35 Definisi Geografi Menurut Para (1)

35 Definisi Geografi Menurut Para Ahli
Seminar dan lokakarya yang dilaksanakan di Jurusan Geografi, FKIP, IKIP Semarang kerjasama dengan IGI tahun 1988 telah
menghasilkan rumusan definisi: Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perbedaan dan persamaan fenomena
geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan.
Depdikbud. 1989, menyatakan bahwa:Geografi merupakan suatu ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna,
serta hasil yang diperoleh dari bumi.
Wikipedia :Geografi adalah ilmu tentang lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan
bumi.
Kosa kata bahasa Indonesia: Geografi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari lukisan tentang bumi.
 UNESCO (1956) mendifinasikan geografi sebagai: 1. satu agen sintesis; 2. satu kajian perhubungan ruang; 3. sains dalam
penggunaan tanah
 Prof. Bintarto : Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di
muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan,
ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan.
I Made Sandy: Geografi adalah ilmu yang berusaha menemukan dan memahami persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan yang ada dalam ruang muka bumi.
Drs. N. Daldjoeni.Geografi yaitu uraian tentang bumi dengan segenap isinya yakni manusia ditambah dengan dunia hewan dan
dunia tumbuh-tumbuhan
Setiyono, Herioso. 1996, menyatakan bahwa:Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya dan merujuk pada pola persebaran horisontal dipermukaan bumi.
Mustofa, Bisri. 2007, menyatakan bahwa:Geografi merupakan ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi, iklim,
penduduk, flora, faquna serta basil-basil yang diperoleh dari bumi.

Harstone tokoh geografi Amerika dalam buku pengantar Filssafat geografi,Geografi adalah sebuah ilmu yang menampilkan
relitas deferensiasi muka bumi seperti apa adanya,tidak hanya dalam arti perbedaan – perbedaan dalam hal tertentu, tetapi juga
dalam arti kombinasi keseluruhan fenomena di setiap tempat, yang berbeda dari keadaanya di tempat lain.
Jhon alexander Geografi merupakan disiplin ilmu yang menganalisis variasi keruangan dalam veriabel kawasan-kawsandan
hubungan antar variabel – variabel keruangan.
Lobeck 1939:Gegografi adalah suatu studi tentang hubungan – hubungan yang ada antara kehidupan dengan lingkungan
fisiknya.
 Ferdinand von Richthoven 1833 – 1905:Geografi adalah ilmu yang mempelajari gejala dan sifat pemukaan bumi dan
penduduknya, disusun menurut letaknya, menerangkan baik tentang terdapatnya gejala – gejala dan sifat – sifat itu.
Claudius Ptolemous Abad ke – 2:Geografi dalah suatu penyajian dengan peta dan sebagian pemukaan bumi yang menunjukkan
kenampakan umum yang terdapat padanya
Preston e James berpendapat bahwa, “Geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan” karena banyak
bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.
Ullman (1954), “Geografi adalah interaksi antar ruang”.
Paul Claval (1976) berpendapat bahwa ‘Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan’.
Erastothenes : geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.
Ellsworth Hunthington: memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya.
 John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi memberi definisi geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara
manusia dengan alam sekitarnya.
Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan

kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita
huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati
Preston E. James mengemukakan geografi berkaitan dengan sistem keruangan, ruang yang menempati permukaan bumi.
Geografi selalu berkaitan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan habitatnya
Maurice Le Lannou (1959)mengemukakan bahwa Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka
bumi
 Barlow : Geografi adalah ilmu yang mempelajari proses- proses yang berhubungan dengan lingkungan dan gejala- gejala serta
pola- pola terkait yang dibahas
Ferdinand Von Richthoven (1833) Ilmu Bumi ialah ilmu yang mempelajari gejala-gejala dan sifat permukaan bumi, serta
penduduknya disusun menurut letaknya dan terdapat berbarengan dan timbal balik dari sifat-sifat serta gejala-gejala tersebut.
Carl Ritter:Semua gejala dan bentuk – bentuk alam dengan umat manusia mengorganisasikannya dalam suatu kerangka dasar
asosiasi geografi yang khas tentang tanah dan manusia pada permukaan bumi.
M.Yeates:Suatu Ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dari berbagai sifat (beraneka musim) dipermukaan bumi.
 P Hugget, R. HartshorneGeografi berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan dan rasional tentang sifat
variabel di permukaan bumi

