EFEK PROTEKTIF JUS BUAH TOMAT UNGU (Lycopersicum esculentum L. Var Indigo Rose) DAN TOMAT MERAH (Lycopersicum esculentum L.) TERHADAP KUALITAS SPERMA MENCIT YANG DIINDUKSI ASPIRIN

  Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), p-ISSN: 2540-752x Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, e-ISSN: 2528-5726

27 Agustus 2016

  

EFEK PROTEKTIF JUS BUAH TOMAT UNGU (Lycopersicum

esculentum L. Var Indigo Rose) DAN TOMAT MERAH (Lycopersicum

esculentum L.) TERHADAP KUALITAS SPERMA MENCIT YANG

DIINDUKSI ASPIRIN

  

Gustina Ika Putri, Novi Febrianti dan Risanti Dhaniaputri

  Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Ahmad Dahlan Kampus III, Jl Prof. Dr Soepomo,SH, Yogyakarta 55164 Indonesia

  Email :

  

Abstrak

Kualitas sperma merupakan faktor utama untuk menentukan tingkat keberhasilan sperma dalam

membuahi ovum.Aspirin adalah jenis obat yang bersifat analgesik, jika dikonsumsi secara berkala maka

akan menyebabkan disfungsional organ tubuh terumata dapat menyebabkan kanker prostat. Senyawa

antioksidan yang terdapat dalam buah dan sayur dapat memperbaiki kerusakan disfungsional organ. Buah

tomat mengandung senyawa antioksidan yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek

protektif buah tomat merah dan ungu terhadap kualitas sperma mencit yang di induksi aspirin. Penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan hewan coba (mencit jantan) sebanyak 6 kelompok. Setiap kelompok

terdiri dari 4 mencit jantan dewasa yang diberi makan dan minum secukupnya. Kelompok 1 adalah

kelompok kontrol, hanya diberikan makan dan minum, kelompok 2 yaitu kelompok K(-) yang hanya

diberikan aspirin 0,2 ml, kelompok 3 yaitu K (+) dengan pemberian aspirin 0,2 ml dan Vitamin C 0,045

ml. Kelompok 4, 5 dan 6 adalah kelompok perlakuan, perlakuan 1 (Jus tomat merah 0,4 ml + aspirin 0,02

ml), perlakuan 2 (Jus tomat merah 0,2 ml + tomat ungu 0,2 ml + aspirin 0,2 ml) dan perlakuan 3 (jus buah

tomat ungu 0,4 ml + aspirin 0,2 ml). Perlakuan dilakukan selama 14 hari, setelah itu mencit dikorbankan

dan diambil kauda epididimisnya untuk melihat jumlah sperma dan motilitas sperma. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pemberian jus buah tomat ungu dan merah dapat meningkatkan motilitas sperma

yang termasuk dalam kriteria 4 dengan rerata berturut-turut pada kelompok kontrol, K (-), K (+) dan

berbagai perlakuan yaitu 28,522%;38,137%;7,137%;20,905%;50,822% dan 49,68%. Sedangkan untuk

jumlah sperma, bahwa perlakuan 1 merupakan jumlah yang paling banyak diantara kelompok yang lain.

  

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian jus buah tomat merah dapat meningkatkan

jumlah sperma tetapi tidak dapat meningkatkan motilitas sperma, Jus buah tomat campuran dapat

meningkatkan motilitas dan jumlah sperma mencit yang diinduksi aspirin.

  Kata kunci: Tomat Ungu dan merah, Kualitas sperma, Aspirin Pendahuluan

  Masyarakat Indonesia kurang mengetahui dampak kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan yang dijual secara bebas. Mereka mengonsumsi obat-obatan secara terus menerus tanpa melihat dosis yang dianjurkan. Kebiasaan yang tidak teratur tersebut bisa memberikan dampak pada kesehatan tubuh karena dapat menyebabkan kerusakan fungsi-fungsi organ dalam tubuh.

  Aspirin adalah jenis obat yang bersifat analgesik, antipiretik dan anti inflamasi yang tergolong dalam obat bebas. Aspirin sering digunakan sebagai alternatif obat pereda sakit yang banyak digunakan oleh masyarakat. Konsumsi

  Gustina Ika Putri, dkk

  • – Efek Protektif Jus Buah Tomat Ungu....

  aspirin secara berkala mempunyai efek samping yang lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya, misalnya dapat menimbulkan kanker usus besar, esophagus, lambung, rectum dan kanker prostat (Ramadhani,2014).

