View of Menggali Potensi Zakat di Daerah: Studi Analisis-Kualitatif di Kabupaten Bekasi

Menggali Potensi Zakat di Daerah: Studi Analisis-Kualitatif di Kabupaten Bekasi

Yoyo Hambali*

This article aims to explore the potential of zakat in Bekasi. Zakat is viewed as “compulsory charity”; it is an obligation for those who have received their

wealth from God to respond to those members of the community in need. Zakat must be paid on different categories of property — gold, silver, money; livestock; agricultural produce; and business commodities — and is payable each year after one year’s possession. It requires an annual contribution of 2.5 percent of an individual’s wealth and assets. As a buffer state capital, with a population of Bekasi 2.2 million has considerable economic potential zakat as an instrument for extracting local government in realizing its vision of "Leading The religious community in the field of Industry, Commerce, Agriculture and Tourism". Therefore, through qualitative analysis found that the agriculture, fisheries and marine; industrial sector which has 18 industrial areas consisting of large and medium industries, and small industries with a superior product, and trade and investment are affected by some type of effort required zakat maal. Based on the studies conducted, the potential of zakat in Bekasi district that can be assembled to achieve the range of Rp 80 billion to Rp 90 billion per year. The very large number if managed optimally.

Pendahuluan alam yang melimpah. Di sektor Kabupaten Bekasi merupakan sa- pertanian daerah ini memiliki lahan

lah satu kabupaten di Jawa Barat

1 seluas 10.279 hektar ; sektor per- dengan jumlah penduduk 2.6 juta tambangan, daerah penyangga ibu-

jiwa dan 528.166 kepala keluarga. 1 kota negara ini memiliki kekayaan Pen Perekonomian

Kabupaten

Bekasi

ditopang oleh sektor pertanian, per- dahuluan dagangan, perindustrian dan sumber *

Yoyo Hambali, lahir 18 April 1976. Lulus S2 Jurusan Falsafah Agama dari dari ICAS dan

Universitas Paramadina Jakarta pada tahun Surat Kabar Harian Media Indonesia,

2007. Saat ini sebagai dosen UNISMA Bekasi. 2009

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 57

58

sumber daya alam yang sangat besar, seperti kekayaan laut, tanah lempung, minyak, dan gas; serta sektor per- dagangan dan sektor industri, sejak dicanangkan sebagai daerah industri, kabupaten Bekasi telah memiliki 18 kawasan industri yang tersebar di sejumlah daerah, Di tahun 2008, dengan jumlah perusahaan besar dan sedang sebanyak 752 perusahaan mampu menyerap tenaga kerja se- banyak 213.838. Secara selintas, pertumbuhan ekonomi pun meng- alami kenaikan yang cukup pesat hingga mencapai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2001 sebesar 32,28 trilyun dengan kontri- busi terbesar di sektor industri sebesar 83,48%.

Secara kultural tampak Kabupaten Bekasi mengalami perubahan yang pesat dari pola kehidupan masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Bahkan perubahan ini pun men- jadikan daerah tersebut sebagai wadah peleburan (melting pot) ber- bagai etnis ras dan agama. Potensi sumber ekonomi ini merupakan modalitas sosial (social capital) untuk menggerakan percepatan pemba- ngunan yang berasaskan keadilan dan pemerataan. Apalagi modalitas sosial ini ditopang oleh realitas keagamaan masyarakat yang dikenal sebagai ma- syarakat yang kuat memegang nilai- nilai keagamaan. Tradisi keagamaan seperti pengajian rutin majelis ta’lim, ceramah agama, tahlil, shalawat dan

ratiban, tetap dipegang sebagai nilai- nilai keagamaan yang telah berjalan sejak lama. Bahkan saat ini, pen- didikan keagamaan tradisional yang terlembagakan dalam pondok pesan- tren tetap eksis dengan jumlah 39 pondok pesantren, dan peningkatan sarana aktualisasi umat Islam selama dua tahun terakhir, jumlah masjid mengalami

peningkatan

sebesar 9,9% , jumlah majelis ta’lim meningkat 9,7%, dan jumlah jamaah haji mening-

kat sebesar 62%. 2 Kesenjangan dan ketimpangan pembangunan ini merupakan tan- tangan pemerintah daerah Kabupaten Bekasi. Permasalahan ketimpangan sosial dan ekonomi sudah barang ten- tu memerlukan bantuan seluruh elemen masyarakat. Sebab di sam- ping minimnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupa- ten Bekasi, problematika sosial-eko- nomi ini pun memerlukan solusi yang komprehensif. Sebab bukan tidak mungkin jika dibiarkan masalah ini pun akan melahirkan patalogi sosial yang lebih besar di tengah-tengah masyarakat. George Bernard Shaw, seperti dikutip Goldfeld, mengatakan bahwa kekurangan uang merupakan akar atau pangkal dari sejumlah keja-

Kantor Kementerian Agama Bekasi,

2008.

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 59

hatan. 3 Sulit bagi orang atau bangsa untuk dihargai serta disegani jika tidak berkemampuan dan salah satu segi kemampuan itu adalah kemam-

puan ekonomi (memiliki kekayaan). 4

Zakat merupakan pranata keaga- maan yang terkait langsung dengan penanggulangan kemiskinan dimana fakir dan miskin merupakan obyek penerima zakat yang utama. Ber- dasarkan studi yang dilakukan, po- tensi zakat di kabupaten Bekasi yang dapat dihimpun dapat mencapai kisaran Rp 80 milyar sampai dengan Rp 90 milyar per tahun. Jumlah ter- sebut sangat besar apabila dikelola secara maksimal. Pemberian zakat secara bertahap yang dilakukan oleh Pemerintah diharapkan mampu me- ngentaskan kemiskinan dalam kehi- dupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sebagaimana diamantkan dalam Pasal 34 UUD 1945 menyatakan: ”Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh neg ara”. Ketentuan pasal tersebut mengamanatkan kepa-

da negara untuk memperhatikan dan mengangkat nasib masyarakat Indo- nesia yang terkategorikan sebagai fakir miskin. Salah satu cara yang

Goldfeld, Stephen M dan Lester V. Chandler, Ekonomi Uang dan Bank (Jakarta: Bina Aksara, 1988), h. 3.

