ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (1)

  

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN USAHA WARNET DI KECAMATAN MUARA

BANGKAHULU DI KOTA BENGKULU

OLEH

ANDES SATRIA

NPM: C1A012047

  

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BENGKULU

2015

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

  Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat karena adanya perubahan teknologi. Dulu, banyak sekali hal yang tampak mustahil seperti berkomunikasi langsung dipisahkan dua benua secara face to face, ataupun pengiriman data dengan hanya hitungan detik dianggap hanya dewa yang bisa melakukannya, atau kalaupun ada, dengan tingginya harga hanya segelintir orang yang bisa menikmatinya. Sekarang hal-hal mustahil itu sudah dapat dilakukan bahkan dijual dengan harga murah. Dengan adanya perubahan teknologi seperti itu, perpindahan informasi dari ujung dunia yang satu ke ujung dunia yang lain hanya hitungan detik dengan biaya murah bahkan nyaris gratis. Tidak heran banyak orang menyebut era ini sebagai era informasi.

  Ciri utama yang menandakan dimulainya era informasi adalah internet. Dimana-mana orang membicarakan internet seakan tidak bisa melepaskan hidupnya dari kata tersebut. Sebegitu ampuhnya internet sebagai alat pertukaran informasi, penulis pun mendapatkan jurnal pendukung skripsi dan juga informasi-informasi lain berkaitan dengan penulisan skripsi ini sebagian besar lewat internet. Tidak hanya itu, bahkan internet sudah menjangkau pikiran anak kecil yang berada di desa sekalipun.

  Sering terdengar di angkutan, di kantor, di kampus,bahkan di ruangan kelas suatu SD, tidak pandang tua maupun muda berkata “facebookmu apa?” Facebook, google, yahoo! dan lain-lain adalah contoh pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari dunia maya tersebut. Mereka mengambil platform website yang lazim disebut sebagai “situs” di Indonesia, dimana semua dibuat/bekerja dari, untuk dan, demi kelangsungan websitenya, tetapi yang akan dibahas penulis disini adalah pihak yang mengambil keuntungan dunia maya itu dari sisi lain, penyedia layanan internet atau warnet.

  Banyak yang tidak mengetahui bahwa teknologi internet berasal dari penemuan ARPA, yaitu paket switching pada tahun 1960 sampai terbangunnya aplikasi world wide web atau yang lebih dikenal dengan www pada tahun 1990 oleh Tim Berners Lee (http://sejarah- internet.com diakses tanggal 14 Agustus 2010). Di Indonesia sendiri pengguna internet terus meningkat dari tahun ke tahun dengan persentase peningkatan yang luar biasa. Pada halaman berikutnya, pada grafik 1.1 terdapat grafik yang menunjukkan jumlah pengguna internet di Indonesia hingga tahun 2010.

Tabel 1.1 Data Penduduk dan Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2010-2014

  Negara Indonesia Luas 1.919.445 km2 Populasi 251.880.000 Penduduk Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Pengguna 42.000.000 55.000.000 63.000.000 82.000.000 107.406.630 internet

  http://www.apjii.or.id/v2/index.php/read/page/halaman-data/9/statistik.html

  Kemajuan tekhnologi komunikasi serta informasi tidak terlepas dari berkembangnya teknologi internet. Berkembangnya teknologi yang semakin canggih dan semakin dekatnya era globalisasi dimana tidak adanya jarak untuk saling berbagi informasi, saling interaksi dan berkomunikasi sampai kebelahan dunia. Yang dilakukan dimana saja dan kapan saja maka, sarana yang paling mendukung adalah adanya internet.Saat ini internet telah menjadi kebutuhan yang semakin banyak digunakan dari hari kehari dari kalangan pelajar sampai pengusaha mulai dari sekedar cari informasi, berkomunikasi, tidak hanya menjelajah khusus local / regional tetepi, sampai ketaraf international, cari informasi dengan cara browsing, surat menyurat elektronit(email) ataupun berbisnis. Dalam perkembangannya internet bukan hanya sebagai penyedia berbagai informasi tetapi juga telah merambah keberbagai fungsi / kegunaan lain seperti sarana promosi, bisnis, komunikasi, dan lain-lain. Dengan fungsi seperti itu, tidak salah jika internet semakin dibutuhkan.