  Testis atau buah zakar merupakan bagian dari organ reproduksi pria yang terletak dibawah penis didalam skrotum. Pria memiliki sepasang testis yang berbentuk oval berada di kiri dan kanan untuk memproduksi sperma. Proses utama yang ada di organ reproduksi pria terpusat pada organ tubulus seminiferus. Apabila organ tersebut mengalami kerusakan atau disfungsional maka proses pembentukan dan pemasakan sperma dapat terganggu (Guyton,1987).

  Konsumsi buah-buahan yang mengandung antioksidan tinggi dapat membantu mengurangi kerusakan tubulus seminiferus. Senyawa antioksidan adalah senyawa atau zat yang dapat menghambat, menunda, mencegah atau memperlambat reaksi oksidasi meskipun dalam konsentrasi kecil. Antioksidan dibagi menjadi dua yaitu antioksidan sintetis dan alami. Antioksidan sintetis merupakan hasil sintetis reaksi kimia, sedangkan antioksidan alami adalah senyawa yang diperoleh secara alami yang sudah ada bahan pangan misalnya vitamin A, vitamin C, vitamin E, polypenol, likopen, glutation, flavonoid, dll (Nursid, 2013). Antioksidan alami sebagian terkandung dalam berbagai buah dan sayuran, salah satunya terdapat pada buah tomat.

  Buah tomat merah (Lycopersicum esculentum L) memiliki kandungan likopen, flavonoid, dan vitamin C. Buah tomat merah sudah terbukti khasiatnya bahwa senyawa antioksidan yang ada pada buah tomat dapat mengurangi resiko penyakit kerusakan organ tubuh. Salah satu senyawa yang tertinggi terkandung didalam buah tomat yaitu likopen. Likopen berperan sebagai senyawa antioksidan, mengurangi kolesterol, dan mampu melindungi tubuh dari kanker, terutama ancaman kanker prostat yang terjadi pada pria.

  Selain, buah tomat merah terdapat varietas baru yang diduga memiliki senyawa antioksidan yaitu buah tomat ungu. Tomat ungu (Lycopersicum esculentum L var Indigo rose) adalah buah tomat hasil dari rekayasa genetika buah blueberry dan tomat merah. Tomat ungu memiliki gen dari bunga snapdragon sehingga menghasilkan warna gelap dan banyak mengandung zat antosianin, zat ini berguna untuk melawan penyakit kanker dan diabetes. Selain itu juga bermanfaat

  Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), p-ISSN: 2540-752x Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, e-ISSN: 2528-5726

27 Agustus 2016

  untuk mengurangi peradangan serta stress (Marlitasari, 2012). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas jus buah tomat merah dan ungu terhadap kualitas sperma mencit yang diinduksi aspirin.

  Metode

  Penelitian ini dilakukan selama 18 hari, 14 hari perlakuan dan 4 hari pengamatan. Determinasi dan identifikasi tanaman tomat dilakukan di Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada. Pemeliharaan dan pemberian perlakuan dilakukan di LPPT IV Universitas Gajah Mada. Untuk pembedahan dan pengamatan kualitas sperma dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA Universitas Ahmad Dahlan. Buah tomat merah didapatkan dari pasar dan tomat ungu didapatkan dari Lembang Jawa Barat. Sampel pada penelitian ini adalah mencit jantan dewasa galur DDY dengan berat badan sekitar 20-30 gram, umur 2-3 bulan dan sehat. Sampel dibagi menjadi 6 kelompok yaitu 3 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan tiap kelompok terdiri dari 6 mencit. Sebelumnya, dilakukan aklimatisasi hewan mencit selama 1 hari di kandang pemeliharaan dengan diberi minum dan pellet AD II.

  Dosis aspirin diberikan tiap mencit 0,2 ml/20grBB. Pada kelompok perlakuan dan kontrol positif aspirin diberikan pada hari ke-7 sampai hari ke-14, sedangkan untuk kelompok kontrol negatif aspirin diberikan selama 14 hari. Dosis jus buah tomat 100 gram tiap kelompok perlakuan yaitu P1 = Jus buah tomat merah 0,4 ml, P2 = Jus buah tomat merah 0,2 ml + tomat ungu 0,2 ml dan P3 = jus buah tomat ungu 0,4 ml. Pemberian jus buah tomat merah dan ungu dilakukan selama 14 hari. Dosis vitamin C yang digunakan adalah 0,045/20grBB yang diberikan pada hari ke-7 sampai hari ke-14.

