PENETAPAN KADAR PEMANIS SINTETIS SIKLAMA

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

PENETAPAN KADAR PEMANIS SINTETIS (SIKLAMAT) PADA ES PUTER YANG
DI JUAL DI PASAR TRADISIONAL 16 ILIR PALEMBANG TAHUN 2013
Nico Syahputra Sebayang1) , Nurdewi Harahap2), Husainah Yusuf 3)
1)

2)

3)

Dosen DPK pada Fakultas Pertanian Universitas Gunung Leuser
email: sebayangns@gmail.com
Akademi Analis Kesehatan Widya Dharma
email: yui_ryunindha@ymail.com
Dosen DPK pada Fakultas Pertanian Universitas Gunung Leuser
email: husainah74@yahoo.co.id

Abstraks
Tujuan penelitian ini untuk menetapkan kadar pemanis sintetis (siklamat) pada Es Puter yang dijual

di Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang tahun 2013. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif
observasional. Sampel penelitian adalah Es Puter yang dijual di Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang
tahun 2013, yang di ambil secara purposive berdasarkan harga dan rasa yang berjumlah 10 sampel.
Untuk mengetahui adanya pemanis sintetis (siklamat) kadarnya di uji dengan metode Gravimetri.
Analisa sampel dilakukan di Laboratorium Analisa air, makanan dan minuman Politeknik kesehatan
jurusan Analis Kesehatan Palembang. Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa dari 10 sampel Es
Puter semuanya menggunakan pemanis sintetis (siklamat) ada yang memenuhi syarat dan tidak
memenuhi syarat yang diperbolehkan. Sebanyak 4 sampel yang diperiksa berdasarkan harga Rp ≤
2000 didapat hasil kadar siklamat pada kode sampel 2, 5, 9, 10 (minimal 0,69683 gr/ kg – maksimal
2,13173 gr/ kg), sedangkan 6 sampel Es Puter yang harganya Rp > 2000, didapatkan hasil kadar
siklamat pada kode sampel 1, 3, 4, 6, 7, 8 (minimal 0,25179 gr/ kg – maksimal 2,4112 gr/ kg)
semuanya memenuhi syarat hanya saja pada kode sampel 4 dan 5 kadar siklamatnya tidak memenuhi
syarat, dan didapatkan dari 4 sampel Es Puter yang rasanya manis hambar, didapat hasil kadar
siklamat pada kode sampel 1, 2, 3, 7 (minimal 0,25179 gr/ kg – maksimal 0,78982 gr/ kg),
sedangakan 3 sampel yang rasanya manis sedang, didapat hasil kadar siklamat pada kode sampel 6,
8, 10 (minimal 1,17895 gr/ kg - 1,55781 gr/ kg) dan 3 sampel yang rasanya manis pahit, di dapat
hasil kadar siklamat pada kode sampel 4, 5, 9 (minimal 1,87292 gr/ kg - 2,4112 gr/ kg).
Kata Kunci: Siklamat, Es Puter, Gravimetri

1.PENDAHULUAN

Pembangunan

kesehatan

merupakan

Makanan yang baik dan memenuhi

bagian integral dari pembangunan nasional.

syarat kesehatan merupakan salah satu unsur

Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk

untuk mencapai tingkat kesehatan masyarakat

meningkatkan kesadaran hidup sehat bagi setiap

yang optimal dan tidak mengandung bahan-bahan


orang terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

yang merugikan kesehatan (Anneahira, 2012).

optimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia

peningkatan derajat kesehatan adalah penyedian

yang diperlukan untuk kelangsungan pertumbuhan

makanan dan minuman yang memenuhi syarat

dan

kehidupan.

Untuk


itu

makanan

yang

kesehatan.