4 Ibid., pernyataan ini senada dengan hadis yang berbunyi, “Hampir saja

kefakiran mendorong orang menjadi kufur. ”

dapat dilakukan untuk mengangkat nasib fakir miskin tersebut adalah melalui zakat. Peran zakat dalam me- ngentaskan kemiskinan dapat dilihat secara nyata dalam berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah sek- tor pendidikan. Dalam sektor pendi- dikan, peran zakat antara lain terlihat dari beasiswa yang diberikan kepada ribuan siswa di berbagai jenjang pen- didikan, pelatihan-pelatihan keahlian dalam berbagai bidang, dan pendirian lembaga-lembaga pendidikan berkua- litas yang ditujukan langsung untuk fakir-miskin. Dalam penanggulangan bencana yang menyebabkan lahirnya orang-orang miskin baru, peran or- ganisasi pengelola zakat sangat nyata dan signifikan, baik dalam menang- gulangi bencana alam maupun krisis kemanusiaan yang berskala nasional maupun lokal. Demikian juga dalam sektor-sektor lain seperti kesehatan dan ekonomi peran organisasi zakat tidak dapat dipandang sebelah mata.

Berdasarkan latar belakang ter- sebut dapat dirumuskan permasa- lahan, yaitu bagaimana potensi zakat di Kabupaten Bekasi? Kare - na itu, tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui potensi zakat di Kabupaten Be - kasi.

Adapun metode yang diguna - kan

adalah analisis-kualitatif yang didukung oleh sumber - sumber

kepustakaan

dengan pendekatan sosiologis dan eko - dengan pendekatan sosiologis dan eko -

disajikan secara satu rukun Islam, dan menjadi salah deskriptif analitis. Maksudnya, fakta-

satu unsur pokok bagi tegaknya fakta yang ada dideskripsikan kemu-

syariat Islam. Oleh sebab itu, hukum dian dianalisis berdasarkan teori-teo-

zakat adalah wajib (fardhu) atas ri yang ada. Analisis deskriptif tertuju

setiap muslim yang telah memenuhi pada

syarat-syarat tertentu. Zakat terma- pelaksanaan metode deskriptif ini

pemecahan masalah

dan

suk dalam kategori ibadah (seperti tidak terbatas hanya sampai pada

shalat, haji, dan puasa) yang telah di- tahap pengumpulan dan penyusunan

atur secara rinci dan paten ber- data, tetapi meliputi analisis dan

dasarkan al-Quran dan Sunnah, seka- interpretasi tentang arti data itu

ligus merupakan amal sosial kema- sendiri. Selanjutnya sebagai cara

syarakatan dan kemanusiaan yang untuk menarik kesimpulan dari data

dapat berkembang sesuai dengan yang terkumpul dipergunakan meto-

perkembangan umat manusia.

de analisis kualitatif 5 yang dilakukan Hubungan antara pengertian zakat dengan menginterpretasikan meng-

secara harfiah dan terminologi, sangat uraikan, menjabarkan, dan menyusun

nyata dan erat sekali, yakni bahwa secara sistematis logis sesuai dengan

harta yang dikeluarkan zakatnya akan tujuan penelitian.

menjadi berkah, tumbuh, berkem- bang dan bertambah, serta suci. Hal

Kajian Teori

ini sebagaimana dinyatakan dalam Qs.

Ar-Rûm [30] 39: Zakat adalah item ketiga dari ru- kun Islam. Secara harfiah zakat berarti

A. Pengertian Zakat

        “keberkahan” (al-barkah), “partum- buhan" dan "perkembangan" (al-

         namâ), "menyucikan" atau "member-

sihkan" (al-thaharah). Secara termi- 

nologi syari'ah, zakat merujuk pada aktivitas memberikan sebagian keka-

     yaan dalam jumlah dan perhitungan

Artinya, “Dan sesuatu riba (tam- tertentu untuk orang-orang tertentu

bahan) yang kamu berikan agar ia sebagaimana ditentukan dalam hu-

bertambah pada harta manusia,

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,

Soeryono Soekanto dan Sri Mamudji, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru op.cit., h. 32.

van Hoeve, 1994), hal. 224.

lah untuk orang-orang fakir, orang- berupa zakat yang kamu maksudkan

miskin, pengurus-pengurus untuk mencapai keridhaan Allah,

orang

zakat, para muallaf yang dibujuk maka (yang berbuat demikian) itulah

hatinya, untuk (memerdekakan) bu- orang-orang yang melipatgandakan

dak, orang-orang yang berutang, hartanya.

untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, seba-

Di dalam al-Quran terdapat bebe- gai suatu ketetapan yang diwajibkan rapa kata, yang walaupun memiliki

Allah, dan Allah Maha Mengetahui arti yang berbeda dengan zakat,

lagi Maha Bijaksana (Qs. At-Taubah namun

kadangkali dipergunakan

untuk menunjukkan makna zakat, yakni infaq, shadaqah dan hak. Hal

     tersebut terungkap dalam firman

…dan tunaikanlah haknya di hari Allah Swt., berikut:

memetiknya… (Qs. Al-An’âm [6] 141)  Penggunaan kata-kata tersebut     dengan makna zakat karena memiliki  kaitan yang sangat kuat dengan zakat.       Zakat disebut “infaq” (Qs. At-Taubah …Dan orang-orang yang menyimpan

[9] 34) karena pada hakikatnya zakat emas dan perak dan tidak menaf-

penyerahan harta untuk kahkannya pada jalan Allah, maka

adalah

kebajikan-kebajikan yang diperintah- beritahukanlah

kan Allah Swt. Disebut “sedekah” (Qs. (bahwa mereka akan mendapatkan)

kepada

mereka

At-Taubah [9] 60) karena memang siksa yang pedih (Qs. At-Taubah [9]:

salah satu tujuan utama zakat adalah 34).

untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Zakat disebut “hak” karena

merupakan ketetapan yang bersifat  pasti dari Allah Swt., yang harus

diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya (mustah iq).

B. Landasan Zakat

Landasan kewajiban zakat disebut- kan dalam al-Quran, Sunnah dan Ijma       Ulama.

a) Al-Quran

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 61

Surat Al-Baqarah [2] 43: diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari  Abdullah bin Umar: "Islam dibangun      atas lima rukun: Syahadat tiada  Tuhan kecuali Allah dan Muhammad saw utusan Allah, menegakkan shalat, "Dirikanlah shalat dan tunaikanlah

membayar zakat, menunaikan haji zakat dan rukuklah bersama dengan

dan puasa Ramadhan". orang-orang yang ruku".

Hadis diriwayatkan oleh Ath- Thabrani dari Ali r.a.,: "Sesungguhnya Surat At-Taubah [9] 103:

Allah mewajibkan (zakat) atas orang- orang kaya dari umat Islam pada

       harta mereka dengan batas sesuai kecukupan fuqoro diantara mereka.