  Tahap perlakuan terdiri dari 3 kelompok dan 3 kelompok kontrol, setiap kelompok ada 6 ekor mencit, mencit dipelihara dan diberi perlakuan selama 14 hari. Kelompok Kontrol = tidak diberi perlakuan Kelompok K (-) = Aspirin 0,2 ml/20 grBB Kelompok Kontrol (+) = Vitamin C 0,045 ml/20grBB + Aspirin 0,2 ml/20grBB Kelompok P1 = Jus tomat merah 0,4 ml + Aspirin 0,2 ml/20grBB Kelompok P2 = Jus tomat merah 0,2 ml + tomat ungu 0,2 ml + Aspirin 0,2 ml/20grBB Kelompok P3 = Jus tomat ungu 0,4 ml + Aspirin 0,2 ml/20grBB.

  Gustina Ika Putri, dkk

  • – Efek Protektif Jus Buah Tomat Ungu....

  Setelah 14 hari, mencit diambil dan dikorbankan. Pembiusan dilakukan dengan menggunakan kapas yang diberi kloroform dan dimasukkan ke dalam killing bottle. Pembedahan dilakukan dengan pisau bedah.

  Pembuatan suspensi sperma yaitu disiapkan larutan PBS yang sudah di inkubasi selama 24 jam ke dalam cawan petri, lalu mencit diambil bagian kauda epididimis dan diletakkan di cawan petri yang sudah terdapat larutan PBS lalu dipotong kecil-kecil agar sperma yang beada didalam kauda dapat keluar. Hal ini menggunakan larutan PBS (Phospat Buffer Saline) dikarenakan larutan PBS dapat menjaga pH sperma saat berada di luar tubuh dan bisa mempertahankan sementara kehidupan sperma. Setelah sperma keluar, segera dilakukan penghitungan motilitas sperma, suspensi diambil 1 µl dengan menggunakan mikropipet 10 µl, diletakkan pada bilik hitung Hemositometer Improved Neubeur dan diamati dan dihitung pada 5 bilik hitung menggunakan mikroskop perbesaran 100x dengan bantuan optilab. Dilihat pergerakan sperma dengan kriteria menurut Parhizkar (2013) Kemudian ditabulasi ke dalam rumus prosentase motilitas sperma masing-masing kriteria = (jumlah sperma setiap kriteria)/(total sperma seluruh kriteria) × 100 %. Kriteria 4 : sperma bergerak cepat dan lurus Kriteria 3 : sperma bergerak lambat dan tidak lurus Kriteria 2 : sperma beregerak hanya ekor Kriteria 1 : sperma tidak bergerak atau immotil.

  Untuk penghitungan jumlah sperma, ditunggu selama kurang lebih 30 menit sampai sperma mati kemudian dihitung menggunakan hemositometer pada bilik hitung 4x4.

  Hasil dan Pembahasan a.

  Motilitas sperma Hasil pengamatan motilitas sperma didapatkan bahwa prosentase motilitas kelompok K, K+, P2, dan P3 masuk dalam kelompok yang memiliki kriteria motilitas yang baik. Sedangkan motilitas sperma kelompok K- dan P1 termasuk kedalam Kriteria 1 yaitu sperma immotile. Kelompok yang memiliki motilitas sperma yang paling baik adalah kelompok perlakuan 2 jus buah tomat campuran dengan prosentase kriteria 4 sebesar 50,822%.

  Tabel 1. Rerata Motilitas Sperma Mencit

  Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), p-ISSN: 2540-752x Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, e-ISSN: 2528-5726

27 Agustus 2016

  

Perlakuan Rata-rata Motilitas (%) Dominan

KR 1 KR 2 KR 3 KR 4

  K 12,405 17,247 22,882 28,522 KR 4 K+ 23,732 17,935 26,98 38,137 KR 4 57,522 39,525 14,615 7,137 KR 1

  K- P1 22,685 15,387 15,565 20,905 KR 1 P2 14,69 16,085 27,375 50,822 KR 4 P3 25,5275 20,325 26,24 49,68 KR 4

  Keterangan : KR1:Kriteria1;KR2:Kriteria2;KR3:Kriteria3;KR4:Kriteria4

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa aspirin dapat menurunkan motilitas sperma. Dalam penelitian Vyas (2016) menyatakan bahwa dalam keadaan normal, aspirin dapat menyebabkan hiperkolesterolemia yang mengakibatkan terjadinya gangguan motilitas, jumlah dan kepadatan sperma. Aspirin dapat menurunkan produksi androgen yang mengakibatkan penumpukan kolesterol dalam testis. Penumpukan kolesterol dapat menganggu proses spermatogenesis. Kelompok P1 termasuk dominan kriteria 1, tetapi untuk perbedaan prosentase terhadap kriteria yang lain tidak jauh beda sehingga tidak begitu adanya senyawa dalam kandungan buah tomat merah yang bisa menyebabkan penurunan motilitas sperma.