  Untuk memenuhi kebutuhan tersebut para pengusaha memiliki gagasan untuk menyediakan tempat ngenet secara umum yang di sebut WARNET. Sampai saat ini warnet masih menjadi bisnis yang cukup baik, selain menjadi keuntungan bagi pemiliknya, Bahkan Warnet juga sebagai tempat bergaul dan mencari teman di dunia maya.

  Oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk meneliti tentang tingkat pendapatan pengusaha warnet di Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Sebagai data pendukung jumlah penduduk Kota bengkulu tersaji dalam tabel berikut:

  Kecamatan 2010 (ribuan) 2011 (ribuan) 2012 (ribuan) Laki- laki Perempua n Laki- laki Perempua n Laki- laki Perempua n Selebar 23,51 22,71 24,93 24,68 26,1 25,3 Kampung Melayu 14,52 13,85 10,57 8,55 15,9 15,3 Gading Cempaka 39,47 39,3 26,29 27,03 19,9 20,4 Ratu Agung 24,74 24,51 36 34,2 24,7 24,6 Ratu Samban 12,15 12,48 7,94 7,12 11,7 12,1 Singaran Patih - - 14,43 16,35 20 19,7 Teluk Segara 11,71 12,28 14,49 10,85 11,4 11,9 Sungai Serut 11,02 10,96 8,08 8,1 11,4 11,2 Muara Bangkahulu 18,17 17,17 17 16,71 19,2 18,3 JUMLAH 155,29 153,26 159,73 153,59 160,3 158,8

  1.2. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat ditemukan permasalahan sebagai berikut : Apakah faktor modal, jam kerja, tenaga kerja, dan lokasi dapat mempengaruhi pendapatan usaha warnetdi Kecamatan Muara Bangkahulu di Kota Bengkulu?

  1.3. TUJUAN PENELITIAN

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan usaha warnet di kecamatan Muara Bangkahulu di Kota Bengkulu

  1.4. MANFAAT PENELITIAN

  Manfaat penelitian ini adalah:

  1. Memberikan masukan kepada pengusaha warnet mengenai faktor – faktor yang dianggap dominan berpengaruh terhadap usaha warnet

  2. Memberikan sumbangan pemikiran untuk mereka yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

  1.5. RUANG LINGKUP PENELITIAN

  Batasan ruang lingkup penelitian ini adalah pada faktor- faktor yang dominan berpengaruh terhadap pendapatan uasaha warnet yang di pengaruhi oleh modal , jam kerja jumlah tenaga kerja, dan lokasi usaha dikecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu .

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. LANDASAN TEORI

2.1.1 Pengertian Warnet

2.1.1.1 Syarat – syarat untuk mendirikan warnet

  Bila seseorang ingin mendirikan warnet terlebih dahulu harus memepertimbangakan jumlah modal yang di milikinya, karena besarnyamodal akan mempengaruhi tipe warnet yang dipilih. Adapun persyaratan yang diperlukan dalam pendirian warnet :

  1. Modal untuk warnet browsing minimal 30.000.000 dan warnet gaming minimal 80.000.000

  2. Surat ijin pendirian usaha warnet

  3. Akte pendirian

  4. Badan hukum

  5. Photo copi kartu tanda penduduk (KTP)

  6. Photo copy nomor pokok wajib pajak (NPWP) Pemilik warnet harus menyediakan :

  a. Ruang / gedung / bangunan yang memadai ( sesuai dengan persyaratan public service ).

  b. Perangkat computer yang sesuai dengan spesifikasi game atau browsing.

  c. Alat tambahan lain seperti meja, meja, box, kipas angin dan peralatan lainnya untuk kelancaran operasional warnet.