Orang-orang fakir tidak akan keku- rangan pada saat mereka lapar atau   tidak berbaju kecuali karena ulah

"Ambilah zakat dari sebagian harta orang-orang kaya diantar mereka. mereka, dengan zakat itu kamu

Ingatlah bahwa Allah akan menghisab membersihkan dan mensucikan mere-

mereka dengan keras dan mengadzab ka dan doakanlah mereka karena

mereka dengan pedih". sesungguhnya doamu dapat mem-

c) Ijma

berikan ketenangan bagi mereka. Dan

Allah Maha Mendengar lagi Maha Ulama salaf (klasik) dan khalaf Mengetahui".

(kontemporer) telah sepakat tentang kewajiban zakat dan orang yang me-

Surat Al-An'âm [6]141: ngingkarinya dianggap kafir. Al-Quran dan hadis Nabi memberikan peri-        …. ngatan keras terhadap orang yang enggan mengeluarkannya, berhak   untuk diperangi (HR. Imam Bukhari

Makanlah buahnya jika telah berbuah dan Muslim dari sanadnya Ibnu dan tunaikan haknya (kewajibannya) Umar), harta bendanya akan hancur

dirusak (HR. Imam Bazzar dan dihari memetik hasilnya (dengan dike- Baihaqi). Apabila keengganan itu me- luarkan zakatnya). masal, maka Allah Swt. akan menu-

b) Sunnah

runkan azab-Nya dalam bentuk

kemarau yang panjang (HR. Imam Rasulullah saw bersabda yang Thabrani). Sedangkan di akhirat nanti,

yang bersangkutan dapat berupa be- pemiliknya (Qs. At-Taubah [9] 34-35).

ras, jagung dan lain-lain. Adapun be- Abdullah bin Mas'ud menyatakan

sar kandungannya adalah 1 sha’ = 2, bahwa, barangsiapa yang melaksana-

305 kg / 2,5 kg. 8 Boleh juga diganti de- kan shalat tetapi enggan melaksana-

ngan uang yang biasanya ditetapkan kan zakat, maka tidak ada shalat

oleh panitia zakat fitrah atau ba- baginya. 7 dan/lembaga amil zakat.

Zakat al-mâl adalah sejumlah har-

ta benda atau kekayaan tertentu yang Menurut jenisnya, zakat pada da-

C. Macam-macam Zakat

wajib dikeluarkan untuk membersih- sarnya terbagi menjadi 2 macam, ya-

kan kekayaan dan menyucikan milik- itu zakat fitrah dan zakat al-mâl (harta

nya. Zakat al-mâl diwajibkan Allah benda). Namun pada perkembangan

bagi setiap muslim, bila kekayaan selanjutnya, zakat al-mâl berkembang

yang dimiliki itu memenuhi ketentuan begitu luas dari waktu ke waktu

dan persyaratan syara’. Karena itu menurut ‘illat-nya (ratio legis).

mengingkari kewajiban zakat menurut Zakat fitrah adalah zakat pribadi

kesepakatan ulama’ fiqih hukumnya yang harus dikeluarkan pada hari raya

adalah kafir. Sebagaimana firman sebelum melaksanakan shalat Ied.

Allah secara tegas menyatakan: Sedangkan yang wajib di zakati adalah dirinya sendiri (baik tua maupun mu-

da, laki ataupun perempuan), dan orang-orang yang hidup di bawah

   tanggungannya (bila orang tersebut

Maka apabila mereka telah bertobat mempunyai tanggungan). Syarat me-

dan tetap mengerjakan shalat dan ngeluarkan zakat fitrah ini adalah

menunaikan zakat maka mereka Islam, mempunyai kelebihan makan-

an untuk sehari semalam bagi seluruh keluarganya pada waktu terbenam

matahari dan akhir bulan Ramadhan, Ketentuan ini berdasarkan hadis Nabi dan orang-orang yang bersangkutan

Saw., riwayat Ibnu Umar bahwa Ras- hidup dikala matahari terbenam pada

ulallah Saw., telah mewajibkan zakat akhir bulan Ramadhan.

fitrah di bulan Ramadhan 1 sha’ dari Jenis zakat fitrah adalah berupa

kurma atau 1 sha’ dari gandum (sya’îr) atas seorang hamba, seorang merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang

Abdul Qasim bin Salam, Al-Amwâl dewasa dari kaum muslimin (HR. Bukhari (t.p.: 1986).

dan Muslim)

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 63 Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 63

kadar tertentu. Menurut Chalid Fadlullah yang di-

Dari dua pendapat di atas dapat maksud dengan kekayaan itu adalah

disimpulkan bahwa syarat kewajiban segala sesuatu yang sangat diinginkan

zakat itu paling tidak ada tujuh kri- oleh manusia untuk disimpan dan

teria, yaitu: (1) milik penuh (milk al- dimilikinya, baik berupa barang atau

tamm)(2) bersifat kehartabendaan benda yang dapat diambil manfaat-

(al-mâliyah al-iqtishâdiyah) (3) ber- nya secara konkrit dalam upaya

sifat produktif (al- namâ’/al-istinmâ), pemenuhan kebutuhannya. Adapun

(4) diluar kebutuhan primer (al-khârij kekayaan pada perkembangan selan-

an hawâij al-ashliyyah), (5) selamat jutnya dapat berupa emas, perak,

dari hutang (salâmat al-dain) (6) uang, binatang ternak, hasil per-

sempurna nishâb (tamm al-nishâb), tanian, termasuk pabrik, industri,

dan (7) mencapai satu tahun/panen saham, gedung-gedung yang pro-

sempurna (h aulan al-haul/tamm al- duktif, hotel, losmen, toko, bengkel,

hashad). 10

termasuk sawah, ladang, tambak, dan Objek Zakat al-Mâl sebagaimana lain sebagainya.

lazimnya, ulama-ulama klasik meng- Menurut Yusuf Qardhawi dalam

kategorikan bahwa harta yang kena mengeluarkan harta kekayaan wajib

zakat adalah binatang ternak, emas zakat harus memenuhi kriteria, antara

dan perak, barang dagangan, harta lain (1) milik penuh; (2) produktif/

galian dan yang terakhir adalah hasil dapat diproduksikan; (3) cukup se-

pertanian.

nishâb, (4) lebih dari kebutuhan pri- mer, (5) bebas dari hutang dan (6)

D.

