BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Sistem - Pengenalan Budaya Dan Adat Istiadat Karo Berbasis Web

BAB 2 LANDASAN TEORI

  2.1 Defenisi Sistem

  Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan yang berada dalam

  th

  suatu wilayah serta memiliki item – item penggerak (5 Edition. McGraw-Hill, 2001).

  2.2 Defenisi Informasi

  Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima, sebagai contoh, apabila kita memasukkan jumlah gaji dengan jumlah jam bekerja, kita akan mendapatkan informasi yang berguna. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang akan diproses (Sutarman, 2009).

  2.3 Defenisi Sistem Informasi

  Sistem informasi ini mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi). Sistem informasi memproses input dan menghasilkan output yang dikirim kepada pengguna atau sistem yang lainnya. Mekanisme timbal balik yang mengontrol operasi pun bisa dimasukkan. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi beroperasi di dalam sebuah lingkungan, dalam mempelajari sistem informasi, perlu diketahui mengenai perbedaan data, informasi, dan pengetahuan (Sutarman, 2009).

  2.4 Defenisi Data

  Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan, contoh data antara lain saldo bank, atau jumlah jam pekerja yang bekerja dalam periode pembayaran.

2.5 Pengenalan Intranet

  2.5.1 Defenisi Internet

  Intranet adalah sebuah jaringan privat ( private network ) yang menggunakan protokol–protokol internet ( TCP / IP ). Untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya, terkadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan.

  2.5.2 Komponen Pembentuk Intranet

  Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun internet, yakni protokol Internet ( Protokol TCP / IP, alamat IP, dan protocol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (PT, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Umumnya sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari jaringan internet atau sebagai sebuah versi dari internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi.

  2.5.3 Jenis Pemanfaatan Intranet

  Penggunaan intranet sebetulnya tergantung dari bentuk organisasi penggunanya, apakah suatu toko, suatu instansi atau departemen lainnya, dengan memahami kerja organisasi tersebut terlebih dahulu maka akan sangat membantu model rancangan intranet yang akan digunakan.

  Di dalam suatu organisasi, intranet banyak digunakan untuk : 1.

  Informasi yang berhubungan dengan perusahaan, misalnya seperti kebijakan perusahaan, berita atau buletin perusahaan, informasi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, dan sebagainya.

  2. Informasi yang berhubungan dengan karyawan, misalnya seperti personalia, data karyawan, berita karyawan, lamaran internal, dan sebagainya.

  3. Dokumen baru dan penting, misalnya seperti laporan tahunan, laporan penjualan terakhir, laporan laba - rugi, dan sebagainya.

  4. Tempat bertanya (technical support), sebagai tempat bertanya atau menerima bantuan jika ada pegawai yang mengalami masalah dengan pekerjaan atau komputernya.

  5. Tempat belajar dan berlatih, misalnya seperti prosedur atau manual pekerjaan, program pelatihan perusahaan, dan sebagainya.

  6. Sarana Komunikasi, yaitu untuk berkomunikasi antar pegawai (karyawan) betukar file atau dokumen, sampai kepada berkolaborasi (bekerjasama) mengerjakan sebuah dokumen, koonferensi, dan sebagainya.

2.5.4 Proses Pada Intranet

  Pada dasarnya yang terjadi pada intranet adalah interaksi antara client (komputer milik pemakai) dan server (komputer pusat yang mengendalikan intranet).

  Komputer client digunakan oleh para pegawai perusahaan untuk mencari informasi, memasukkan data, atau berkomunikasi antar karyawan, sedangkan server adalah komputer yang melayani segala aktifitas yang dilakukan oleh client tersebut, seperti mencarikan informasi yang diminta, mengolah data – data yang dikirim, serta mengatur hubungan komunikasi yang ada. Interaksi yang terjadi antar pemakai dan pusat adalah sebagai berikut : a.

  Pemakai yang terhubung pada intranet melakukan permintaan (misalnya ingin menuju ke halaman internet tertentu) b.

  Permintaan tersebut dikirim melalui network kepada server intranet.

  c.

  Server lalu mencari halaman (dokumen) yang diminta.

  d.

  Dokumen tersebut dikirimkan ke komputer pemakai yang meminta.

  e.

  Komputer pemakai menampilkan halaman tersebut.

2.6 PHP ( Personal Home Page )

  PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode – kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML. Kode PHP mempunyai ciri khusus yaitu : a. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server , misalnya Apache.

  b. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

  c. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti : MySQL,

  PostgreSQL, Oracle, dan lain – lain.

  d. Merupakan Software yang bersifat open source.

  e. Gratis untuk didownload dan digunakan.

  f. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan system operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain – lain.