A. Pengertian Akhlak Terpuji
1) Secara Etimologi (bahasa)
 Akhlak


: Secara Etimologi, menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak”

berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut
logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut
mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian,
serta erat hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang
diciptakan.
 Terpuji / Tasawuf :
 Tasawuf berasal dari kata Shuffah, yaitu sebutan bagi orang – orang yang hidup di
sebuah gubuk yang dibangun oleh Rasulullah SAW. di sekitar Masjid Madinah,
mereka ikut nabi saat hijrah dari Mekah ke Madinah.
 Tasawuf juga berasal dari kata Shafa’ (suci bersih), yaitu sekelompok orang yang
berusaha menyucikan hati dan jiwanya karena Allah. Sufi berarti orang – orang
yang hati dan jiwanya suci bersih dan disinari cahaya hikmah, tauhid, dan hatinya
terus bersatu dengan Allah SWT.
 Tasawuf juga berasal dari kata shuf (pakaian dari bulu domba atau wol). Mereka
di sebut sufi karena memakai kain yang terbuat dari bulu domba. Pakaian yang
menjadi ciri khas kaum sufi, bulu domba atau wol saat itu bukanlah wol lembut
seperti sekarang melainkan wol yang sangat kasar.


2) Secara Terminologi (istilah)

 Akhlak

: Tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar

untuk melakukan suatu perbuatan.
Adapun menurut beberapa ahli:
a. Ibnu Miskawaih, Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya
untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
b. Imam Ghazali, Akhlak adalah suatu sikap (hay’ah) yang mengakar dalam jiwa yang
dari padanya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan
pertimbangan. Jika sikap yang lahir darinya adalah perbuatan yang baik, maka ia
disebut dengan akhlak yang baik. Dan jika yang lahir adalah perbuatan yang tercela,
maka ia disebut dengan akhlak yang buruk.
c. Al-Qurthubi, Akhlak adalah sesuatu yang menjadikan manusia sehingga tertanam
dalam dirinya kesopanan. Dan sesungguhnya hal itu termasuk bagian dari kejadian
manusia.
d. Muhammad bin Ilaan As-Shadieqi, Akhlak adalah suatu pembawaan dalam diri
manusia yang bisa menimbulkan perbuatan dengan cara yang mudah (tanpa dorongan

orang lain).
 Terpuji / Tasawuf diartikan secara variatif oleh para ahli sufi, antara lain yaitu:
a. Imam Junaid dari Baghdad, mendefinisikan tasawuf sebagai “mengambil setiap sifat
mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah”.
b. Syekh Abul Hasan asy-Syadzili syekh sufi besar dari Afrika Utara, mendefinisikan
tasawuf sebagai “praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan ibadah untuk
mengembalikan diri kepada jalan Tuhan”

c. Sahal al-Tustury mendefinisikan tasawuf dengan “ orang yang hatinya jernih dari
kotoran, penuh pemikiran, terputus hubungan dengan manusia, dan memandang
antara emas dan kerikil”
d. Syeikh Ahmad Zorruq dari Maroko mendefinisikan tasawuf sebagai berikut :
“Ilmu yang denganya anda dapat memperbaiki hati dan menjadikannya semata-mata
bagi Allah, dengan menggunakan pengetahuan anda tentang jalan islam, khususnya
fiqih dan pengetahuan yang berkaitan, untuk memperbaiki amal anda dan menjaganya
dalam

batas-batas

syariat


islam

agar

kebijaksanaan

menjadi

nyata”.