9 Penerima Zakat

berlaku setahun. Sedangkan menurut Mereka yang menerima zakat Chalid Fadlullah, kriteria tersebut ada 11 yaitu:

delapan macam: (1) milik orang Islam

a) Fakir, yaitu mereka yang yang merdeka (bukan budak), (2)

hampir tidak memiliki apa-apa se- berkembang (3) milik penuh (4) lebih

hingga tidak mampu memenuhi dari kebutuhan biasa (5) bebas dari hutang (6) cukup senishab (7) cukup

Dikutip Drs. M. Zaidi Abdad, M. Ag., Lembaga Perekonomian Ummat di Dunia Islam (Bandung: Angksa, 2003), dari h. 29-

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat: Studi

Komparatif mengenai Status dan Filsafat

11 Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Zakat Berdasarkan Al-Quran dan Hadis

Agama Islam, (Jakarta: Penebar Salam, (Jakarta: Lentera Antar Nusa, 1999), h. 29

2000), hal. 210.

zakat.

halal harta zakat bagi orang yang

1) Muallaf, yaitu mereka yang kaya dan Tidak ada bagian zakat bagi

baru masuk Islam dan membutuhkan orang-orang yang kaya dan yang kuat

bantuan untuk menyesuaikan diri berusaha. Dengan demikian, tidak

dengan keadaan barunya . Abu Ya’la di halal sedekah atau zakat bagi orang

dalam kitabnya Al-Ah kâm Sulthâniyah kaya dan orang-orang yang mem-

membagi golongan muallaf ini men- punyai kemampuan untuk bekerja.

jadi empat golongan, antara lain: (1)

b) Miskin, yaitu mereka yang Golongan yang dijinakkan hatinya memiliki harta namun tidak cukup

supaya memberi bantuan kepada untuk memenuhi kebutuhan dasar

kaum muslimin; (2) Golongan yang untuk hidup. Dengan menyebutkan

hatinya supaya tidak fakir dan miskin menimbulkan pe-

dijinakkan

mengganggu dan menyakiti hati orang ngertian berbeda dengan miskin.

Islam; (3) Golongan yang dijinakkan Kemudian para ulama berbeda pen-

hatinya agar mereka memeluk agama dapat tentang apa yang dimaksud

Islam; (4) Golongan yang dijinakkan dengan miskin. Ada yang berpen-

hatinya agar kaum keluarganya masuk dapat bahwa fakir lebih baik dari

Islam. Kalau kita perhatikan pendapat miskin. Karena itu, Imam Malik ber-

ini paling tidak kita bisa menarik dua pendapat bahwa yang dimaksud

kesimpulan: (a) Bagian ini bisa diberi- miskin adalah “Orang yang untuk

kan untuk keperluan dakwah; (b) memenuhi keperluan hidupnya tidak

Bagian ini boleh diberikan kepada segan-segan meminta bantuan orang

yang belum masuk Islam untuk lain”. Pengertian ini sama dengan

dijinakkan hati mereka. pengertian yang dibuat.

d) Hamba sahaya yang ingin

c) Amil, yaitu mereka yang memerdekakan dirinya. Bagian ini mengumpulkan dan membagikan za-

dapat dipergunakan untuk membe- kat, Tentang bagian yang menjadi hak

baskan budak dari belenggu perbu- dari ‘amilin ini, menurut Abu Hanifah

dakan. Di daerah-daerah yang tidak dan Imam Malik diberikan upah

terdapat lagi perbudakan seperti za- sesuai dengan usahanya secara wajar.

man Nabi Saw., bagian ini bisa di- Menurut Asy- Syafi’i ‘amilin mendapat

berikan untuk membebaskan tawan- seperdelapan bagian dari pungutan

an yang diperbudak oleh musuh, dan zakat yang dikumpulkannya. Kalau

bisa juga untuk membantu masya- diperhatikan bagian ‘amilin ini sesung-

rakat Islam atau masyarakat yang guhnya hanyalah untuk imbalan atas

mayoritas penduduknya Islam yang jerih payahnya dalam proses pengum-

berusaha untuk melepaskan diri dari

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 65 Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 65

pertahankan agama dan memeliha- kullî menyatakan manusia harus

ranya. Al-Fakhrurrozi berpendapat bebas dari perbudakan dan di dalam

bahwa bagian ini boleh dipergunakan Islam diterapkan antara lain dengan

untuk segala macam amal kebajikan pengaturan di dalam zakat/bagian

seperti untuk dipergunakan untuk riqâb.

segala macam amal kebajikan seperti

e) Ghârimîn, yaitu mereka yang untuk membeli perlengkapan, mem- berhutang untuk kebutuhan yang

bangun benteng-benteng pertahanan, halal dan tidak sanggup untuk me-

peralatan persenjataan, masjid-mas- menuhinya. Atau mereka yang jatuh

jid, madrasah-madrasah dan sebagai- pailit dan tidak dapat lagi membayar

nya karena lafadh fî sabîlillâh men- utangnya. Dalam hal ini orang-orang

cakup segala hal ini. yang berhutang karena kerusakan

g) Ibnu As-Sabîl, yaitu mereka akhlaknya dan karena kelakuan-

yang kehabisan biaya di perjalanan. kelakuan yang melanggar ketentuan-

Ibnu Sabil ialah orang yang dalam ketentuan ajaran Islam, para ulama

perjalanan yang terputus komuni- berbeda pendapat dan yang lebih

kasinya dengan tempat asalnya serta kuat adalah pendapat yang me-

kehabisan belanja dan tidak ada nyatakan bahwa mereka tidak berhak

tempat untuk meminta bantuan. terhadap zakat kecuali apabila betul-

Menurut Imam Malik orang yang betul taubat sesuai dengan persya-

semacam ini apabila dia orang kaya di

tempat asalnya, kepada mereka tidak orang yang berhutang yang meninggal

ratan taubatan nashûh a ”. Adapun

dibenarkan menerima zakat, dan lebih dunia, sedang harta peninggalannya

tepat diberi pinjaman yang harus di- tidak cukup untuk melunasi hutang-

kembalikan apabila dia telah kembali nya, menurut pendapat Imam Malik,

ke tempat asalnya. Pendapat ini lebih Syafi’i dan Ahmad “Pemerintah

bisa diterima dan lebih menjaga harga berkewajiban untuk membayar sisa

diri.

ut angnya itu dengan uang zakat”.

f) Fî sabîllillâh, yaitu mereka

E. Zakat, Infaq dan Shadaqah

yang berjuang di jalan Allah (misal: Dalam penjelasan tentang makna dakwah, perang dan sebagainya). Me-

terminologis dari zakat, kita telah nurut jumhur ulama yang dimaksud

mengetahui bahwa zakat adalah ke- dengan fî sabîlillâh ialah bagian yang

wajiban harta yang spesifik, memiliki dipergunakan untuk kepentingan per-

syarat tertentu, alokasi tertentu dan juangan. Namun arti yang lebih umum

waktu tertentu. Adapun infaq yaitu fî sabîlillâh berarti segala yang

mengeluarkan harta yang mencakup

      sunnah. Infaq wajib diantaranya ka-

orang yang memberikan farat, nadzar, dan zakat. Infaq sunnah

Adapun

(hartanya dijalan Allah) dan ber-takwa, diantaranya infaq kepada fakir miskin

dan membenarkan adanya pahala yang sesama muslim, infaq bencana alam

terbaik (surga), maka Kami kelak akan dan lainnya. Adapun shadaqah mak-

menyiapkan baginya (jalan) yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan

nanya lebih luas dari zakat dan infaq. merasa dirinya cukup serta mendustakan Shadaqah dapat bermakna infaq,

pahala yang terbaik, maka kelak Kami zakat dan kebaikan non materi.

menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasu-

lullah saw memberi jawaban kepada

F. Zakat dan Pajak

orang-orang miskin yang cemburu Sebagian pendapat menyamakan terhadap orang kaya yang banyak

antara zakat dan pajak, sehingga bershadaqah dengan hartanya, beliau

konsekuensinya ketika seseorang su- bersabda: "Setiap tasbih adalah sha-

dah membayar pajak maka gugurlah daqah, setiap takbir shadaqah, setiap

pembayaran zakatnya sedangkan se- tahmid shodaqah, setiap tahlil sha-

bagian lain menolak bahwa zakat sa- daqah, amar ma'ruf shadaqah, nahi

ma dengan pajak atau sebagai al- munkar shadaqah dan menyalurkan

ternatif dari kewajiban zakat. Zakat syahwatnya pada istri juga sha-

dan pajak adalah dua pungutan wajib daqah".

yang memiliki karakteristik berbeda. Shadaqah adalah ungkapan keju-

Namun pembayaran pajak tidak juran (shidq) iman seseorang. Oleh

menggugurkan kewajiban seseorang karena itu Allah Swt. menggabungkan

untuk membayar zakat. Seseorang antara orang yang memberi harta di

yang telah membayar pajak tetap wa- jalan Allah dengan orang yang mem-

jib untuk membayar zakat sehingga benarkan adanya pahala yang ter-

perlu diatur mekanismenya. baik. Antara yang bakhil dengan

Jika dilihat secara cermat ada orang yang mendustakan. Disebutkan

persamaan antara zakat dan pajak dalam Qs. al-Lail [92] 5-10 artinya:

namun di sisi lain juga terdapat ba-

12 nyak perbedaannya.  Persamaan an-      

tara zakat dan pajak: (1) Bersifat wajib  dan mengikat atas harta penduduk       suatu negeri, apabila melalaikannya  terkena sanksi. (2) Zakat dan pajak

Ibid., hal. 159-161.

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 67 Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 67

tidak koruptif dalam merancang dan keduanya dan alokasi penyalurannya.

mengimplementasikan pelayanan, Dalam pemerintahan Islam, zakat dan

pemberdayaan masyarakat, pengatur- pajak dikelola oleh negara. (3) Tidak

an dan pembangunan sarana publik. 13 ada ketentuan memperoleh imbalan

Nilai-nilai moralitas keagamaan men- materi tertentu di dunia. (4) Ber-

jadi landasan dalam merealisasikan tujuan untuk menyelesaikan problem

fokus pembangunan di Kabupaten ekonomi dan mengentaskan kemis-

Bekasi, yakni bidang “Bidang Industri, kinan yang terdapat di masyarakat.

Perdagangan, Pertanian dan Pariwi- sata”. Namun bidang yang lain juga

Potensi Zakat Di Kabupaten Bekasi

tetap dikembangkan dan dimaksimal- Sebagai daerah yang kuat meme-

kan guna mendukung pengembangan gang nilai-nilai keagamaan, Kabupa-

keempat bidang utama tersebut. ten Bekasi saat ini memiliki visi:

Penekanan nilai-nilai keagamaan

“Masyarakat Agamis Yang Unggul

dalam segala aspek pembangunan

Dalam Bidang Industri, Perdagangan,

tampak jelas dalam 7 (tujuh) misi Pertanian dan Pariwisata ”. Visi

Kabupaten Bekasi, salah satunya “agamis” ini diartikan sebagai harkat

adalah “Meningkatkan Peran Serta atau harga diri, yang menunjukkan

Institusi Keagamaan Dalam Pemba- eksistensi

ngunan Di Segala Bidang ”. Dalam Bekasi yang dapat dijadikan sebagai

masyarakat

Kabupaten

upaya melahirkan masyarakat Kabu- teladan dikarenakan masyarakatnya

paten Bekasi yang “Agamis” sesuai yang agamis, bertaqwa kepada Tuhan

dengan Visi Kabupaten Bekasi Tahun Yang Maha Esa, bersih, taat dan

2005-2025, maka kualitas kehidupan disiplin. Agamis merupakan ciri-ciri

beragama di Kabupaten Bekasi perlu luhur yang menjadi semangat nilai

ditingkatkan melalui institusi keaga- kerohanian masyarakat Kabupaten

maan, lembaga pendidikan keagama- Bekasi. Masyarakat Kabupaten Bekasi

an, pesantren, yayasan sosial serta memiliki keyakinan, prinsip dan

mengoptimalkan keberadaan tempat perilaku kehidupan keagamaan yang

peribadatan seperti masjid, mushola, mantap dan mampu menciptakan

langgar, gereja, pura dan wihara di keadaan masyarakat yang bermarta-

Kabupaten Bekasi, dalam rangka bat, sebagai modal dasar pemba-

meningkatkan pemahaman masyara- ngunan dalam rangka memperkuat tatanan kehidupan bermasyarakat.

Agamis juga berlaku bagi aparatur Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bekasi Tahun

dalam menjalankan pemerintahan

2005-2010

kecamatan Cikarang Pusat, sedangkan masyarakat Kabupaten Bekasi untuk

kecamatan yang memiliki jumlah desa menjalankan ajaran agama dalam ke-

terbanyak adalah Kecamatan Peba- hidupan

tersebut dapat menciptakan hubung- Penduduk Kabupaten Bekasi se- an yang harmonis dan kondusif baik

cara rata-rata pada tahun 2009 antara

wilayah Kabupaten Bekasi dihuni maupun antar umat beragama. Peran

sesama pemeluk

agama

sebanyak 2,225,177 jiwa dengan ke- serta institusi keagamaan lebih dititik-

padatan penduduk 1.747 jiwa per Km² beratkan pada pembentukan karakter

bertambah 1,43 % bila dibandingkan masyarakat Kabupaten Bekasi agar

tahun 2008 dengan jumlah penduduk senantiasa menjunjung tinggi nilai-

2.193.776 jiwa dengan kepadatan nilai keagamaan dan diterapkan da-

penduduk sebesar 1.722 jiwa per lam kehidupan sehari-hari. Dengan

Km². Kecamatan Tambun Selatan me- demikian peran institusi keagamaan

rupakan kecamatan yang terpadat dalam mencetak masyarakat yang

sebesar 374.530 jiwa dengan tingkat “Agamis” dan “Unggul” sangat besar.

kepadatan 8.690 jiwa per Km² disusul Pembangunan

oleh Kecamatan Muaragembong de- sangat ditentukan oleh subjek pem-

Kabupaten

Bekasi

ngan penduduk yang paling rendah bangunannya yaitu masyarakat Kabu-

kepadatan penduduknya yang hanya paten Bekasi. Oleh karena itu jika

282 jiwa per Km² dan Kecamatan yang masyarakat Kabupaten Bekasi memi-

jumlah penduduknya sedikit adalah liki nilai-nilai keagamaan yang tinggi,

Kecamatan Bojongmangu yang me- maka pembangunan di segala bidang

miliki jumlah penduduk sebesar dapat tercapai.

