BAB III METODE PENELITIAN - Analisis soal buatan guru mata pelajaran biologi pada MAN Sampit - Digital Library IAIN Palangka Raya
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN Sampit. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 menggunakan soal UAS semester genap tahun pelajaran 2015/2016.
B. Metode Penelitian
Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
1
data penelitiannya. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode deskriptif kualitatif yakni penelitian yang bersifat naturalistik dan data yang terkumpul
2
berbentuk kata-kata atau gambar, kemudian akan dilengkapi sebagai bahan pendukung penelitian secara kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis soal-soal dengan kisi- kisi butir soal berupa pengelompokkan soal berdasarkan ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom. Untuk ranah kognitif juga akan dianalisis secara kuantitas mencakup, tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas pengecoh, validitas, dan reliabilitas menggunakan aplikasi komputer yaitu IBM SPSS Statistics versi 21. Sedangkan strategi penelitian ini menggunakan model studi kasus.Soal yang akan
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 203. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D dianalisis diambil dari kelas X dan XI, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil satu ruang pada tiap tingkat kelas secara acak.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah semua guru yang mengajar biologi di MAN Sampit sebanyak dua orang.
D. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah soal tes buatan guru biologi. Mengingat pentingnya sebuah tes yang diberikan oleh seorang guru dalam mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik, maka soal tes buatan guru biologi menjadi objek dalam penelitian ini.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
3 diolah.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara dan kisi-kisi instrumen analisis butir soal berdasarkan tingkatan kognitif taksonomi Bloom.Menganalisis soal secara kuantitatif, penggunaan aplikasi komputer yaitu
IBM SPSS Statistics versi 21 yang merupakan sebuah program komputer statistik 3 Ibid yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para peneliti.Sedangkan menganalisis soal secara kualitatif, penggunaan format penelaahan soal akan sangat membantu dan mempermudah prosedur pelaksanaannya. Format penelaahan soal digunakan sebagai dasar untuk menganalisis setiap butir soal.
F. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan cara dokumentasi.
4 Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis.
Dalam penelitian ini, peneliti mencari data dengan mengumpulkan soal-soal UAS Biologi MAN Sampit tahun pelajaran 2015/2016 pada kelas X dan XI dan wawancara latar belakang guru biologi MAN Sampit.
G. Teknik Pengabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas (credibility). Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca ulang oleh partisipan sehingga dapat menilai
5
kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Sedangkan uji keabsahan data kuantitatif menggunakan uji tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas pengecoh, validitas, dan reliabilitas. 4 5 Suharsimi Arikunto,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta:Bumi Aksara,2013,h.201 Sodiyah, “Analisis Pola Pengasuhan Orang Tua Bagi Perkembangan Kecerdasan
Linguistik Dan Sosial Emosional Anak Usia Dini”, Jurnal Unesa, 2013, h. 4.(PDF, Online 22/05/2016).
H. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan berdasarkan dokumentasi kemudian akan dianalisis secara kualitatifdan kuantitatif.
a.
Analisis kualitatif 1) Mengelompokkan data berdasarkan sumbernya. 2) Mengelompokkan soal berdasarkan taksonomi Bloom. 3)
Setelah soal dikelompokkan berdasarkan taksonomi Bloom kemudian soal dipersentasikan dengan rumus: Persentase x 100
(%) = Σ b. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif ranah kognitif mencakup tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas pengecoh, validitas, dan reliabilitas.
1) Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Sebaliknya dalam penyusunan tes tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah.
Angka yang menunjukkan mengenai tingkat kesukaran dikenal dengan “Difficulty Index” yang diberi lambang P (Proportion). Angka indeks kesukaran item dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: I = Keterangan:
I = indeks kesukaran untuk setiap butir soal = seluruh peserta didik yang menjawab benar setiap butir soal
N = seluruh peserta didik yang memberikan jawaban pada soal yang
6
dimaksudkan
7 Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Nilai P Kategori
Kurang dari 0,30 Soal terlalu sukar 0,30 Soal cukup/sedang
- – 0,70 Lebih dari 0,70 Soal mudah
2) Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal merupakan ukuran sejauh mana butir soal mampu membedakan antara kelompok yang pandai dengan kelompok yang kurang pandai. Rumus yang digunakan yaitu: D = PA
- – PB Keterangan: D = daya pembeda tes PA = proporsi kelompok atas PB = proporsi kelompok bawah
8 Tabel 3.2Kriteria Daya Pembeda Butir Soal Nilai D Kriteria
0,00 Jelek
- – 0,20 0,21 Cukup – 0,40
0,41 Baik 6 – 0,70
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, h. 370. 7 8 Ibid. , h.372.
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2013,
0,71 Sangat baik
- – 1,00 3)
Efektivitas pengecoh Soal pilihan ganda terdapat alternatif jawaban yang merupakan pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Pengecoh dianggap baik apabila jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Suatu pengecoh dikatakan berfungsi baik jika ada peserta tes yang memilih pengecoh. Rumusnya sebagai berikut: IP = x 100%
( − )/( −1)
Keterangan:
IP = indeks pengecoh P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah opsi jawaban 1 = bilangan tetap
Tabel 3.3 Kriteria Untuk Penilaian Penggunaan Pengecoh Kriteria Pengecoh yang berfungsiSangat baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang baik
1 Tidak baik 4)
Validitas
Pengertian umum untuk validitas item adalah sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk
9
mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi. Teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson.
Rumus korelasi product momentada dua macam, yaitu:
a) Korelasi product moment dengan simpangan r xy = 2 2 Keterangan: r xy =koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan (x = X
- – dan y = Y-)
xy = jumlah perkalian x dan y
2
x = kuadrat dari x
2
y = kuadrat dari y
b) Korelasi product momentdengan angka kasar
10 −
r =
xy 2 2 2 2 ) − −(
11 9 Tabel 3.4 Kriteria Penafsiran Korelasi Koefisien 10 Ibid ., hal. 90.
Gito Supriadi, Pengantar Dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, Malang: Intimedia Press, 2011, h. 111-113. 11 Ibid
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 Sangat rendah
- – 0,20 0,21 Korelasi rendah
- – 0,40 0,41 Korelasi cukup/sedang
- – 0,60 0,61 Korelasi tinggi
- – 0,80 0,81 Korelasi sangat tinggi
- – 1,00 5)
Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Suatu tes dikatakan memiliki ketetapan jika dapat dipercaya, konsisten/stabil dan produktif kapanpun tes tersebut digunakan. Analisis reliabilitas ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumusnya sebagai berikut: ² α = 1 − ²
−1
Keterangan: R = jumlah butir soal
²
= varian butir soal
²
= varian skor total
12 Tabel 3.5 Klasifikasi Reliabilitas Soal Angka korelasi Makna
0,800 Sangat tinggi
- – 1,000 0,600 Tinggi – 0,800
0,400 Cukup/sedang
- – 0,600 0,200 Rendah – 0,400
0,000 Sangat rendah
- – 0,200
12 Suharsimi Arikunto,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta:Bumi Aksara, 2013,
Jadwal Penelitian
4
8. Munaqasah x
7. Konsultasi kepada pembimbing x x x
6. Penyusunan laporan penelitian x x x
5. Pembahasan data penelitian x x
4. Analisis data penelitian x x x
3. Pengambilan data penelitian x
2. Pengurusan izin penelitian x x
1. Seminar proposal penelitian x
4
3
2
1
3
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016. Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam tabel 3.6 sebagai berikut:
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Agustus September Oktober November
Tabel 3.6 Jadwal Penelitian No. Kegiatan9. Perbaikan x