  d. Satuan tenaga listrik ( AC / DC ) yang menjamin pelayanan warnet.

  e. Alat pemadam kebakaran

  f. Karpet

  Jenis – Jenis pelayanan warnet

  a. Warnet gaming

  b. Warnet browsing

  c. Jasa print

  d. Jasa scan

  e. Jasa ketik

2.1.2 Modal usaha

  Modal usaha adalah sejumlah uang yang diperlukan untuk mengelola usaha warnet yang meliputi seperangkat komputer, gedung, jasa instalansi, biaya internet, kursi dan meja, tikar, kipas dihitung dalam satuan rupiah.

  Dalam ilmu ekonomi faktor modal adalah salah satu faktor produksi yang diperlukan dalam suatu produksi untuk menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan meningkatkan pendapatan

  Menurut Djamil Zulkairnaen ( 1983 ; 23 ) menyatakan bahwa modal dalm usaha dapat diklafikasikan sebagai bentuk kekayaan baik berupa uang ataupun barang yag digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam suatu proses produksi.

  Menurut Bambang Riyanto ( 1995 : 19 ) mengatakan bahwa modal berdasarkan cara dan lamanya perputaran di bagi dua yaitu : a. Modal lancar yaitu : modal yang habis dalam satu kali berputar dalam proses produksi dan proses perputaran dalam jangka waktu yang pendek.

  b. Modal tetap yaitu : modal yang tahan lama yang tidak atau secara berangsur – angsur habis turut serta dalam proses produksi.

  Berdasarkan asalnya modal dibagi dua :

  a. Modal sendiri yaitu : modal yang berasal dari perusahaan atau pemilik usaha itu sendiri.

  b. Modal pinjaman yaitu : modal yang berasal dari kreditur yang merupakan utang bagi perusahaan yang bersangkutan.

  Bagi seorang pengusaha warnet, modal merupakan faktor yang menentukan, karena tanpa modal warnet akan mengalami kesulitan dalam menyelenggarakan usahanya. Mengenai modal usaha warnet dapat melalui pendekatan biaya. Dalam hal ini biaya yang dikeluarkan untuk menentukan tipe warnet. Jadi modal merupakan fungsi dari pendapatan usaha warnet akan berpengaruh juga terhadap besar kecilnya pendapatan yang diterima pengusaha warnet.

  2.1.3 Jam Kerja

  Jam kerja adalah banyaknya waktu yang disediakan oleh pengelola warnet dalam mengoperasikan usahanya. Dihitung dalam satu hari dengan satuan jam selama satu bulan. Jam adalahalat pengukur waktu, sedangkan bekerja merupakan perbuatan untuk melakukan sesuatu utuas yang diakhiri dengan hasil yang dinikmati oleh manusi yang bersangkutan.”

  Dalam usaha warnet, waktu kerja yang digunakan ditentukan oleh pemilik usaha warnet itu sendiri. Ada warnet yang buka selama 24 jam ada yang 12 jam.

  2.1.4 Tenaga Kerja

  Tenaga kerja adalah seseorang yang diperlukan untuk menjual jasa warnet .Tenaga kerja warnet dalam penelitian ini diukur berdasarkan banyaknya tenaga kerja yang terlibat, dan satuanya perorang.

  Tenaga kerja merupakan factor produksi lainnya yang utama. Tenaga kerja merupakan angkatan kerja merupakan angkatan kerja ditambah dengan bukan angkatan kerja. Yan gdimaksud angkatan kerja disini adalah penduduk usia kerja atau di Indonesia lainnya dipakai adalah penduduk yang berusia antara 15-65 th .

  2.1.5 Lokasi Usaha

  Lokasi usaha adalah merupakan tempat melakukan kegiatan usaha warnet, ukurannya (1) bila berlokasi di pusat kegiatan ekonomi(pertokoan, perbelanjaan, dan sekolah – sekolah, dan universitas ) atau sebaliknya.