26.672 jiwa.

Kabupaten Bekasi merupakan ba- Dibandingkan tahun 2007, dengan gian dari Provinsi Jawa Barat dengan

jumlah penduduk 2.126.189 jiwa te- ibukota di Cikarang Pusat. Kabupaten

rus mengalami peningkatan dari Bekasi terdiri dari 23 kecamatan, yang

tahun ke tahun hingga 2010. Badan dibagi lagi atas sejumlah desa dan

Pusat Statitik mencatat di tahun 2010 kelurahan. Kabupaten Bekasi memi-

jumlah penduduk Kabupaten Bekasi liki luas wilayah 1.273,88 km² yang

adalah 2.6 juta jiwa dan 528.166 terdiri dari 23 Kecamatan dan 182

kepala keluarga. 14 desa serta 5 kelurahan. Jumlah desa yang terdapat disetiap kecamatan di Kabupaten Bekasi terdiri dari 5

sampai 13 desa. Kecamatan dengan Lihat catatan kaki no 1 dalam Bab I.

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 69

Tabel

Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Km2 Tahun 2007 15

Penduduk Kepadatan No

Perempuan Jumlah km2) 1 Setu

(Ha)

Laki-laki

80.481 1.295 2 Serang Baru

65.361 1.024 3 Cikarang Pusat

43.256 909 4 Cikarang Selatan

25.508 425 7 Cikarang Timur

54.034 1.714 9 Cikarang Utara

168.203 3.885 10 Karang Bahagia

150.891 3.331 12 Cikarang Barat

163.091 3.038 13 Tambun Selatan

357.821 8.302 14 Tambun Utara

37.787 270 Kabupaten Bekasi

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi, 2007

Penduduk menurut umur menun- Angka kemiskinan dalam 5 tahun jukkan bahwa penduduk usia pro-

terakhir mengalami penurunan sebe- duktif

sar 2,5% yaitu pada tahun 2007 turun 1.513.029 orang atau 68,97 %.

(15-64 tahun)

mencapai

sebesar 21,99%, kemudian pada ta- Sedangkan penduduk yang belum

hun 2008 sebesar 21,49%, sedangkan produktif (<10 tahun) 399.134 orang

pada tahun 2009 sebesar 20,99%. atau 18,19 % dan yang tidak produktif

Untuk tahun 2010 penurunan angka lagi (65 tahun ke atas) 67.005 orang

kemiskinan adalah sebesar 20,49%, atau 3,05 %. Sehingga beban keter-

tahun 2011 sebesar 19,99% dan pada gantungan sebesar 44,99.

tahun 2012 angka kemiskinan dipre- Tabel

diksikan akan turun hingga 19,49%. Banyak penduduk menurut

Berdasarkan data dari Badan Pusat kelompok umur tahun 2007 16 Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi

tahun 2009 menunjukkan realisasi

Umur Laki-laki Perempuan

Jumlah

angka kemiskinan mencapai 17,34%

0-4 88.698 80.906

yaitu jumlah penduduk miskin seba-

5-9 113.588 103.728

nyak 385.845,69 jiwa dari total pen-

duduk sebesar 2.225.177 jiwa.

Permasalahan kesejahteraan so-

15-19 96.581 93.023

sial merupakan permasalahan klasik

20-24 119.976 132.552

yang senantiasa melingkupi kehi-

25-29 117.687 129.411

dupan kita. Dalam konteks Kabupaten Bekasi, permasalahan kesejahteraan

sosial perlu mendapatkan perhatian

40-44 71.580 61.316

lebih serius untuk mengatasi perma-

45-49 48.957 41.048

salahan yang ada maupun pence-

50-54 39.629 31.117

gahan meluasnya permasalahan kese-

55-59 22.494 19.399

jahteraan sosial. Pada Tahun 2007,

60-64 20.300 18.611

Penyandang Masalah Kesejahteraan

65-69 11.290 12.094

Sosial (PMKS) di Kabupaten Bekasi

70-74 10.410 10.898

meliputi: anak balita terlantar 1.181

orang, anak terlantar 2.691 orang,

Jumlah 1.088.189 1.038.000

wanita rawan sosial ekonomi 6.860 orang, penyandang cacat 10.905

Rencana Pembangunan Jangka

Badan Pusat Statistik (BPS) Panjang Daerah Kabupaten Bekasi Tahun Kabupaten Bekasi, 2007

2005-2010

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 71 Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 71

27,50% dalam RPJMD, sedangkan KK, masyarakat yang tinggal di daerah

realisasi berdasarkan hasil pendataan rawan bencana 1.562 KK dan keluarga

keluarga oleh Badan Pemberdayaan fakir miskin 63.306 KK.

Perempuan dan Keluarga Berencana Berdasarkan data dari Badan

Tahun 2009 adalah sebesar 26,18% Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi

(turun sebesar 1,32%). tahun 2009 menunjukkan realisasi

tersebut memberikan angka kemiskinan mencapai 17,34%

Kondisi

gambaran bahwa capaian kinerja yaitu

pembangunan daerah dalam rangka sebanyak 385.845,69 jiwa dari total

jumlah penduduk

miskin

pengentasan keluarga pra sejahtera penduduk sebesar 2.225.177 jiwa.

mencapai hasil yang diharapkan. Na- Angka Kemiskinan pada tahun 2009 di

mun upaya untuk menurunkan jum- targetkan sebesar 20,98% dari total

lah keluarga pra sejahtera ini harus keluarga, Diharapkan rasio angka

terus dilakukan dengan jalan memu- kemiskinan di Kabupaten Bekasi dari

tus lingkaran kemiskinan melalui pe- tahun ketahun dapat mengalami

ningkatan aspek pendidikan, kese- penurunan, dengan program yang

hatan dan pemberdayaan masyarakat mengarah pada penyediaan lapangan

miskin sehingga pada akhirnya akan pekerjaan, pemberdayaan masyara-

melahirkan generasi yang lebih ber- kat melalui program ekonomi ke-

daya guna.