56

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

dikonsumsi oleh manusia harus terpenuhi zat

maka

gizinya, higienis, dan aman (Depkes RI, 1990).

kandungan gizi yang lengkap (Fitrahdini, 2010).


es

krim

hampir

sempurna

dengan

Salah satu jenis makanan yang beredar

Banyak tersedia bahan es krim yang

dimasyarakat adalah es Krim. Es Krim merupakan

mudah dalam pembuatannya, yaitu es krim instan,

kudapan beku yang sangat digemari diseluruh


dengan adanya es krim yang mudah dan praktis

dunia baik anak-anak maupun dewasa. Es krim

konsumsi es krim di Indonesia mulai meningkat

yang dijual di tempat umum adalah Es Krim jenis

secara sering dengan adanya es krim instan yang

standar atau disebut juga ekonomi. Salah satu cara

pemuatannya tidak memerlukan ahli khusus dan

yang digunakan oleh penjual dalam memenuhi

dapat dibuat di rumah (Efendy, 2006)

akan rasa manis adalah dengan memilih pemanis

buatan (Purnamasari, 2009).

Pembuatan es krim menggunakan bahan
tambahan yaitu bahan pengembang dan bahan

Es krim merupakan produk olahan susu

penstabil.

Untuk

bahan

pengembang

dapat

yang dibuat dengan cara membekukan dan

digunakan baking powder (natrium bikarbonat)


mencampur bahan baku secara bersama-sama .

yang merupakan bahan pengembang dan dipakai

Bahan yang digunakan adalah kombinasi susu

untuk meningkatkan volume dan memperingan

dengan bahan tambahan seperti gula dan madu

tekstur bahan makanan antara lain es krim. Fungsi

atau tanpa bahan perasa dan warna , dan stabilizer,

lain bahan pengembang jika ditambahan dengan

bahan campuran es krim disebut ice cream mix

adonan es krim karena natrium bikarbonat


(ICM), dengan pencampuran bahan yang tepat

bereaksi dengan asam juga digunakan sebagai

dan pengolahan yang benar maka dapat dihasilkan

obat untuk menetralkan asam lambung berlebihan

es krim dengan kualitas baik (Susilorini dan

(Berger, 1997).

Sawitri, 2007).

Bahan penstabil (stabilizer) merupakan
bahan aditif yang ditambahkan dalam jumlah kecil
untuk

Nilai gizi es krim sangat tergantung pada


mempertahankan

memperbaiki

kelembutan

emulsi
produk

sekaligus
es

krim,

nilai gizi bahan baku yang digunakan, untuk

mencegah pembentukan kristal es yang besar pada

membuat es krim yang memiliki kualitas tinggi


es

bahan bakunya perlu diketahui dengan pasti,

memberikan ketahanan agar tidak meleleh atau

dengan menggunakan susu sebagai bahan utama

mencair dan memperbaiki sifat produk. Es krim

pembuatan es krim maka es krim memiliki

yang

sumbangan

Dibalik

penstabil menjadi menjadi lebih halus dan lembut.

kelembutan dan rasa manisnya, es krim terbukti

Tekstur lembut es krim juga dapat diperoleh

memiliki beberapa fakta gizi yang tidak terduga,

melalui proses pembekuan cepat yang akan

keunggulan es krim yang didukung oleh bahan

menghasilkan kristal es berukuran kecil dan halus

utamanya yaitu susu tanpa lemak dan lemak susu

serta tekstur es krim lembut (Douglas, 2000).

terbesar

nilai

gizinya.

krim,

memberikan keseragaman produk,

diperoleh

dengan

penambahan

bahan

57

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

Pembuatan es krim mempunyai prinsip

dalam makanan dan minuman ringan relatif

yaitu dapat membentuk rongga udara pada ice

sedikit sekali, karena kemanisan siklamat 30 kali

cream

lebih manis dari sukrosa (gula) (Cahyadi, 2008).

mix

(ICM),

sehingga

diperoleh

pengembangan volume es krim agar menjadikan

Semua pemanis yang di izinkan untuk

es krim lebih ringan dan tidak padat serta

penggunaan makanan di Uni Eropa telah melalui

mempunyai tekstur yang lembut, oleh karena itu

pemeriksaan secara komperehensif terhadap efek

es krim merupakan produk olahan susu yang

toksikologi

disukai masyarakat.

pengujian toksikologi bahan tambahan makanan,

sesuai

dengan

prinsip-prinsip

Es puter adalah salah satu es khas

sebelum digunakan ke pasaran. Keselamatan

Indonesia yang dikenal sejak tahun 1970-

makanan telah di evaluasi oleh Komite Pangan

1980 an ketika es krim masih mahal (Sandra

Uni Eropa, Badan Pangan Dunia ( FAO), Badan

Djohan, 2012).