Dengan demikian dapat disimpulkan secara sederhana, bahwa tasawuf itu adalah
suatu sistem latihan dengan kesungguhan (riyadlah-mujahadah) untuk membersihkan,
mempertinggi, dan memperdalam kerohanian dalam rangka mendekatkan (taqarrub)
kepada Allah, sehingga dengan itu maka segala konsentrasi seseorang hanya tertuju
kepada-Nya.
 Akhlak Terpuji / Mahmudah : akhlak yang di ridhai oleh Allah, akhlak terpuji dapat
berupa pendekatan diri hamba dengan Sang Pencipta dengan cara mentaati atau
menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan semua yang dilarang-Nya, mengikuti
semua ajaran yang diajarkan oleh Rasulullah serta mendekatkan diri dari perbuatan

ma’ruf dan menjauhi hal-hal yang mungkar.

3) Definisi Akhlak Terpuji menurut beberapa ulama:
a. Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak terpuji merupakan sumber ketaatan dan
kedekatan kepada Allah SWT. sehingga mempelajari dan mengamalkannya
merupakan kewajiban individual setiap muslim, akhlak mulia mempunyai 4 (empat)
perkara yang diantaranya:

1. Berperilaku bijak
2. Menghindari dari sesuatu yang buruk atau tercela
3. Keberanian untuk melawan hawa nafsu
4. Dapat bersifat adil
b. Menurut Ibnu Qayyim, pangkal akhlak terpuji adalah ketundukan dan keinginan
yang tinggi. Sifat-sifat terpuji, menurutnya berpangkal dari kedua hal itu. Ia
memberikan gambaran tentang bumi yang tunduk pada ketentuan Allah WST. Ketika
air turun menimpanya, bumi merespons dengan kesuburan dan menumbuhkan tanamtanaman yang indah . Demikian pula manusia tatkala diliputi rasa ketundukan kepada
Allah SWT. ia akan meresponsnya dengan sifat-sifat terpuji.
c. Menurut Abu Dawud, akhlak terpuji merupakan perbuatan-perbuatan yang
disenangi, sedangkan akhlak tercela adalah perbuatan-perbuatan yang harus dihindari.


B. Induk-induk Akhlak Terpuji

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai umat Islam yang mempunyai tugas sebagai khalifah di bumi, hendaknya kita tahu tata
cara yang benar dan adab-adab yang baik dalam menjalani kehidupan. Salah satunya tentang
jenazah dan hal-hal yang berkenaan dengannya.

Firman Allah SWT :
“Tiap-tiap yang bernyawa itu akan merasakan mati, sesungguhnya pahala kamu akan
disempurnakan pada hari kiamat.” (Ali Imron : 185)

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan kewajiban-kewajiban penyelenggaraan janazah
2. Menjelaskan pengertian mati syahid
3. Menjelaskan pengertian takziah, ziarah kubur dan hikmahnya

C. Tujuan
Dapat memahami lebih dalam lagi tentang penyelenggaraan jenazah dan mengetahui adabadabnya, sehingga mempunyai pengertian yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan.


BAB II
PEMBAHASAN
PENYELENGGARAAN JENAZAH
Kewajiban-kewajiban dalam penyelenggaraan jenazah : memandikan, mengkafani,
menyalatkan, dan menguburkannya.
MEMANDIKAN JENAZAH
1. Syarat-syarat mayit yang perlu dimandikan
a. Mayit itu seorang islam
b. Ada tubuhnya walaupun sedikit
c. Meninggal bukan karena mati syahid.
2. Cara-cara memandikan mayit
Tentang cara-cara memandikan mayit ini yang harus diperhatikan sebagai berikut : Pertamatama dibersihkan terlebih dahulu segala najis yang ada pada badannya, kemudian meratakan
air keseluruh tubuhnya dan sebaik-baiknya tiga kali atau lebih jika dianggap perlu. Siraman
yang pertama dibersihkan dengan sabun, yang kedua dengan air bersih, dan yang ketiga
dengan air yang bercampur dengan kapur barus.
Yang perlu didahulukan dalam memandikan mayat ialah anggota wudu’, kemudian seluruh
tubuhnya sebelah kanan, dan akhirnya sebelah kiri.