rakyatan, dan peningkatan nilai tam- Tingkat Pengangguran Terbuka bah (value added) pada produk yang

(TPT), menggambarkan proporsi jum- dihasilkan. Selain itu diperlukan ke-

lah penduduk yang mencari pekerjaan tersediaan prasarana dan sarana fisik

secara aktif terhadap jumlah ang- yang memadai sehingga dapat men-

katan kerja. Pada tahun 2009, target dorong peningkatan daya beli masya-

yang ditetapkan sebesar 12,57%, rakat yang pada akhirnya dapat me-

sedangkan realisasinya telah melebihi ngurangi tingkat kemiskinan.

ditetapkan sebesar Keluarga Pra Sejahtera, merupa-

target

yang

13,29%, dari jumlah angkatan kerja kan keluarga-keluarga yang belum

sebanyak 912.637 tenaga kerja, de- dapat memenuhi kebutuhan dasarnya

ngan jumlah angka pengangguran secara minimal, sedangkan Keluarga

sebanyak 137.974 orang. Jika diban- Sejahtera adalah keluarga yang sudah

dingkan dengan tahun sebelumnya, dapat memenuhi kebutuhan dasarnya

angka TPT ini tetap, atau tidak me- secara minimal, tetapi belum meme-

ngalami perubahan. Namun demikian, nuhi kebutuhan sosial psikologisnya.

tingkat pengangguran terbuka di Pada tahun 2009 persentase keluarga

Kabupaten Bekasi masih cukup tinggi.

72

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 73

Hal ini antara lain dikarenakan ter- jadinya ketidakseimbangan antara angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja. Faktor migrasi ke Kabupaten Bekasi juga menjadi salah satu sebab tingginya angka pengang- guran. Oleh karena itu, pada tahun- tahun berikutnya masalah pengang- guran menjadi perhatian kita ber- sama.

Dari komposisi penduduk berda- sarkan pendidikan, pencari kerja ma- sih didominasi lulusan SLTA umum non kejuruan dan lapangan pekerjaan yang ditekuni terlihat masih didomi- nasi sektor pertanian dan jasa. Tahun 2008 penduduk yang berumur 15 tahun ke atas adalah mereka yang tergolong penduduk

usia kerja.

Tahun 2008 kelompok usia ini

berjumlah 1.513.029 orang atau sebanyak 69% dari jumlah seluruh penduduk Kabupaten Bekasi. Pencari kerja yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi sebanyak 27.938 orang dan secara keseluruhan kemampuan

ekonomi Kabupaten Bekasi dalam menyerap tenaga kerja hanya 24.9%. Sementara dilain pihak, Kabupa-ten Bekasi sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Ja-karta seringkali dianggap sebagai daerah tempat mencari mata pen- caharian. Faktor urbanisasi ke Kabu- paten Bekasi juga menjadi salah satu sebab tingginya angka pengangguran. Oleh karena itu, pada tahun-tahun berikutnya masalah pengangguran harus tetap menjadi perhatian yang serius.

Tabel Jumlah Keluarga Berdasarkan Tingkat Kesejahteraannya

Jenis keluarga sejahtera

Jumlah % Jumlah % 1 Pra KS

105.931 21,27 110.169 20,86 Bukan Alek

37.705 7,57 42.557 8,06 2 KS I

64.576 12,96 64.472 12,20 Bukan alek

57.932 11,63 56.936 10,79 3 KS II

95.638 19,20 103.845 19,66 5 KS III+

33.754 6,78 35.772 6,77 JUMLAH

Tabel di atas menggambarkan Dalam kehidupan beragama, Ka- Jumlah Keluarga Pra Kelurga Sejah-

bupaten Bekasi dikenal dengan kehi- tera, Keluarga Sejahtera I, Keluarga

dupan masyarakatnya yang religius. Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III dan

Sarana ibadah di Kabupaten Bekasi Keluarga Sejahtera III+ di Kabupaten

terdiri dari masjid 1.136, mushola Bekasi Tahun 2001 s/d 2006 18 348, langgar 2.216, gereja 16, pure 3, dan vihara 2 (terdapat di Desa Suka-

18 raya Kecamatan Karangbahagia dan

Keluarga Pra Sejahtera (Sangat Desa Cibarusah Kota Kecamatan Ciba- Miskin) adalah keluarga yang memiliki

rusah); sedangkan vihara terdapat 3 ketidakmampuan dalam memenuhi ke-

butuhan dasarnya secara minimal, seperti buah vihara (Desa Babelan Kota Kec.

sandang, pangan, papan, kesehatan, dan Babelan, Desa Karangasih Kec. Cika- pengajaran agama; Keluarga Sejahtera I

rang Utara dan Desa Kedungwaringin (Miskin) adalah keluarga yang mampu

Kec. Kedungwaringin). memenuhi kebutuhan dasarnya tetapi

Kabupaten Bekasi memiliki ber- belum mampu memenuhi kebutuhan so-

bagai potensi ekonomi sebagai poten- sial dan psikologisnya; Keluarga Sejahtera

si unggulan daerah baik industri, jasa,

II adalah keluarga yang karena alasan perdagangan, sumber daya manusia, ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu

modal yang tersebar diberbagai wila- atau lebih indikator yang meliputi: Me-

miliki tabungan keluarga; makan bersama yah dan sumber daya alam yang me- sambil berkomunikasi; mengikuti kegiatan

liputi pertanian, pertambangan dan kemasyarakatan; rekreasi bersama (6 bu-

pariwisata. Indikator keunggulan ini lan) sekali; meningkatkan pengetahuan

dapat di lihat melalui data Produk agama; memperoleh berita dari surat

Domestik Regional Bruto (PDRB) Ka- kabar, radio, televisi dan majalah; meng-

bupaten Bekasi yang dikeluarkan oleh gunakan sarana transportasi; Keluarga

Badan Statistik Kabupaten Bekasi. Sejahtera III sudah dapat memenuhi be-

Menurut perhitungan BPS pada berapa indikator yang meliputi: Memiliki

tabungan keluarga; makan bersama sam- tahun 2008, Produk Domestik Regio-

bil berkomunikasi; mengikuti kegiatan nal Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga kemasyarakatan; rekreasi bersama (6