  Pemberian jus buah tomat campuran terbukti dapat meningkatkan motilitas sperma. Hal ini disebabkan karena terdapat senyawa antioksidan berupa likopen pada buah tomat merah yang dapat meningkatkan motilitas. Pada penelitian Suciati (2014) didapatkan hasil bahwa pemberian likopen pada mencit dapat memperbaiki kualitas sperma dan jumlah sperma. Senyawa yang diduga pada buah tomat ungu, yaitu antosianin juga dapat meningkatkan motilitas sperma terlihat pada hasil motilitas sperma dominan pada perlakuan 3 yaitu pada kriteria 4.

  Berikut adalah gambar diagram motilitas sperma mencit dari berbagai perlakuan dengan 4 kriteria.

  Gustina Ika Putri, dkk

  • – Efek Protektif Jus Buah Tomat Ungu....

  Gambar 2. Rerata Motilitas Sperma Mencit Berdasarkan diagram tersebut dapat dilihat adanya perbedaan kelompok kontrol negatif dengan kelompok lainnya. Kelompok P2 dan P3 untuk motilitas kriteria 4 lebih tinggi daripada kelompok K+, bisa disimpulkan bahwa senyawa antioksidan pada buah tomat merah dan ungu lebih efektif untuk meningkatkan motilitas sperma daripada vitamin C.

  b.

  Jumlah sperma Hasil pengamatan jumlah sperma didapatkan bahwa jumlah terbanyak adalah kelompok P1 yaitu kelompok pemberian jus buah tomat merah, dan jumlah sperma yang paling rendah adalah kelompok K-. Dapat diketahui bahwa untuk kelompok K- dalam motilitas dan jumlah sperma merupakan paling sedikit, dikarenakan aspirin dapat menyebabkan penurunan motilitas dan jumlah sperma. Buah tomat merah diduga mengandung senyawa antioksidan tinggi yang dapat meningkatkan kualitas sperma. Penelitian Sugeng (2010) menyatakan bahwa pada pasta tomat banyak mengandung likopen yang mampu meningkatkan kualitas sperma dan diameter tubulus seminiferus. Likopen mempunyai aktivitas antioksidan dua kali lebih kuat dibandingkan dengan beta karoten dan sepuluh kali lipat lebih kuat dibandingkan vitamin E. Reaksi likopen sebagai antioksidan didalam tubuh lebih baik dari vitamin A,C,E maupun mineral lainnya. Dapat disimpulkan bahwa pemberian jus buah tomat merah dapat meningkatkan jumlah sperma walaupun motilitas sperma rendah dikarenakan adanya vitamin C pada buah tomat lebih banyak dari likopen. Karena, likopen banyak terdapat pada buah tomat merah yang masak. Hal ini

  Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), p-ISSN: 2540-752x Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, e-ISSN: 2528-5726

27 Agustus 2016

  dapat dilihat dari diagram rerata jumlah sperma mencit yang diinduksi aspirin seperti dibawah ini Gambar 3. Rerata Jumlah Sperma Mencit yang Diinduksi Aspirin

  Terlihat dari diagram tersebut bahwa kelompok K- memiliki jumlah sperma yang paling sedikit, walaupun dalam analisis anova tidak terdapat perbedaan yang signifikan karena nilai Asym Sig. >0,05. Kelompok P1 untuk jumlah sperma lebih banyak dari kelompok K+, dapat dikatakan bahwa senyawa antioksidan pada buah tomat merah yaitu likopen lebih banyak meningkatkan jumlah sperma. Kelompok P3 jus buah tomat ungu juga dapat meningkatkan jumlah sperma dan motilitas sperma tetapi tidak setinggi dari eklompok P2, disebabkan apada buah tomat ungu menurut penelitian Sukmawati (2016) kandungan buah tomat ungu paling banyak adalah senyawa fenol dan anthosianin. Diduga untuk senyawa fenol pada buah tomat ungu tidak dapat meningkatkan jumlah dan motilitas sperma.

  Kesimpulan

  Jus buah tomat merah dapat meningkatkan jumlah sperma tetapi tidak dapat meningkatkan motilitas sperma, tetapi untuk jus buah tomat campuran dapat meningkatkan motilitas dan jumlah sperma mencit yang diinduksi aspirin.