  Dalam kaitannya dengan usaha warnet, faktor lokasi usaha merupakan salah satu faktor penting untuk kelancaran usaha warnet dalam mencari keuntungan.

  Pemilihan lokasi usaha merupakan faktor yang cukup penting di dalam menjalankan suatu usaha. Demikian pula dengan usaha warnet, karena lokasi usaha adalah tempat melakukan kegiatan / usaha sehari – hari. Menurut murti Sumarni dan Jhon Suprihanto ( 1991 ; 67 ) “ Lokasi usaha adalah letak perusahaan / tempat kediaman perusahaan di mana mereka melakukan kegiatan sehari – harinya. “ Disamping itu lokasi usaha yang baik dan tepat adalah suatu hal yang penting karena lokasi usaha yang dipilih sebagai tempat usaha sangat mempengaruhi biaya dan laba ( Ronald Chalpam 1991 ; 81 )

  Selain sebagai tempat melakukan usaha hendaknya pemilihan atas lokasi usaha yang Nangoi ( 1994 ; 17 ) ada 3 unsur utama pemilihan lokasi yang menyangkut nilai ekonomis yaitu : a) Sumber bahan mentah / bahan baku

  b) Kedekatan pasar

  c) Sarana transportasi Selanjutnya Ronald Nangoi ( 1994 ; 17 ) menambahkan dalam memilih lokasi usaha beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah : a) Kedekatan lokasi dengan pasar

  b) Kedekatan dengan sumber bahan pemasok

  c) Ketersediaan angkutan / transportasi

  d) Sumber tenaga air dan listrik / publik utility

  e) Ketersediaan modal untuk investasi Lokasi dari pada suatu usaha merupakan faktor yang penting guna menunjang kelancaran serta keberhasilan usaha warnet, karena letak lokasi usaha yang strategis bagi suatu kegiatan tertentu akan menjadikan usaha terus berkembang. Ini berarti lokasi merupakan faktor penentu besar kecilnya pendapatan yang diperoleh pada kegiatan usaha.

  Untuk kegiatan usaha warnet faktor lokasi usaha juga merupakan salah satu faktor yang dominan berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan usaha. Apalagi untuk jenis kegiatan usaha warnet yang tumbuh pada daerah yang strategis dan ramai. Maksud ramai disini di kawasan pusat ekonomi seperti kawasan sekolah, universitas, pertokoan perbelanjaan.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lokasi usaha bagi kegiatan usaha warnet selain menentukan besar kecilnya suatu pendapatan yang diterima juga menentukan kelangsungan bagi kegiatan usahanya. Sehingga jelaslah perbedaan lokasi usaha sangat berpengaruh terhadap kelancaran usaha warnet, dalam hal ini besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh pengusaha warnet.

  2.2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan adalah merupakan gambaran yang ebih tepat untuk melihat kesejahteraan suatu rumah tangga dalam masyarakat, yang diperoleh dengan jalan mengorbankan barang atau jasa.

  Pengertian pendapatan dari masyarakat yaitu pembagian pendapatan yang terima masing-masing golongan dari hasil-hasil kegiatan, terasuk penjualan jasa. Pendapatan merupakan produk dari barang-barang dan jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian (Sadono Sukirno 1994:17)

  Hal ini menujjukkan bahwa pada dasarnya sumber pendapatan manusia berasal dari berbagai aktivitas ekonomi yang dijalankan dimana besar kecilnya pendapatan yang diterima dinyatakan dengan uang.

  Sumardi Mulyadi (1981 ; 225) menyatakan bahwa “Pendapatan adalah penerimaan dari gaji atau upah maupun keuntungan yang diperoleh seseorang dalam jangka waktu seminggu, sebulan, maupun setahun”.