Berlaku (PDRB Perkapita ADHB), bulan) sekali; meningkatkan pengetahuan

menggambarkan nilai produksi ba- agama; memperoleh berita dari surat

rang dan jasa dari kegiatan ekonomi kabar, radio, televisi dan majalah; meng- gunakan sarana transportasi. Tetapi be- lum dapat memenuhi beberapa indikator,

yang dapat memenuhi beberapa indikator yaitu: aktif memberikan sumbangan

yaitu: dapat memenuhi beberapa indi- material secara teratur dan aktif sebagai

kator, yaitu: aktif memberikan sumbangan pengurus

organisasi kemasyarakatan; material secara teratur dan aktif sebagai Keluarga Sejahtera III Plus adalah keluarga

pengurus organisasi kemasyarakatan.

ditargetkan 6,35%. Kondisi tersebut realisasinya mencapai Rp. 41.136.

memberikan gambaran bahwa LPE 500,-, sedangkan tahun 2008 rea-

Kabupaten Bekasi pada tahun 2009 lisasinya mencapai Rp. 37.824.077,-.

belum mencapai target yang ditetap- Kondisi tersebut memberikan gam-

kan. Hal ini disebabkan pertum- baran bahwa capaian PDRB per kapita

buhan/output sektor industri tidak ADHB Kabupaten Bekasi pada tahun

setinggi pada tahun 2008. PDRB 2009 telah melampaui target yang

Kabupaten Bekasi tahun 2008, atas ditetapkan, dan dibandingkan dengan

dasar harga konstan 2000 mencapai realisasi tahun 2008 terdapat pening-

Rp.48.65 trilyun, dibandingkan tahun katan sebesar 8,76 %.

2007 sebesar Rp. 45.85 trilyun me- Nilai PDRB Kabupaten Bekasi

ngalami kenaikan sebesar 5,75 %. ADHB maupun konstan di Propinsi

Penurunan pertumbuhan sektor Jawa Barat cukup tinggi dibandingkan

industri terjadi akibat krisis global, daerah lain di Jawa Barat, karena

dimana di Kabupaten Bekasi sebagian memberikan kontribusi 14,04% terha-

besar perusahaan industri besar-se- dap PDRB Provinsi Jawa Barat. Pe-

dangnya merupakan perusahaan pe- nyumbang paling besar PDRB Kabu-

nanaman modal asing dengan skala paten Bekasi adalah sektor industri,

ekspor. Pertumbuhan Sektor industri kemudian perdagangan, hotel dan

pada tahun 2009 tertekan, sehingga restoran, bank dan lembaga keuangan

tumbuh dibawah 6 %, sementara lainnya serta pertanian. Hal tersebut

sektor perdagangan dan jasa rata-rata dapat dilihat kontribusinya terhadap

tumbuh diatas 6,5 %. Besarnya PDRB pada tahun 2008 mencapai

kontribusi sektor industri menjadikan angka sebesar 87,45 %.

total pertumbuhan ekonomi hanya Secara teoritis besarnya kenaikan

sebesar 6,04 %. Namun demikian, pengeluaran pemerintah tersebut

pertumbuhan ekonomi Kabupaten merupakan salah satu indikator untuk

Bekasi tahun 2009 masih diatas meningkatkan pembangunan ekono-

pertumbuhan ekonomi nasional yang mi melalui instrumen kebijakan fiskal

hanya sebesar 4,50 %, dan Jawa Barat yang mempunyai efek terhadap pe-

sebesar 4,42 %. ningkatan daya beli masyarakat, yang

Dalam sektor usaha Kabupaten pada gilirannya dapat meningkatkan

Bekasi memiliki potensi yang besar, perekonomian Kabupaten Bekasi.

yaitu:

1. Pertanian dan Peternakan pada Tahun 2009 mencapai 6,04%.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Kabupaten Bekasi yang berlokasi Pada tahun 2008 realisasi LPE men-

dekat dengan ibukota dan didukung

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 75

76

oleh kondisi lahan pertanian yang ada memiliki potensi dan prospek ekono- mi untuk mengembangkan produk sektor pertanian. Disamping pasar yang sudah tersedia, Kabupaten Beka- si juga memiliki keunggulan dari sisi dekatnya dengan lokasi pasar yang menjadikan biaya transportasi rendah dan waktu penyimpanan yang pen- dek. Pertanian masih merupakan po- tensi daerah dengan sumber daya lahan sawah yang ada di wilayah utara dengan dukungan teknis dari Perum Otorita Jatiluhur. Komoditas padi dan palawija merupakan potensi sektor pertanian. Lahan yang sudah dimanfaatkan untuk tanaman padi sawah pada tahun 2008 adalah seluas 55.074 ha atau 43,62 %. Wilayah de- ngan tanah sawah yang luas adalah Kecamatan Pebayuran, Sukawangi, dan Sukakarya. Produksi padi sawah tahun 2008 meningkat 2,10% diban- dingkan tahun sebelumnya. Pening- katan ini disebabkan oleh bertambah- nya luas panen. Padi ladang produk- sinya menurun dikarenakan berku- rangnya luas panen. Selain padi, pada sub sektor tanaman pangan juga terdapat tanaman palawija, kecuali ubi kayu, ubi jalar, dan kedelai pro- duksinya menurun. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya luas panen. Pro- duksi jagung turun 32,04%, ubi kayu naik 65,92 %, ubi jalar naik 15,17 %, kacang tanah turun mencapai 15,19 %, sedangkan kedelai produksinya naik 336,36%. Potensi produk tanam-

an pangan yang dimiliki Kabupaten Bekasi meliputi Jenis sayuran yang produksinya

cukup

besar yaitu kangkung

(16,820

ton), bayam (15,884 ton) dan ketimun (10,341 ton). Sedangkan jenis buah-buahan yang cukup besar produksinya adalah mangga (7.201,49 ton) dan pisang (6.927,7 ton). Secara umum produksi sayur-sayuran dan buah-buahan me- ngalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.Tanaman perke- bunan yang produksinya tinggi antara lain tanaman kelapa dan bambu. Kedua jenis tanaman itu produksi-nya masing-masing 1.315,64 ton dan 176.273,00 ton. Produksi kelapa tertinggi ada di kecamatan Sukakarya, yaitu sebanyak 223,07 ton, sedangkan produksi bambu terbanyak ada di Ke- camatan Bojongmangu yaitu 130.000 ton.

Dalam bidang peternakan, jenis ternak yang besar populasinya adalah domba 166.260 ekor dan kambing 98.208 ekor. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2007, yaitu domba 155.055 ekor dan kambing 96.894 ekor. Populasi ayam buras meningkat dibandingkan tahun 2007 jumlahnya mencapai 822.427 ekor sedangkan ayam ras petelur mengalami

penurunan

mencapai 299.632 ekor.

2. Perindustrian.

Data PDRB Kabupaten Bekasi me- nunjukkan bahwa sektor industri pengolahan memberikan kontribusi

Maslahah, Vol. 4, No. 2, September 2013 77