mencari segala dalam ukuran sukses. Ukuran sukses dinilai dalam capaian yang sifatnya jasmaniah dan material, bahkan kekuasaan. Demikian pula kehidupan rohani diukur dalam kriteria semacam itu. I bu Teresa memberi kesaksian berbeda. Kesuciannya adalah kesucian tentang pemurnian diri, bahwa yang terutama dan pertama adalah mencari Yesus, bukan diri sendiri.

  ( FI N)

MEN GENAL ORANG KUDUS

  

Tersenyumlah Kepada Yesus

  I bu Teresa menghayati kegembiraan kebangkitan. Kegembiraan dan sukacita adalah pusat karya pelayanannya. "Buatiah apa yang kau mau buat dengan gembira dan dengan suatu hati penuh bahagia", ia menasehati suster-susternya. Orang-orang yang sakit payah adalah tubuh hati Yesus yang bersengsara. "Kapan saja engkau menjumpai Yesus, tersenyumlah kepada-Nya". la mengatakan kepada suster-susternya, 'Jikalau kamu tidak mau tersenyum kepada Yesus, maka lebih baik bungkuslah pakaianmu dan pulang saja ke rumah".

  Pada suatu kesempatan konferensi pers di USA, ia ditanyakan hal-hal sekitar perubahan dan perkembangan di dalam Gereja, masalah emansipasi wanita, kerohanian dunia Barat, ekonomi dan penggunaan media untuk pewartaan I njil. la mengatakan: "Saya tidak tahu apa-apa tentang hal itu." Atau bahkan ia balik bertanya yang ada kaitannya dengan visinya: "Kalau anda melakukan pekerjaan ini untuk kemuliaan diri, Anda hanya lakukan itu untuk satu tahun, dan tidak lebih. Hanya kalau engkau melakukan itu untuk Yesus maka engkau akan terus maju." I bu Teresa dan suster-susternya menghayati I njil secara harafiah dan amat radikal.

  Su m b er : M u t i ar a I m an

  ORANG MUDA KATOLI K

Lomba 17 Agustus-an di PITC

  Minggu, 15 Agustus 2010, bertempat di gedung Trinitas, mudika mengadakan lomba 17an dalam rangka merayakan ultah R.I yang ke -65 dengan tema “ bebas, berdaya, berkarya dan berbahagia. Lomba yang dimulai pukul 9.30 seusai misa dan walaupun banyak acara yang diselenggarakan pada hari yang sama seperti syukuran ulang tahun imamat serta donor darah, banyak juga umat yang antusias dalam mengikuti perlombaan.

  Begitu banyak aneka perlombaan yang diadakan dalam rangka menyambut 17 Agustus kali ini. Lomba pertama adalah balap kelereng yang diikuti peserta anak-anak dan dewasa. Setelah lomba tersebut berakhir, diikuti dengan lomba balap bakiak dimana lomba inilah yang kita lihat paling meriah. Meriahnya dimana nih? Ternyata, semua peserta harus berpasang-pasangan (kalau biasanya peserta pasti mencari pasangan sesama jenis, tetapi kali ini ‘harus’ laki-laki dan perempuan). Walaupun jatuh bangun dan bermandi keringat akibat teriknya sinar mentari, para peserta dengan gigih berusaha untuk memenangkan lomba tersebut. Setelah itu, dilanjutkan dengan joget bola. Lomba yang dimana dimeriahkan oleh keikutsertaan bapak pembimbing persekutuan, Pak I wan. Beliau rela ikut berjoget di bawah terik matahari dan berlomba dengan peserta lainnya. Alhasil Pak I wan lah yang memenangkan lomba tersebut. Hahahaha ternyata Pak I wan jago joget. Dan terakhir, lomba yang paling ditunggu- tunggu setiap perlombaan 17 Agustus! Apalagi kalau bukan lomba makan kerupuk. Tapi kali ini bukan sekedar makan kerupuk biasa. Para peserta harus menghabiskan kuaci terlebih dahulu sebelum menghabiskan kerupuk mereka secara berpasang-pasangan! Lomba ini paling ramai. Ada umat yang rela kembali hanya untuk mengikuti lomba ini. Walaupun sederhana tetapi sangat ramai dan para peserta sangat berantusias bahkan romo Natalis juga kembali ke gereja dan menyaksikan lomba ini. Di akhir perlombaan, acara ditutup dengan pembagian hadiah dan doa bersama.

