Penjelasan Tata Tertib Lalu Lintas (3)

Penjelasan Tata Tertib Lalu Lintas

Peraturan dan undang undang lalu lintas di Indonesia menyangkut segala aspek dalam
kehidupan bermasyarakat kita seperti yang akan dibahas berikut ini. Kegiatan berlalu lintas
adalah hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan sosial, dimana pemerintah
bagaimana seharusnya kehidupan tersebut dilakukan.
Sebagai negara hukum, Indonesia mempunyai Undang undang yang mengatur setiap aspek
kehidupan bernegara. Seperti yang akan kita bahas kali ini adalah undang undang lalu lintas
ayang berlaku di Indonesia.

Undang undang Lalu Lintas

Peraturan lalu lintas di Indonesia di atur dalam undang undang lalu lintas pertama UU Nomor
14 Tahun 1992 yang kemudian disempurnakan pada 22 Tahun 2009 yang lebih rinci terhadap
setiap pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi. UU lalu lintas dibuat untuk mengatur
tingkah laku para pengguna lalu lintas, demi terwujudnya ketertiban dan keselamatan berlalu
lintas.

Kelengkapan surat-surat

STNK

Pengendara kendaraan bermotor harus membawa STNK dan untuk kendaraan baru,
diharuskan membawa surat tanda coba kendaraan bermotor, misalnya saat belajar
mengendarai mobilyang ditetapkan Polri. Sanksi terhadap pelanggaran ini di atur pada Pasal
288 Ayat (1) dengan hukuman, sanksi kurungan paling lama dua bulan atau denda paling
banyak Rp 500.000.
SIM
Pada UU Lalu Lintas tertulis jelas bagi pengendara tanpa SIM lebih berat dapat dikenakana
pelanggaran Pasal 281, dengan pidana kurungan empat bulan atau denda paling banyak Rp 1
juta. Jika diketahui menggunakan SIM yang tidak sah pelanggaran terhadap pasal 288 Ayat
(2) yang mengaturnya, akan dikenai pidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan
dan/atau denda paling banyak Rp 250.000.
Peraturan ini berlaku untuk pengguna dengan ketentuan berdasarkan jenis
kendaraan. Beberapa peraturan lalu lintas berikut berlaku bagi pengendara kendaraan roda
dua, ini diatur pada uu lalu lintas seperti berikut :
Penggunaan HELM dengan lisensi SNI
Pada pasal 57 Ayat (2) dan Pasal 106 Ayat (8) mengatur tentang penggunaan akan Helm SNI
bukan jenis helm lain, bagi pengendara dan juga yang penumpang yang di bonceng
diwajibkan. Sanksi bagi pelanggar ini, pidana kurungan paling lama satu bulan atau Denda
paling banyak Rp 250.000 (Pasal 291).
Kelengkapan kendaraan

Hal ini termasuk dalam persyaratan teknis, untuk kendaraan layak jalan meliputi kaca spion,
klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pengukur kecepatan, knalpot,
dan kedalaman alur ban atau modifikasi motor yang tidak sesuai ketentuan. Hal ini diatur
dalam Pasal 106 Ayat (3) dengan sanksi terhadap pelanggaran tersebut, pada Pasal 285 Ayat
(1). Ancaman hukuman pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp
250.000.
Sedangkan beberapa undang undang lalu lintas terhadap kendaraan roda empat dan lebih
yaitu :
Penggunaan sabuk pengaman

Sabuk pengaman adalah hal yang harus jadi perhatian bagi pengemudi mobil dan
penumpangnya karena merupakan hal penting untukp keselamatan berkendara. Pelanggaran
terhadap penggunaan sabuk pengaman ini telah di atur dalam Pasal 289, dengan
hukuman sanksi pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp
250.000.
Kelengkapan teknis
Para pengendara roda empat harus memenuhi persyaratan teknis dalam berkendara yaitu,
kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan
kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat
pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penempelan, dan

penghapus kaca atau modifikasi mobil yang melanggar ketentuan.
Pasal 285 Ayat (2) mengatur, bagi pengendara yang tidak memenuhinya dengan sanksi pidana
paling lama dua bulan kurungan atau denda paling banyak Rp 500.000.