Kesehatan Dunia ( WHO) (European Parliament,

Es krim tradisional ini diciptakan oleh
masyarakat Indonesia dengan cara pembuatan
yang sederhana, tanpa menggunakan mesin
atau pun alat yang khusus (Heru Supanji,

1994).
Bahan Tambahan Makanan adalah bahan
penambah yang sengaja ditambahkan dengan
maksud untuk memperoleh tingkat mutu, meliputi
pengawet, pemberian warna, penyedap rasa dan

2011). Es puter di buat dengan cara

aroma, pemantap emulsi, anti oksidan, dan

mengaduk bahan es, santan, gula dan rasa

pemanis.

buah-buahan kedalam sebuah tabung. Tabung

Bahan tambahan makanan alami diperoleh

yang telah diisi bahan-bahan tersebut lantas

dari ektraksi bahan – bahan alam. Seperti klorofil

direndam dalam es yang sudah dicampur

daun sebagai pewarna, tebu sebagai rasa, serta

garam. Proses campuran es dan garam inilah

daun pandan sebagai aroma. Bahan alami lebih

yang akan menghasilkan suhu dingin alami

aman dan mudah didapat, namun disisi lain zat

yang akan membekukan bahan dasar es puter
tersebut. Sambil terus diputar, adonan di
dalam tabung pun membeku menjadi es puter
(Stephen Seachlann, 2012).
Pemanis buatan merupakan zat yang dapat

tersebut memiliki kelemahan, yaitu kepekatan
relatif kurang stabil, sebab mudah dipengaruhi
panas dan kondisi pH, dan diperlukan bahan yang
banyak untuk membuatnya (Depkes RI, 1989).
Pemerintahan Indonesia mengeluarkan
Peraturan

Melalui

Menteri

Kesehatan

RI

menimbulkan rasa manis dan tidak mengandung

No.208/Menkes/Per/IV/1985

kalori. Salah satu pemanis buatan yang banyak

buatan dan No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang

digunakan adalah siklamat sebagai pengganti gula

bahan tambahan makanan, bahwa pada makanan

(Mortensen, 2006) karena harganya relatif murah

atau minuman olahan khusus yaitu berkalori

di bandingkan dengan gula. Selain itu, jumlah

rendah dan penderita Diabetes Mellitus (Depkes

siklamat yang dibutuhkan untuk pemanis buatan

RI, 2001).

tentang

pemanis

58

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

Siklamat adalah salah satu jenis pemanis

Penelitian yang lebih baru menunjukkan

buatan yang cukup populer di Indonesia. Siklamat

siklamat

pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Michael

terjadinya pengecilan testicular dan kerusakan

Sveda dan Ludwig Audrieth dari University of

kromosom. Penelitian ini dilakukan oleh para ahli

Illinois pada tahun 1937. Pemanis buatan jenis

Academy of Science pada tahun 1985 melaporkan

siklamat merupakan garam natrium dari asam

bahwa siklamat maupun keturunannya juga

siklamat. Siklamat mempunyai sifat sangat mudah

diduga sebagai tumor promoter (Cahyadi, 2008).

dapat

menyebabkan

atropi,

yaitu

larut dalam air dan mempunyai tingkat kemanisan

Pemanis buatan dapat menimbulkan

30 kali dari gula. Rumus molekul siklamat adalah

efek negatif bagi kesehatan manusia. Efek negatif

C6H11NHSO3Na. Rasa manis siklamat masih

tidak langsung seketika terjadi pada manusia

dapat dirasakan pada tingkat pengenceran 1 : 10

tetapi membutuhkan waktu lama karena terus

(dalam

dalam

berakumulasi di dalam tubuh manusia. Efek

perdagangan dikenal dengan sebutan antara lain :

negatif tersebut antara lain: dapat merangsang

Assugrin, Sucaril dan Sucrosa. (Indriasari, 2008).

pertumbuhan kanker kandung kemih, alergi,

Secara umum, garam siklamat berbentuk

bingung, diare, hipertensi, impotensi, iritasi,

kristal putih, tidak berbau, tidak berwarna, dan

insomnia, kehilangan daya ingat, migrain dan

mudah larut dalam air (Usmiati dan Yuliani,

sakit kepala. Selain itu efek negatif pemanis

2004).

buatan

liter).