  Dalam dunia usaha, pendapatan diperoleh dengan jalan mengorbankan barang atau jasa melalui kegiatan perputaran ekonomi yang di dalamnya terdapat penggunaan factor-faktor produksi. Biro pusat statistik membagi pendapatan dalam tiga kelompok antara lain:

  1. Pendapatan sector formal yaitu semua pendapatan baik berupa uang ataupun barang baik berupa uang ataupun barang yang sifatnya regular. Yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi dari sector formal. Pendapatan ini meliputi, (1) pendapatan berupa uang dari gaji atau upah (2) pendapatan berupa barang meliputi : beras, obat-obatan, transportasi, perumahan rekreasi dan lain-lain.

  2. Pendapatan sector informal yaitu segala penghasil baik berupa uang ataupun barang, diterima adalah balas jasa atau kontra prestasi dari sector informal. Pendapatan ini berupa (1) pendapatan dari usaha, meliputi hasil dari usaha sendiri, komisi dan penjualan kerajian rumah tangga. (2) Pendapatan investasi (3) Pendapatan dari keuntungan social.

  3. Pendapatan sektor subsistem yaitu dimana produksi dan konsumsi terletak disatu tangan atau masyarakat kecil. Apa yang diproduksi akan dikonsumsi sendiri dan apa yang dikonsumsi akan di produksi sendiri. Menurut Abdulrahman (1992 ; 32) “Pendapatan adalah uang atau barang-barang rill atau jasa yang diterima dalam jangka waktu tertentu” Sedangkan yang dimaksud dalam penelitian ini pendapatan adalah berupa uang yang diterima atas dasar penjualan jasa internet dari usaha warnet.

  2.2 Penelitian Terdahulu

  1. Menurut Paramitha Duhita (2011) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan konsumen menggunakan jasa Warung internet (studi pada warung internet di sekitar UNDIP peleburan) adalah lokasi, promosi dan kualitas ( warnet (warung internet) xyz jl.Singosari, kota Semarang.

  2. Menurut Nuriardiyani Novriyanthi (2006) Bahwanya lokasi yang terletak dengan area perdagangan, lokasi yang mudah dijangkau karena dilalui jalur transportasi umum dan memiliki tempat parkir kendaraan merupakan faktor utama yang mempengaruhi konsumen dalam menggunakan rental komputer.

  3. Menurut Anita (2001) Kajian kelayakan warung internet (warnet) di kotamadya Bengkulu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa di Kotamadya Bengkulu yang saat ini ada satu warung yaitu Warposnet yang ada di kantor pos bengkulu adalah sudah mencukupi kebutuhan untuk masyarakat bengkulu. Hal ini bisa dilihat dari penerimaan/pendapatan yang diterima oleh Warposnet (hanya dari pemakaian internet oleh pelanggan biasa yang besarnya dihitung berdasarkan lamanya pemakaian per jam dikalikan besarnya tarif pemakaian per jam) masih sangat kecil (hanya aktif 8 jam perhari dari 4 PC).

  2.3 Kerangka Analisis Modal usaha (X1) Jam kerja (X2)

  Pendapatan usaha warnet ( Y ) Jumlah tenaga kerja (X3) Lokasi Usaha (X4)

2.4 Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah dugaan sementara dari masalah penelitian yang sebenarnya masih harus diuji secara empiris.

  Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu diatas , hipotesis yang diajukan yaitu bahwa modal, jam kerja, jumlah tenaga, dan lokasi usaha akan mempunyai pengaruh terhadap pendapatan usaha warnet di kecamatan Muara Bangkahulu di kota Bengkulu.

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian

  Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dan informasi pokok menggunakan kuisioner yang di bagikan kepada responden yaitu pengelola usaha warnet di Kecamatan Muara Bangkahulu di Kota Bengkulu.

  3.2 Definisi Operasional Modal usaha

  adalah sejumlah uang yang diperlukan untuk mengelola usaha warnet yang meliputi seperangkat komputer, gedung, jasa instalansi, biaya internet, kursi dan meja, tikar, kipas dihitung dalam satuan rupiah.

  Jam kerja

  adalah banyaknya waktu yang disediakan oleh pengelola warnet dalam mengoperasikan usahanya. Dihitung dalam satu hari dengan satuan jam selama satu bulan.