2.6.1 Sejarah Singkat PHP

  PHP diciptakan pertama kali oleh Ramus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung pada homepage nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang pendukung Open

  

Source . Oleh karena itu, Rasmus mengeluarkan Personal Home Page Tools versi

  1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0. Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam Website di dunia.

  Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Surasaki, Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo dan Jim Winstead berkerja sama untuk menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998 PHP 3.0 dikeluarkan. Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0. Tahun 2004 bulan juli dirilis PHP 5 dengan inti Zend Engine

  2.0. PHP 5 adalah versi PHP terbaru yang mendukung penuh object oriented

  

programming (OOP), integrasi XML, mendukung semua eksistensi terbaru

  MySQL, pengembangan web service dengan SOAP dan REST, serta ratusan peningkatan lainnya dibandingkan dengan versi sebelumnya PHP 4.0.

2.6.2 Kelebihan PHP

  PHP memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan Script Server-Side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix, Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga mendukung banyak web server bahkan lebih daripada kemampuan CGI PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix, Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga mendukung banyak web server seperti Apache, Microsoft Internet Information Server (MIIS), Personal Web Server (PWS), Netscape and iPlanet servers dan masih banyak lainnya. PHP tidak hanya terbatas pada hasil keluaran HTML (HyperText Markup

  

Languages ). PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar,

  filePDF, dan movies Flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan XML lainnya. Fitur-fitur yang banyak dapat diandalkan oleh PHP adalah dukungannya terhadap banyak database. Berikut database yang dapat didukung oleh PHP:

  1. Adabas D 2. dBase

  3. Direct MS-SQL

  4. Empress

  5. FilePro (read only)

  6. FrontBase

  7. Hyperwave

  8. IBM DB2

  9. Informix

  10. MSQL

  11. MySQL

  12. PostgrSQL

  13. Unix DBM

  14. Solid

  15. Sybase

  16. Velocis

2.7 Database MySQL

2.7.1 Database

  Defenisi database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Banyak program database yang tersedia, diantaranya adala Oracle, MySQL, MSSQL, PostgreSQL, Paradox, Foxpro dan lain – lain.

  Database terbentuk dari beberapa komponen, yaitu : 1.

  Table

  Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

  2. Record Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  3. Field Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.

2.7.2 MySQL

  MySQL merupakan salah satu software database (basis data) open source yang dikembangkan sebuah komunitas bernama MySQL AB dengan tujuan membantu user untuk meyimpan data dalam tabel – tabel. Tabel terdiri atas field (kolom) yang mengelompokkan data – data berdasarkan kategori tertentu, misalnya nama, alamat, nomor telepon, dan sebagainya. Bagian lain dari tabel adalah record (baris) yang mencantumkan data yang sebenarnya. MySQL sebagaimana software database lainnya, dapat menampung banyak schemata, dimana masing – masing schemata ini dapat digunakan oleh aplikasi – aplikasi yang berbeda, baik dari sisi tujuan maupun dari sisi bahasa pemrograman yang digunakan oleh masing – masing aplikasi yang bersangkutan.

  Terdapat empat instruksi dasar yang digunakan dalam sql (structured query

  language ):

  a. select ( menampilkan data )

  b. insert ( menginput atau menambah data ) c. update ( mengubah data ) d. delete ( menghapus data ) dalam database.

  2.8 Sekilas Tentang CSS

  CSS ( Cascading Style Sheet ) adalah sebuah fitur yang diperkenalkan sejak HTML versi 4.0 dan berfungsi untuk menangani masalah tampilan pada HTML seperti jenis, ukuran dan warna font, posisi teks, batas tulisan atau margin, warna background, dan sebagainya. Dari sisi manajemen dan perawatan, penggunaan CSS dipandang lebih praktis, karena para web developer tidak perlu membuka setiap file dalam sebuah situs untuk melakukan perubahan. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah cara meletakkan CSS dan juga bahasa berbasis web lain untuk memudahkan manajemen file, editing, dan maintenance. Banyak diantara para programmer web yang belum menyadari aspek – aspek penting ini menyisipkan CSS, JavaScript, VBScript, PHP , maupun ASP langsung kedalam dokumen PHP (Madcoms, 2008).

  2.9 Xampp

  Xampp adalah aplikasi web server instan yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi berbasis web. Fungsi Xampp adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache, http server, MySQL, database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.