Nama

lain

siklamat

bagi

anak-anak

adalah

merangsang

keterbelakangan mental, hal ini terjadi karena otak
masih dalam tahap perkembangan dan proses
terakumulasi pemanis buatan pada jaringan syaraf
(Indoforum, 2008).

2.METODE PENELITIAN
Rumus Bangun Natrium Siklamat

Jenis penelitian yang digunakan adalah
Deskriptif observasional, yaitu dimana peneliti

Menurut peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, kadar maksimum

menentukan kadar pemanis sintetis (Siklamat)

asam siklamat yang diperbolehkan dalam pangan

pada Es Puter yang dijual di pasar Tradisional 16

dan minuman berkalori rendah dan untuk

Ilir Palembang Tahun 2013. Penelitian ini

penderita diabetes mellitus adalah 3g/kg bahan
pangan dan minuman. Dan menurut WHO, batas

dilakukan dari bulan Maret sampai April 2013.

konsumsi harian siklamat yang aman (ADI)

Populasi dan sampel penelitian ini adalah sampel

adalah 11 mg/kg berat badan.

Es Puter yang dijual oleh 10 pedagang di Pasar
59

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

Tradisional 16 Ilir Palembang Tahun 2013. Yang



Gula Pasir (4 kg)

diambil secara purposive berdasarkan kriteria



Daun Pandan (1 lembar)

harga dan rasa.



Vanili (Secukupnya)

Tehnik sampling yang digunakan pada



¾ es balok

penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu



3 kg garam

pengambilann sampel berdasarkan kriteria yaitu
Harga dan Rasa.

2.2.

Metode pemeriksaan pada penelitian ini

Cara Pembuatan Es Puter
1. Didihkan santan, garam,

gula, daun

menggunakan metode gravimetri (SNI.01-12891-

pandan 1 lembar dan vanili masak hingga

1992).

matang. Aduk terus supaya tidak pecah.

Prinsip Analisa sebagai berikut : Siklamat dalam
suasana asam khlorida di dekstruksi

dengan

NaNO2 dan kemudian di endapkan sebagai barium

2. Angkat, tambahkan tepung meizena aduk
hingga semua tercampur dan dinginkan.
3. Tuangkan adonan yang sudah disaring

Sulfat (BaSO4) lalu di timbang.

kedalam, tabung, adonan haruslah sudah

2.1 Alat dan bahan untuk adonan es puter

dalam keadaan dingin, minimal disuhu



Kompor



Panci



Gelas ukur



Centong Kayu



Baskom 2 buah



Saringan



Mangkok



Sendok



Santan (4 butir kelapa)



Tepung (Maizena 200 gram)



Garam (secukupnya)

kamar 250C.
4. Letakkan tabung didalam wadah yang
cukup besar.
5. Diantara tabung dan wadah letakkan es
batu yang sudah dipecah kecil-kecil.
6. Setelah es batu tertata rapi taburkan
garam.
7. Pemutaran

dapat

mulai

dilakukan,

sebaiknya disaat memutar tabung dalam
keadaan tertutup, begitu pula dengan
wadahnya, sehingga uap dingin tidak
banyak terbuang keluar.
60

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

8. Tabung diputar perlahan searah jarum
jam, setiap 15 menit aduklah adonan,
sehingga adonan yang sudah mengeras

Interprestasi Hasil

dibawah dan tepian tabung dapat bertukar

1. Kualitatif :

posisi dengan adonan yang masih cair

(+) Terbentuknya endapan putih

ditengah.

(-) Tidak terbentuknya endapan putih

Jika

sudah

banyak

yang

membeku dapat dilakukan setiap 10

2. Kuantitatif :

menit.