Komponen Lalu Lintas

Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai
pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang
memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan
angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.

Manusia sebagai pengguna
Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam
keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi,
konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan

psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca,
penerangan/lampu jalan dantata ruang.


Kendaraan
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu
lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas.

Jalan
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun
kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu
mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan
sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat meredam angka kecelakaan lalu-lintas.

Prinsip Safety Riding

Selalu gunakan Safety Gear
Safety gear adalah perlengkapan keselamatan seperti helm, kacamata (eye protection), sarung
tangan, jaket, celana panjang, dan segalanya yang bisa sedikit banyak melindungi Anda dari
cidera parah saat terjadi kecelakaan.
Asuransikan motor dan diri Anda
Pastikan bahwa motor memiliki kelengkapan lisensi dan juga sudah diansuransikan dengan
cara-cara yang benar. Selain motor, Anda juga perlu mendapatkan asuransi yang sama untuk

diri Anda sehingga keduanya dilindungi secara memadai.

Berkendara dengan cara yang pintar
Gunakan lampu depan Anda ketika mengendarai motor di malam hari, hindari pengendara
lain dari potensi “blind spot”, jangan memotong jalur pengguna jalan lain sembarangan, dan
selalu siap gunakan klakson motor Anda agar orang lain mengetahui keberadaan Anda.

Selalu utamakan kesealamatan
Tiga perempat pengguna roda dua mengalami kecelakaan dengan mobil. Hal itu terjadi
karena pengendara mobil tidak melihatmenyadari keberadaan motor tersebut. Oleh sebab itu,
penting buat Anda memahami situasi jalanan atau memperkirakan pergerakan yang akan
diambil oleh kendaraan lain di depan maupun di belakang Anda.

Jaga jarak dengan kendaraan lain
Mengendarai motor memang sering bikin kita lupa diri, apalagi ketika kita sedang berada di
atas motor yang punya kecepatan tinggi. Hal ini juga kerap kali membuat kita tidak sadar
bahwa kita terlalu dekat dengan kendaraan lain baik di depan maupun di samping kita. Hal itu
sangatlah berbahaya, terutama ketika pengendara lain tersebut melakukan manuver tiba-tiba
atau mengerem tiba-tiba. Kalau sudah begitu, potensi tabrakan pun semakin besar. Untuk itu,
selalu upayakan jarak dengan kendaraan lain di depan Anda sekitar 3-5 meter. Perkirakan

jarak yang ideal buat Anda sendiri, yang dapat memberikan waktu buat Anda menghindar
ketika pengendara lain tersebut melakukan gerakan mendadak.

Jauhi minuman beralkohol ketika mengendarai motor
Ini sangatlah jelas bagaimana alkohol sangat mempengaruhi ketajaman konsentrasi Anda
ketika mengendari motor. Bukan tidak mungkin, masih banyak pengendara motor di Tanah
Air yang masih belum menyadari bagaimana pengaruh alkohol terhadap keselamatan
berkendara. Ingat, mengendarai sebuah kendaraan, baik motor maupun mobil, membutuhkan
tingkat konsentrasi yang tinggi.

Selalu cek kondisi motor
Coba Anda ingat kembali kapan terakhir kali kondisi motor Anda di cek secara menyeluruh?
Upayakan untuk selalu mematuhi jadwal servis yang sudah direkomendasikan oleh dealer.
Cek segala hal mendasar seperti tekanan aingin pada ban, performa sistem pengereman, dan
sebagainya sebelum Anda berpergian.

Belajar untuk berbagi
Membonceng seseorang di atas motor merupakan tanggung jawab yang cukup besar. Selain
itu, pengaruh berat badan juga merupakan hal yang signifikan terhadap handling/penanganan
motor. Untuk itu, jika Anda hendak memberikan tumpangan kepada rekan/keluarga, ada

baiknya Anda juga memberikan sedikit pengetahuan kepada mereka soal teknik berkendara
yang baik. Pastikan juga mereka memiliki alat pelindung (safety gear) yang sesuai.

Etika berlalu lintas adalah tingkah laku para pemakai jalan dalam melaksanakan Undang-undang dan
peraturan-peraturan lalu lintas serta norma-norma sopan santun antara sesama pemakai jalan.