Artinya : Dari Ummi ‘Atiyah, Nabi SAW. Telah masuk ketempat kami sewaktu kami

memandikan mayit anak beliau yang perempuan, lalu beliau berkata : “Mandikanlah dia tiga
kali atau lima kali atau jika dipandang perlu lebih dari itu, dengan air serta daun bidara, dan
basuhlah yang penghabisan dengan air yang bercampur dengan kapur barus”.
(H.R. BUkhari dan Muslim)
Beberapa riwayat yang sahih, Nabi SAW. Bersabda : “Mulailah oleh kamu dengan bagian
badan sebelah kanan dan anggota wudu’nya”.
3. Aturan memandikan mayat
a.Mayat laki-laki dimandikan laki-laki, dan sebaliknya mayat wanita dimandikan pula oleh
wanita, kecuali muhrimnya laki-laki diperbolehkan..
Sabda Nabi SAW. :

Artinya : Dari ‘Aisyah RA. : Bahwasanya Nabi SAW> bersabda : “Jika kamu meninggal dahulu
sebelum saya, maka saya akan memandikanmu”.
(H.R. Ahmad, Ibnu Majah dan disahkan oleh Ibnu Hibban) b. Sebaiknya orang yang
memandikan keluarganya yang terdekat.
c. Suami boleh memandikan isterinya, dan sebaliknya.
d. Yang memandikan tidak boleh menceritakan tentang cacat tubuh mayat itu andaikata ia
bercacat.

MENGKAFANI JENAZAH

Setelah mayat dimandikan dengan cukup sempurna, maka fardu kifayah bagi tiap-tiap mukmin
untuk mengkafaninya. Mengkafani mayat sedikitnya dengan selapis kain yang dapat menutup
seluruh tubuhnya.
Disunatkan bagi mayat laki-laki dikafani sampai tiga lapis kain, tiap-tiap lapis dari kafan itu
hendaknya dapat menutupi seluruh tubuhnya. Mayat laki-laki menggunakan lima lapis kain,
maka sesudah tiga lapis ditambah dengan baju kurung dan serban.
Mayat wanita disunatkan lima lapis, masing-masing berupa sarung, baju, kudung dan dua lapis
yang menutup seluruh tubuhnya.
Kain yang digunakan untuk kafan ialah kain yang halal dipakainya sewaktu hidupnya dan
disunatkan dengan kain yang berwarna putih dan baru pula serta diberi wangi-wangian.
Sabda Rasululloh SAW.:

Artinya : Dari Jabir berkata, Rasululloh SAW. : “Apabila salah seorang kamu mengkafani
saudaranya, hendaklah dibaikkan kafannya itu.” (Riwayat Muslim)
Kalau kain putih tidak ada, maka boleh mengkafani mayit dengan kain apa saja yang dapat
digunakan untuk mengkafaninya, kemudian disalatkannya.
SALAT JENAZAH
1. Syarat-syarat salat jenazah
a. Mayat harus Muslim
b. Salat Mayit/jenazah seperti halnya dengan salat lain, yaitu harus menutup ‘aurat, suci dari
hadas besar dan kecil, bersih badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.
c. Mayit sudah dimandikan dan dikafani.
d. Letak mayit sebelah kiblat orang yang menyembahyangkannya, kecuali kalau salat yang
dilakukan diatas kubur atau salat gaib.
2. Rukun salat mayit
a. Niat.
b. Berdiri bagi yang kuasa (kuat).
c. Takbir empat kali.
d. Membaca Fatihah.
e. Membaca salawat atas nabi.
f. Mendoakan mayat.
g. Memberi salam.
3. Cara mengerjakan salat mayit
Salat jenazah dapat dilakukan atas seorang mayit atau beberapa orang mayit sekaligus. Salat
mayit boleh pula dilakukan beberapa kali salat, misalnya mayit sudah disalatkan oleh sebagian
orang, kemudian datanglah beberapa orang lagi untuk menyalatkannya dan seterusnya.
Jika salat dilakukan berjamaah, maka Imam berdiri dengan menghadap kiblat, sedang
makmum berbaris dibelakangnya , mayit diletakkan dengan melintang di hadapan Imam dan
kepalanya disebelah kanan Imam. Jika mayit laki-laki hendaknya Imam berdiri menghadap
dekat kepalanya, dan jika mayit wanita, Imam menghadap dekat perutnya.
Salat jenazah tidak dengan ruku’ dan sujud serta tidak dengan adzan dan iqamat.
4. Melaksanakan salat jenazah
Setelah berdiri sebagaimana mestinya akan mengerjakan salat, maka:
a. Niat menyengaja melakukan salat atas mayit, dengan empat takbir menghadap kiblat
karena Allah.
b. Takbiratul ihram ; mengucapkan “ALLAHU AKBAR” bersamaan niat.
c. Membaca surat Al Fatihah (tidak membaca surat-surat yang lain), terus takbir.
d. Sesudah takbir yang kedua, terus membaca salawat atas Nabi sebagai berikut :

e. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa sekurang-kurangnya sebagai berikut :
Artinya : Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.
f. Selesai takbir keempat, membaca doa sebagai berikut :
Artinya ; Ya Allah janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, dan janganlah
Engkau memberi kami ftnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.
g. Kemudian memberi salam sambil memalingkan muka ke kanan dan ke kiri dengan ucapan :
Artinya : Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.
MENGUBURKAN MAYIT
1. Setelah jenazah disalatkan sebaiknya disegerakan diangkut ke kuburan
2.Menguburkan mayat bertujuan untuk menjaga kehormatannya, oleh karena itu maka
kuburan harus dalam, sekedar bau busuknya tidak keluar dan tidak bisa dibongkar binatang
buas.
3. Liang lahad bisa dibuat dipinggir arah kiblat, bisa pula menggunakan peti jenazah,
tergantung keadaan tanah.
4. Pada waktu mayat dimasukkan dalam kubur dianjurkan membaca :

Artinya :
Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah. (Riwayat Turmuzi dan Abu Daud)
5. Tali-tali pengikat dibuka, dan juga membuka kafan yang menutup muka, sehingga pipi
kanan menyentuh tanah.
6. Menjatuhkan tanah ke dalam nya tiga kali.
7. Timbuni kuburan sampai selesai dan tancapkan nisan sebagai tanda diatasnya.
8. Dianjurkan berdoa setelah selesai penguburan.
9. Dalam keadaan darurat diperkenankan mengubur beberapa mayat dalam satu kuburan,
misalnya karena bencana alam.
MATI SYAHID
Orang yang mati syahid yaitu orang yang mati di medan perang untuk meninggikan agama
Allah. Pun begitu juga diharamkan menyembahyangkan mereka, sebab darah orang yang mati
syahid itu di hari kiamat akan jadi kusturi (bau wangi) di hadirat Tuhan.
Adapun orang yang mati syahid dibagi pula atas beberapa macam :
a. Syahid dunia, yaitu orang yang mati di medan perang, hanya sekedar untuk
mempertahankan tanah air, diri dan hartanya.
b. Syahid akhirat, yaitu orang yang mati karam, terbenam, sakit perut, mati melahirkan anak.
c. Syahid dunia dan akhirat, yaitu orang-orang yang telah disebut diatas tadi, ialah orang yang
mati di medan perang untuk meninggikan kalimah Tuhan.
Diatas syahid yang ketiga ialah terletaknya haram memandikan dan menyembahyangkan
mereka. Adapun syahid yang pertama dan kedua itu boleh diperlakukan sebagai mayat biasa
asal saja badannya tidak hancur ketika mati itu.

TAKZIAH
Takziah artinya melawat (melayat) atau mengunjungi keluarga si mayit, dengan maksud
menghibur agar tetap sabar dan tabah dalam menghadapi musibah itu. Dengan kata lain,
takziah ialah ikut berbela sungkawa.
Hikmah bertakziah itu kebaikannya kembali kepada orang yang bertakziah, diantaranya
menyadarkan dan mengingatkan diri masing-masing, meningkatkan keimanan, menumbuhkan
sikap gotong-royong, menghibur hati keluarga yang dikunjungi, dan lain-lain.
ZIARAH KUBUR