Memenuhi syarat ≤ 2 gram/ kg

9. Jika es batu sudah banyak yang mencair,

Tidak memenuhi syarat > 2 gram/ kg

keluarkan airnya sedikit demi sedikit,

Analisa Data

tambahkan es batu dan garamnya (Billy

Data yang diperoleh, di kumpulkan di lihat

Bruzz, 2011).

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Alur penelitian ini adalah :

(Notoatmodjo, 2002).

Sampel (Es Puter)

3.HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengelolahan Sampel

3.1.Hasil

Setelah dilakukan penelitian terhadap
Uji Laboratorium

pemanis sintetis (siklamat) pada Es Puter
yang dijual di pasar tradisional 16 Ilir
Palembang Tahun 2013, dapat dilihat pada

Uji Kualitatif

tabel berikut :
Tabel 1. Hasil Uji Kualitatif Pemanis
(-) Negatif

(+) Positif

Sintetis (Siklamat) pada Es Puter yang
dijual

di

pasar

Tradisional

16

Ilir

Palembang Tahun 2013.

Uji Kuantitatif

Memenuhi Syarat

Tidak memenuhi Syarat

≤ 2 gr/ kg

> 2 gr/ kg

61

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

Jenis

Positif (+)

Negatif (-)

Samp

Siklamat

Siklamat

el

Jumla

Persenta

Jumla

Persenta

h

se

h

se

Samp

(%)

Samp

el

el

(N)

(N)

10

Es

100

0

III

IV

-

-

0,78982 gr/

2000

kg

Rp.>

2,4112 gr/ kg

V

Rp.≤

-

2,13173 gr/

2000

0
VI

-

MS

TM
S

2000

(%)

puter

Rp.>

kg
Rp.>

1,41098 gr/

2000

kg

Rp.>

0,59315 gr/

2000

kg

Rp.>

1,17895 gr/

2000

kg

-

1,87292 gr/

TM
S

MS

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
VII

-

dari 10 sampel Es Puter yang diperiksa,

MS

sebanyak 10 sampel (100%) semuanya positif
VIII
(+)

menggunakan

Pemanis

-

Sintetis

MS

(Siklamat).
IX

Rp.≤
2000

kg

MS

Tabel 2 Hasil Uji Kuantitatif Kadar
Siklamat Pada Es Puter Berdasarkan

X

Harga yang dijual di pasar Tradisional 16
Ilir Palembang Tahun 2013

Rp.≤

-

1,55781 gr/

2000
MS

kg

MS

: Memenuhi Syarat

T M S : Tidak Memenuhi Syarat
Harga
Kode

Rp.≤ Rp.>
2000 2000

Kadar
siklamat
Menurut
Permenkes
RI No. 722

Ket
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
bahwa dari 4 sampel Es Puter yang harganya
Rp. ≤ 2000, didapat hasil kadar siklamat pada

I

II

-

Rp.≤
2000

Rp.>

0,25179 gr/

2000

kg

-

0,69683 gr/
kg

MS

kode sampel 2, 5, 9, 10 (minimal 0,69683 gr/
kg – maksimal 2,13173 gr/ kg), sedangkan 6
sampel Es Puter yang harganya Rp.> 2000,

MS

didapatkan hasil kadar siklamat pada kode
sampel 1, 3, 4, 6, 7, 8 (minimal 0,25179 gr/
62

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

kg – maksimal 2,4112 gr/ kg). Berdasarkan

siklamat pada kode sampel 6, 8, 10 (minimal

Peraturan

No.

1,17895 gr/ kg - 1,55781 gr/ kg) dan 3 sampel

722/Menkes/Per/IX/1988 hasil uji sampel Es

yang rasanya manis pahit, di dapat hasil kadar

Menteri

Kesehatan

RI

Puter berdasarkan Harga Kadar Siklamat
semuanya memenuhi syarat hanya saja pada
kode sampel 4 dan 5 kadar siklamatnya tidak

Tabel 3. Hasil Uji Kuantitatif Kadar
Siklamat Pada Es Puter Berdasarkan
(Organoleptik) Rasa yang dijual di pasar
Tradisional 16 Ilir Palembang Tahun 2013

Kode

Manis
Hamb
ar

1,87292 gr/ kg - 2,4112 gr/ kg). Berdasarkan
Peraturan

Menteri

Kesehatan

RI

No.