Kecelakaan lalu lintas adalah kecelakaan lalu lintas adalah suatu
peristiwa di jalan yang tidak di sengaja melibatkan kendaraan atau tanpa pemakai jalan yang dapat
mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda.
Fakta :
1. Setiap tahun 1, 3 juta orang meninggal dunia di akibatkan kecelakaan lalu lintas di jalan dan lebih
3000 orang meninggal dunia setiap harinya akibat kecelakaan lalu lintas.
2. Korban laka lantas sebagai penyebab kematian ke 3 di dunia setelah jantung dan HIV/ AIDS.
3. data dan fakta di atas: membuat dunia internasioan / PBB tanggal 10 maret 2010 akhirnya
membentuk aksi dengan tema : “decade
“decade of action for road safety 2011 – 2020”
2020” atau dekade aksi
keselamatan jalan 2011- 2020.
4.


Selaku anggota PBB Indonesia segera menindaklanjuti dengan mencanangkan/ kampanye
keselamatan jalan indonesia 2011- 2020 dengan tujuan : menekan angka kecelakaan sebesar 50%.
Agar tujuan bisa tercapai dalam menggelorakan pelopor keselamatan berlalu lintas, peran serta
masyarakat sangat di butuhkan sekali.
Akibat Laka
Faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas ada 4 faktor :

1.
2.
3.

Faktor pengemudi / faktor manusia
Faktor kendaraan
Faktor jalan
Persiapan sebelum berangkat :
Sepeda motor :
Periksa kondisi kendaraan (rem, ban, lampu besar atau lampu isyarat, kaca spion dll) pastikan dalam
kondisi baik.
Mobil :
Periksa kondisi kendaraan (rem, ban, lampu besar/ lampu utama, lampu isyarat/ lampu sen, minyak

rem, kaca spion, air accu, air radiator, cek oli) pastikan dalam kondisi baik
Perlengkapan kedaraan bermotor :

Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib dilengkapi dengan perlengkapan
kendaraan bermotor, perlengkapan roda 4 atau lebih sekurang- kurangnya terdiri atas
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Sabuk keselamatan/ sabuk pengaman
Ban cadangan
Segitiga pengaman
Dongkrak
Pembuka roda
Pertolongan pertama pada kecelakaan/kotak P3K
Helm atau rompi bagi pengemudi roda 4 atau lebih yang tidak memiliki rumah-rumah.

Kesiapan pengemudi :



Kondisi fisik yang prima



Identitas diri berupa sim sesuai dengan kendaraan yang dikemudikan



Stnk sesuai jenis kendaraan



Serta surat lainnya

Khusus sepeda motor/R2 atau kendaraan R4 terbuka atau tanpa rumah-rumah, agar menggunakan
helm standar (SNI) yang baik dan benar, pastikan tali sudah terpasang atau bunyi klik.

Manfaat helm :
a.
b.
c.
d.

Melindungi kepala bila terjadi laka lantas
Melindungikepala dari debu dan kotoran
Mengurangi fatalitas bila terjadi laka
Membantu konsentrasi bila terjadi laka.
Penggunaan lampu utama :
Mengemudi sepeda motor wajib menyalakan lampu utama pada siang hari (pasal 107 ayat 2)
Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Kesiapan dalam mentaati aturan lalu lintas :

1. Setiap orang yang menggunakan jalan harus berperilaku tertib.
2. Setiap pengemudi kendaraan bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Rambu- rambu lantas
Marka jalan
Alat pengatur lalu lintas
Berhenti dan parkir
Gerakan lalulintas
Pengaturan bunyi dan suara
Kecepatan maksimal

3. Pada saat diadakan pereriksaan di jalan, pengemudi kendaraan bermotor wajib menunjukan:

a.
b.
c.
d.

STNK atau STCK
Surat izin mengemudi (sim)
Bukti lulus uji berkala (untuk kendaraan umum)
Tanda bukti lainnya.

4.

Setiap pengemudi kendaraan roda empat atau lebih tidak dilengkapi rumah-rumah berikut
penumpangnya wajib menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI).