  Nama Xampp merupakan singkatan dari X (X = Cross Platform), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam lisensi GNU ( General Public License ) dan gratis. Dengan menginstal Xampp, kita tidak perlu menginstal aplikasi server satu persatu karena di dalam Xampp sudah terdapat : a.

  Apache 2.2.14 ( Ipv6 Enabled) + open SSL 0.9.8l b. MySQL 5.1.41 + PBXT engine c. PHP 5.3.1 d. PHPMyAdmin 3.2.4 e. Perl 5.10.1 f. Filezilla FTP Server 0.9.33.

  g.

  Mercury Mail Transport System 4.72.

Gambar 2.1 Tampilan Aplikasi Xampp Control Panel

2.10 Macromedia Dreamweaver 8

  Macromedia Dreamweaver adalah sebuah program aplikasi HTML authoring, yaitu sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat situs web atau mendesain halaman web, baik untuk desain, coding, pembuatan situs web yang kompleks, dan aplikasi web lainnya secara visual. Versi terbaru dari aplikasi ini adalah Macromedia Dreamweaver versi 8 Professional yang lebih lengkap dalam menanggani pembuatan web yang kompleks. Macromedia Dreamweaver 8 ini style CSS dapat dibuat menggunakan panel CSS baru yang menyediakan kemudahan bagi pengguna dalam membuat dan mengedit style CSS secara visual dan lebih mudah untuk dipahami. Aplikasi pada Dreamweaver juga memungkinkan untuk dapat membuat sebuah aplikasi dinamis dengan database menggunakan bahasa server seperti CFML, ASP.NET, ASP, JSP, dan PHP. CSS atau Cassading Style adalah sebuah dokumen yang berisi aturan yang digunakan untuk memisahkan isi dengan layout dalam halaman-halaman web yang dibuat (Gunawan, Wahyu. 2010).

Gambar 2.2 Tampilan Macromedia Dreamweaver 8

2.11 Flowchart (Diagram Alir)

  Sistem flowchart merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur- prosedur yang ada di dalam sistem dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol- simbol yang terdapat dalam sistem flowchart adalah:

Tabel 2.1 Simbol-Simbol pada Flowchart

2.12 Pengenalan Suku Karo

  Suku Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kota Medan, dan

  Kabupaten Aceh Tenggara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Kabupaten Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo. Suku Karo mempunyai sebutan sendiri untuk orang Batak yaitu Kalak Teba umumnya untuk Batak Tapanuli. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.

2.13 Sistem Kekerabatan

  Suku karo berdomisili di Sumatera Utara tepatnya di kresidenan Sumatera Utara pada jaman dahulu. Masyarakat karo menganut kekerabatan parental dan bilateral.

  Mereka mengikuti garis keturunan ayah. Seluruh hubungan kekerabatan pada masyarakat Karo, baik berdasarkan pertalian darah maupun pertalian karena hubungan perkawinan, dapat disatukan dari tiga jenis kekeluargaan, yaitu: kalimbubu, senina atau sembuyak, dan anak beru, yang biasanya disimpulkan dalam banyak istilah tetapi maksudnya sama yaitu daliken sitelu. Secara etimologis, daliken sitelu ini berarti tungku yang tiga (daliken = batu tungku, si = yang, telu= tiga). Maksudnya adalah di kehidupan masyarakat karo ini pasti mereka tidak terlepas dari yang namanya tengku untuk menyalakan api (memasak). Lalu Rakut Sitelu berarti ikatan yang tiga. Artinya bahwa setiap individu Karo tidak lepas dari tiga kekerabatan tersebut. Hubungan antara ketiganya tidak dapat dipisahkan di dalam hal adat, dilihat dari aspek-aspek kehidupan secara mendalam, hubungan dari ketiga kekerabatan ini menentukan hak-hak dan kewajiban di dalam masyarakat, di dalam upacara-upacara, hukum, dan di zaman yang lampau dan mempunyai arti yang penting di dalam kehidupan ekonomi dan politik. Di dalam sangkep si telu inilah terletak asas gotong-royong, dan musyawarah dalam arti kata yang sedalam-dalamnya.