722/Menkes/Per/IX/1988 (≤ 2gr/ kg) , hasil

memenuhi syarat.

Rasa
Manis
Sedan
g

siklamat pada kode sampel 4, 5, 9 (minimal

Kadar Siklamat
Manis
Pahit

Menurut
Permenkes RI No.
722 (≤ 2 gr/ kg)

uji sampel Es Puter Berdasarkan Rasa Kadar
Siklamat semuanya memenuhi syarat hanya
saja pada kode sampel 4 dan 5 kadar
siklamatnya tidak memenuhi syarat.
3.2. PEMBAHASAN
3.2.1 Analisa Siklamat
Ket
Setelah dilakukan pemeriksaan dengan
menggunakan motode Gravimetri didapatkan hasil
dari 10 sampel Es Puter semuanya positif (+)

I



-

-

0,25179 gr/ kg

II



-

-

0,69683 gr/ kg

Mmengandung
S
pemanis sintetis (siklamat), yang
Mditandai
S
dengan terbentuknya endapan putih yaitu

III



-

-

0,78982 gr/ kg

Mpada
S saat penambahan NaNO2. Ini berarti Es Puter

IV

-

-



2,4112 gr/ kg

yang
TM
S dijual di pasar Tradisional 16 Ilir Palembang

V

-

-



2,13173 gr/ kg

mengandung
pemanis sintetis (siklamat), namun
TM
S

VI

-




VII
VIII

-

IX

-

X

-



1,41098 gr/ kg

MS

-

0,59315 gr/ kg

MS

-

1,17895 gr/ kg

MS

1,87292 gr/ kg

MS

1,55781 gr/ kg

M208/Menkes/Per/IX/1985
S





kadarnya ada yang memenuhi syarat dan tidak

-

-

memenuhi
Menteri

syarat,

sesuai

dengan

Peraturan

RI

No.

tentang

Bahan

Kesehatan

722/Menkes/Per/IX/1988
Tambahan

Makanan,

dan
tentang

No.
Pemanis

Buatan.

3.2.2 Analisa Siklamat Berdasarkan Harga
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui

Setelah dilakukan pemeriksaan dengan

bahwa dari 4 sampel Es Puter yang rasanya manis

metode

hambar, didapat hasil kadar siklamat pada kode

sampel Es Puter yang harganya Rp. ≤ 2000

sampel 1, 2, 3, 7

(minimal 0,25179 gr/ kg –

sebanyak 4 sampel (40%) dan sampel Es Puter

maksimal 0,78982 gr/ kg), sedangakan 3 sampel

yang harganya Rp. > 2000 sebanyak 6 sampel

yang rasanya manis sedang, didapat hasil kadar

(60%), semuanya mengandung pemanis sintetis

Gravimetri

didapatkan

hasil

bahwa

63

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

(siklamat). Penelitian ini sejalan dengan penelitian

didapatkan kadar kode sampel 1 (0,25179

terdahulu, namun terjadi perbedaan harga, yang

gr/ kg), kode sampel 3 (0,7890 gr/ kg),

sebelumnya hanya Rp≥3000 semua sampelnya

kode sampel 4 (2,4112 gr/ kg), kode

positif menggunakan siklamat dengan kadar yang

sampel 6 (1,41098 gr/ kg), kode sampel 7

tidak memenuhi syarat. Ini berarti bahwa harga

(0,59315 gr/ kg), kode sampel 8 (1,17895

tidak menjadi patokan baik atau buruknya suatu

gr/ kg).

produk.