  Gustina Ika Putri, dkk

  • – Efek Protektif Jus Buah Tomat Ungu....

  Daftar Pustaka

  Guyton. 1987. Fisiologi Manusia edisi revisi. Alih bahasa Dr. Petrus Andrianto.Jakarta: EGC Marlitasari, evriani. 2012.

  “Bioteknologi Tanaman Hortikultura Tomat Ungu”

  (Online). . Diakses pada tanggal 17 September 2015. Nursid, Muhammad, Thamrin Wikanta, dan Rini Susilowati.2013. Aktivitas

  antioksidan, sitotoksisitas dan kandungan Fukosantin Ekstrak rumput Laut Coklat dari pantai Binuangeun, Banten . Jurnal JPB Kelautan dan Perikanan

  Vol 8 No.1 Tahun 2013:73;84. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan KKP. Jakarta Pusat Parhizkar, Saadat, maryam Jamielah Yusoff dan Mohammad Aziz Dollah. 2013.

  “Effects of Phaleria macrocarpa on Sperm Charateristic in Adult Rats”.

  Advanced Pharmaceutical Bulletin . 3(2).

  Ramadhani, Rochimin.2014. Pengertian Aspirin Efek Samping Aspirin (Online).

  iakses pada tanggal 5 Juli 2016 Suciati, tri., Darmadji Ismono, dan Juniarsih Iwan. 2014. Pengaruh Likopen terhadap Gambaran Tubulus Semineferus dan Kualitas Sperma Mencit (Mus musculus L) yang Terpapar Asap Rokok. Jurnal fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung

  Sugeng, Sri Utami dkk. 2010. Pengaruh Pasta Tomat (Solanum Lycopersicum) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus Mencit Galur DDY yang Terpajan Asap Rokok. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas kristen Maranatha. Sukmawati, Endah.2016.Kandungan Tomat Merah dan Ungu. Jurnal symbion pendidikan biologi 2016.Universitas Ahmad Dahlan.

  Vyas, Archana, Heera Ram dkk. 2016. Adverse Effects of Subchronic Dose of

  Aspirin on Reproductive Profile of Male Rats . Journal of Pharmaceutics

  Volume 2016. Hindawi Publishing Corporation

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KADAR ZAT BESI DARAH PADA TIKUS (Rattus novergicus L.) JANTAN GALUR SPRAQUE DAWLEY SETELAH PEMBERIAN FORTIFIKAN NaFeEDTA DALAM SUSU KEDELAI (Increased Blood Iron Levels in Rat (Rattus novergicus L.) male Spraque Dawley strain after addition Fo

0 0 15

EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens) SEBAGAI ANTI- ATHEROGENIK PADA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI HIPERLIPIDEMIA

0 0 18

UJI ANTAGONIS 5 ISOLAT TRICHODERMA DARI RIZOSFER Pinus sp TERHADAP PERTUMBUHAN CENDAWAN Colletotricum sp PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOS PADA CABAI SECARA IN-VITRO

0 0 8

PENDIDIKAN KESADARAN DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN PADA ANAK MELALUI MODEL CONSERVATION SCOUT

0 0 11

PENGENALAN KONSERVASI ALAM KEPADA ANAK-ANAK DI MENTAWAI MELALUI BUKU CERITA, BUKU MEWARNAI, DAN BUKU PRAKTIKUM IPA

0 0 13

WILAYAH ADAT PEMANENAN TELUR LABI-LABI MONCONG BABI DAN PEMANFAATAN SUMBER MAKANAN ALAMI OLEH SUKU LOKAL DI SUNGAI VRIENDSCHAP KABUPATEN ASMAT, PAPUA

0 1 12

KONSERVASI DAN PEMANFAATAN BERKELANJUTAN KAWASAN KARST GUNUNG SEWU SEBAGAI BAGIAN GEOPARK UNTUK MEMPERTAHANKAN FUNGSI EKOLOGI

0 0 14

INTEGRASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN DENGAN TRI-PUSAT PENDIDIKAN (KELUARGA, SEKOLAH, MASYARAKAT) UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT DI PELALAWAN, RIAU

0 0 16

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) TERHADAP PERKEMBANGAN SEL SPERMATOGENIK MENCIT (Mus musculus L.)

0 0 12

AKTIVITAS ANTIFUNGI KITOSAN TERHADAP KAPANG KONTAMINAN PADA IKAN KAYU

0 0 10