Ziarah kubur ialah mengunjungi kuburan seseorang, sebagai tanda bakti penghargaan kepada
mayit/arwah orang yang telah dikubur itu.
Adab ziarah kubur :
a. Mengucapkan salamketika memasuki tanah kuburan
b. Membaca ayat-ayat Al Qur’an, seperti yasin dll.
c. Mendoakan ahli kubur, terutama yang diziarahi
d. Hendaknya bersikap sopan
e. Memelihara kuburan famili masing-masing agar tetap bersih
f. Jika tidak memungkinkan berziarah ke kubur kedua orang tua atau famili karena jauh, maka
cukup mendoakan dari tempat dimana kita berada.
Hikmah ziarah kubur
Ziarah kubur itu dapat mengingatkan kita, bahwa kita sekarang masih diberi kenikmatan umur
yang masih ada, namun bagaimanapun juga pada saatnya kita juga seperti yang kita ziarahi
ini, yaitu mati. Karena itu sebelum mati itu datang, kita harus memperbanyak amal ibadat dan
sedekah, sebagai bekal kelak di akhirat. Dan sebaik-baiknya bekal ialah takwa kepada Allah
SWT.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- Kewajiban penyelenggaraan jenazah : memandikan, mengkafani, menyalatkan dan
menguburkannya.
- Rukun salat mayit : niat, berdiri, takbir empat kali, membaca fatihah, membaca salawat atas
Nabi, mendoakan mayat, memberi salam.
- Menghadiri takziah dan ziarah kubur memberikan banyak hikmah dan manfaat.

Daftar pustaka :
Rifa’I, Moh. 1998. Mutiara Fiqh Jilid I. Semarang : Wicaksana.
Sulaiman, Rasjid. Fiqh Islam. Bandung : Sinar Baru.

Cara Masyarakat Praaksara Mewariskan Budayanya
Kehidupan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan disebut sebagai masa
praaksara atau prasejarah. Karena belum mengenal tulisan mereka, mereka
meninggalkan jejak – jejak sejarah berupa benda – benda kebudayaan. Cara
mewariskan benda- benda tersebut bermacam – macam dan dapat melalui
berbagai cara. Hal tersebut pun diteliti oleh para ahli sejarah sehingga kita mampu
mengetahui kehidupan masa lalu tanpa menggunakan mesin waktu. Adapun cara –
cara masyarakat praaksara mewariskan masa lalu tersebut adalah sebagai berikut :

Melalui Keluarga
Kelompok sosial yang pertama kali kita kenal adalah keluarga, karena pertama kali
yang kita kenal saat lahir ke dunia adalah keluarga. Demikian juga dengan
masyarakat prasejarah, mereka lahir dan berkembang di lingkungan sosial terkecil
yang terdiri dari ayah, ibu dan saudara – saudaranya. Dari lahir mereka telah
diwariskan budaya – budaya masa lalu yang telah lebih dulu dialami oleh orang
tuanya. Ada dua macam budaya yang diwariskan yaitu budaya materiil dan
nonmateriil. Budaya materiil berupa benda – benda berwujud, misalnya gerabah,
senjata dan sebagainya. Sedangkan budaya nonmateriil adalah berwujud abstrak
seperti norma, kebiasaan, bahasa dan sebagainya. Semua hal tersebut diwariskan
dalam proses sosialisasi. Adapun cara sosialisasi dalam masyarakat praaksara,
antara lain sebagai berikut :
& Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan kebisasaan yang dilakukan dalam suatu kelompok.
Setiap keluarga memiliki adat istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan adat
kebiasaan tersebut diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi.
Sosialisasi tersebut dilakukan secar langsung maupun tak langsung.
§ Secara langsung : mengajarkan secara lisan tentang adat atau
kebiasaan.
§ Secara tak langsung : dengan memberi contoh tentang perilaku yang
dibenarkan.
& Cerita Dongeng
Dongeng merupakan cerita fksi ( cerita yang tak benar – benar terjadi ),
biasanya tentang kejadian – kejadian pada masa lampau yang dianggap
aneh oleh masyarakat setempat.