3. Dari 10 sampel Es Puter yang diteliti

3.2.3 Analisa Siklamat Berdasarkan Rasa

didapatkan bahwa Es Puter yang rasanya

Setelah dilakukan pemeriksaan dengan

manis hambar sebanyak 4 sampel (40%)

metode Gravimetri didapatkan bahwa sampel Es

mengandung pemanis sintetis (siklamat)

Puter yang rasanya manis hambar terdapat pada

dan memenuhi syarat, didapat kadar pada

kode sampel 1, 2, 3, 7 sebanyak 4 sampel (40%),

kode sampel 1 (0,25179 gr/ kg), kode

rasanya manis sedang terdapat pada kode

sampel 2 (0,69683 gr/ kg), kode sampel 3

sampel 6, 8, 10 sebanyak 3 sampel (30%) dan

(0,78982 gr/ kg), kode sampel 7 (0,59315

rasanya manis pahit terdapat pada kode sampel 4,

gr/ kg), yang rasanya manis sedang

5, 9 sebanyak 3 sampel (30%).

sebanyak 3 sampel (30%) mengandung
pemanis sintetis (siklamat) dan memenuhi
syarat, didapat kadar pada kode sampel 6

4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan

(1,41098 gr/ kg), kode sampel 8 (1,17895

terhadap sampel Es puter yang diambil secara

gr/ kg), kode sampel 10 (1,55781 gr/ kg),

purposive berdasarkan Harga dan Rasa yang

sedangkan manis pahit sebanyak 3 sampel

dijual di pasar Tradisional 16 Ilir Palembang

(30%)

Tahun 2013, dapat disimpulkan yaitu :

(siklamat) dan tidak memenuhi syarat,

mengandung

pemanis

sintetis

1. Dari sampel Es Puter yang diteliti

didapat kadar pada kode sampel 4 (2,4112

didapatkan bahwa 10 sampel (100%)

gr/ kg), kode sampel 5 (2,13173 gr/ kg),

positif

kode sampel 8 (1,17895 gr/ kg).

mengandung

pemanis

sintetis

(siklamat).

Berdasarkan data diatas ternyata pemanis

2. Dari 10 sampel Es Puter yang diteliti

sintetis (siklamat) yang dipergunakan dalam

didapatkan bahwa Es Puter yang harganya

Pembuatan Es Puter memenuhi syarat, hanya

Rp. ≤ 2000 sebanyak 4 sampel (40%),

saja pada sampel 4 dan 5 tidak memenuhi

didapatkan kadar pada kode sampel 2

syarat

(0,69683 gr/ kg), kode sampel 5 (2,13173

Kesehatan

gr/ kg), kode sampel 9 (1,87292 gr/ kg),

tentang Bahan Tambahan Makanan.

berdasarkan
No.

Peraturan

Menteri

722/Menkes/Per/IX/1988

kode sampel 10 (1,55781 gr/ kg),
sedangkan Es Puter yang harganya Rp. >
2000

sebanyak

6

sampel

(60%),
64

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

5.

REFERENSI

Anneahira, 2012. Makanan Sehat.
http://www.Anneahira.com/pengertianMakanan-sehat.html
Bruzz Billy, 2011 . Pembuatan Es puter.
www.ceriwis.com/lounge/208360
proses-pembuatan-es-puter tradisionalyang-sibuat-modern.
Berger, K. G. 1997. Ice cream. Pages 413–
490 in Food Emulsions. 3rd ed. S. E.
Friberg and K. Larsson, ed. Marcel
Dekker, Inc., New York
Cahyadi, 2008 . Bahan Tambahan Makanan,
Universitas Sumatera Utara.
Departemen Kesehatan RI dan Yayasan
Pelayanan
Lingkungan
Nasional
(Pesan) 2001. Modul Penggusaha jasa
Boga. Jakarta. Yayasan Pesan
Djohan, S, 2012. Sejarah Es dung-dung yang
makin langka. http://www.duniaq
duniamu.com/2012/02/sejarah-esdung-dung-yang- makin-langka.html
Douglas, G. 2000. Structure of Ice Cream.
http://www.foodsci.uoguelph.ca/
dairyedu/icstructure.
Efendy, F. 2006. Menciptakan Resep Es
Krim.http://ncc.some/2006/11/25/menci
ptakanresep -eskrim/trackback/.
European Parliament and Council Directive
94/35/EC of June 1994 on sweeteners
for use in foodstuffs, as amended by
Directives 96/83/EC and
2003/115/EC.