  2.13.1 Kalimbubu

  Kalimbubu adalah kelompok pihak pemberi wanita dan sangat dihormati dalam sistem kekerabatan masyarakat Karo. Masyarakat Karo menyakini bahwa Kalimbubu adalah pembawa berkat sehingga Kalimbubu itu disebut juga dengan Dibata Ni Idah (Tuhan yang nampak). Sikap menentang dan menyakiti hati Kalimbubu sangat dicela. Kalau dahulu pada acara jamuan makan, pihak Kalimbubu selalu mendapat prioritas utama, para Anakberu (kelompok pihak penerima istri) tidak akan berani mendahului makan sebelum pihak Kalimbubu memulainya, demikian juga bila selesai makan, pihak anakberu tidak akan berani menutup piringnya sebelum pihak kalimbubunya selesai makan, bila ini tidak ditaati dianggap tidak sopan. Dalam hal nasehat, semua nasehat yang diberikan Kalimbubu dalam suatu musyawarah keluarga menjadi masukan yang harus dihormati, perihal dilaksanakan atau tidak masalah lain. Oleh Darwan Prints, Kalimbubu diumpamakan sebagai legislatif, pembuat undang-undang.

  2.13.2 Anakberu

  Anakberu adalah pihak pengambil anak dara atau penerima anak gadis untuk diperistri. Oleh Darwan Prints, Anakberu ini diumpamakan sebagai yudikatif, kekuasaan peradilan. Hal ini maka Anakberu disebut pula hakim moral, karena bila terjadi perselisihan dalam keluarga kalimbubunya, tugasnyalah mendamaikan perselisihan tersebut

2.13.3 Sembuyak / Senina

  Hubungan perkerabatan senina disebabkan merga atau hubungan lain yang berdasarkan kekerabatan. Senina ini dapat dibagi dua :

  1. Senina berdasarkan tutur yaitu senina semerga. Mereka bersaudara karena satu clan (merga).

  2. Senina berdasarkan kekerabatan 3.

  Senina Siparibanen, perkerabatan karena istri saling bersaudara.

  4. Senina Sepemeren, mereka yang berkerabat karena ibu mereka saling bersaudara, sehingga mereka mempunyai bebere (beru (clan) ibu) yang sama.

  5. Senina Sepengalon (Sendalanen) persaudaraan karena pemberi wanita yang berbeda merga dan berada dalam kaitan wanita yang sama. Atau mereka yang bersaudara karena satu subclan (beru) istri mereka sama. Tetapi dibedakan berdasarkan jauh dekatnya hubungan mereka dengan clan istri. Dalam musyawarah adat, mereka tidak akan memberikan tanggapan atau pendapat apabila tidak diminta.

  6. Senina Secimbangen (untuk wanita) mereka yang bersenina karena suami mereka sesubclan (bersembuyak).

2.14 Pakaian Adat

  Kain adat tradisional Karo (Uis Adat Karo) merupakan pakaian adat yang digunakan dalam kegiatan budaya suku karo maupun dalam kehidupan sehari- hari. Uis Karo memiliki warna dan motif yang berhubungan dengan penggunaannya atau dengan pelaksanaan kegiatan budaya. Pada umumnya Uis Adat Karo dibuat dari bahan kapas, dipintal dan ditenun secara manual dan menggunakan zat pewarna alami (tidak menggunakan bahan kimia pabrikan).

  Namun ada juga beberapa diantaranya menggunakan bahan kain pabrikan yang dicelup (diwarnai) dengan pewarna alami dan dijadikan kain adat Karo. Beberapa diantara Uis Adat Karo tersebut sudah langka karena tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, atau hanya digunakan dalam kegiatan ritual budaya yang berhubungan dengan kepercayaan animisme dan saat ini tidak dilakukan lagi. Berikut adalah jenis-jenis pakaian adat Karo: 1.

  Uis Beka Buluh

  

Uis Beka Buluh memiliki ciri gembira, tegas dan elegan. Kain Adat ini

merupakan simbol wibawa dan tanda kebesaran bagi seorang putra Karo.

  Penggunaan Uis Beka Buluh ini adalah: a.

  Sebagai Penutup Kepala. Pada saat Pesta Adat, Kain ini dipakai pria/putra Karo sebagai mahkota di kepalanya pertanda bahwa untuk dialah pesta tersebut diselenggarakan. Kain ini dilipat dan dibentuk menjadi Mahkota pada saat pesta perkawinan, mengket rumah (peresmian bangunan), dan cawir metua (upacara kematian bagi orang tua yang meninggal dalam keadaan umur sudah lanjut) b.

  Sebagai Pertanda (Cengkok-cengkok / Tanda-tanda) yang diletakkan di pundak sampai ke bahu dengan bentuk lipatan segi tiga.

  c.