  ( Fl o )

MUTIARA IMAN

  

Engkau Adalah Yesus Bagiku

  I ni adalah pengalamanku ketika aku diminta untuk membantu lingkunganku sebagai petugas pendaftaran di balkesmas Paroki I bu Teresa Cikarang.

  Setiap hari minggu tiap lingkungan dijadwalkan untuk membantu di balkesmas sebagai petugas pendaftaran dan mencari data rekam medis pasien. Setiap hari minggu pula ada dokter yang dengan sabar memeriksa penyakit pasien, ada apoteker yang membantu mencarikan obat pasien berdasarkan resep dari dokter dan ada perawat atau orang yang bertugas memeriksa tekanan darah pasien, kadang juga dia memeriksa kadar gula darah pasien. Mereka dengan rela, meluangkan waktunya di hari minggu untuk membantu pelayanan pengobatan di balkesmas. Ada banyak pasien yang datang setiap hari minggu, mayoritas mereka adalah warga sekitar

  Cikarang yang mungkin tidak mampu untuk berobat ke rumah sakit karena biayanya mahal. Ada juga umat Paroki I bu Teresa Cikarang yang berobat ke balkesmas, mungkin karena biayanya lebih terjangkau daripada jika kita berobat di klinik atau rumah sakit.

  Aku perhatikan wajah-wajah pasien yang berobat di balkesmas dan bagaimana para dokter, perawat,apoteker dan para petugas dari lingkungan melayani mereka semua. Ada kasih terpancar dalam diri mereka, pasien yang mengharapkan kesembuhan dari sakit yang dideritanya, serta dokter, apoteker, perawat dan petugas dari lingkungan yang tulus hati menolong dan melayani pengobatan mereka.

  Sebuah pengorbanan yang mungkin sangat kecil namun mampu meringankan beban dan penderitaan sesama.

  Aku seperti melihat Yesus ada di antara wajah-wajah para pasien yang sedang berobat hari minggu itu. Tuhan…apakah ini yang sering kudengar dari perkataan I bu Teresa

  “ En g k au ad al ah Yesu s b ag i k u ” ??

  Melayani dan membantu pengobatan di balkesmas dengan tulus hati unt uk meringankan penderitaan sesama kita, dan itu kita lakukan seperti kita melakukannya untuk Yesus sendiri. Aku bersyukur kepada-Mu Tuhan atas anugerah ini. Hari minggu itu, kami dapat membantu dan melayani orang lain dengan tulus hati. Kini aku mengerti makna “Engkau adalah Yesus bagiku “ dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebuah perkataan atau slogan belaka namun lebih dalam tindakan nyata.

  “ Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku dipenjara, kamu mengunjungi Aku. Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25: 35-36.40)

  By

  t h r ee

JADWAL KEGIATAN

  PDKK ( Persekutuan Doa Karismatik Katolik) Tim Pew artaan

  • PDKK ELZA (Elisabeth Zakaria) pendaftaran unt uk calon kom uni
  • Dibuka Tgl.

  22 Sept ‘10, pk. 19 .3 0, di Ruko Roxy B. 52,

  • – pert ama periode 2010 2011. Dengan

  Lippo Cikarang, diadakan Persekut uan Doa melampirkan data-data sebagai berikut: o

  Karismatik Kat olik Elza (Ulang Tahun PDKK ELZA ke- Foto copi surat nikah gereja katolik orang tua o 9) dengan t em a: “Dimuliakan Tuhan”, pembicara: Foto copi kartu keluarga gereja o

  Meike Lolong (dari Elisabet Ministry / Elza Foto copi surat baptis calon komuni o Pusat); worship leader: CELLO.

  Pas Foto 3x4 = 1 lembar o • PDKK St. Maria Minimal kelas I V SD Tgl. o

  6 Okt ‘10, pk. 19.30, di Ruko Thamrin Blok F Form ulir pendaftaran dapat diambil pada

  No.12 , Lippo Cikarang, diadakan Persekut uan Doa pengurus lingkungan.