5. Setiap pengemudi sepeda motor dan penumpangnya wajib menggunakan helm SNI menggunakan
helm pengaman yang baik dan benar dapat :



melindungi kepala bila terjadi Laka Lantas



melindungikepala dari debu dan kotoran



mengurangi fatalitas bila terjadi Laka



membantu konsentrasi bila terjadi Laka.

Pengguna jalur:
1. Dalam berlalu lintas pengguna jalan harus menggunakan jalur jalan sebelah kiri.
2. Pengguna jalan selain jalur sebelah kiri dapat dilakukan apabila :
a. Pengemudi bermaksud akan melewati kendaraan di depannya.
b. Atau di perintahkan oleh petugas kepolisian RI untuk digunakan sementara sebagai jalur kiri.
3. Sepeda motor, kendaraan yang kecepatan lebih rendah atau bawa barang.
4. Jalur kanan hanya diperuntukkan bagi kendaraan kecepatan lebih tinggi atau, kendaraan yang akan
mendahului atau merubah arah
Sabuk keselamatan / safety belt
Setiap pengemudi dan penumpang R4 atau lebihyang duduk di sebelah wajib menggunakan sabuk
keselamatan.
Manfaat sabuk keselamatan :



mengurangi resiko kecelakaan



mencegah kepala pengemudi terbentur kaca depan



mencegah bandan terbentur ke stir



mengurangi resiko terlempar atau terbentur di pasbor.

Tata cara melewati :
1. Mengemudi kendaraan bermotor yang akan melewati kendaraan lain harus menggunakan lajur/ jalur
sebelah kanan dari kendaraan yang akan dilewati/ mempunyai jarak pandangyang bebas dan
tersedia ruas yang cukup bagi kendaraan yang akan di lewati.
2. Dalam keadaan tertentu pengemudi dapat menggunakan lajur jalan sebelah kiri yang tetap
memperhatikan keamanan dan keselamatan lalu lintas.
3. Apabila kendaraan yang dilewati telah memberi isyaratakan menggunakan lajur atau jalur
kanan,pengemudi yang dimaksud dilarang melewati kendaraan tersebut.
Berpapasan:
1. pengemudi yang berpapasan dengan kendaraan lain dari arah yang berlawanan pada jalan dua
arah yang tidak dipisahkan secara jelas, wajib ruang gerak yang cukup disebelah kanan kendaraan.
2. pengemudi sebagaimana dimaksud jika terhalang oleh suatu rombongan atau pengguna jalan lain di
depannya wajib mendahulukan kendaraan yang dari arah yang berlawanan.
Tanjakan dan turunan :
Pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak memungkinkan bagi kendaraan untuk saling
berpapasan pengemudi yang arahnya menurun wajib memberikan kesempatan jalan kepada
kendaraan yang mendaki.
Belokan atau simpangan :
1. Pengemudi kendaraan yang akan berbelok atau berbalik arah wajib mengamati situasi lalu lintas di
depan, di simpang dan di belakang. Kendaraan serta memberikan isyarat dengan lampu petunjuk
arah atau isyarat tangan.
2. Pengemudi kendaraan yang akan berpindah lajur atau bergerak kesamping wajib mengamati situasi
lalu lintas di depan di samping dan dibelakang kendaraan serta memberikan isyarat.
Persimpangan :
Pada persimpangan sebidang dengan alat pemberi isyarat lalu lintas, pengemudi wajib memberikan
hak utama kepada:
a. Kendaraan yang datang dari arah depan dan atau dari arah cabang persimpangan yang lain, jika hal
itu dinyatakan dengan rambu lalin dan marka jalan.
b. Kendaraan dari jalan utama jika pengemudi tersebut datang dari cabang persimpangan yang lebih
kecil.
c. Kendaraan yang datang dari persimpangan sebelah kiri jika cabang persimpangan empat.
d. Kendaraan yang atang dari arah cabang sebelah kiri dipersimpangan 3 (tiga) yeng tegak lurus.
e. Jika persimpangan dilengkapi dengan alat pengendali yang terbentuk bundaran, pengemudi harus
memberikan hak utama kepada kendaraan lain yang datang arah kanan.
Perlintasan kereta api :
Pada perlintasan antara jalur kereta api dan jalan pengemudikendaraan wajib :