  Sebagai Maneh-maneh yaitu setiap putra karo dimasa mudanya diberkati oleh Kalimbubu (Paman, Saudara Laki-laki dari Ibu, Pihak yang dihormati) sehingga berhasil dalam hidupnya. Pada saat kematiannya, pihak keluarga akan membayar berkat yang diterima tersebut dengan menyerahkan tanda syukur yang paling berharga kepada pihak kalimbubu tadi yakni mahkota yang biasa dikenakannya yaitu Uis Beka Buluh.

  2. Uis Jongkit dilaki.

  

Uis Jongkit dilaki menunjukkan karakter kuat dan perkasa. Penggunaan

  sebagai pakaian luar bagian bawah untuk laki-laki yang disebut gonje (sebagai kain sarung). Kain ini dipakai oleh putra Karo untuk semua upacara adat yang mengharuskan berpakaian adat Lengkap.

  3. Uis Gatip

  Uis Gatip Jongkit menunjukkan karakter teguh dan ulet. Penggunaannya

  sebagai penutup kepala wanita Karo (tudung) baik pada pesta maupun dalam kesehariannya. Untuk beberapa daerah, diberikan sebagai tanda kehormatan kepada kalimbubu pada saat wanita Karo meninggal Dunia (Maneh-maneh dan morah-morah).

  4. Uis Nipes Padang Rusak penggunaan kain ini dipakai untuk selendang wanita pada pesta maupun dalam sehari-hari.

  5. Uis Nipes Benang Iring Kain ini dipakai untuk selendang wanita pada upacara yang bersifat duka cita.

  6. Uis Ragi Barat / Ragi Mbacang Kain ini dipakai untuk selendang wanita pada upacara yang bersifat sukacita maupun dalam keseharian. Lapisan luar pakaian wanita bagian bawah (sebagai kain sarung) untuk kegiatan pesta sukacita yang diharuskan berpakaian adat lengkap.

  7. Uis Jujung-jujungen Kain ini dipakai hanya untuk lapisan paling luar penutup kepala wanita (tutup tudung) dengan umbai-umbai emas pada bahagian depannya.

  8. Uis Nipes Mangiring Kain ini dipakai wanita Karo sebagai selendang bahu dalam upacara adat duka cita.

  9. Uis Teba Kain ini dipakai wanita Karo lanjut usia sebagai tutup kepala (tudung) dalam upacara yang bersifat duka cita. Pada beberapa daerah, kain ini dijadikan sebagai tanda rasa hormat kepada Kalimbubu (Maneh-maneh) pada saat orang yang sudah lanjut usia meninggal.

  10. Uis Pementing Kain ini dipakai Pria Karo sebagai ikat pinggang (benting) pada saat berpakaian Adat lengkap dengan menggunakan Uis Julu sebagai kain sarung.

  11. Uis Julu diberu Untuk pakaian wanita bagian bawah (sebagai sarung) untuk upacara adat yang diharuskan berpakaian adat lengkap.

  12. Uis Arinteneng Alas pinggan pasu yang dipakai pada waktu penyerehan mas kawin. Alas piring makan pengantin saat makan bersama dalam satu piring pada malam hari usai pesta peradatan (man nakan persadan tendi/mukul).

  13. Perembah Untuk menggendong bayi dan untuk anak pertama, perembah diberikan oleh Kalimbubu seiring doa dan berkat agar anak tersebut sehat-sehat, cepat besar dan menjadi orang sukses dalam hidupnya kelak.

  14. Uis Kelam-kelam Kain ini bukan kain tenun manual, tapi hasil pabrik tekstil yang dicelup warna hitam menggunakan pewarna alami. Penggunaan kain ini sebagai penutup kepala wanita Karo (tudung teger) waktu pesta adat dan pesta guro-guro aron.

  Kain ini juga digunakan sebagai tanda penghormatan kepada puang Kalimbubu pada saat wanita lanjut usia meninggal dunia (morah-morah).

15. Baju Gunting Cina

  Baju ini pada lehernya menggunakan motif cikcak-cikcak (kepala cecak) dan baju ini dikenakan pemuda karo dalam acara menari (landek) tarian budaya pada pesta guro-guro aron.

2.15 Merga / Marga

  Merga dalam arti kata harafiah dalam bahasa karo adalah mahal dan inilah yang dikonotasikan menjadi keluarga Patrilineal di suku karo. Secara umum ada lima marga suku karo, yang disebut dengan merga silima yaitu: 1.

  Ginting 2. Karo-Karo 3. Peranginangin 4. Sembiring, dan 5. Tarigan.