  Karismatik Katolik St. Maria dengan: I bu Heidy

  Formulir dan persyarat an lainnya dapat Aw uy Tumbelaka (dari Paroki St. Stefanus - diserahkan ke sekretariat paroki paling lambat

  Jaksel) sampai dengan tanggal 5 Sept ‘10.

  • Mengundang para pesert a Tim Pew art a, Dew an Paroki Pleno, para aktivia sert a siapa saja yang

  1 berminat, yang ingin m enambah penget ahuan,

  Orang Muda Katolik ( OMK) wawasan, pandangan untuk mengikuti seminar: o Setiap Sabt u I V, 19: 00-21: 00 di Rum ah Putih. I nform asi

  Sejarah Gereja dengan pembicara Past or lebih lanj ut, hubungi: Oya ( 0813-1059-2876), Hery

  Eddy Krist yant o, OFM. pada hari Minggu, (0815-9444-992), Angga (0856-4209-7865), Ferry Kiong

05 Sept ‘10, pk 0 8.0 0 s/ d 15 .00 WI B, di

  (0859-2138-7959) Sekolah Pangudi Luhur Kota Deltamas o Cikarang Pusat.

  Spiritualitas Transformatif dengan pembicara

  Past or Madya Utama, SJ. pada Balai Latihan Kerja ( BLK) hari Minggu, 1 9 Sept ‘10, bert empat di Sekolah Don Bosco I I I Taman Sentosa. Jadw al Kursus:

  :

  • Baptisan Bayi tgl 0 3 Okt ‘1 0. Pembinaan •Accounting Sabtu 17: 00 – 19: 00 orangt ua dan w ali baptis tgl 1 9 Sept ‘10, pk •Ms. Word : Minggu 08: 00 – 09: 30

    Form ulir dan :

  09.3 0 W I B, di Ruang Misa. •Ms. Excel Minggu 10: 15 – 12: 00 persyarat an lainnya dapat diserahkan ke •Mengetik : Minggu 09: 30 – 10: 15 sekret ariat paroki paling lambat tgl :

15 Sept •Autocad Rabu 19: 00 – 21: 00

  : ‘10. •B. I nggris Sabtu 17: 00 – 18: 30 Dew an Paroki

  • Mengundang para anggot a dew an pleno paroki

  Legio Mariae untuk hadir pada Rapat Pleno

  Minggu, tgl 1 9 Sept ‘10, pk. 10 .00 s/ d 13 .0 0, bertem pat di

  2 Setiap Selasa, 10: 00 – 12: 00 di Rumah Putih Rumah Putih Jl. Pinus Hijau 3 No.2 4 Meadow Green Lippo Cikarang. Sekretariat Paroki Misa Senakel kepada um at yang belum

  • Diberit ahukan mengambil Surat Baptis dan Surat Nikah Gerej a Setiap Sabtu I , 06: 00 di Trinitas Katolik. Mohon untuk segera menghubungi sekretarit paroki.
  • Jadw al Kursus Persiapan Perkawinan t anggal

  09 dan 1 0 Okt ‘10. di Paroki St . Leo Agung

  3 Jatiw aringin Jakarta Timur. Pendaftaran di Sekretariat Paroki paling lambat 26 Sept ‘10.

  OMK yang ingin m elangsungkan dan

  • Bagi meneguhkan perkawinannya dalam Gerej a Katolik harap mengurusnya 3 bulan sebelum hari perkawinan.

JADWAL PELAYANAN

  Hari Tgl. Pk. Koor Sabtu 11-Sep-10 17: 30 Calistus Minggu 12-Sep-10 7: 30 Lukas Minggu 12-Sep-10 16: 00 Valentinus Sabtu 18-Sep-10 17: 30 Yohanes Minggu 19-Sep-10 7: 30 Bernadet Minggu 19-Sep-10 16: 00 Ratu Rosari

17.30 WI B Minggu, 12 Sep’ 10

  A. Pudjiastuti, Endang, Lidwina FX. Mariati, Anna

  1Kor. 10: 14-22a; Mzm. 116: 12-13,17-18; Luk. 6: 43-49 12-Sep-10 Hari Minggu Biasa XXI V