pasar cinde Palembang. Indriasari,
2008. Siklamat.
http://askep45kesehatan.bogspot.com/
2012/02/siklamat.html.
Fitrahdini. 2010. Analisis Persepsi Konsumen
Terhadap Ekuitas Merk Produk Es
Krim.http://journal.ipb.ac.id/index.ph
p/jikk/article/viewFile/3088/2050
Indoforum,
2008.
Siklamat.
http://askep45kesehatan.bogspot.com/
2012/02/siklamat.html
Mortensen, A. 2006. Sweeteners permitted in
the European Union: safety aspects.
Scandinavian Journal of Food and
Nutrition 2006; 50 (3): 104 _116.
Notoadmadjo,S. 2002. Metodelogi penelitian
Rineka Cipta : Jakarta
Permenkes RI No.722/Menkes/Per/IX/1988
Tentang bahan tambahan makanan.
Purnamasari, I . 2009. Hygiene sanitasi dan
pemeriksaan
kandungan
bakteri
Escherichia coli pada es krim yang
dijajakan di Kecamatan Medan Petisah
Kota Medan
Sally, T. 1998. Penetapan Kadar Pemanis
Sintetis (Siklamat) pada Es Tebu yang
dijual di Pasar 16, Pasar 26 dan Pasar
Cinde Palembang tahun 2012.
Majalah Ilmiah Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti.Vol 17. No.2
Seachlann, S. 2012. Mengenal Es Puter
Indonesia.
http://www.nutrisijiwa.com/mengenalEs-Puter-Indonesia/
SNI 01-12891-1992. Cara uji pemanis buatan.

Fatimah, S. 2012 . Karya Tulis Ilmiah.
Penetapan Kadar Pemanis sintetis
(siklamat) Pada Es Tebu yang dijual di
pasar 16 Ilir, di pasar 26 Ilir, dan di

Supanji, H. 2011 . legenda Es Dung-Dung.
http://herusupanji.blogspot.com/2011/
10legenda-es-dund-dung.html
65

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol.1, No.2, September-Februari 2015,hlm 56-66

Supradono, feby, 2013. Mengenal Pemanis
Buatan.http://kesehatan.kompasiana.co
m/makanan/2011/08/10/mengenalpemanis- buatan-386938.html
Susilorini, T.E. dan M.E. Sawitri. 2007.
Produk Olahan Susu. Penebar Swadaya.
Yogyakarta.
Usmiati dan Yuliani, 2004. Bahan Tambahan
Makanan, Universitas Sumatera Utara.

66

Dokumen yang terkait

PERAN PERAWAT DALAM IMPLEMENTASI KOLABORATIF PEMBERIAN TERAPI INSULIN SEBAGAI TINDAKAN DALAM PENURUNAN KADAR GULA DALAM DARAH PADA KLIEN DENGAN HIPERGLIKEMI DI RUANG AIRLANGGA RSUD KANJURUHAN KEPANJEN TAHUN 2012

1 55 23

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

37 251 30

“PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS JUS JERUK MANIS (Citrus sinensis) TERHADAP KADAR GSH (Glutation sulfhidril) HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK”

1 35 1

EVALUASI METODE AOAC 970.23 DAN METODE DETEKSI FATTY ACID TRYPTAMIDE SEBAGAI METODE ANALISIS KADAR KULIT BIJI KAKAO DALAM KAKAO BUBUK

0 29 18

HUBUNGAN ANTARA KONDUKTIVITAS, TDS (Total Dissolved Solid) DAN TSS (Total Suspended Solid) DENGAN KADAR Fe2+ DAN Fe TOTAL PADA AIR SUMUR GALI

16 162 80

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DENGAN PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR (SD)

2 94 23

INSTRUMEN UKUR KADAR KEBUTUHAN PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC

13 68 149

KADAR PIRIDINOLIN PADA SALIVA WANITA USIA PERIMENOPAUSE

1 55 17

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

PENGARUH KOSENTRASI SARI KUNYIT PUTIH (Curcuma zediaria) TERHADAP KUALITAS TELUR ASIN DITINJAU DARI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOL, KADAR PROTEIN DAN KADAR GARAM The Addition of White Turmeric (Curcuma zedoaria) Concentrated Base on Quality Antioxidan

1 1 8