1. Berhenti kalau sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup atau ada isyarat
lain.
2. Mendahulukan kereta api, dan
3. Memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel.
Kecepatan pengemudi kendaraan di jalan dilarang :
1. Mengemudikan kendaraan melebihi batas kecepatan paling tinggi yang di tetapkan secara nasional
atau berdasarkan kawasan perkampungan, perkotaan, jalur antar kota dan jalan bebas hambatan.
2. Berbalapan dengan kendaraan lain
3. Batas kecepatan paling rendah pada jalan bebasditetapkan dengan batas absolut.
Memperlambat kendaraan :
1. Pengemudi harus memperhatikan kendaraan sesuai dengan rambu-rambu lalu lintas.
2. Pengemudi harus memperlambat kendaraan jika :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Akan melewati kendaraan umum yang sedang menurunkan/ menaikan penumpang.
b.Akan melewati kendaraan tidak bermotor yang di tarik oleh hewan.
Cuaca hujan/ genangan air
Memasuki kegiatan masyarakat yang belum dinyatakan dengan rambu lalu lintas.
Mendekati persimpangan atau perluasan kereta api
Melihat atau mengetahui ada pejalan kaki yang akan menyeberang.
Pengemudi yang akan memperlambat kendaraan harus mengatur situasi lantas di simpang
dibelakang kendaraan dengan cara tidak membahayakan kendaraan lain.
Hak pejalan kaki dalam berlalu lintas :

1. Pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung berupa trotoar, tempat penyeberangan dan
fasilitas lain.
2. Pejalan kaki berhak mendapat prioritas pada saat menyeberang jalan ditempat penyeberang.
3. Dalam hal tersedia fasilitas sebagaimana di maksud dengan pejalan kaki berhak menyeberang di
tempat yang dipilih dengan memperhatikan keselamatannya.
Kewajiban pejalan kaki :
1. Menggunakan jalan yang ditentukan bagi pejalan kaki atau jalan yang paling tepi.
2. Menyeberang ditempat yang ditentukan.
3. Pejalan kaki wajib memperhatikan keselamatan dan keamanan lalu lintas.
4. Pejalan kaki penyandang cacat harus menggunakan tanda khusus yang jelas dan mudah.
Berhenti:
Selain kendaraan bermotor umum dalam trayek setiap kendaraan brmotor dapat berhenti di
setiap jalan kecuali :
a. Terdapat rambu larangan berhenti dan atau marka jalan yang bergaris utuh.

b. Pada tempat tertentu yang dapat membahayakan keselamatan serta mengganggu ketertiban dan
kelancaran lalu lintas.
c. Di jalan tol
Pengguna lampu isyarat/ rotator dan bireng Untuk kepentingan tertentu kendaraan bermotor
dapat dilengkapi dengan lampu isyarat atau sirene ;
Lampu isyarat terdiri dari :
a.
b.
c.

Merah
Biru
Kuning
Pengguna lampu isyarat dan sirine :

a. Lampu isyarat warna biru dan sirine : untuk petugas kepolisian negara Republik Indonesia.
b. Lampu isyarat warna merah dan sirine : untuk mobil pengawalan TNI, Damkar, ambulance, mobil
jenazah.
c. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirine digunakan untuk mobil patroli jalan tol, pengawasan sarana
dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan dan angkutan barang khusus.
Hak utama pengguna jalan untuk kelancaran Pengguna jalan yang memperoleh hak utama
untuk didahulukan sesuai dengan urutan sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Kendaraan pemadam kendaraan yang sedang melaksanakan tugas.
Ambulance yang mengantar orang sakit
Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas
Kendaraan pimpinan lembaga negara RI
Iring-iringan mengantar jenazah
Konvoi dan atau kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas kepolisian.

Terimakasih Sahabat... Telah berkenan berkunjung dan membaca salah satu artikel dari situs
personal saya di www.dadangjsn.blogspot.com, untuk melihat revisi/perbaikan dari artikel
berikut (jika diperlukan) silahkan kunjungi kembali publikasi terupdate dari artikel berikut ini
di: http://dadangjsn.blogspot.com/2014/09/etika-dan-tata-cara-berlalu-lintasdi.html#ixzz3hXpp6y6I