  Tenaga kerja

  adalah seseorang yang diperlukan untuk menjual jasa warnet .tenaga kerja warnet dalam penelitian ini diukur berdasarkan banyaknya tenaga kerja yang terlibat, dan satuanya perorang.

  Lokasi usaha

  adalah merupakan tempat melakukan kegiatan usaha warnet, ukurannya (1) bila berlokasi di pusat kegiatan ekonomi(pertokoan, perbelanjaan, dan sekolah–sekolah, dan universitas ) atau sebaliknya.

  3.3 Metode Pengambilan Sample

  Metode Pengambilan Sampel terdiri

  a. Populasi Menurut Ida bagus manstra dan kastri dalam buku masri singarimbun (1989,152) “ Populasi atau Universe adalah jumlah keseluruhan dari semua unit analisa yang ciri- cirnya akan diduga” Populasi wanet yang ada di Kecamatan Muara Bangkahulu adalah sebanyak (30)

  b. Metode Pengambilan Sample Dalam Penellitian ini mengambil semua populasi yang ada dengan menyertakan seluruh populasi sebagai sampel dan data diperoleh secara sensus.

3.4 Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penelitian lapangan, yakni mendapatkan data menggunakan data primer yang digunakan secara langsung dengan mendatangi lokasi penelitian dengan cara:

  a. Observasi

  metode ini dimaksudkan untuk melakukan pengamatan atas permasalahan yang di teliti di daerah penelitian.

  b. Kuisioner

  Metode ini diamksudkan untuk mendapatkan data primer yang diambil secara langsung dari responden dengan tuntutan daftar pertanyaan yang sebelumnya telah disiapkan.

  c. Interview

  Metode ini dilakukan dengan wawancara secara langsung kepada responden, hal ini dikemukakan untu menjaga kemungkinan dari daftar pertanyaan yang kurang dimengerti.

3.5 Metode Analisis

  Dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kuantitatif yaitu metode yagn didasarkan pada perhitungan matematika dengan perhitungan statistik.

  Analisis regresi digunakan untuk memprediksi hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam analisis regresi tersebut, selain mengukur kekuatan hubungan juga menunjukan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Kuncoro, 2001).

  Selain itu, alasan dipakainya analisis regresi adalah bahwa antara satu pengusaha warnet dengan pengusaha warnet lainya dalam mengelola usaha warnet berbeda beda dalam jumlah modal, lokasi usaha, jam kerja, dan tenga kerja. Selanjutnya dengan analisis regresi dapat digunakan untuk membentuk suatu model fungsi produksi. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan usaha warnet.

  Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dilakukan sebagai berikut : Y

  1 =b + b 1 x 1 +b 2 x 2 +b 3 x 3 +DX

4 Dimana: y= pendapatan b0=konstanta

  X1= modal b1=kooofisien regresi x1 X2= jam kerja b2=koofisien regresi x2

  X3= tenga kerja b3= koofisien regresi x3 X4= lokasi usaha D= dummy variabel

  

D=1 untuk usaha warnet yang lokasinya diukur dengan pusat kegiatan ekonomi

D=0 untuk usaha warnet yang lokasinya jauh dengan pusat kegiatan ekonomi.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100

1 5 132

GAMBARAN KEBERADAAN JAMUR KONTAMINAN PADA DAGING IKAN GILING YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA PALEMBANG TAHUN 2013

0 0 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 06-60 BULAN DI KELURAHAN KUTO BATU KECAMATAN ILIR TIMUR II KOTA PALEMBANG TH 2011

0 0 21

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 1 8

BAB I PENDAHULUAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 0 13

BAB II LANDASAN TEORITIS - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 0 35

BAB IV HASIL PENELITIAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 14

PEMBAGIAN BUKU PIP MTS DAN MA UNTUK KECAMATAN YANG BELUM DIJADWALKAN - .

1 7 9

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO

6 58 12

SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN (1)

2 66 68