Melalui Masyarakat

Masyarakat merupakan sekelompok orang yang mendiami suatu tempat, memiliki
kesamaan budaya, identitas dan berinteraksi dalam suatu hubungan sosial yang
berstruktur. Setiap masyarakat menurunkan atau mewariskan kebudayaannya
dengan cara yang bermacam – macam, namun semua masyarakat mempunyai ciri
dan dan komponen yang sama. Ciri dan komponen tersebut sebagai berikut :
& Populasi, yaitu manusia yang hidup bersama dengan karakter genetik dan
kependudukan .
& Memilki kebudayaan, maksudnya berbagai cipta, karsa dan karya manusia
yang berisi beberapa macam sistem nilai, yaitu teknologi, ekonomi,
organisasi, ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian dan sistem bahasa.

Cara – cara masyarakat mewariskan kebudayaan :
& Adat Istiadat
Tiap – tiap masyarakat memiliki adat yang berbeda – beda. Adat istiadat dapat menjadi
sarana untuk mewariskan masa lalu kepada generasi penerus, namun informasi tersebut
terkadang tak sama dengan apa yang terjadi sebenarnya. Hal ini disebabkan karena
manusia memiliki akal untuk mengolah apa yang diwariskan oleh generasi terdahulu dan
apa yang dibutuhkan oleh generasi yang bersangkutan. Oleh karena itu, masa lalu tidak
sepenuhnya diambil oleh generasi berikutnya, tetapi hanya menjadi dasar yang terus
dikembangkan dan diperbaharui.
& Pertunjukan Hiburan
Seorang ahli sejarah berkebangsaan Belanda, J.L. Brandes meyakini bahwa tradisi
wayang telah ada pada masa praaksara. Pertunjukan wayang ditujunkan untuk
mendatangkan roh nenek moyang. Selain sebagai sarana hiburan, wayang juga bermakna
relegius. Dalam pertunjukan wayang disisipkan petuah – petuah atau petunjuk – petunjuk
tentang suatu kehidupan yang sedang dijalankan dalam masyarakat.
Menurut J.L. Brandes, menjelang masuknya pengaruh Hindu – Buddha atau menjelang
kehidupan masyarakat Indonesia mengenal tulisan, Indonesia telah memiliki sepuluh
pokok kebudayaan asli, yaitu :
1. Bercocok tanam padi di sawah.
2. Mengenal prinsip dasar permainan wayang untuk mendatangkan roh nenek
moyang.
3. Mengenal seni gamelan yang terbuat ari perungggu.
4. Pandai membatik.
5. Pola susunan masyarakat macapat.
6. Telah mengenal alat tukar dalam perdagangan.
7. Membuat barang – barang dari logam, terutama perunggu.
8. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam pelayaran.
9. Mengenal pengetahuan astronomi.
10. Susunan masyrakat yang teratur.
& Kepercayaan Masyarakat

Menurut G. Coedes seorang sarjana Prancis, masyarakat Indonesia sebelum mengenal
tulisan atau sebelum masuknya pengaruh Hindu – Buddha telah memiliki sepuluh unsur
pokok peradaban sebagai berikut :
1. Memelihara ternak .
2. Mengenal keterampilan teknik undagi.
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudra luas.
4. Sistem kekerabatan matrilineal.
5. Kepercayaan animisme, dinamisme, dan pemujaan roh leluhur.
6. Mengenal organisasi pembagian air untuk pertanian.
7. Kepandaian membuat barang – barang dari tanah liat seperti gerabah atau tembikar.
8. Kepercayaan kepada penguasa gunung.
9. Cara pemakaman pada dolmen atau kubur batu.
10. Mitologi pertentangan antara dua unsur kosmos.
Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat pada suatu wilayah dapat menjadi slah satu
cara masyarakat praaksara untuk mewariskan masa lalunya. Sebelum masuk pengaruh
Hindu – Buddha, masyarakat Indonesia telah menganut kepercayaan – kepercayaan
asli masyarakat Indo – nenek moyang atau roh leluhur. Pemujaan terhadap roh
leluhur menjadi sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena
melalui pemujaan itu masyarakat akan mengenang dan mengingat apa yang pernah
dilakukan oleh para leluhurnya di masa lalu yang kemudian diwarisi.