Kel. 32: 7-11,13-14; Mzm. 51: 3-4,12-13,17,19; 1Tim. 1: 12-17; Luk. 15: 1-32 (Luk. 15: 1-10)

  1Kor 9: 16-19,22b-27; Mzm. 84: 3,4,5-6,12; Luk. 6: 39-42 11-Sep-10 Hari Biasa

  1Kor. 8: 1b-7,11-13; Mzm. 139: 1-3,13-14ab,23-24; Luk. 6: 27-38 10-Sep-10 Hari Biasa

  1Kor. 6: 1-11; Mzm. 149: 1-2,3-4,5-6a,9b; Luk. 6: 12-19 08-Sep-10 Pesta Kelahiran SP Maria Mi. 5: 1-4a atau Rm. 8: 28-30; Mzm. 13: 6ab,6cd; Mat. 1: 1-16,18-23 (Mat. 1: 18-23) 09-Sep-10 Hari Biasa

  1Kor 5: 1-8; Mzm. 5: 5-6,7,12; Luk. 6: 6-11 07-Sep-10 Hari Biasa

  Hari Biasa

  Tanggal Hari Raya/ Pesta - Bacaan Liturgi

  

Petugas Balai Kesehatan Masyarakat & Dokter Jaga ( September 2010)

Tanggal Lingkungan Dokter Jaga Apoteker Peraw at / Bidan

19-Sep-10 Lk. Yohanes dr. I mam P. I ndo, Wulan, Wilia Bernadeth, Shellyana Dewi

26-Sep-10 Lk. Gembala Baik dr. Yulius Yovita, Lina, Fransiska Rika Amalia, C. Novi I ndri

  Hari Tgl. Pk. Koor Sabtu 25-Sep-10 17: 30 I gnasius Loyola Minggu 26-Sep-10 7: 30 Gembala Baik Minggu 26-Sep-10 16: 00 Veronika Jumat 01-Okt-10 19: 00 Mikael Sabtu 02-Okt-10 17: 30 Keluarga Kudus Minggu 03-Okt-10 7: 30

  Lk. Calistus Lk. Lukas Lk. Valentinus Organis I bu Vivi Sdri. Avi Bpk. Pieter B.

  

Ryandi, Adri

Daniel B., Gregi, Pandya, Tommy, Evan Tata Tertib & Koor

  Putra Altar Julius, Goldy, Leo, Philip, Tonny, Rommy Albert, Fandy, Wisnu, Petrus,

  B. Kanga, M. Budi Susanto, Lucia M. Suwita, M. Subagyo, Br. Petrus Pay M. Ody, Y. Romanus Reming

  A. Dorman Hutabarat, Herman

  Z. Sardjono, Josef R. Raco, M. Pangudiyono A. P. Ram Rosanto, A. Sugiyo,

  16.00 WI B Lektor / Lektris Andri, Vivi Wiwin, Rubin Rosa F., Doni Komentator Robert Tyas Pranoto Prodiakon A. Haryanto, P. Budiono, A.

  07.30 WI B Minggu, 12 Sep’ 10

  

Hari Minggu Biasa XXI V

Sabtu, 11 Sep’ 10

  Koor Paroki

Jadw al Perayaan Ekaristi & Petugas Liturgi

03-Okt-10 PDKK St. Maria dr. Sino

06-Sep-10

BERITA SEPUTAR PAR OKI

  

Mewujud Nyatakan Iman dalam Perbuatan

Misa Lingkungan Yakobus

  Bertepatan dengan saudara- saudari kita kaum Muslim yang memualai ibadah puasanya, dengan melakukan Sholat Tarawih untuk pertama kalinya, lingkungan Yakobus juga menyelenggarakan misa lingkungan. Misa lingkungan ini diagendakan untuk beberapa hal yang waktunya bertepatan, yaitu unt uk pesta nama Santo Yakobus di bulan Juli, dan juga untuk menut up rangkaian doa novena yang dilakukan oleh umat lingkungan Yakobus. Novena yang dilaksanakan setiap hari senin selama 9 pekan ini, dilaksanakan dengan intensi memohon kesembuhan untuk sanak-saudara, teman dan kerabat atas segala sakit penyakit, baik sakit secara fisik maupun sakit karena luka batin, sehingga tema dari novena ini adalah “ Allah yang Menyembuhkan”.

  Misa lingkungan ini sendiri dipimpin oleh Romo Samuel Pangestu, dan dilaksanakan di rumah Bp. Henry Siringoringo, salah satu warga di lingkungan Yakobus. Dalam khotbahnya Romo Sam, menyambut baik gerakan doa novena yang dilakukan oleh umat lingkungan Yakobus ini, karena ini juga merupakan wujud nyata dari tindakan iman. Umat juga diajak untuk meneladan Santo Yakobus Rasul yang merupakan nama pelindung lingkungan, yang terkenal dengan sabda-Nya yaitu “ I man tanpa perbuatan adalah mati”. Umat diajak jangan hanya sebatas gerakan doa saja, namun juka diajak untuk lebih peduli misalnya dengan kunjungan terhadap mereka yang sakit, karena dengan kunj ungan terhadap mereka yang sakit ini merupakan sentuhan kasih yang nyata. Patut untuk dipahami bahwa kasih Allah yang besar itulah yang menjadi daya penyembuh bagi mereka yang sakit ini. Diakhir khotbahnya Romo Samuel juga meminta umat lingkungan Yakobus untuk melakukan novena lagi dengan intensi untuk terlaksananya pembanguna gereja Paroki I bu Teresa Cikarang. Dengan novena ini diharapkan nantinya ada rasa memiliki terhadap gereja yang cepat atau lambat pasti akan dibangun, umat juga diajak untuk saling menguatkan satu sama lain serta untuk mengajak anggota lingkungan yang jarang/ belum terlibat dalam kegiatan lingkungan. Setelah misa selesai ditutup dengan acara ngobrol santai sambil menikmati hidangan seadanya. ( M TW )

  Paroki Ibu Teresa Cikarang

  2010 Sekretariat Paroki I bu Teresa - Cikarang Jl. Pinus 7 No. 11A, Meadow Green Lippo Cikarang - Bekasi 17550

Dokumen yang terkait

Efektivitas Seminar pada Perubahan Sikap Ibu dalam Pemberian Dukungan Nutrisi dan Stimulasi selama Pemantauan Tumbuh Kembang

0 0 8

Profil dan Faktor yang Berhubungan dengan Masalah Perilaku pada Remaja di Kota Sorong Papua Barat

0 1 7

Profil Klinis Anak dengan Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta

5 30 6

Key word: bird, conservation, biodiversity , agroforest PENDAHULUAN - Peran Agroforest Kayu Manis (Cinnamamon burmanii) Terhadap Konservasi Burung di Taman Nasional Kerinci Seblat

0 1 6

5 Pola Suksesi Makro Benthos di Perairan Sabang Pasca Tsunami (Pattern of Macro benthos Succession in Sabang Waters after Tsunami) Edi RUDI 1) dan Nur FADLI 2)

0 0 5

Kata kunci : Sampoinet, budidaya, tambak dan kualitas air PENDAHULUAN - Studi Pendahuluan Kualitas Air Untuk Pengembangan Budidaya Perikanan di Kecamatan Sampoinit Aceh Jaya Pasca Tsunami

0 0 7

Kata Kunci: Identifikasi, Drosophila sp PENDAHULUAN - Studi Keanekaragaman Drosophila Sp. di Kota Jambi

0 1 8

Kata kunci: lutung, Presbytis cristata, pola aktivitas harian PENDAHULUAN - Pola Aktivitas Harian Lutung (Presbytis cristata, Raffles 1821) di Hutan Sekitar Kampus Pinang Masak, Universitas Jambi

0 0 6

Evaluasi dan penatalaksanaan pasien medically-compromised di tempat praktek gigi Evaluation and management of medically compromised patient in dental practice

1 1 8

Rendahnya persepsi masyarakat terhadap pemakaian gigitiruan di Desa Ujung Rambung, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai Minor perception of denture wear’s at Ujung Rambung Village, Pantai Cermin Subdistrict, Serdang Bedagai Regency

0 0 7